Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 200

RENCANA PENGELOLAAN JANGKA PANJANG

TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU


PROVINSI DKI JAKARTA
PERIODE 2020-2029

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN


DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM
BALAI TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU

JAKARTA, 2019
PETA SITUASI KAWASAN
TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU
RINGKASAN EKSEKUTIF

Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) ditunjuk berdasarkan


Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 162/Kpts-II/1995 dengan luas
± 108.000 Ha. Mandat penunjukan Kepulauan Seribu sebagai Taman
Nasional adalah untuk memberikan perlindungan pada 4 (empat) nilai
penting yaitu terumbu karang, mangrove, Penyu Sisik (Eretmochelys
imbricata) dan Kima Raksasa (Tridacna gigas) dan biota laut lainnya yang
dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Pada tahun 2002, Taman Nasional Kepulauan Seribu kemudian
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK. 6310/Kpts-
II/2002 dengan luas 107.489 Ha.
Pada saat Rencana Pengelolaan Jangka panjang (RPJP) Taman
Nasional Kepulauan Seribu ini disusun, beberapa isu strategis
pengelolaan adalah sebagai berikut :
1. Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) belum mengakomodir
seluruh zona di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu sebagai
satu kesatuan kawasan taman nasional yang pengelolaannya
dibawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
2. Adanya pembangunan dan pengembangan pulau-pulau yang
berbatasan langsung dengan kawasan taman nasional yang
berdampak pada pengurangan luasan kawasan dan kerusakan
ekosistem terumbu karang dan lamun di Taman Nasional Kepulauan
Seribu.
3. Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan ekosistem perairan
laut dangkal yang terdiri dari pulau-pulau sangat kecil yang rentan
terhadap perubahan yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti
(a) perluasan daratan di pulau pemukiman dan pulau resort wisata
swasta, (b) pengambilan pasir dan karang untuk pembangunan,
(c) pencemaran sampah plastik dan limbah, (d) pendalaman alur yang
pasirnya digunakan untuk menambah daratan, (e) pembangunan yang
menurunkan jumlah pulau yang bisa menjadi tempat peneluran

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029


(nesting site) penyu, (f) perubahan iklim yang mengakibatkan
gangguan kesehatan karang dan meningkatnya frekuensi datangnya
puting beliung, (g) hilangnya habitat lamun, (h) melimpahnya
makroalga karena perubahan kualitas air laut, dan (i) masih ditemukan
pemanfaatan sumber daya alam perikanan yang tidak ramah
lingkungan (jaring muroami) sehingga mengancam ketidak berlanjutan
pemanfaatan sumber daya alam di dalam kawasan.
4. Penetapan Kepulauan Seribu sebagai Kawasan Strategis Pariwisata
Nasional (KSPN) berdampak positif dan juga negatif. Tantangan yang
dihadapi antara lain gencarnya pembangunan sarana prasarana
wisata yang merusak pantai, ekosistem lamun dan terumbu karang
dan aktivitas wisata yang bersifat mass tourism sehingga
menimbulkan permasalahan sampah, serta aktivitas wisata yang tidak
memperhatikan keutuhan ekosistem dan keanekaragaman hayati
yang dilindungi.
Memperhatikan isu strategis dalam pengelolaan Taman Nasional
Kepulauan Seribu saat ini, maka kondisi TNKpS yang diinginkan selama
10 (sepuluh) tahun ke depan adalah:
1. Status kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu mendapatkan
legitimasi dari para pihak sehingga tidak terjadi tumpang tindih
kebijakan di dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
2. Taman Nasional Kepulauan Seribu menjadi pusat pelestarian
ekosistem perairan laut dangkal dan spesies penting di Provinsi DKI
Jakarta.
3. Taman Nasional Kepulauan Seribu dengan keanekaragaman hayati
yang tinggi mampu menjadi destinasi edukasi bagi para pihak tekait
pengelolaan kawasan dan kegiatan konservasi.
4. Sumber daya alam hayati bernilai ekonomis tinggi di Taman Nasional
Kepulauan Seribu dimanfaatkan dan dikembangkan agar memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar kawasan secara berkelanjutan.
Untuk mencapai harapan yang diinginkan tersebut, maka visi yang
ditetapkan untuk pengelolaan TNKpS periode 2020-2029 adalah

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029


“Menjadikan Taman Nasional Kepulauan Seribu Sebagai Pusat
Pelestarian dan Destinasi Edukasi Konservasi Ekosistem Perairan Laut
Dangkal Termasuk Spesies Penting Untuk Kesejahteraan Masyarakat”,
dengan beberapa misi antara lain :
1. Melindungi keutuhan dan keaslian ekosistem perairan laut dangkal
termasuk spesies penting di Taman Nasional Kepulauan Seribu.
2. Mengawetkan ekosistem perairan laut dangkal termasuk spesies
penting di Taman Nasional Kepulauan Seribu.
3. Mengembangkan edukasi konservasi ekosistem perairan laut dangkal
termasuk spesies penting bagi masyarakat.
4. Memberikan akses yang tepat bagi pemanfaatan secara lestari
sumber daya alam hayati dan ekosistem serta jasa lingkungannya.
5. Menguatkan tata kelola Taman Nasional Kepulauan Seribu yang
efektif, akuntabel dan transparan.
Tujuan pengelolaan untuk mencapai visi dan misi Taman Nasional
Kepulauan Seribu adalah sebagai berikut:
1. Melindungi dan mengamankan kawasan dari gangguan yang
mengancam ekosistem perairan laut dangkal termasuk spesies
penting di Taman Nasional Kepulauan Seribu.
2. Melindungi dan memulihkan ekosistem perairan laut dangkal yang
terganggu di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
3. Melindungi dan meningkatkan populasi spesies penting di kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu.
4. Meningkatkan edukasi masyarakat mengenai fungsi dan peranan
ekosistem perairan laut dangkal termasuk spesies penting di kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu.
5. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan
sumber daya alam dan jasa lingkungan yang berkelanjutan.
6. Meningkatkan wisata alam yang berkelanjutan.
7. Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
dalam pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Rencana Pengelolaan Jangka
Panjang (RPJP) Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) Periode
2020-2029 dapat diselesaikan dengan baik. Rencana Pengelolaan Jangka
Panjang ini disusun berdasarkan hasil inventarisasi kawasan, zonasi
kawasan, pengumpulan dan analisis data primer dan sekunder, Focus
Group Discussion dengan para pihak seperti Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta, Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu,
Kementerian Kelautan Dan Perikanan, Direktorat lingkup Direktorat
Jenderal KSDAE KLHK, LIPI, Perguruan Tinggi, Yayasan, LSM dan
masyarakat sekitar kawasan.
Secara garis besar, dokumen RPJP ini memuat kondisi nilai penting
kawasan TNKpS saat ini, isu strategis pengelolaan kawasan, kondisi yang
diinginkan dalam 10 (sepuluh) tahun ke depan, visi, misi, tujuan
pengelolaan, strategi dan rencana aksi serta pemantauan dan evaluasi
terhadap indikator keberhasilan, baik tujuan pengelolaan maupun rencana
aksinya.
Kami mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan RPJP ini.
Semoga dokumen ini dapat menjadi acuan dalam penyusunan Rencana
Pengelolaan Jangka Pendek (RPJPn), Rencana Strategis dan Rencana
Kerja Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Jakarta, 31 Desember 2019


Kepala Balai,

Badi’ah, S.Si.,M.Si.
NIP. 19700110 199703 2 005

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 i


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................ ii
Daftar Tabel ........................................................................................... iv
Daftar Gambar ....................................................................................... vi
Daftar Lampiran .................................................................................... vii

BAB I. Pendahuluan ............................................................................. 1


A. Informasi Umum ....................................................................... 1
A.1. Organisasi Taman Nasional Kepulauan Seribu .................... 1
A.2. Komposisi Pegawai ............................................................... 2
A.3. Letak dan Luas ..................................................................... 3
A.4. Sejarah Kawasan .................................................................. 4
A.5. Aksesibilitas .......................................................................... 5
A.6. Kondisi Fisik .......................................................................... 6
A.7. Potensi Hayati dan Non Hayati ......................................................... 10
A.8. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat ................. 14
B. Kondisi Saat Ini ........................................................................ 22
B.1. Nilai Penting Kawasan .......................................................... 22
B.2. Isu Strategis Pengelolaan ..................................................... 40
C. Analisis SWOT ......................................................................... 42
D. Kondisi Yang Diinginkan .......................................................... 48

BAB II. Visi, Misi Dan Tujuan Pengelolaan .......................................... 50


A. Visi ........................................................................................... 50
B. Misi .......................................................................................... 50
C. Tujuan Pengelolaan ................................................................. 50

BAB III. Zonasi ...................................................................................... 52


A. Luas Zona ................................................................................ 52
B. Deskripsi Masing-masing Zona ................................................ 52
B.1. Zona Inti ................................................................................ 53
B.2. Zona Perlindungan Bahari .................................................... 54

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 ii


B.3. Zona Pemanfaatan I.............................................................. 56
B.4. Zona Pemanfaatan II............................................................. 58

BAB IV. Strategi Dan Rencana Aksi .................................................... 60


A. Strategi .................................................................................... 60
B. Rencana Aksi ........................................................................... 61

BAB V. Pemantauan Dan Evaluasi ...................................................... 74


A. Indikator Keberhasilan Tujuan Pengelolaan ............................. 74
B. Indikator Keberhasilan Rencana Aksi ....................................... 75

LAMPIRAN............................................................................................. 103

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 iii


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Komposisi Pegawai Balai Taman Nasional


Kepulauan Tahun 2019 ........................................................ 2
Tabel 2. Luas Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
Berdasarkan Bentuk Lahan .................................................. 8
Tabel 3. Kepadatan Penduduk Kelurahan Lingkup Kecamatan
Kepulauan Seribu Utara ....................................................... 15
Tabel 4. Tingkat Pendidikan Penduduk di Kecamatan Kepulauan
Seribu Utara ......................................................................... 15
Tabel 5. Jumlah Penduduk Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
Berdasarkan Klasifikasi Pekerjaan ....................................... 16
Tabel 6. Jenis dan alat tangkap tradisional yang digunakan
di Kawasan TN Kepulauan Seribu........................................ 20
Tabel 7. Perbandingan Jenis Mangrove di Taman Nasional
Kepulauan Seribu Berdasarkan Data Baseline (2010)
dan Aktual (2019) ................................................................. 23
Tabel 8. Perbandingan Jenis Lamun di Taman Nasional
Kepulauan Seribu Berdasarkan Data Baseline (2007)
dan aktual (2019) ................................................................. 26
Tabel 9. Perkembangan data jenis (marga) karang keras
di Taman Nasional Kepulauan Seribu .................................. 27
Tabel 10. Perkembangan data kelengkapan jenis kima di TNKpS ....... 34
Tabel 11. Biota Laut di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu .. 37
Tabel 12. Matriks SWOT Pengelolaan Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu ................................................................ 44
Tabel 13. Bobot, Rating dan Skor unsur SWOT Pengelolaan
Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu ...................... 45
Tabel 14. Rangking Strategi Pengelolaan Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu Berdasarkan Analisis SWOT ................... 46
Tabel 15. Prioritas Strategi Pengelolaan Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu ................................................................ 47
Tabel 16. Luas masing-masing Zona di Taman Nasional
Kepulauan Seribu ................................................................ 52

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 iv


Tabel 17. Tujuan Pengelolaan Dan Strategi ......................................... 60
Tabel 18. Rencana Aksi Pengelolaan Taman Nasional
Kepulauan Seribu ................................................................ 62
Tabel 19. Indikator Keberhasilan Tujuan Pengelolaan .......................... 74
Tabel 20. Indikator Keberhasilan Rencana Aksi .................................... 75

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 v


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Taman Nasional


Kepulauan Seribu ................................................................ 2
Gambar 2. Peta Penetapan Taman Nasional Kepulauan
Seribu Tahun 2002 .............................................................. 4
Gambar 3. Perayaan Syukuran Laut di Pulau Kelapa Dua .................... 19

Gambar 4. Mangrove Hasil Penanaman Dengan Menggunakan


Metode Rumpun Berjarak .................................................... 24
Gambar 5. Lamun di Taman Nasional Kepulauan Seribu ....................... 25
Gambar 6. Persentase Tutupan Karang di Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu ................................................................ 30
Gambar 7. Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata)
di Taman Nasional Kepulauan Seribu ................................. 32
Gambar 8. Data Tukik Lepas Liar di Site Monitoring Tahun 2015-2018 . 32
Gambar 9. Kima Yang Ditemukan di Taman Nasional
Kepulauan Seribu ................................................................ 35

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 vi


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Tata Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Tahun 2020-2029 .............................................................. 104
Lampiran 2. SK Penunjukan Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu Tahun 1995 .......................................... 149
Lampiran 3. SK Penunjukan Kawasan Hutan Dan Perairan Provinsi
DKI Jakarta Tahun 2000 .................................................... 151
Lampiran 4. Berita Acara Tata Batas Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu Tahun 2001 .......................................... 156
Lampiran 5. SK Penetapan Kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu Tahun 2002 ............................................................ 162
Lampiran 6. Berita Acara Konsultasi Publik ........................................... 165
Lampiran 7. Surat Permohonan Rekomendasi ke Bappeda
Provinsi DKI Jakarta .......................................................... 169
Lampiran 8. Peta Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu ............ 171
Lampiran 9. Peta Pembagian Wilayah Kerja (Resort) ............................ 172
Lampiran 10. Peta Zonasi Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu .............................................................. 173
Lampiran 11. Peta Nilai Penting Kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu ................................................................................ 174
Lampiran 12. Peta Tutupan Lahan Taman Nasional Kepulauan Seribu ... 175
Lampiran 13. Peta Kerawanan Kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu ................................................................................ 176
Lampiran 14. Peta Daerah Penyangga Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu .............................................................. 177
Lampiran 15. Peta Sarana dan Prasarana di Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu .............................................................. 178
Lampiran 16. Peta Daerah Aliran Sungai ................................................. 179

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 vii


BAB I
PENDAHULUAN

A. INFORMASI UMUM
A.1. Organisasi Taman Nasional Kepulauan Seribu
Taman Nasional Kepulauan Seribu dikelola oleh Balai Taman
Nasional Kepulauan Seribu yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
setingkat Eselon III di Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam
dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Balai
Taman Nasional Kepulauan Seribu berkedudukan di Kota Jakarta Pusat.
Dalam pengelolaannya, Taman Nasional Kepulauan Seribu dibagi menjadi
3 Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN). Dalam rangka efektivitas
pengelolaan, ketiga SPTN tersebut dibagi menjadi beberapa Resort
Pengelolaan Wilayah (RPW) sebagai unit pengelolaan terkecil di tingkat
tapak sebagai berikut :
a. Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Pulau Kelapa
a.1. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Kelapa
a.2. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Melinjo
a.3. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur
b. Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Pulau Harapan
b.1. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Harapan
b.2. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Perak
b.3. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Penjaliran Timur
c. Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Pulau Pramuka
c.1. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Pramuka
c.2. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Kotok Besar

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan


Nomor: P.7/Menlhk/Setjen/OTL.0/1/2016 tentang Organisasi Dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional, struktur organisasi Balai
Taman Nasional Kepulauan Seribu sebagaimana Gambar 1 di bawah ini.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 1


KEPALA BALAI

Kepala Sub Bagian TU

Kepala SPTN Kepala SPTN Kepala SPTN


Wilayah I Pulau Kelapa Wilayah II Pulau Harapan Wilayah III Pulau Pramuka

Resort Resort Resort


Pulau Kelapa Pulau Harapan Pulau Pramuka

Resort Resort Resort


Pulau Melinjo Pulau Perak Pulau Kotok Besar

Resort Resort Kelompok Jabatan Fungsional


Pulau Hantu Pulau Penjaliran (PEH, Polhut, Penyuluh
Timur Timur Kehutanan)

Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu

A.2. Komposisi Pegawai


Berdasarkan data dari Bagian kepegawaian sampai dengan Bulan
Oktober tahun 2019, sebaran komposisi pegawai di Taman Nasional
Kepulauan Seribu sebagaimana pada Tabel 1.
Tabel 1. Data Komposisi Pegawai Balai Taman Nasional Kepulauan
Tahun 2019

NO URAIAN JUMLAH
S2 Sarjana Sarjana SLTA SLTP SD TOTAL
Muda
K NK K NK K NK
1. PNS
a. Struktural 4 - 1 - - - - - - 5
b. Non Struktural 1 1 6 1 1 1 17 2 1 31
2. PNS
Pegawai
Fungsional
a. Polisi - 1 2 1 - 2 9 - - 15
Kehutanan
b. Penyuluh 2 1 3 - - - - - - 6
Kehutanan
c. Pengendali 2 - 4 - - 2 - - - 8
Ekosistem
Hutan
3. Pegawai Harian
Proyek
a. Honorarium - - - - - - - - - -
b. Harian - - - - 2 - 15 2 - 19
Lepas/PPNPN
JUMLAH 9 3 16 2 3 5 41 4 1 84

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 2


Keterangan :
K = Kehutanan
NK = Non Kehutanan

A.3. Letak dan Luas


Secara administratif, Taman Nasional Kepulauan Seribu terletak di
utara Jakarta yang berada di wilayah Kecamatan Kepulauan Seribu Utara,
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta. Kawasan
ini mencakup 3 (tiga) kelurahan, yaitu Kelurahan Pulau Kelapa, Pulau
Harapan dan Pulau Panggang. Secara geografis, Kawasan Taman
Nasional Kepulauan Seribu terletak pada 5024’-5045’ Lintang Selatan (LS)
dan 106025’-106040’ Bujur Timur (BT). Batas kawasan terluar sebelah
selatan berjarak ± 50 km dari daratan Kota Jakarta.
Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki luas 107.489 Ha
berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK. 6310/Kpts-II/2002
tentang Penetapan Kawasan Pelestarian Alam Perairan Taman Nasional
Laut Kepulauan Seribu Seluas 107.489 (Seratus Tujuh Ribu Empat Ratus
Delapan Puluh Sembilan) Hektar, Yang Terletak Di Kabupaten
Administrasi Kepulauan Seribu, Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu meliputi perairan Pulau
Pramuka (sebelah selatan) hingga perairan Pulau Dua Barat (sebelah
utara).

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 3


Gambar 2. Peta Penetapan Taman Nasional Kepulauan Seribu Tahun
2002

A.4. Sejarah Kawasan


Penetapan kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu telah
melalui proses panjang melalui kebijakan pemerintah. Penunjukan dan
penetapan sebagian wilayah Kepulauan Seribu sebagai kawasan
konservasi memiliki tujuan untuk melindungi dan melestarikan sumber
daya alam laut di wilayah Kepulauan Seribu. Sejarah penetapan kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu adalah sebagai berikut :
1. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 527/Kpts/Um/7/1982 tanggal 21
Juli 1982, yang menunjukkan wilayah seluas 108.000 hektar

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 4


Kepulauan Seribu sebagai Cagar Alam dengan nama Cagar Alam
Laut Pulau Seribu.
2. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor Ab 161/Kpts-II/95, tentang
Perubahan Fungsi Cagar Alam Laut Kepulauan Seribu Seluas 108 ha
menjadi Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.
3. Keputusan Direktur Taman Nasional dan Hutan Wisata Direktorat
Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam Departemen
Kehutanan Nomor 02/VI/TN-2/SK/1986 tanggal 19 April 1986 tentang
Pembagian Zona di Kawasan TNKpS.
4. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 162/Kpts-II/1995 tanggal 21
Maret 1995 tentang Perubahan Fungsi Cagar Alam Laut Kepulauan
Seribu yang Terletak di Kotamadya Daerah Tingkat II Jakarta Utara
Daerah Khusus Ibukota Jakarta Seluas ± 108.000 (Seratus Delapan
Ribu) Hektar Menjadi Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu.
5. Keputusan Menteri Kehutanan Dan Pekebunan Nomor 220/Kpts-
II/2000 tanggal 2 Agustus 2000 tentang Penunjukan Kawasan Hutan
Dan Perairan Di Wilayah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Seluas 108.475,45 (Seratus Delapan Ribu Empat Ratus Tujuh Puluh
Lima, Empat Puluh Lima Perseratus) Hektar.
6. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6310/Kpts-II/2002 tanggal 13
Juni 2002 tentang Penetapan Kawasan Pelestarian Alam Perairan
Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu Seluas 107.489 (Seratus
Tujuh Ribu Empat Ratus Delapan Puluh Sembilan) Hektar, Yang
Terletak Di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Propinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

A.5. Aksesibilitas
Aksesibiltas menuju kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
dapat di tempuh melalui beberapa dermaga/ pelabuhan dari Jakarta dan
Tangerang. Berikut ini adalah beberapa dermaga/ pelabuhan yang
digunakan untuk menuju kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 5


1. Dermaga Marina Ancol, DKI Jakarta
Jenis angkutan dari dermaga ini berupa speed boat dengan waktu
tempuh antara 1-1,5 jam. Angkutan ini memilki tujuan dari Ancol menuju
Pulau Pramuka, Pulau Harapan dan Pulau Kelapa serta beberapa pulau
resort wisata seperti Pulau Sepa, Pulau Putri dan Pulau Macan.
2. Pelabuhan Kaliadem/Muara Angke, DKI Jakarta
Jenis angkutan dari pelabuhan ini adalah kapal kayu dengan waktu
tempuh antara 2,5-3 jam. Angkutan ini memiliki tujuan ke Pulau Pramuka,
Pulau Harapan dan Pulau Kelapa. Kapal ini juga biasa digunakan oleh
masyarakat Kepulauan Seribu untuk mengangkut barang dagangan
berupa kebutuhan bahan pokok dan hasil perikanan.
3. Pelabuhan Sunda Kelapa, DKI Jakarta
Jenis angkutan dari pelabuhan ini adalah kapal perintis milik
PT. Pelni, yaitu KM Sabuk Nusantara dan KM Arwan dengan waktu
tempuh antara 4-5 jam. Angkutan ini memiliki tujuan ke Pulau Pramuka
dan Pulau Kelapa. Keberangkatan kapal tersebut setiap 2 (dua) hari sekali
dari Jakarta maupun dari Kepulauan Seribu.
4. Pelabuhan Rawa Saban
Jenis angkutan dari pelabuhan ini adalah kapal kayu dengan jarak
tempuh antara 4-6 jam. Angkutan ini memiliki tujuan ke Pulau Pangang
dan Pulau Kelapa. Yang digunakan juga untuk mengangkut barang
kelontong dan sembako masyarakat.
5. Pelabuhan Kronjo
Jenis angkutan dari pelabuhan ini adalah kapal kayu dengan jarak
tempuh sekitar 4 jam. Angkutan ini memiliki tujuan ke Pulau Kelapa.

A.6. Kondisi Fisik


A.6.1. Topografi
Kawasan Kepulauan Seribu memiliki tofografi datar hingga landai
dengan ketinggian sekitar 0-2 mdpl, luas daratan dapat berubah oleh
pasang surut dengan ketinggian pasang antara 1-1,5 m. Morfologi
Kepulauan Seribu merupakan dataran rendah pantai, dengan perairan laut

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 6


ditumbuhi karang yang membentuk atol maupun karang penghalang. Atol
dijumpai hampir di seluruh gugusan pulau, kecuali Pulau Pari, sedangkan
fringing reef dijumpai, antara lain: di Pulau Pari, Pulau Kotok dan Pulau
Tikus.
Di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu tidak dijumpai
sumber hidrologi permukaan seperti sungai, dan mata air. Kondisi air
tanah sangat tergantung dengan kepadatan vegetasinya. Untuk pulau-
pulau yang mempunyai vegetasi yang padat dan mempunyai lapisan
tanah yang cukup tebal, maka kondisi air tanah akan mempunyai kualitas
tanah yang baik (tawar). Air tanah di Kepulauan Seribu dapat berupa air
tanah tidak tertekan yang dijumpai sebagai air sumur yang digali dengan
kedalaman 0,5-4 m pada beberapa pulau berpenghuni. Air tanah tertekan
juga dijumpai di beberapa pulau, seperti Pulau Pari, Pulau Untung Jawa
dan Pulau Kelapa (Dinas Pertambangan DKI Jakarta). Keberadaan air
tanah di Kepulauan Seribu terkait dengan penyebaran endapan sungai
purba yang menjadi dasar tumbuhnya karang.

A.6.2. Geologi dan Geomorfologi


Bentuk lahan, jenis tanah dan sedimen pembentuk tapak
merupakan atribut tapak yang sangat penting untuk menganalisa peluang
pengembangan masing-masing tapak. Informasi dalam kategori ini
diperoleh dari peninjauan awal tapak melalui citra satelit, serta data
sekunder berupa Peta Geologi lembar Jakarta dan Kepulauan Seribu,
Jawa, lembar 1209-4 dan 1210-1 skala 1:100.000 tahun 1992 dan skala
1:250.000 dari Bakosurtanal dan Peta Pulau-Pulau Seribu Lembar 414-KK
dan 415-KK Skala 1:50.000 Tahun 1998 dari Dishidros TNI-AL.
Pada umumnya keadaan geologi kawasan TNKpS merupakan
geologi kuarter batuan yang belum kompak (QI), terbentuk dari batuan
sedimen yang berupa satuan batu gamping koral tersusun oleh koloni
koral, hancuran koral dan cangkang moluska. Kondisi geologi seperti ini
disebabkan oleh proses pembentukan pulau-pulau di kawasan Kepulauan
Seribu yang terbentuk di atas koloni karang. Koloni ini awalnya tumbuh

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 7


pada dasar laut yang dangkal, kemudian lapisan teratas muncul ke atas
air dan mengalami pelapukan. Seluruh proses ini mengalami waktu
ratusan tahun, yang sampai sekarang juga masih berjalan, seiring dengan
berkembangnya koloni-koloni karang di perairan sekitarnya.
Jenis tanah di daratan berupa pasir koral yang merupakan
pelapukan dari batu gamping terumbu koral dengan ketebalan umumnya
kurang dari 1 m dan di beberapa tempat dapat mencapai ketebalan 5 m.
Pasir koral merupakan hancuran (detrital) yang berwarna putih keabuan.
Morfologi lahan (Geomorfologi) di lokasi tapak antara lain berupa laguna,
rataan terumbu (reef flat), dan lereng terumbu (tubir). Laguna adalah
bentuk cekungan yang terletak di bagian puncak/ pusat pulau karang
membentuk suatu kolam dengan kedalaman 2-7 m. Dasar karang
umumnya berupa material pasir sebagai hasil gerusan dinding-dinding
karang di sekitarnya. Beberapa lokasi yang membentuk laguna antara lain
adalah Pulau Panggang dan Pulau Harapan.
Rataan terumbu (reef flat) adalah suatu bentuk rataan yang
terdapat di bagian tepi luar pada suatu pulau karang. Rataan tersebut
akan tergenang pada saat air pasang, dan akan terekspos/ kekeringan
saat air surut. Sedangkan Lereng Terumbu (tubir) adalah bagian dari
pulau karang yang berhadapan dengan laut terbuka, dengan kedalaman
di sekitar area pasang-surut sudut lerengnya landai kemudian berangsur-
angsur bertambah curam ke arah dasar perairan.
Tabel 2. Luas Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu Berdasarkan
Bentuk Lahan
No. Bentuk Lahan Luas (Ha) Persentase (%)
1. Daratan Pulau 576,910 0,54
2. Rataan Karang dan Pasir 4.350,379 4,05
3. Karang Dalam 98,176 0,09
4. Perairan Laut 102.463,535 95,32
Jumlah Total 107.489,000 100,00
Sumber : Buku Zona Pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Seribu
(2016)

A.6.3. Iklim
Daratan gugus pulau-pulau dikawasan Taman Nasional
Kepualauan Seribu bertopografi datar hingga landai dengan ketinggian

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 8


sekitar 0-2 m diatas permukaan laut dengan tingkat abrasi dalam kategori
sedang sampai berat mempunyai tipe iklim A (schmidt dan Ferguson,
1951) yaitu daerah iklim tropika basah dan dipengaruhi oleh 2 (dua)
musim yaitu musim barat (September-Februari) dan Musim Timur (Maret-
Agustus), dengan kecepatan arah angin rata–rata 1,2-28,3 knots
sedangkan curah hujan setiap bulannya berkisar antara 1,9 mm hingga
294,2 mm.
Tinggi gelombang rata-rata pada musim barat adalah 0,5-2,0 m dan
Musim Timur berkisar 0,5-1,5 m, tinggi gelombang bervariasi disebabkan
variasi kecepatan angin sesuai dengan letak gugusan Kepulauan Seribu
yang berbatasan dengan perairan terbuka. Gelombang didominasi oleh
arah Timur-Tenggara yang dipengaruhi oleh refraksi pada saat memasuki
daerah tubir. Kecepatan arus pada kisaran 0,6 cm/detik sampai
77,3cm/detik dengan rata-rata kecepatan arus 23,6 cm/detik dengan
dominasi arus kearah Timur-Timur Laut (Badan Meteorologi, Klimatologi
Dan Geofisika Tanjung Priok, 2017).

A.6.4. Keadaan Perairan


Kedalaman laut pada kawasan TNKpS berkisar antara 0-40 m,
kecuali di perairan sebelah Selatan Pulau Opak Kecil dan selat sempit
antara Gosong Congkak dengan Gosong Semak Daun dalah 50-70 m.
Beberapa jenis bentuk lahan dasar laut yang terdapat di Kepulauan Seribu
pada umumnya berkomposisi sebagai berikut:
a. Tubir adalah lereng luar terumbu karang yang menghadap ke laut
lepas dengan topografi/ kemiringan yang sangat miring hingga terjal,
walaupun ada juga yang relatif landai.
b. Gudus adalah tumpukan pecahan batu karang yang berada di bingkai
luar terumbu karang yang kadang-kadang membentuk bongkahan
sehingga timbul pada saat air laut surut. Keberadaan gudus
merupakan bentukan lahan yang labil dan sangat dipengaruhi oleh
ombak dan arus yang kuat pada musim barat dan musim timur.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 9


c. Mintakat karang, pada umumnya merupakan hamparan batu karang
dan pecahan batu karang.
d. Rataan karang dan pasir, merupakan hamparan karang dan pasir
yang umumnya cukup luas dengan variasi kedalaman antara 2-40 m,
maupun jenis substrat campuran antar pecahan batu karang dengan
material pasir.

A.7. Potensi Hayati dan Non Hayati


A.7.1. Potensi Flora
Pulau-pulau di kawasan Kepulauan Seribu ditumbuhi oleh vegetasi
pantai dengan klasifikasi tipe formasi barringtonia dan pes caprae.
Formasi barringtonia adalah formasi yang tersusun atas sekumpulan
vegetasi yang membentuk tutupan di ekosistem pantai berpasir. Formasi
ini terdiri dari tumbuhan Barringtonia asiatica, Terminalia catappa,
Hibiscus tiliaceus, Hernandia, dan Erythrina. Formasi barringtonia tumbuh
di belakang formasi pes-caprae pada pantai berpasir sedangkan formasi
pes caprae terbentuk atas tumbuh-tumbuhan yang menjalar/merambat
menutupi area pantai dan berada pada batas terbelakang jangkauan
pasang tertinggi. Karakteristik tanaman dengan akar dan batang yang
merambat ini menjadi perangkap sedimen di sekitarnya.
Jenis-jenis tumbuhan darat yang banyak ditemukan antara lain
adalah Ipomoea pes-caprae atau sering disebut Kangkung Pantai, Kelapa
(Cocos nucifera), Mengkudu (Morinda citrifolia), Ketapang (Terminalia
catappa), Butun (Baringtonia asiatica), Sukun (Artocarpus atilis), Pandan
Laut 7 (Pandanus tectorius), Sentigi (Pemphis acidula), dan Cemara Laut
(Casuarina equisetifolia). Di beberapa pulau juga ditemukan ekosistem
mangrove yang di dominasi oleh jenis-jenis Bakau (Rhizophora stylosa,
dan Rhizophora sp), Api-api (Avicenia sp.), Tanjang (Bruguiera sp.), Temu
dan Prepat (Sonneratia sp.) (Statistik Balai Taman Nasional Kepulauan
Seribu, 2019).
Sedangkan untuk jenis flora laut, terdapat 7 (tujuh) jenis lamun
yang terdapat di kawasan taman nasional Kepulauan Seribu, Lamun atau

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 10


Sea Grass merupakan tumbuhan berbunga yang dapat sepenuhnya
beradaptasi hidup di perairan laut. Lamun umumnya berada di area
dangkal setelah mintakat terumbu karang atau setelah ekosistem
mangrove, 7 (tujuh) jenis lamun tersebut yang telah diidentifikasi antara
lain :
1. Thalassia hemprichii
2. Halophila ovalis
3. Cymodoceae rotundata
4. Cymodoceae serrulata
5. Syringodium isoetifolium
6. Halodule uninervis
7. Enhalus acoroides
Selain lamun/ sea grass juga terdapat ganggang laut/ algae/ rumput
laut (seaweed) seperti Halimeda, Sargassum dan Caulerpa.

