Professional Documents
Culture Documents
RPJP TN Kepulauan Seribu 2020 2029
RPJP TN Kepulauan Seribu 2020 2029
JAKARTA, 2019
PETA SITUASI KAWASAN
TAMAN NASIONAL KEPULAUAN SERIBU
RINGKASAN EKSEKUTIF
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Rencana Pengelolaan Jangka
Panjang (RPJP) Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS) Periode
2020-2029 dapat diselesaikan dengan baik. Rencana Pengelolaan Jangka
Panjang ini disusun berdasarkan hasil inventarisasi kawasan, zonasi
kawasan, pengumpulan dan analisis data primer dan sekunder, Focus
Group Discussion dengan para pihak seperti Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta, Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu,
Kementerian Kelautan Dan Perikanan, Direktorat lingkup Direktorat
Jenderal KSDAE KLHK, LIPI, Perguruan Tinggi, Yayasan, LSM dan
masyarakat sekitar kawasan.
Secara garis besar, dokumen RPJP ini memuat kondisi nilai penting
kawasan TNKpS saat ini, isu strategis pengelolaan kawasan, kondisi yang
diinginkan dalam 10 (sepuluh) tahun ke depan, visi, misi, tujuan
pengelolaan, strategi dan rencana aksi serta pemantauan dan evaluasi
terhadap indikator keberhasilan, baik tujuan pengelolaan maupun rencana
aksinya.
Kami mengucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan RPJP ini.
Semoga dokumen ini dapat menjadi acuan dalam penyusunan Rencana
Pengelolaan Jangka Pendek (RPJPn), Rencana Strategis dan Rencana
Kerja Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu.
Badi’ah, S.Si.,M.Si.
NIP. 19700110 199703 2 005
LAMPIRAN............................................................................................. 103
A. INFORMASI UMUM
A.1. Organisasi Taman Nasional Kepulauan Seribu
Taman Nasional Kepulauan Seribu dikelola oleh Balai Taman
Nasional Kepulauan Seribu yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
setingkat Eselon III di Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam
dan Ekosistem, Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Balai
Taman Nasional Kepulauan Seribu berkedudukan di Kota Jakarta Pusat.
Dalam pengelolaannya, Taman Nasional Kepulauan Seribu dibagi menjadi
3 Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN). Dalam rangka efektivitas
pengelolaan, ketiga SPTN tersebut dibagi menjadi beberapa Resort
Pengelolaan Wilayah (RPW) sebagai unit pengelolaan terkecil di tingkat
tapak sebagai berikut :
a. Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Pulau Kelapa
a.1. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Kelapa
a.2. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Melinjo
a.3. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Hantu Timur
b. Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Pulau Harapan
b.1. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Harapan
b.2. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Perak
b.3. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Penjaliran Timur
c. Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah III Pulau Pramuka
c.1. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Pramuka
c.2. Resort Pengelolaan Wilayah Pulau Kotok Besar
NO URAIAN JUMLAH
S2 Sarjana Sarjana SLTA SLTP SD TOTAL
Muda
K NK K NK K NK
1. PNS
a. Struktural 4 - 1 - - - - - - 5
b. Non Struktural 1 1 6 1 1 1 17 2 1 31
2. PNS
Pegawai
Fungsional
a. Polisi - 1 2 1 - 2 9 - - 15
Kehutanan
b. Penyuluh 2 1 3 - - - - - - 6
Kehutanan
c. Pengendali 2 - 4 - - 2 - - - 8
Ekosistem
Hutan
3. Pegawai Harian
Proyek
a. Honorarium - - - - - - - - - -
b. Harian - - - - 2 - 15 2 - 19
Lepas/PPNPN
JUMLAH 9 3 16 2 3 5 41 4 1 84
A.5. Aksesibilitas
Aksesibiltas menuju kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
dapat di tempuh melalui beberapa dermaga/ pelabuhan dari Jakarta dan
Tangerang. Berikut ini adalah beberapa dermaga/ pelabuhan yang
digunakan untuk menuju kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu.
