Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,

Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013


Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

HUBUNGAN INTENSITAS PENCAHAYAAN, JARAK PANDANG MATA KE


LAYAR DAN DURASI PENGGUNAAN KOMPUTER DENGAN KELUHAN
COMPUTER VISION SYNDROME
Wisnu Eko Saputro
1
Mahasiswa Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro
2
Staf Pengajar Peminatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Diponegoro

ABSTRACT

Computer Vision Syndrome (CVS) is a complex of eye and vision related


problem that have been associated with computer use. The prevalence of occular
symptoms in computer uses as part of Computer Vision Syndrome ranged from 23%
to 93%. BPS Provinsi Jawa Tengah use a computer as main tool for processing
data. BPS employees using computers for more than 3 hours perday. General
illumination in urusan dalam obtained 33.3 lux (lower than the recommended OSHA
standard of 280 lux).The purpose of this research was to analyze correlation
between lighting intensity, eye-screen viewing distance and the duration of computer
use with computer vision syndrome complaints on BPS Provinsi Jawa Tengah
employee’s. It was an analytical research with cross sectional study. Population in
this research was BPS employees who use computer at least two hours. Samples
taken using criteria didnot wearer glasses / contact lens and had a minimum 3
symptoms. At the research obtained respondents prepared 38 people. Analysis of
data use shaphiro wilks, product moment (pearson correlation) and rank spearman.
Results test statistics imply that there were no correlation between the intensity
lighting room ( p = 0.092 ), local illumination ( p = 0.716 ) and eye viewing distance (
p = 0.569 ) with CVS complaints on BPS employee’s. There was a correlation
between duration of computer use with CVS complaints ( p = 0.012 ). From this
research could be concluded that there was a correlation between duration of
computers use with CVS complaints, hence suggested to BPS employee to take a
break after using computers 20 minutes, with looking away as far as 6 meters for 20
seconds (20/20/20 rule’s)

Keywords : Computer Vision Syndrome ; BPS, Computer, 20/20/20 rule’s

PENDAHULUAN hari semakin pesat, salah satunya


Perkembangan ilmu yaitu penggunaan komputer yang
pengetahuan dan teknologi semakin mutlak diperlukan di kantor dan di

1
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

rumah. Penggunaan komputer tidak dikemukakan Loh dan Reddy yaitu


diragukan lagi telah merevolusi dan faktor yang menyebabkan CVS
menguntungkan masyarakat. Akan meliputi faktor individu / personal,
tetapi penggunaan komputer juga lingkungan, dan faktor komputer. 4
menimbulkan beberapa masalah Salah satu instansi yang
kesehatan bagi penggunanya. menggunakan komputer sebagai alat
Sejumlah riset mengindikasikan kerja utama yaitu Badan Pusat
bahwa gejala visual yang dialami Statistik (BPS). BPS merupakan
akibat penggunaan komputer instansi perintis dalam penggunaan
berkisar antara 75 % hingga 90 % 1. komputer karena telah memulai
Untuk mempermudah komunikasi menggunakannya sejak sekitar tahun
dan pemahaman tentang gangguan 1960 dalam pengolahan data.5 Sejak
penglihatan akibat pemakaian 1980-an, personal komputer telah
komputer, American Optometric digunakan di seluruh kantor BPS
Association (AOA) menggunakan provinsi salah satunya adalah BPS
istilah Computer Vision Syndrome Provinsi Jawa Tengah.
(CVS). Badan Pusat Statistik Provinsi
CVS adalah gangguan mata dan Jawa Tengah merupakan instansi
penglihatan kompleks yang yang menggunakan komputer dalam
berhubungan dengan kegiatan pengolahan data untuk
pekerjaan yang dialami akibat wilayah Jawa Tengah. Hasil
penggunaan komputer. CVS ditandai wawancara dengan bagian urusan
dengan gejala visual yang dihasilkan dalam menyatakan komputer di BPS
dari interaksi dengan layar komputer Provinsi Jawa Tengah sudah
2
atau lingkungannya menggunakan sistem one man one
Penyebab Computer Vision PC yaitu satu orang karyawan
Syndrome merupakan multi faktor menggunakan satu komputer. Hampir
yang meliputi faktor personal, semua karyawan menggunakan
lingkungan atau kombinasi komputer lebih dari 3 jam perhari.
keduanya.3 Pendapat serupa Menurut AOA pengguna komputer

