Outline Zerlinda 1

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Nama : Zerlinda Afifah Choiri

NIM : R0420072

OUTLINE OF STUDY
Element Description
Title Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Keteraturan Siklus Menstruasi
Wanita Infertil
Research Apakah ada hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Keteraturan Siklus
Question Menstruasi Wanita Infertil?
Significance 1. Menstruasi merupakan perdarahan yang berasal dari uterus dan
terjadi secara periodic dan siklik. Hal tersebut terjadi dikarenakan
pelepasan (deskuamasi) endometrium akibat hormon ovarium
(estrogen dan progesteron) mengalami penurunan terutama
progesteron, pada akhir siklus ovarium, biasanya dimulai sekitar
14 hari setelah ovulasi. Meskipun menstruasi merupakan proses
alamiah yang dialami oleh perempuan, hal ini menjadi masalah
utama dalam masyarakat jika terjadi gangguan menstruasi. Siklus
menstruasi teratur adalah jarak antara tanggal mulai menstruasi
pada periode sebelumnya dan mulainya periode menstruasi
berikutnya dengan jarak normal berovulasi (21-35 hari) (Park, J.
et.al., 2021).
2. Menurut World Health Organization (2020), infertilitas merupakan
suatu kondisi dimana sistem reproduksi pria dan wanita mengalami
kegagalan untuk terjadi kehamilan dalam kurun waktu 12 bulan
secara alami bagi pasangan yang sudah berhubungan seksual tanpa
alat kontrasepsi.
3. Infertilitas berdampak pada kesehatan reproduksi dunia, angka
kejadian mencapai 48 juta ditemui pada pasangan dan 186 juta pada
kelompok individu di seluruh dunia. Total kasus infertiltas wanita
pada 7 negara besar (Amerika Serikat, Jerman, Prancis, Italia,
Spanyol, Inggris, dan Jepang) adalah 13,8 juta pada tahun 2018. Di
Indonesia, sekitar 11 persen dari 150 juta pasangan usia subur
mengalami infertilitas (Lakshmi, S. et al., 2016).
4. Faktor yang menyebabkan wanita infertil sangat beragam
diantaranya usia, jenis pekerjaan, tingkat stres, status gizi, dan
kelainan organ reproduksi. Hal tersebut berkaitan erat dengan
gangguan pada ovulasi, tuba dan pelvis, dan uterus. Status gizi
dapat diukur dengan angka Indeks Massa Tubuh (IMT), yang
berhubungan dengan kadar lemak di dalam tubuh. Kadar lemak
yang berlebihan dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada
hormon reproduksi (HIFERI, 2019).
5. Risiko infertilitas yang tinggi telah ditemukan pada wanita dengan
status gizi berlebih (overweight dan obesitas) ataupun status gizi
kurang (underweight). Hal ini jelas bahwa berat badan berperan
dalam infertilitas. Obesitas memiliki hubungan yang kuat dengan
infertilitas dan menstruasi yang tidak teratur. Pada penelitian
Solagrasia, dkk (2018) di kelurahan Tlogomas, menunjukkan
bahwa didapatkan hubungan obesitas dan siklus menstruasi dengan
dominan sampel memiliki IMT obesitas. Hal ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan Else, dkk (2017) pada wanita
usia subur, menunjukkan hasil yang sama yaitu ada hubungan
antara obesitas dengan siklus menstruasi.
6. Obesitas dapat menyebabkan gangguan pada siklus menstruasi
melalui jaringan adiposa yang secara aktif mempengaruhi rasio
hormone estrogen dan androgen. Pada wanita usia subur yang
mengalami obesitas terjadi peningkatan produksi estrogen,
dikarenakan selain ovarium, jaringan adiposa juga memproduksi
estrogen. Peningkatan hormone estrogen menyebabkan terjadinya
peningakatan hormone androgen yang dapat mengganggu
perkembangan folikel sehigga tidak diperoleh folikel yang matang.
7. Beberapa penelitian juga menjelaskan bahwa wanita dengan status
gizi kurang (underweight) mengalami kondisi ketidakseimbangan
hormon dalam tubuhnya yang dapat mengakibatan ganguan siklus
menstruasi hingga berakibat pada infertilitas (Boutari, C et al.,
2020).
Design Penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian adalah analitik observasional
dengan desain studi cross sectional yang mennggunakan data primer yang
mana variabel bebas dan variabel terikat dalam waktu yang bersamaan.
Subject
Entry Criteria Kriteria Inklusi
1. Wanita Infertil’
2. Sudah menstruasi lebih dari 2 tahun saat pengambilan data
3. Bersedia menjadi subjek penelitian
Kriteria Eksklusi
1. Menopause
2. Menderita penyakit reproduksi lainnya
3. Merokok
Recruitment Metode pengambilan sampel penelitian dilakukan bedasarkan metode

