Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR ILMU GIZI KESEHATAN MASYARAKAT

SURVEI KONSUMSI MAKANAN METODE SEMI QUANTITATIVE


FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE (SQ FFQ)

Disusun oleh :

Nama : Fazri Aulia Maarif


Nim : 2000029106
Golongan : B1

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2021
I. PENDAHULUAN

A. DASAR TEORI

Survey konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara


tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang
dikonsumsi.Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran
tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,keluarga,dan individu.Survey
ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi
(Supariasa,Bakri,& Fajar, 2016).
Food Frequency Question merupakan suatu pengukuran metode konsumsi
makanan menggunakan kuisioner untuk memperoleh data mengenai frekuensi
sseorang dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.Frekuensi konsumsi
makanan ini dilakukan selama beberapa periode seperti harian,mingguan,dan
bulanan (Supriasa,2011).
Semi Qualitatif Food Frequency questionnaire (FFQ) adalah metode
frekuensi makanan cocok digunakan untuk mengetahui makanan yang pernah
dikonsumsi pada masa lalu sebelum gejala penyakit dirasakan oleh individu,yaitu
dengan menggunakan FFQ ( Food Frequency Questionaires).Tujuan metode
frekuensi makanan adalah untuk memperoleh data asupan energi dan zat gizi
dengan menentukkan frekuensi penggunaan sejumlah bahan makanan jadi,sebagai
sumber utama dari zat gizi tertentu dalam sehari,seminggu,atau sebulan selama
periode waktu tertentu (6 bulan sampai 1 tahun terakhir) (Rachmania,D.A,2020).
Form Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ)
digunakan untuk menanyakan jumlah gula yang dikonsumsi perhari dari
minuman. Daftar minuman dalam kuesioner didapat dari hasil observasi minuman
berpemanis yang beredar dan yang umum dikonsumsi (Akhriani,2016).
Dengan menggunakan metode FFQ ini,kita dapat memperoleh gambaran
pola konsumsi makanan secara kuantitatif,tetapi karena periode pengamatan lebih
lama dan dapat membedakan tingkat individu berdasarkan rangking tingkat
konsumsi zat gizi,maka cara ini paling sering digunakan dalam penelitian
epidemiologi (Arisman,2010).
Sering kali pada metode FFQ ini dilengkapi dengan metode khas pada
setiap porsi dan jenis makanan untuk dapat memperoleh asupan gizi yang relatif
dan mutlak. Kandungan gizi masing-masing pangan dapat menunjukan nilai
asupan gizi secara keseluruhan (Sirajuddin,2018).
Metode kualitatif pada FFQ tidak dilakukan standar suatu ukutan porsi
sehingga yang digunakan hanya frekuensi seberapa sering responden
mengkonsumsi makanan tersebut dan tidak dilakukan penimbangan ukuran
porsinya (Widajanti,2015).

B. TUJUAN

1. Mengetahui prinsip dan tata cara metode Semi Quantitative Food


Frequency Questionnaire
2. Melakukan survey konsumsi makanan dengan metode Semi Quantitative
Food Frequency Questionnaire
3. Mengetahui keragaman dan intensitas jenis makanan yang dikonsumsi
4. Menggunakan SQ FFQ dan menganalisis hasil survey

II. ALAT,BAHAN,DAN CARA KERJA

Alat dan bahan

1. Formulir SQ FFQ
2. Program Nutrisurvey

Cara Kerja :

1. Disiapkan kuesioner SQ-FFQ yang sudah terdapat daftar


bahan makanan di dalamnya
2. Sebelum dilakukan wawancara dengan responden, terlebih
dahulu ditanyakan ketersediaan untuk menjadi responden
untuk diwawancarai
3. Dicatat data antropometri responden ke dalam kolom yang sudah
disediakan pada SQ-FFQ
4. Dilakukan wawancara, catat jenis makanan dan frekuensi makan
responden pada SQ-FFQ
5. Dilakukan analisis dengan menglasifikasikan data SQ-FFQ menggunakan
klasifikasi yang ada
6. Dibuat laporan praktikum pembahasan dan kesimpulannya.