2
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

lebih dari 2 jam perhari secara terus produktivitas kerja seseorang,


menerus dapat beresiko mengalami peningkatan tingkat kesalahan dalam
gejala CVS. bekerja, dan penurunan kepuasan
Hasil pengukuran intensitas kerja. 4,6
pencahayaan ruangan di bagian Penelitian ini bertujuan untuk
urusan dalam diperoleh sebesar 33.3 menganalisis hubungan intensitas
lux (lebih rendah dari standar yang pencahayaan, jarak pandang mata ke
disarankan OSHA sebesar 280 – 700 layar dan durasi penggunaan
lux). Jarak pandang mata ke layar komputer dengan keluhan computer
biasanya diatur tanpa mengetahui vision syndrome pada karyawan BPS
jarak ideal yang disarankan. Stres Provinsi Jawa Tengah. Penelitian
pada otot akomodasi dapat terjadi dilaksanakan pada bulan Oktober
pada seseorang yang berupaya 2012.
melihat pada obyek berukuran kecil
dan pada jarak yang dekat dalam METODE PENELITIAN

waktu yang lama. Penelitian ini merupakan jenis


Hasil wawancara dengan penelitian explanatory research yaitu
karyawan BPS Provinsi Jawa Tengah menjelaskan hubungan antara
keluhan yang sering dirasakan sakit variabel bebas (jarak pandang mata
pada leher, mata lelah, kadang- ke monitor, intensitas pencahayaan
kadang pusing, kadang pandangan lokal dan ruangan, serta durasi
mata kabur bila menggunakan penggunaan komputer dengan
komputer terlalu lama. Menurut AOA, variabel terikat ( keluhan computer
keluhan CVS biasanya bersifat vision syndrome) pada karyawan
sementara dan menghilang setelah BPS Provinsi Jawa Tengah. Desain
selesai bekerja. Namun, jika tidak penelitian yang digunakan adalah -
dilakukan tindakan, gejala ini akan Cross Sectional.
muncul dan bahkan memburuk di Populasi dalam penelitian ini adalah
kemudian hari sehingga karyawan BPS provinsi Jawa Tengah
menyebabkan penurunan yang menggunakan komputer

3
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

minimal 2 jam perhari sejumlah 69 08.00 wib hingga pukul 16.00 wib.
orang. Sampel penelitian diambil Waktu istirahat sekitar 1 jam dari
melalui kriteria inklusi dan eksklusi. pukul 12.00 wib hingga pukul 13.00
Adapun kriteria inklusi sebagai wib.
berikut : Pada saat penelitian total
1. Tidak sedang keluar kota, cuti populasi sebanyak 69 orang. Adapun
2. Tidak mengalami gangguan yang lain sedang tugas keluar kota,
penglihatan maupun pengguna cuti kerja, dan ada yang sedang
kacamata dan lensa kontak mengikuti rapat. Jumlah sampel yang
3. mengeluhkan adanya minimal memenuhi kriteria inklusi dan
tiga gejala dari empat gejala eksklusi sebanyak 38 orang.
utama CVS : mata lelah dan Deskripsi hasil pengukuran
tegang, mata kering teriritasi, intensitas pencahayaan, jarak
penglihatan kabur, dan nyeri pandang mata ke layar dan durasi
kepala. penggunaan komputer serta keluhan
Intrumen penelitian menggunakan CVS pada karyawan BPS Provinsi
angket CVS, pita ukur untuk Jawa Tengah sebagai berikut :
mengukur jarak pandang mata ke Tabel 1. Deskripsi Statistik
layar monitor dan luxmeter Krisbow Pengukuran Intensitas Pencahayaan,
kw 06-288 guna mengukur intensitas Jarak Pandang dan Durasi
pencahayaan ruangan dan Penggunaan Komputer Pada
pencahayaan lokal. Karyawan BPS Provinsi Jawa
Tengah Bulan Oktober 2012
HASIL DAN PEMBAHASAN
BPS Provinsi Jawa Tengah
beroperasi setiap hari senin hingga
Jum’at, sedangkan pada hari sabtu-
minggu serta hari libur tutup. Jam
kerja karyawan BPS provinsi Jawa
Tengah 8 jam dimulai dari pukul