A.7.2. Potensi Fauna


Penyu merupakan jenis reptil yang hidup di perairan laut,
keberadaan penyu di Kawasan Taman Nasional sejak lama telah ada dan
menjadi satu diantara spesies kunci (flag species) di kawasan Taman
Nasional Kepulauan Seribu. Kawasan TNKpS merupakan habitat bagi
penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia mydas)
yang dilindungi, dan keberadaannya cenderung semakin langka. Dalam
upaya pelestarian satwa ini, selain dilakukan perlindungan terhadap
tempat-tempat penelurannya seperti Pulau Peteloran Timur, Penjaliran
Barat, Penjaliran Timur dan Pulau Belanda, telah dilakukan juga
pengembangan pusat penetasan, pembesaran dan pelepasliaran penyu
sisik di Pulau Pramuka, Pulau Kelapa Dua dan Pulau Harapan. Kegiatan
pelestarian penyu di pulau tersebut dilakukan dengan cara mengambil
telur dari pulau pulau tempat bertelur untuk ditetaskan secara semi alami.
Anak penyu (tukik) hasil penetasan tersebut kemudian sebagian
dilepaskan kembali ke alam, dan sisanya dipelihara untuk dilepaskan
secara bertahap.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 11


Berdasarkan data yang dihimpun oleh Balai Taman Nasional
Kepulauan Seribu Tahun 2017 bahwa moluska (binatang lunak) terdapat
sekitar 58 genus, 87 spesies, 20 jenis Bivalvia seperti kima sisik (Tridacna
squamosa), kima pasir (Hippopus hippopus) dan kima lubang (Tridacna
crocea). Beberapa jenis gastropoda diantaranya Nudibranch (Phyllidia
varicos), Jari-jari (Lambis lambis), Lola/ Susu Bundar (Trochus niloticus),
Batu laga (Turbo marmoratus) dan Triton terompet (Charonia tritonis).
Bebera kelas Pelecypoda/ bivalvia diataranya abalon (Haliotis asinina),
kerang kapak (Pinna bicolor), tiram (Crassostrea gigas) dan beberapa
jenis kima diantaranya kima sisik (Tridacna squamosa), kima pasir
(Hippopus hippopus) dan kima lubang (Tridacna crocea). Untuk kelas
cephaloada diantaranya cumi-cumi (Loligo vulgaris), sotong (Sepia sp.)
dan gurita (Octopus sp.).
Keanekaragaman dan kelimpahan organisme ikan karang di
perairan kawasan TNKpS pada tahun 2017 sebanyak 206 jenis dengan
kelimpahan rata-rata sebesar 256, 687 individu/Ha dengan dominasi jenis
dari family Pomacentridae. Adapun Jenis ikan hias yang hidup di kawasan
TNKpS antara lain kepe-kepe (famili Chaetodontide), ikan serinding (famili
Apogonidae), ikan betok (famili Pomacentridae) dan ikan ekor merah
(famili Caesiodidae). Sedangkan jenis ikan untuk konsumsi antara lain
adalah baronang (Siganus sp.), tenggiri (Scomberomorus sp.), ekor
kuning (Caesio spp.), kerapu (Famili Serranidae) dan tongkol (Eutynus
sp.). Ikan dengan nilai ekonomis tinggi juga dapat di jumpai di kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu seperti Ikan Napoleon (Cheilinus
undulatus) yang dalam beberapa survei di jumpai di perairan karang
congkak, Pulau Jagung dan Pulau Gosong Rengat (PPTK, 2019).
Sedangkan survei yang dilakukan oleh LIPI pada Tahun 2017 dijumpai
ikan napoleon di Perairan Pulau Semak Daun, Pulau Pramuka dan Pulau
Panggang namun ukuran ikan tersebut masih kecil dengan ukuran rata-
rata 10-55 cm (ketegori juvenil).
Keberadaan burung sangat penting bagi suatu wilayah yang
merupakan bagian dari keseimbangan suatu ekosistem. Burung di

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 12


kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu berperan dalam
kesemibangan ekosistem perairan laut dan pantai. Berdasarkan hasil
survey dan monitoring burung pada Tahun 2018 terdapat 25 Jenis burung
air dimana 7 jenis termasuk jenis yang dilindungi berdasarkan PP No 7
Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar, berapa jenis
burung air yang dilindungi yang dapat dijumpai di kawasan Taman
Nasional Kepulauan Seribu diantaranya cekakak laut (Halicon chloris),
Kuntul karang (Egreta sacra), burung dara laut (Gygis alba), Wili-wili besar
(Esacus magnirostris), camar (larus sp). Beberapa jenis burung migran
dijumpai diantaranya dari kelompok burung dara laut dan burung camar
seperti camar laut kepala hitam (Larus ridibundus) yang terkadang dapat
dijumpai ketika peralihan dari musim angin barat ke timur pada bulan
Maret hingga bulan Mei. Berikut adalah data burung yang di jumpai di
kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Untuk kelompok Elang di kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu di jumpai 2 jenis elang yaitu elang bondol (Haliastur indus) dan
elang laut dada putih (Haliaeetus leucogaster), dimana elang bondol
merupakan maskot pemerintah provinsi DKI Jakarta. Keberadaan elang
tersebut dapat sering dijumpai pada beberapa pulau di kawasan Taman
Nasional Kepulauan Seribu dimana jelajah elang tersebut hampir
sebagian besar wilayah TNKpS dari selatan hingga utara
Berdasarkan survei terhadap mamalia laut di Taman Nasional
Kepulauan Seribu Tahun 2015 dan monitoring tumbuhan dan satwa liar
tahun 2018, menunjukkan bahwa lumba-lumba yang di jumpai di Kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu terdapat tiga yaitu lumba-lumba
hidung botol (Tursiop truncatus), lumba-lumba spiner (Stenella
longirostris) dan lumba-lumba moncong pendek (Delphinus delphis)
dimana lumba-lumba hidung botol paling sering dijumpai di wilayah
TNKpS. Keberadaan lumba-lumba di Taman Nasional Kepulauan Seribu
juga dikuatkan dalam studi penelitian yang dilakukan oleh Pusat Penelitian
Oceanografi LIPI pada Tahun 2015 menyebutkan bahwa di Kepulauan
Seribu telah di jumpai 4 jenis lumba-lumba diantaranya adalah Pseudorca

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 13


crassidens, Tursiop truncatus, Stenella longirostris dan Delphinus delphis
(Mira et al., 2014).

A.7.4. Obyek Daya Tarik Wisata Alam


Dengan berbagai keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Taman
Nasional Kepulauan Seribu, menjadikan kawasan ini memiliki banyak
potensi untuk dikembangkan sebagai obyek daya tarik wisata alam.
Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan terkait pemanfaatan jasa
lingkungan adalah Diving, snorkeling, berenang, bermain kano,
memancing, jet sky, banana boat, flying fish, menanam karang/ mangrove/
lamun, melepasliarkan anak penyu (tukik), sun bathing, berkemah,
tracking mangrove dan wisata pantai. Lokasi yang dapat dijadikan sebagai
tempat wisata selain di perairan kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu adalah sejumlah pulau, baik pemukiman maupun resort wisata dan
pulau pribadi seperti perairan Pulau Kayu Angin Genteng, Perairan Pulau
Panggang, Perairan Gosong Pramuka, Perairan Gosong Perak, Pulau
Perak, Pulau Pramuka, Pulau Semak Daun, Pulau Sepa Besar, Pulau
Putri Barat, Pulau Putri Timur, Pulau Hantu Barat, Pulau Hanti Timur,
Pulau Bira Besar, Pulau Matahari.

A.8. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya Masyarakat


A.8.1. Jumlah, Perekonomian dan Tingkat Pendidikan
Kelurahan yang ada di sekitar kawasan ada 3 (tiga), yaitu
Kelurahan Pulau Kelapa, Kelurahan Pulau Harapan dan Kelurahan Pulau
Panggang. Ketiga Kelurahan ini secara administratif masuk dalam wilayah
Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Dalam kelurahan ini, terdapat
5 (lima) pulau pemukiman yang di sekitar kawasan TN Kepulauan Seribu
yaitu Pulau Panggang, Pulau Pramuka, Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua
dan Pulau Harapan.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 14


Tabel 3. Kepadatan Penduduk Kelurahan Lingkup Kecamatan Kepulauan
Seribu Utara
No. Kelurahan Luas Jumlah Kepadatan
kelurahan Penduduk penduduk
(km2) (jiwa) (jiwa/km2)
1. Panggang 6,210 6.260 1.008
2. Kelapa 2,5847 6.661 2.577
3. Harapan 15,52 2.343 150
Sumber : Kepulauan Seribu Dalam Angka (2018)

Kelurahan Pulau Kelapa merupakan kelurahan paling padat


penduduknya. Jumlah kelahiran dan kedatangan orang di Kelurahan ini
juga paling tinggi, yaitu 121 kelahiran per tahun dan 111 orang datang per
tahun. Sementara itu, Kelurahan Pulau Harapan memiliki kepadatan
penduduk paling rendah. pertumbuhan penduduk Kepulauan Seribu Utara
secara umum selama tahun 2017 adalah 1,07 % per tahun. Sesuai
kategori/ klasifikasi laju pertumbuhan penduduk, laju tersebut tergolong
laju pertumbuhan sedang. Tingkat pendidikan masyarakat di Kelurahan
Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Harapan dan Kelurahan Pulau Kelapa
menurut Laporan Bulanan Kelurahan Bulan Februari tahun 2019 adalah
sebagai berikut.
Tabel 4. Tingkat Pendidikan Penduduk di Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Masing-Masing Kelurahan
Pulau Pulau Pulau
Kelapa Harapan Panggang
1. Tidak Sekolah 903 269 0
2. Tidak Tamat SD/MI 857 106 87
3. SD/MI 2.967 289 1.159
4. SMP/MTs 596 636 894
5. SMA/MA 227 894 957
6. Diploma/Sarjana 104 218 400
Sumber : Kepulauan Seribu Dalam Angka (2018)

Dari data tersebut, diketahui bahwa tingkat pendidikan sebagian


besar masyarakat di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara adalah lulusan
SD/MI. Selain itu, masih dijumpai masyarakat di Pulau Kelapa dan Pulau
Harapan yang tidak sekolah. Penduduk Kecamatan Kepulauan Seribu
Utara memiliki mata pencaharian sebagai nelayan, pedagang, PNS, buruh

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 15


tukang, dan lain-lain. Adapun jumlah penduduk Kecamatan Kepulauan
Seribu Utara berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Jumlah Penduduk Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
berdasarkan Klasifikasi Pekerjaan
No. Kelurahan Jenis Lapangan Usaha
Nelayan Pedagang PNS / Buruh Lain-
pegawai Tukang lain
1. Pulau 1.567 102 247 22 75
Panggang
2. Pulau Kelapa 1.058 261 78 169 3
3. Pulau Harapan 287 111 47 337 909
Jumlah 2.882 474 372 528 987
Prosentase (%) 54,87 9,04 7,09 10,07 18,82
Sumber: Kecamatan Kepulauan Seribu Utara dalam Angka (2018)

Berdasarkan Tabel 5, diketahui bahwa mayoritas penduduk di


kecamatan Kepulauan Seribu Utara bermata pencaharian sebagai
nelayan (54,87 %), kemudian diikuti buruh (10,07 %), lain-lain (18,82 %),
pedagang (9,04 %) dan PNS (7,09 %). Terkait dengan kegiatan
penangkapan ikan, jumlah kapal nelayan yang dimiliki oleh masyarakat
sebanyak 860 unit. Kapal nelayan yang biasa digunakan oleh masyarakat
terdiri dari 3 jenis, yaitu kapal motor, perahu motor, dan sampan/perahu
layar. Kepemilikan kapal paling tinggi terdapat di Kelurahan Pulau
Panggang sebanyak 496 unit. Kepemilikan kapal nelayan yang paling
rendah terdapat di Kelurahan Pulau Harapan. Hal ini disebabkan karena
jumlah penduduk dan jumlah nelayan di Kelurahan Pulau Harapan paling
sedikit di antara ketiga kelurahan. Jenis kapal yang paling banyak
digunakan oleh masyarakat adalah perahu motor dengan jumlah 733 unit.
Jenis usaha ekonomi yang dijalankan oleh masyarakat berkaitan
dengan sumber daya laut dan kebutuhan sehari-hari. Jenis usaha industri
yang ada di tiga kelurahan adalah industri rumah tangga. Jumlah Industri
rumah tangga paling banyak terdapat di Kelurahan Pulau Panggang yaitu
65 unit. Jumlah industri rumah tangga di Kelurahan Pulau Kelapa terdapat
sebanyak 20 unit, dan di Kelurahan Pulau Harapan sebanyak 45 unit.
Tidak ada fasilitas pasar di ketiga Kelurahan. Kegiatan jual beli

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 16


masyarakat dilakukan melalui sarana perdagangan berupa kaki lima, toko
sembako, warung dan warung makan.
Fasilitas perekonomian yang ada berupa Bank dan Koperasi. Bank
hanya ada sebanyak 1 unit yang berlokasi di Pulau Pramuka. Koperasi
sebanyak 2 unit terdapat di Kelurahan Pulau Panggang, 3 unit terdapat di
Kelurahan Pulau Kelapa dan 1 unit di Kelurahan Pulau Harapan. Jenis
koperasi berupa Simpan Pinjam, Serba Usaha dan Lainnya/nelayan.
Perkembangan kegiatan wisata di Kepulauan Seribu mendorong
munculnya berbagai usaha ekonomi alternatif di antaranya penyediaan
homestay dan penginapan, jasa catering, jasa kapal dan kepemanduan
wisata. Jumlah homestay yang dibangun oleh masyarakat di Kelurahan
Pulau Panggang sebanyak 80 unit dari 80 orang pemilik. Jumlah
homestay yang ada di Kelurahan Pulau Kelapa sebanyak 43 unit dari 43
pemilik. Sedangkan jumlah homestay di Kelurahan sebanyak 163 unit.

A.8.2. Suku dan Budaya


Sebagian besar penduduk di Kecamatan Kepulauan Seribu Utara
merupakan keturunan Bugis, Mandar, Banten, Betawi, Jawa, Sunda dan
Melayu. Beberapa generasi lahir dan besar di Pulau Pramuka dan Pulau
Panggang sehingga mereka tidak mempedulikan asal suku dan hanya
mendefinisikan dirinya sebagai orang PULO. (orang Pulo di Pulau Karang,
2012). Orang PULO merupakan sebutan bagi masyarakat yang tinggal di
Kepulauan Seribu, keberadaan mereka secara turun menurun sudah ada
selama bertahun-tahun di wilayah ini. Pulau Kelapa Dua didominasi oleh
kelompok masyarakat yang berasal dari etnis Bugis dengan sistem
kekerabatan yang kuat.
Budaya Kepulauan Seribu merupakan hasil pergumulan kehidupan
masyarakat Kepulauan Seribu dengan alam kepulauan seribu dalam
waktu yang cukup lama. Interaksi masyarakat Kepulauan Seribu dengan
alamnya dalam rangka beradaptasi yang kemudian berimplikasi pada
terbentuknya budaya tersendiri, baik pranata kehidupan sosial, asal
muasal suatu kegiatan, asal muasal nama lokasi atau pulau dan lainnya.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 17


Ciri masyarakat tradisional, seperti ikatan sosial, hubungan
kekerabatan, hubungan antar tetangga, sikap gotong royong sangat
menonjol di Kepulauan Seribu sebagaimana tercermin dalam kehidupan
sehari-hari. Sistem budaya gotong royong merupakan kearifan lokal yang
berharga sebagai modal pengembangan wilayah Kepulauan Seribu.
Budaya yang berkembang di Kepulauan Seribu cukup banyak, di
antaranya lenong, rebana, pencak silat, arak pengantin, dan syukuran
laut. Lenong ala Pulo saat ini sudah jarang ditampilkan, sedangkan arak
pengantin yaitu kegiatan membawa pengantin keliling pulau masih
dilakukan terutama di pulau-pulau yang menjadi daerah penyangga TN
Kepulauan Seribu.
Orang Pulo paling kuat dengan pencak silat yang mewarnai
kehidupan masyarakat di pulau, khususnya Pulau Panggang, yang
merupakan pulau dengan budaya yang paling lama hidup, dan silat ini
membentuk mentalitas generasi muda. Pencak Silat di Kepulauan Seribu
disebut dengan Pencak Silat Nek Aing. Nek Aing merupakan sebutan
orang Pulo untuk Kyai Mursalin bin Nailin. Kyai Mursalin dikenal sebagai
ulama sekaligus jawara di Kepulauan Seribu, khususnya Pulau Panggang.
Pencak Silat Nek Aing pada awalnya digunakan untuk sarana berdakwah
di pulau-pulau terpencil di Kepulauan Seribu, disamping sebagai alat
menjaga diri dari gangguan perompak dan bajak laut di perairan Jawa.
Namun kini, sedikit sekali orang Pulo yang melestarikan pencak Silat Nek
Aing.
Selain pencak silat dan lenong, ada Pesta atau Syukuran Laut. Pesta
laut dahulu diadakan pada setiap bulan Muharram. Pesta laut diadakan
dengan menyembelih kambing. Kepala kambing hasil sembelihan ini
kemudian dilarung ke laut. Pesta laut dimaksudkan sebagai sedekah
untuk alam/laut yang telah menjadi tempat mencari penghidupan bagi
masyarakat nelayan. Syukuran laut saat ini dilakukan secara rutin tiap
tahun tidak hanya oleh masyarakat Pulau Kelapa Dua tapi juga oleh
masyarakat Pulau Panggang.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 18


Gambar 3. Perayaan Syukuran Laut di Pulau Kelapa Dua

A.8.3. Pemanfaatan Tradisional


Pemanfaatan tradisional oleh masyarakat setempat di sekitar
kawasan TN Kepulauan Seribu terdiri dari pengambilan sumber daya alam
(ekstraktif) dan non ekstraktif. Pemanfaatan secara ekstraktif hampir
seluruhnya dilakukan oleh para nelayan. Mereka telah melakukan
penangkapan ikan di perairan yang sekarang merupakan kawasan TN
Kepulauan Seribu secara turun-temurun dan berlangsung lama.
Sumber daya alam di kawasan TN Kepuluan Seribu yang
dimanfaatkan oleh masyarakat beragam yaitu laut, karang, mangrove,
ikan, hutan pantai, pantai, dan biota laut. Dari beragam jenis sumber daya
alam tersebut, masyarakat memiliki ketergantungan paling tinggi terhadap
laut, karang, mangrove dan ikan. Jenis ikan dan biota laut ekonomis yang
banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terdiri dari selar (Selaroides
leptolepis), ekor kuning/wakong (Caesio cunning), tongkol (Euthynnus
affinis), kerapu (Epinephelus), kaneke, kembung (Rastrelliger sp), jarang
gigi (Lutjanus argentimaculatus), kapas-kapas (Geres punctatus), kurisi
(Nemipterus japonicus), tenggiri (Scomberomorus commerson), lemuru
(Sardinella lemuru), dan cumi-cumi. Jenis yang diambil dan alat
tangkapnya sebagaimana tabel di bawah ini

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 19


Tabel 6. Jenis dan Alat Tangkap Tradisional Yang Digunakan di Kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu
No. Jenis Alat tangkap
1. Ikan (ikan untuk dikonsumsi) Pancing, bubu, jaring payang/
manyang
2. Ikan hias Jaring kecil (tangguk)
3. Cumi-cumi Pancing, alat ngalir
4. Teripang Manual (tanpa alat khusus)
5. Kerang-kerangan Manual (tanpa alat khusus)
6. Udang pengko/udang nenek Tangsi (benang untuk pancing)
Sumber : Laporan Inventarisasi dan Identifikasi Zona Pemanfaatan II
(2019)

Penangkapan ikan di kawasan TN Kepulauan Seribu oleh nelayan


lokal menggunakan alat tradisional berupa pancing dan bubu, serta
sebagian kecil nelayan menggunakan jaring. Jenis jaring yang digunakan
oleh masyarakat terdiri dari jaring dasar dan jaring payang. Nelayan
Kelurahan Pulau Panggang, Kelurahan Pulau Harapan dan Kelurahan
Pulau Kelapa memanfaatkan kawasan TNKpS menggunakan berbagai
jenis alat tangkap perikanan yang tergolong tradisional, yaitu bubu, bagan
apung, pancing, dan jaring. Para nelayan di tiap kelurahan menggunakan
alat tangkap yang cukup berbeda. Nelayan Kelurahan Pulau Panggang
dan Kelurahan Pulau Harapan cenderung menggunakan pancing dan
bubu, sedangkan nelayan Kelurahan Pulau kelapa cenderung
menggunakan Pancing dan Jaring. Jenis jaring yang digunakan oleh
nelayan Kelurahan Pulau Kelapa merupakan jaring payang/manyang.
Perbedaan pilihan jenis alat tangkap dipengaruhi oleh target tangkapan
dan sejarah masyarakat.
Secara umum musim di Kepulauan Seribu dibagi menjadi dua yakni
musim barat dan musim timur. Musim barat merupakan musim angin yang
cukup besar namun disukai masyarakat karena pada saat musim ini
jumlah hasil tangkapan justru melimpah dangan jenis ikan yang memiliki
nilai jual cukup tinggi. Musim barat ini terjadi antara bulan Oktober s/d
Maret, sementara musim Timur berlangsung sekitar bulan April sampai
dengan September. Aktivitas wisata Bahari direkomendasikan dilakukan
pada kisaran musim Timur dan awal musim Barat, yaitu bulan April

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 20


sampai dengan bulan Desember. Kegiatan penangkapan ikan dan biota
laut lain dengan pancing dan bubu yang optimal biasanya dilakukan pada
bulan April sampai dengan Desember.
Berdasarkan kalender musim yang diperoleh melalui kegiatan
Participatory Rural Appraisal (PRA), diketahui bahwa tongkol, tenggiri,
cumi-cumi dan keneke merupakan jenis yang melimpah pada musim
Barat. Ikan selar, kurisi dan kapas-kapas adalah jenis yang banyak
diperoleh saat musim Timur. Sementara ikan ekor kuning (wakong), jarang
gigi dan kerapu dapat diperoleh sepanjang tahun. Hasil tangkapan ikan
dengan bubu dan pancing per bulan kurang lebih 2.000 kg.
Pada saat hasil tangkapan melimpah, para istri nelayan biasanya
mengolah hasil tangkapan untuk menambah pendapatan keluarga.
Olahan hasil laut yang banyak dibuat adalah kerupuk ikan dan pempek
ikan. Selain itu, mereka juga mengolah ikan menjadi bakso dan abon.
Beberapa istri nelayan di Pulau Kelapa Dua tidak hanya membuat
mengolah ikan tapi juga mengolah cumi-cumi menjadi stik cumi.
Sementara itu, karena ketersediaan pohon sukun di Pulau Pramuka lebih
banyak dari pulau lain, maka beberapa rumah tangga di Pulau Pramuka
mengolah buah sukun menjadi keripik sukun. Selain itu, beberapa istri
nelayan Pulau Panggang ada yang mengolah rumput laut menjadi
manisan maupun minuman. Olahan ikan dan biota laut lain seperti cumi-
cumi merupakan komoditas kuliner yang utama bagi masyarakat di ketiga
Kelurahan. Komoditas kuliner tersebut dipasarkan melalui warung dan
pedagang kaki lima/keliling dengan target pembeli masyarakat lokal dan
wisatawan/pengunjung.
Selain pengambilan biota laut, terdapat bentuk pemanfaatan
tradisional non ekstraktif oleh masyarakat setempat yang terdiri dari:
a) Upaya pembesaran ikan dengan menggunakan karamba tancap
Karamba tancap pada dasarnya merupakan tempat penampungan
untuk membesarkan ikan yang diperoleh melalui alat tangkap bubu.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 21


b) Budidaya hasil perairan laut
Bentuk budidaya perikanan yang dilakukan adalah karamba apung.
Jenis yang dibudidayakan antara lain ikan kerapu, baronang, bawal,
udang pengko, cumi-cumi, kepiting.
c) Transplantasi karang dalam rangka pemberdayaan masyarakat
d) Budidaya rumput laut
e) Wisata bahari
Pemanfaatan kawasan untuk wisata bahari di kawasan TN
Kepulauan Seribu sebagian besar diusahakan oleh masyarakat lokal.
Jenis aktivitas wisata bahari yang paling sering dilakukan adalah
snorkeling dan selam.

B. KONDISI SAAT INI


B.1. Nilai Penting Kawasan
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 162/Kpts-
II/1995 tentang Perubahan Fungsi Cagar Alam Laut Kepulauan Seribu
yang terletak di Kota Madya Daerah Tingkat II Jakarta Utara, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, seluas ± 108.000 (seratus delapan ribu) Hektar
menjadi Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu diketahui nilai penting
yang menjadi mandat ditetapkannya Taman Nasional Kepulauan Seribu
sebagai salah satu kawasan pelestarian alam dengan wilayah yang
sebagian besar merupakan perairan pesisir dan pulau -pulau sangat kecil.
Nilai penting di Taman Nasional Kepulauan Seribu yang menjadi mandat
pengelolaan antara lain :

B.1.1. Mangrove
Komunitas mangrove di pulau-pulau kecil khususnya di kawasan
TNKpS terdiri dari 2 tipe yaitu: (a) Hutan Mangrove tepi (fringe Mangrove)
yang membentuk sabuk melingkari daratan pulau dan (b) Hutan Mangrove
kerdil (dwarf Mangrove) dengan substrat batu karang dan sedikit pasir.
Berdasarkan hasil inventarisasi jenis mangrove tahun 2010, dalam
dokumen Site Plan Penanaman Mangrove, Lamun dan Terumbu Karang
di Taman Nasional Kepulauan Seribu menyebutkan bahwa terdapat 15

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 22


jenis mangrove sejati dan 10 jenis tumbuhan asosiasi mangrove.
Berdasarkan hasil inventarisasi mangrove tahun 2019 oleh Balai Taman
Nasional Kepulauan Seribu, diperoleh 15 Jenis mangrove sejati dengan
jenis yang sama pada Tahun 2010. Namun, hasil inventarisasi jenis
mangrove yang dilakukan oleh tim Institut Pertanian Bogor pada Tahun
2019, ditemukan 2 jenis mangrove yang sebelumnya tidak masuk dalam
daftar hasil monitoring sebelumya yaitu Ceriops decandra dan Rhizopora
mucronata. Berikut adalah perbandingan daftar jenis mangrove
berdasarkan baseline data (2010) dengan data aktual (2019).
Tabel 7. Perbandingan Jenis Mangrove di Taman Nasional Kepulauan
Seribu Berdasarkan Data Baseline (2010) dan Aktual (2019)
No Spesies Mangrove Nama Sumber
Daerah Baseline Aktual
(data (data
sekunder)* primer)**
1 Avicennia marina (Forssk.) Vierh Api-api + +
2 Bruguiera gymnorrhiza (L.) Lam. Prepet + +
3 Bruguiera cylindrica (L.) Blume Bogem + +
4 Ceriops tagal C.B. Rob Tengar + +
5 Ceriops decandra Tengar - +
6 Rhizophora stylosa Griff. Bakau + +
7 Rhizophora apiculata Blume. Bakau + +
8 Rhizophora mucronata Bakau - +
hitam
9 Sonneratia alba J. Sm. Pedada + +
10 Sonneratia caseolaris (L.) Engl. Pedada + +
11 Lumnitzera racemosa Willd. Trumtum + +
12 Xylocarpus granatum Koen. Nyirih + +
Batu
13 Xylocarpus molluccensis (Lam.) M. Nyirih + +
Roem.
14 Xylocarpus rumphii (Kostel.) Mabb. Nyirih + +
15 Aegiceras corniculatum L. Blanco Teruntun + +
16 Pemphis acidulata J. R. Forst. & G. Cantigi + +
Forst.
17 Excoecaria agallocha L. Buta- + +
buta
Keterangan:
+ : Ditemukan - : Tidak ditemukan
* : Tahun
Dalam mendukung kegiatan:rehabilitasi
2010 ** Tahun 2019 hutan dan lahan, Balai

Taman Nasional Kepulauan Seribu melaksanaan kegiatan Gerhan


(Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan) berupa penanaman

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 23


tanaman mangrove pada tahun 2005-2013 dengan jumlah mangrove yang
ditanam sebanyak 12.700.400 batang atau ekuivalen dengan luas 2.720
Ha dengan menggunakan metode penanaman rumpun berjarak dimana
penanaman mangrove sebanyak 5.000 batang bibit mangrove pada
10 rumpun dengan jarak tanam rapat (10 X 10 cm) pada areal seluas 1 Ha
Ekuivalen, dengan tujuan agar mangrov lebih tahan terhadap hempasan
gelombang.
Berdasarkan analisa citra setelit Landsat 8 Tahun 2010,
menunjukkan bahwa luasan eksisting Mangrove di Kawasan Taman
Nasional Kepulauan Seribu seluas 47,59 Ha, namun pada Tahun 2019
dengan menggunakan satelit Sentinel-2 luasan Mangrove menjadi
51,85 Ha. Hal tersebut dikarenakan kegiatan rehabilitasi dan pertumbuhan
mangrove alami di Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu, selain itu
tekanan dan anacaman terhadap tanaman mangrove relatif kecil. Luasan
tanaman mangrove berpotensi akan selalu bertambah luas karena
pertumbuhan mangrove hasil kegiatan rehabilitasi akan selalu bertambah.

Gambar 4. Mangrove Hasil Penanaman Dengan Menggunakan Metode


Rumpun Berjarak

B.1.2. Lamun
Lamun dapat ditemukan di sebagian besar perairan sekitar pulau di
kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu seperti Pulau Pramuka,

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 24


Pulau Panggang, Pulau Harapan, Pualau Pulau Melinjo dan Pulau Bira
Besar. Secara ekologis, ekosistem lamun di Taman Nasional Kepulauan
Seribu merupakan habitat, tempat mencari makan dan berkembang biak
berbagai jenis ikan, udang, teripang, cumi-cumi serta biota laut lainnya.
Lamun sangat berperan penting terutama pada pulau pemukiman di
TNKpS yang berperan sebagai penyangga yang menangkap sedimen
yang berasal dari daratan pulau pemukiman.

Gambar 5. Lamun di Taman Nasional Kepulauan Seribu

Berdasarkan baseline data hasil inventarisasi lamun tahun 2007,


diketahui bahwa di Taman Nasional Kepulauan Seribu terdapat 8 jenis
lamun. Sedangkan berdasarkan hasil inventarisasi lamun tahun 2019,
ditemukan 9 jenis. Dari data ini menunjukkan bahwa dibandingkan dengan
tahun 2007, terdapat penambahan 1 jenis lamun pada tahun 2019 yaitu
Halodule pinifolia. Berikut adalah perbandingan daftar jenis lamun
berdasarkan baseline data (2007) dengan data aktual (2019).

