Professional Documents
Culture Documents
Fazri Aulia Maarif - Digkm B-1 - Survei Konsumsi Makanan Metode Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ FFQ)
Fazri Aulia Maarif - Digkm B-1 - Survei Konsumsi Makanan Metode Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQ FFQ)
Disusun oleh :
A. DASAR TEORI
B. TUJUAN
1. Formulir SQ FFQ
2. Program Nutrisurvey
Cara Kerja :
A. Formulir SQ FFQ
=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________
daging kambing 0,33 g 0,9 kcal 0,0 g
daging ayam bagian paha 12,8 g 27,4 kcal 0,0 g
telur ayam 17,4 g 27,0 kcal 0,2 g
ikan lele 2,6 g 2,2 kcal 0,0 g
hati ayam 8,5 g 13,3 kcal 0,1 g
rempelo ayam 0,5 g 0,8 kcal 0,0 g
usus ayam 0,28 g 0,3 kcal 0,0 g
bakso daging sapi 0,33 g 1,2 kcal 0,0 g
tahu goreng 8,5 g 17,5 kcal 0,1 g
tempe goreng * 10,7 g 37,4 kcal 1,1 g
kacang hijau 0,33 g 0,4 kcal 0,1 g
daun singkong rebus* 2,1 g 0,7 kcal 0,1 g
kacang panjang biji * 4,2 g 15,0 kcal 2,9 g
krai / mentimun 2,8 g 0,4 kcal 0,1 g
toge * 2,8 g 1,0 kcal 0,1 g
wortel rebus * 4,2 g 1,2 kcal 0,3 g
mangga masak 10,7 g 7,0 kcal 1,8 g
jus anggur 1,4 g 0,7 kcal 0,2 g
rambutan 7,1 g 3,5 kcal 0,9 g
teh manis 28,5 g 3,7 kcal 0,9 g
kopi goodday 45,7 g 206,4 kcal 0,0 g
Meal analysis: energy 367,8 kcal (100 %), carbohydrate 8,8 g (100 %)
=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 367,8 kcal 2772,5 kcal 13 %
protein 14,2 g(33%) 80,0 g(12 %) 18 %
fat 9,1 g(46%) 94,1 g(< 30 %) 10 %
carbohydr. 8,8 g(21%) 395,8 g(> 55 %) 2%
water 12,7 g 2500,0 g 1%
iron 2,5 mg 13,0 mg 19 %
zinc 0,9 mg 13,0 mg 7%
calcium 60,6 mg 1100,0 mg 6%
phosphorus 147,5 mg 700,0 mg 21 %
magnesium 17,3 mg 350,0 mg 5%
tot. fol.acid 63,2 µg - -
Vit. A 1043,3 µg 600,0 µg 174 %
Vit. C 8,5 mg 90,0 mg 9%
Vit. D 0,4 µg 15,0 µg 3%
Vit. B12 5,1 µg 2,4 µg 211 %
dietary fiber 1,0 g 38,0 g 3%
IV. PEMBAHASAN
Pada praktikum pada kali ini yaitu membahas terkait FFQ.Metode FFQ
memiliki beberapa kelebihan yaitu relatif murah,sederhana,dan dapat dilakukan
sendiri oleh responden,serta penggunaannya tidak memerlukan pelatihan khusus.
Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah tidak dapat menghitung intake zat
gizi sehari oleh responden,sulit mengembangkan kuisioner pengumpulan data,
cukup majemuk bagi pewawancara dan responden,perlu percobaan pendahuluan,
dan perlu kejujuran responden (Irinto,2014).
Kelebihan dari metode FFQ ini adalah cepat, murah dan mudah dilakukan
di lapangan, karena tidak membutuhkan waktu lama dalam melaksanakannya.
Selain itu FFQ juga mampu mendeteksi kebiasaan makan masyarakat dalam
jangka panjang dalam waktu yang relatif singkat.
Kekurangan dari FFQ adalah memiliki akurasi yang rendah dibandingkan
dengan metode lain karena harus mengingat apa yang dikonsumsi dalam waktu 1
tahun ke belakang sehingga mengandalkan ingatan responden yang kuat dan tidak
dapat menggambarkan porsi makanan yang dikonsumsi oleh responden.
Pewawancara juga harus menguasai dengan betul metode ini.
Pada hasil wawancara yang didapatkan dari responden yang bernama
Beti,hasil dari zat besinya adalah 13 mg perhari.Sedangkan cakupan zat besi
menurut PERMENKES No 75 tahun 2013,bahwa angka cakupan zat besi pada
laki-laki usia 19-29 tahun normalnya adalah 13 mg.Jadi kecakupan zat besi Beti
adalah normal atau tercukupi.
Dampak jika kekurangan zat besi akan menyebabkan anemia, juga dapat
menghambat fungsi motorik normal pada bayi,lalu dapat menyebabkan tubuh
merasa lebih cepat lelah,dan penurunan produktivitas kerja,serta dapat
menurunkan daya ingat (Madden,2016).
Cara agar zat besi dapat terpenuhi adalah dengan mengkonsumsi makanan
yang kaya akan zat besi seperti,danging merah,kentang,tiram,hati,kacang kedelai,
bayam,dan lain sebagainya.Selain mengkonsumsi makanan kaya zat besi,juga
harus mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung vitamin C
seperti, jeruk.Hal ini bertujuan untuk meningkatkan penyerapan zat besi
(Setyawan,2015).
V. KESIMPULAN
LAMPIRAN