III. HASIL PRAKTIKUM

A. Formulir SQ FFQ

SEMI QUANTITATIF QUESTIONER FOOD FREQUENCY


FREKUENSI PENGGUNAAN BAHAN MAKANAN YANG DIKONSUMSI

No Responden : 01 Tanggal Wawancara : 11/12/2021


Inisial Responden : Beti Alamat : Sanggrahan

No Jenis / Bahan Frekuensi Penggunaan / Konsumsi Estimasi Total Ket


Tidak Mingg Bula Berat Gram/
Makanan Harian URT
Pernah uan nan (gram) hari
LAUK HEWANI
1 Daging sapi ✓
Daging 1 5 ptg 10 0,33 Sate
2
kambing kecil
3 1 ptg 30 12,8 Goreng
3 Ayam ras
paha
Ayam ✓
4
kampung
Daging burung ✓
5
puyuh
Daging burung ✓
6
dara
7 Daging bebek ✓
8 Daging angsa ✓
9 Telur ayam ras 2 1 btr 60 17,14 Goreng
Telur ayam ✓
10
kampung
11 Telur itik ✓
12 Telur angsa ✓
13 Ikan laut /... ✓
14 Kepiting ✓
15 Udang ✓
16 Cumi-cumi ✓
17 Kerang ✓
18 Terasi ✓
19 Ikan lele 2 1 ekor 40 2,6 Goreng
Ikan asing ✓
20
kering
21 Ikan pindang ✓
22 Ikan tongkol ✓
23 Ikan gurame ✓
24 Ikan mas ✓
25 Ikan nila ✓
26 Belut ✓
27 Wader ✓
2 1 30 8,5 Sate
28 Hati ayam
tusuk
29 Hati sapi ✓
30 Rempelo 1 1 ptg 15 0,5 Goreng
31 Paru sapi ✓
1 3 20 0,28 Sate
32 Usus
tusuk
33 Bakso 1 4 buah 10 0,33 Rebus
34 Sosis ✓
35 Sarden ✓
LAUK NABATI
3 1 ptg 20 8,5 Goreng
36 Tahu
kecil
3 1 ptg 25 10,7 Goreng
37 Tempe
sdg
38 Tempe koro ✓
39 Tempe gembus ✓
40 Kacang tolo ✓
Kacang kedelai ✓
41
putih
Kacang kedelai ✓
42
hitam
43 Kacang tanah ✓
44 Kacang hijau 1 3 sdm 10 0,33 Rebus
45 Kacang merah ✓
46 Kacang koro ✓
SAYURAN
47 Bayam ✓
48 Buncis ✓
49 Daun singkong 1 1 sdm 15 2,1 Rebus
50 Gambas ✓
51 Daun pepaya ✓
52 Daun katuk ✓
53 Daun kemangi ✓
Daun ✓
54
lembayung
55 Selada air ✓
56 Daun ubi jalar ✓
57 Kangkung ✓
Kacang 2 1 sdm 15 4,2 Rebus
58
panjang
59 Kol ✓
60 Kembang kol ✓
61 Sawi hijau ✓
62 Sawi putih ✓
63 Terong ungu ✓
64 Pare ✓
65 Jantung pisang ✓
66 Manggar ✓
67 Daun bawang ✓
68 Kulit melinjo ✓
69 Daun so ✓
70 Nangka muda ✓
71 Brokoli ✓
72 Kluwih ✓
73 Kenikir ✓
74 Kapri muda ✓
75 Mentimun 2 2 ptg 10 2,8
76 Taoge 2 1 sdm 10 2,8
77 Tomat ✓
78 Labu kuning ✓
79 Labu siam ✓
2 1 ptg 15 4,2 Rebus
80 Wortel
besar
BUAH-BUAHAN
81 Pepaya ✓
82 Nanas ✓
83 Pisang ambon ✓
84 Pisang raja ✓
85 Pisang mas ✓
86 Pisang kapok ✓
87 Pisang tanduk ✓
88 Pisang susu ✓
89 Jeruk ✓
90 Mangga 1 4 iris 75 10,7
91 Markisa ✓
92 Manggis ✓
93 Apel ✓
94 Semangka ✓
95 Melon ✓
96 Salak ✓
97 Jambu air ✓
98 Jambu biji ✓
99 Sirsak ✓
100 Sirkaya ✓
101 Anggur 1 5 bh 10 1,4 Jus
102 Alpukat ✓
103 Sawo ✓
104 Belimbing ✓
105 Durian ✓
106 Duwet ✓
107 Duku ✓
108 Kweni ✓
109 Kesemek ✓
110 Pear ✓
111 Rambutan 1 1 bh 50 7,1
LAIN-LAIN
112 Teh....... 1 1 gls 200 28,5
2 1 160 45,7
113 Kopi.......... cangki
r
Suplemen........ ✓
114
...
Vitamin........... ✓
115
.
116 ............
117 .............