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 25


Tabel 8. Perbandingan Jenis Lamun di Taman Nasional Kepulauan Seribu
Berdasarkan Data Baseline (2007) dan aktual (2019)
No Jenis lamun Sumber
Baseline Aktual
(data (data
sekunder)* primer)**
1. Thalassia hemprichii (Ehrenb.) Asch. + +
2. Halophila ovalis (R. Brown) J.D. Hooker + +
3. Cymodoceae rotundata Ehrenb. & Hempr. ex Asch. + +
4. Cymodoceae serrulata (R.Br.) Asch. & Magnus. + +
5. Syringodium isoetifolium (Ascherson) Dandy + +
6. Halodule uninervis (Forsk.) Asch. + +
7. Enhalus acoroides (L.F.) Royle + +
8. Halodule pinifolia - +
9. Halophila minor + +
Keterangan:
+ : Ditemukan - : Tidak ditemukan
* : Tahun 2007 ** : Tahun 2019

B.1.3. Terumbu Karang


Hampir sebagian besar kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu terbentuk dari proses fisiologis karang sehingga sebaran karang
cenderung dominan dibandingkan lamun ataupun mangrove. Terumbu
karang sebagai bentukan geomorfologi membentuk ekosistem khas
daerah tropik, pulau-pulaunya dikelilingi terumbu karang tepi (fringing reef)
dengan kedalaman 1-20 m. Terumbu karang tepi (fringing reef) dapat
ditemukan di tubir (lereng terumbu) sekeliling pulau dengan kedalaman
2 m atau lebih.
Kondisi terumbu karang di Kepulauan Seribu pertama kali diteliti
oleh Umbgrove (1929) dan Verwey (1931) dimana kondisi saat itu terumbu
karang di Kepulauan Seribu masih bagus. Penlitian berikutnya adalah
Tahun 1985 yang dilakukan oleh LIPI yang bekerjasam dengan UNESCO
(Tuti, 2005) namun dari penelitian tersebut tidak menyebutkan jumlah
marga karang di Kepulauan Seribu. Data penelitian yang memberikan
informasi jumlah marga yang ditemukan di Kepulauan Seribu adalah
penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Terumbu Karang Indonesia
(Terangi) menemukan terumbu karang sebanyak 61 marga di tahun 2005
dan 60 marga di tahun 2007 (Ekstradivari et al., 2007), selanjutnya melalui

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 26


kegiatan Penilaian Potensi Terumbu Karang (PPTK) oleh Balai Taman
Nasional Kepulauan Seribu tahun 2009 pada 40 pulau lokasi pengamatan
di TNKpS di peroleh 62 marga terumbu karang. Adapun data aktual yang
diperoleh dari kegiatan PPTK tahun 2019 yang menemukan 56 marga
karang keras sedangkan karang lunak sebanyak 22 marga. Berikut adalah
data perkembangan jenis (marga) karang keras di TNKpS.
Tabel 9. Perkembangan data jenis (marga) karang keras di Taman
Nasional Kepulauan Seribu
No Jenis karang keras Sumber
Baseline Aktual
(data sekunder)* (data primer)**
1 Acanthastrea + +
2 Acropora + +
3 Alveopora + +
4 Astreopora + +
5 Archelia ++ -
6 Barbattoia + +
7 Blastomussa + -
8 Caulastrea + +
9 Coscinaraea + +
10 Coeloseris + +
11 Ctenactis + +
12 Cycloseris + +
13 Cyphastrea + +
14 Cynarina ++ -
15 Diploastrea + +
16 Echinophyllia + +
17 Echinopora + +
18 Euphyllia + +
19 Favia + +
20 Favites + +
21 Fungia + +
22 Galaxea + +
23 Gardinoseris + +
24 Goniastrea + +
25 Goniopora + +
26 Halomitra + -
27 Heliofungia + +
28 Heliopora + +
29 Herpolitha + +
30 Hydnophora + +
31 Isopora + +
32 Leptastrea + +
33 Leptoria + +
34 Leptoseris + +
35 Lithophyllon + -

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 27


No Jenis karang keras Sumber
Baseline Aktual
(data sekunder)* (data primer)**
36 Lobophyllia + +
37 Merulina + +
38 Millepora + +
39 Montastrea + +
40 Montipora + +
41 Mycedium + -
42 Oxypora + +
43 Oulastrea ++ -
44 Oulophyllia + +
45 Pachyseris + +
46 Paraclavarina - +
47 Pavona + +
48 Pectinia + +
49 Physogyra + -
50 Platygyra + +
51 Plerogyra + +
52 Pocillopora + +
53 Polyphyllia + +
54 Porites + +
55 Psammocora + +
56 Podabacia + -
57 Sandalolitha + +
58 Scolymia + -
59 Scapophylla (ada) + +
60 Seriatopora + +
61 Stylophora + +
62 Symphyllia + +
63 Stylocoeniella + -
64 Trachyphyllia + +
65 Tubipora + +
66 Tubastrea + +
67 Turbinaria + +
Keterangan:
* : Data PPTK Tahun 2009-2017 ** : Data PPTK Tahun 2019
+ : Ditemukan - : Tidak ditemukan
++ : Ditemukan oleh Yayasan Terangi 2007

Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa jumlah marga (genus)


karang yang pernah ditemukan di TNKpS sebanyak 67 jenis yang meliputi
data hasil penelitian dari Yayasan Terangi Tahun 2005 dan 2007 serta
data kegiatan PPTK Balai TNKpS Tahun 2009–2019 yang dilakukan
setiap 2 tahun. Jenis terumbu karang yang paling banyak ditemukan di
TNKpS berdasarkan data yang diperoleh adalah dari suku (family)

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 28


Acroporidae. Beberapa marga yang termasuk dalam suku Acroporidae
adalah Acropora, Anacropora, Astreopora, Goniopora, Montipora dan
Porites. Dominansi jenis di TNKpS juga disebutkan oleh Estradivari et al
(2007) adalah bahwa dari seluruh marga yang ditemukan di Kepulauan
Seribu, jika dikelompokkan berdasarkan suku, maka suku yang paling
melimpah adalah Acroporidae (23-29 %), disusul oleh Fungiidae
(16-17 %) dan Faviidae (12-17 %). Selain itu, disebutkan juga oleh
Suharsono (2008) bahwa bentuk pertumbuhan bercabang terumbu karang
di Kepulauan Seribu didominasi oleh karang dari genus Acropora dan
Montipora yang masuk dalam suku Acroporidae.
Faktor-faktor lain yang menyebabkan terumbu karang menjadi
rentan yaitu limbah domestik, limbah industri, dan penangkapan ikan yang
tidak ramah lingkungan serta menggunakan bom sainida dan kegiatan
pariwisata alam, seperti snorkling dan diving merupakan salah satu faktor
penyebab terumbu karang di Kepulauan Seribu menjadi rentan (Bryant et
al., 1998). Pada umumnya terumbu karang ang berbeda di suatu pulau
yang terisolir dari jangkauan penduduk kondisi terumbu karangnya masih
relatif baik, sedangkan yang dekat pemukiman biasanya mengalami
kerusakan (Hutomo et al., 1986 dalam Nani 2003).
Berdasarkan data hasil kegiatan PPTK tahun 2011 sampai dengan
2019, diketahui rata-rata persentase tutupan karang hidup di kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu pada kurun waktu tersebut berada
pada kisaran 25,00-49,99 % yang masuk dalam kategori sedang. Nilai
tutupan karang hidup selama 10 (sepuluh) tahun terakhir tersaji pada
Gambar 6.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 29


Persentase Tutupan Karang
%
60
49,59
50 42,81
40
37,8
30 34,51 34,29
20

10

0
2011 2013 2015 2017 2019
Tahun

Gambar 6. Persentase Tutupan Karang di Kawasan Taman Nasional


Kepulauan Seribu

Ditinjau dari citra satelit, data luasan terumbu karang di kawasan


Taman Nasional Kepulauan Seribu menurut analisa citra satelit landsat
Tahun 2018 adalah seluas 2.166,048 hektar.

B.1.4. Penyu Sisik


Data terlama terkait dengan keberadaan penyu di kawasan Taman
Nasional Kepulauan Seribu diantaranya Salm dan Halim (1984) yang
menyebutkan bahwa TNKpS merupakan habitat penyu sisik dan penyu
hijau bertelur terutama Pulau Gosong Rengat dan Pulau Peteloran Timur
merupakan habitat habitat peneluran penting bagi penyu sisik di Laut
Jawa. Selanjutnya diperkuat oleh Suwelo et al. (1992), menyebutkan
bahwa keberadaan penyu sisik dan penyu hijau di Taman Nasional
Kepulauan Seribu telah lama dan mulai dilakukan penetasan secara alami
sejak Tahun 1984. Sesuai dengan mandat perubahan fungsi dari kawasan
Cagar Alam menjadi Taman Nasional Kepulauan Seribu pada Tahun
1995, penyu sisik (Eretmochelys imbricata) termasuk jenis satwa yang
perlu di pertahankan keberadaanya di Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Keberaan penyu sisik sangat dominan dibandingkan dengan penyu
hijau di Taman Nasional Kepulauan Seribu, sebagaimana disebutkan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 30


oleh Halim (1984), jumlah sarang penyu yang ditemukan di TNKpS di
dominasi oleh penyu sisik, dan dikuatkan berdasarkan data statistik Balai
Taman Nasional Kepulauan Seribu Tahun 2015, bahwa sepanjang Tahun
2015 hanya dijumpai 2 sarang penyu hijau sedangkan penyu sisik
mencapai 70 sarang dan kebaradaan penyu hijau yan bertelur di Taman
Nasional Kepulauan Seribu tidak selalu di jumpai dalam tiap tahun
(TNKpS, 2015). Beberapa pulau yang ada di kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu merupakan lokasi pendaratan penyu sisik untuk bertelur
yaitu Pulau Peteloran Timur, Pulau Peteloran Barat, Pulau Belanda, Pulau
Kayu Angin Bira, Gosong Laga, Pulau Sepa, Pulau Yu Timur, Pulau Yu
Barat, Gosong Kapas, Pulau Pramuka, Pulau Kotok Besar, Pulau Karang
Congkak dan Pulau Kapas.
Dalam rangka mempertahankan populasi penyu di alam, Taman
Nasional Kepulauan Seribu melakukan 2 (dua) upaya yakni dengan cara
pelestarian alami serta pelestarian semi alami. Pelestarian alami dengan
cara membiarkan telur-telur penyu pada sarang untuk menetas hingga
kembali ke laut dengan sendirinya. Sedangkan pelestarian semi alami
yakni melakukan pengambilan telur dari sarang untuk dipindahkan dan
ditetaskan di lokasi lain yang lebih aman dari gangguan. Pelestarian
secara semi alami perlu dilakukan mengingat beberapa pulau yang sering
digunakan untuk peneluran merupakan pulau pribadi sehingga sulit untuk
melakukan pengawasan, disamping masih ditemui adanya kejadian
pengambilan telur penyu oleh oknum masyarakat. Sementara untuk
pelestarian penyu secara semi alami, Taman Nasional Kepulauan Seribu
telah memiliki 3 pusat pelestarian penyu yang berada di SPTN Wilayah I
Pulau Kelapa, SPTN Wilayah II Pulau Harapan dan SPTN Wilayah III
Pulau Pramuka.
Sejak tahun 2014 terdapat 2 lokasi yang ditetapkan untuk site
monitoring satwa prioritas di Taman Nasional Kepulauan Seribu yaitu di
Pulau Peteloran Timur (PTT) dan Pulau Peteloran Barat (PTB). Di lokasi
tersebut, dilakukan pelestarian penyu secara alami dan datanya dipantau
dan dilaporkan rutin tiap tahun kepada Direktorat Konservasi

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 31


Keanekaragaman Hayati sebagai capaian peningkatan populasi 1 dari 25
satwa prioritas yang telah ditetapkan di Indonesia.

Gambar 7. Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) di Taman Nasional


Kepulauan Seribu

Ditampilkan di tabel dibawah ini bahwa peningkatan populasi tukik


lepas liar terjadi di Pulau Peteloran Timur (PTT) sejak tahun 2016 hingga
tahun 2018 mencapai hingga lebih dari 300 %, sementara di Pulau
Peteloran Barat (PTB) justru terjadi penurunan yang sangat signifikan
sebanyak 50 %. Kondisi ini dilatarbelakangi jumlah predasi telur penyu
oleh biawak yang semakin meningkat dan faktor alam dimana sebagian
area sarang penyu terkena abrasi atau tergenang dengan pasang air laut.

6000

5000

4000
Jumlah Tukik

3000 PTT
PTB
2000

1000

0
2015 2016 2017 2018

Gambar 8. Data Tukik Lepas Liar di Site Monitoring Tahun 2015-2018

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 32


B.1.5. Kima
Kima atau giant clam banyak ditemukan di ekosistem karang di
perairan Indo-Pasifik, termasuk Indonesia. Dari 9 spesies kima yang ada
didunia, 7 diantaranya ada di Indonesia yaitu kima sisik (Tridacna
squamosa), kima besar (Tridacna Maxima), kima lobang (Tridacna
crocea), kima selatan (Tridacna derasa), kima pasir (Hypophus
hypophus), kima raksasa (Tridacna gigas), dan kima cina (Hypophus
porcellanus). Di kawasan Kepulauan Seribu belum diketahui secara pasti
ada berapa jenis kima namun dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan
seperti inventarisasi biota laut dan inventarisasi terumbu karang beberapa
jenis kima sering dijumpai diantaranya adalah kima pasir, dan kima
lubang.
Data tertua terkait dengan informasi keberadaan kima di TNKpS
tidak banyak diperoleh, namun berdasarkan hasil wawancara dengan
tokoh masyarakat di Kepulauan Seribu menyebutkan bahwa sekitar tahun
1970-1980 terjadi ekploitasi kima raksasa secara masif oleh masyarakat
sekitar yang memanfaatkan cangkang kima raksasa digunakan untuk
teraso (bahan bangunan) yang jumlah beratnya mencapai ratusan ton
dimana fossil cangkang sebagiannya masih dijumpai, yang dikuatkan
dengan jurnal penelitian yang oleh Borwn dan Muskanofola (1985)
menyebutkan bahwa terjadi ekploitasi besar pada kima jenis Tridacna
derasa dan Tridacna gigas untuk keperluan teraso. Hasil invetarisasi kima
yang diperoleh menemukan 6 jenis kima di perairan Pulau Jawa.
Survei yang dilakukan oleh yayasan Terangi pada Tahun 2009
menemukan 5 jenis kima yaitu Tridacna crocea, Tridacna maxima,
Tridacna squamosa. Tridacna gigas, Tridacna derasa. Kemudian
penelitian oleh Yusuf et al (2009) yang menemukan kima di Taman
Nasional Kepulauan Seribu dengan 3 lokasi penelitian di Pulau Pramuka,
Pulau Semak Daun dan Karang Congkak di temukan 3 jenis kima yaitu
jenis Tridacna squamosa, Tridacna maxima dan Tridacna crocea. Data
baseline TNKpS Tahun 2010 menyebutkan 6 jenis kima di TNKpS yaitu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 33


Tridacna crocea, Tridacna maxima, Tridacna squamosa, Tridacna gigas,
Tridacna derasa dan Hippopus hippopus.
Untuk kondisi aktual berdasarkan hasil inventarisasi jenis kima oleh
TNKpS Tahun 2015 dan monitoring TSL Tahun 2019, hanya di jumpai
4 jenis kima di TNKpS yaitu Tridacna squamosa, Tridacna maxima,
Tridacna crocea dan Hippopus hippopus. Kima raksasa terakhir
ditemukan oleh Balai TNKpS pada Tahun 2006 sedangkan untuk jenis
Tridacna derasa terakhir masih dijumpai oleh Rizkivina (2014) yang
menemukan 4 jenis kima di TNKpS yaitu Tridacna crocea, Tridacna
maxima, Tridacna squamosa dan Tridacna derasa.
Tabel 10. Perkembangan data kelengkapan jenis kima di TNKpS

No Jenis Kima Nama Lokal Sumber


Baseline Aktual **
(sekunder)*
1 Hippopus hippopus Kima pasir 1,4 5
2 Tridacna crocea Kima lubang 1,2,3,4 5
3 Tridacna maxima Kima kecil 1,2,3,4 5
4 Tridacna squamosa Kima sisik 1,2,3,4 5
5 Tridacna gigas Kima Raksasa 1,2,4 -
6 Tridacna derasa Kima selatan 1,2,4 -

Keterangan:
1 Borwn dan Muskanofola (1985), 2 Yayasan Terangi (2009),
3 Yusuf et al. (2009), 4 TNKpS (2010), 5 TNKpS (2015 dan 2019)

Berdasarkan data pada tabel diatas, diketahui bahwa terjadi


pengurangan 2 jenis kima yang ditemukuan di TNKpS dalam data aktual
(terakhir) dibandingkan dengan data sebelumnya yang pernah di temukan
di TNKpS yaitu sebanyak 6 jenis. Beberapa jenis kima dapat ditemukan di
habitat terumbu karang di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
seperti Kima Selatan (Tridacna derasa), Kima Pasir (Hipppopus
hippopus), Kima Lubang (Tridacna crocea), Kima Sisik (Tridacna
squamosa). Pemantauan secara rutin dan berkala terhadap Kima hingga
kini masih belum dilakukan, namun secara langsung dilakukan pada saat
pelaksanaan Kegiatan Penilaian Potensi Terumbu Karang (PPTK) yang

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 34


rutin dijalankan setiap dua tahun sekali dalam konteks pengamatan
kondisi makrobentos.

(a) Kima Sisik (Tridacna squamosa) (b) Kima Besar (Tridacna maxima)

Gambar 9. Kima Yang Ditemukan di Taman Nasional Kepulauan Seribu

Kecenderungan penurunan populasi kima sudah terjadi dalam 10


tahun terakhir, dimana di lokasi-lokasi yang biasanya dapat dijumpai kima
saat ini sudah sulit ditemui. Padahal Kima cenderung hidup menetap
(tidak berpindah tempat) pada substrat dan ditemukan pada perairan
dangkal sampai pada kedalaman 20 m terutama pada ekosistem terumbu
karang dengan kondisi air yang jernih serta perairan yang cerah. Kima
memang menjadi salah satu sumber daya hayati yang dijadikan sebagai
sumber makanan protein bagi penduduk Kepulauan Seribu secara turun
temurun, terlebih lagi pada hari-hari besar. Sedangkan tingkat
keberhasilan reproduksi Kima sangat kecil dan pertumbuhan yang
tergolong lambat (2-12 cm per tahun tergantung kondisi masing-masing
spesies).

B.1.6. Keanekaragaman Jenis Biota Laut

Biota laut yang memiliki nilai penting di Taman Nasional Kepulauan


Seribu antara lain : teripang, ikan ekonomis penting, ikan karang dan
moluska. Data terkait dengan jenis teripang yang pernah dijumpai di
TNKpS dalam penelitian Azis (1981) menemukan 15 jenis teripang, Siena
(2001) berhasil mengidentifikasi 13 jenis teripang yang ditemukan di

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 35


TNKpS, Hartati et al. (2001) menemukan 16 jenis teripang di TNKpS
dengan tingkat pemanfaatan mencapai 200 kg teripang kering perbulan,
sedangkan Pratiwi (2010) telah berhasil menginventarisasi 15 jenis
teripang di beberapa pulau di TNKpS.
Ikan ekonomis penting sebagaimana yang disebutkan oleh Genisa
(1999) adalah ikan yang mempunyai nilai pasaran yang tinggi volume
produksi makro yang tinggi dan luas, serta mempunyai daya produksi
yang tinggi. Jenis ikan ekonomis penting yang di temukan di TNKpS
diantaranya disebutkan oleh Taufik et al. (2011) seperti ikan kembung,
banyar, selar, tembang, alu-alu, tetengkek dan teri, selanjutnya disebutkan
dalam dokumen daya dukung TNKpS (2017) menyebutkan bahwa ikan
ekonomis tinggi yang dominan terdapat di TNKpS diantara adalah
Baronang (Family Siganidae), Ekor Kuning (Family Caesiodiae), Kerapu
(Family Serranidae) dan Tongkol (Eutynus sp.).
Sedangkan untuk jenis ikan napoleon menurut (Wiadyna, 2011)
menyebutkan bahwa Ikan napoleon termasuk kedalam kategori ikan
Highly Commercial dalam perikanan tangkap dengan harga jual yang
sangat tinggi. Selain itu ikan napoleon (Cheilinus undulatus) termasuk
dalam kategori terancam dalam status konservasi IUCN. Kategori
terancam berarti spesies napoleon memiliki resiko yang sangat tinggi akan
adanya kepunahan dalam waktu dekat (IUCN, 2013). Keberadaan ikan
napoleon di TNKpS perah dilaporkan oleh Putralaksana (2014)
perjumpaannya di perairan Pulau Pramuka, selanjutnya survei yang
dilakukan oleh LIPI pada Tahun 2017, dijumpai ikan napoleon di Perairan
Pulau Semak Daun, Pulau Pramuka dan Pulau Panggang namun ukuran
ikan tersebut masih kecil dengan ukuran rata-rata 10-55 cm (ketegori
juvenil), selanjunya dalam pelakanaan Pemantauan Potensi Terumbu
Karang Tahun 2019 oleh TNKpS, di temukan napolen pada beberapa
pulau diantaranya perairan karang lebar, Pulau Pramuka dan Pulau
Rengit.
Ikan karang merupakan sumberdaya yang penting bagi masyarakat
yang tinggal di daerah pesisir sekitar ekosistem terumbu karang dan juga

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 36


merupakan biota yang paling tinggi dalam tingkat pemanfaatannya.
Secara umum ikan karang dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi dan ikan
hias (Nugroho, 2007). Kelimpahan jenis ikan karang di TNKpS cukup
banyak dilaporkan diantaranya oleh Yayasan Terangi pada tahun 2007.
Hasil pengamatan terhadap komunitas ikan karang pada tahun 2007
menunjukkan kekayaan jenis ikan karang sebesar 174 jenis yang
tergolong ke dalam 26 suku. Jumlah jenis tertinggi ditemukan pada
suku Pomacentridae sebanyak 53 jenis dan suku Labridae
sebanyak 36 jenis. Kemudian survey yang dilakukan oleh TNKpS Tahun
2009, menemukan jenis ikan karang yang dijumpai di TNKpS sebanyak
25 famili dengan ± 137 jenis. Selanjutnya dalam data statistik TNKpS
Tahun 2018, menyebutkan jumlah ikan karang yang dijumpai bedasarkan
kegiatan PPTK sebanyak 134 jenis.
Tabel 11.Biota Laut di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
No Jenis Biota Nama Lokal Sumber
Baseline Aktual
(data (data
sekunder)* primer)**
Teripang
1 Bohadschia argus Ular mata + +
2 Bohadschia graeffei Bintik merah + +
3 Bohadschia marmorata Teripang getah + +
putih
4 Bohadschia similis - + -
5 Bohadschia vitiensis - + -
6 Actynopiga echinetes - + -
7 Actynopiga miliaris - + -
8 H (Acanthotrapeza) coluber Taikokong + +
9 H (Acanthotrapeza) pyxis - + +
10 H (Acanthotrapeza) atra Teripang hitam + +
11 H (Acanthotrapeza) edulis Batu Keling + +
12 H (Acanthotrapeza) Getah hitam + +
leucospilota
13 H (Acanthotrapeza) Teripang pasir + +
fuscocinea
15 H (Metriatyla) scabra Teripang pasir + -
16 H (Metriatyla) nobilis Susu hitam + -
17 H (Thymosycia) arenicola Oler-oler + +
18 Holothuria impatiens Teripang karang + -
19 Holothuria auricelsa - + -
20 Stichopus herrmanni - - +
21 Stichopus horrens Teripang + +
kacang

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 37


No Jenis Biota Nama Lokal Sumber
Baseline Aktual
(data (data
sekunder)* primer)**
22 Stichopus quadrifasciatus - - +
23 Opheodesoma grisea - + +
24 Synapta maculata Teripang sabuk + +
raja
25 Syanaptula reticulata Teripang pasir - +
Mamalia laut
1 Tursiop truncatus
2 Stenella longirostris
3 Pseudorca crassidens
4 Delphinus delphis
Ikan ekonomis penting
1 Cheilinus undulatus Ikan Napoleon + +
2 Epinephelus sp kerapu + +
3 Siganus sp Baronang + +
4 Lates calcarifer Kakap + +
5 Lethrinus Cuvier Lencam + +
6 Caranx sp Kuwe + +
7 Pampus argenteus Bawal + +
8 Euthynnus affinis Tongkol + +
Ikan Karang
1 Caesio teres Ikan ekor kuning + +
2 Dischistodus prosopotaenia Ikan kepala + +
madu
3 Amblyglyphidodon curacao Betok ijo + +
4 Chaetodon octofasciatus Kepe-kepe + +
5 Cheilinus fasciatus Ikan wrase + +
merah
6 Neoglyphidodon nigroris - + +
7 Thalassoma lunare Bayeman hijau + +
8 Halichoeres hotulanus Keling Perak + +
9 Pentapodus trivittatus Pasir + +
10 Pomacentrus alexanderae Manukan + +
11 Pomacentrus moluccensis Manukan + +
12 Labroides dimidiatus Dokter + +
13 Cirrhilabrus cyanopleura - + +
14 Scarus ghobban - + +
15 Scolopsis margaritifer - + +
16 Cheilinus trilobatus - + +
17 Pomacentrus burroughi - + +
18 Abudefduf sexfasciatus Ikan Betok + +
Belang
19 Chaetodontoplus Kepe palsu + +
mesoleucus
20 Gymnothorax sp. moray + +
21 Amblyglyphidodon Betok perut + +
leucogaster kuning
22 Cheilodipterus isostigmus Serinding + +

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 38


No Jenis Biota Nama Lokal Sumber
Baseline Aktual
(data (data
sekunder)* primer)**
23 Scarus niger Dusky parrotfish + +
24 Bodianus mesothorox Axilspot hogfish + +
25 Chlorulus sordidus Kakatua kepala + +
biru
26 Hemigymnus melapterus Blackeye thicklip + +
wrasse
27 Plectorhinchus polytaenia lilis asli + +
28 Siganus virgatus Barhead + +
spinefoot
29 Sargocentron rubrum Menyeng + +
belo
30 Choerodon anchorago Orange-dotted + +
tuskfish
31 Taeniura lymma Pari totol biru + +
32 Chepalopholis boenak Bluelined + +
coralcod
33 Pomacanthus sexfasciatus Kambingan + +
biru
34 Epibulus insidator Kenari + +
35 Oxycheilinus digrammus Cheeklined + +
wrasse
36 Hemiglyphidodon Lagoon + +
plagiometopon damselfish
37 Cheiloprion labiatus Big-lip + +
damselfish
38 Abudefduf bengalensis Betok hitam titik + +
39 Caetodonp mesoluecus Kepe-kepe + +
40 Halichoeres richmondi Keling batik ijo + +
41 Pseudodax moluccanus Chiseltooth + +
wrasse
42 Pomacentrus reidi Reid's damsel + +
43 Hemigymnus melapterus Blackeye thicklip + +
44 Apogon compressus Ikan + +
capungan
45 Apogon chrysopomus Serinding + +
46 Abudefduf leucogester Betok + +
47 Apogon fleurieu Flower + +
cardinalfish
48 Chromis fumae Smokey + +
chromis

Berdasarkan baseline data yang diperoleh untuk jenis teripang


sejak tahun 2001 hingga 2019, total jenis teripang yang ditemukan di
TNKpS sebanyak 25 jenis, namun hanya 15 jenis yang ditemukan
berdasarkan data aktual sehingga nilai lapangan untuk jenis teripang

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 39


sebesar 60 %, artinya saat ini kelengkapan jenis teripang di TNKpS sejak
tahun 2001 hanya dapat dijumpai 60 % dari total jenis yang pernah
ditemukan di TNKpS. Sedangkan jenis ikan ekonomis penting data aktual
saat ini masih dapat ditemukan seluruh jenis ikan ekonomis penting
(100 %). Pada kelompok jenis ikan karang berdasarkan data yang
diperoleh pada Tahun 2007 sebanyak 174 jenis, data aktual hanya di
jumpai 131 jenis sehingga nilai lapagan sebesar 75,28 %. Sehingga
secara keseluruhan data aktual untuk kelengkapan jenis biota laut adalah
sebanyak 154 jenis biota dari 207 yang pernah di temukan atau sebesar
74,39 %.

B.2. Isu Strategis Pengelolaan


Keberhasilan pengelolaan kawasan konservasi oleh Balai Taman
Nasional Kepulauan Seribu tidak terlepas dari penanganan isu-isu
strategis yang dihadapi, antara lain :
1. Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan kawasan dengan
banyak kepentingan, baik tingkat pusat maupun daerah terkait
pemanfaatan sumber daya alam kawasan sehingga kadang terjadi
tumpang tindih kebijakan. Beberapa hal yang menjadi fokus utama saat
ini antara lain :
a) Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu berupa open access
area akan menimbulkan tantangan karena untuk melakukan
penandaan batas baik kawasan maupun zonasi memerlukan biaya
yang sangat tinggi.
b) Dalam rangka memperkuat pengakuan kawasan TNKpS kepada
pemerintah Provinsi DKI Jakarta, maka perlu memantau proses
pembahasan Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional Jakarta
Bogor Depok Tangerang Bekasi Puncak Cianjur (RZKSN
Jabodetabekpunjur), dimana sampai saat ini hanya Zona Inti dan
Zona Perlindungan Bahari yang masuk dalam RZKSN tersebut.
c) Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) belum mengakomodir

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 40


seluruh zona di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
sebagai satu kesatuan sebagai Kawasan Lindung yang
pengelolaannya dibawah Kementerian Lingkungan Hidup Dan
Kehutanan.
d) Pembangunan dan pengembangan pulau-pulau di sekitar kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu berdampak terhadap luasan
wilayah kawasan dan ekosistem di TNKpS.
2. Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan ekosistem perairan laut
dangkal yang berbatasan langsung dengan pulau-pulau sangat kecil
yang rentan terhadap perubahan, baik dikarenakan faktor alam maupun
manusia. Faktor - faktor yang berpengaruh antara lain :
a) Tingginya tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk di
beberapa pulau pemukiman sehingga berakibat adanya perluasan
daratan pulau pemukiman, pengambilan batu karang dan pasir
untuk pembangunan serta laju pencemaran sampah dan limbah.
b) Abrasi pantai di beberapa pulau menuntut adanya upaya
perlindungan pantai melalui pembuatan tanggul pemecah
gelombang (breakwater) maupun pengedaman sempadan pantai
c) Perubahan iklim yang telah berlangsung selama ini mengakibatkan
gangguan terhadap kesehatan karang
d) Terjadinya degradasi lingkungan secara alami, hilangnya habitat
lamun dan melimpahnya makroalga
3. Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki objek dan daya tarik wisata
bahari dan akses yang mudah untuk dijangkau karena terletak di
ibukota negara. Hal tersebut kemudian berimplikasi pada :
a) Aktivitas wisata yang berlangsung saat ini masih bersifat wisata
massal (mass tourism) dan menimbulkan permasalahan seperti
sampah dan aktivitas wisata yang cenderung merusak karena
kurang berwawasan lingkungan.
b) Penetapan Kepulauan Seribu sebagai Kawasan Strategis
Pariwisata Nasional (KSPN) berdampak positif dan juga negatif.
Tantangan yang dihadapi antara lain gencarnya pembangunan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 41


sarana prasarana wisata yang merusak pantai, ekosistem lamun
dan terumbu karang dan aktivitas wisata yang bersifat mass
tourism sehingga menimbulkan permasalahan sampah, dan
aktivitas wisata yang tidak memperhatikan keutuhan ekosistem dan
keanekaragaman hayati yang dilindungi.
4. Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki keanekaragaman sumber
daya alam hayati yang tinggi yang salah satunya dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Pemanfaatan sumber daya
alam (perikanan) dilakukan secara berlebihan dan tidak ramah
lingkungan sehingga tidak mengancam kelestarian sumber daya alam
kawasan.

C. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
(Rangkuti, 2006). Melalui analisis SWOT dilakukan identifikasi berbagai
faktor internal dan eksternal secara sistematik dan kemudian
merumuskannya.
Selanjutnya membandingkan antara faktor eksternal, yakni peluang
(opportunity) dan ancaman (threat) dengan faktor internal, yakni kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness). Dengan pendekatan matrik antara
faktor eksternal dan internal dilakukan pembobotan dengan kisaran nilai
0,0–1,0. Untuk unsur peluang dan ancaman nilai rangking 1–3, sedangkan
pada unsur kekuatan dan kelemahan nilai rangking 3-1. Analisa ini
didasarkan asumsi bahwa strategi yang efektif adalah memaksimalkan
kekuatan dan kesempatan yang dimiliki serta meminimalkan kelemahan
dan ancaman yang dihadapi. Berdasarkan hasil identifikasi dan penilaian
komponen SWOT, yaitu faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
faktor eksternal (peluang dan ancaman) melalui nilai bobot, rangking dan
skor, maka unsur-unsur dihubungkan keterkaitannya untuk memperoleh
beberapa alternatif strategi Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman
Nasional Kepulauan Seribu Tahun 2020-2029.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 42


Keterkaitan unsur-unsur tersebut adalah antara kekuatan dan
peluang (SO) dan antara kekuatan dan ancaman (ST), kelemahan dan
peluang (WO), dan anata kelemahan dan ancaman (WT). Nilai Skor setiap
alternatif kegiatan yang dipriorotaskan pertama untuk dilaksanakan dalam
pengelolaan kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu dan diikuti oleh
strategi alternatif berikutnya sesuai dengan peringkat jumlah nilai skor
yang diperoleh. Matriks hasil analisis keterkaitan unsur SWOT disajikan
pada Tabel 12.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 43


Tabel 12. Matriks SWOT Pengelolaan Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu

Faktor Internal Kekuatan/ Strengths (S) Kelemahan/ Weakness (W)


1. Keanekaragaman sumber daya hayati yang 1. Open acces area (W1)
dimiliki oleh TNKpS (S1) 2. Belum dimilikinya data kawasan secara
2. Ekosistem perairan dangkal yang potensial lengkap dan menyeluruh sebagai penunjang
sebagai habitat biota (S2) pengelolaan (W2)
3. Memberikan berbagai jasa lingkungan pada 3. Jumlah dan kemampuan SDM pengelola
masyarakat (S3) terbatas (W3)

Faktor Eksternal
Peluang/ Opportunities (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
1. Sebagai laboratorium alam bagi ilmu 1. Inventarisasi dan monitoring data 1. Pemantapan kawasan (WO-1)
pengetahuan dan pendidikan (O1) keanekaragaman hayati (SO-1) 2. Perlindungan dan pengamanan kawasan
2. Menjadi destinasi wisata tingkat dunia (O2) 2. Penyediaan sarana prasarana wisata (SO-2) (WO-2)
3. Mengembangkan sumber daya hayati yang 3. Budidaya Sumber daya alam hayati bernilai 3. Pengembangan database dan publikasi
bernilai ekonomis secara tradisional dan ekonomis (SO-3) (WO-3)
berkelanjutan untuk kesejahteraan
masyarakat (O3)

Ancaman/ Threats (T) STRATEGI ST STRATEGI WT


1. Tingginya pertumbuhan penduduk (T1) 1. Sosialisasi dan kamanye (ST-1) 1. Penyusunan peraturan (WT-1)
2. Pemanfaatan sumber daya alam secara 2. Pemulihan Ekosistem (ST-2) 2. Pendidikan, Pelatihan dan Sertifikasi (WT-2)
berlebihan (T2) 3. Mitigasi Perubahan Iklim (ST-3) 3. Penguatan jejaring dan koordinasi (WT-3)
3. Perubahan iklim (T3)

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 44


Dari hasil unsur-unsur SWOT diatas, selanjutnya dilakukan
pembobotan (nilai) dan rating terhadap unsur-unsur SWOT berdasarkan
tingkat kepentingan. Bobot dikalikan dengan rating untuk menghasilkan
skor. Hasil pembobotan, rating dan skor terhadap tiap unsur SWOT dapat
dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 13. Bobot, Rating dan Skor unsur SWOT Pengelolaan Kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu
Kode Unsur Internal Bobot Rating Skor
Kekuatan (Strength)
S1 Keanekaragaman sumber daya hayati yang 0,7 3 2,1
dimiliki oleh TNKpS
S2 Ekosistem perairan dangkal yang potensial 0,8 3 2,4
sebagai habitat berbagai biota
S3 Memberikan berbagai jasa lingkungan pada 0,6 2 1,2
masyarakat
Kelemahan (Weakness)
W1 Open acces area 0,6 3 1,8
W2 Kesejahteraan penduduk di pulau masih 0,7 3 2,1
rendah
W3 Kurangnya kesadaran dan kepedulian 0,8 2 1,6
terhadap pelestarian alam
Kode Unsur Eksternal Bobot Rating Skor
Peluang (Opportunity)
O1 Sebagai laboratorium alam bagi ilmu 0,9 1 0,9
pengetahuan dan pendidikan
O2 Menjadi destinasi wisata tingkat dunia 0,6 3 1,8
O3 Mengembangkan sumber daya hayati yang 0,7 2 1,4
bernilai ekonomis secara tradisional dan
berkelanjutan untuk kesejahteraan
masyarakat
Ancaman (Threat)
T1 Tingginya pertumbuhan penduduk 0,5 1 0,5
T2 Pemanfaatan sumber daya alam secara 0,7 1 0,7
berlebihan
T3 Perubahan iklim 0,4 3 1,2
Sumber : Analisis Data Primer (2019)

Berdasarkan identifikasi dan penilaian unsur-unsur hasil analisis


keterkaitan SWOT dapat diketahui rangking dari masing-masing strategi
pengelolaan kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu sebagaimana
pada Tabel 14.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 45


Tabel 14. Rangking Strategi Pengelolaan Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu Berdasarkan Analisis SWOT
No Strategi Pembobotan Total Rangking
1 Strategi SO
1.1 Inventarisasi dan S1, S2, O1, O2, 8,6 1
monitoring data O3
keanekaragaman hayati
1.2 Penyediaan sarana S1, O1, O2 3,9 9
prasarana wisata
1.3 Budidaya SDH bernilai S2, O2, O3 5,6 6
ekonomis
2 Strategi ST
2.1 Sosialisasi S1, S2, S3, T2, T3 7,6 3
2.2 Pemulihan Ekosistem S1, S2, S3, T2, T3 7,6 3
2.3 Mitigasi Perubahan Iklim S1, S2, S3 4,8 7
3 Strategi WO
3.1 Pemantapan kawasan W1, W2, O1, O2 6,6 5
3.2 Perlindungan dan W1, W3, O1, O2, 7,5 4
pengamanan kawasan O3
3.3 Pengembangan database W3, O1, O2 4,3 8
dan publikasi
4 Strategi WT
4.1 Penyusunan peraturan W1, T1, T2 3,7 10
4.2 Pendidikan, Pelatihan dan W3, T2, T3 3,5 11
Sertifikasi
4.3 Penguatan jejaring dan W1, W2, W3, T1, 7,9 2
koordinasi T2, T3

Sumber : Analisis Data Primer (2019)

Prioritas strategi pengelolaan kawasan Taman Nasional Kepulauan


Seribu dihasilkan dari penggunaan unsur-unsur kekuatan untuk
memaksimalkan peluang yang ada (SO), penggunaan kekuatan yang ada
untuk menghadapi ancaman (ST), mengatasi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang yang ada (WO) serta mengatasi kelemahan untuk
menghadapi ancaman yang dihadapi (WT). Penentuan prioritas strategi
pengembangan kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu dilakukan
melalui penjumlahan skor yang berasal dari keterkaitan antara unsur-
unsur SWOT tersebut. Jumlah skor tersebut akan menentukan rangking
yang menjadi dasar untuk menentukan prioritas strategi pengelolaan
dalam pengelolaan Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 46


Berdasarkan data pada Tabel 14 di atas, urutan strategi yang menjadi
prioritas pengelolaan kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu tersaji
pada Tabel 15.
Tabel 15. Prioritas Strategi Pengelolaan Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu
No Strategi Skor Prioritas
1 Inventarisasi dan monitoring data keanekaragaman 8,6 1
hayati
2 Penguatan jejaring dan koordinasi 7,9 2
3 Sosialisasi 7,6 3
4 Pemulihan Ekosistem 7,6 3
5 Patroli pengamanan 7,5 4
6 Pemantapan kawasan 6,6 5
7 Budidaya sumber daya alam hayati bernilai 5,6 6
ekonomis
8 Mitigasi Perubahan Iklim 4,8 7
9 Pengembangan database dan publikasi 4,3 8
10 Penyediaan sarana prasarana wisata 3,9 9
11 Penyusunan peraturan 3,7 10
12 Pendidikan, Pelatihan dan Sertifikasi 3,5 11

Hasil rangking prioritas secara umum terdapat 11 (sebelas) strategi


pengelolaan yang dapat dilakukan dalam rangka pelaksanaan Rencana
Pengelolaan Jangka Panjang (RPJP) Taman Nasional Kepulauan Seribu
Periode 2020-2029. Dalam penjabarannya setiap strategi ini pada
dasarnya meliputi unsur-unsur :
1. Inventarisasi dan monitoring data keanekaragaman hayati
a) Inventarisasi jenis, jumlah dan lokasi sumber daya hayati
b) Monitoring jenis, jumlah, kondisi dan lokasi sumber daya hayati
c) Monitoring ekosistem kawasan
2. Penguatan jejaring dan koordinasi
a) Kemitraan dan kerja sama dengan para pihak
b) Koordinasi dan konsultasi dengan kementerian /instansi/ lembaga/
organisasi terkait
3. Sosialisasi
- Sosialisasi tentang peraturan, zonasi dan kebijakan pengelolaan
kawasan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 47


4. Pemulihan Ekosistem
a) Pemulihan ekosistem kawasan
b) Peningkatan populasi
c) Pembinaan habitat
5. Patroli pengamanan
a) Patroli pengamanan kawasan
b) Penegakan hukun
6. Pemantapan kawasan
- Legitimasi status dan batas kawasan
7. Budidaya sumber daya alam hayati bernilai ekonomis
- Budidaya sumber daya hayati yang bernilai ekonomis bagi
masyarakat
8. Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
a) Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim
b) Pelatihan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi masyarakat
9. Pengembangan database dan publikasi
a) Pembangunan database dan informasi TN Kepulauan Seribu
b) Menyusun materi publikasi
c) Melakukan publikasi / penyebaran informasi
10. Penyediaan sarana prasarana wisata
- Membangun sarana prasarana wisata
11. Penyusunan peraturan
- Penyusunan Standar Operasional Prosedur Kegiatan
12. Pendidikan, Pelatihan dan Sertifikasi
a) Peningkatan kapasitas SDM
b) Pendidikan dan Pelatihan SDM
c) Sertifikasi keahalian bagi SDM

D. KONDISI YANG DIINGINKAN


Memperhatikan isu strategis dalam pengelolaan kawasan saat ini,
maka kondisi Taman Nasional Kepulauan Seribu yang diinginkan selama
10 (sepuluh) tahun ke depan adalah sebagai berikut:

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 48


1. Status kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu mendapatkan
legitimasi dari para pihak sehingga tidak terjadi tumpang tindih
kebijakan di dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
2. Taman Nasional Kepulauan Seribu menjadi pusat pelestarian
ekosistem perairan laut dangkal dan spesies penting di Provinsi DKI
Jakarta.
3. Taman Nasional Kepulauan Seribu dengan keanekaragaman hayati
yang tinggi mampu menjadi destinasi edukasi bagi para pihak tekait
pengelolaan kawasan dan kegiatan konservasi.
4. Sumber daya alam hayati bernilai ekonomis tinggi di Taman Nasional
Kepulauan Seribu dimanfaatkan dan dikembangkan agar memberikan
manfaat bagi masyarakat sekitar kawasan secara berkelanjutan.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 49


BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN PENGELOLAAN

A. VISI
Visi yang ingin dicapai oleh Balai Taman Nasional Kepulauan
Seribu untuk jangka pengelolaan 10 (sepuluh) tahun ke depan adalah:
“Menjadikan Taman Nasional Kepulauan Seribu Sebagai Pusat
Pelestarian Dan Destinasi Edukasi Konservasi Ekosistem Perairan
Laut Dangkal Termasuk Spesies Penting Untuk Kesejahteraan
Masyarakat”.

B. MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dirumuskan upaya-upaya
yang harus ditempuh yang dituangkan dalam misi pengelolaan Taman
Nasional Kepulauan Seribu sebagai berikut:
1. Melindungi keutuhan dan keaslian ekosistem perairan laut dangkal
termasuk spesies penting di Taman Nasional Kepulauan Seribu.
2. Mengawetkan ekosistem perairan laut dangkal termasuk spesies
penting di Taman Nasional Kepulauan Seribu.
3. Mengembangkan edukasi konservasi ekosistem perairan laut dangkal
termasuk spesies penting bagi masyarakat.
4. Memberikan akses yang tepat bagi pemanfaatan secara lestari
sumber daya alam hayati dan ekosistem serta jasa lingkungannya.
5. Menguatkan tata kelola Taman Nasional Kepulauan Seribu yang
efektif, akuntabel dan transparan.

C. TUJUAN PENGELOLAAN
Tujuan pengelolaan untuk mencapai visi dan misi pengelolaan
Taman Nasional Kepulauan Seribu adalah sebagai berikut:
1. Melindungi dan mengamankan kawasan dari gangguan yang
mengancam ekosistem perairan laut dangkal termasuk spesies
penting di Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 50


2. Melindungi dan memulihkan ekosistem perairan laut dangkal yang
terganggu di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
3. Melindungi dan meningkatkan populasi spesies penting di kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu.
4. Meningkatkan edukasi masyarakat mengenai fungsi dan peranan
ekosistem perairan laut dangkal termasuk spesies penting di kawasan
Taman Nasional Kepulauan Seribu.
5. Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan
sumber daya alam dan jasa lingkungan yang berkelanjutan.
6. Meningkatkan wisata alam yang berkelanjutan.
7. Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
dalam pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Seribu.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 51


BAB III
ZONASI

A. LUAS ZONA
Zonasi kawasan Taman nasional Kepulauan Seribu ditetapkan
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam
Dan Ekosistem Nomor : SK. 386/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30
September 2016 tentang Zonasi Taman Nasional Kepulauan Seribu,
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta. Dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa kawasan
TNKpS dibagi menjadi 4 (empat) zona, yaitu :
1. Zona Inti
2. Zona Perlindungan Bahari
3. Zona Pemanfaatan I
4. Zona Pemanfaatan II
Adapun luas masing-masing Zona disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16. Luas masing-masing Zona di Taman Nasional Kepulauan Seribu
No. Zona Luas (Ha)
Persentase
Luasan
(%)
1. Zona Inti 4.407,73 4,10
2. Zona Perlindungan Bahari 26.822,74 25,00
3. Zona Pemanfaatan I 59.440,15 55,30
4. Zona Pemanfaatan II 16.818,38 15.60
Jumlah 107.489,00 100,00
Sumber : Buku Zona Pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Seribu
(2016)

B. DESKRIPSI MASING-MASING ZONA


Zonasi Taman Nasional Kepulauan Seribu disusun berdasarkan
data potensi sumberdaya alam penting, tingkat interaksi masyarakat
setempat terhadap kawasan dan kepentingan pengelolaan. Deskripsi
zonasi TNKpS dibawah ini mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Nomor P.76/Menlhk-Setjen/2015 tentang Kriteria

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 52


Zona Pengelolaan Taman Nasional dan Blok Pengelolaan Cagar Alam,
Suaka Margasatwa, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.

B.1. Zona Inti


B.1.1. Deskripsi
Zona Inti adalah bagian kawasan taman nasional yang mutlak
dilindungi dan tidak diperbolehkan adanya perubahan apapun oleh
aktivitas manusia.

B.1.2. Letak geografis dan Lokasi


Zona inti di kawasan TNKpS terbagi menjadi 3 (tiga) lokasi:
a. Zona Inti I (1.361,40 hektar) meliputi perairan sekitar Gosong Rengat
dan Karang Rengat pada posisi geografis 5⁰27’00’’ - 5⁰29’00’’ LS dan
106⁰26’00’’-106⁰28’00’’BT.
b. Zona Inti II (2.490 hektar) meliputi perairan sekitar Pulau Penjalinan
Barat dan Penjalinan Timur termasuk daratan Pulau Penjaliran Barat
dan daratan Pulau Penjaliran Timur dan Perairan sekitar Pulau
Peteloran Timur, Peteloran Barat, Buton dan Gosong Penjaliran, pada
posisi 5⁰26’36’’ - 5⁰29’00’’ LS dan 106⁰32’00’’-106⁰35’’00’’ BT
c. Zona Inti III (570 hektar) meliputi perairan sekitar Pulau Kayu Angin
Bira, Belanda dan Bagian utara Pulau Bira Besar, pada posisi 5⁰36’00’’
- 5⁰36’00’’ LS dan 106⁰33’47,00’’-106⁰ 36’’ 42,00’’ BT.

B.1.3. Potensi Sumber daya Penting


Zona inti yang terbagi menjadi 3 (tiga) lokasi memiliki potensi dan
keterwakilan sumberdaya penting yaitu ekosistem terumbu karang,
ekosistem mangrove alam dari jenis Bakau merah (Rizopora stylosa),
Tangar (Ceriops tagal), Prepet (Sonneratia alba), Api-api (Avicenia
marina). Daratan Zona Inti juga menjadi lokasi peneluran penyu yang
mutlak dilindungi dan tertutup dari berbagai macam aktifitas manusia
seperti di Penjaliran Timur dan Gosong Rengat. Di Zona Inti juga terdapat
potensi jenis yang dilindungi seperti Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata)

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 53


dan Kima Raksasa serta menjadi lokasi pemijahan ikan. Selain itu menjadi
habitat bagi burung air/migrant.

B.1.4. Fungsi dan Peruntukan


Zona Inti I untuk perlindungan satwa Penyu Sisik (Eretmochelys
imbricata) dan ekosistem Terumbu Karang. Zona Inti II merupakan
kawasan merupakan perlindungan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata),
Ekosistem Terumbu Karang dan Ekosistem Hutan Mangrove. Zona Inti III
untuk kepentingan perlindungan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) dan
Terumbu Karang.

B.1.5. Pengaturan Kegiatan


Secara umum kegiatan yang dapat dilakukan dalam zona inti
meliputi:
a. Perlindungan dan pengamanan;
b. Inventarisasi dan monitoring sumber daya alam hayati dengan
ekosistemnya;
c. Pembinaan habitat dan populasi dalam rangka mempertahankan
keberadaan populasi hidupan liar;
d. Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan,
e. Pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam;
f. Pemanfaatan sumber daya genetik dan plasma nutfah untuk penunjang
budidaya; dan/atau
g. Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan terbatas untuk
menunjang kegiatan pada huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d;
h. penyimpanan dan/atau penyerapan karbon.

B.2. Zona Perlindungan Bahari


B.2.1. Deskripsi
Zona Perlindungan Bahari merupakan bagian dari taman nasional
untuk perlindungan jenis tumbuhan, satwa dan ekosistem serta sistem

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 54


penyangga kehidupan yang mendukung kepentingan pelestarian di Zona
Inti maupun Zona Pemanfaatan.

B.2.2. Letak Geografis dan Lokasi


Zona Perlindungan Bahari meliputi perairan sekitar Pulau Dua
Barat, Dua Timur, Jagung, Gosong Sebaru Besar, Rengit dan Karang
Mayang pada posisi geografis 5⁰24’00’’ - 5⁰30’00’’ LS dan 106⁰24’00’’-
106⁰40’’00’’ BT.

B.2.3. Potensi
Zona Perlindungan Bahari memiliki potensi dan keterwakilan
sumberdaya penting yaitu ekosistem mangrove alam dari jenis Rhizopora
stylosa di sekitar Pulau Jagung, Pulau Sebaru Besar, Pulau Dua, serta
ekosistem terumbu karang yang harus dilindungi untuk menjaga keutuhan
dan kelestarian keterwakilan ekosistem asli sehingga mampu mendukung
zona inti.

B.2.3. Fungsi dan Peruntukan


1. Kegiatan perlindungan dan pelestarian ekosistem, flora, fauna dan
habitatnya serta daerah jelajah berbagai jenis satwa liar/biota laut,
gejala alam, fenomena alam
2. Sebagai penyangga zona inti.

B.2.4. Pengaturan Kegiatan


Kegiatan yang dapat dilakukan di dalam zona Perlindungan Bahari
secara umum meliputi:
a. Perlindungan dan pengamanan
b. Inventarisasi dan monitoring sumber daya alam hayati dengan
ekosistemnya;
c. Pembinaan habitat dan populasi dalam rangka mempertahankan
keberadaan populasi biota laut;
d. Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta pendidikan;
e. Wisata alam terbatas;

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 55


f. Pemanfaatan sumber daya genetik dan plasma nutfah untuk
penunjang budidaya;
g. Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan terbatas

B.3. Zona Pemanfaatan I


B.3.1. Deskripsi
Zona Pemanfaatan I adalah bagian kawasan taman nasional yang
karena letak, kondisi dan potensi alamnya terutama dimanfaatkan sebagai
pusat pariwisata alam dan pemanfaatan kondisi lingkungan lainnya.

B.3.2. Letak Geografis dan Lokasi


Zona Pemanfaatan I meliputi perairan sekitar Pulau Nyamplung,
Sebaru Besar, Sebaru Kecil, Lipan, Kapas, Bunder, Karang Baka, Hantu
Timur, Hantu Barat, Gosong Laga, Yu Barat/Besar, Yu Timur, Satu/Saktu,
Kelor Timur, Kelor Barat, Jukung, Semut Kecil, Cina, Semut Besar, Sepa
Timur/Kecil, Sepa Barat/Besar, Gosong Sepa, Melinjo, Melintang Besar,
Melintang Kecil, Perak, Kayu Angin Melintang, Kayu Angin Genteng,
Panjang, Kayu Angin Puti, Tongkeng, Petondan Barat/Pelangi, Putri
Kecil/Timur, Putri Barat/Besar, Putri Gundul, Macan Kecil, Macan
Besar/Matahari, Genteng Besar, Genteng Kecil, Bira Besar, Bira Kecil,
Kuburan Cina, Bulat, Karang Pilang, Karang Ketamba, Gosong Munggu,
Kotok Besar dan Kotok Kecil, pada posisi geografis 5⁰30’00’’ - 5⁰38’00’’-
5⁰45’00’’ LS dan 106⁰25’00’’-106⁰33’’00’’ - 106⁰40’’00’’ BT.

B.3.3. Potensi
Zona Pemanfaatan I memiliki banyak potensi keindahan alam yang
dapat dikembangkan sebagai wisata bahari. Hamparan pasir putih dapat
dijumpai di sebagian besar pantai. Keindahan bawah laut karang lunak
dan karang keras dijumpai di beberapa lokasi untuk diving dan snorkeling
. Selain itu terdapat beberapa resort wisata yang dikelola oleh swasta
(pemilik pulau) seperti resort wisata di Pulau Sepa, Pulau Puteri Barat,
Pulau Macan, Pulau Pantara, dan Pulau Pelangi. Obyek dan daya tarik

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 56


wisata yang banyak juga menyimpan potensi untuk pengusahaan wisata
alam baik penyediaan sarana prasarana maupun jasa wisata.

B.3.4. Fungsi dan Peruntukan


1. Pengembangan pariwisata alam dan rekreasi alam, jasa lingkungan,
pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan
2. Pengembangan potensi dan daya tarik wisata alam
3. Pengembangan yang menunjang pemanfaatan berupa
pengembangan fasilitas pengelolaan, sarana dan prasarana rekreasi
dan akomadasi lainnya.
B.3.5 Pengaturan Kegiatan
Kegiatan yang dapat dilakukan dalam Zona Pemanfaatan I secara
umum meliputi:
a. Perlindungan dan pengamanan;
b. Inventarisasi dan monitoring sumber daya alam hayati dengan
ekosistemnya;
c. Pembinaan habitat dan populasi dalam rangka mempertahankan
keberadaan populasi biota laut;
d. Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
e. Pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam;
f. Penyimpanan dan atau penyerapan karbon;
g. Pemanfaatan sumber daya genetik dan plasma nutfah untuk
penunjang budidaya;
h. Pengembangan potensi dan daya tarik wisata alam;
i. Pengusahaan pariwisata alam dan pengusahaan kondisi lingkungan
berupa penyimpanan dan/atau penyerapan karbon, masa air, energi
air, energi panas dan energi angin;
j. Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan terbatas untuk
menunjang kegiatan pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e,
huruf f, huruf g, huruf h dan huruf i;
k. Pemulihan ekosistem.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 57


B.4. Zona Pemanfaatan II
B.4.1. Deskripsi
Zona Pemanfaatan II adalah bagian kawasan taman nasional yang
diperuntukan selain untuk pemanfaatan tradisional pemenuhan kebutuhan
sehari-hari masyarakat setempat juga untuk diperuntukan untuk
pemanfaatan jasa lingkungan dan wisata alam.

B.4.2. Letak Geografis dan Lokasi


Luas Zona Pemanfaatan II meliputi perairan sekitar Pulau
Pemagaran, Panjang Kecil, Panjang, Rakit Tiang, Kelapa, Harapan,
Kaliage Besar, Kaliage kecil, Semut, Opak Kecil, Opak Besar, Karang
Bongkok, Karang Congkak, Karang Pandan, Semak Daun, Layar, Sempit,
Karya, Panggang dan Pramuka pada posisi geografis 5⁰38’00’’ - 5⁰45’00’’
LS dan 106⁰33’00’’-106⁰40’’00’’ BT.

B.4.3. Potensi
Di dalam Zona Pemanfaatan II terdapat potensi sumber daya alam
yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat seperti ikan karang
dan pemberdayaan masyarakat berupa transplantasi karang dan usaha
perikanan skala tradisional. Selain itu juga potensial untuk kegiatan wisata
bahari dan untuk pengembangan ijin usaha pariwisata alam dengan
banyaknya sarana prasarana transportasi dan akomodasi yang telah
dibangun oleh masyarakat setempat.

B.4.4. Fungsi dan Peruntukan


Zona Pemanfaatan II berfungsi dan diperuntukan untuk
pemanfaatan potensi sumber daya alam hayati oleh masyarakat setempat
dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari serta untuk mendukung
pemanfaatan dan pengembangan pemanfaatan jasa lingkungan dan
wisata alam dalam usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 58


B.4.5 Pengaturan Kegiatan
Pengelolaan dalam Zona Pemanfaatan II dapat dilakukan kegiatan
sebagai berikut :
a. Perlindungan dan pengamanan;
b. Inventarisasi dan monitoring sumber daya alam hayati dengan
ekosistemnya;
c. Pembinaan habitat dan populasi dalam rangka mempertahankan
keberadaan populasi biota laut;
d. Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan;
e. Pendidikan dan peningkatan kesadartahuan konservasi alam;
f. Penyimpanan dan atau penyerapan karbon;
g. Pemanfaatan sumber daya genetik dan plasma nutfah untuk
penunjang budidaya;
h. Pengembangan potensi dan daya tarik wisata alam;
i. Pengusahaan pariwisata alam dan pengusahaan kondisi lingkungan
berupa penyimpanan dan/atau penyerapan karbon, masa air, energi
air, energi panas dan energi angin;
j. Pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan terbatas untuk
menunjang kegiatan pada huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, huruf e,
huruf f, huruf g, huruf h dan huruf i;
k. Pemulihan ekosistem.
l. Pemanfaatan potensi dan kondisi sumber daya alam oleh masyarakat
secara tradisional.
m. Budidaya kelautan alami tradisional.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 59


BAB IV
STRATEGI DAN RENCANA AKSI

A. STRATEGI
Berdasarkan analisis SWOT, maka strategi yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan pengelolaan tersaji pada Tabel 17.
Tabel 17. Tujuan Pengelolaan Dan Strategi
Tujuan Pengelolaan Strategi
Tujuan 1 1. Perlindungan dan Pengamanan kawasan
Melindungi dan 2. Penanganan limbah
mengamankan kawasan 3. Pendataan rencana pengembangan pulau
dari gangguan yang 4. Review dan sosialisasi zonasi
mengancam ekosistem 5. Pemantapan status dan batas kawasan TN
perairan laut dangkal Kepulauan Seribu
termasuk spesies penting
di Taman Nasional
Kepulauan Seribu
Tujuan 2 1. Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Melindungi dan 2. Pemulihan ekosistem lamun
memulihkan ekosistem 3. Pemulihan ekosistem terumbu karang
perairan laut dangkal yang 4. Monitoring dan evaluasi kesesuaian fungsi
terganggu di kawasan kawasan
Taman Nasional
Kepulauan Seribu
Tujuan 3 1. Peningkatan populasi penyu sisik
Melindungi dan 2. Monitoring ekosistem terumbu karang
meningkatkan populasi 3. Peningkatan populasi ikan napoleon, ikan
spesies penting di hias dan ikan konsumsi
kawasan Taman Nasional 4. Pendataan spesies bioprospecting
Kepulauan Seribu 5. Peningkatan populasi teripang
6. Peningkatan populasi kima
7. Peningkatan populasi abalone
8. Pelestarian elang bondol dan elang laut
9. Pengembangan sistem database
keanekaragaman hayati
10. Valuasi Ekonomi Keanekaragaman hayati
dan ekosistem
Tujuan 4 1. Sosialisasi dan Kampanye
Meningkatkan edukasi 2. Pendidikan konservasi
masyarakat mengenai
fungsi dan peranan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 60


Tujuan Pengelolaan Strategi
ekosistem perairan laut
dangkal termasuk spesies
penting di kawasan
Taman Nasional
Kepulauan Seribu
Tujuan 5 1. Budidaya teripang
Meningkatkan upaya 2. Budidaya ikan hias dan ikan ekonomis
pemberdayaan 3. Budidaya abalone
masyarakat melalui 4. Pendampingan dan pembinaan kelompok
pemanfaatan sumber daya 5. Penguatan kelembagaan kelompok
alam dan jasa lingkungan 6. Temu karya dan temu usaha
yang berkelanjutan 7. Penyusunan Rencana Pemberdayaan
Masyarakat
Tujuan 6 1. Sosialisasi masterplan dan standar
Meningkatkan wisata alam pelayanan ekowisata
yang berkelanjutan 2. Review Desain Tapak
3. Pemasangan tanda batas di areal wisata
diving dan snorkeling
4. Pembinaan dan pendampingan pelaku jasa
wisata
5. Sosialisasi peraturan mengenai Izin Usaha
Penyediaan Jasa Wisata Alam (IUPJWA)
6. Penyusunan rencana dan produk interpretasi
wisata alam
7. Promosi dan publikasi wisata alam
8. Pelestarian taman biota
Tujuan 7 1. Penyusunan Rencana Pengelolaan
Meningkatkan dukungan 2. Penyusunan Rencana Program dan
manajemen dan Anggaran
pelaksanaan tugas teknis 3. Penyelenggaraan Pemantauan dan Evaluasi
dalam pengelolaan Taman 4. Pengelolaan Laporan Keuangan dan
Nasional Kepulauan Perbendaharaan
Seribu 5. Pengelolaan Kepegawaian
6. Pelayanan Umum, Pelayanan Rumah
Tangga dan Perlengkapan

B. RENCANA AKSI
Rencana aksi yang akan dilakukan selama sepuluh tahun ke depan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersaji pada Tabel 18.

