Mohd Abi Rafdi and Dinar Oktaria Supardi Kusumah

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

PERAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN DRAINASE DALAM UPAYA ADAPTASI DAN

MITIGASI BENCANA BANJIR TERKAIT KONSEP CLIMATE RESILIENT


INFRASTRUCTURE STUDI KASUS: KECAMATAN BALEENDAH

Oleh :
Mohd Abi Rafdi 1)
Dinar Oktaria Supardi Kusumah 2)
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon 1,2)
E-Mail :
abirafdimohd@gmail.com 1)
dinaroktaria@gmail.com 2)

ABSTRACT
In recent years, the impact of climate change has been increasing. This is due to the increasing
number of human activities that trigger the phenomenon of climate change. One of the
consequences of climate change is weather changes that become irregular. This causes the
hydrological cycle to become irregular. One of the consequences is the overflow of rivers due to
high-intensity rains, triggering flooding in several areas. This research took area studies in
Baleendah District, Bandung Regency, which is one of the areas that regularly floods every year
during the rainy season. This is because the topographical area of Baleendah District is lower than
the surrounding area and is located through which the Citarum River and Cisankuy River pass.
This study uses Mixed Methods, namely a combination of quantitative and qualitative data. The
strategy used in this research is the concurrent embedded strategy, namely a research method that
combines quantitative and qualitative methods in a simultaneous manner with the primary method
which is heavier in weight to obtain the main data and the secondary method is used to support
data from the primary method. This research unit is road and drainage infrastructure including
road pavement and drainage performance. The unit of analysis carried out includes the existing
condition of the building to be compared with the ideal conditions in the context of Climate
Resilient Infrastructure. The drainage function in Baleendah and Andir sub-districts is still not
optimal, so that when a flood occurs, the lowest point in Baleendah and Andir sub-districts is
inundated for a long time, up to 10 days. Therefore, several recommendations are needed as a form
of climate change adaptation and mitigation efforts.
Keyword : Climate Resilient Infrastructure, flood, infrastructure.

