Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 33

PROPOSAL GEOGRAFI

“Dampak Sosial budaya terhadap kerentanan


Sosial pada Wilayah Potensi Bencana Tsunami di
Aceh Tahun 2004”

Disusun oleh:

Anggota:
1. Nadia Tjendera (24)
2. Austin Vinsen (3)
3. Carlene Aurelia Cung (5)

Kelas: X E

SMA SANTO YOSEF


Tahun Pembelajaran 2022/2023
Jurusan Mata Pelajaran Geografi
KATA PENGANTAR
 

   Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal kami yang berjudul
“Tragedi Gempa Dahsyat Diikuti Terjang Tsunami di Aceh 18 Tahun Lalu yang Menimbulkan
Duka di Indonesia” ini dengan lancar.
   Pada kesempatan kali ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada guru mata pelajaran geografi yang telah memberikan tugas terhadap kami. Kami juga
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan
proposal ini.
  Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa
proposal ini masih jauh dari sempurna, masih banyak hal yang kurang dalam penulisan proposal
ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat
memperbaikinya. Harapan penulis, semoga proposal sederhana ini dapat dipahami bagi siapaun
yang membacanya. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga proposal ini dapat
bermanfaat baik bagi kami maupun para pembaca.
  

Pangkalpinang, 4 Febuari 2023


Nadia Tjendera, Austin Vinsen, & Carlene Aurelia Cung
 
 
 
 

2
MOTTO
“Bukan masalah baik atau tidak, tapi harus fight and survive. Sebenarnya itulah pendidikan” -
Djuk Pui

“Masalah yang sulit membuat kita menjadi lebih kuat.”

VISI

Visi kami sebagai penulis adalah untuk menyelesaikan tugas proposal geografi tentang “Dampak
Sosial Budaya Terhadap Kerentanan Sosial pada Wilayah Potensi Bencana Tsunami Di Aceh
Tahun 2004” yang menimbulkan duka di Indonesia dan juga memberi pengetahuan atau
informasi yang bermanfaat bagi para pembaca tentang dampak tragedi gempa bumi disusul
tsunami yang menimpa Aceh.

MISI

1. Membuat rancangan untuk proses pembuatan proposal “Dampak Sosial Budaya Terhadap
Kerentanan Sosial pada Wilayah Potensi Bencana Tsunami Di Aceh Tahun 2004”.
2. Mencari informasi sebanyak-banyaknya dan mencermati materi yang akan disampaikan
dalam proposal “Dampak Sosial Budaya Terhadap Kerentanan Sosial pada Wilayah
Potensi Bencana Tsunami Di Aceh Tahun 2004”.

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. 2

VISI, MISI, MOTTO................................................................................................... 3

DAFTAR ISI................................................................................................................ 4

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG........................................................................... 6

1.2 FOKUS DAN SUB-FOKUS.................................................................. 7

1.3 RUMUSAN MASALAH....................................................................... 8

1.4 TUJUAN PENELITIAN........................................................................ 8

1.5 MANFAAT PENELITIAN.................................................................... 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 9

2.2 KAJIAN TERDAHULU YANG RELEVAN........................................ 11

2.3 KERANGKA BERPIKIR/KONSEPTUAL........................................... 12

BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN.............................................. 14

3.1.1 TEMPAT PENELITIAN.................................................................... 14

3.1.2 WAKTU PENELITIAN..................................................................... 14

3.2 OBJEK DAN INFORMAN PENELITI................................................. 14

3.2.1 OBJEK PENELITIAN........................................................................ 14

4
3.2.2 INFORMAN PENELITI.....................................................................
......................................................................................................................

3.3 METODE PENELITIAN....................................................................... 15

3.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA..................................................... 15

3.4.1 OBSERVASI...................................................................................... 15

3.4.2 DOKUMENTASI............................................................................... 16

3.4.3 WAWANCARA................................................................................. 16

3.5 TEKNIK KEABSAHAN DATA........................................................... 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 GAMBARAN UMUM TENTANG LATAR PENELITIAN................ 19

4.2 DESKRIPSI LOKAL PENELITIAN..................................................... 19

4.3 KONDISI IKLIM................................................................................... 21

4.4 KEADAAN EKONOMI........................................................................ 22

4.5 HASIL PENELITIAN............................................................................

4.6 DESKRIPSI PENEMUAN....................................................................

4.7 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN...............................................

4.8 PEMBAHASAN....................................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN......................................................................................