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 61


Tabel 18. Rencana Aksi Pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Seribu
No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
1. Melindungi keutuhan 1. Melindungi dan Perlindungan dan 1) Patroli gabungan
dan keaslian mengamankan Pengamanan kawasan 2) Patroli Rutin
ekosistem perairan kawasan dari 3) Patroli bersama Masyarakat Mitra Polhut
laut dangkal termasuk gangguan yang (MMP)
spesies penting di mengancam 4) Patroli fungsional
Taman Nasional ekosistem perairan 5) Patroli Intelijen
Kepulauan Seribu laut dangkal termasuk 6) Patroli pengamanan penangkapan ikan
spesies penting di menggunakan jaring muroami
Taman Nasional 7) Patroli pengamanan hasil tangkapan ikan
Kepulauan Seribu hias secara terpadu di dermaga pendaratan
pulau pemukiman
8) Patroli pengamanan pulau peneluran
(nesting island) penyu
9) Penjagaan Zona Inti II di pos Pulau
Penjaliran Timur
10) Koordinasi pengamanan dan penanganan
gangguan kawasan dengan para pihak
11) Penyegaran Masyarakat Mitra Polhut (MMP)
12) Aerial mapping untuk potensi gangguan
kawasan
13) Pengembangan database gangguan
kawasan berbasis spasial
14) Administrasi senjata api dan pemegang
senjata api

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 62


No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
15) Perpanjangan buku pas senpi, kartu pengpin
dan KTA polhut
16) Psikotes untuk penggunaan senjata api
17) Pelatihan Penyegaran Menembak
Penanganan limbah 18) Penyusunan SOP penanganan limbah tarball
secara terpadu dengan pihak terkait
19) Implementasi SOP penanganan limbah
tarball secara terpadu dengan pihak terkait
Pendataan rencana 20) Inventarisasi pengembangan pulau milik
pengembangan pulau pribadi dan resort wisata
21) Sosialisasi desain tapak dan Izin Usaha
Penyediaan Sarana Prasarana wisata alam
22) Penyusunan dan Penandatanganan
Perjanjian Kerjasama (PKS) pembangunan
strategis yang tidak dapat dielakkan
Review dan sosialisasi 23) Sosialisasi zonasi kawasan TN Kepulauan
zonasi Seribu kepada para pihak
24) Pemasangan tanda batas zonasi kawasan
TN Kepulauan Seribu
25) Pemeliharaan tanda batas zonasi kawasan
TN Kepulauan Seribu
26) Sosialisasi tanda batas zonasi kepada para
pihak (stakeholders)
27) Review zonasi kawasan TN Kepulauan
Seribu
Pemantapan status dan 28) Koordinasi mengenai Rencana Tata Ruang

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 63


No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
batas kawasan TN Daerah dan RZWP3K serta RZKSN
Kepulauan Seribu Kementerian Kelautan dan Perikanan
29) Koordinasi dan konsultasi penyelesaian One
Map Policy
2. Mengawetkan 2. Melindungi dan Adaptasi dan Mitigasi 1) Penyusunan rencana adaptasi dan mitigasi
ekosistem perairan memulihkan Perubahan Iklim perubahan iklim
laut dangkal termasuk ekosistem perairan 2) Penanaman mangrove
spesies penting di laut dangkal yang 3) Monitoring hasil penanaman mangrove
Taman Nasional terganggu di 4) Monitoring musim bertelur Penyu Sisik dan
Kepulauan Seribu kawasan Taman Hijau, dan sex ratio tukik
Nasional Kepulauan Pemulihan ekosistem lamun 5) Penyusunan Rencana Pemulihan Ekosistem
Seribu (RPE) lamun
6) Pemulihan ekosistem lamun
7) Monitoring hasil pemulihan ekosistem lamun
8) Monitoring lamun di sekitar pembangunan
breakwater dan kolam labuh
9) FGD Hasil monitoring lamun di sekitar
pembangunan breakwater dan kolam labuh
Pemulihan ekosistem 10) Penyusunan Rencana Pemulihan Ekosistem
terumbu karang (RPE) terumbu karang
11) Pemulihan ekosistem terumbu karang
12) Monitoring hasil pemulihan ekosistem termbu
karang
13) Monitoring terumbu karang di sekitar
pembangunan breakwater dan kolam labuh
14) FGD hasil monitoring terumbu karang di

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 64


No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
sekitar pembangunan breakwater dan kolam
labuh
15) Monitoring sedimentasi di areal yang
terdampak pembangunan dermaga dan
breakwater
16) Penanganan sedimentasi di areal yang
terdampak pembangunan dermaga dan
breakwater
17) Monitoring kualitas perairan laut di sekitar
pulau-pulau pemukiman yang berpotensi
mengganggu ekosistem terumbu karang
18) Aerial mapping ekosistem terumbu karang
Monitoring dan evaluasi 19) Monitoring fungsi Kawasan
kesesuaian fungsi kawasan 20) Evaluasi kesesuaian fungsi kawasan

3. Melindungi dan Peningkatan populasi 1) Monitoring Satwa Prioritas (Penyu Sisik) di


meningkatkan penyu sisik Site Monitoring
populasi spesies 2) Pembinaan habitat alami peneluran penyu
penting di kawasan sisik (Nesting Islands Penyu Sisik)
Taman Nasional 3) Pengendalian populasi predator telur penyu
Kepulauan Seribu 4) Pelestarian semi alami penyu sisik
5) Workshop penyelamatan nesting area penyu
6) Penyusunan SOP penanganan penyu dan
mamalia laut yang tersangkut jaring
Monitoring ekosistem 7) Monitoring terumbu karang
terumbu karang 8) Pengendalian hama terumbu karang

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 65


No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
9) Pemeliharaan arboretum terumbu karang
10) Pemeliharaan taman koleksi karang
11) Pembangunan Coral Garden
12) Pemeliharaan Coral Garden
13) Identifikasi dan inventarisasi invasif spesies
Peningkatan populasi ikan 14) Inventarisasi SPAG serta identifikasi jenis
napoleon, ikan hias dan ikan napoleon, ikan konsumsi dan ikan hias
ikan konsumsi 15) Monitoring ikan napoleon
16) Monitoring ikan hias dan ikan konsumsi
17) Pembuatan Mini Fish Shelter
18) Pemeliharaan Mini Fish Shelter
19) Monitoring ikan di area Mini Fish Shelter
20) Dukungan restocking dan rehabilitasi
transplantasi karang hias bersama
masyarakat
Pendataan spesies 21) Inventarisasi dan monitoring Sponge
bioprospecting bioprospecting
22) Inventarisasi dan monitoring makroalga
bioprospecting
Peningkatan populasi 23) Inventarisasi teripang
teripang 24) Penyusunan rencana restocking teripang
25) Restocking teripang
26) Monitoring populasi hasil restocking teripang
Peningkatan populasi kima 27) Inventarisasi kima
28) Penyusunan rencana restocking kima
29) Restocking kima

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 66


No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
30)
Monitoring populasi hasil restocking kima
Peningkatan populasi 31)
Inventarisasi abalone
abalone 32)
Penyusunan Rencana Restocking abalone
33)
Restocking abalone
34)
Monitoring populasi hasil restocking abalone
Pelestarian Elang Bondol 35)
Rehabilitasi dan translokasi elang bondol dan
dan Elang Laut elang laut
Pengembangan sistem 36) Pengembangan sistem database
database keanekaragaman keanekaragaman hayati berbasis spasial
hayati
Valuasi Ekonomi 37) Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam Hayati
Keanekaragaman hayati Taman Nasional Kepulauan Seribu
dan ekosistem
3 Mengembangkan 4. Meningkatkan Sosialisasi dan Kampanye 1) Sosialisasi penanganan penyu dan mamalia
edukasi konservasi edukasi masyarakat laut yang tersangkut jaring
ekosistem perairan mengenai fungsi dan 2) Kampanye konservasi penyu secara terpadu
laut dangkal termasuk peranan ekosistem 3) Kampanye konservasi lamun secara terpadu
spesies penting bagi perairan laut dangkal 4) Kampanye bebas sampah plastik secara
masyarakat termasuk spesies terpadu
penting di kawasan 5) Kampanye Early Warning System of Coral
Taman Nasional Bleaching
Kepulauan Seribu Pendidikan konservasi 6) Visit to school
7) School Visit
8) Peningkatan kapasitas bidang konservasi
dan lingkungan untuk guru

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 67


No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
9) Pelatihan adaptasi dan mitigasi perubahan
iklim bagi masyarakat
10) Pembinaan kader konservasi (Saka
Wanabakti, MMP)
4 Memberikan akses 5. Meningkatkan upaya Budidaya teripang 1) Training workshop budidaya teripang
yang tepat bagi pemberdayaan 2) Pengembangan budidaya teripang
pemanfaatan secara masyarakat melalui
Budidaya ikan hias dan ikan 3) Inventarisasi nelayan dan area penangkapan
lestari sumber daya pemanfaatan sumber
ekonomis ikan hias
alam hayati dan daya alam dan jasa
4) Pembinaan dan pendampingan pengisian log
ekosistem serta jasa lingkungan yang
book ikan hias dan ikan ekonomis hasil
lingkungannya berkelanjutan
tangkapan di areal kemitraan konservasi
5) Pembinaan dan pendampingan kelompok
nelayan ikan hias dan ekonomis
6) Training workshop budidaya ikan hias dan
ikan ekonomis
7) Pengembangan budidaya ikan hias dan ikan
ekonomis
8) Pembinaan dan pendampingan kelompok
pengolahan produk perikanan
Budidaya abalone 9) Training Workshop budidaya abalone
10) Pengembangan budidaya abalone
Pendampingan dan 11) Pendampingan dan pembinaan kelompok
pembinaan kelompok binaan dan mitra konservasi
12) Fasilitasi Pembentukan dan penguatan
Kelembagaan Kelompok binaan dan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 68


No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
kelompok mitra konservasi
13) Fasilitasi pengembangan produk kelompok
binaan
Penguatan kelembagaan 14) Penguatan kelembagaan Pernitas dan SPKP
kelompok 15) Penguatan kelembagaan Kelompok Sadar
Wisata
16) Peningkatan kapasitas kelompok binaan
terkait pengembangan sistem promosi
berbasis media sosial
17) Pelatihan dan sertifikasi penangkapan ikan
yang ramah lingkungan
Temu karya dan temu 18) Temu karya produk-produk kelompok binaan
usaha 19) Temu usaha produk-produk kelompok binaan
Penyusunan Rencana 20) Penyusunan Rencana Pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat Masyarakat
21) Sosialisasi Rencana Pemberdayaan
Masyarakat
6. Meningkatkan wisata Sosialisasi masterplan dan 1) Sosialisasi masterplan ekowisata Taman
alam yang standar pelayanan Nasional Kepulauan Seribu
berkelanjutan ekowisata 2) Sosialisasi standar pelayanan ekowisata
Taman Nasional Kepulauan Seribu
Review Desain Tapak 3) Review Desain Tapak Pengelolaan
Pariwisata Alam Taman Nasional Kepulauan
Seribu
Pemasangan tanda batas di 4) Pemasangan mouring buoy di areal wisata

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 69


No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
areal wisata diving dan diving dan snorkeling
snorkeling 5) Pemeliharaan mouring buoy di areal wisata
diving dan snorkeling
6) Sosialisasi lokasi mouring buoy di areal
wisata diving dan snorkeling
Pembinaan dan 7) Pembinaan dan pendampingan pelaku jasa
pendampingan pelaku jasa wisata
wisata
Sosialisasi peraturan 8) Sosialisasi Izin Usaha Penyediaan Jasa
mengenai Izin Usaha Wisata Alam (IUPJWA)
Penyediaan Jasa Wisata
Alam (IUPJWA)
Penyusunan rencana dan 9) Survey kepuasan pelayanan kepada
produk interpretasi wisata pengunjung
alam 10) Penyusunan rencana interpretasi wisata
alam
11) Pelatihan interpretasi wisata alam untuk staf
TN Kepulauan Seribu dan pelaku jasa
wisata alam
12) Pengembangan interpretasi wisata alam di
Taman Nasional Kepulauan Seribu
13) Penyediaan sarana dan prasarana wisata
alam yang ramah lingkungan
Promosi dan publikasi 14) Pembuatan video/ film untuk publikasi wisata
wisata alam alam Taman Nasional Kepulauan Seribu
15) Festival Hari Jadi Taman Nasional

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 70


No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
Kepulauan Seribu
16) Penyediaan bahan promosi wisata
17) Fasilitasi kegiatan Pameran dan Jambore
Nasional Konservasi Alam
Pelestarian taman biota 18) Pelestarian taman biota
5. Menguatkan tata 7. Meningkatkan Penyusunan Rencana 1) Penyusunan Rencana Pengelolaan Jangka
kelola Taman dukungan Pengelolaan Pendek (RPJPn)
Nasional Kepulauan manajemen dan 2) Penyusunan Rencana Pengelolaan Jangka
Seribu yang efektif, pelaksanaan tugas Panjang (RPJP)
akuntabel dan teknis dalam Penyusunan Rencana 3) Penyusunan Renstra
transparan pengelolaan Taman Program dan Anggaran 4) Penyusunan Renja
Nasional Kepulauan 5) Penyusunan RKA-K/L
Seribu 6) Penyusunan POK DIPA
Penyelenggaraan 7) Penyelenggaraan Satuan Pengendalian
Pemantauan dan Evaluasi Intern Pemerintah (SPIP)
8) Monitoring dan Evaluasi Kerjasama
9) Penyusunan Laporan Kinerja
10) Penyusunan laporan capaian Renstra
11) Penyusunan laporan capaian Renja
12) Penyusunan Buku Statistik Tahunan
Pengelolaan Laporan 13) Penyusunan Laporan Keuangan
Keuangan dan 14) Rekonsiliasi SAIBA dan BMN
Perbendaharaan
Pengelolaan Kepegawaian 15) Penilaian DUPAK pejabat fungsional
16) Penyusunan Laporan Kepegawaian

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 71


No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
17) Pembinaan Pegawai
18) Fasilitasi Uji Kompetensi Pegawai
19) Fasilitasi Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
20) In House Training GIS
21) In House Training Fotografi dan Jurnalistik
22) Pelatihan SAR Laut
23) In House Training pendampingan kelompok
24) Pelatihan Selam
25) Pelatihan Underwater Photo Transect (UPT)
tingkat lanjut
26) Pelatihan olah Tempat Kejadian Perkara
(TKP)
27) Pelatihan drone dan Aerial Mapping
28) Sertifikasi operator dan analisis Drone
29) Pelatihan Public Speaking
30) Penyegaran Pejabat Fungsional Polisi
Kehutanan
31) Penyegaran Pejabat Fungsional Pengendali
Ekosistem Hutan
32) Peningkatan kapasitas Pejabat Fungsional
Penyuluh Kehutanan terkait pendampingan
adaptasi terhadap perubahan iklim berbasis
ekosistem (Ecosystem Based Adaptation)
Pelayanan Umum, 33) Updating kondisi BMN
Pelayanan Rumah Tangga 34) Penghapusan BMN
dan Perlengkapan 35) Penyusunan Laporan BMN

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 72


No. Misi Tujuan Strategi Rencana Aksi
36) Penyusunan SOP perawatan BMN
37) Penyusunan Rencana Kebutuhan BMN
(RK-BMN)

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 73


BAB V
PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan dan evaluasi keberhasilan pencapaian Rencana


Pengelolaan Jangka Panjang Taman Nasional Kepulauan Seribu
dilakukan melalui pencapaian indikator keberhasilan, baik tujuan maupun
rencana aksi.

A. INDIKATOR KEBERHASILAN TUJUAN PENGELOLAAN


Tujuan pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Seribu akan
dipantau dan dievaluasi berdasarkan indikator-indikator keberhasilan
seperti yang tersaji pada Tabel 19.
Tabel 19. Indikator Keberhasilan Tujuan Pengelolaan
Tujuan Pengelolaan Indikator Keberhasilan Tujuan
Pengelolaan
Tujuan 1 Sepuluh tahun kedepan, gangguan
terhadap kawasan Taman Nasional
Melindungi dan mengamankan
Kepulauan Seribu seluas 107.489 Ha
kawasan dari gangguan yang
terkendali
mengancam ekosistem perairan laut
dangkal termasuk spesies penting di
Taman Nasional Kepulauan Seribu

Tujuan 2 Sepuluh tahun kedepan, ekosistem


mangrove, lamun dan terumbu karang
Melindungi dan memulihkan
yang mengalami gangguan dapat
ekosistem perairan laut dangkal yang
dipulihkan
terganggu di kawasan Taman
Nasional Kepulauan Seribu

Tujuan 3 Sepuluh tahun kedepan, populasi


spesies penting Taman Nasional
Melindungi dan meningkatkan
Kepulauan Seribu diantaranya penyu
populasi spesies penting di kawasan
sisik, kima, teripang, ikan konsumsi,
Taman Nasional Kepulauan Seribu
ikan hias dan ikan napoleon
meningkat sebesar 10 %
dibandingkan baseline data tahun
2019 atau tahun sebelumnya

Tujuan 4 Sepuluh tahun kedepan, masyarakat


dan nelayan semakin menyadari
Meningkatkan edukasi masyarakat
untuk tidak melakukan aktivitas yang
mengenai fungsi dan peranan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 74


Tujuan Pengelolaan Indikator Keberhasilan Tujuan
Pengelolaan
ekosistem perairan laut dangkal mengancam kelestarian sumber daya
termasuk spesies penting di kawasan alam kawasan TN Kepulauan Seribu
Taman Nasional Kepulauan Seribu

Tujuan 5 Sepuluh tahun kedepan, sumber daya


alam penting diantaranya teripang,
Meningkatkan upaya pemberdayaan
ikan hias, ikan ekonomis, abalone
masyarakat melalui pemanfaatan
serta produk usaha kelompok binaan
sumber daya alam dan jasa
memberikan manfaat bagi
lingkungan yang berkelanjutan
pengembangan usaha ekonomi
masyarakat

Tujuan 6 Sepuluh tahun kedepan, kegiatan


wisata alam di Taman Nasional
Meningkatkan wisata alam yang
Kepulauan Seribu terus berkelanjutan
berkelanjutan
sesuai dengan kaidah-kaidah
konservasi

Tujuan 7 Sepuluh tahun ke depan, akuntabilitas


kinerja Balai Taman Nasional
Meningkatkan dukungan manajemen
Kepulauan Seribu semakin meningkat
dan pelaksanaan tugas teknis dalam
terutama dalam hal kualitas
pengelolaan Taman Nasional
pelayanan publik kepada masyarakat
Kepulauan Seribu
dan kapasitas SDM pegawai

B. INDIKATOR KEBERHASILAN RENCANA AKSI


Rencana aksi/ kegiatan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu
akan dipantau dan dievaluasi berdasarkan indikator-indikator keberhasilan
seperti yang tersaji pada Tabel 20.
Tabel 20. Indikator Keberhasilan Rencana Aksi
No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
1. Patroli Menurunnya kejadian Balai TN Seluruh Zona
Gabungan gangguan kawasan TN Kepulauan
Kepulauan Seribu Seribu, Pemkab
(perambahan, illegal Kepulauan
fishing, pencemaran Seribu,
sampah dan limbah serta Kepolisian, Ditjen
pengambilan batu Gakkum dan
karang dan pasir) MMP

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 75


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
sebesar 10 % dari
baseline data tahun 2019
2. Patroli Rutin Menurunnya kejadian Balai TN Seluruh Zona
gangguan kawasan TN Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
(perambahan, illegal
fishing, pencemaran
sampah dan limbah serta
pengambilan batu
karang dan pasir)
sebesar 10 % dari
baseline data tahun 2019
3. Patroli Bersama Menurunnya kejadian Balai TN Seluruh Zona
MMP gangguan kawasan TN Kepulauan
Kepulauan Seribu Seribu, MMP
(perambahan, illegal
fishing, pencemaran
sampah dan limbah serta
pengambilan batu
karang dan pasir)
sebesar 10 % dari
baseline data tahun 2019
4. Patroli Menurunnya kejadian Balai TN Seluruh Zona
Fungsional gangguan kawasan TN Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu
(perambahan, illegal
fishing, pencemaran
sampah dan limbah serta
pengambilan batu
karang dan pasir)
sebesar 10 % dari
baseline data tahun 2019
5. Patroli Intelijen Terdatanya pelaku dan Balai TN Seluruh Zona
aktivitas pelanggaran Kepulauan Seribu
yang terjadi di dalam
kawasan
6. Patroli Menurunnya kejadian Balai TN Seluruh Zona
pengamanan gangguan kawasan TN Kepulauan Seribu
penangkapan Kepulauan Seribu
ikan berupa penangkapan
menggunakan ikan menggunakan jaring
jaring muroami muroami sebesar 10 %
dari baseline data tahun

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 76


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
2019
7. Patroli Terpantaunya hasil Balai TN Kelurahan
pengamanan tangkapan ikan hias di Kepulauan Pulau
hasil tangkapan kawasan TN Kepulauan Seribu, Sudin Kelapa,
ikan hias secara Seribu KPKP, MMP Kelurahan
terpadu di Pulau
dermaga Harapan dan
pendaratan Kelurahan
pulau Pulau
pemukiman Panggang
8. Patroli Menurunnya kejadian Balai TN Seluruh Zona
pengamanan gangguan kawasan TN Kepulauan
pulau peneluran Kepulauan Seribu Seribu, Pemkab
(nesting island) (pencurian telur penyu) Kepulauan
penyu sebesar 10 % dari Seribu, Pemprov
baseline data tahun 2019 DKI Jakarta
9. Penjagaan Zona Menurunnya kejadian Balai TN Zona inti
Inti II di pos gangguan kawasan di Kepulauan
Pulau Penjaliran Zona Inti II (illegal Seribu, MMP
Timur fishing) sebesar 10 %
dari baseline data tahun
2019
10. Koordinasi Terkoordinasikannya Balai TN Kelurahan
pengamanan kegiatan pengamanan Kepulauan Pulau
dan dan penanganan Seribu, Kelapa,
penanganan gangguan kawasan Kelurahan, Kelurahan
gangguan dengan para phak Kepolisian Resort Pulau
kawasan Kepulauan Harapan dan
dengan para Seribu, MMP, Kelurahan
pihak masyarakat Pulau
Panggang
11. Penyegaran Meningkatnya Ditjen Gakkum, Kelurahan
Masyarakat pengetahuan Balai TN Pulau
Mitra Polhut Masyarakat Mitra Polhut Kepulauan Kelapa,
(MMP) dalam mendukung Seribu, MMP Kelurahan
kegiatan pengamanan Pulau
kawasan Taman Harapan dan
Nasional Kepulauan Kelurahan
Seribu Pulau
Panggang
12. Aerial mapping Terpetakannya kondisi Balai TN Seluruh Zona
untuk potensi kerawanan gangguan TN Kepulauan Seribu
gangguan Kepulauan Seribu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 77


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
kawasan

13. Pengembangan Sistem database Balai TN Provinsi DKI


database gangguan kawasan Kepulauan Jakarta
gangguan berbasis spasial Seribu,
kawasan dikembangkan dalam Perguruan tinggi,
berbasis spasial aplikasi SIMPUL 1000 Konsultan IT
14. Administrasi Senjata api terpelihara Balai TN Provinsi DKI
senjata api dan dan diperpanjangnya Kepulauan Jakarta
pemegang kartu kuning senjata api Seribu, Polda
senjata api Metro Jaya
Jakarta
15. Perpanjangan Diperpanjangnya buku Balai TN Provinsi DKI
buku pas senpi, pas senpi, kartu pengpin Kepulauan Jakarta
kartu pengpin dan KTA polhut Seribu, Polda
dan KTA polhut Metro Jaya
Jakarta
16. Psikotes untuk Petugas pemegang Balai TN Provinsi DKI
penggunaan senjata api lulus psikotes Kepulauan Jakarta
senjata api Seribu, Polda
Metro Jaya
Jakarta
17. Pelatihan Petugas pemegang Balai TN Provinsi DKI
Penyegaran senjata api lulus Kepulauan Jakarta
Menembak pelatihan menembak Seribu, Polda
Metro Jaya
Jakarta
18. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
SOP dokumen SOP Kepulauan Jakarta
penanganan penanganan limbah Seribu,
limbah tarball tarball Perusahaan
secara terpadu pengeboran
dengan pihak minyak, KLHK,
terkait Pemda
19. Implementasi Penanganan limbah Balai TN Seluruh Zona
SOP mengacu pada dokumen Kepulauan
penanganan SOP yang telah disusun Seribu,
limbah tarball Perusahaan
secara terpadu pengeboran
dengan pihak minyak, KLHK,
terkait Pemda

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 78


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
20. Inventarisasi Terdatanya rencana Balai TN Zona
pengembangan pengembangan pulau Kepulauan Pemanfatan I
pulau milik milik pribadi dan resort Seribu, Pemkab dan Zona
pribadi dan wisata Kepulauan Pemanfaatan
resort wisata Seribu, Pemilik II
pulau dan
pengelola resort
wisata
21. Sosialisasi Pemilik pulau dan resort Balai TN Provinsi DKI
desain tapak wisata yang membangun Kepulauan Jakarta
dan Izin Usaha sarpras wisata di Seribu, Pemkab
Penyediaan kawasan TN Kepulauan Kepulauan
Sarana Seribu memiliki Seribu, Pemprov
Prasarana IUPSWA DKI Jakarta,
wisata alam Pemilik pulau dan
pengelola resort
wisata
22. Penyusunan Disahkannya dokumen Pemprov Provinsi DKI
dan Perjanjian Kerjasama Jakarta, Pemkab Jakarta
Penandatangan- (PKS) pembangunan Kepulauan
an Perjanjian strategis yang tidak Seribu, Ditjen
Kerjasama dapat dielakkan antara KSDAE, Balai TN
(PKS) Dirjen KSDAE dengan Kepulauan Seribu
pembangunan mitra
strategis yang
tidak dapat
dielakkan
23. Sosialisasi Para pihak mematuhi Balai TN Kabupaten
zonasi kawasan aturan yang berlaku di Kepulauan Administrasi
TN Kepulauan setiap zona di kawasan Seribu, Pemda, Kepulauan
Seribu kepada TN Kepulauan Seribu masyarakat Seribu
para pihak setempat, SPKP,
MMP
24. Pemasangan Terpasangnya tanda Ditjen PKTL Seluruh Zona
tanda batas batas zonasi kawasan KLHK, Ditjen
zonasi kawasan TN Kepulauan Seribu KSDAE, Balai TN
TN Kepulauan Kepulauan
Seribu Seribu, Pemprov
Jakarta, Pemkab
Kepulauan Seribu
dan Masyarakat

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 79


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
25. Pemeliharaan Terpeliharanya tanda Ditjen PKTL Seluruh Zona
tanda batas batas zonasi kawasan KLHK, Ditjen
zonasi kawasan TN Kepulauan Seribu KSDAE, Balai TN
TN Kepulauan Kepulauan
Seribu Seribu, Pemprov
Jakarta, Pemkab
Kepulauan Seribu
dan Masyarakat
26. Sosialisasi Para pihak mengakui Ditjen PKTL Kabupaten
tanda batas dan mematuhi aturan KLHK, Ditjen Administrasi
zonasi kepada zonasi di kawasan TN KSDAE, Balai TN Kepulauan
para pihak Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Seribu
(stakeholders) Pemprov Jakarta
Pemkab
Kepulauan Seribu
dan Masyarakat
27. Review zonasi Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Seluruh Zona
kawasan TN dokumen zonasi hasil Kepulauan Seribu
Kepulauan review
Seribu
28. Koordinasi Ditemukannya solusi Kementerian Provinsi DKI
mengenai permasalahan tumpang Kelautan Dan Jakarta
Rencana Tata tindih pengelolaan laut di Perikanan, Dinas
Ruang Daerah kawasan Taman KPKP, Dinas
dan RZWP3K Nasional Kepulauan CKTRP, Ditjen
serta RZKSN Seribu PKTL KLHK,
Kementerian Ditjen KSDAE,
Kelautan dan Balai TN
Perikanan Kepulauan Seribu
29. Koordinasi dan Terselesaikannya 1 Direktorat PIKA, Provinsi DKI
konsultasi (satu) peta kawasan TN Balai TN Jakarta
penyelesaian Kepulauan Seribu dalam Kepulauan
One Map Policy kebijakan satu peta yang Seribu, BIG,
dikeluarkan oleh BIG Dinas CKTRP
Jakarta
30. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Direktorat Provinsi DKI
rencana dokumen Rencana Kawasan Jakarta
adaptasi dan Adaptasi dan Mitigasi Konservasi, Balai
mitigasi Perubahan Iklim periode TN Kepulauan
perubahan iklim 2022-2026 Seribu,
Perguruan Tinggi,
LSM, mitra

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 80


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
31. Penanaman Tertanamnya mangrove Balai TN Zona
mangrove pada areal yang Kepulauan Pemanfaatan
mengalami kerusakan Seribu, Kader I dan Zona
Konservasi, mitra, Pemanfaatan
Perguruan tinggi II

32. Monitoring hasil Terpantaunya hasil Balai TN Zona


penanaman penanaman mangrove Kepulauan Pemanfaatan
mangrove berupa persentase Seribu, Kader I dan Zona
tutupan mangrove Konservasi, mitra, Pemanfaatan
Perguruan tinggi II
33. Monitoring Terdatanya musim Balai TN Seluruh Zona
musim bertelur bertelur Penyu Sisik dan Kepulauan
Penyu Sisik dan Hijau serta sex ratio Seribu, mitra
Hijau serta sex tukik
ratio tukik
34. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Direktorat Provinsi DKI
Rencana dokumen Rencana Kawasan Jakarta
Pemulihan Pemulihan Ekosistem Konservasi, Balai
Ekosistem lamun periode 2021- TN Kepulauan
(RPE) lamun 2025 Seribu,
Perguruan Tinggi,
LSM, mitra
35. Pemulihan Tertanamnya lamun Balai TN Zona
ekosistem pada areal yang Kepulauan Pemanfaatan
padang lamun mengalami kerusakan Seribu, Kader I dan Zona
Konservasi, mitra, Pemanfaatan
Perguruan tinggi II
36. Monitoring hasil Terpantaunya hasil Balai TN Zona
pemulihan pemulihan ekosistem Kepulauan Pemanfaatan
ekosistem lamun berupa Seribu, Kader I dan Zona
padang lamun persentase tutupan Konservasi, mitra, Pemanfaatan
lamun Perguruan tinggi II

37. Monitoring Terdatanya tutupan Balai TN Seluruh Zona


lamun di sekitar lamun di sekitar Kepulauan
pembangunan pembangunan Seribu,
breakwater dan breakwater dan kolam masyarakat
kolam labuh labuh

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 81


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
38. FGD hasil Tersusunnya rencana Balai TN Provinsi DKI
monitoring tindak lanjut dari hasil Kepulauan Jakarta
lamun di sekitar FGD Seribu, Pemkab
pembangunan Kepulauan
breakwater dan Seribu, Ahli
kolam labuh
39. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Direktorat Provinsi DKI
Rencana dokumen Rencana Kawasan Jakarta
Pemulihan Pemulihan Ekosistem Konservasi, Balai
Ekosistem Terumbu Karang periode TN Kepulauan
(RPE) Terumbu 2023-2027 Seribu,
Karang Perguruan Tinggi,
LSM, mitra
40. Pemulihan Tertanamnya karang Balai TN Seluruh Zona
ekosistem melalui transplantasi Kepulauan
terumbu karang karang pada areal yang Seribu, Kader
mengalami kerusakan Konservasi, mitra,
minimal seluas 1.200 m2 Perguruan tinggi
41. Monitoring hasil Terpantaunya hasil Kader Seluruh Zona
pemulihan pemulihan ekosistem Konservasi, mitra,
ekosistem terumbu karang berupa Perguruan tinggi
termbu karang persentase tutupan
karang dalam kondisi
sedang sampai baik
Indeks kematian karang
hasil transplantasi masuk
dalam kategori rendah
42. Monitoring Terdatanya tutupan dan Balai TN Seluruh Zona
terumbu karang kondisi karang di sekitar Kepulauan
di sekitar pembangunan Seribu,
pembangunan breakwater dan kolam masyarakat
breakwater dan labuh
kolam labuh
43. FGD hasil Tersusunnya rencana Balai TN Provinsi DKI
monitoring tindak lanjut dari hasil Kepulauan Jakarta
terumbu karang FGD Seribu, Pemkab
di sekitar Kepulauan
pembangunan Seribu, Ahli
breakwater dan
kolam labuh

