Professional Documents
Culture Documents
Laporan Struktur Showroom Cikarang
Laporan Struktur Showroom Cikarang
Laporan Struktur Showroom Cikarang
LAPORAN
PERHITUNGAN
STRUKTUR SHOWROOM
DANI SHY
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................. 2
DAFTAR TABEL....................................................................................................................................... 3
1.1. PERATURAN............................................................................................................................... 5
4.3 PONDASI.................................................................................................................................. 11
5.1 PEMBEBANAN............................................................................................................................... 12
Gambar 16 Sambungan Balok Rafter ke Kolom Rafter (Detail C) Error! Bookmark not defined.
Gambar 17 Potongan A-A, B-B, C-C Detail A...................................Error! Bookmark not defined.
Gambar 19 Sambungan Balok Rafter minor ke Kolom utama struktur (Detail E) ............. Error!
Bookmark not defined.
Gambar 20 Sambungan Kolom Utama Ke Kolom Pedestal (Detail G)Error! Bookmark not
defined.
Gambar 22 Kurva P-M kolom utama 700x400 mm ................... Error! Bookmark not defined.
Gambar 23 Detail Kolom Pedestal Struktur Utama .................... Error! Bookmark not defined.
Tabel 6 Gaya dalam maximum kolom pedestal 700x400 .............Error! Bookmark not defined.
Tabel 7 Gaya dalam maximum balok rafter monitor 150.75.5.7 Error! Bookmark not defined.
Tabel 8 Gaya dalam maximum kolom rafter monitor 150.75.5.7Error! Bookmark not defined.
Tabel 9 Gaya dalam maximum pelat pondasi 1500x1000x600 .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 11 Kapasitas sumbu kuat kolom 700x400 mm 16 D13 ......Error! Bookmark not defined.
Tabel 12 Kapasitas sumbu lemah kolom 700x400 mm 16 D13 .. Error! Bookmark not defined.
1.1. PERATURAN
Peraturan yang digunakan dalam mendesain struktur SHOWROOM adalah sebagai berikut :
Atap SHOWROOM adalah struktu beton dengan beton profil 700x300 balok penyangga
utama dengan perkuatan lateral profil 500x250. Sebagai penutup atap digunakan plat lantai beton
dengan tebal 120mm.
Struktur rangka utama SHOWROOM adalah struktur beton dengan kolom utama beton
dengan dimensi 600x600 untuk lantai basement dan profil 500x500 untuk lantai 1, 2 dan 3 dengan
balok utama profil 700x300 dan balok anak 500x250
Struktur Pondasi SHOWROOM adalah pelat pondasi setebal 800 mm dengan dimensi 2200x2200 mm
dilengkapi dengan tiang pancang ukuran 300 mm. Karena belum tersedianya data tanah untuk
desain facory maka dalam pemodelan struktur digunakan asumsi daya dukung tanah minimal
sebesar 200 ton/m2.
PEMBEBANAN STRUKTUR SHOWROOM
2.1 PEMBEBANAN UMUM STRUKTUR
Berdasarkan PPIUG 1983 pembebanan struktur secara umum dijelaskan sebagai berikut:
b. Beban Hidup PPIUG Bab 3 Pasal 3.1, Beban hidup untuk lantai harus diambil minimum 250
kg/m2 atau dapat dikalikan dengan faktor pengali jika diperlukan.
c. Pasal 3.2, Beban pekerja untuk atap harus diambil minimum 100 kg/m 2 atau dapat dikalikan
dengan faktor pengali jika diperlukan
d. Beban Angin PPIUG 1983 Bab 4, Beban angin harus diambil minimum 25 kg/m 2 dan bekerja
tegak lurus atap.
e. Beban gempa PPIUG 1983 Bab 5, Response spektra beban gempa harus ditetapkan
berdasarkan percepatan dasar tanah, maka digunakan Peraturan SNI 1726 sebagai dasar
penentuan beban response spektra gempa.Response spektra pembebanan gempa untuk
lokasi disajikan pada gambar berikut :
Detail perhitungan pembebanan struktur atap dan rangka utama struktur SHOWROOM
disajikan pada bab lampiran.
