Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 15

MODUL PEMBELAJARAN PERBAIKAN SISTEM TRANSMISI OTOMATIS

CONTINOUS VARIABLE TRANSMISION (CVT)

DI SUSUN OLEH :
NIYO YULIANTO, S.Pd

NAMA :
KELAS :

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK SEPEDA MOTOR


SMK AMAL IKHLAS
TAHUN PELAJARAN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPTIF
Modul peng identifikasian, diagnose dan perbaikan transmisi otomatis sepeda
motor dengan berisi materi dan informasi tentang pengenalan nama komponen trnasmisi
otomatis sepeda motor, kontruksi transmisi otomatis sepeda motor, diagnosa kerusakan
transmisi otomatis sepeda motor dan perbaikan sistem transmisi otomatis secara umum.
Materi diuraikan dengan pendekatan praktis disertai ilustrasi yang cukup agar siswa
mudah memahami bahasa yang disampaikan.
Diakhir modul tedapat evaluasi sebagai uji kompetenasi siswa, yang dilakukan
secara teoritis. Uji ini dilakukan dengan cara menjawab pertanyaan yang ada pada lembar
evaluasi di akhir materi, melalui evaluasi tersebut dapat di ketahui penugasan materi oleh
siswa tentang transmisi otomatis dengan sub kompetensi :

1. Menyebutkan peran dan kegunaan CVT pada sepeda motor


2. Mengetahui letak dan kedudukan CVT sepeda motor
3. Menidentifikasi komponen CVT pada sepeda motor
4. Mengetahui serta memahami prinsip dan cara kerja CVT pada sepeda motor
5. Menyebutkan trouble shooting kerusakan pada kerusakan CVT

B. Tujuan Umum dan khusus


Umum : setelah mempelajari modul ini siswa dapat mengetahui dan memahami
sistem transmisi otomatis pada sepeda motor.
Khusus :
1. Siswa dapat mengenali komponen-komponen transmisi otomatis pada sepeda
motor
2. Siswa dapat mengdiagnosa kerusakan transmisi otomatis pada sepeda motor
3. Memperbaiki kerusakan transmisi otomatis pada sepeda motor

C. Petunjuk penggunaan modul


Untuk mempermudah dalam penggunaan modul ini, diharapkan kepada siswa
membaca petunjuk penggunaan modul baik secara umum maupun secara khusus .
petunujuk akan dijelaskan di bawah ini :

1. Sebelum menggunakan modul ini, peljari persyaratan terlebih dahulu.


Untukmencapai keberhasilan modul ini diperlukan kompetensi dalam bidang
yang terkait dengan materi kegiatan.
2. Untuk membantu proses belajar, siswa dapat belajar dengan guru maupun
tutor. Proses hasil belajar modul ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab
siswa yang bersangkutan . informasi tambahan juga dapat diperoleh dari
berbagai sumber, namun yang masuk ke buku kerja siswa adalah tugas
mandiri siswa dan siap dilakukan evaluasi sebagai bentuk penampilan yang
dikuasai.
3. Jika modul ini telah selesai dipelajari hasil evaluasi diatas standar ketuntasan,
maka siswa dapat melanjutkan ke modul berikutya.

D. Alokasi waktu
Untuk mempelajari modul ini diberikan alokasi waktu 4x45 menit baik
didalam kelas maupun secara mandiri.

E. Peralatan penggunaan modul


Dalam menggunakan modul ini diperlukan beberapa peralatan antara lain
seperti pena, pensil, buku, penggaris dan sepedol berwarna.
BAB II

CONTINOUS VARIABLE TRANSMISION


A. URIAN CVT
Continuous variable transmission adalah trnasmisi otomatis yang bekerja berdasarkan
gaya sentrifugal dan gaya gesek yang terjadi pada komponen CVT. Perpindahan kecepatan
secara full otomatis sesuai dengan putran engine. Pada sistem CVT ini tidak lagi
menggunakan transmisi akan tetapi sebagai penggantinya digunakan dua buah pulley yang di
hubungkan sabuk v-belt. Dengan sistem ini pengendara tidak perlu lagi mengoperasikan
perpindahan gigi. Hanya dengan memutar handle gas untuk menambah dan mengurangi
kecepatan sepeda motor.
Mekanisme CVT ini terletak dalam sebuah ruangan yang tertutupdan dilengkapi dengan
sistem pendingin untuk mengurangi panas yang timbul karena gesekan. Tujuan diletakan di
ruangan tertutup agar tidak terkena kotoran sehingga komponen CVT tetap terjaga dari
kotoran baik berupa debu, air maupun minyak.

