Professional Documents
Culture Documents
Uas - Rizky Alviyani - 2212070183 - Ekonomi Moneter
Uas - Rizky Alviyani - 2212070183 - Ekonomi Moneter
SOAL:
2.a. Sebutkan dan jelaskan Tujuan Bank Indonesia dalam menjaga kestabilan mata
uang rupiah!
Tujuan utama Bank Indonesia selaku bank sentral negara Indonesia adalah mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah mengandung dua aspek yaitu
kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa serta kestabilan terhadap mata uang
negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi. Aspek kedua
tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Ketiga
Pilar tersebut direalisasikan menjadi tugas dan fungsi Bank Indonesia, yaitu:
Menetapkan dan Melaksanakan Kebijakan Moneter
Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter adalah tugas bank sentral yang
dilakukan dalam rangka mengendalikan jumlah uang beredar, agar tercipta kestabilan
nilai rupiah terhadap barang dan jasa. Kebijakan moneter adalah keputusan yang
diambil dalam rangka menunjang aktivitas ekonomi melalui berbagai hal yang
berkaitan dengan penetapan jumlah peredaran uang di masyarakat. Wewenang bank
sentral yang berkaitan dengan penetapan dan pelaksanaan kebijakan moneter adalah:
- Menetapkan tingkat diskonto, cadangan minimum bank umum, mengatur kredit
atau pembiayaan.
- Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi.
- Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada operasi pasar
terbuka di pasar uang, baik dalam bentuk mata uang rupiah maupun valuta asing.
1) Mengatur dan Menjaga Kelancaran Sistem Pembayaran
Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran adalah tugas bank sentral yang
dilakukan dalam rangka terciptanya kesepakatan, aturan, standar dan prosedur yang
digunakan untuk mengatur peredaran uang. Dalam rangka menjalankan fungsinya ini,
wewenang bank sentral meliputi:
- Menetapkan penggunaan alat atau instrumen pembayaran.
- Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran.
- Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya.
2) Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan
Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi yang memungkinkan sistem keuangan
nasional berfungsi efektif dan efisien serta mampu bertahan dalam kerentanan internal
dan eksternal.
Konsep stabilitas nilai Rupiah mencakup kestabilan harga barang dan jasa serta nilai
tukar Rupiah. Kestabilan harga barang dan jasa secara umum diukur dari inflasi yang
rendah dan stabil. Sementara itu, kestabilan nilai tukar Rupiah diukur dari kestabilan
nilai rupiah terhadap mata uang negara lain. Kestabilan nilai Rupiah dalam artian
inflasi yang rendah, dan stabil, serta kestabilan nilai tukar Rupiah sangat penting bagi
tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kestabilan nilai tukar Rupiah
diperlukan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari upaya untuk
mendukung tercapainya inflasi yang rendah dan stabil.
3a. Pada saat perekonomian Indonesia mengalami krisis. Apa itu Krisis Ekonomi?
Krisis ekonomi adalah kondisi di mana perekonomian suatu negara mengalami
penurunan yang sangat signifikan. Jenis krisis ini dapat terjadi karena beberapa faktor,
seperti inflasi, deflasi, krisis finansial, dan lain-lain. Hal ini dapat menyebabkan kerugian
yang sangat besar bagi negara dan masyarakat secara sekaligus.
Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departeman Pendidikan Dan
Kebudayaan (dalam All, 1994), mendefinisikan krisis sebagai suatu suatu situasi yang
genting dan gawat, atau suatu kemelut mengenai suatu kejadian atau peristiwa-peristiwa
yang menyangkut kehidupan. Ekonomi adalah faktor dasar kebutuhan hidup manusia
yang bersifat materiil atau fisik atau dapat dikatakan sebagai tatanan perekonomian di
suatu negara. Menurut Nasution (1999), penyebab krisis adalah :
1) Lemahnya Sistem Keuangan, yaitu adanya ketergantungan dunia usaha pada
pembelanjaan kredit perbankan dan pinjaman luar negeri yang meningkatkan
kerawanan pada perubahan tingkat suku bunga maupun perubahan kurs devisa.