Beberapa kombinasi pembebanan yang ditetapkan oleh SNI 03-1729-2002 untuk
mendapatkan gaya dalam maksimum struktur adalah sebagai berikut :
1,4D
1,2D + 1,6 L
1,2D + 1,6 + 1 Qx + 0.3 Qy
1,2D + 1,6 + 1 Qy + 0.3 Qx
PEMODELAN STRUKTUR SHOWROOM DENGAN SAP2000
3.1 PEMODELAN STRUKTUR SHOWROOM
Secara umum perhitungan komponen struktur dan balok kolom harus memenuhi kriteria SNI 03-
1729-2002 berikut ini:
SNI 03-1729-2002 Pasal 8.9.3 jika momen lentur dianggap dipikul oleh seluruh penampang maka
balok harus direbcanakan memikul kombinasi lentur dan geser yaitu:
1,375
+ 0,625
1,375
+ 0,625
SNI 03-1729-2002 Pasal 7.4.3.3 Dalam segala hal, salah satu dari dua persamaan interaksi aksial
momen berikut ini harus dipenuhi oleh setiap komponen struktur prismatis simetris ga dan simetris
tunggal.
Untuk, 8
≥ 0.2 , maka: + ( + )≤1
Ø Ø 9 Ø Ø
Untuk
≤ 0.2 , maka: +( + )≤1
Ø 2Ø Ø Ø
Rasio interaksi geser dan lentur beserta komponen balok kolom LFRD untuk struktur beton
diberikan pada tabel di bawah ini. Untuk perhitungan detail kapasitas komponen struktur dan
sambungan dijelaskan pada bab lampiran
Tabel 1 Rekapitulasi Rasio interaksi geser lentur dan komponen balok kolom LRFD Struktur
Detail perhitungan penulangan dan kapasitas struktur kolom beton disajikan pada bab
lampiran.
4.3 PONDASI
Struktur Pondasi SHOWROOM adalah pondasi telapak beton. Kapasitas pondasi telapak
beton dan Tiang pancang SHOWROOM diberikan sebagai berikut:
Detail perhitungan kapasitas pondasi beton dan pondasi tiang pancang disajikan pada bab
lampiran.
LAMPIRAN PERHITUNGAN STRUKTUR SHOWROOM
5.1 PEMBEBANAN
1. Beban sendiri
Berdasarkan pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung, beban angin
2
minimum harus diambil minimum 25 Kg/m untuk daerah dengan angin bertiup kencang.
4. Beban gempa (qq)
Beban gempa PPIUG 1983 Bab 5, Response spektra beban gempa harus ditetapkan
berdasarkan percepatan dasar tanah, maka digunakan Peraturan SNI 1726 sebagai dasar
penentuan beban response spektra gempa.Response spektra pembebanan gempa untuk
lokasi disajikan pada gambar berikut :
Nilai gaya dalam maksimum akibat kombinasi pembebanan yang bekerja pada struktur
disajikan pada gambar dan tabel dibawah ini.
Nilai gaya gaya dalam struktur SHOWROOM disajikan secara lengkap pada tabel berikut:
P V2 V3 T M2 M3
Tonf Tonf Tonf Tonf-m Tonf-m Tonf-m
-18.1857 12.4265 10.6948 0.1109 21.54525 25.22564
-185.7566 -12.4265 -10.4968 -0.1109 -21.40672 -25.22564
P V2 V3 T M2 M3
Tonf Tonf Tonf Tonf-m Tonf-m Tonf-m
-5.7813 11.4992 9.8606 0.13069 19.95224 23.21771
-138.6712 -11.4992 -9.7629 -0.13069 -19.74158 -23.21771
P V2 V3 T M2 M3
Tonf Tonf Tonf Tonf-m Tonf-m Tonf-m
1.3 4.3 3.87 0.15 1.4 19.7
-0.4 -3.2 -2.9 -0.06 1.1 -18.8
P V2 V3 T M2 M3
Tonf Tonf Tonf Tonf-m Tonf-m Tonf-m
1.1 3.9 3.23 0.18 1.2 18.541
-0.25 -3.1 -2.7 -0.19 -0.87 -16.23
Tabel 6 Gaya dalam balok balok 450x200
5.3 KAPASITAS KOMPONEN STRUKTUR
Pemeriksaan kapasitas penampang komponen struktur, pondasi dan pasangan batu pondasi
struktur SHOWROOM disajikan sebagai berikut:
Mu = 176,3 kN.m.
Diasumsikan yang terjadi adalah perilaku balok persegi, dan ada 2 layer tulangan. Sebagai
pendekatan kita boleh mengabaikan tulangan tekan (jika ada).
Ambil,
de = 550 mm
Asumsikan bahwa :
j = 0,85
= 0,8
As = = 176,3 106
0,8.0,85.400.625
= 1037,1 mm2.