ABSTRAK
Beberapa tahun belakangan, dampak perubahan iklim begitu dirasakan mengalami peningkatan.
Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya aktivitas manusia yang memicu terjadinya fenomena
perubahan iklim. Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim adalah perubahan
cuaca yang menjadi tidak teratur. Ini menyebabkan siklus hidrologi menjadi tidak teratur. Salah
satu akibatnya yakni meluapnya sungai akibat hujan dengan intensitas tinggi sehingga memicu
terjadinya banjir di beberapa daerah. Penelitian ini mengambil wilayah studi di Kecamatan
Baleendah Kabupaten Bandung yang merupakan salah satu daerah yang rutin terjadi banjir setiap
tahun saat musim hujan. Hal ini disebabkan karena wilayah topografi Kecamatan Baleendah berada
lebih rendah dibandingkan kawasan sekitarnya dan letaknya yang dilalui oleh Sungai Citarum dan
Sungai Cisangkuy. Penelitian ini menggunakan Mixed Methods yakni perpaduan antara data
kuantitatif dan kualitatif. Strategi yang digunakan dalam penelitian yaitu concurrent embedded
strategy, yakni metode penelitian yang mengkombinasikan metode kuantitatif dan kualitatif dengan
cara simultan dengan metode primer lebih berat bobotnya untuk mendapatkan data utama dan
metode sekunder digunakan untuk mendukung data dari metode primer. Unit amatan penelitian ini
adalah infrastruktur jalan dan drainase meliputi perkerasan jalan dan kinerja drainase. Adapun unit
analisis yang dilakukan meliputi kondisi eksisting bangunan untuk kemudian di bandingkan dengan
kondisi ideal dalam konteks Climate Resilient Infrastructure. Kondisi yang terdapat di Kelurahan
Baleendah dan Kelurahan Andir adalah masih kurang optimalnya fungsi drainase, sehingga pada
saat terjadi banjir, pada titik terendah di Kelurahan Baleendah dan Kelurahan Andir tergenang
dalam waktu yang lama, hingga 10 hari. Sehingga dibutuhkan beberapa rekomendai sebagai bentuk
upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Kata kunci : Climate Resilient Infrastructure, Banjir, Infrastruktur
1. PENDAHULUAN Adapun upaya untuk mengatasi perubahan
Beberapa tahun belakangan, dampak iklim dilakukan dengan 2 cara yakni adaptasi
perubahan iklim begitu dirasakan mengalami dan mitigasi. Mercer (2010) mengartikan
peningkatan. Hal ini disebabkan karena CCA (Climate Change Adaptation)
semakin banyaknya aktivitas manusia yang sebagaimana didefinisikan oleh IPCC (2007)
memicu terjadinya fenomena perubahan adalah suatu penyesuaian yang terjadi dalam
iklim. aktivitas ini menyentuh beberapa aspek sistem alam atau manusia sebagai bentuk
kehidupan, seperti transportasi, industri dan respons terhadap rangsangan iklim aktual
lain-lain. Peningkatan jumlah CO2 dan gas- atau yang diharapkan atau efeknya, yang
gas lainnya berimplikasi pada efek rumah melemahkan atau mengeksploitasi peluang
kaca. Efek rumah kaca tentunya memicu keuntungan. Mitchell and Van Aalst (2008)
terjadinya pemasanan global. Melalui proses menjelaskan strategi CCA bertujuan untuk
tersebut maka terjadi perubahan iklim. mengurangi kerentanan terhadap dampak
UNISRD (2012) mengatakan terdapat bukti perubahan iklim yang diharapkan. Namun,
yang kuat, secara global terjadinya konsep CCA sangat luas (McGray et al.,
peningkatan frekuensi yang diamati dari 2007). Strategi CCA ada melintasi skala lokal
intensitas cuaca dan iklim bahaya. Perubahan dan global, dari respon tingkat masyarakat
iklim merupakan ancaman bagi pencapaian sampai ke lokal, nasional dan intervensi
Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium pemerintah internasional (UNFCCC, 2006;
Development Goals / MDGs). McGray et al., 2007). Kerentanan dapat
diatasi dengan meningkatkan ketahanan. yang lama sehingga konstruksi mereka
Paton (2006) menjelaskan ketahanan sebagai sensitif tidak hanya terhadap iklim yang ada
suatu ukuran seberapa mampu seseorang atau pada saat ini, tapi juga variasi iklim selama
masyarakat untuk dapat beradaptasi terhadap beberapa dekade kedepannya. Untuk
realitas yang berubah dan mampu meningkatkan ketahanan baik infrastruktur
memanfaatkan semua kemungkinan yang baru maupun yang sudah ada, kita harus siap
ditawarkan. Semakin orang dalam suatu untuk merencanakan dan mengelola dampak
masyarakat mampu untuk beradaptasi maka perubahan iklim. Ini adalah bagian penting
masyarakat tersebut dapat dikatakan memiliki dari transisi infrastruktur. Mencapai
resiliensi yang sudah baik. infrastruktur yang tahan iklim lebih menuntut
Salah satu dampak yang ditimbulkan oleh dampak perubahan iklim menjadi sebuah
perubahan iklim adalah perubahan cuaca pertimbangan utama dalam cara yang
yang menjadi tidak teratur. Perubahan yang signifikan potongan infrastruktur