Gambar 1 : Continous variable transmission


Primary pulley berhubungan langsung dengan crangkshaft , sedangkan secondary pulley
berhubungan langsung dengan final gear dan langsung ke roda belakang. Diameter kedua
pulley ini dapat berubah-ubah. Perubahan primery pulley sesuai dengan putaran engine maka
gaya sentrifugal pada roller semakin besar dan menyebabkan diameter primary pulley
semakain mengecil. Sedangkan perubahan secondary pulley berdasarkan tarikan primary
pulley. Apabila primary pulley memiliki diameter yang kecil maka diameter secondary
pulley akan semakin besar dan sebaliknya semakin besar diameter primary pulley maka
diameter secondary pulley akan semakin mengecil. Berubahnya diameter pada secondary
pulley berdasarkan tarikan v-belt dari primary pulley. Adapun kelebihan dan kekurangan
CVT akan diuraikan dibawah ini :
1. Kelebihan CVT
a. CVT memberikan perubahan torsi tanpa adanya hentakan
b. CVT memberikan kenyamanan lebih dibandingkan dengan sistem manual, karena
CVT tidak ada lagi proses memindah gigi. Kecepatan tergantung putaran engine.
c. CVT memiliki kontruksi yang lebih sederhana dari pada sistem manual
d. Perawatan CVT tergolong lebih mudah jika dibandingkan dengan transmisi
manual
e. CVT memberikan perubahan kecepatan dengan lembut.
2. Kekurangan CVT
a. Putaran awal membutuhkan putaran yang tinggi
b. Bukaan gas cenderung lebih besar, karena dibutuhkan putaran tinggi untuk bisa
bergerak dan merubah rasio.
c. Penggunaan bahan bakar yang tidak efesien
d. Komponen engine lebih cepat aus karena karakteristik engine bekerja pada
putaran tinggi.
e. Engine brake sangat kecil sehingga penggunaan rem lebih dominan dan
kemungkinan rem terbakar atau rem cepat aus.
f. Saat melewati jalan yang menurun akan sulit dikendalikan karena engine brake
kecil.

B. Komponen CVT
Sistem CVT memiliki komponen yang jauh berbeda dengan transmisi manual.
Beberapa komponen CVT akan diuraikan dibawah ini :

Sistem CVT terbagi atas dua bagian besar yaitu :


1. Primary pulley
Pada bagian primary pulley ini terdapat komponen lainya yaitu:
a. Primary fixed sheave
Primary fixed sheave merupakan salah satu bagian dari pulley yang berkaitan
lansung dengan crankshaft dan cam fix. Pada primary fixed sheave terdapat serip
pendinginan. Sehingga pada saat primary fixed sheave berputar akan
menghasilkan tiupan udara layak kipas angin. Hal ini bertujuan untuk menjaga
temperature ruang CVT agar tidak terlalu panas. Apabila terlalu panas maka
komponen CVT akan lebih cepat mengalami aus terutama komponen CVT akan
lebih cepat mengalami aus terutama komponen yang bergesekan seperti V-belt
dan pulley serta roller.

Gambar 3 primary fixed sheave dengan sirip pendingin

b. Primary sliding sheave


Primary sliding sheave merupakan salah satu bagian dari pulley yang
dapat bergeser – geser melalui collar/spacer. Bergeraknya primary sliding sheave
ini akan mengakibatkan v-belt terdesak kea rah luar pulley saat putaran tinggi
maupun bergeser ke arah dalam pulley.
c. Collar/spacer
Collar/spacer merupakan lintasan primary sliding sheave, sehingga sliding
sheave dapat bergerak dengan mudah.
d. Primary sheave weight
Primary sheave weight merupakan bagian dari primary yang mendorong
sliding sheave karena ada gaya sentrifugal yang bekerja. Saat weight terlempar
karena adanya gaya sentrifugal diameter primary pulley akan menghasilkan gaya
sentrifugal yang besar maka roller juga akan semakin menekan primary sliding
sheave.
Gambar 4 Primary sheave weight
e. Cam plate/slider
Cam plate merupakan bagian dari primary pulley yang terpasang
fix pada poros, sehingga pada saat weight bekerja camplate ini menjadi
tempat tumpuan untuk mendorong sliding sheave. Permukaan cam
plate/slider ini membentuk tirus, sehingga saat roller bergerak kearah luar
roller akan mendesak primary sliding sheave. Dengan begitu primary
sliding sheave mendesak v-belt kea rah luar dan menyebabkan diameter
pulley menjadi besar.
f. Plastic slider guide
Plastic slider guide berfungsi untuk menurun jalannya pergerakan
antara cam plate/ slider dan primary sliding sheave, sehingga pergerakan
sliding sheave tidak keluar dari alurnya.