A.6.3. Iklim
Daratan gugus pulau-pulau dikawasan Taman Nasional
Kepualauan Seribu bertopografi datar hingga landai dengan ketinggian
B.1.1. Mangrove
Komunitas mangrove di pulau-pulau kecil khususnya di kawasan
TNKpS terdiri dari 2 tipe yaitu: (a) Hutan Mangrove tepi (fringe Mangrove)
yang membentuk sabuk melingkari daratan pulau dan (b) Hutan Mangrove
kerdil (dwarf Mangrove) dengan substrat batu karang dan sedikit pasir.
Berdasarkan hasil inventarisasi jenis mangrove tahun 2010, dalam
dokumen Site Plan Penanaman Mangrove, Lamun dan Terumbu Karang
di Taman Nasional Kepulauan Seribu menyebutkan bahwa terdapat 15
B.1.2. Lamun
Lamun dapat ditemukan di sebagian besar perairan sekitar pulau di
kawasan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu seperti Pulau Pramuka,
10
0
2011 2013 2015 2017 2019
Tahun
6000
5000
4000
Jumlah Tukik
3000 PTT
PTB
2000
1000
0
2015 2016 2017 2018
Keterangan:
1 Borwn dan Muskanofola (1985), 2 Yayasan Terangi (2009),
3 Yusuf et al. (2009), 4 TNKpS (2010), 5 TNKpS (2015 dan 2019)
(a) Kima Sisik (Tridacna squamosa) (b) Kima Besar (Tridacna maxima)
C. ANALISIS SWOT
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
(Rangkuti, 2006). Melalui analisis SWOT dilakukan identifikasi berbagai
faktor internal dan eksternal secara sistematik dan kemudian
merumuskannya.
Selanjutnya membandingkan antara faktor eksternal, yakni peluang
(opportunity) dan ancaman (threat) dengan faktor internal, yakni kekuatan
(strength) dan kelemahan (weakness). Dengan pendekatan matrik antara
faktor eksternal dan internal dilakukan pembobotan dengan kisaran nilai
0,0–1,0. Untuk unsur peluang dan ancaman nilai rangking 1–3, sedangkan
pada unsur kekuatan dan kelemahan nilai rangking 3-1. Analisa ini
didasarkan asumsi bahwa strategi yang efektif adalah memaksimalkan
kekuatan dan kesempatan yang dimiliki serta meminimalkan kelemahan
dan ancaman yang dihadapi. Berdasarkan hasil identifikasi dan penilaian
komponen SWOT, yaitu faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
faktor eksternal (peluang dan ancaman) melalui nilai bobot, rangking dan
skor, maka unsur-unsur dihubungkan keterkaitannya untuk memperoleh
beberapa alternatif strategi Rencana Pengelolaan Jangka Panjang Taman
Nasional Kepulauan Seribu Tahun 2020-2029.
Faktor Eksternal
Peluang/ Opportunities (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
1. Sebagai laboratorium alam bagi ilmu 1. Inventarisasi dan monitoring data 1. Pemantapan kawasan (WO-1)
pengetahuan dan pendidikan (O1) keanekaragaman hayati (SO-1) 2. Perlindungan dan pengamanan kawasan
2. Menjadi destinasi wisata tingkat dunia (O2) 2. Penyediaan sarana prasarana wisata (SO-2) (WO-2)
3. Mengembangkan sumber daya hayati yang 3. Budidaya Sumber daya alam hayati bernilai 3. Pengembangan database dan publikasi
bernilai ekonomis secara tradisional dan ekonomis (SO-3) (WO-3)
berkelanjutan untuk kesejahteraan
masyarakat (O3)
A. VISI
Visi yang ingin dicapai oleh Balai Taman Nasional Kepulauan
Seribu untuk jangka pengelolaan 10 (sepuluh) tahun ke depan adalah:
“Menjadikan Taman Nasional Kepulauan Seribu Sebagai Pusat
Pelestarian Dan Destinasi Edukasi Konservasi Ekosistem Perairan
Laut Dangkal Termasuk Spesies Penting Untuk Kesejahteraan
Masyarakat”.
B. MISI
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dirumuskan upaya-upaya
yang harus ditempuh yang dituangkan dalam misi pengelolaan Taman
Nasional Kepulauan Seribu sebagai berikut:
1. Melindungi keutuhan dan keaslian ekosistem perairan laut dangkal
termasuk spesies penting di Taman Nasional Kepulauan Seribu.
2. Mengawetkan ekosistem perairan laut dangkal termasuk spesies
penting di Taman Nasional Kepulauan Seribu.