5.2 SARAN..................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................

5
6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia tidak mungkin terlepas dari adanya gempa bumi. Beberapa lempeng
bumi di Indonesia bertemu dan beradu atau berbenturan sejak dahulu. Banyak tempat
rawan akan gempa dan tsunami. Hal ini dikarenakan wilayah Indonesia secara geografis
merupakan negara kepulauan yang terletak pada empat lempeng tektonik yang bertemu,
yaitu: lempeng Eurasia, Australia, Pasifik, dan Filipina. 
Bencana gempa bumi dan gelombang tsunami yang melanda Nanggroe Aceh
Darussalam, sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di ujung utara pulau Sumatera
dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia, pada tanggal 26 Desember 2004 lalu.
Hempasan ombak yang begitu luar biasa yang merusak jauh ke pantai hingga
menghancurkan kota-kota yang terletak di sepanjang pantai Barat Aceh dan Sumatera
Utara, terutama dari Banda Aceh hingga Meulaboh.
Gempa bumi ini tergolong terbesar keempat sepanjang sejarah. Peristiwa ini
menyebabkan kerusakan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Gempa yang menurut
United States: Geological Survey berkekuatan 9,1 pada skala richter tersebut disusul
tsunami dahsyat yang menenggelamkan daratan Aceh selama beberapa saat. Tsunami
tersebut tidak hanya menerjang Aceh saja, tetapi juga banyak negara mulai Thailand,
Malaysia di Asia menyeberang samudra sampai di benua Afrika setelah terlebih dahulu
melewati Srilanka, India dan Maladewa.
Hampir 230,00 orang tewas — 160,000 di Provinsi Aceh — kebanyakan mereka
adalah wanita dan anak anak. Terdapat kerusakan skala yang besar. Selain itu,
masyarakat terkoyak, mata pencaharian hilang, keluarga, sekolah dan fasilitas kesehatan
hilang terbawa arus besar. Sehingga membutuhkan waktu yang relatif lama dalam
rehabilitas daerah tersebut dan memulihkan dengan lebih baik. Efek dari gempa bumi dan
tsunami ini bukan hanya seketika, tetapi mendunia. Istilah tsunami begitu sering
diungkapkan oleh warga. Selain itu dampak buruk tsunami yang diakibatkan oleh
7
gelombang yang sangat dahsyat dengan ketinggian ketika masuk ke daratan bisa
mencapai 15 meter.
Keadaan pesisir pantai pasca tsunami mengalami kerusakan, sebagian besar
vegetasi pelindung kawasan pesisir mati akibat hantaman gelombang. Vegetasi yang mati
meliputi hutan mangrove, hutan pantai dan hutan hujan tropis dataran rendah. Akibatnya,
hutan kawasan pesisir yang rusak tersebut secara alami juga akan mengalami perubahan.
Hal ini disebabkan karena pusat terjadinya gempa berbeda di sekitar Samudera Hindia
(Suryawan dan Mahmud, 2005). Secara fisik hutan mangrove berfungsi sebagai peredam
hempasan gelombang.
 Banyak orang menjadi sangat takut dengan tsunami, seperti semua gempa yang
terjadi segera dianggap dan dihubungkan dengan akan terjadinya gelombang tsunami.
Dari hal ini menjadi penting agar segera melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi
mengenai bencana alam yang benar kepada masyarakat. Masyarakat dipersiapkan dan
diwaspadai terhadap setiap ancaman yang akan terjadi. Akan tetapi, sikap ini harus
disertai dengan pemahaman yang benar. 
Bencana berlalu, namun masih menyisakan duka yang mendalam menyelimuti
Indonesia. Banyaknya korban jiwa, yang telah teridentifikasi pun hanyut di laut luas.
Bukan hanya itu, kehancuran sendi-sendi perekonomian di Aceh serta permasalahan
lingkungan yang sangat kompleks. Upaya pemulihan meliputi rehabilitasi dan
rekonstruksi. Upaya rehabilitasi bertujuan mengembalikan kondisi daerah yang terkena
bencana yang serba tidak menentu ke kondisi normal yang lebih baik. Upaya rekonstruksi
bertujuan membangun kembali sarana dan prasarana yang rusak akibat bencana secara
lebih baik.

1.2 Fokus dan Sub Fokus Penelitian


A. Fokus penelitian : Dampak sosial budaya terhadap kerentanan sosial
pada wilayah potensi bencana tsunami di Aceh tahun 2004
B. Sub fokus penelitian : Pengaruh yang ditimbulkan dari tragedi gempa dahsyat
yang diikuti tsunami di Aceh pada tahun 2004.

8
1. 3 Rumusan Masalah
Karya ilmiah ini akan dibagi beberapa pokok masalah berdasarkan uraian latar belakang
diatas, yaitu:
 ●    Siklus tsunami
 ●    Kerusakan pasca tsunami 
 ●    Upaya-upaya penanggulangan pasca tsunami
 ●    Upaya perencanaan tata ruang pasca tsunami 

1. 4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang maka proposal ini bertujuan untuk dapat
memahami bagaimana siklus tsunami dan bagaimana kerusakan pasca tsunami yang
berdampak pada kesehatan lingkungan serta kesehatan korban. Juga, memberikan
informasi upaya-upaya penanggulangan pasca tsunami dan mengetahui upaya
perencanaan tata ruang pasca tsunami.
Dengan demikian kita sebagai Warga Negara Indonesia, paham ataupun dapat
mengenal kriteria bencana dalam negaranya sendiri. Selain itu, kita juga dapat menilai
dan menganalisis bagaimana perkembangan serta pengawasan akan bencana yang akan
terjadi maupun yang telah terjadi 

1. 5 Manfaat Penelitian
Penulisan proposal ini diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap pembaca
atas informasi yang telah diberikan, serta memberikan wawasan dan pemahaman yang
lebih rinci kepada pembaca terutama dengan dapat menambah ketaqwaan kita kepada
Sang Pencipta Tuhan Yang Maha Esa atas kekuasaan dan kebesarannya.