tidak teratur ini menyebabkan siklus hidrologi direncanakan dan ditugaskan, dirancang,
menjadi tidak teratur. Salah satu akibatnya dibangun dan dipelihara.
yakni meluapnya sungai akibat hujan dengan Penelitian ini mengambil wilayah studi
intensitas tinggi sehingga memicu terjadinya yang berlokasi di Kecamatan Baleendah
banjir di beberapa daerah. Banjir disebabkan Kabupaten Bandung yang merupakan salah
oleh banyak faktor. Selain faktor utamanya satu daerah yang rutin terjadi banjir setiap
yakni intensitas hujan yang besar, dengan tahun saat musim hujan. Hal ini disebabkan
frekuensi kejadian yang sering, terdapat karena wilayah topografi Kecamatan
faktor-faktor lainnya seperti dibeberapa tahun Baleendah berada lebih rendah dibandingkan
belakangan terjadi perubahan fungsi lahan di kawasan sekitarnya dan letaknya yang dilalui
banyak daerah. Perubahan fungsi lahan oleh Sungai Citarum dan Sungai Cisangkuy.
tentunya mengurangi jumlah lahan resapan di Wilayah penelitian mencakup 2 kelurahan,
daerah tersebut. yakni Kelurahan Baleendah dan Kelurahan
Perubahan iklim dapat berdampak Andir, dikarenakan kelurahan tersebut
signifikan terhadap infrastruktur. HM memiliki genangan banjir yang lebih lama
Government (2011) menjelaskan dalam dan dampak yang lebih besar dibandingkan
Climate Resilient Infastructure, sebagai aset dengan kelurahan lain di Kecamatan
dalam beberapa tahun ke depan, infrastruktur Baleendah. Dari kondisi tersebut dapat
tentunya diharapkan memiliki daya tahan dirumuskan permasalahan penelitian terkait
adaptasi dan mitigasi infrastruktur terkait kendaraan rata-rata yang sedang dan
konsep Climate Resilient Infrastructure. jumlah jalan masuk yang dibatasi,
3. Jalan Lokal: merupakan jalan yang
2. TINJAUAN PUSTAKA melayani angkutan setempat dengan
Jaringan jalan/lintasan merupakan bentuk ciri-ciri yaitu digunakan untuk
prasarana transportasi darat yang memiliki perjalanan jarak dekat, kecepatan
peranan penting dalam sektor perhubungan kendaraaan rata-rata yang rendah, dan
antar daerah, seperti kegiatan distribusi jumlah jalan masuk tidak ada batasan.
barang dan jasa. Jaringan jalan merupakan Perkerasan jalan merupakan lapisan yang
suatu konsep matematis yang berfungsi untuk terletak di antara lapisan tanah dasar dan roda
menerangkan sistem transportasi secara kendaraan, (Silvia Sukirman, 2003).
kuantitatif yang mempunyai karakteristik Perkerasan jalan merupakan salah satu aspek
keruangan. Mengacu pada Undang-Undang yang rentan rusak apabila terkena banjir.
Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 Berdasarkan Pasengreng (2014) perkerasan
menyatakan bahwa jalan merupakan berupa aspal, apabila selalu terendam air,
prasarana transportasi darat yang mana maka air meresap masuk ke dalam suatu
meliputi keseluruhan bagian jalan, termasuk perkerasan jalan (aspal) dapat menimbulkan
bangunan pelengkap dan semua retakan pada struktur perkerasan jalan (aspal).
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi Pada prinsipnya terdapat kelebihan jalan
kegiatan lalu lintas. Klasifikasi menurut dengan perkerasan beton dibandingkan aspal.
fungsi jalan terbagi atas: Terkait dengan daerah banjir, yang tentunya
1. Jalan Arteri: merupakan jalan yang memiliki banyak genangan, beton lebih
melayani angkutan utama dengan ciri- memiliki ketahanan dibandingkan aspal.
ciri yaitu digunakan untuk perjalanan Sehingga tidak mudah rusak seperti aspal
jarak jauh, kecepatan kendaraan rata- yang apabila terus tergenang air maka
rata yang tinggi, dan jumlah jalan cenderung akan lebih cepat rusak. Perkerasan
masuknya dibatasi secara efisien, beton semen merupakan suatu struktur yang
2. Jalan Kolektor: merupakan jalan yang terdiri atas pelat beton semen yang
melayani angkutan pengumpul/pembagi bersambung (tidak menerus) tanpa atau
dengan ciri-ciri yaitu digunakan untuk dengan menggunakan sebuah tulangan, atau
perjalanan jarak sedang, kecepatan menerus dengan tulangan, dan terletak pada
bagian atas lapis pondasi bawah atau berada
di tanah dasar, baik tanpa atau dengan lapis yang luas serta menghasilkan tegangan yang
permukaan yang beraspal. Pada perkerasan rendah pada lapisan-lapisan di bawahnya.
beton semen, daya dukung perkerasan Jika membutuhkan tingkat kenyaman yang
diperoleh dari pelat beton. Sifat, daya dukung tinggi, permukaan perkerasan beton semen
dan keseragaman tanah dasar tentunya sangat dapat dilapisi dengan lapis campuran beraspal
mempengaruhi keawetan dan kekuatan dengan ketebalan 5 cm. Berikut ini gambaran
perkerasan beton semen ini. Sementara pelat struktur perkerasan beton semen secara
beton semen mempunyai sifat yang cukup tipikal pada Gambar 1.
kaku dan menyebarkan beban pada bidang