Gambar 5 Plastic slider guide


2. Secondary pulley
Pada secondary pulley ini juga terdapat beberapa komponen diantarnya :

a. Secondary fixed sheave


Secondary fixed sheave ini berada pada poros primary drive gear melalui
bearing dan cluth carier yang terpasang di fixed sheave. Secondary fixed sheave
ini tidak memiliki sirip pendingin layaknya primary fixed sheave.
b. Secondary sliding sheave
Secondary sliding sheave bagian pada secondary pulley yang berubah-
ubah posisinya untuk mengatur diameter secondary pulley.
Gambar 5 scondary sliding sheave

c. Clutch carrier

Clutch carrier yaitu komponen secondary pulley yang memutuskan dan


menghubungkan putaran dari engine ke roda berdasarkan putaran. Semakin tinggi
putaran dari engine maka clutch carrier akan terhubung dengan clutch housing.

Gambar 6 Clutch carrier


d. Clutch houshing

Clutch houshing merupakan komponen yang terhubung langsung dengan


poros input final gear. Jika clutch carrier mengembang dan menekan dinding
clutch houshing maka putaran dari engine akan diteruskan ke final gear dan roda.
Gambar 7 clutch houshing

e. Spring

Spring ini berfungsi untuk menekan secondary pulley agar diameter


secondary pulley tetap dalam keadaan besar.

Gambar 8 spring

f. Pin guide/ torque cam

Pin guide ini berperan saat putaran beban. Putaran yang tinggi dan
beban berat maka pin guide ini akan mengunci posisi secondary pulley dan
menjaga diameter secondary pulley tetap dalam diameter.

Gambar 9 pin guide/ torque cam


3. V-belt
V-belt merupakan penghubung dan penerus putaran dari primary pulley dan
scondarry pulley. Terbuat dari bahan Kevlar yang tahan gesekan dan tahan panas. V-
belt ini harus di periksa secara berkala dan apa bila telah aus yang di tandai dengan
retak-retaknya maka V-belt harus di ganti yang baru. Pada buku manual V-belt
diganti setiap 20.000 Km.

Gambar 10 V-belt

4. Final gear/reduction gear


Final gear berfungsi untuk menaikkan torsi dan mereduksi putaran. Sehingga
torsi pada final gear akan dinaikkan kembali setelah torsi dinaikkan oleh
perbandingan diameter pulley. Pada akhirnya dapat diperoleh torsi yang besar untuk
menggerakkan kendaraan.

Gambar 11 Final gear/reduction gear

C. Cara Kerja sistem CVT


1. Skema perpindahan tenaga pada sistem CVT :
Gambar 12 proses perpindahan tenaga pada CVT

2. Pada saat putaran idle

Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke


secondary pulley melalui putaran v-belt. Karena putaran belum mampu untuk
mengembangkan kopling sebtrifugal maka putaran hanya sampai di cluth carrier.

Gambar 15 putaran idle

3. Pada saat putaran rendah


Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary
pulley melalui perantara v-belt. Karena putaran telah mampu mengembangkan kopling
sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch carrier ke clutch houshing. Sehingga
putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir di roda.
Keadaan pulley saat putaran rendah seperti gambaran dibawah ini :
Gambar 16 : pulley saat putaran rendah

4. Pada saat putaran menengah

Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke


secondary pulley melalui perantara v-belt. Karena putaran telah mampu mengembangkan
kopling sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch carrier ke clutch houshing,
sehingga putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir ke roda.

Keadaan pulley saat putaran menengah ini sedikit berbeda dengan pada saat putaran
rendah. Pada saat putaran menengah keadaan pulley dapat ditunjukan seperti gambar di
bawh ini :

Gambar 17 pulley saat putaran menengah

5. Pada saat putaran tinggi

Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke


secondary pulley melalui perantara V-belt. Karena putaran telah mampu
mengembangkan kopling sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch carrier
ke clutch houshing , sehingga putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir di
roda.
Pada saat putaran tinggi keadaan pulley kebalikan dari putaran rendah.
Keadaan pulley saat putaran tinggi dapat ditunjukkan gambar di bawah ini :

Gambar 18 pulley saat putaran tinggi

Keadaan ini bertujuan untuk meningkatkan efesiensi bahan bakar pada putaran tinggi.