B. Hasil Pengolahan Nutrisurvey

=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________
daging kambing 0,33 g 0,9 kcal 0,0 g
daging ayam bagian paha 12,8 g 27,4 kcal 0,0 g
telur ayam 17,4 g 27,0 kcal 0,2 g
ikan lele 2,6 g 2,2 kcal 0,0 g
hati ayam 8,5 g 13,3 kcal 0,1 g
rempelo ayam 0,5 g 0,8 kcal 0,0 g
usus ayam 0,28 g 0,3 kcal 0,0 g
bakso daging sapi 0,33 g 1,2 kcal 0,0 g
tahu goreng 8,5 g 17,5 kcal 0,1 g
tempe goreng * 10,7 g 37,4 kcal 1,1 g
kacang hijau 0,33 g 0,4 kcal 0,1 g
daun singkong rebus* 2,1 g 0,7 kcal 0,1 g
kacang panjang biji * 4,2 g 15,0 kcal 2,9 g
krai / mentimun 2,8 g 0,4 kcal 0,1 g
toge * 2,8 g 1,0 kcal 0,1 g
wortel rebus * 4,2 g 1,2 kcal 0,3 g
mangga masak 10,7 g 7,0 kcal 1,8 g
jus anggur 1,4 g 0,7 kcal 0,2 g
rambutan 7,1 g 3,5 kcal 0,9 g
teh manis 28,5 g 3,7 kcal 0,9 g
kopi goodday 45,7 g 206,4 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 367,8 kcal (100 %), carbohydrate 8,8 g (100 %)

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 367,8 kcal 2772,5 kcal 13 %
protein 14,2 g(33%) 80,0 g(12 %) 18 %
fat 9,1 g(46%) 94,1 g(< 30 %) 10 %
carbohydr. 8,8 g(21%) 395,8 g(> 55 %) 2%
water 12,7 g 2500,0 g 1%
iron 2,5 mg 13,0 mg 19 %
zinc 0,9 mg 13,0 mg 7%
calcium 60,6 mg 1100,0 mg 6%
phosphorus 147,5 mg 700,0 mg 21 %
magnesium 17,3 mg 350,0 mg 5%
tot. fol.acid 63,2 µg - -
Vit. A 1043,3 µg 600,0 µg 174 %
Vit. C 8,5 mg 90,0 mg 9%
Vit. D 0,4 µg 15,0 µg 3%
Vit. B12 5,1 µg 2,4 µg 211 %
dietary fiber 1,0 g 38,0 g 3%