3. Mengembangkan edukasi konservasi ekosistem perairan laut dangkal
termasuk spesies penting bagi masyarakat.
4. Memberikan akses yang tepat bagi pemanfaatan secara lestari
sumber daya alam hayati dan ekosistem serta jasa lingkungannya.
5. Menguatkan tata kelola Taman Nasional Kepulauan Seribu yang
efektif, akuntabel dan transparan.
C. TUJUAN PENGELOLAAN
Tujuan pengelolaan untuk mencapai visi dan misi pengelolaan
Taman Nasional Kepulauan Seribu adalah sebagai berikut:
1. Melindungi dan mengamankan kawasan dari gangguan yang
mengancam ekosistem perairan laut dangkal termasuk spesies
penting di Taman Nasional Kepulauan Seribu.
A. LUAS ZONA
Zonasi kawasan Taman nasional Kepulauan Seribu ditetapkan
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam
Dan Ekosistem Nomor : SK. 386/KSDAE/SET/KSA.0/9/2016 tanggal 30
September 2016 tentang Zonasi Taman Nasional Kepulauan Seribu,
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta. Dalam keputusan tersebut disebutkan bahwa kawasan
TNKpS dibagi menjadi 4 (empat) zona, yaitu :
1. Zona Inti
2. Zona Perlindungan Bahari
3. Zona Pemanfaatan I
4. Zona Pemanfaatan II
Adapun luas masing-masing Zona disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16. Luas masing-masing Zona di Taman Nasional Kepulauan Seribu
No. Zona Luas (Ha)
Persentase
Luasan
(%)
1. Zona Inti 4.407,73 4,10
2. Zona Perlindungan Bahari 26.822,74 25,00
3. Zona Pemanfaatan I 59.440,15 55,30
4. Zona Pemanfaatan II 16.818,38 15.60
Jumlah 107.489,00 100,00
Sumber : Buku Zona Pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Seribu
(2016)
B.2.3. Potensi
Zona Perlindungan Bahari memiliki potensi dan keterwakilan
sumberdaya penting yaitu ekosistem mangrove alam dari jenis Rhizopora
stylosa di sekitar Pulau Jagung, Pulau Sebaru Besar, Pulau Dua, serta
ekosistem terumbu karang yang harus dilindungi untuk menjaga keutuhan
dan kelestarian keterwakilan ekosistem asli sehingga mampu mendukung
zona inti.
B.3.3. Potensi
Zona Pemanfaatan I memiliki banyak potensi keindahan alam yang
dapat dikembangkan sebagai wisata bahari. Hamparan pasir putih dapat
dijumpai di sebagian besar pantai. Keindahan bawah laut karang lunak
dan karang keras dijumpai di beberapa lokasi untuk diving dan snorkeling
. Selain itu terdapat beberapa resort wisata yang dikelola oleh swasta
(pemilik pulau) seperti resort wisata di Pulau Sepa, Pulau Puteri Barat,
Pulau Macan, Pulau Pantara, dan Pulau Pelangi. Obyek dan daya tarik
B.4.3. Potensi
Di dalam Zona Pemanfaatan II terdapat potensi sumber daya alam
yang dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat seperti ikan karang
dan pemberdayaan masyarakat berupa transplantasi karang dan usaha
perikanan skala tradisional. Selain itu juga potensial untuk kegiatan wisata
bahari dan untuk pengembangan ijin usaha pariwisata alam dengan
banyaknya sarana prasarana transportasi dan akomodasi yang telah
dibangun oleh masyarakat setempat.
A. STRATEGI
Berdasarkan analisis SWOT, maka strategi yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan pengelolaan tersaji pada Tabel 17.