Jumlah baja tulangan yang diperlukan 8 buah D19
dt = de = 625 mm
= 92,4
= 0,8 ( − 2)
b. Cek As minimum. ′
√
As, min =
4
= 875 mm2.
Tapi tidak boleh kurang dari
As = 1,4
400
= 980 mm2.
= 0,007
′
0,85 600
= ( )
600+
= 0,850,85400.25 (600+400600)
= 0,027
= 0,75
= 0,0203
625
= 0,147
=
0,375. 1
= 0,375 .0,85
=0,309
Maka,
Mu = 86 kN.m.
Diasumsikan yang terjadi adalah perilaku balok persegi, dan ada 2 layer tulangan. Sebagai
pendekatan kita boleh mengabaikan tulangan tekan (jika ada).
Dimensi tulangan harus dibatasi sehingga dimensi kolom paralel terhadap tulangan
sekurang-kurangnya 20 db.
Asumsikan bahwa :
j = 0,85
= 0,8
6
86 10
As = = 0,8.0,85.400.625
= 505,8 mm2.
Jumlah baja tulangan yang diperlukan 4 buah D19
dt = de = 550 mm
b. Cek As minimum. ′
√
As, min =
4
= 875 mm2.
Tapi tidak boleh kurang dari
As = 1,4
400
= 980 mm2.
(Syarat tulangan minimum terpenuhi.)
c. Cek rasio tulangan
=
= 0,007
′
0,85 600
= ( )
600+
= 0,850,85400.25 (600+400600)
= 0,027
= 0,75
= 0,0203
622
= 0,1485
=
0,375. 1
= 0,375 .0,85
=0,309
( memenuhi)
0,57 > 0,3
> 250
(memenuhi)
400 > 250
400
2
- As.max = . = 0,0203.400.700 = 5684 mm
Pada daerah sendi plastis :
Vu = 24,15 Ton
Tu = 4,8 Ton.m
∑ 4002.700
= 0,0023
1
′ 2
√ ∑
15
=
2
0,4
1+( )
1 25
√ 2
∑ 400 700
15
0,4.24,15 10000 2
1+( )
0,0023.48 000 000
= −
48 000 000
= − 28 208 812,3
0,6
= 141 925,6 N
Dimana,
=0,6−
= 2415000,6 − 141 925,6
= 260 574,4
2
< 3 √25. 400. (700 − 50)
260 574,4 < 866 667
=
. ℎ
2 1 1
Dimana,
1
2+
1
=
3
700−2 50−13
2+
400−2 50−13
= 1,35
= 51 791 187,7
1,35.287.587.400
= 0,57
2
=2 +
2 1
= 2 0,57 + 1
= 2,14
1 1
1
287 587 1,34 400
= 796,3 mm2
Balok-balok yang sudah direncanakan akan dicek kembali sesuai dengan yang disyaratkan
oleh SNI-03-2847-2002 pasal 23.3. Balok-balok yang didesain sama dengan balok yang telah ditulangi
sebelumnya. Gaya geser yang bekerja dihitung berdasarkan momen lentur maksimum ( ) balok
berdasarkan tulangan yang terpasang yang dianalisa sebagai penampang dengan tulangan tunggal
dengan mengambil =1,25 serta akibat beban gravitasi yang bekerja.
Berdasarkan perhitungan sebelumnya, balok menggunakan 8D19 untuk tulangan atas dan
4D19 untuk tulangan bawah.
.
0,85. ′
1963,5.1,25.400
=
′
0,85. .400
= 115,5
Hitung nilai momen lentur positif maksimum ( + ) dan momen lentur negatif maksimum ( − ) berdasarkan nilai a yang sudah dihitung
sebelumnya.
+
= (1,25 )( − )
+
= 581 400 000 N.mm
= (1,25 )( − )
+
= 581 400 000 N.mm
Dengan
= 1,2 + 1,0
− +
+
Maka, . .= ±
2
− +
1,2. . +
. .= ( + )+
2 2
1,2. . −
+ +
. .= ( + )−
2 2
2 2
. .= −25,24 ton
. .=
47,43 ton
2
2
. .
= −25,24 ton
. .
= 47,43 ton
= 109,1 mm
Syarat SNI 03-2847-2002 pasal 23.8 mengenai jarak tulangan sengkang maksimum pada
sistem rangka pemikul momen khusus.
1. ≤ 4 = 6504 = 162,5 mm
2. ≤ 8 = 8 25 = 200mm
3. ≤ 24 = 24 13 = 312 mm
4. ≤ 300 mm
Maka, pada daerah sendi plastis (2h dari muka kolom) pasang tulangan sengkang D13-200
dengan 2 penampang dengan sengkang pertama dipasang 150 mm dari muka kolom.