9
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Tsunami

Tsunami biasanya berhubungan dengan gempa bumi. Gempa bumi ini


merupakan proses terjadinya getaran tanah yang merupakan akibat dari sebuah
gelombang elastis yang menjalar melalui massa bumi. Gelombang ini dapat
bersumber dari ledakan besar gunung berapi atau gempa vulkanik, tanah longsor,
atau pergeseran lempeng bumi atau gempa tektonik (Setyonegoro, 2009).

Yang menjadi fokus dalam penulisan ini adalah gempa dari jenis tektonik,
pada umumnya gempa inilah yang paling banyak menjadi penyebab terjadinya
gelombang tsunami. Refrizon dan Suwarsono (2006) mengatakan bahwa gempa
tektonik adalah terjadinya pergeseran massa bumi akibat tumbukan yang terjadi
pada lempeng bumi. Tumbukan tersebut menyebabkan pergerakan relatif suatu
massa batuan di dalam batuan yang lain di dalam kulit bumi. Lempeng bumi selalu
bergerak dan berdesakan satu sama lain. Pada saat dua lempeng bumi bertemu, saat
itu terjadi penimbunan energi, penimbunan energi yang sudah melampaui batas
kemudian terlepas dan menimbulkan getaran yang bisa dirasakan di permukaan
bumi. Peristiwa ini sering terjadi pada lempeng samudera karena bentuknya yang
lebih tipis dari lempeng benua yang selanjutnya menimbulkan gangguan terhadap
massa air laut yang ada diatasnya

2.1.2 Pengertian Dan Konsep Dasar Dalam Sistem Sosial Budaya

Sistem sosial budaya merupakan konsep untuk menelaah asumsi-asumsi


dasar dalam kehidupan masyarakat. Pemberian makna konsep sistem sosial budaya
dianggap penting karena tidak hanya untuk menjelaskan apa yang dimaksud dengan
10
sistem sosial budaya itu sendiri tetapi memberikan eksplanasi deskripsinya melalui
kenyataan di dalam kehidupan masyarakat.

a. Pengertian Konsep
Pengertian konsep merupakan ide, gagasan, atau pemikiran-pemikiran
yang menjadi dasar (pembawa arti). Pada dasarnya konsep masih berwujud
abstrak atau hanya angan-angan saja.

b. Sistem Sosial Budaya


- Sistem merupakan pola-pola keteraturan; kesatuan yang terdiri dari
komponen atau elemen yang saling berhubungan.
- Budaya sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri.
-
c. Definisi Sosial Secara Umum

Pengertian sosial menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)


adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan masyarakat. Definisi sosial
memang bisa diartikan secara luas. Secara umum, definisi sosial bisa
diartikan sebagai sesuatu yang ada pada masyarakat atau sikap
kemasyarakatan secara umum.

Ilmu sosial pun dipelajari sebagai salah satu cabang ilmu


pengetahuan, selain ilmu alam. Jika didefinisikan, ilmu sosial adalah ilmu
yang mempelajari mengenai tingkah laku manusia dan masyarakat dalam
berinteraksi satu sama lain.

11
Pengertian Sosial Menurut Para Ahli

Pengertian Sosial
No Nama Para Ahli
Berdasarkan Para Ahli

1 Philip Wexler didefinisikan sebagai sebuah


sifat dasar dari setiap individu
manusia.

2 Lewis merupakan sesuatu yang


dapat dicapai, dihasilkan serta
ditetapkan dalam proses
interaksi sehari-hari antara
warga suatu negara dengan
pemerintahannya.

3 Enda M.C merupakan suatu cara tentang


bagaimana para individu
saling berhubungan satu sama
lain.

2.2 Kajian Terdahulu

A. Perubahan Sosial Pasca Tsunami Aceh

Pada 26 Desember 2004, sebuah gempa bumi besar menyebabkan tsunami


menghantam sebagian besar pesisir barat Aceh, termasuk Banda Aceh, dan
menyebabkan kematian ratusan ribu jiwa. Hal ini menyebabkan sistem pemerintahan
lumpuh. Banyak sekali perubahan yang terjadi pasca tsunami yang menimpa Aceh.
Selain banyaknya bangunan baru yang dibangun untuk menggantikan bangunan yang
runtuh akibat diterjang tsunami, perekonomian, kebiasaan, kebudayaan juga
perubahan sosial masyarakat Aceh pun sedikit banyak ikut berubah. Tsunami telah
12
membuka mata hati mereka yang bertikai untuk membuka diri membuka pintu damai
dan Aceh menjadi daerah yang kembali terbuka bagi masyarakat luar membantu
Aceh.