Gambar 1. Tipikal Struktur Perkerasan Beton Semen


Sumber : Perencanaan perkerasan jalan beton semen, 2003

Drainase merupakan suatu prasarana yang sampah. Pengembangan kawasan perkotaan


berfungsi untuk mengalirkan air permukaan biasanya diikuti dengan terjadinya alih fungsi
ke badan air dan atau ke bangunan resapan lahan secara besar-besaran, kawasan
buatan. Sistem kerja drainase merupakan konservasi beralih menjadi kawasan produksi,
serangkaian bangunan air yang berfungsi permukaan tanah yang hijau vegetatif
untuk mengurangi dan membuang kelebihan berganti menjadi kawasan kedap air, sehingga
air dari suatu kawasan ke badan air atau mengurangi kemampuan tanah untuk
tempat peresapan buatan. Drainase ramai menyerap air hujan secara alamiah. Dampak
dibicarakan penduduk kota ketika musim lain adalah menghasilkan koefisien limpasan
hujan. Namun keberadaan drainase mungkin yang terus meningkat dari waktu ke waktu,
dianggap kurang penting dibanding yang langsung berpengaruh pada sistem
penyediaan air minum, pengolahan air limbah drainase kawasan permukiman dan/atau
dan pengelolaan sampah. Sehingga sebagian drainase perkotaan. Berikut bagian sistem
besar saluran drainase dimanfaatkan drainase:.
masyarakat untuk membuang air limbah dan
1. Sistem drainase permukaan berfungsi 3. Suatu sistem drainase permukaan jalan
untuk mengendalikan jumlah limpasan seharusnya terdiri atas kemiringan yang
air hujan di permukaan jalan dari melintang perkerasan dan bahu jalan,
daerah sekitarnya. Hal ini berguna agar saluran samping jalan, drainase lereng
tidak merusak konstruksi jalan, seperti dan gorong-gorong (lihat Gambar 2).
kerusakan karena air banjir yang
melimpas di atas perkerasan jalan atau
kerusakan pada badan jalan akibat
terjadinya erosi.
2. Sistem drainase jalan selayaknya
memperhitungkan debit pengaliran dari
saluran yang berada di samping jalan,
dengan memanfaatkan saluran samping
jalan tersebut untuk menuju badan air
atau daerah resapan buatan.