Penulangan sengkang diluar daerah sendi plastis ( lapangan)
Menghitung nilai x
474 300 = 252 400
4000−
.2ℎ
= 474300 (2610,5−2.700)
.2ℎ
2610,5
.2ℎ
= 219 995 N
= 141 925,6 N
= 0,75 ,2ℎ −
= 2190,75995 − 141 925
= 151 401 N
Gunakan tulangan D13 (As=132,8mm2) dengan 2 penampang, maka jarak sengkang yang
dibutuhkan diluar sendi plastis adalah:
=
= 166,1 mm
Maka, pada daerah diluar sendi plastis (lapangan) pasang tulangan D13-150 dengan 2
penampang. Dengan demikian balok telah memenuhi syarat penulangan sistem rangka pemikul
momen khusus seperti yang disyaratkan SNI-03-2847-2002.
1. 5.4.4 Kontrol Kapasitas Tiang Pancang
1. aksi kolom
Dalam arah-x dan arah-y diasumsikan tiang pancang tertumpu jepit bebas. Sehingga
kx dan ky bernilai 1,2. Karena penampang tiang pancang adalah lingkaran berongga, maka profil memiliki
inersia yang sama untuk arah-x dan arah y.
=
1,2.10000
=
158
=
75,94
= √
75,94 410
= √200000
= 1,09
1,43
1,43
=
1,6−0,6 7.1,0 9
= 1,64
=
410
= 14042,911,64
= 3501 663,4 N
= 350,2 Ton
Gaya tekan terbesar pada tiang pancang yaitu 135 ton, maka N n = 350 Ton > Nu = 135 Ton.
Dengan demikian tiang pancang aman terhadap tekan.
2. aksi balok
= 81,93 ton.m
Karena penampang pipa adalah komponen struktur yang bersifat balok kolom, maka
harus diperiksa akibat kombinasi tekan dan lentur.
8
+ ( )<1
9
135 +(
0,85.350 9 0,9.81,9
8 47,84 )<1
0,96 < 1.
8
+ ( )<1
9
135 8 19,4
+ ( )<1
0,85.350 9 0,9.81,9
0,68 < 1.
Sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan oleh SNI-03-2847-2002 pasal 23.8 yaitu
pancang yang menahan beban tarik dan tekan dan geser harus memiliki tulangan longitudinal dan
transversal disepanjang bagian yang memikul gaya tersebut. Maka tiang pancang harus diberi
tulangan longitudinal dan transversal yang dimana nantinya tiang pancang akan memberikan aksi
komposit.
Untuk desain dalam tugas akhir ini bagian beton yang menyelubungi tiang pipa diambil
sepanjang 4 m. Oleh karena itu perlu dihitung kembali aksi komposit yang diberikan oleh tiang
pancang.
Luas beton ( ) = 657 657 = 431 649 mm2
Luas pipa ( ) = 1
(
2
−
2
)
1
=
4 (4572 − 4372)
14 043 mm2 =
Periksa luas penampang minimum profil baja terhadap luas penampang komposit.
≥ 0,04
+
14 043
=
+ 14 043+431 649
657
3
= 75 < 438 ( syarat jarak sengkang terpenuhi) Periksa syarat jarak sengkang dalam
Jarak sengkang dalam =75<
2
657
3
= 75 < 438 mm (jarak sengkang terpenuhi) Periksa syarat tulangan sengkang luar
Luas tulangan sengkang luar = 1
> 0,18 75
82
4
= 50,26 > 13,5 mm ( jarak sengkang terpenuhi) Periksa syarat tulangan sengkang dalam
> 0,18 75
132
4
= (memenuhi)
50,26 > 30,42
=
201 > 16,56 (memenuhi)
= 1109 Mpa
Hitung modulus elastisitas modifikasi ( )
= +3 ()
1,5 ′
= 0,041 √
= (0,041)24001,5√25
= 24100 Mpa
415094
= 200 000 + 0,4(24100)( 14043 )
= 484 946 Mpa
=4000(1,2)457 √4849461109
=0,15
Karena < 0,25, maka ω =1.
=
1109
= 1 = 1109 Mpa
=
= 14043(1109) = 15 573 687 N= 1 557,3 ton
135
0,85.1557,3 9 0,9.81,9
+8( 47,84 )<1
0,61 < 1.