Kondisi masyarakat aceh sebelum tsunami sangat mengedepankan nilai-nilai


kebudayaan. Karakter masyarakat aceh pada saat itu belum terkontaminasi dengan
budaya luar, sehingga tingkat kehidupan communality dan kehidupan gotong royong
tetap eksis. Proses rekonstruksi sepatutnya juga disesuaikan dengan nilai dan norma
yang berlaku dalam masyarakat. Masuknya budaya luar yang menggerogoti adat dan
budaya aceh yang melanggar standar dan nilai masyarakat aceh. Dalam bidang
ekonomi jelas terlihat bahwa adanya peningkatan income perkapita daerah Aceh.

Banyak kemajuan yang dicapai Aceh dalam tempo yang relatif singkat. Aceh
yang dulunya merupakan daerah tertutup akibat dilanda konflik, kini menjadi daerah
terbuka. Berbagai bangunan fisik yang dibangun oleh pemerintah dan para donatur
menjadi denyut nadi pembangunan ekonomi di Aceh saat ini.

Tsunami juga telah membawa berkah tersendiri bagi masyarakat Aceh. Geliat
denyut ekonomi dan perputaran uang dalam proses rekonstruksi Aceh telah
mendorong percepatan pembangunan ekonomi di Aceh. Masuknya investor-investor
dari luar ke tanah rencong untuk menanamkan saham mereka. Dengan demikian,
ekonomi masyarakat Aceh bertambah jika dilihat pasca tsunami. Bila dulu ke Banda
Aceh akan kesulitan mencari gerai-gerai makanan cepat saji (fast food) seperti KFC,
MCD, Pizza Hut, dan lain sebagainya.

13
2.3 Kerangka Berpikir/ Konseptual

Kerangka berpikir dalam penelitian ini digambarkan dalam bagan berikut ini:

TSUNAMI ACEH

BENCANA ALAM

TSUNAMI ACEH
2004
DAMPAK
TSUNAMI

1. MERENGGUT BANYAK
KORBAN
2. RUSAKNYA
INFRASTRUKTUR
3. TRAUMA MENDALAM
4. PEREKONOMIAN LUMPUH
14
BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kota Pangkalpinang di Kepulauan Bangka


Belitung.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan dari tanggal 10 Januari 2023 hingga 4 Febuari 2022.

3.2 Objek dan Informan Penelitian

3.2.1 Objek Penlitian

Objek penelitian yang akan kami teliti didalam penelitian kali ini adalah
Dampak Sosial Budaya Terhadap Kerentanan Sosial pada Wilayah Potensi
Bencana Tsunami Di Aceh Tahun 2004

3.2.2 Informan Penelitian

Informan adalah orang yang diperkirakan menguasai dan memahami data,


informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Penelitian ini menggunakan
deskriptif kualitatif yang merupakan strategi menentukan informan yang paling
umum dalam penelitian kualitatif.

15
3.3 Metode Penelitian

Penelitian akan kami laksanakan pada 13 Januari 2023 sampai 1 Februari 2023.
Proposal “Dampak Sosial Budaya Terhadap Kerentanan Sosial pada Wilayah Potensi
Bencana Tsunami Di Aceh Tahun 2004” menggunakan metode kualitatif dan metode
deskriptif.

Menurut Nazir (2014:43), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun
suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang terselidiki.

Sedangkan menurut Sugiyono (2019:18), metode penelitian kualitatif adalah


metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari generalisasi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data yang akan diteliti. Artinya, teknik pengumpulan data memerlukan
langkah yang strategis dan juga sistematis untuk mendapatkan data yang valid dan juga
sesuai dengan kenyataannya. Selain itu, teknik atau metode pengumpulan data ini
biasanya digunakan untuk penelitian demi mengumpulkan data yang merujuk pada satu
kata abstrak yang tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat
penggunaannya. Misalnya adalah melalui angket, wawancara, pengamatan, uji atau tes,
dokumentasi, dan lain sebagainya. Dilakukannya pengumpulan data untuk penelitian
agar data dan teori yang ada di dalamnya valid dan juga sesuai kenyataan, sehingga
16
peneliti harus benar-benar terjun langsung dan mengetahui teknik pengumpulan data
tersebut. Dengan demikian, peneliti akan mengetahui validitas atau kebenaran konsep
penelitiannya. Secara umum, teknik pengumpulan data ini digunakan peneliti untuk
dapat mengumpulkan data atau informasi berdasarkan fakta pendukung yang ada di
lapangan demi keperluan penelitian dan teknik yang dilakukan sangat ditentukan oleh
metodologi penelitian yang dipilih oleh peneliti itu sendiri.

3.4.1 Observasi

Observasi menurut Nana Sudjana adalah pengamatan dan pencatatan yang


sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Teknik observasi adalah pengamatan dan
pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki. Dalam arti yang luas,
observasi sebenarnya tidak hanya terbatas pada pengamatan yang dilaksanakan baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, observasi adalah metode pengumpulan data


dimana penelitian atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka
saksikan selama penelitian. Dari pengertian di atas metode observasi dapat dimaksudkan
suatu cara pengambilan data melalui pengamatan langsung terhadap situasi atau peristiwa
yang ada dilapangan

Adapun jenis-jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi non partisipan, artinya: penulis tidak ambil bagian/ tidak terlihat ,langsung
dalam kegiatan orang-orang yang di observasi.

b. Observasi yang berstruktur, artinya: dalam melakukan observasi penulis mengacu pada
pedoman yang telah disiapkan terlebih dahulu oleh penulis.