Tabel 17. Tujuan Pengelolaan Dan Strategi
Tujuan Pengelolaan Strategi
Tujuan 1 1. Perlindungan dan Pengamanan kawasan
Melindungi dan 2. Penanganan limbah
mengamankan kawasan 3. Pendataan rencana pengembangan pulau
dari gangguan yang 4. Review dan sosialisasi zonasi
mengancam ekosistem 5. Pemantapan status dan batas kawasan TN
perairan laut dangkal Kepulauan Seribu
termasuk spesies penting
di Taman Nasional
Kepulauan Seribu
Tujuan 2 1. Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
Melindungi dan 2. Pemulihan ekosistem lamun
memulihkan ekosistem 3. Pemulihan ekosistem terumbu karang
perairan laut dangkal yang 4. Monitoring dan evaluasi kesesuaian fungsi
terganggu di kawasan kawasan
Taman Nasional
Kepulauan Seribu
Tujuan 3 1. Peningkatan populasi penyu sisik
Melindungi dan 2. Monitoring ekosistem terumbu karang
meningkatkan populasi 3. Peningkatan populasi ikan napoleon, ikan
spesies penting di hias dan ikan konsumsi
kawasan Taman Nasional 4. Pendataan spesies bioprospecting
Kepulauan Seribu 5. Peningkatan populasi teripang
6. Peningkatan populasi kima
7. Peningkatan populasi abalone
8. Pelestarian elang bondol dan elang laut
9. Pengembangan sistem database
keanekaragaman hayati
10. Valuasi Ekonomi Keanekaragaman hayati
dan ekosistem
Tujuan 4 1. Sosialisasi dan Kampanye
Meningkatkan edukasi 2. Pendidikan konservasi
masyarakat mengenai
fungsi dan peranan
B. RENCANA AKSI
Rencana aksi yang akan dilakukan selama sepuluh tahun ke depan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan tersaji pada Tabel 18.
26 Sosialisasi tanda Para pihak mengakui Kabupaten Ditjen PKTL APBN 120.000.000
batas zonasi dan mematuhi aturan Administrasi KLHK, Ditjen
kepada para zonasi di kawasan TN Kepulauan KSDAE, Balai
pihak Kepulauan Seribu Seribu TN Kepulauan
(stakeholders) Seribu
Pemprov
Jakarta
Pemkab
Kepulauan
Seribu dan
Masyarakat
27 Review Zonasi Tersusunnya 1 (satu) Seluruh Zona Balai TN APBN 80.000.000
kawasan TN dokumen zonasi hasil Kepulauan
Kepulauan review Seribu
Seribu
Tujuan Pengelolaan 2
Melindungi dan memulihkan ekosistem perairan laut dangkal yang terganggu di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
1 Penyusunan Tersusunnya 1 (satu) Provinsi DKI Direktorat APBN, Mitra 50.000.000
rencana dokumen Rencana Jakarta Kawasan
adaptasi dan Adaptasi dan Mitigasi Konservasi,
mitigasi Perubahan Iklim Balai TN
perubahan iklim periode 2022-2026 Kepulauan
Seribu,
Perguruan
Tinggi, LSM,
mitra
20 Evaluasi Diketahuinya data dan Seluruh Zona Ditjen KSDAE, APBN 400.000.000
kesesuaian informasi mengenai Balai TN
fungsi kawasan keutuhan kawasan Kepulauan
Taman Nasional Seribu,
Kepulauan Seribu Pemkab
Kepulauan
Seribu,
Perguruan
Tinggi,
Masyarakat
Tujuan Pengelolaan 3
Melindungi dan meningkatkan populasi spesies penting di kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu
1 Monitoring Terdatanya trend Zona Inti Balai TN APBN 300.000.000
Satwa Prioritas populasi penyu sisik di Kepulauan
(Penyu Sisik) di Site Monitoring Seribu
Site Monitoring
Tujuan Pengelolaan 5
Meningkatkan upaya pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya alam dan jasa lingkungan yang berkelanjutan
1 Training Masyarakat Kelurahan Balai TN APBN, Mitra 100.000.000
Workshop memahami cara Pulau Kelapa, Kepulauan
budidaya budidaya teripang Kelurahan Seribu,
teripang Pulau Perguruan
Harapan, tinggi, Sudin
Kelurahan KPKP,
Pulau nelayan, Sudin
Panggang PE Kepulauan
Seribu,
Kelurahan,
Perusahaan
mitra
2 Pengembangan Teripang hasil Zona Balai TN APBN, Mitra 480.000.000
budidaya budidaya menjadi Pemanfaatan Kepulauan
teripang sumber penghasilan II Seribu, Sudin
bagi masyarakat KPKP,
sekitar Perusahaan
Tujuan Pengelolaan 7
Meningkatkan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dalam pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Seribu