IV. PEMBAHASAN

Pada praktikum pada kali ini yaitu membahas terkait FFQ.Metode FFQ
memiliki beberapa kelebihan yaitu relatif murah,sederhana,dan dapat dilakukan
sendiri oleh responden,serta penggunaannya tidak memerlukan pelatihan khusus.
Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah tidak dapat menghitung intake zat
gizi sehari oleh responden,sulit mengembangkan kuisioner pengumpulan data,
cukup majemuk bagi pewawancara dan responden,perlu percobaan pendahuluan,
dan perlu kejujuran responden (Irinto,2014).
Kelebihan dari metode FFQ ini adalah cepat, murah dan mudah dilakukan
di lapangan, karena tidak membutuhkan waktu lama dalam melaksanakannya.
Selain itu FFQ juga mampu mendeteksi kebiasaan makan masyarakat dalam
jangka panjang dalam waktu yang relatif singkat.
Kekurangan dari FFQ adalah memiliki akurasi yang rendah dibandingkan
dengan metode lain karena harus mengingat apa yang dikonsumsi dalam waktu 1
tahun ke belakang sehingga mengandalkan ingatan responden yang kuat dan tidak
dapat menggambarkan porsi makanan yang dikonsumsi oleh responden.
Pewawancara juga harus menguasai dengan betul metode ini.
Pada hasil wawancara yang didapatkan dari responden yang bernama
Beti,hasil dari zat besinya adalah 13 mg perhari.Sedangkan cakupan zat besi
menurut PERMENKES No 75 tahun 2013,bahwa angka cakupan zat besi pada
laki-laki usia 19-29 tahun normalnya adalah 13 mg.Jadi kecakupan zat besi Beti
adalah normal atau tercukupi.
Dampak jika kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia, juga dapat
menghambat fungsi motorik normal pada bayi,lalu dapat menyebabkan tubuh
merasa lebih cepat lelah,dan penurunan produktivitas kerja,serta dapat
menurunkan daya ingat (Madden,2016).
Cara agar zat besi dapat terpenuhi adalah dengan mengkonsumsi makanan
yang kaya akan zat besi seperti,danging merah,kentang,tiram,hati,kacang kedelai,
bayam,dan lain sebagainya.Selain mengkonsumsi makanan kaya zat besi,juga
harus mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung vitamin C
seperti, jeruk.Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan zat besi
(Setyawan,2015).
V. KESIMPULAN

Berdasarkan pengamatan kali ini dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Metode food frequency questionnarie adalah suatu metode yang


digunakan untuk mendata makanan apa saja yang dikonsumsi oleh
responden dengan cara mewawancarai responden.
2. Survei konsumsi makanan dengan metode FFQ ini dilakukan dengan
cara mengisi formulir kuisioner untuk memperoleh data seseorang saat
mengkonsumsi makanan/ minuman sehari-hari.
3. Berbagai macam jenis makanan yang dikonsumsi responden seperti
macam-macam makanan yang mengandung lemak,protein,zat besi,
mineral,vitamin,dan lain sebagainya.
4. Hasil survei dapat dianalisis dengan program nutrisurvey untuk
mengetahui apaah responden termasuk kategori berlebih atau
kekurangan zat gizi tertentu dengan membandingkan dengan
PERMENKES No 75 tahun 2013.
DAFTAR PUSTAKA

Akhriani Mayesti. 2016. Hubungan Konsumsi Minuman Berpemanis dengan


Kejadian Kegemukan pada Remaja di SMP Negeri 1 Bandung. Indonesian
Journal of Human Nutrition, Juni 2016, Vol.3 No.1 : 29 – 40.
Arisman. 2010. Gizi Daur Hidup. Jakarta: EGC.
Irianto. 2014. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Madden, A. 2016. Gizi dan Dietetika. Jakarta: EGC.
Rachmania, D. A. (2020). PERBEDAAN STATUS OBESITAS
BERDASARKAN KONSUMSI JUNK FOOD PADA ANAK SEKOLAH
SD NEGERI 3
SERANGAN DENPASAR PROVINSI BALI. Doctoral dissertation, Poltekkes
Kemenkes Denpasar.
Setyawan, Henry, dkk. 2015. Pengaruh Anemia Pada Ibu Hamil Trisemester III
Terhadap BBLR dan Prematur. Jurnal JEN 3. Vol 3. No. 5.
Sirajuddin, Surmita. 2018. Bahan Ajar Gizi Survey Konsumsi Pangan Cetakan
Pertama. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Supriasa. 2011. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Widajanti, L. 2015. Survei Konsumsi Gizi. Semarang: UNDIP.

LAMPIRAN

You might also like