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 82


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
44. Monitoring Terdatanya sedimentasi Balai TN Seluruh Zona
sedimentasi di yang merusak ekosistem Kepulauan
areal yang di sekitar areal Seribu, Kader
terdampak pembangunan dermaga Konservasi, mitra,
pembangunan dan breakwater Perguruan tinggi
dermaga dan
breakwater
45. Penanganan Ekosistem di sekitar Balai TN Seluruh Zona
sedimentasi di areal pembangunan Kepulauan
areal yang dermaga dan breakwater Seribu, Kader
terdampak tidak mengalami Konservasi, mitra,
pembangunan kerusakan Perguruan tinggi
dermaga dan
breakwater
46. Monitoring Terpantaunya kualitas Balai TN Seluruh Zona
kualitas perairan perairan laut di sekitar Kepulauan
laut di sekitar pulau-pulau pemukiman Seribu, Kader
pulau-pulau yang berpotensi Konservasi, mitra,
pemukiman mengganggu ekosistem Perguruan tinggi
yang berpotensi terumbu karang
mengganggu
ekosistem
terumbu karang
47. Aerial mapping Terpetakannya kondisi Balai TN Seluruh Zona
ekosistem ekosistem terumbu Kepulauan Seribu
terumbu karang karang yang mengalami
kerusakan
48. Monitoring Teridentifikasi dan Balai TN Seluruh Zona
fungsi Kawasan terdatanya fungsi Kepulauan
kawasan Seribu,
Masyarakat
49. Evaluasi Diketahuinya data dan Ditjen KSDAE, Seluruh Zona
kesesuaian informasi mengenai Balai TN
fungsi kawasan keutuhan kawasan Kepulauan
Taman Nasional Seribu, Pemkab
Kepulauan Seribu Kepulauan
Seribu,
Perguruan Tinggi,
Masyarakat
50. Monitoring Terdatanya trend Balai TN Zona Inti
Satwa Prioritas populasi penyu sisik di Kepulauan Seribu
(Penyu Sisik) di Site Monitoring
Site Monitoring

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 83


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
51. Pembinaan Ditemukannya telur Balai TN Seluruh Zona
habitat alami penyu sisiik di beberapa Kepulauan
peneluran pulau dan gosong yang Seribu, Kader
penyu sisik menjadi habitat konservasi, MMP
(Nesting Islands peneluran penyu
Penyu Sisik)
52. Pengendalian Berkurangnya telur Dit. KKH, Balai Seluruh Zona
populasi penyu yang dimangsa TN Kepulauan
predator telur oleh predator di Seribu,
penyu beberapa pulau dan Perguruan tinggi,
gosong yang menjadi masyarakat
habitat peneluran penyu
53. Pelestarian semi Pelepasliaran tukik Balai TN Kelurahan
alami penyu mencapai 80 % dari Kepulauan Pulau
sisik jumlah telur yang Seribu, Mitra, Kelapa,
ditampung di tempat SPKP, Kader Kelurahan
pelestarian penyu sisik konservasi Pulau
Harapan dan
Kelurahan
Pulau
Panggang
54. Workshop Tersusunnya rencana Balai TN Provinsi DKI
penyelamatan aksi bersama untuk Kepulauan Jakarta
nesting area penyelematan nesting Seribu, Mitra,
penyu area penyu SPKP, Kader
konservasi, Sudin
KPKP
55. Penyusunan Tersusunnya SOP Balai TN Provinsi DKI
SOP penanganan penyu dan Kepulauan Jakarta
penanganan mamalia laut yang Seribu, Sudin
penyu dan tersangkut jaring KPKP, Nelayan
mamalia laut
yang tersangkut
jaring
56. Monitoring Tutupan karang di TN Balai TN Seluruh Zona
terumbu karang Kepulauan Seribu masuk Kepulauan
dalam kategori sedang Seribu, Yayasan
hingga baik Terangi,
Masyarakat,
Kader
Konservasi,
perguruan tinggi,
pakar

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 84


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
57. Pengendalian Indeks kematian karang Balai TN Seluruh Zona
hama terumbu masuk dalam kategori Kepulauan
karang rendah Seribu, Yayasan
Terangi,
Masyarakat,
Kader
Konservasi,
perguruan tinggi,
pakar
58. Pemeliharaan Arboretum terumbu Balai TN Zona
arboretum karang terpelihara Kepulauan Seribu Pemanfaatan
terumbu karang II
59. Pemeliharaan Taman Koleksi Karang Balai TN Zona
Taman Koleksi terpelihara Kepulauan Seribu Pemanfaatan
Karang II
60. Pembangunan Kondisi tutupan karang Balai TN Zona
Coral Garden dalam kondisi baik di Kepulauan Pemanfaatan
Coral Garden Seribu, Mitra II
61. Pemeliharaan Terpeliharanya terumbu Balai TN Zona
Coral Garden karang di Coral Garden Kepulauan Pemanfaatan
Seribu, Mitra II
62. Identifikasi dan Terdatanya populasi dan Balai TN Seluruh Zona
inventarisasi sebaran invasif spesies Kepulauan
invasif spesies Seribu, Yayasan
Terangi,
Masyarakat,
Kader
Konservasi,
perguruan tinggi,
pakar
63. Inventarisasi Diketahuinya lokasi- Balai TN Seluruh Zona
SPAG serta lokasi yang menjadi area Kepulauan
identifikasi jenis pemijahan serta jenis Seribu,
ikan napoleon, ikan napoleon, ikan masyarakat
ikan konsumsi konsumsi dan ikan hias
dan ikan hias
64. Monitoring ikan Terdatanya trend Balai TN Seluruh Zona
napoleon populasi ikan napoleon Kepulauan
Seribu, PKSPL
IPB, LIPI, Sudin
KPKP, mitra,
masyarakat

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 85


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
65. Monitoring ikan Terdatanya trend Balai TN Seluruh Zona
hias dan ikan populasi ikan hias dan Kepulauan
konsumsi ikan konsumsi Seribu, PKSPL
IPB, LIPI, Sudin
KPKP, mitra,
masyarakat
66. Pembuatan Mini Populasi ikan di sekitar Balai TN Zona
Fish Shelter area Mini Fish Shelter Kepulauan Pemanfaatan
meningkat Seribu, Sudin I dan Zona
KPKP, Mitra, Pemanfaatan
masyarakat II
67. Pemeliharaan Terpeliharanya Mini Fish Balai TN Zona
Mini Fish Shelter Kepulauan Pemanfaatan
Shelter Seribu, Sudin I dan Zona
KPKP, Mitra, Pemanfaatan
masyarakat II
68. Monitoring ikan Terdatanya populasi ikan Balai TN Zona
di area Mini Fish di area Mini Fish Shelter Kepulauan Pemanfaatan
Shelter meningkat Seribu, Sudin I dan Zona
KPKP, Mitra, Pemanfaatan
masyarakat II
69. Dukungan Kegiatan transplantasi Balai TN Zona
restocking dan ikan hias oleh kelompok Kepulauan Pemanfaatan
rehabilitasi masyarakat dapat Seribu, II
transplantasi termonitor Masyarakat
karang hias
bersama
masyarakat
70. Inventarisasi Terdatanya populasi Balai TN Seluruh Zona
dan monitoring sponge untuk Kepulauan
sponge bioprospecting Seribu, PKSPL
bioprospecting IPB, LIPI, Sudin
KPKP, mitra,
masyarakat
71. Inventarisasi Terdatanya populasi Balai TN Seluruh Zona
dan monitoring makrolaga untuk Kepulauan
makroalga bioprospecting Seribu, PKSPL
bioprospecting IPB, LIPI, Sudin
KPKP, mitra,
masyarakat
72. Inventarisasi Terdatanya habitat dan Balai TN Seluruh Zona
teripang populasi teripang Kepulauan
Seribu, PKSPL

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 86


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
IPB, LIPI, Sudin
KPKP, mitra,
masyarakat
73. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
rencana dokumen rencana Kepulauan Jakarta
restocking restocking teripang Seribu, PKSPL
teripang IPB, masyarakat
74. Restocking Populasi teripang Balai TN Zona
teripang meningkat dibandingkan Kepulauan Pemanfaatan
hasil inventarisasi awal Seribu, PKSPL II
IPB, masyarakat
75. Monitoring Persentase hidup Balai TN Zona
populasi hasil teripang mencapai Kepulauan Pemanfaatan
restocking 80 % Seribu, PKSPL II
teripang IPB, masyarakat
76. Inventarisasi Terdatanya habitat dan Balai TN Seluruh Zona
kima populasi kima Kepulauan
Seribu, LIPI,
Sudin KPKP,
mitra, masyarakat
77. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
rencana dokumen rencana Kepulauan Jakarta
restocking kima restocking kima Seribu,
Perguruan tinggi,
masyarakat
78. Restocking Populasi kima meningkat Balai TN Zona
kima dibandingkan hasil Kepulauan Pemanfaatan
inventarisasi awal Seribu, LIPI, II
Sudin KPKP,
mitra, masyarakat
79. Monitoring Persentase hidup kima Balai TN Zona
populasi hasil mencapai 80 % Kepulauan Pemanfaatan
restocking kima Seribu, II
Perguruan tinggi,
mitra, masyarakat
80. Inventarisasi Terdatanya habitat dan Balai TN Seluruh Zona
abalone populasi abalone Kepulauan
Seribu, PKSPL
IPB, masyarakat
81. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
rencana dokumen rencana Kepulauan Jakarta
restocking restocking abalone Seribu, PKSPL
abalone IPB, masyarakat

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 87


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
82. Restocking Populasi abalone Balai TN Zona
abalone meningkat dibandingkan Kepulauan Pemanfaatan
hasil inventarisasi awal Seribu, PKSPL II
IPB, masyarakat
83. Monitoring Persentase hidup Balai TN Zona
populasi hasil abalone mencapai Kepulauan Pemanfaatan
restocking 80 % Seribu, PKSPL II
abalone IPB, masyarakat
84. Rehabilitasi dan Kegiatan Rehabilitasi Balai TN Kelurahan
translokasi dan Translokasi Elang Kepulauan Pulau
elang bondol Bondol dan Elang Laut di Seribu, JAAN Panggang
dan elang laut Pulau Kotok termonitor

85. Pengembangan Pengembangan sistem Perguruan tinggi, Provinsi DKI


sistem database database Konsultan IT Jakarta
keanekaraga- keanekaragaman hayati
man hayati berbasis spasial
berbasis spasial dikembangkan dalam
aplikasi SIMPUL 1000
86. Valuasi Diketahuinya nilai Balai TN Seluruh Zona
Ekonomi ekonomi sumber daya Kepulauan Seribu
Sumber Daya alam hayati di kawasan
Alam Hayati Taman Nasional
Taman Nasional Kepulauan Seribu
Kepulauan sebagai dasar
Seribu penentuan kebijakan
87. Sosialisasi Penyu dan mamalia laut Balai TN Seluruh Zona
penanganan yang tersangkut jaring Kepulauan Seribu
penyu dan dilepasliarkan ke alam Nelayan, MMP,
mamalia laut dalam keadaan sehat SPKP, Pemkab
yang tersangkut Kep Seribu
jaring
88. Kampanye Tidak ditemukan aktivitas Balai TN Kelurahan
konservasi masyarakat Kepulauan Pulau
penyu secara mengkonsumsi telur Seribu, Pemkab Kelapa,
terpadu penyu Kepulauan Kelurahan
Seribu, Kader Pulau
Konservasi Harapan dan
Kelurahan
Pulau
Panggang
89. Kampanye Tidak ditemukan aktivitas Balai TN Kelurahan
konservasi masyarakat melakukan Kepulauan Pulau
lamun secara pencabutan lamun di Seribu, Pemkab Kelapa,

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 88


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
terpadu sekitar resort wisata Kepulauan Kelurahan
Seribu, pemilik/ Pulau
pengelola resort Harapan dan
wisata, Kelurahan
masyarakat Pulau
Panggang
90. Kampanye Sampah anorganik Balai TN Kelurahan
bebas sampah dikelola oleh para pihak Kepulauan Pulau
plastik secara secara terpadu Seribu, KLHK, Kelapa,
terpadu Pemda, LSM, Kelurahan
masyarakat Pulau
Harapan dan
Kelurahan
Pulau
Panggang
91. Kampanye Early Tidak terjadi gangguan Pemrpov DKI Kelurahan
Warning System kesehatan karang (coral Jakarta, Pemkab Pulau
of Coral bleaching) kepulauan Kelapa,
Bleaching Seribu, Kelurahan
Masyarakat, Pulau
KLHK, Harapan dan
Perusahaan mitra Kelurahan
Pulau
Panggang
92. Visit to school Siswa memahami Balai TN Kelurahan
keberadaan TN Kepulauan Pulau
Kepulauan Seribu serta Seribu, Pihak Kelapa,
kegiatan konservasi sekolah, Sudin Kelurahan
kawasan dan lingkungan Pendidikan, Pulau
Perusahaan mitra Harapan dan
Kelurahan
Pulau
Panggang
93. School Visit Siswa memahami Balai TN Kelurahan
keberadaan TN Kepulauan Pulau
Kepulauan Seribu serta Seribu, Pihak Kelapa,
kegiatan konservasi sekolah, Sudin Kelurahan
kawasan dan lingkungan Pendidikan, Pulau
Perusahaan mitra Harapan dan
Kelurahan
Pulau
Panggang

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 89


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
94. Peningkatan Guru Sekolah Dasar Balai TN Kelurahan
kapasitas sampai Sekolah Kepulauan Pulau
bidang Menengah Atas Seribu, Pihak Kelapa,
konservasi alam memahami kegiatan sekolah, Sudin Kelurahan
dan lingkungan konservasi dan Pendidikan, Pulau
untuk guru lingkungan serta dapat Perusahaan mitra Harapan dan
menyampaikan Kelurahan
pendidikan konservasi Pulau
kepada siswa dan Panggang
masyarakat
95. Pelatihan Masyarakat memahami Balai TN Kelurahan
adaptasi dan cara untuk melakukan Kepulauan Seribu Pulau
mitigasi adaptasi dan mitigasi Kelapa,
perubahan iklim perubahan iklim Kelurahan
bagi masyarakat Pulau
Harapan dan
Kelurahan
Pulau
Panggang
96. Pembinaan Kader Konservasi, Saka Balai TN Kelurahan
Kader Wanabakti dan MMP Kepulauan Pulau
Konservasi terlibat aktif dalam Seribu, KLHK, Kelapa,
(Saka kegiatan-kegiatan Pemda, Kelurahan
Wanabakti dan konservasi dan masyarakat Pulau
MMP) lingkungan Harapan dan
Kelurahan
Pulau
Panggang
97. Training Masyarakat memahami Balai TN Kelurahan
workshop cara budidaya teripang Kepulauan Pulau
budidaya Seribu, Kelapa,
teripang Perguruan tinggi, Kelurahan
Sudin KPKP, Pulau
nelayan, Sudin Harapan dan
PE Kepulauan Kelurahan
Seribu, Pulau
Kelurahan, Panggang
Perusahaan mitra
98. Pengembangan Teripang hasil budidaya Balai TN Zona
budidaya menjadi sumber Kepulauan Pemanfaatan
teripang penghasilan bagi Seribu, Sudin II
masyarakat sekitar KPKP,
Perusahaan
Mitra, akademisi,

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 90


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
masyarakat
99. Inventarisasi Terdatanya jumlah Balai TN Seluruh Zona
nelayan dan nelayan dan area Kepulauan
area penangkapan ikan hias Seribu, MMP
penangkapan dan ikan ekonomis
ikan hias dan
ikan ekonomis
100. Pembinaan dan Terbinanya kelompok Balai TN Seluruh Zona
pendampingan nelayan dalam mendata Kepulauan
pengisian log ikan hias dan ikan Seribu, Kelompok
book ikan hias ekonomis hasil nelayan (mitra
dan ikan tangkapan di areal konservasi)
ekonomis hasil kemitraan konservasi
tangkapan di
areal kemitraan
konservasi
101. Pembinaan dan Nelayan ikan hias dan Balai TN Kelurahan
pendampingan ikan ekonomis tidak Kepulauan Pulau
kelompok melakukan kegiatan Seribu, Kelompok Kelapa,
nelayan ikan penangkapan ikan yang nelayan, Pemkab Kelurahan
hias dan ikan merusak lingkungan Kepulauan Seribu Pulau
ekonomis Harapan,
Kelurahan
Pulau
Panggang
102. Training Masyarakat memahami Balai TN Kelurahan
workshop cara budidaya ikan hias Kepulauan Pulau
budidaya ikan dan ikan ekonomis Seribu, Kelapa,
hias dan ikan Perguruan tinggi, Kelurahan
ekonomis Sudin KPKP, Pulau
nelayan, Sudin Harapan,
PE Kepulauan Kelurahan
Seribu, Pulau
Kelurahan, Panggang
Perusahaan mitra
103. Pengembangan Ikan hias dan ikan Balai TN Zona
budidaya ikan ekonomis hasil budidaya Kepulauan Pemanfaatan
hias dan ikan menjadi sumber Seribu, II
ekonomis penghasilan bagi Perguruan tinggi,
masyarakat sekitar Sudin KPKP,
nelayan, Sudin
PE Kepulauan
Seribu,

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 91


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
Kelurahan,
Perusahaan mitra
104. Pembinaan dan Kelompok produk Balai TN Kelurahan
pendampingan pengolah ikan Kepulauan Pulau
kelompok mendapatkan akses Seribu, KLHK, Kelapa,
pengolahan informasi, Sudin KPKP, Kelurahan
produk pengembangan dan Kelurahan, Pulau
perikanan pemasaran produk Perusahaan Harapan,
perikanan mitra, SPKP Kelurahan
Pulau
Panggang
105. Training Masyarakat memahami Balai TN Kelurahan
Workshop cara budidaya abalone Kepulauan Pulau
budidaya Seribu, KLHK, Kelapa,
abalone Sudin KPKP, Kelurahan
Kelurahan, Pulau
Perusahaan Harapan,
mitra, nelayan Kelurahan
Pulau
Panggang
106. Pengembangan Abalone hasil budidaya Balai TN Zona
budidaya menjadi sumber Kepulauan Pemanfaatan
abalone penghasilan bagi Seribu, II
masyarakat sekitar Perguruan tinggi,
Sudin KPKP,
Kelurahan,
Perusahaan
mitra, nelayan
107. Pendampingan kelompok binaan dan Balai TN Kelurahan
dan Pembinaan mitra konservasi Kepulauan Pulau
kelompok mendapatkan akses Seribu, KLHK, Kelapa,
binaan dan informasi, Sudin KPKP, Kelurahan
mitra konservasi pengembangan dan Kelurahan, Pulau
pemasaran produk Perusahaan Harapan,
mitra, SPKP Kelurahan
Pulau
Panggang
108. Fasilitasi Kelompok binaan dan Balai TN Kelurahan
Pembentukan mitra konservasi menjadi Kepulauan Pulau
dan Penguatan kelompok yang mandiri Seribu, KLHK, Kelapa,
Kelembagaan Sudin KPKP, Kelurahan
Kelompok Kelurahan, Pulau
binaan dan kelompok binaan, Harapan,
kelompok mitra kelompok mitra Kelurahan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 92


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
konservasi konservasi Pulau
Panggang
109. Fasilitasi Produk-produk kelompok Balai TN Kelurahan
pengembangan binaan memenuhi Kepulauan Pulau
produk standar kelayakan Seribu, KLHK, Kelapa,
kelompok konsumsi Sudin KPKP, Kelurahan
binaan Kelurahan, Pulau
Perusahaan Harapan,
mitra, SPKP, Kelurahan
BPOM Pulau
Panggang
110. Penguatan Kelompok Pernitas dan Balai TN Kelurahan
kelembagaan SPKP terus Kepulauan Pulau
Pernitas dan mengembangkan Seribu, Kelompok Kelapa,
SPKP kegiatan usahanya binaan, Pihak Kelurahan
Kelurahan, Pulau
Pemkab Harapan,
Kepulauan Kelurahan
Seribu, Pulau
Perusahaan mitra Panggang
111. Penguatan Kelompok Sadar Wisata Balai TN Kelurahan
kelembagaan terus mengembangkan Kepulauan Pulau
Kelompok Sadar kegiatan usahanya Seribu, Kelompok Kelapa,
Wisata binaan, Pihak Kelurahan
Kelurahan, Pulau
Pemkab Harapan,
Kepulauan Kelurahan
Seribu, Pulau
Perusahaan mitra Panggang
112. Peningkatan Penjualan produk Balai TN Provinsi DKI
kapasitas kelompok binan semakin Kepulauan Jakarta
kelompok meningkat Seribu, BP2SDM
binaan terkait KLHK,
pengembangan perusahaan mitra
sistem promosi
berbasis media
sosial
113. Pelatihan dan Nelayan memiliki Balai TN Kelurahan
sertifikasi sertifikat keahlian dan Kepulauan Pulau
penangkapan melakukan penangkapan Seribu, Kelompok Kelapa,
ikan yang ramah ikan secara ramah nelayan, Pemkab Kelurahan
lingkungan lingkungan Kepulauan Seribu Pulau
Harapan,
Kelurahan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 93


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
Pulau
Panggang
114. Temu karya Kelompok binaan Balai TN Kelurahan
produk-produk mendapatkan informasi Kepulauan Pulau
kelompok mengenai Seribu, Kelompok Kelapa,
binaan pengembangan produk binaan, Pihak Kelurahan
dan akses pemasaran Kelurahan, Pulau
yang lebih luas Pemkab Harapan,
Kepulauan Kelurahan
Seribu, Pulau
Perusahaan mitra Panggang
115. Temu usaha Produk usaha hasil Balai TN Kelurahan
produk-produk kelompok binaan dapat Kepulauan Pulau
kelompok dipasarkan secara Seribu, Kelompok Kelapa,
binaan langsung kepada binaan, Pihak Kelurahan
konsumen Kelurahan, Pulau
Pemkab Harapan,
Kepulauan Kelurahan
Seribu, Pulau
Perusahaan mitra Panggang
116. Penyusunan Tersusunnya dokumen Balai TN Provinsi DKI
Rencana Rencana Pemberdayaan Kepulauan Jakarta
Pemberdayaan Masyarakat periode Seribu, Pemkab
Masyarakat 2023-2027 dan 2028- Kepulauan
2032 Seribu, Dit.
Kawasan
Konservasi,
Masyarakat
117. Sosialisasi Para pihak mengetahui Balai TN Kabupaten
Rencana rencana pemberdayaan Kepulauan Administrasi
Pemberdayaan masyarakat di kawasan Seribu, Pemprov Kepulauan
Masyarakat Taman Nasional DKI Jakarta, Seribu
Kepulauan Seribu Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Masyarakat
118. Sosialisasi Pemandu dan para pihak Balai TN Kabupaten
masterplan terkait mematuhi aturan Kepulauan Administrasi
ekowisata berwisata di TN Seribu, Pemkab Kepulauan
Taman Nasional Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu
Kepulauan Seribu, pemandu
Seribu wisata, kelompok
binaan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 94


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
119. Sosialisasi Penyedia jasa catering, Balai TN Kabupaten
standar homestay, kapal wisata Kepulauan Administrasi
pelayanan dan Pemandu wisata Seribu, Pemkab Kepulauan
ekowisata memahami standar Kepulauan Seribu
Taman Nasional pelayanan ekowisata di Seribu, Penyedia
Kepulauan TN Kepulauan Seribu jasa catering,
Seribu homestay, kapal
wisata
120. Review desin Tersusunnya 1 (satu) Direktorat PJLHK, Seluruh Zona
tapak dokumen desain tapak Balai TN
hasil review Kepulauan Seribu

121. Pemasangan Terpasangnya mouring Balai TN Zona


mouring buoy di buoy di areal wisata Kepulauan Pemanfaatan
areal wisata diving dan snorkeling Seribu, Pemilik I dan Zona
diving dan kapal, Pemandu Pemanfaatan
snorkeling wisata, Pemkab II
Kepulauan
Seribu, Pemprov
DKI Jakarta
122. Pemeliharaan Terpeliharanya mouring Balai TN Zona
mouring buoy di buoy di areal wisata Kepulauan Pemanfaatan
areal wisata diving dan snorkeling Seribu, Pemilik I dan Zona
diving dan kapal, Pemandu Pemanfaatan
snorkeling wisata, Pemkab II
Kepulauan
Seribu, Pemprov
DKI Jakarta
123. Sosialisasi Pengemudi kapal wisata Balai TN Zona
lokasi mouring menambatkan kapalnya Kepulauan Pemanfaatan
buoy di areal di mouring buoy Seribu, Pemilik I dan Zona
wisata diving kapal, Pemandu Pemanfaatan
dan snorkeling wisata, Pemkab II
Kepulauan
Seribu, Pemprov
DKI Jakarta
124. Pembinaan dan Pelaku jasa wisata Balai TN Kelurahan
pendampingan (catering, homestay, Kepulauan Seribu Pulau
pelaku jasa pemandu dan pemilik Pemkab Kelapa,
wisata kapal wisata) mematuhi Kepulauan Kelurahan
kebijakan pengelolaan Seribu, Pemprov Pulau
wisata alam di TN DKI Jakarta, Harapan,
Kepulauan Seribu Pelaku jasa Kelurahan
wisata Pulau

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 95


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
Panggang

125. Sosialisasi Izin Pelaku usaha yang Balai TN Kabupaten


Usaha beraktivitas di dalam Kepulauan Administrasi
Penyediaan kawasan TN Kepulauan Seribu, Pelaku Kepulauan
Jasa Wisata Seribu memiliki IUPJWA jasa wisata, Seribu
Alam (IUPJWA) Pemkab
Kepulauan Seribu
126. Survey Diketahuinya tingkat Balai TN Kelurahan
kepuasan kepuasan pengunjung Kepulauan Seribu Pulau
pelayanan terhadap pelayanan Kelapa,
kepada yang diberikan oleh Balai Kelurahan
pengunjung TN Kepulauan Seribu Pulau
Harapan,
Kelurahan
Pulau
Panggang
127. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Kabupaten
rencana dokumen rencana Kepulauan Administrasi
interpretasi interpretasi wisata alam Seribu, Kepulauan
wisata alam Pakar/ahli, Seribu
Pokdarwis,
Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Masyarakat
128. Pelatihan Meningkatnya Balai TN Kelurahan
interpretasi kemampuan para pelaku Kepulauan Pulau
wisata alam jasa wisata dalam Seribu, Kelapa,
untuk staf TN melakukan interpretasi Pakar/ahli, Kelurahan
Kepulauan wisata alam Pokdarwis, Pulau
Seribu dan Pemkab Harapan,
pelaku jasa Kepulauan Kelurahan
wisata alam Seribu, Pulau
Masyarakat Panggang
129. Pengembangan Terciptanya produk Pakar/ahli, Zona
interpretasi interpretasi wisata alam Pokdarwis, Pemanfaatan
wisata alam di di TN Kepulauan Seribu Pemprov DKI II
Taman Nasional Jakarta, Pemkab
Kepulauan Kepulauan
Seribu Seribu,
Masyarakat

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 96


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
130. Penyediaan Tersedianya sarpras KLHK, Balai TN Zona
sarana dan wisata alam yang Kepulauan Pemanfaatan
prasarana menjadi salah satu Seribu, Pemprov II
wisata alam destinasi wisatawan DKI Jakarta,
yang ramah masyarakat
lingkungan
131. Pembuatan Jumlah wisatawan di TN Direktorat PJLHK, Provinsi DKI
video/ film untuk Kepulauan Seribu Balai TN Jakarta
publikasi wisata meningkat minimal Kepulauan Seribu
alam Taman 10 % setiap tahun Pemkab
Nasional Kepulauan Seribu
Kepulauan
Seribu
132. Festival Hari Balai TN Kabupaten
Jadi Taman Kepulauan Administrasi
Nasional Seribu, Pemkab Kepulauan
Kepulauan Kepulauan Seribu
Seribu Seribu,
masyarakat
133. Penyediaan Tersedianya bahan Balai TN Provinsi DKI
bahan promosi promosi wisata Kepulauan Seribu Jakarta
wisata
134. Fasilitasi Balai TN Kepulauan Balai TN Indonesia
kegiatan Seribu berpartisipasi Kepulauan Seribu
Pameran dan dalam kegiatan Pameran
Jambore dan Jambore Nasional
Nasional Konservasi Alam
Konservasi
Alam
135. Pemeliharaan Taman biota menjadi Balai TN Kep Zona
taman biota destinasi edukasi yang Seribu Pemanfaatan
berkelanjutan bagi II
wisatawan
136. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
Rencana dokumen RPJPn setiap Kepulauan Seribu Jakarta
Pengelolaan tahun
Jangka Pendek
(RPJPn)
137. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
Rencana dokumen RPJP tahun Kepulauan Seribu Jakarta
Pengelolaan 2030-2039
Jangka Panjang
(RPJP)

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 97


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
138. Penyusunan Tersusunnya 2 (dua) Balai TN Provinsi DKI
Renstra dokumen Renstra, yaitu Kepulauan Seribu Jakarta
tahun 2025-2029 dan
2030-2034
139. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
Renja dokumen Renja tiap Kepulauan Seribu Jakarta
tahun
140. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
RKA-K/L dokumen RKA-K/L tiap Kepulauan Seribu Jakarta
tahun
141. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
POK DIPA dokumen POK DIPA Kepulauan Seribu Jakarta
setiap tahun
142. Penyelenggara- Kegiatan DIPA yang Balai TN Provinsi DKI
an Satuan memiliki resiko tinggi Kepulauan Jakarta
Pengendalian tidak sesuai Seribu, Itjen
Intern pelaksanaannya dengan KLHK dan
Pemerintah POK dapat dikendalikan Setditjen KSDAE
(SPIP)
143. Monitoring dan Kegiatan kerjasama Balai TN Provinsi DKI
Evaluasi dengan mira dapat Kepulauan Jakarta
Kerjasama termonitor dan dievaluasi Seribu, Direktorat
PIKA
144. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
Laporan Kinerja dokumen Laporan Kepulauan Seribu Jakarta
Kinerja tiap tahun
145. Penyusunan Tersusunnya 2 (dua) Balai TN Provinsi DKI
laporan capaian dokumen Laporan Kepulauan Seribu Jakarta
Renstra Capaian Renstra tahun
2020-2024 dan 2025-
2029
146. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
laporan capaian dokumen Laporan Kepulauan Seribu Jakarta
Renja Capaian Renja tiap
tahun
147. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
Buku Statistik dokumen Buku Statistik Kepulauan Seribu Jakarta
Tahunan Tahunan
148. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
Laporan dokumen Laporan Kepulauan Seribu Jakarta
Keuangan Keuangan tiap tahun

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 98


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
149. Rekonsiliasi Kesesuaian laporan Balai TN Indonesia
SAIBA dan BMN keuangan tingkat Balai Kepulauan
TN Kepulauan Seribu Seribu, Ditjen
dengan Ditjen KSDAE KSDAE, Biro
Keuangan KLHK
150. Penilaian Kegiatan pejabat BP2SDM, Ditjen Provinsi DKI
DUPAK pejabat fungsional terverifikasi KSDAE, Balai TN Jakarta
fungsional dan mendapatkan kredit Kepulauan Seribu
sesuai dengan
kinerjanya
151. Penyusunan Tersusunnya 2 (dua) Balai TN Provinsi DKI
Laporan dokumen Laporan Kepulauan Jakarta
Kepegawaian Kepegawaian tiap tahun Seribu, Biro
Kepegawaian
152. Pembinaan Meningkatnya Balai TN Indonesia
pegawai pengetahuan dan Kepulauan
kapasitas pegawai TN Seribu,
Kepulauan Seribu terkait Perguruan Tinggi,
bidang administrasi dan Pakar/Ahli
teknis pengelolaan
kawasan
153. Fasilitasi Uji Diperolehnya pegawai Ditjen KSDAE, Indonesia
Kompetensi TN Kepulauan Seribu BP2SDM KLHK,
kenaikan yang kompeten dalam Balai TN
jabatan pejabat bidang jabatannya Kepulauan Seribu
fungsional sesuai dengan standar
nasional
154. Fasilitasi Meningkatnya Pusdiklat LHK, Indonesia
Pendidikan dan pengetahuan dan Balai Diklat LHK,
Pelatihan kemampuan teknis Balai TN
Pegawai pegawai TN Kepulauan Kepulauan Seribu
Seribu sehingga
memberikan kontribusi
dan inovasi kepada Balai
TN Kepulauan Seribu
155. In House Meningkatnya Ahli, Ditjen Kabupaten
Training GIS pengetahuan dan Planologi, Balai Administrasi
kemampuan teknis TN Kepulauan Kepulauan
pegawai TN Kepulauan Seribu Seribu
Seribu terkait pemetaan
kawasan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 99