Gambar 2. Tipikal sistem drainase jalan


Sumber: Perencaan sistem drainase jalan, 2006
Adanya drainase bawah permukaan dari daerah di sekitar jalan dan permukaan
berguna untuk menurunkan muka air tanah jalan atau air yang naik dari subgrade jalan.
dan mencegat serta membuang air infiltrasi

Gambar 3. Tipikal sistem drainase untuk muka air rendah


Sumber: Perencanaan sistem drainase jalan, 2006
Drainase perkotaan menjadi salah satu Climate Resilient Infrastructure
tema yang penting untuk dikaji dikarenakan berdasarkan HM Government United
drainase memegang fungsi sentral dalam hal Kingdom (2011) dapat ditinjau dari dua aspek
pengendalian air. Sistem drainase berarti yakni berdasarkan infrastruktur yang akan
suatu sistem pengatusan atau pengeringan dibangun (new infrastructure) dan
kawasan terhadap genangan air yang timbul infrastruktur yang telah terbangun (existing
setelah terjadinya hujan. Apabila menelisik infrastructure). Infrastruktur baru (new
kondisi idealnya, pada sebuah dokumen infrastructure) yakni jenis infrastruktur yang
perencanaan kota, adapun sistem drainase mampu bertahan terhadap iklim dengan
perkotaan harus dikembangkan salurannya memastikan bahwa infrastruktur tersebut
sendiri, mulai dari proses masuknya air hujan terletak, dirancang, dibangun dan
ke selokan/parit hingga meresap ke dalam dioperasikan dengan memodifikasinya untuk
tanah atau mengalir menuju sungai dan tahan terhadap iklim saat ini dan masa depan.
bermuara di laut. Sebagai suatu sistem, Sedangkan nfrastruktur yang ada saat ini
penanganan drainase tentunya tidak dapat (existing infrastructure) adalah jenis
dilakukan secara individual, atau dalam infrastruktur yang mampu bertahan terhadap
konteks wilayah per wilayah. Rencana induk iklim dengan memastikan bahwa
kota berperan untuk mengintegrasikan pemeliharaannya dikombinasikan dengan
jaringan air mulai dari daerah hulu sampai konsep ketahanan dalam menghadapi
dengan hilir. Oleh karena itu, kebijakan yang perubahan iklim. Untuk mencapai hal
dibuat oleh pemerintah memiliki pengaruh tersebut, tindakan adaptasi yang dapat
yang besar. Kebijakan ini nantinya akan dilakukan meliputi (HM Government UK,
memayungi prosedur-prosedur standar 2011):
pengendalian air, seperti standar 1. Memastikan infrastruktur tahan
penyambungan saluran air hujan, air limbah, terhadap potensi peningkatan peristiwa
atau juga septictank rumah tangga. Dalam hal cuaca ekstrim seperti sebagai badai,
ini, pemerintah melalui konsultan teknisnya, banjir dan gelombang panas serta cuaca
dapat berperan menjadi fasilitator bagi dingin yang ekstrim.
masyarakat. Begitu juga dengan masyarakat, 2. Memastikan keputusan investasi
partisipasi dan sikap proaktif dari masyarakat mempertimbangkan perubahan pola-
akan mempengaruhi keberhasilan rencana pola permintaan konsumen sebagai
induk kota. dampak dari perubahan iklim.
3. Membangun infrastruktur yang menyebabkan terjadinya perubahan iklim
fleksibel sehingga aset-aset (contohnya emisi gas rumah kaca). Salah satu
infrastruktur dapat dimodifikasi di masa dampak dari perubahan iklim yang ektrem
depan tanpa menimbulkan biaya adalah banjir. Upaya adaptasi dan mitigasi
berlebihan. dalam menghadapi bencana banjir ini dapat
4. Memastikan bahwa organisasi dibagi dalam empat kategori (EPA, 2014)
infrastruktur dan para ahli serta yang mewakili wilayah geografis yang
pekerjanya memiliki keterampilan yang berbeda dalam sebuah komunitas:
tepat dan kemampuan untuk 1. Koridor sungai: Menghemat lahan dan