2) Menguatnya nilai riil rupiah, yaitu modal asing yang masih nilai riil rupiah yang bisa
meredam kenaikan tingkat suku bunga di pasar dalam negeri dan menimbulkan aspek
negatif, seperti mengurangi daya saing ekonomi nasional di pasar dunia dan
merangsang alokasi pada faktor-faktor produksi yang cenderung pada non traded
sektor dimana barang dan jasa tidak diekspor atau diimpor yang menyebabkan
produsen dalam negeri tidak merasakan persaingan pasar dari dunia luar.
3) Lemahnya Bank Sentral, yaitu keterbatasan Bank Indonesia dalam menjalankan
kebijakan moneter yang semakin terbatas karena kondisi keuangannya yang sulit.
Sementara Yusanto (2001) menyatakan bahwa penyebab krisis ekonomi yang melanda
Indonesia khususnya dan belahan dunia lain bila dicermati benarbenar adalah :
1) Persoalan mata uang, karena adanya keterikatan antar mata uang satu negara dengan
mata uang negara lain.
2) Adanya bursa valuta asing dan bunga atau riba, yaitu menggunakan uang sebagai
komoditi yang diperdagangkan dan selalu ada bunga pada setiap aktivitas peminjaman
dan penyimpanan uang.
3) Spekulasi, yaitu para spekulan yang melakukan pemborongan besar-besaran pada
dolar untuk meraup keuntungan.
4) Adanya krisis kepercayaan rakyat pada pemerintah, hal ini terbukti dengan tanggapan-
tanggapan negatif rakyat pada langkah-langkah yang diambil dalam kebijakan
pemerintah
Pemerintah menutup sejumlah bank shg Bank run & penutupan bank diatasi dgn
tjd krisis kepercayaan thd bank dan penyediaan dana talangan oleh pemerintah
rupiah, tjd bank run. melalui BI di bawah program penjaminan
pemerintah atas seluruh kewajiban bank.
Tjd excess likuiditas, laju inflasi
mencapai 77,63% tahun 1998, dan suku Kebijakan suku bunga tinggi untuk
bunga SBI 1 bulan mencapai 38,44% pd menghadapi tekanan inflasi akibat kelebihan
tahun yg sama. likuitas dlm perekonomian.
b. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, laju inflasi pada Febaruari 2023 sebesar
5,47 persen secara tahunan. Diperkirakan inflasi terjadi karena curah hujan yang
tinggi dan bencana banjir di sejumlah wilayah. Jelaskan penyebab inflasi tersebut
dan lengkapi dengan gambar!?
Faktor yang menyebabkan inflasi pada Februari 2023 yaitu:
Banjir di Musim Panen Raya
Akhir Februari hingga Maret 2023 merupakan masa panen raya. Namun pada minggu
terakhir Februari 2023, terjadi hujan lebat di sebagian besar wilayah Indonesia dengan
curah hujan tinggi melampaui 50 mm per hari. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir
yang merendam sawah di sejumlah wilayah selama Februari 2023, seperti di Mojokerto,
Enrekang, Bontang, Sumbawa, dan beberapa wilayah lainnya.
Akibatnya, hal ini bisa berdampak pada kenaikan harga beras yang menjadi salah satu
komoditas yang andil besar dalam inflasi. Kenaikan harga berasa diakibatkan oleh
naiknya biaya ongkos produksi akibat terganggunya proses penggilingan padi karena
rendahnya kualitas padi hasil panen petani.
Penyumbang utama inflasi bulanan di antaranya adalah komoditas beras, rokok kretek
filter, bawang merah, cabai merah, dan rokok putih dengan andil masing-masing sebesar
0,08%; 0,04%; 0,03%; 0,02%; dan 0,01%secara tahunan, komoditas yang dominan
memberikan andil terhadap inflasi yakni beras 0,32 persen, rokok kretek filter 0,20
persen, telur ayam ras 0,15 persen, cabai merah 0,11 persen, bawang merah 0,11 persen,
hingga rokok putih 0,06 persen. Selain itu, disumbang pula andil inflasi dari bahan bakar
rumah tangga sebesar 0,22 persen, kontrak rumah 0,12 persen, bensin 1,07 persen, tarif
angkutan udara 0,17 persen, tarif angkutan dalam kota 0,10 persen, hingga sewa rumah
0,09 persen. "Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi tahunan terbesar terjadi pada
kelompok transportasi yaitu sebesar 13,59 persen dan memberikan andil 1,63 persen
terhadap inflasi umum.