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
156. In House Meningkatnya Ahli, Balai TN Kabupaten
Training pengetahuan dan Kepulauan Seribu Administrasi
Fotografi dan kemampuan teknis Kepulauan
Jurnalistik pegawai TN Kepulauan Seribu
Seribu terkait pemetaan
kawasan
157. Pelatihan SAR Meningkatnya Balai TN Zona
Laut pengetahuan dan Kepulauan Pemanfaatan
kemampuan teknis Seribu, Basarnas II
pegawai TN Kepulauan
Seribu terkait
kemampuan SAR di laut
158. In House Meningkatnya Balai TN Kelurahan
Training pengetahuan dan Kepulauan Pulau
pendampingan kemampuan teknis Seribu, LSM Kelapa,
kelompok pegawai TN Kepulauan Kelurahan
Seribu terkait Pulau
kemampuan Harapan dan
pendampingan kelompok Kelurahan
binaan Pulau
Panggang
159. Pelatihan Selam Meningkatnya Balai TN Seluruh Zona
kemampuan menyelam Kepulauan
pegawai TN Kepulauan Seribu, Ahli
Seribu dalam rangka
mendukung pengelolaan
kawasan
160. Pelatihan Meningkatnya Balai TN Seluruh Zona
Underwater kemampuan pegawai Kepulauan Seribu
Photo Transect terkait kegiatan , Ahli
(UPT) tingkat monitoring terumbu
lanjut karang dan biota lainnya
di TN Kepulauan Seribu
161. Pelatihan olah Meningkatnya Balai TN Kelurahan
Tempat kemampuan Polisi Kepulauan Seribu Pulau
Kejadian Kehutanan terkait olah , Ahli Panggang
Perkara (TKP) Tempat Kejadian
Perkara (TKP)
162. Pelatihan drone Pegawai Balai TN Balai TN Kelurahan
dan Aerial Kepulauan Seribu Kepulauan Seribu Pulau
Mapping mengetahui dan , Ahli Panggang
memahami teknik
penggunaan drone dan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 100


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
pemetaan kawasan
menggunakan aerial
mapping
163. Sertifikasi Operator drone Balai TN Provinsi DKI
operator dan mendapatkan sertifikasi Kepulauan Jakarta
analisis Drone Seribu, Lembaga
sertifikasi
164. Pelatihan Public Kemampuan public Balai TN Kelurahan
Speaking speaking pegawai Balai Kepulauan Pulau
TN Kepulauan Seribu, Ahli Panggang
meningkat
165. Penyegaran Meningkatnya Balai TN Kelurahan
Pejabat pengetahuan Pejabat Kepulauan Pulau
Fungsional Fungsional Polisi Seribu, Ditjen Panggang
Polisi Kehutanan Balai TN Gakkum,
Kehutanan Kepulauan Seribu Kepolisian
mengenai kebijakan
pengamanan kawasan
dan penegakan hukum
166. Penyegaran Meningkatnya kapasitas Balai TN Kelurahan
Pejabat pejabat Fungsional Kepulauan Pulau
Fungsional Pengendali Ekosistem Seribu, Direktorat Panggang
Pengendali Hutan dalam kegiatan KKH, Perguruan
Ekosistem survei keanekaragaman Tinggi
Hutan hayati
167. Peningkatan Meningkatnya kapasitas Balai TN Kelurahan
kapasitas Pejabat Fungsional Kepulauan Pulau
Pejabat Penyuluh Kehutanan Seribu, Direktorat Panggang
Fungsional dalam pendampingan Kawasan
Penyuluh adaptasi terhadap Konservasi,
Kehutanan perubahan iklim berbasis Perguruan Tinggi
terkait ekosistem (Ecosystem
pendampingan Based Adaptation)
adaptasi kepada masyarakat
perubahan iklim
berbasis
ekosistem
(Ecosystem
Based
Adaptation)
168. Updating BMN TN Kepulauan Balai TN Kelurahan
kondisi BMN Seribu selalu mengalami Kepulauan Pulau
update dalam rangka Seribu, KPKNL Kelapa,

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 101


No. Rencana Aksi/ Indikator Keberhasilan Pemangku Lokasi /
Kegiatan Kegiatan Kepentingan Zona
(Pihak yang
Terlibat)
mendukung kinerja Kelurahan
Pulau
Harapan dan
Kelurahan
Pulau
Panggang
169. Penghapusan BMN yang sudah kondisi Balai TN Kelurahan
BMN rusak berat dapat Kepulauan Pulau
dihapus untuk Seribu, KPKNL Kelapa,
diperbaharui dalam Kelurahan
rangka mendukung Pulau
kinerja Harapan dan
Kelurahan
Pulau
Panggang
170. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
Laporan BMN dokumen laporan kondisi Kepulauan Seribu Jakarta
BMN TN Kepulauan
Seribu tiap tahun
171. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Balai TN Provinsi DKI
SOP perawatan dokumen SOP Kepulauan Seribu Jakarta
BMN perawatan BMN
172. Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) TN Kep. Seribu, Indonesia
Rencana dokumen RK- BMN Setditjen KSDAE,
Kebutuhan BMN setiap tahun Biro Umum KLHK
(RK-BMN)

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 102


LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Tata Waktu Pelaksanaan Kegiatan Tahun 2020-2029
Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
Tujuan Pengelolaan 1
Melindungi dan mengamankan kawasan dari gangguan yang mengancam ekosistem perairan laut dangkal termasuk spesies penting di Taman Nasional Kepulauan Seribu
1 Patroli Menurunnya kejadian Seluruh Zona Balai TN APBN 500.000.000
Gabungan gangguan kawasan Kepulauan
TN Kepulauan Seribu Seribu,
(perambahan, illegal Pemkab
fishing, pencemaran Kepulauan
sampah dan limbah Seribu,
serta pengambilan Kepolisian,
batu karang dan pasir) Ditjen Gakkum
sebesar 10 % dari dan MMP
baseline data tahun
2019
2 Patroli Rutin Menurunnya kejadian Seluruh Zona Balai TN APBN 2.000.000.000
gangguan kawasan Kepulauan
TN Kepulauan Seribu Seribu
(perambahan, illegal
fishing, pencemaran
sampah dan limbah
serta pengambilan
batu karang dan pasir)
sebesar 10 % dari
baseline data tahun
2019

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 104


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
3 Patroli Bersama Menurunnya kejadian Seluruh Zona Balai TN APBN 1.000.000.000
MMP gangguan kawasan Kepulauan
TN Kepulauan Seribu Seribu, MMP
(perambahan, illegal
fishing, pencemaran
sampah dan limbah
serta pengambilan
batu karang dan pasir)
sebesar 10 % dari
baseline data tahun
2019
4 Patroli Menurunnya kejadian Seluruh Zona Balai TN APBN 900.000.000
Fungsional gangguan kawasan Kepulauan
TN Kepulauan Seribu Seribu
(perambahan, illegal
fishing, pencemaran
sampah dan limbah
serta pengambilan
batu karang dan pasir)
sebesar 10 % dari
baseline data tahun
2019
5 Patroli Intelijen Terdatanya pelaku Seluruh Zona Balai TN APBN 150.000.000
dan aktivitas Kepulauan
pelanggaran yang Seribu
terjadi di dalam
kawasan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 105


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
6 Patroli Menurunnya kejadian Seluruh Zona Balai TN APBN 300.000.000
pengamanan gangguan kawasan Kepulauan
penangkapan TN Kepulauan Seribu Seribu
ikan berupa penangkapan
menggunakan ikan menggunakan
jaring muroami jaring muroami
sebesar 10 % dari
baseline data tahun
2019
7 Patroli Terpantaunya hasil Kelurahan Balai TN APBN 180.000.000
pengamanan tangkapan ikan hias di Pulau Kelapa, Kepulauan
hasil tangkapan kawasan TN Kelurahan Seribu, Sudin
ikan hias secara Kepulauan Seribu Pulau KPKP, MMP
terpadu di Harapan dan
dermaga Kelurahan
pendaratan Pulau
pulau Panggang
pemukiman
8 Patroli Menurunnya kejadian Seluruh Zona Balai TN APBN 300.000.000
pengamanan gangguan kawasan Kepulauan
pulau peneluran TN Kepulauan Seribu Seribu,
(nesting island) (pencurian telur Pemkab
penyu penyu) sebesar 10 % Kepulauan
dari baseline data Seribu,
tahun 2019 Pemprov DKI
Jakarta
9 Penjagaan Zona Menurunnya kejadian Zona Inti Balai TN APBN 1.100.000.000
Inti II di pos gangguan kawasan di Kepulauan
Pulau Penjaliran Zona Inti II (illegal Seribu, MMP
Timur fishing) sebesar 10 %
dari baseline data
tahun 2019

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 106


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
10 Koordinasi Terkoordinasikannya Kelurahan Balai TN APBN 600.000.000
pengamanan kegiatan pengamanan Pulau Kelapa, Kepulauan
dan penanganan dan penanganan Kelurahan Seribu,
gangguan gangguan kawasan Pulau Kelurahan,
kawasan dengan dengan para phak Harapan dan Kepolisian
para pihak Kelurahan Resort
Pulau Kepulauan
Panggang Seribu, MMP,
masyarakat
11 Penyegaran Meningkatnya Kelurahan Ditjen APBN 250.000.000
. Masyarakat pengetahuan Pulau Kelapa, Gakkum, Balai
Mitra Polhut Masyarakat Mitra Kelurahan TN Kepulauan
(MMP) Polhut dalam Pulau Seribu, MMP
mendukung kegiatan Harapan dan
pengamanan kawasan Kelurahan
Taman Nasional Pulau
Kepulauan Seribu Panggang
12 Aerial mapping Terpetakannya kondisi Seluruh Zona Balai TN APBN 150.000.000
untuk potensi kerawanan gangguan Kepulauan
gangguan TN Kepulauan Seribu Seribu
kawasan
13 Pengembangan Sistem database Provinsi DKI Balai TN APBN 100.000.000
database gangguan kawasan Jakarta Kepulauan
gangguan berbasis spasial Seribu,
kawasan dikembangkan dalam Perguruan
berbasis spasial aplikasi SIMPUL 1000 tinggi,
Konsultan IT

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 107


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
14 Administrasi Senjata api terpelihara Provinsi DKI Balai TN APBN 60.000.000
senjata api dan dan diperpanjangnya Jakarta Kepulauan
pemegang kartu kuning senjata Seribu, Polda
senjata api api Metro Jaya
Jakarta
15 Perpanjangan Diperpanjangnya buku Provinsi DKI Balai TN APBN 70.000.000
buku pas senpi, pas senpi, kartu Jakarta Kepulauan
kartu pengpin pengpin dan KTA Seribu, Polda
dan KTA polhut polhut Metro Jaya
Jakarta
16 Psikotes untuk Petugas pemegang Provinsi DKI Balai TN APBN 140.000.000
penggunaan senjata api lulus Jakarta Kepulauan
senjata api psikotes Seribu, Polda
Metro Jaya
Jakarta

17 Pelatihan Petugas pemegang Provinsi DKI Balai TN APBN 250.000.000


Penyegaran senjata api lulus Jakarta Kepulauan
Menembak pelatihan menembak Seribu, Polda
Metro Jaya
Jakarta

18 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN dan 100.000.000


SOP dokumen SOP Jakarta Kepulauan Mitra
penanganan penanganan limbah Seribu,
limbah tarball tarball Perusahaan
secara terpadu pengeboran
dengan pihak minyak, KLHK,
terkait Pemda

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 108


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
19 Implementasi Penanganan limbah Seluruh Zona Balai TN APBN dan 80.000.000
SOP mengacu pada Kepulauan Mitra
penanganan dokumen SOP yang Seribu,
limbah tarball telah disusun Perusahaan
secara terpadu pengeboran
dengan pihak minyak, KLHK,
terkait Pemda
20 Inventarisasi Terdatanya rencana Zona Balai TN APBN 90.000.000
pengembangan pengembangan pulau Pemanfatan I Kepulauan
pulau milik milik pribadi dan resort dan Zona Seribu,
pribadi dan wisata Pemanfaatan Pemkab
resort wisata II Kepulauan
Seribu, Pemilik
pulau dan
pengelola
resort wisata

21 Sosialisasi Pemilik pulau dan Provinsi DKI Balai TN APBN 120.000.000


desain tapak resort wisata serta Jakarta Kepulauan
dan Izin Usaha pengusaha yang Seribu,
Penyediaan membangun sarpras Pemkab
Sarana Wisata wisata di kawasan TN Kepulauan
Alam (IUPSWA) Kepulauan Seribu Seribu,
memiliki IUPSWA Pemprov DKI
Jakarta,
Pemilik pulau
dan pengelola
resort wisata,
pengusaha

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 109


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
22 Penyusunan dan Disahkannya Zona Pemprov APBN 60.000.000
Penandatangan- dokumen Perjanjian Pemanfatan I Jakarta,
an Perjanjian Kerjasama (PKS) dan Zona Pemkab
Kerjasama pembangunan Pemanfaatan Kepulauan
(PKS) strategis yang tidak II Seribu, Ditjen
pembangunan dapat dielakkan antara KSDAE, Balai
strategis yang Dirjen KSDAE dengan TN Kepulauan
tidak dapat mitra Seribu
dielakkan

23 Sosialisasi Para pihak mematuhi Kabupaten Balai TN APBN 180.000.000


Zonasi kawasan aturan yang berlaku di Administrasi Kepulauan
TN Kepulauan setiap zona di Kepulauan Seribu,
Seribu kepada kawasan TN Seribu Pemda,
para pihak Kepulauan Seribu masyarakat
setempat,
SPKP, MMP
24 Pemasangan Terpasangnya tanda Seluruh Zona Ditjen PKTL APBN 1.500.000.000
tanda batas batas zonasi kawasan KLHK, Ditjen
zonasi kawasan TN Kepulauan Seribu KSDAE, Balai
TN Kepulauan TN Kepulauan
Seribu Seribu,
Pemprov
Jakarta,
Pemkab
Kepulauan
Seribu dan
Masyarakat

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 110


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
25 Pemeliharaan Terpeliharanya tanda Seluruh Zona Ditjen PKTL APBN 1.200.000.000
tanda batas batas zonasi kawasan KLHK, Ditjen
zonasi kawasan TN Kepulauan Seribu KSDAE, Balai
TN Kepulauan TN Kepulauan
Seribu Seribu,
Pemprov
Jakarta,
Pemkab
Kepulauan
Seribu dan
Masyarakat

26 Sosialisasi tanda Para pihak mengakui Kabupaten Ditjen PKTL APBN 120.000.000
batas zonasi dan mematuhi aturan Administrasi KLHK, Ditjen
kepada para zonasi di kawasan TN Kepulauan KSDAE, Balai
pihak Kepulauan Seribu Seribu TN Kepulauan
(stakeholders) Seribu
Pemprov
Jakarta
Pemkab
Kepulauan
Seribu dan
Masyarakat
27 Review Zonasi Tersusunnya 1 (satu) Seluruh Zona Balai TN APBN 80.000.000
kawasan TN dokumen zonasi hasil Kepulauan
Kepulauan review Seribu
Seribu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 111


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
28 Koordinasi Ditemukannya solusi Provinsi DKI Kementerian APBN 10.000.000
mengenai permasalahan Jakarta Kelautan Dan
Rencana Tata tumpang tindih Perikanan,
Ruang Daerah pengelolaan laut di Dinas KPKP,
dan RZWP3K kawasan Taman Dinas CKTRP,
serta RZKSN Nasional Kepulauan Ditjen PKTL
Kementerian Seribu KLHK, Ditjen
Kelautan dan KSDAE, Balai
Perikanan TN Kepulauan
Seribu
29 Koordinasi dan Terselesaikannya 1 Provinsi DKI Direktorat APBN 20.000.000
konsultasi (satu) peta kawasan Jakarta PIKA, Balai TN
penyelesaian TN Kepulauan Seribu Kepulauan
One Map Policy dalam kebijakan satu Seribu, BIG,
peta yang dikeluarkan Dinas CKTRP
oleh BIG Jakarta

Tujuan Pengelolaan 2
Melindungi dan memulihkan ekosistem perairan laut dangkal yang terganggu di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
1 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Direktorat APBN, Mitra 50.000.000
rencana dokumen Rencana Jakarta Kawasan
adaptasi dan Adaptasi dan Mitigasi Konservasi,
mitigasi Perubahan Iklim Balai TN
perubahan iklim periode 2022-2026 Kepulauan
Seribu,
Perguruan
Tinggi, LSM,
mitra

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 112


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
2 Penanaman Tertanamnya Zona Balai TN APBN, Mitra 1.700.000.000
mangrove mangrove pada areal Pemanfaatan Kepulauan
yang mengalami I dan Zona Seribu, Kader
kerusakan Pemanfaatan Konservasi,
II mitra,
Perguruan
tinggi

3 Monitoring hasil Terpantaunya hasil Zona Balai TN APBN, Mitra 200.000.000


penanaman penanaman mangrove Pemanfaatan Kepulauan
mangrove berupa persentase I dan Zona Seribu, Kader
tutupan mangrove Pemanfaatan Konservasi,
II mitra,
Perguruan
tinggi
4 Monitoring Terdatanya musim Seluruh zona Balai TN APBN, Mitra 160.000.000
musim bertelur bertelur Penyu Sisik Kepulauan
Penyu Sisik dan dan Hijau serta sex Seribu, mitra
Hijau serta sex ratio tukik
ratio tukik

5 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Direktorat APBN, Mitra 60.000.000


Rencana dokumen Rencana Jakarta Kawasan
Pemulihan Pemulihan Ekosistem Konservasi,
Ekosistem lamun periode 2021- Balai TN
(RPE) lamun 2025 Kepulauan
Seribu,
Perguruan
Tinggi, LSM,
mitra

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 113


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
6 Pemulihan Tertanamnya lamun Zona Balai TN APBN, Mitra 900.000.000
ekosistem lamun pada areal yang Pemanfaatan Kepulauan
mengalami kerusakan I dan Zona Seribu, Kader
Pemanfaatan Konservasi,
II mitra,
Perguruan
tinggi
7 Monitoring hasil Terpantaunya hasil Zona Balai TN APBN, Mitra 400.000.000
pemulihan pemulihan ekosistem Pemanfaatan Kepulauan
ekosistem lamun lamun berupa I dan Zona Seribu, Kader
persentase tutupan Pemanfaatan Konservasi,
lamun II mitra,
Perguruan
tinggi
8 Monitoring Terdatanya tutupan Seluruh Zona Balai TN APBN 320.000.000
lamun di sekitar lamun di sekitar Kepulauan
pembangunan pembangunan Seribu,
breakwater dan breakwater dan kolam masyarakat
kolam labuh labuh

9 FGD hasil Tersusunnya rencana Provinsi DKI Balai TN APBN 24.000.000


monitoring tindak lanjut dari hasil Jakarta Kepulauan
lamun di sekitar FGD Seribu,
pembangunan Pemkab
breakwater dan Kepulauan
kolam labuh Seribu, Ahli
10 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Direktorat APBN 80.000.000
Rencana dokumen Rencana Jakarta Kawasan
Pemulihan Pemulihan Ekosistem Konservasi,
Ekosistem Terumbu Karang Balai TN
(RPE) Terumbu periode 2023-2027 Kepulauan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 114


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
Karang Seribu,
Perguruan
Tinggi, LSM,
mitra
11 Pemulihan Tertanamnya karang Seluruh Zona Balai TN APBN, Mitra 4.500.000.000
ekosistem melalui transplantasi Kepulauan
terumbu karang karang pada areal Seribu, Kader
yang mengalami Konservasi,
kerusakan minimal mitra,
seluas 1.200 m2 Perguruan
tinggi
12 Monitoring hasil Terpantaunya hasil Seluruh Zona Kader APBN, Mitra 2.100.000.000
pemulihan pemulihan ekosistem Konservasi,
ekosistem terumbu karang mitra,
termbu karang berupa persentase Perguruan
tutupan karang dalam tinggi
kondisi sedang
sampai baik
Indeks kematian
karang hasil
transplantasi masuk
dalam kategori rendah
13 Monitoring Terdatanya tutupan Seluruh Zona Balai TN APBN 320.000.000
terumbu karang dan kondisi karang di Kepulauan
di sekitar sekitar pembangunan Seribu,
pembangunan breakwater dan kolam masyarakat
breakwater dan labuh
kolam labuh

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 115


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
14 FGD hasil Tersusunnya rencana Provinsi DKI Balai TN APBN 24.000.000
monitoring tindak lanjut dari hasil Jakarta Kepulauan
terumbu karang FGD Seribu,
di sekitar Pemkab
pembangunan Kepulauan
breakwater dan Seribu, Ahli
kolam labuh
15 Monitoring Terdatanya Seluruh Zona Balai TN APBN 500.000.000
sedimentasi di sedimentasi yang Kepulauan
areal yang merusak ekosistem di Seribu, Kader
terdampak sekitar areal Konservasi,
pembangunan pembangunan mitra,
dermaga dan dermaga dan Perguruan
breakwater breakwater tinggi

16 Penanganan Ekosistem di sekitar Seluruh Zona Balai TN APBN 100.000.000


sedimentasi di areal pembangunan Kepulauan
areal yang dermaga dan Seribu, Kader
terdampak breakwater tidak Konservasi,
pembangunan mengalami kerusakan mitra,
dermaga dan Perguruan
breakwater tinggi
17 Monitoring Terpantaunya kualitas Seluruh Zona Balai TN APBN 500.000.000
kualitas perairan perairan laut di sekitar Kepulauan
laut di sekitar pulau-pulau Seribu, Kader
pulau-pulau pemukiman yang Konservasi,
pemukiman berpotensi mitra,
yang berpotensi mengganggu Perguruan
mengganggu ekosistem terumbu tinggi
ekosistem karang
terumbu karang

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 116


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
18 Aerial mapping Terpetakannya kondisi Seluruh Zona Balai TN APBN, Mitra 150.000.000
ekosistem ekosistem terumbu Kepulauan
terumbu karang karang di kawasan Seribu
Taman Nasional
Kepulauan Seribu
19 Monitoring Teridentifikasi dan Seluruh Zona Balai TN APBN 150.000.000
fungsi Kawasan terdatanya fungsi Kepulauan
kawasan Seribu,
Masyarakat

20 Evaluasi Diketahuinya data dan Seluruh Zona Ditjen KSDAE, APBN 400.000.000
kesesuaian informasi mengenai Balai TN
fungsi kawasan keutuhan kawasan Kepulauan
Taman Nasional Seribu,
Kepulauan Seribu Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Perguruan
Tinggi,
Masyarakat
Tujuan Pengelolaan 3
Melindungi dan meningkatkan populasi spesies penting di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
1 Monitoring Terdatanya trend Zona Inti Balai TN APBN 300.000.000
Satwa Prioritas populasi penyu sisik di Kepulauan
(Penyu Sisik) di Site Monitoring Seribu
Site Monitoring

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 117


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
2 Pembinaan Ditemukannya telur Seluruh Zona Balai TN APBN 300.000.000
habitat alami penyu sisiik di Kepulauan
peneluran penyu beberapa pulau dan Seribu, Kader
sisik (Nesting gosong yang menjadi konservasi,
Islands Penyu habitat peneluran MMP
Sisik) penyu
3 Pengendalian Berkurangnya telur Seluruh Zona Dit. KKH, Balai APBN 170.000.000
populasi penyu yang dimangsa TN Kepulauan
predator telur oleh predator di Seribu,
penyu beberapa pulau dan Perguruan
gosong yang menjadi tinggi,
habitat peneluran masyarakat
penyu
4 Pelestarian semi Pelepasliaran tukik Kelurahan Balai TN APBN, Mitra 1.200.000.000
alami penyu mencapai 80 % dari Pulau Kelapa, Kepulauan
sisik jumlah telur yang Kelurahan Seribu, Mitra,
ditampung di tempat Pulau SPKP, Kader
pelestarian penyu sisik Harapan dan konservasi
Kelurahan
Pulau
Panggang
5 Workshop Tersusunnya rencana Provinsi DKI Balai TN APBN, Mitra 200.000.000
penyelamatan aksi bersama untuk Jakarta Kepulauan
nesting area penyelematan nesting Seribu, Mitra,
penyu area penyu SPKP, Kader
konservasi,
Sudin KPKP

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 118


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
6 Penyusunan Tersusunnya SOP Provinsi DKI Balai TN APBN 25.000.000
SOP penanganan penyu Jakarta Kepulauan
penanganan dan mamalia laut Seribu, Sudin
penyu dan yang tersangkut jaring KPKP,
mamalia laut Nelayan
yang tersangkut
jaring
7 Monitoring Tutupan karang di TN Seluruh Zona Balai TN APBN, Mitra 1.000.000.000
terumbu karang Kepulauan Seribu Kepulauan
masuk dalam kategori Seribu,
sedang hingga baik Yayasan
Terangi,
Masyarakat,
Kader
Konservasi,
perguruan
tinggi, pakar
8 Pengendalian Indeks kematian Seluruh Zona Balai TN APBN, Mitra 400.000.000
hama terumbu karang masuk dalam Kepulauan
karang kategori rendah Seribu,
Yayasan
Terangi,
Masyarakat,
Kader
Konservasi,
perguruan
tinggi, pakar
9 Pemeliharaan Arboretum terumbu Zona Balai TN Kep APBN 40.000.000
arboretum karang terpelihara Pemanfaatan Seribu
terumbu karang II

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 119


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
10 Pemeliharaan Taman Koleksi Karang Zona Balai TN Kep APBN 50.000.000
Taman Koleksi terpelihara Pemanfaatan Seribu
Karang II
11 Pembangunan Kondisi tutupan Zona Balai TN Kep APBN, Mitra 250.000.000
Coral Garden karang dalam kondisi Pemanfaatan Seribu, Mitra
baik di Coral Garden II
12 Pemeliharaan Terpeliharanya Zona Balai TN Kep APBN, Mitra 160.000.000
Coral Garden terumbu karang di Pemanfaatan Seribu, Mitra
Coral Garden II
13 Identifikasi dan Terdatanya populasi Seluruh Zona Balai TN APBN 200.000.000
inventarisasi dan sebaran invasif Kepulauan
invasif spesies spesies Seribu,
Yayasan
Terangi,
Masyarakat,
Kader
Konservasi,
perguruan
tinggi, pakar
14 Inventarisasi Diketahuinya lokasi- Seluruh Zona Balai TN APBN 80.000.000
SPAG serta lokasi yang menjadi Kepulauan
identifikasi jenis area pemijahan serta Seribu,
ikan napoleon, jenis ikan napoleon, masyarakat
ikan konsumsi ikan konsumsi dan
dan ikan hias ikan hias
15 Monitoring ikan Terdatanya trend Seluruh Zona Balai TN APBN 300.000.000
napoleon populasi ikan Kepulauan
napoleon Seribu, PKSPL
IPB, LIPI,
Sudin KPKP,

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 120


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
mitra,
masyarakat
16 Monitoring ikan Terdatanya trend Seluruh Zona Balai TN APBN 500.000.000
hias dan ikan populasi ikan hias dan Kepulauan
konsumsi ikan konsumsi Seribu, PKSPL
IPB, LIPI,
Sudin KPKP,
mitra,
masyarakat
17 Pembuatan Mini Populasi ikan di Zona Balai TN APBN, Mitra 25.000.000
Fish Shelter sekitar area Mini Fish Pemanfaatan Kepulauan
Shelter meningkat I dan Zona Seribu, Sudin
Pemanfaatan KPKP, Mitra,
II masyarakat
18 Pemeliharaan Terpeliharanya Mini Zona Balai TN APBN, Mitra 160.000.000
Mini Fish Shelter Fish Shelter Pemanfaatan Kepulauan
I dan Zona Seribu, Sudin
Pemanfaatan KPKP, Mitra,
II masyarakat
19 Monitoring ikan Terdatanya populasi Zona Balai TN APBN, Mitra 630.000.000
di area Mini Fish ikan di area Mini Fish Pemanfaatan Kepulauan
Shelter Shelter meningkat I dan Zona Seribu, Sudin
Pemanfaatan KPKP, Mitra,
II masyarakat
20 Dukungan Kegiatan transplantasi Zona Balai TN Kep APBN 100.000.000
restocking dan ikan hias oleh Pemanfaatan Seribu,
rehabilitasi kelompok masyarakat II Masyarakat
transplantasi dapat termonitor
karang hias
bersama
masyarakat

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 121


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
21 Inventarisasi dan Terdatanya populasi Seluruh Zona Balai TN APBN, MItra 250.000.000
monitoring sponge untuk Kepulauan
Sponge bioprospecting Seribu, PKSPL
bioprospecting IPB, LIPI,
Sudin KPKP,
mitra,
masyarakat
22 Inventarisasi dan Terdatanya populasi Seluruh Zona Balai TN APBN, MItra 260.000.000
monitoring makrolaga untuk Kepulauan
makroalga bioprospecting Seribu, PKSPL
bioprospecting IPB, LIPI,
Sudin KPKP,
mitra,
masyarakat
23 Inventarisasi Terdatanya habitat Seluruh Zona Balai TN APBN, Mitra 50.000.000
teripang dan populasi teripang Kepulauan
Seribu, PKSPL
IPB, LIPI,
Sudin KPKP,
mitra,
masyarakat
24 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN, Mitra 80.000.000
rencana dokumen rencana Jakarta Kepulauan
restocking restocking teripang Seribu,
teripang PKSPL IPB,
masyarakat
25 Restocking Populasi teripang Zona Balai TN APBN, Mitra 320.000.000
teripang meningkat Pemanfaatan Kepulauan
dibandingkan hasil II Seribu,
inventarisasi awal PKSPL IPB,
masyarakat

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 122


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
26 Monitoring Persentase hidup Zona Balai TN APBN, Mitra 560.000.000
populasi hasil teripang mencapai Pemanfaatan Kepulauan
restocking 80 % II Seribu,
teripang PKSPL IPB,
masyarakat
27 Inventarisasi Terdatanya habitat Seluruh Zona Balai TN APBN, Mitra 85.000.000
kima dan populasi kima Kepulauan
Seribu, LIPI,
Sudin KPKP,
mitra,
masyarakat
28 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN, Mitra 80.000.000
rencana dokumen rencana Jakarta Kepulauan
restocking kima restocking kima Seribu,
Perguruan
tinggi,
masyarakat
29 Restocking Populasi kima Zona Balai TN APBN, Mitra 320.000.000
kima meningkat Pemanfaatan Kepulauan
dibandingkan hasil II Seribu, LIPI,
inventarisasi awal Sudin KPKP,
mitra,
masyarakat
30 Monitoring Persentase hidup Zona Balai TN APBN, Mitra 560.000.000
populasi hasil kima mencapai 80 % Pemanfaatan Kepulauan
restocking kima II Seribu,
Perguruan
tinggi, mitra,
masyarakat