melaksanakan tindakan adaptasi. menghambat pengembangan di daerah
Hasil dari konsep Climate Resilient yang rentan di sepanjang koridor sungai
Infrastructure ini akan berdampak pada seperti dataran banjir dan lahan basah.
infrastruktur yang lebih tahan dan kuat 2. Pemukiman yang rentan: Bila
terhadap dampak iklim Pada dasarnya, pembangunan sudah ada di daerah
konsep ketahanan infrastruktur terhadap iklim rawan, melindungi orang, bangunan,
ini bukan bertujuan untuk menghilangkan dan fasilitas untuk mengurangi risiko
risiko bencana tersebut, tetapi lebih kepada banjir di masa depan.
penerapan upaya-upaya pengelolaan yang 3. Area yang Lebih Aman: Merencanakan
hemat biaya bagi infastruktur dalam dan mendorong perkembangan baru di
memperkecil kerugian yang timbul oleh daerah-daerah yang kurang rentan
perubahan iklim. Menurut Nair (2011) dalam terhadapnya banjir di masa depan
Hairiah dkk (2016) menjelaskan bahwa DAS: Mengimplementasikan teknik
adaptasi merupakan suatu upaya dalam pengelolaan stormwater yang disempurnakan
menghadapi kerugian dari perubahan iklim untuk memperlambat, menyebar, dan
dengan melakukan berbagai penyesuaian menyusup ke air banjir
ataupun upaya yang tepat untuk mengurangi
pengaruh negatif dari perubahan iklim, atau 3. METODE PENELITIAN
memanfaatkan pengaruh positifnya. Penelitian ini menggunakan Mixed
Sedangkan pengertian mitigasi perubahan Methods yakni perpaduan antara data
iklim menurut Nair (2011) dalam Hairiah kuantitatif dan kualitatif. Strategi yang
(2016) adalah segala cara ataupun upaya yang digunakan dalam penelitian yaitu concurrent
dilakukan untuk mengendalikan hal-hal yang embedded strategy, yakni metode penelitian
yang mengkombinasikan metode kuantitatif 34.176 Km2 atau 2,36% dari total wilayah
dan kualitatif dengan cara simultan dengan Kabupaten Bandung. Topografi di Kecamatan
metode primer lebih berat bobotnya untuk ini bervariasi dari 600 m hingga 715 m diatas
mendapatkan data utama dan metode permukaan laut, dengan perbukitan di bagian
sekunder digunakan untuk mendukung data timur dan selatan serta dataran di bagian utara
dari metode primer. dan baratnya. Klaurahan dengan topografi
Unit amatan penelitian ini adalah tertinggi terdapat di Kelurahan Manggahang
infrastruktur jalan dan drainase meliputi (715 m) dan Malakasari, Baleendah dengan
perkerasan jalan dan kinerja drainase. Adapun ketinggian 700 m. Adapun topografi terendah
unit analisis yang dilakukan meliputi kondisi terletak di Kelurahan Andir dan
eksisting bangunan untuk kemudian di Bojongmalaka dengan ketinggian 600 m dari
bandingkan dengan kondisi ideal dalam permukaan laut. Kecamatan Baleendah
konteks Climate Resilient Infrastructure. merupakan salah satu Kecamatan yang dilalui
Adapun metode pengumpulan data dalam oleh dua sungai yang sangat mempengaruhi
penelitian ini bersumber dari data primer dan kehidupan masyarakat yakni sungai Citarum
sekunder. Data primer didapatkan dengan dan sungai Cisangkuy. Selain itu juga
observasi lapangan, wawancara mendalam terdapat dua danau buatan yakni situ
serta dokumen RTRW Kabupaten Bandung Kampung Batu di desa Malakasari dan situ
Tahun 2007 - 2027 sebagai data sekunder. Sipatahunan di Kelurahan Baleendah.
Kecamatan Baleendah terdiri dari 5
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Kelurahan dan 3 Desa, berikut peta
Kecamatan Baleendah terletak di administrasi Kecamatan Baleendah:
Kabupaten Bandung dengan luas area sebesar