3.4.2 Dokumentasi

17
Secara umum, dokumentasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu documentation.
Dikutip dari Oxford Learners Dictionary, dokumentasi adalah bentuk kegiatan atau
proses sistematis dalam melakukan pencarian, pemakaian, penyelidikan, penghimpunan,
penyediaan dokumen untuk memperoleh pengetahuan, keterangan, serta bukti, dan
menyebarkannya kepada pihak yang berkepentingan.

Tujuan dokumentasi adalah memberikan informasi tentang berjalannya sesuatu


kepada orang yang membutuhkannya. Dokumentasi memberikan bukti atau informasi
yang dapat digunakan untuk menginformasikan keputusan. Dokumentasi dapat memandu
seseorang untuk menentukan keputusan. Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan
untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka
dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian
(Sugiyono, 2018:476).

3.4.3 Wawancara

Merujuk dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), wawancara adalah tanya
jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) untuk dimintai keterangan atau
pendapatnya mengenai suatu hal, dimuat dalam surat kabar, disiarkan melalui radio, atau
ditayangkan pada layar televisi.

Lexy J Moleong menyatakan bahwa wawancara adalah percakapan dengan


maksud-maksud tertentu. Pada metode ini peneliti dan responden berhadapan langsung
(face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data
yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian.

Selanjutnya, menurut Anas Sudijono, pengertian wawancara adalah cara


menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab
lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah
ditentukan.

Sutrisno Hadi mengungkapkan bahwa wawancara adalah alat yang sangat baik
untuk mengetahui tanggapan, pendapat, keyakinan, perasaan, motivasi, serta proyeksi
18
seseorang terhadap masa depannya, mempunyai kemampuan yang cukup besar untuk
menggali masa lalu seseorang serta rahasia-rahasia hidupnya.

Terakhir, menurut Robert Kahn dan Channel pengertian wawancara adalah pola
khusus dari interaksi dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu, dan difokuskan pada
daerah konten yang spesifik, dengan proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada
hubungannya secara berkelanjutan.

3.5 Teknik Keabsahan Data

Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik triangulasi. Triangulasi
merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan peneliti untuk menggali dan melakukan
teknik pengolahan data kualitatif. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas terdiri dari
triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Jenis triangulasi dalam
penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

1) Triangulasi sumber data

Triangulasi sumber data adalah pendekatan yang kerap digunakan untuk


mengecek validitas data dari berbagai sumber. Triangulasi ini digunakan untuk
menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang
diperoleh melalui berbagai sumber.

2) Triangulasi teknik

Triangulasi teknik adalah teknik yang menguji kredibilitas suatu data dilakukan
dengan cara melakukan pengecekan pada data yang telah diperoleh dari sumber
yang sama menggunakan teknik yang berbeda.

19
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tentang Latar Penelitian

Gambar 1 Peta Titik Pusat Gempa Tsunami Aceh 2004

Aceh adalah sebuah provinsi di Indonesia. Aceh terletak di ujung utara pulau
Sumatera dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Ibu kotanya adalah Banda
Aceh. Jumlah penduduk provinsi ini sekitar 4.500.000 jiwa. Letaknya dekat dengan
Kepulauan Andaman dan Nikobar di India dan terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh
berbatasan dengan Teluk Benggala di sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat,
Selat Malaka di sebelah timur, dan Sumatera Utara di sebelah tenggara dan selatan. Aceh
dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan memainkan
peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tengg ara. Pada awal abad ke-17,
Kesultanan Aceh adalah negara terkaya, terkuat, dan termakmur di kawasan Selat
Malaka.

20
1. Aceh atau secara resmi, Nangroe Aceh Darussalam adalah sebuah Daerah Istimewa
yang terletak di Pulau Sumatra. Secara geografis Aceh terdiri atas 9 kabupaten, 2 kodya,
3 kotip, 142 kecamatan dan 5463 desa. Luas wilayahnya adalah 57,365.57 km per segi
atau merangkumi 12.26% pulau Sumatra persegi, yang meliputi 119 pulau, 35 gunung,
dan 73 sungai dengan status daerah istimewa. Aceh terletak di barat laut Sumatra.