4
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Hasil ringkasan uji hipotesis


Min Max Mean
intensitas pencahayaan, jarak
Pencahayaa 33.3 357.0 192.4
pandang, durasi penggunaan
n ruang 0 lux lux 0 lux
komputer dengan keluhan CVS
Pencahayaa 30.5 610.2 149.0
sebagai berikut :
n lokal 0 lux 5 lux 9 lux
Tabel 2. Ringkasan Penelitian
Jarak 45.0 82.0 65.66
Variabel p- Analisis
pandang cm cm cm
value
Durasi 4 9 jam 6.842
Intensitas 0,092 Tidak ada
penggunaan jam jam
pencahayaan hubungan
Keluhan 3 9 3.97
ruang
CVS
Intensitas 0,716 Tidak ada
Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa
pencahayaan hubungan
pencahayaan ruang tertinggi 357 lux,
lokal
pencahayaan lokal tertinggi sebesar
Jarak pandang 0,569 Tidak ada
610.25, jarak pandang mata ke layar
hubungan
terjauh 82 cm dan durasi
Durasi 0.012 Ada
penggunaan terlama 9 jam,
penggunaan hubungan
sedangkan keluhan CVS terbanyak
adalah 9 gejala.
Dari tabel 2. dapat disimpulkan
Uji normalitas pada variabel
bahwa intensitas pencahayaan
intensitas pencahayaan ruang,
ruang, pencahayaan lokal dan jarak
pencahayaan lokal dan durasi
pandang tidak berhubungan dengan
penggunaan komputer didapatkan
keluhan CVS pada karyawan BPS
data berdistribusi tidak normal
Provinsi Jawa Tengah. Durasi
sehingga menggunakan uji korelasi
penggunaan komputer berhubungan
rank Spearman. Jarak pandang
dengan keluhan CVS pada karyawan
berdistribusi normal sehingga
BPS Provinsi Jawa Tengah.
menggunakan uji korelasi product
Pencahayaan ruang di BPS
moment
Provinsi Jawa Tengah sebagian

5
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

besar telah memenuhi standar dari bekerja secara terus menerus dan
Kepmenkes 1405/SK/XI/2002 untuk lebih dipaksakan melihat obyek
9
lingkungan perkantoran (minimal dalam jarak yang terlalu dekat.
7
sebesar 100 lux). Bila Jarak pandang yang terlalu jauh
menggunakan standar yang cenderung menyebabkan
disarankan oleh OSHA maupun AOA membungkuk untuk melihat huruf
beberapa ruang di BPS masih kurang yang kecil. Hal ini dapat
memenuhi standard. AOA menyebabkan kelelahan mata dan
menyarankan intensitas meningkatkan ketegangan pada torso
pencahayaan sebesar 200 – 700 lux. karena sandaran punggung tidak
6
Pencahayaan yang terang dari dapat menyangga. 10
sumber pencahayaan sekitar (misal Sebagian besar penggunaan
lampu fluoresen diatas kepala, komputer pada karyawan BPS
jendela yang terbuka lebar, dan Provinsi Jawa Tengah diatas 4 jam
lampu meja) berpotensi menurunkan setiap hari secara terus menerus.
kejelasan layar, meningkatkan Rossignol et al. Melaporkan bahwa
8
pantulan dan menyebabkan silau. peningkatan signifikan prevalensi
Data pengukuran jarak pandang gejala visual pada individu yang
mata ke layar pada karyawan BPS menghabiskan lebih dari 4 jam setiap
11
Provinsi Jawa Tengah menunjukkan hari pada VDT. Kozier
bahwa sebanyak 36 orang sesuai menyebutkan kegiatan memandang
dengan standar OSHA yang layar komputer secara terus menerus
dianjurkan. Hampir seluruh bagian di tanpa istirahat yang signifikan dapat
BPS telah menggunakan keyboard menyebabkan masalah akomodasi
extention pada meja kerjanya. Jarak dan iritasi mata.12
pandang mata yang terlalu dekat Stres pada otot yang berfungsi
dengan layar monitor dapat untuk akomodasi dapat terjadi pada
menyebabkan ketidaknyamanan seseorang yang berupaya melihat
penglihatan sehingga otot mata pada obyek berukuran kecil dan pada
menjadi lebih cepat lelah karena jarak yang dekat dalam waktu yang