6. Pada saat putaran beban


Putaran dari crankshaft akan diteruskan ke primary pulley dan diteruskan ke secondary
pulley melalui perantara v-belt. Karena putaran telah mampu mengembangkan kopling
sentrifugal maka putaran akan diteruskan dari clutch carrier ke clutch houshing. Sehingga
putaran dapat diteruskan ke final gear dan berakhir di roda.
Karena pada saat putaran beban membutuhkan torsi yang besar maka keadaan pulley
seperti pada saat putaran rendah. Setinggi apapun putaran engine keadaan pulley tetap akan
seperti gambar dibawah ini :

Gambar 19 : pada saat putaran beban penuh


Hal ini terjadi karena adanya pin guide yang terdapat pada poros secondary fixed sheave
mengunci fixed sheave dan sliding sheave untuk tetap menjaga diameter pulley dalam
keadaan besar, dengan begitu torsi yang dihasilkan akan menjadi besar.
D. RANGKUMAN
Continuous variable transmission merupakan salah satu jenis transmisi yang
mengutamakan kenyamanan tanpa harus menurunkan tenaga kendaraan. CVT bekerja
berdasarkan gaya sentrifugal yang dihasilkan sesuai dengan kondisi dari putaran engine.
CVT memiliki perbandingan diameter pulley yang dapat berubah-ubah sehingga torsi
yang dihasilkan sesuai dengan kondisi jalan dan perubahan torsi terasa lembut.
Pada saat putaran idle, CVT akan memutuskan putaran dari engine secara otomatis
melalui clutch carrier. Putaran tidak diteruskan ke final gear karena putaran dari engine dapat
mengembangkan kopling sentrifugal.
Pada saat putaran menengah, putaran diteruskan ke roda. Diameter pulley sama besar
sehingga putaran roda sama. Hal ini ditunjukan untuk efesiensi bahan bakar dan menurunkan
torsi saat putaran menengah hanya untuk mempertahankan kecepatan.
Pada saat putaran tinggi, putaran yang diteruskan ke roda dengan torsi yang kecil. Pada
putaran tinngi torsi hanyadibutuhkan untuk mempertahankan kecepatan kendaraan saja. Oleh
karena itu pada putaran tinggi torsi dibuat kecil, bertujuan untuk meningkatkan efesiensi
penggunaan bahan bakar. Pada saat putaran tinggi diameter primary pulley lebih besar dari
diameter secondary pulley sehingga putaran akan besar sama dengan putaran engine dan
penggunaan bahan bakar akan lebih efesien dan torsi diminimalkan.

Jawabalah soal dibawah ini dengan benar!


1. Apa yang di maksud dengan CVT (Continuous Variable Transmision) ?
2. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan Continuous Variable Transmision?
3. Apa komponen yan terdapat pada CVT dan apa fungsinya?
4. Bagaimana skema perpindahan tenaga pada CVT mulai dari engine sampai ke roda?
5. Bagaimana cara kerja CVT pada saat putaran idle?
6. Jelaskan bagaimana cara kerja CVT pada saat putaran beban penuh!
BAB III
EVALUASI
A. TEST
Jawabalah soal dibawah ini dengan benar!
1. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan CVT (Continuous Variable Transmision) ?
2. Apa keuntungan dan kerugian menggunakan Continuous Variable Transmision?
3. Apa komponen yan terdapat pada CVT dan apa fungsinya?
4. Bagaimana skema perpindahan tenaga pada CVT mulai dari engine sampai ke roda?
5. Bagaimana cara kerja CVT pada saat putaran idle?
6. Jelaskan bagaimana cara kerja CVT pada saat putaran beban penuh!
7. Jelaskan komponen yang terdapat pada primary sheave beserta fungsinya?
8. Jelaskan komponen yang terdapat pada secondary sheave beserta fungsinya?
9. Jelaskan cara kerja torque cam !
10. Menurut anda apa saja yang terjadi jika kendaraan kehilangan tenaga ? bagaimana
cara mengatasinya?

You might also like