purposive sampling dimana subjek dengan kriterian inklusi dan eksklusi

yang sesuai diambil sebagai subjek penelitian. Dan selanjutnya untuk

pengambilan besar sampel dari total populasi yang ada dilakukan dengan

teknik pengambilan simple random sampling.

Variabel Variabel bebas:


Indeks Massa Tubuh (IMT)

a. Definisi operasional:

Alat yang digunakan untuk mendeteksi keadaan status gizi dengan

cara membandingkan berat badan dalam kilo gram dengan kuadrat

tinggi badan dalam meter persegi (CDC, 2021), rumus pengukuran

!"#$% '$($) (+,)


sebagai berikut: IMT = (./0,,/ 12320 (4))!
b. Kategori:

Klasifikasi IMT (CDC, 2021)

1. Underweight: ≤ 18,5 kg/m2

2. Healthy weight: 18,5-25 kg/m2

3. Overweight & Obesity: ≥ 25 kg/m2

c. Alat ukur: pengukuran antropometri

d. Skala: ordinal

Variabel terikat:
Keteraturan siklus menstruasi wanita infertil
a. Definisi operasional:
Siklus menstruasi teratur adalah jarak antara tanggal mulai

menstruasi pada periode sebelumnya dan mulainya periode

menstruasi berikutnya dengan jarak normal berovulasi (21-35

hari) (Park, J. et.al., 2021).

b. Kategori:

1. Siklus menstruasi teratur

2. Siklus menstruasi tidak teratur

c. Alat pengukuran: kuesioner

d. Skala: nominal

Statistical 1. Analisis Univariat


Issues
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui frekuensi,

presentase dan rata-rata serta standar deviasi dari keseluruhan data

yang diteliti meliputi nilai IMT, keteraturan siklus menstruasi, dan

usia.
2. Analisis Multivariat

Untuk mengetahui hubungan IMT dengan siklus menstruasi,

peneliti menggunakan analisa data dengan bantuan perangkat lunak

Statistical Product dan Service Solution (SPSS). Data yang

diperoleh dianalisis dengan menggunakan Uji chi square untuk

melihat beda antara wanita infertil dengan siklus menstruasi teratur

dan tidak teratur, serta membandingkan antara IMT pada status gizi

berlebih (overweight dan obesitas), normal, dan kurang.

Hypothesis H0: Tidak ada hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Keteraturan Siklus
Menstruasi Wanita Infertil
H1: Terdapat hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Keteraturan Siklus
Menstruasi Wanita Infertil
Sample size Pada penelitian korelatif ini digunakan rumus besar sampel:

Zα+Zβ
n={ }5 + 3
1+r
-0,5 ln &1 − r(

Keterangan:

n : nilai jumlah sampel

Zα : deviat baku alva

Zβ : deviat baku beta

r : korelasi minimal yang dianggap bermakna

1,96+0,84
n={ }5 + 3
1+0,5
-0,5 ln &1 − 0,5(

n = 28,91 (dibulatkan menjadi 29)

Besar sampel minimal adalah 29.

Sampel dilebihkan 5 untuk menghindari terjadinya block out


Kerangka Operasional
Kerangka Teori

You might also like