6
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

lama. Pada kondisi demikian, otot- 1. Tidak menggunakan


otot mata akan bekerja secara terus- komputer pada jam istirahat
menerus dan lebih dipaksakan. untuk mengurangi gejala
Ketegangan otot-otot pengakomodasi 2. Mengistirahatkan mata setiap
(korpus siliaris) makin besar penggunaan komputer
sehingga terjadi peningkatan asam selama 20 menit dengan
laktat dan sebagai akibatnya terjadi mengalihkan pandangan dari
kelelahan mata. 13 monitor sejauh 6 meter
selama 20 detik. (20/20/20)
KESIMPULAN DAN SARAN 3. Mengatur tingkat kesilauan
Berdasarkan penelitian ini dapat komputer dan
disimpulkan beberapa hal sebagai menyesuaikannya dengan
berikut : pencahayaan sekitar
1. Tidak ada hubungan antara 4. Mengatur jarak pandang mata
intensitas pencahayaan ruangan ke layar sebesar 50 – 100 cm
dengan keluhan computer vision
syndrome ( p=0,092) DAFTAR PUSTAKA
2. Tidak ada hubungan 1. Anshel J. Visual ergonomics
pencahayaan lokal dengan handbook: CRC/Taylor & Francis;
keluhan computer vision 2005.
syndrome (p=0,716). 2. Computer Vision Syndrome
3. Tidak ada hubungan antara (CVS). American Optometric
jarak pandang dengan keluhan Association.
computer vision syndrome http://www.aoa.org/x5374.xml.
(p=0,569) Accessed 16 February 2012.
4. Ada hubungan antara durasi 3. Izquierdo NJ, Townsend W.
penggunaan komputer kantor Computer Vision Syndrome. 2010.
dengan keluhan computer http://emedicine.medscape.com/ar
vision syndrome (p=0,012). ticle/1229858-
Adapun saran yang diberikan yaitu :

7
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

overview#aw2aab6b3. Accessed computer users. Computer in


29 January 2012. Human Behavior. 2008;24:2026–
4. Loh KY, Reddy SC. Understanding 2042.
and Preventing Computer Vision 9. Tarwaka. Ergonomi untuk
Syndrome. 2008;3:128 - 130. keselamatan, kesehatan kerja dan
http://www.e- produktivitas. Surakarta: Uniba
mfp.org/2008v3n3/pdf/computer_vi Press; 2004.
sion_syndrome.pdf. Accessed 16 10.Computer Workstation. OSHA.
February 2012. http://
5. Badan Pusat Statistik. Pengolahan www.osha.gov/SLTC/etools/comp
data uterworkstations/components_mo
http://www.bps.go.id/menutab.php nitors.html. Accessed 20 Juni
?tab=1&aboutus=3, 06 November 2012.
2012. 11.Rosenfield M. Computer vision
6. The effects of computer use on syndrome: a review of ocular
eye health and vision American causes and potential treatments.
Optometric Association. Ophthalmic & Physiological
www.aoa.org/documents/EffectsC Optics. 2011;31:502-515.
omputerUse.pdf. Accessed 31 12.Kozeis N. Impact of computer use
January 2012. on children’s vision.
7. Depkes. Persyaratan Kesehatan 2009;13(4):230-
Lingkungan Kerja Perkantoran dan 231.http://www.ncbi.nlm.nih.gov/p
Industri. In: Depkes, ed. Vol mc/ articles/PMC2776336/.
Nomor Accessed 30 January 2012.
1405/MENKES/SK/XI/2002. 13.Soewarno. Penerangan Tempat
Jakarta2002. Kerja. Jakarta: Pusat Pelayanan
8. Zheng Yan, Liang Hu, Hao Chen, Ergonomi dan Kesehatan Kerja;
Lu F. Computer Vision Syndrome: 1992.
A widely spreading but largely
unknown epidemic among

8
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

You might also like