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 123


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
31 Inventarisasi Terdatanya habitat Seluruh Zona Balai TN APBN, Mitra 50.000.000
abalone dan populasi abalone Kepulauan
Seribu,
PKSPL IPB,
masyarakat
32 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN, Mitra 60.000.000
rencana dokumen rencana Jakarta Kepulauan
restocking restocking abalone Seribu,
abalone PKSPL IPB,
masyarakat
33 Restocking Populasi abalone Zona Balai TN APBN, Mitra 28.000.000
abalone meningkat Pemanfaatan Kepulauan
dibandingkan hasil II Seribu,
inventarisasi awal PKSPL IPB,
masyarakat
34 Monitoring Persentase hidup Zona Balai TN APBN, Mitra 490.000.000
populasi hasil abalone mencapai Pemanfaatan Kepulauan
restocking 80 % II Seribu,
abalone PKSPL IPB,
masyarakat
35 Rehabilitasi dan Kegiatan Rehabilitasi Kelurahan Balai TN APBN 30.000.000
translokasi elang dan Translokasi Elang Pulau Kepulauan
bondol dan Bondol dan Elang Laut Panggang Seribu, JAAN
elang laut di Pulau Kotok
termonitor

36 Pengembangan Pengembangan Provinsi DKI Perguruan APBN 100.000.000


sistem database sistem database Jakarta tinggi,
keanekaraga- keanekaragaman Konsultan IT
man hayati hayati berbasis spasial
berbasis spasial dikembangkan dalam
aplikasi SIMPUL 1000

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 124


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
37 Valuasi Ekonomi Diketahuinya nilai Seluruh Zona Balai TN APBN 60.000.000
Sumber Daya ekonomi sumber daya Kepulauan
Alam Hayati alam hayati di Seribu
Taman Nasional kawasan Taman
Kepulauan Nasional Kepulauan
Seribu Seribu sebagai dasar
penentuan kebijakan
Tujuan Pengelolaan 4
Meningkatkan edukasi masyarakat mengenai fungsi dan peranan ekosistem perairan laut dangkal termasuk spesies penting di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
1 Sosialisasi Penyu dan mamalia Seluruh Zona Balai TN APBN 60.000.000
penanganan laut yang tersangkut Kepulauan
penyu dan jaring dilepasliarkan Seribu
mamalia laut ke alam dalam Nelayan,
yang tersangkut keadaan sehat MMP, SPKP,
jaring Pemkab Kep
Seribu
2 Kampanye Tidak ditemukan Kelurahan Balai TN APBN, Mitra 60.000.000
konservasi aktivitas masyarakat Pulau Kelapa, Kepulauan
penyu secara mengkonsumsi telur Kelurahan Seribu,
terpadu penyu Pulau Pemkab
Harapan, Kepulauan
Kelurahan Seribu, Kader
Pulau Konservasi
Panggang

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 125


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
3 Kampanye Tidak ditemukan Kelurahan Balai TN APBN, Mitra 80.000.000
konservasi aktivitas masyarakat Pulau Kelapa, Kepulauan
lamun secara melakukan Kelurahan Seribu,
terpadu pencabutan lamun di Pulau Pemkab
sekitar resort wisata Harapan, Kepulauan
Kelurahan Seribu,
Pulau pemilik/
Panggang, pengelola
resort wisata,
masyarakat

4 Kampanye Sampah anorganik Kelurahan Balai TN APBN, Mitra 120.000.000


bebas sampah dikelola oleh para Pulau Kelapa, Kepulauan
plastik secara pihak secara terpadu Kelurahan Seribu, KLHK,
terpadu Pulau Pemda, LSM,
Harapan, masyarakat
Kelurahan
Pulau
Panggang
5 Kampanye Early Tidak terjadi Kelurahan Pemrpov DKI APBN, Mitra 150.000.000
Warning System gangguan kesehatan Pulau Kelapa, Jakarta,
of Coral karang (coral Kelurahan Pemkab
Bleaching bleaching) Pulau kepulauan
Harapan, Seribu,
Kelurahan Masyarakat,
Pulau KLHK,
Panggang Perusahaan
mitra

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 126


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
6 Visit to school Siswa memahami Kelurahan Balai TN APBN, Mitra 200.000.000
keberadaan TN Pulau Kelapa, Kepulauan
Kepulauan Seribu Kelurahan Seribu, Pihak
serta kegiatan Pulau sekolah, Sudin
konservasi kawasan Harapan, Pendidikan,
dan lingkungan Kelurahan Perusahaan
Pulau mitra
Panggang
7 School Visit Siswa memahami Kelurahan Balai TN APBN, Mitra 300.000.000
keberadaan TN Pulau Kelapa, Kepulauan
Kepulauan Seribu Kelurahan Seribu, Pihak
serta kegiatan Pulau sekolah, Sudin
konservasi kawasan Harapan, Pendidikan,
dan lingkungan Kelurahan Perusahaan
Pulau mitra
Panggang
8 Peningkatan Guru Sekolah Dasar Kelurahan Balai TN APBN, Mitra 250.000.000
kapasitas bidang sampai Sekolah Pulau Kelapa, Kepulauan
konservasi alam Menengah Atas Kelurahan Seribu, Pihak
dan lingkungan memahami kegiatan Pulau sekolah, Sudin
untuk guru konservasi dan Harapan, Pendidikan,
lingkungan serta dapat Kelurahan Perusahaan
menyampaikan Pulau mitra
pendidikan konservasi Panggang
kepada siswa dan
masyarakat
9 Pelatihan Masyarakat Kelurahan Balai TN APBN 120.000.000
adaptasi dan memahami cara untuk Pulau Kelapa, Kepulauan
mitigasi melakukan adaptasi Kelurahan Seribu
perubahan iklim dan mitigasi Pulau
bagi masyarakat perubahan iklim Harapan,

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 127


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
Kelurahan
Pulau
Panggang
10 Pembinaan Kader Konservasi, Kelurahan Balai TN APBN 200.000.000
Kader Saka Wanabakti dan Pulau Kelapa, Kepulauan
Konservasi, MMP terlibat aktif Kelurahan Seribu, KLHK,
Saka Wanabakti dalam kegiatan- Pulau Pemda,
dan MMP kegiatan konservasi Harapan, masyarakat
dan lingkungan Kelurahan
Pulau
Panggang

Tujuan Pengelolaan 5
Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam dan jasa lingkungan yang berkelanjutan
1 Training Masyarakat Kelurahan Balai TN APBN, Mitra 100.000.000
Workshop memahami cara Pulau Kelapa, Kepulauan
budidaya budidaya teripang Kelurahan Seribu,
teripang Pulau Perguruan
Harapan, tinggi, Sudin
Kelurahan KPKP,
Pulau nelayan, Sudin
Panggang PE Kepulauan
Seribu,
Kelurahan,
Perusahaan
mitra
2 Pengembangan Teripang hasil Zona Balai TN APBN, Mitra 480.000.000
budidaya budidaya menjadi Pemanfaatan Kepulauan
teripang sumber penghasilan II Seribu, Sudin
bagi masyarakat KPKP,
sekitar Perusahaan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 128


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
Mitra,
akademisi,
masyarakat

3 Inventarisasi Terdatanya jumlah Seluruh Zona Balai TN APBN 150.000.000


nelayan dan nelayan dan area Kepulauan
area penangkapan ikan Seribu, MMP
penangkapan hias dan ikan
ikan hias dan ekonomis
ikan ekonomis

4 Pembinaan dan Terbinanya kelompok Seluruh Zona Balai TN APBN 200.000.000


pendampingan nelayan dalam Kepulauan
pengisian log mendata ikan hias dan Seribu,
book ikan hias ikan ekonomis hasil Kelompok
dan ikan tangkapan di areal nelayan (mitra
ekonomis hasil kemitraan konservasi konservasi)
tangkapan di
areal kemitraan
konservasi

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 129


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
5 Pembinaan dan Nelayan ikan hias dan Kelurahan Balai TN APBN 600.000.000
pendampingan ikan ekonomis tidak Pulau Kelapa, Kepulauan
kelompok melakukan kegiatan Kelurahan Seribu,
nelayan ikan penangkapan ikan Pulau Kelompok
hias dan ikan yang merusak Harapan, nelayan,
ekonomis lingkungan Kelurahan Pemkab
Pulau Kepulauan
Panggang Seribu

6 Training Masyarakat Kelurahan Balai TN APBN, Mitra 100.000.000


Workshop memahami cara Pulau Kelapa, Kepulauan
budidaya ikan budidaya ikan hias Kelurahan Seribu,
hias dan ikan dan ikan ekonomis Pulau Perguruan
ekonomis Harapan, tinggi, Sudin
Kelurahan KPKP,
Pulau nelayan, Sudin
Panggang PE Kepulauan
Seribu,
Kelurahan,
Perusahaan
mitra
7 Pengembangan Ikan hias dan ikan Zona Balai TN APBN, Mitra 560.000.000
budidaya ikan ekonomis hasil Pemanfaatan Kepulauan
hias dan ikan budidaya menjadi II Seribu,
ekonomis sumber penghasilan Perguruan
bagi masyarakat tinggi, Sudin
sekitar KPKP,
nelayan, Sudin
PE Kepulauan
Seribu,
Kelurahan,

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 130


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
Perusahaan
mitra
8 Pembinaan dan Kelompok produk Kelurahan Balai TN APBN 500.000.000
pendampingan pengolah ikan Pulau Kelapa, Kepulauan
kelompok mendapatkan akses Pulau Seribu, KLHK,
pengolahan informasi, Harapan dan Sudin KPKP,
produk pengembangan dan Pulau Kelurahan,
perikanan pemasaran produk Panggang Perusahaan
perikanan mitra, SPKP
9 Training Masyarakat Kelurahan Balai TN APBN 100.000.000
Workshop memahami cara Pulau Kelapa, Kepulauan
budidaya budidaya abalone Pulau Seribu, KLHK,
abalone Harapan dan Sudin KPKP,
Pulau Kelurahan,
Panggang Perusahaan
mitra, nelayan
10 Pengembangan Abalone hasil Zona Balai TN APBN 480.000.000
budidaya budidaya menjadi Pemanfaatan Kepulauan
abalone sumber penghasilan II Seribu,
bagi masyarakat Perguruan
sekitar tinggi, Sudin
KPKP,
Kelurahan,
Perusahaan
mitra, nelayan
11 Pendampingan kelompok binaan dan Kelurahan Balai TN APBN 500.000.000
dan Pembinaan mitra konservasi Pulau Kelapa, Kepulauan
kelompok binaan mendapatkan akses Pulau Seribu, KLHK,
dan mitra informasi, Harapan dan Sudin KPKP,
konservasi pengembangan dan Pulau Kelurahan,
pemasaran produk Panggang Perusahaan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 131


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
mitra, SPKP
12 Fasilitasi Kelompok binaan dan Kelurahan Balai TN APBN 1.200.000.000
Pembentukan mitra konservasi Pulau Kelapa, Kepulauan
dan Penguatan menjadi kelompok Pulau Seribu, KLHK,
Kelembagaan yang mandiri Harapan dan Sudin KPKP,
Kelompok Pulau Kelurahan,
binaan dan Panggang kelompok
kelompok mitra binaan,
konservasi kelompok
mitra
konservasi
13 Fasilitasi Produk-produk Kelurahan Balai TN APBN 90.000.000
pengembangan kelompok binaan Pulau Kelapa, Kepulauan
produk memenuhi standar Pulau Seribu, KLHK,
kelompok binaan kelayakan konsumsi Harapan dan Sudin KPKP,
Pulau Kelurahan,
Panggang Perusahaan
mitra, SPKP,
BPOM
14 Penguatan Kelompok Pernitas Kelurahan Balai TN APBN 300.000.000
kelembagaan dan SPKP terus Pulau Kelapa, Kepulauan
Pernitas dan mengembangkan Pulau Seribu,
SPKP kegiatan usahanya Harapan dan Kelompok
Pulau binaan, Pihak
Panggang Kelurahan,
Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Perusahaan
mitra
15 Penguatan Kelompok Sadar Kelurahan Balai TN APBN 300.000.000

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 132


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
kelembagaan Wisata terus Pulau Kelapa, Kepulauan
Kelompok Sadar mengembangkan Pulau Seribu,
Wisata kegiatan usahanya Harapan dan Kelompok
Pulau binaan, Pihak
Panggang Kelurahan,
Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Perusahaan
mitra
16 Peningkatan Penjualan produk Provinsi DKI Balai TN APBN 50.000.000
kapasitas kelompok binan Jakarta Kepulauan
kelompok binaan semakin meningkat Seribu,
terkait BP2SDM
pengembangan KLHK,
sistem promosi perusahaan
berbasis media mitra
sosial
17 Pelatihan dan Nelayan memiliki Kelurahan Balai TN APBN 300.000.000
sertifikasi sertifikat keahlian dan Pulau Kelapa, Kepulauan
penangkapan melakukan Pulau Seribu,
ikan yang ramah penangkapan ikan Harapan dan Kelompok
lingkungan secara ramah Pulau nelayan,
lingkungan Panggang Pemkab
Kepulauan
Seribu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 133


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
18 Temu karya Kelompok binaan Kelurahan Balai TN APBN 60.000.000
produk-produk mendapatkan Pulau Kelapa, Kepulauan
kelompok binaan informasi mengenai Pulau Seribu,
pengembangan Harapan dan Kelompok
produk dan akses Pulau binaan, Pihak
pemasaran yang lebih Panggang Kelurahan,
luas Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Perusahaan
mitra
19 Temu usaha Produk usaha hasil Kelurahan Balai TN APBN 60.000.000
produk-produk kelompok binaan Pulau Kelapa, Kepulauan
kelompok binaan dapat dipasarkan Pulau Seribu,
secara langsung Harapan dan Kelompok
kepada konsumen Pulau binaan, Pihak
Panggang Kelurahan,
Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Perusahaan
mitra
20 Penyusunan Tersusunnya Provinsi DKI Balai TN APBN 100.000.000
Rencana dokumen Rencana Jakarta Kepulauan
Pemberdayaan Pemberdayaan Seribu,
Masyarakat Masyarakat periode Pemkab
2023-2027 dan 2028- Kepulauan
2032 Seribu, Dit.
Kawasan
Konservasi,
Masyarakat

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 134


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
21 Sosialisasi Para pihak Kabupaten Balai TN APBN 60.000.000
Rencana mengetahui rencana Administrasi Kepulauan
Pemberdayaan pemberdayaan Kepulauan Seribu,
Masyarakat masyarakat di Seribu Pemprov DKI
kawasan Taman Jakarta,
Nasional Kepulauan Pemkab
Seribu Kepulauan
Seribu,
Masyarakat
Tujuan Pengelolaan 6
Meningkatkan wisata alam yang berkelanjutan
1 Sosialisasi Pemandu dan para Kabupaten Balai TN APBN 45.000.000
masterplan pihak terkait mematuhi Administrasi Kepulauan
ekowisata aturan berwisata di TN Kepulauan Seribu,
Taman Nasional Kepulauan Seribu Seribu Pemkab
Kepulauan Kepulauan
Seribu Seribu,
pemandu
wisata,
kelompok
binaan
2 Sosialisasi Penyedia jasa Kabupaten Balai TN APBN 160.000.000
standar catering, homestay, Administrasi Kepulauan
pelayanan kapal wisata dan Kepulauan Seribu,
ekowisata Pemandu wisata Seribu Pemkab
Taman Nasional memahami standar Kepulauan
Kepulauan pelayanan ekowisata Seribu,
Seribu di TN Kepulauan Penyedia jasa
Seribu catering,
homestay,
kapal wisata

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 135


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
3 Review desin Tersusunnya 1 (satu) Seluruh Zona Direktorat APBN 70.000.000
tapak dokumen desain tapak PJLHK, Balai
hasil review TN Kepulauan
Seribu

4 Pemasangan Terpasangnya Zona Balai TN APBN, Mitra 640.000.000


mouring buoy di mouring buoy di areal Pemanfaatan Kepulauan
areal wisata wisata diving dan I dan Zona Seribu, Pemilik
diving dan snorkeling Pemanfaatan kapal,
snorkeling II Pemandu
wisata,
Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Pemprov DKI
Jakarta
5 Pemeliharaan Terpeliharanya Zona Balai TN APBN, Mitra 420.000.000
mouring buoy di mouring buoy di areal Pemanfaatan Kepulauan
areal wisata wisata diving dan I dan Zona Seribu, Pemilik
diving dan snorkeling Pemanfaatan kapal,
snorkeling II Pemandu
wisata,
Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Pemprov DKI
Jakarta
6 Sosialisasi lokasi Pengemudi kapal Zona Balai TN APBN, Mitra 90.000.000
mouring buoy di wisata menambatkan Pemanfaatan Kepulauan
areal wisata kapalnya di mouring I dan Zona Seribu, Pemilik
diving dan buoy Pemanfaatan kapal,
snorkeling II Pemandu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 136


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
wisata,
Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Pemprov DKI
Jakarta
7 Pembinaan dan Pelaku jasa wisata Kelurahan Balai TN APBN 250.000.000
pendampingan (catering, homestay, Pulau Kelapa, Kepulauan
pelaku jasa pemandu dan pemilik Pulau Seribu
wisata kapal wisata) Harapan dan Pemkab
mematuhi kebijakan Pulau Kepulauan
pengelolaan wisata Panggang Seribu,
alam di TN Kepulauan Pemprov DKI
Seribu Jakarta,
Pelaku jasa
wisata
8 Sosialisasi Izin Pelaku usaha yang Zona Balai TN APBN 150.000.000
Usaha beraktivitas di dalam Pemanfaatan Kepulauan
Penyediaan kawasan TN I dan Zona Seribu, Pelaku
Jasa Wisata Kepulauan Seribu Pemanfaatan jasa wisata,
Alam (IUPJWA) memiliki IUPJWA II Pemkab
Kepulauan
Seribu
9 Survey Diketahuinya tingkat Kelurahan Balai TN APBN 375.000.000
kepuasan kepuasan pengunjung Pulau Kelapa, Kepulauan
pelayanan terhadap pelayanan Pulau Seribu
kepada yang diberikan oleh Harapan dan
pengunjung Balai TN Kepulauan Pulau
Seribu Panggang
10 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN, Mitra 100.000.000
rencana dokumen rencana Jakarta Kepulauan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 137


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
interpretasi interpretasi wisata Seribu,
wisata alam alam Pakar/ahli,
Pokdarwis,
Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Masyarakat
11 Pelatihan Meningkatnya Kelurahan Balai TN APBN, Mitra 240.000.000
interpretasi kemampuan para Pulau Kelapa, Kepulauan
wisata alam pelaku jasa wisata Pulau Seribu,
untuk staf TN dalam melakukan Harapan dan Pakar/ahli,
Kepulauan interpretasi wisata Pulau Pokdarwis,
Seribu dan alam Panggang Pemkab
pelaku jasa Kepulauan
wisata alam Seribu,
Masyarakat
12 Pengembangan Terciptanya produk Zona Pakar/ahli, APBN, Mitra 300.000.000
interpretasi interpretasi wisata Pemanfaatan Pokdarwis,
wisata alam di alam di TN Kepulauan II Pemprov DKI
Taman Nasional Seribu Jakarta,
Kepulauan Pemkab
Seribu Kepulauan
Seribu,
Masyarakat

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 138


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
13 Penyediaan Tersedianya sarpras Zona KLHK, Balai APBN 4.000.000.000
sarana dan wisata alam yang Pemanfaatan TN Kepulauan
prasarana menjadi salah satu II Seribu,
wisata alam destinasi wisatawan Pemprov DKI
yang ramah Jakarta,
lingkungan masyarakat

14 Pembuatan Jumlah wisatawan di Provinsi DKI Direktorat APBN 600.000.000


video/ film untuk TN Kepulauan Seribu Jakarta PJLHK, Balai
publikasi wisata meningkat minimal TN Kepulauan
alam Taman 10 % setiap tahun Seribu
Nasional Pemkab
Kepulauan Kepulauan
Seribu Seribu
15 Festival Hari Kabupaten Balai TN APBN 500.000.000
Jadi Taman Administrasi Kepulauan
Nasional Kepulauan Seribu,
Kepulauan Seribu Pemkab
Seribu Kepulauan
Seribu,
masyarakat
16 Penyediaan Tersedianya bahan Provinsi DKI Balai TN APBN 500.000.000
bahan promosi promosi wisata Jakarta Kepulauan
wisata Seribu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 139


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
17 Fasilitasi Balai TN Kepulauan Indonesia Balai TN APBN 1.000.000.000
kegiatan Seribu berpartisipasi Kepulauan
Pameran dan dalam kegiatan Seribu
Jambore Pameran dan
Nasional Jambore Nasional
Konservasi Alam Konservasi Alam
18 Pemeliharaan Kegiatan wisata Zona Balai TN Kep APBN 200.000.000
taman biota edukasi di taman biota Pemanfaatan Seribu
terus berkelanjutan II

Tujuan Pengelolaan 7
Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dalam pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Seribu

1 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN 150.000.000


Rencana dokumen RPJPn Jakarta Kepulauan
Pengelolaan setiap tahun Seribu
Jangka Pendek
(RPJPn)
2 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN 200.000.000
Rencana dokumen RPJP tahun Jakarta Kepulauan
Pengelolaan 2030-2039 Seribu
Jangka Panjang
(RPJP)

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 140


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
3 Penyusunan Tersusunnya 2 (dua) Provinsi DKI Balai TN APBN 45.000.000
Renstra dokumen Renstra, Jakarta Kepulauan
yaitu tahun 2025-2029 Seribu
dan 2030-2034
4 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN 75.000.000
Renja dokumen Renja tiap Jakarta Kepulauan
tahun Seribu

5 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN 100.000.000


RKA-K/L dokumen RKA-K/L Jakarta Kepulauan
tiap tahun Seribu

6 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN 20.000.000


POK DIPA dokumen POK DIPA Jakarta Kepulauan
setiap tahun Seribu

7 Penyelenggara- Kegiatan DIPA yang Provinsi DKI Balai TN APBN 150.000.000


an Satuan memiliki resiko tinggi Jakarta Kepulauan
Pengendalian tidak sesuai Seribu, Itjen
Intern pelaksanaannya KLHK dan
Pemerintah dengan POK dapat Setditjen
(SPIP) dikendalikan KSDAE
8 Monitoring dan Kegiatan kerjasama Provinsi DKI Balai TN APBN 120.000.000
Evaluasi dengan mira dapat Jakarta Kepulauan
Kerjasama termonitor dan Seribu,
dievaluasi Direktorat
PIKA

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 141


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
9 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN 100.000.000
Laporan Kinerja dokumen Laporan Jakarta Kepulauan
Kinerja tiap tahun Seribu

10 Penyusunan Tersusunnya 2 (dua) Provinsi DKI Balai TN APBN 50.000.000


laporan capaian dokumen Laporan Jakarta Kepulauan
Renstra Capaian Renstra Seribu
tahun 2020-2024 dan
2025-2029
11 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN 50.000.000
laporan capaian dokumen Laporan Jakarta Kepulauan
Renja Capaian Renja tiap Seribu
tahun
12 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN 100.000.000
Buku Statistik dokumen Buku Jakarta Kepulauan
Tahunan Statistik Tahunan Seribu

13 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN 100.000.000


Laporan dokumen Laporan Jakarta Kepulauan
Keuangan Keuangan tiap tahun Seribu

14 Rekonsiliasi Kesesuaian laporan Indonesia Balai TN APBN 100.000.000


SAIBA dan BMN keuangan tingkat Balai Kepulauan
TN Kepulauan Seribu Seribu, Ditjen
dengan Ditjen KSDAE KSDAE, Biro
Keuangan
KLHK

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 142


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
15 Penilaian Kegiatan pejabat Provinsi DKI BP2SDM, APBN 100.000.000
DUPAK pejabat fungsional terverifikasi Jakarta Ditjen KSDAE,
fungsional dan mendapatkan Balai TN
kredit sesuai dengan Kepulauan
kinerjanya Seribu
16 Penyusunan Tersusunnya 2 (dua) Provinsi DKI Balai TN APBN 80.000.000
Laporan dokumen Laporan Jakarta Kepulauan
Kepegawaian Kepegawaian tiap Seribu, Biro
tahun Kepegawaian
17 Pembinaan Meningkatnya Indonesia Balai TN APBN 1.000.000.000
pegawai pengetahuan dan Kepulauan
kapasitas pegawai TN Seribu,
Kepulauan Seribu Perguruan
terkait bidang Tinggi,
administrasi dan Pakar/Ahli
teknis pengelolaan
kawasan
18 Fasilitasi Uji Diperolehnya pegawai Indonesia Ditjen KSDAE, APBN 60.000.000
Kompetensi TN Kepulauan Seribu BP2SDM
kenaikan jabatan yang kompeten dalam KLHK, Balai
pejabat bidang jabatannya TN Kepulauan
fungsional sesuai dengan standar Seribu
nasional
19 Fasilitasi Meningkatnya Indonesia Pusdiklat LHK, APBN 100.000.000
Pendidikan dan pengetahuan dan Balai Diklat
Pelatihan kemampuan teknis LHK, Balai TN
Pegawai pegawai TN Kepulauan
Kepulauan Seribu Seribu
sehingga memberikan
kontribusi dan inovasi
kepada Balai TN

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 143


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
Kepulauan Seribu
20 In House Meningkatnya Kabupaten Ahli, Ditjen APBN 240.000.000
Training GIS pengetahuan dan Administrasi Planologi,
kemampuan teknis Kepulauan Balai TN
pegawai TN Seribu Kepulauan
Kepulauan Seribu Seribu
terkait pemetaan
kawasan
21 In House Meningkatnya Kabupaten Ahli, Balai TN APBN 120.000.000
Training pengetahuan dan Administrasi Kepulauan
Fotografi dan kemampuan teknis Kepulauan Seribu
Jurnalistik pegawai TN Seribu
Kepulauan Seribu
terkait pemetaan
kawasan
22 Pelatihan SAR Meningkatnya Zona Balai TN APBN 130.000.000
Laut pengetahuan dan Pemanfaatan Kepulauan
kemampuan teknis II Seribu,
pegawai TN Basarnas
Kepulauan Seribu
terkait kemampuan
SAR di laut
23 In House Meningkatnya Kelurahan Balai TN APBN 100.000.000
Training pengetahuan dan Pulau Kelapa, Kepulauan
pendampingan kemampuan teknis Kelurahan Seribu, LSM
kelompok pegawai TN Pulau
Kepulauan Seribu Harapan dan
terkait kemampuan Kelurahan
pendampingan Pulau
kelompok binaan Panggang

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 144


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
24 Pelatihan Selam Meningkatnya Seluruh Zona Balai TN APBN 270.000.000
kemampuan Kepulauan
menyelam pegawai Seribu , Ahli
TN Kepulauan Seribu
dalam rangka
mendukung
pengelolaan kawasan
25 Pelatihan Meningkatnya Seluruh Zona Balai TN APBN 150.000.000
Underwater kemampuan pegawai Kepulauan
Photo Transect terkait kegiatan Seribu , Ahli
(UPT) tingkat monitoring terumbu
lanjut karang dan biota
lainnya di TN
Kepulauan Seribu
26 Pelatihan olah Meningkatnya Kelurahan Balai TN APBN 50.000.000
Tempat Kejadian kemampuan Polisi Pulau Kepulauan
Perkara (TKP) Kehutanan terkait olah Panggang Seribu , Ahli
Tempat Kejadian
Perkara (TKP)
27 Pelatihan drone Pegawai Balai TN Kelurahan Balai TN APBN 180.000.000
dan Aerial Kepulauan Seribu Pulau Kepulauan
Mapping mengetahui dan Panggang Seribu , Ahli
memahami teknik
penggunaan drone
dan pemetaan
kawasan
menggunakan aerial
mapping

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 145


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
28 Sertifikasi Operator drone Povinsi DKI Balai TN APBN 60.000.000
operator dan mendapatkan Jakarta Kepulauan
analisis Drone sertifikasi Seribu,
Lembaga
sertifikasi
29 Pelatihan Public Kemampuan public Kelurahan Balai TN APBN 130.000.000
Speaking speaking pegawai Pulau Kepulauan
Balai TN Kepulauan Panggang Seribu , Ahli
meningkat
30 Penyegaran Meningkatnya Kelurahan Balai TN APBN 90.000.000
Pejabat pengetahuan Pejabat Pulau Kepulauan
Fungsional Polisi Fungsional Polisi Panggang Seribu, Ditjen
Kehutanan Kehutanan Balai TN Gakkum,
Kepulauan Seribu Kepolisian
mengenai kebijakan
pengamanan kawasan
dan penegakan
hukum
31 Penyegaran Meningkatnya Kelurahan Balai TN APBN 120.000.000
Pejabat kapasitas pejabat Pulau Kepulauan
Fungsional Fungsional Panggang Seribu,
Pengendali Pengendali Ekosistem Direktorat
Ekosistem Hutan Hutan dalam kegiatan KKH,
survei Perguruan
keanekaragaman Tinggi
hayati
32 Peningkatan Meningkatnya Kelurahan Balai TN APBN 120.000.000
kapasitas kapasitas Pejabat Pulau Kepulauan
Pejabat Fungsional Penyuluh Panggang Seribu,
Fungsional Kehutanan dalam Direktorat
Penyuluh pendampingan Kawasan

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 146


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
Kehutanan adaptasi perubahan Konservasi,
terkait iklim berbasis Perguruan
pendampingan ekosistem (Ecosystem Tinggi
adaptasi Based Adaptation)
perubahan iklim kepada masyarakat
berbasis
ekosistem
(Ecosystem
Based
Adaptation)
33 Updating BMN TN Kepulauan Kelurahan Balai TN APBN 140.000.000
kondisi BMN Seribu selalu Pulau Kelapa, Kepulauan
mengalami update Kelurahan Seribu,
dalam rangka Pulau KPKNL
mendukung kinerja Harapan dan
Kelurahan
Pulau
Panggang

34 Penghapusan BMN yang sudah Kelurahan Balai TN APBN 140.000.000


BMN kondisi rusak berat Pulau Kelapa, Kepulauan
dapat dihapus untuk Kelurahan Seribu,
diperbaharui dalam Pulau KPKNL
rangka mendukung Harapan dan
kinerja Kelurahan
Pulau
Panggang
35 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN 380.000.000
Laporan BMN dokumen laporan Jakarta Kepulauan
kondisi BMN TN Seribu
Kepulauan Seribu tiap
tahun

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 147


Rencana Aksi/ Indikator Lokasi / Pemangku Tata Waktu Sumber Estimasi
Kegiatan Keberhasilan Zona Kepentingan 2020 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 Pendanaan Pendanaan
Kegiatan (Pihak yang (Rp)
Terlibat)
36 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Balai TN APBN 60.000.000
SOP perawatan dokumen SOP Jakarta Kepulauan
BMN perawatan BMN Seribu

37 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Indonesia Balai TN APBN 100.000.000


Rencana dokumen RK- BMN Kepulauan
Kebutuhan BMN setiap tahun Seribu,
(RK-BMN) Setditjen
KSDAE, Biro
Umum KLHK

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 148


Lampiran 2. SK Penunjukan Kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu Tahun 1995

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 149


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 150
Lampiran 3. SK Penunjukan Kawasan Hutan Dan Perairan Provinsi
DKI Jakarta Tahun 2000

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 151


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 152
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 153
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 154
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 155
Lampiran 4. Berita Acara Tata Batas Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu Tahun 2001

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 156


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 157
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 158
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 159
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 160
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 161
Lampiran 5. SK Penetapan Kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu Tahun 2002

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 162


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 163
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 164
Lampiran 6. Berita Acara Konsultasi Publik

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 165


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 166
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 167
Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 168
Lampiran 7. Surat Permohonan Rekomendasi ke Bappeda Provinsi
DKI Jakarta

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 169


Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 170
Lampiran 8. Peta Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 171


Lampiran 9. Peta Pembagian Wilayah Kerja (Resort)

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 172


Lampiran 10. Peta Zonasi Kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 173


Lampiran 11. Peta Nilai Penting Kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 174


Lampiran 12. Peta Tutupan Lahan Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 175


Lampiran 13. Peta Kerawanan Kawasan Taman Nasional Kepulauan
Seribu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 176


Lampiran 14. Peta Daerah Penyangga Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 177


Lampiran 15. Peta Sarana dan Prasarana di Kawasan Taman Nasional
Kepulauan Seribu

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 178


Lampiran 16. Peta Daerah Aliran Sungai

Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Periode 2020-2029 179

You might also like