Professional Documents
Culture Documents
Telaah Kritis Kuliah 5 102009ppt
Telaah Kritis Kuliah 5 102009ppt
(Criticals Appraisal)
Dr.Sugiarto,dr, SpPD,FINASIM
Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUD Dr Moewardi /
Fakultas kedokteran Universitas Sebelas Maret
Surakarta
1. Bagaimana Validity
(kebenaran)?
2. Bagaimana outcome (hasil) ?
3. Bagaimana hubungnanya
dengan klinik ?.
3 Steps of Critical
Appraisal
Internal validity :
Adalah kebenaran penelitian didalam konteks sendiri.
Diperlukan critical appraisal.
4 hubungan dengan hasil penelitian yang perlu
diperhatikan: bias, confounding, kesempatan atau
penyebab dan efek.
Confounding
The 4 Phases of A Clinical Trial
Step 3. Assess Usefulness
of the Results
Methods
The primary end point of this open, paralled trial was acomposide of
death fromcardiovascular causes, nonfatal myocardial infartion, non
stroke, revascularization. And amputation…..
Results
The mean age of the patients was 55.1 years, and the mean follow-up
was 7.8 years…….
Conclutions
A target-driven, long-term,intensified intervention aimed at multiple risk
factor in patients with type 2 diabetes and microalbuminuria reduces the
risk of cardiovacular and microvascular evnts by about 50 persent
Apa yang harus dikaji bila
membaca suatu artikel atau
jurnal ?
Mengkritisi !
TUBEX 78 94
Jawab :
berdasarkan uji klinik tersamar ganda (Randomized
Controlled clinical Trial/ RCT).
Makna “ controlled” mempunyai arti bahwa
pasien (subyek penelitian) menerima obat
baru dibandingkan dengan pasien kontrol
(placebo) yang tidak menerima obat baru atau
tetap menerima obat sebelumnya.
Makna “ randomized” subyek dibagi menjadi 2
kelompok yaitu kelompok subyek penelitian
dan placebo dengan dilakukan random alokasi.
Cara memilih terapi yang baik
plasebo clofibrat
Rerata perubahan pada kolesterol serum +1 -9
Infark miokard fatal dan non fatal per 1000 8,9 7,4
subyek
Total kematian per 1000 subyek 5.2 6.2
Interpretasi hasil penelitian diatas:
Pemberian clofibrat akan menurunkan
kolesterol sebesar 9%.
Infark miokard baik fatal dan non fatal
menurun lebih sedikit dari pada placebo ( 5,8:
7,2 dan 7,4: 8,9)
Keluaran secara keseluruhan pada kematian
total terapi clofibrat lebih tinggi dari pada
placebo ( 6,2:5,2) sehingga dapat diambil
kesimpulan bahwa terapi clofibrat lebih
banyak kerugiannya.
3. Apakah studi menyerupai lokasi anda
bekerja atau tidak ?
Subyek penelitian harus diketahui secara
demografi sosial dan secara klinis, sehingga
klinisi dapat membandingkan dengan situasi
tempat bekerja.
Subyek penelitian harus mirip dengan tempat
bekerja klinisi.
Kalau semua jawaban diatas ya, berati artikel
tersebut bisa digunakan untuk pedoman terapi.
4. Apakah kemaknaan statistik (p) maupun
klinis dipertimbangkan atau dilaporkan ?
Kemaknaan klinis berhubungan dengan:
Seberapa manfaat klinis terhadap terapi obat
tertentu.
Hasil kesimpulan penelitian benar-bernar bermakna
secara statistik tanpa mempertimbangkan
kepentingan klinis.
Kemaknaan klinis
Dapat dilihat pada Relative Risk Reductin (RRR)
atau
Absolut Risk Reduction (ARR)
Tabel 1. Hasil penelitian terapi captopril
terhadap komplikasi kematian atau stroke
medikamentosa 53 19 72
medikamentosa 54 19 73