2. Aceh mempunyai lahan hutan .terluas yaitu mencapai 39.615.76 km persegi, diikuti
lahan perkebunan kecil

4.2 Deskripsi Lokal Penelitian

Aceh (Jawi: ‫ )اچيه دارالسالم‬adalah sebuah provinsi di Indonesia yang ibu kotanya
berada di Banda Aceh. Aceh merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang diberi
status sebagai daerah istimewa dan juga diberi kewenangan otonomi khusus. Aceh
terletak di ujung utara pulau Sumatra dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia.
Menurut hasil sensus Badan Pusat Statistik tahun 2021, jumlah penduduk provinsi ini
sekitar 5.333.733 jiwa.[13] Letaknya dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nikobar di
India dan terpisahkan oleh Laut Andaman. Aceh berbatasan dengan Teluk Benggala di
sebelah utara, Samudra Hindia di sebelah barat, Selat Malaka di sebelah timur, dan
Sumatera Utara di sebelah tenggara dan selatan.

Berikut foto dari daerah Aceh

21
Gambar 2.1 Aceh Sebelum Dilanda Tsunami

Gambar 2.2 Aceh Setelah Dilanda Tsunami

22
4.3 Kondisi Iklim

Sebagai wilayah yang berada tidak jauh dari garis khatulistiwa, iklim di Aceh hampir
seluruhnya tropis. Pada wilayah pesisir pantai suhu udara rata-rata 26,9 °C, suhu udara
maksimum mencapai 32,5 °C dan minimum 22,9 °C. Kelembaban relatif daerah ini berkisar
antara 70 dan 80 persen. Antara bulan Maret sampai Agustus Aceh mengalami fase musim
kemarau, kondisi ini dipengaruhi oleh massa udara benua Australia. Sementara musim hujan
berlangsung antara bulan September hingga Februari yang dihasilkan dari massa udara daratan
Asia dan Samudera Pasifik. Aceh memiliki curah hujan yang bervariasi berkisar antara 1.500-
2.500 mm per tahun.

4.3.1 Topografi

Provinsi Aceh memiliki topografi datar hingga bergunung. Wilayah dengan


topografi daerah datar dan landai sekitar 32 persen dari luas wilayah, sedangkan berbukit
hingga bergunung mencapai sekitar 68 persen dari luas wilayah. Daerah dengan topografi
bergunung terdapat dibagian tengah Aceh yang merupakan gugusan pegunungan bukit
barisan dan daerah dengan topografi berbukit dan landai terdapat di bagian utara dan
timur Aceh.

4.4 Keadaan Ekonomi

A. Perkembangan Ekonomi Daerah

Pada triwulan IV 2021, ekonomi daerah Aceh tumbuh sebesar 7,39% (yoy),
meningkat cukup tinggi dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,01% (yoy). Pada
sisi permintaan, peningkatan pertumbuhan didorong oleh konsumsi pemerintah, konsumsi
rumah tangga dan ekspor luar negeri. Sementara, pada sisi Lapangan Usaha (LU),
perbaikan ekonomi utamanya disumbangkan oleh LU Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan serta Konstruksi.

23
B. Perkembangan Keuangan Daerah

Kinerja keuangan daerah pada triwulan IV 2021 secara umum mengalami


perlambatan, utamanya didorong oleh penurunan realisasi anggaran APBD. Di sisi lain,
realisasi pendapatan serta belanja APBN mengalami peningkatan baik secara nominal
maupun persentase. Seluruh komponen belanja pemerintah tidak mengalami peningkatan
pada tahun 2021 apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.

C. Perkembangan Inflasi Daerah

Pada triwulan IV 2021, inflasi Aceh mengalami peningkatan utamanya


disebabkan oleh kelompok transportasi serta kelompok makanan, minuman, dan
tembakau. Lebih lanjut pada triwulan I 2022, laju inflasi Aceh diperkirakan akan lebih
tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya. Hal tersebut utamanya disebabkan oleh
meningkatnya permintaan dalam menyambut hari raya Ramadan serta tren meningkatnya
harga emas dunia sejalan dengan ketidakpastian global akibat covid-19 varian omicron.

D. Stabilitas Keuangan Daerah dan Pengembangan Akses Keuangan UMKM

Stabilitas Sistem Keuangan Provinsi Aceh pada triwulan IV 2021 tetap terjaga.
Meskipun dana pihak ketiga dan penyaluran pembiayaan masih mengalami kontraksi,
namun pertumbuhan pembiayaan berdasarkan lokasi proyek mulai tumbuh dan tercatat
lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya. Selain itu, terdapat penurunan kualitas
pembiayaan yang tergambar dari peningkatan NPF, namun masih berada pada level yang
relatif terjaga.

E. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah

Selama triwulan IV 2021, perkembangan sistem pembayaran konsisten berjalan


lancar dalam menopang pemulihan perekonomian Provinsi Aceh. Sistem pembayaran

24
tunai berjalan sesuai dengan pola historisnya dimana net outflow pada triwulan IV lebih
tinggi dibandingkan dengan triwulan III. Kemudian, sistem pembayaran nontunai baik
nilai besar ataupun ritel mengalami perlambatan secara tahunan yang mengindikasikan
konsumsi masyarakat masih tertahan di tengah pandemi COVID-19 yang masih melanda.
Di sisi lain, penggunaan uang elektronik chip based maupun server based terus
mengalami peningkatan pada triwulan laporan. Terkait dengan Bansos Non Tunai,
Pemerintah menambah intensitas penyaluran Program Sembako pada Desember 2021
sebagai respons untuk melindungi masyarakat terdampak pandemi COVID-19.

F. Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) periode berjalan mengalami penurunan


dibandingkan periode sebelumnya. Sedangkan aspek kemiskinan menunjukkan
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan seluruh provinsi
di Sumatera, TPT Aceh berada pada urutan keempat sedangkan kemiskinan berada pada
peringkat pertama.

G. Prospek Perekonomian

Kinerja perekonomian Aceh pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh 3,42%-4,22%


(yoy) atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya (2,79%, yoy). Kondisi tersebut
utamanya diperkirakan oleh perbaikan konsumsi rumah tangga dan investasi. Laju inflasi
tahun 2022 diperkirakan lebih tinggi dibanding dari sasaran inflasi nasional dan lebih
tinggi dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar 2,25% (yoy), dengan perkiraan
peningkatan inflasi didorong oleh komponen volatile food dan administered prices.

4.5 Hasil Penelitian

4.6 Deskripsi Penelitian

25
Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Teknik pengumpulan data yaitu observasi,
wawancara, dan dokumentasi. “Dampak Sosial Budaya Terhadap Kerentanan Sosial pada
Wilayah Potensi Bencana Tsunami Di Aceh Tahun 2004”. Berikut pertanyaan yang dituju
kepada informan:

1.Apa yang anda ketahui tentang Tsunami Aceh 2004?

2.Bagaimana pendapat anda mengenai bencana tersebut?

3.Apakah bencana ini berdampak ke keadaan social rakyat aceh?

4.Mengapa bisa berampak?

5.Menurut anda, dampak apa saja yang ditimbulkan akibat bencana ini?

Gambar 3.1 Proses wawancara berlangsung dengan informan pertama

Nama Responden 1 : Sarah Tjendera

Usia Responden : 18

26
Jenis kelamin : Perempuan

Status : Saudara

Hari/Tanggal : Jumat, 27 Januari 2023

Tempat : Rumah

Jawaban responden

1. Apa yang anda ketahui tentang Tsunami Aceh 2004?


= Tsunami aceh terjadi tanggal 26 Desember 2004 dan menghantam sebagian besar
wilayah Aceh. Banyak korban jiwa dalam bencana ini.

2. Bagaimana pendapat anda mengenai bencana tersebut?


= Saya turut berduka kepada korban dan keluarga korban. Banyak rumah dan tempat-
tempat yang rusak akibat tsunami ini.

3. Apakah bencana ini berdampak ke keadaan sosial rakyat Aceh?


= Tentu saja berdampak

4. Mengapa bisa berdampak?


= Karena bencana ini memberi pengaruh yang kuat bagi Indonesia, khuusnya warga
Aceh.

5. Menurut anda, dampak apa saja yang ditimbulkan akibat bencana ini?
= Menurut saya ada dampak positif dan negatifnya. Dampak negatifnya adalah sistem
pemerintahan melemah. Selain itu banyak bangunan yang rusak dan banyak korban
jiwanya. Dampak positifnya adalah raykat Aceh bisa bangkit dan bisa membangun
kembali segala aspek kehidupan mereka dalam waktu yang singkat. Bangak bangunan
yang dibangun & ekonomi bisa kembali stabil.

27
Gambar 3.2 Proses wawancara berlangsung dengan informan kedua

Nama Responden 2 : Joni Sutejo

Usia Responden : 49

Jenis kelamin : Laki-laki

Status : Kepala keluarga

Hari/Tanggal : Kamis, 26 Januari 2023

Tempat : Rumah

Jawaban responden
28
1. Apa yang anda ketahui tentang Tsunami Aceh 2004?
= Pada tanggal 26 Desember 2004 terjadi gempa dengan kekuatan 9,1 skala Richter yang
mengakibatkan terjadinya tsunami dengan ketinggian 30 m yang meluluh lantakkan kota
Banda Aceh dan sekitarnya.

2. Bagaimana pendapat anda mengenai bencana tersebut?


= Bencana tsunami ini sangat memprihatinkan dan pasti menimbulkan luka mendalam
bagi anggota keluarga yang ditinggalkan.

3. Apakah bencana ini berdampak ke keadaan sosial rakyat Aceh?


= Jelas berdampak.

4. Mengapa bisa berdampak?


= Karena para korban kehilangan harta benda dan anggota keluarga dan juga dapat
memicu trauma.

5. Menurut anda, dampak apa saja yang ditimbulkan akibat bencana ini?
= Rusaknya interfrastruktur kehilangan mata pencaharian banyak yang tinggal di tanda
pengungsian dan rentan terkena penyakit pada saat di tenda pengungsian.

29
Gambar 3.3 Proses wawancara berlangsung dengan informan ketiga

Nama Responden 3 : Efi

Usia Responden : 42

Jenis kelamin : Perempuan

Status : Ibu Rumah Tangga

Hari/Tanggal : Senin, 23 Januari 2023

Tempat : Rumah

Jawaban responden

1. Apa yang anda ketahui tentang Tsunami Aceh 2004?


= Merupakan salah satu bencana terbesar yang terjadi di Indonesia, tepatnya di daerah
Aceh.