Gambar 4. Peta Administrasi Kecamatan Baleendah Tahun 2016


Sumber: Kecamatan Baleendah dalam Angka 2017
Kondisi demografis di Kecamatan perempuan yang berjumlah 128.436 jiwa.
Baleendah pada tahun 2016 lebih banyak Dengan jumlah penduduk sebesar 261.360
didominasi oleh penduduk laki laki dengan jiwa tersebut, ternyata distribusinya paling
jumlah 132.924 jiwa dibandingkan penduduk banyak di Kelurahan Baleendah dengan
kepadatan sebesar 104 jiwa di tiap hektar nya. drainase terhadap bencana banjir di
Selain itu Kelurahan Rancamayar dan Andir Kecamatan Baleendah. Pada bagian pertama
juga memiliki kepadatan yang cukup tinggi akan membahas mengenai jalan. Kondisi
yakni sebesar 95 penduduk di tiap hektarnya. yang terdapat di Kecamatan Baleendah
Hal ini menunjukkan bahwa tingginya berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
penduduk yang tinggal di Kelurahan pada Kelurahan Baleendah dan Kelurahan
Baleendah dikarenakan kelurahan ini Andir sudah diaspal semua hingga jalan lokal.
memiliki letak geografis yang strategis dan Namun di beberapa titik dibuat jalan beton.
berjarak dekat dengan Kota Bandung yang Jalan beton ini belum merata di semua lokasi,
menjadikan kelurahan ini sebagai kawasan hanya berada di lokasi tertentu. Sehingga
penyangga Kota Bandung. Untuk Kelurahan banyak kondisi jalan aspal yang tergenang air
Andir memiliki kepadatan 95 jiwa/km2, kemudian berlobang. Tentunya ini sangat
sementara itu untuk Kelurahan Baleendah membahayakan para pengguna jalan.
memiliki kepadatan penduduk 104 jiwa/km2. Berdasarkan informasi yang diperoleh,
Terdapat dua infrastruktur yang akan jalan beton mulai dibuat dalam 5 tahun
dibahas dalam penelitian ini, yakninya jalan terakhir. Mengingat semakin kesini dampak
dan drainase. Ketahanan terhadap perubahan yang dirasakan masyarakat oleh bencana
iklim khususnya infrastruktur jalan dan banjir semakin merugikan.

Gambar 5. Kondisi titik jalan rusak di Kelurahan Baleendah dan Kelurahan Andir
Sumber: Dokumentasi penulis, 2017
Genangan yang banjir tentunya membawa masyarakat setempat. Selain itu dibeberapa
lumpur yang ketika genangan surut akan titik terdapat banyak titik sambungan
menimbulkan bahaya bagi pengendara sepeda perkerasan jalan dari aspal ke beton.
motor. Perlu upaya pembersihan lagi dari
Gambar 6. Kondisi lumpur di jalanan dan perkerasan jalan
Sumber: Dokumentasi Penulis, 2017

Kondisi yang terdapat di Kelurahan Banyak faktor yang mempengaruhi


Baleendah dan Kelurahan Andir adalah masih penyebab kurang optimalnya kinerja drainase,
kurang optimalnya fungsi drainase, sehingga seperti peningkatan debit. Kurang baiknya
pada saat terjadi banjir, pada titik terendah di proses manajemen berkontribusi
Kelurahan Baleendah dan Kelurahan Andir mempercepat pendangkalan/penyempitan
tergenang dalam waktu yang lama, hingga 10 saluran drainase dan aliran sungai. Hal ini
hari. Hal ini tentunya merugikan masyarakat menyebabkan berkurangnya kapasitas sungai
di Kecamatan Baleendah khususnya dan saluran drainase untuk menampung debit
Kelurahan Baleendah dan Kelurahan Andir. air. Sehingga air meluap dan menggenang di
Genangan tersebut mengganggu mobilitas jalan. Selain itu dengan cepatnya
masyarakat. Selain itu semakin lama pertumbuhan jumlah penduduk tentunya
tergenang maka akan semakin rentan dari berpengaruh pada penambahan berbagai
timbulnya penyakit yang mengancam kebutuhan infrastruktur dan peningkatan
masyarakat. jumlah limbah, seperti limbah cair dan padat.