8
+ ( )<1
9
135 8 19,4
+ ( )<1
0,85(1557,3) 9 0,9(81,9)
0,33 < 1
. 0
.
90
Dimana,
=( )
657
=( )
1000
= 33,30
33,30 (2−1)1+(1−1)1
Maka, [
1.2
]
=1− 900
.
. = 0,815
= .
.
Dimana, ̅
̅
ton
= 1557
Maka, = 0,815(1557)
= 1268 ton.
Hitung jumlah tiang berdasarkan reaksi total balok-balok setelah ditulangangi dan berat pile
cap.
Gaya normal =4
= 4 (47,43 − 25,24)
= 88,1 ton
= 4,8 ton
Total gaya normal = 88,1 + 4,8 = 92,9 ton.
= ∑
= 92,9
1268
= 0,073
Kontrol daya dukung tiang terhadap beban maksimum yang diterima kelompok tiang
= ∑
±
∑ 2
92,9
= 2 ± 47,84 2 1
= 70,35ton.
-
Berat Jenis Beton Bertulang : 2,4 t/m 3
Pembebanan
1. Beban Mati
- Berat Sendiri Plat Lantai : 4,75 x 4 x 0,30 x 2,4 t/m 3 = 13,68 ton
- Berat Balok dari 4 arah : 0,4 x 0,7 x 5 x 2 x 2,4 t/m3 = 6,72 ton
- Berat Sendiri Pile cap : 0,8 x 1 x 2,4 t/m3 = 1,92 ton
- Berat Air Hujan 5 cm : 0,05 x 2,5 x 1 x 1,0 t/m3 = 0,125 ton
Total = 22,5 ton
2. Beban Hidup
Digunakan beban truk = 12,5 ton
Maka, total beban pile cap = 1,2 x 22,5 + 1,6 x 12,5 = 47 ton
u 2,5 1
= 36,5 ton/m
Perhitungan Momen
= 1
36,5. 2,52
8
= 28,5 ton.m
Vu = 0,5 qu l
= 45,625 ton
Perhitungan baja tulangan
arah melintang lx
M 3
k= 2
= 285 000 102 = 0,616 MPa
b d
0,8 1000 760
f c' 0,003 25 0,85 0,003
= 0,85 1
= 0,85 = 0,027
b
fy f 400 400
0,003 + y 0,003 +
E s 200000
maks = 0,75 b = 0,75 x 0,027094 = 0,0203205
f '
2k 25 2 0,616 −3
c
= 0,85 − 1− = 0,85 − 1− =1,56
pe rlu '
1 1 10
100
100
=1440 mm2
2
Dipakai tulangan 19 (As = 283,52 mm ), dengan jarak antar tulangan
= √
′
. .
= 6
√25. 1000.760
= 63,3 ton
Karena > maka, pile cap aman tanpa tulangan geser.
100
′
√
Berdasarkan hasil perhitungan balok, pile cap dan tiang pancang yang telah
dilakukan, kemudian dilakukan analisis hubungan (joint) untuk memastikan kuat geser hubungan
antar ketiga komponen struktur tersebut memenuhi sesuai yang disyaratkan SNI-03-2847-2002.
1. Balok yang direncanakan sebagai pengikat horizontal antara pile cap harus
memiliki tulangan yang ditanamkan atau diangkur kedalam poer.
Panjang penyaluran tulangan tarik sesuai dengan pasal 14 adalah:
= 100(16)√25 = 320 mm. Hasil ini harus dikalikan dengan faktor modifikasi
yaitu 0,7 untuk selimut beton tidak kurang dari 60 mm dan untuk kait 90 derajat.
Maka, tulangan D16-100 dipasang sejauh 350 mm menuju arah pile cap(ke
bawah) dengan kait 90 derajat sejauh 12 (192 mm) dan menuju arah balok (ke
atas) sejauh 350 mm.
2. Pancang yang menahan beban tarik harus memiliki tulangan tarik yang menerus
disepanjang bagian yang memikul gaya tarik tersebut. Tulangan longitudinal
tersebut harus ditanamkan secara penuh ke dalam pile cap dan didetailkan.
Dari hasil perhitungan tiang pancang, digunakan tulangan longitudinal luar D8 dan tulangan
longitudinal dalam D16. Maka panjang penyaluran yang diperlukan adalah:
100
tulangan longitudinal dalam dipasang panjang penyaluran sepanjang 350 mm dengan kait 135 derajat
sepanjang 4 (64mm). Untuk tulangan longitudinal luar
panjang penyaluran adalah 100