2. Bagaimana pendapat anda mengenai bencana tersebut?


30
= Merupakan bencana yang tragis dan memakan banyak orang.

3. Apakah bencana ini berdampak ke keadaan sosial rakyat Aceh?


= Sangat berdampak.

4. Mengapa bisa berdampak?


= Karena banyak orang yang kehilangan anggota keluarga dan kehilangan harta material
ataupun tempat tinggal, dan juga bencana ini menghancurkan perekonomian Aceh.

5. Menurut anda, dampak apa saja yang ditimbulkan akibat bencana ini?
= Dampak ekonomi, karena kehilangan mata pencaharian dan juga kehilangan tempat
tinggal.

4.8 Pembahasan

Dari wawancara yang kami lakukan, telah didapatkan hasil bahwa bencana
tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 sangat berdampak bagi rakyak Aceh.
Tsunami ini memprihatinkan yang dimana banyak korban dan juga banyak infrastruktur
yang rusak. Selain itu ekonomi hancur dan pemerintahan di sana melemah.

Dari penelitian yang telah dilaksanakan dari 10 Januari hingga 4 Februari 2023, dilakukannya
wawancara kepada 3 responden mengenai “Dampak Sosial Budaya Terhadap Kerentanan Sosial
pada Wilayah Potensi Bencana Tsunami Di Aceh Tahun 2004”. Kita mendapatkan hasil

31
BAB V

5.1 Kesimpulan

Bencana tsunami yang menimpa Aceh pada 26 Desember 2004 merupakan salah satu
bencana terbesar yang terjadi di Indonesia dan bencana ini sangat memprihatinkan, bencana
ini memakan sangat banyak korban, banyak orang yang kehilangan keluarga atau orang-
orang yang disayangi, kehilangan harta material, mata pencaharian, dan tempat tinggal.
Meskipun begitu, Aceh dapat pulih dalam waktu yang singkat. Banyak bangunan yang rusak
dibangun kembali dan ekonomi Aceh membaik.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan, pembaca disarankan


untuk memperdalam pengetahuan mereka seputar dampak sosial budaya terhadap kerentanan
sosial pada Aceh di tahun 2004.

32
DAFTAR PUSTAKA

2, M. and says:, A.M.A.L.U.D.I.N.S.E.P.T.I.R.I.A.D.I. (2022) Apa Itu Triangulasi? Ini


Penjelasan Dan Manfaat lengkapnya!, Bitlabs Blog - Platform Belajar Skill Digital
Favorit Milenial. Available at: https://bitlabs.id/blog/triangulasi-adalah/ (Accessed:
January 29, 2023).

Aceh (2023) Wikipedia. Wikimedia Foundation. Available at:


https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aceh (Accessed: January 29, 2023).

Bab III metode Penelitian - repository.stei.ac.id (no date). Available at:


http://repository.stei.ac.id/3156/4/Bab%203.pdf (Accessed: January 29, 2023).

Bab III metode Penelitian A. Jenis penelitian (no date). Available at:
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/20512/G.%20BAB%20III.pdf?
sequence=7 (Accessed: January 29, 2023).

Editor, S.E.O. (2022) Dokumentasi Adalah: Pengertian, Fungsi, Dan Jenisnya, Sampoerna
University. Available at: https://www.sampoernauniversity.ac.id/id/dokumentasi-adalah-
pengertian-fungsi-dan-jenisnya/ (Accessed: January 29, 2023).

Jahja, A.S. (2016) Metodologi, metode Dan Teknik Penelitian, Dosen Perbanas. Available at:
https://dosen.perbanas.id/metodologi-metode-dan-teknik-penelitian-kothari-2004/?
print=print+-+%3A~%3Atext (Accessed: January 29, 2023).

Laporan-Perekonomian-provinsi-Aceh-November-2022   // (no date) Laporan Perekonomian


Provinsi Aceh November 2022. Available at:
https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/lpp/Pages/Laporan-Perekonomian-Provinsi-
Aceh-November-2022.aspx (Accessed: January 29, 2023).

Program Sarjana Terapan Teknologi Survey dan Pemetaan Dasar, S.V.U.G.M. (2021)
Menelusuri tsunami Aceh 2004, ArcGIS StoryMaps. Esri. Available at:
https://storymaps.arcgis.com/stories/506383dc93bc446c850b898e17c6f733 (Accessed:
January 29, 2023).

Tejakusuma, lwan G. (1970) Analisis Pasca bencana Tsunami Aceh, Alami: Jurnal Teknologi
Reduksi Risiko Bencana. Agency for the Assessment and Application of Technology
Indonesia. Available at: https://www.neliti.com/publications/195613/analisis-pasca-
bencana-tsunami-aceh (Accessed: January 29, 2023).

Umy repository (no date) UMY Repository. Available at: http://repository.umy.ac.id/ (Accessed:
January 29, 2023).

33

You might also like