Gambar 7. Kondisi drainase di Kelurahaan Baleendah dan Kelurahan Andir


Sumber: Dokumentasi Penulis, 2017
5. SIMPULAN kebijakan terkait infrastruktur jalan dan
Dalam menciptakan infrastuktur yang drainase. Hal ini diharapkan agar fungsi
berketahanan, membutuhkan usaha lebih baik kedua infrastruktur ini tidak berkurang
dari pemerintah maupun masyarakat. meskipun dalam kondisi banjir. Dari hasil
Pemerintah dalam hal ini dapat membuat
penelitian yang dilakukan, terdapat saran Recovery in Indonesia:
sebagai berikut: https://doi.org/10.22617/TCS190600
1. Merencanakan rancangan drainase dan Azri, M. et al., 2017. A review of torrefaction
infrastruktur jalan dengan sesuai of oil palm solid wastes for biofuel
standar yang ditetapkan sehingga dapat production. Energy Conversion and
mengurangi genangan banjir. Management, 149, pp.101–120.
2. Pemeliharaan jalan perlu keterlibatan Available at:
dan dukungan dari berbagai pihak, http://dx.doi.org/10.1016/j.enconman.2
terutama para pengguna jalan untuk 017.07.011
dapat memahami kemampuan dan daya Erivianto, D., P, B. A., & Notosudjono, D.
dukung infrastruktur jalan. (2016). Penggunaan Limbah Padat
3. Di beberapa titik yang sering terjadi Kelapa Sawit Untuk Menghasilkan
genangan, perkerasan jalan lebih baik Tenaga Listrik Pada Existing Boiler.
menggunakan beton. Sainstech, 1410 - 7104.
4. Membersihkan drainase secara berkala Ngatirah. (2019). Teknologi Penanganan dan
agar fungsinya optimal. Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit.
5. Pada beberapa titik, drainase tidak Yogyakarta: Instiper Press.
berfungsi sehingga air tidak dapat Rahayu, D. E. (2020). Keberlanjutan
mengalir. Pemanfaatan Tandan Kosong Kelapa
6. Membuat drainase baru sesuai dengan Sawit Menjadi Bioenergi Dengan
SNI di titik yang belum memiliki Pendekatan SIstem Dinamis. Surabaya:
drainase. ITS.
Saswattecha, K. et al., 2015. Assessing the
6. DAFTAR PUSTAKA environmental impact of palm oil
Abnisa, F. et al., 2013. Utilization of oil palm produced in Thailand. Journal of
tree residues to produce bio-oil and Cleaner Production, 100, pp.150–169.
bio-char via pyrolysis. Energy Available at:
Conversion and Management, 76, http://www.sciencedirect.com/science/a
pp.1073–1082. Available at: rticle/pii/S0959652615002553
http://dx.doi.org/10.1016/j.enconman.2 Sinuraya, R., & Lubis, H. (2018). Aplikasi
013.08.038. Janjang Kosong Hasil Proses Pabrik
ADB. (2019). Carbon Dioxide-Enhanced Oil Kelapa Sawit Sebagai Pengganti Pupuk
Anorganik Mop Di Areal Tanaman
Kelapa Sawit Belum Menghasilkan.
Supriatna, J. (2021). pengelolaan lingkungan
berkelanjutan. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia
Yan Fauzi, Y. E. (2012). Kelapa Sawit
Budidaya, Pemanfaatan Hasil dan
Limbah, Analisis Usaha dan
Pemasaran. Jakarta: Penebar Swadaya

You might also like