Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“DIET RENDAH PROTEIN”


SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Judul Penyuluhan : Hipertensi


2. Permasalahan
Kurangnya pengetahuan pada tenaga penjamah makanan tentang diet rendah protein
terutama dalam pemberian jenis buah pada pasien gagal ginjal kronik.
3. Sasaran
Tenaga penjamah makanan Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
4. Tujuan
a. Tujuan Umum
Penjamah makanan di Instalasi Gizi diharapkan dapat memahami tentang diet rendah
protein.
b. Tujuan Khusus
1. Penjamah dapat menjelaskan apa itu diet rendah protein
2. Penjamah dapat menjelaskan tujuan diet rendah protein
3. Penjamah dapat menjelaskan prinsip diet rendah protein
4. Penjamah dapat menyebutkan syarat diet rendah protein
5. Penjamah dapat menyebutkan makanan yang diperbolehkandan makanan yang
tidak diperbolehkan pada diet rendah protein
6. Penjamah dapat menjelaskan cara memasak yang benar untuk diet rendah protein
5. Materi
Diet Rendah Protein
a. Gambaran Umum
Diet rendah protein adalah pola makan yang membatasi protein dari makanan
atau konsumsi sehari-hari. Pada diet ini, asupan proteinnya lebih rendah dari
kebutuhan normal. Diet protein diberikan kepada seseorang yang mengalami
penurunan fungsi ginjal menahun atau penyakit gagal ginjal kronis.
b. Tujuan
1. Memberikan makan secukupnya tanpa memperberat kerja ginjal.
2. Menurunkan kadar ureum dan kreatinin darah.
3. Mengatur konsumsi natrium untuk mengantisipasi tekanan darah dan oedem.
4. Membatasi konsumsi kalium untuk mencegah hiperkalemi.
5. Membatasi konsumsi phosphor.
6. Mengatur konsumsi cairan untuk mencegah kelebihan cairan (oedem/bengkak).
c. Prinsip
Membatasi konsumsi protein nabati dan meningkatkan konsumsi protein hewani
yang memiliki nilai biologis tinggi.
d. Syarat
1. Energi cukup 35-45 kkal/Kg BBI/hari.
2. Protein rendah 0,6-0,75 g/Kg BBA berupa protein dengan nilai biologi tinggi.
3. Lemak cukup 20-30% dari kebutuhan energi total diutamakan lemak tidak jenuh
ganda.
4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi energi dari protein dan
lemak.
5. Natrium dibatasi 1-3 gr/hari.
6. Kalium dibatasi (40-70 mEq).
e. Makanan yang Dianjurkan
1. Sumber energi : nasi/tim beras, tepung, biun, mie, macaroni, gula, sirup, madu
dan permen.
2. Sumber protein hewani : daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan segar/ikan
laut, telur, susu (jumlah sesuai yang ditentukan)
3. Sumber lemak : minyak jagung, minyak kelapa, minyak kelapa sawit minyak
wijen.
f. Makanan yang Dihindari
1. Bahan makanan tinggi Kalium seperti alpukat, pisang, tomat, umbi-umbian,
sayuran (daun singkong, daunpepaya, bayam, kapri, kembang kol, buncis),
kacang tanah, kacang hijau dan kacang kedele.
2. Bahan makanan tinggi Phospor seperti tempe kedele, tahu, kacang kedele,
ragi/tape, udang, kerang, kepiting, cumi, keju, teri.
3. Bahan makanan tinggi kolesterol/ lemak jenuh seperti jeroan (usus, paru hati
limpa, babat), kulit ayam, lemak hewan, minyak kelapa, santan kental.
4. Bahan makanan tinggi Natrium seperti garam dapur, vetsin, soda
kue,pengawet makanan.
5. Bahan makanan yang mengandung gas seperti sawi, kobis, lobak, nangka,
durian.
6. Bumbu-bumbu yang merangsang seperti merica, cabe, jahe, cuka.
g. Contoh Menu Sehari
Makan Pagi Makan Siang Makan Sore
Nasi/nasi tim Nasi/nasi tim Nasi/nasi tim
Telur ceplok Semur daging Pepes ikan
Cah wortel+buncis Sup sayuran Tumis kacang panjang
Melon dan tauge
Pepaya
Snack Snack
Teh manis Kue putu
Kue Lapis

6. Metode/ Teknik dan Sarana Penyuluhan


a. Metode : Ceramah, tanya jawab, kuis.
b. Media :
1. Power point
2. LCD
3. Leaflet
4. Laptop
c. Waktu : 40 menit.
d. Tempat : Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

7. Evaluasi Proses dan Hasil


a. Proses Penyuluhan
No Evaluasi Proses Sesuai Rencana Tidak Sesuai Rencana
1. Tanggal
2. Sasaran
3. Materi
4. Jumlah sasaran
5 Pembicara
b. Hasil :
No Evaluasi Hasil Pre Test Post Test
1.
2.
3.
4.
5.
Rata-Rata
Persentase

Soal
1. Apa yang dimaksud dengan pemberian diet rendah protein?
a. Pembatasan pemberian protein hewani
b. Pembatasan pemberian protein nabati
c. Pembatasan pemberian protein yang bernilai biologis tinggi
2. Apakah prinsip diet rendah protein?
a. Membatasi konsumsi protein nabati dan meningkatkan konsumsi protein hewani yang
bernilai biologis tinggi
b. Membatasi konsumsi semua jenis protein pada bahan makanan
c. Membatasi konsumsi protein hewani yang tinggi lemak
3. Siapa sasaran pasien yang mendapat diet rendah protein?
a. Pasien dengan obesitas
b. Pasien dengan penyakit gagal ginjal kronik
c. Pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa
4. Bahan makanan apa sajakah yang perlu dibatasi untuk diet protein?
a. Tempe, tahu, pisang, bayam
b. Ayam ras, kubis, daging tanpa lemak
c. Ikan laut, tempe, pepaya
5. Bahan makanan apa sajakah yang dianjurkan untuk diet rendah protein?
a. Ayam ras, tempe, tahu
b. Daging tanpa lemak, nasi putih, semua jenis sayuran kecuali yang mengandung gas,
tinggi kalium dan natrium
c. Kepiting, santan peras dengan air, pisang
8. Daftar Pustaka
Almatsier. S. 2004. Penuntun Diet (Edisi Baru). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Ruliana. Dkk. 2014. Buku Panduan Diet Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

You might also like