Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Volume 19 Issue 2 Oktober 2021, pages: 297-306

Pengaruh Ruang Terbuka Hijau Terhadap Psikologis Masyarakat


di Kota Bekasi Khususnya Kecamatan Jatiasih

The Impact of Green Open Space for Society’s Psychologic in


Bekasi City Especially in Jatiasih District
Eva Kenny Tambunan1*, Uras Siahaan2, M. Maria Sudawarni3
Mahasiswa Program Studi Magister Arsitektur Universitas Kristen Indonesia 1*
evakenny88@gmail.com
Guru Besar Arsitektur Universitas Kristen Indonesia2
Dosen Program Studi Magister Arsitektur Universitas Kristen Indonesia 3

DOI: https://doi.org/10.20961/arst.v19i2.53995
Received: July 30,2021 Revised: October 11,2021 Accepted: October 12,2021 Available online: October 30,2021

Abstract
In the 21st century, mental health disorders such as depression is the most important challenges in
urban area. Many residents in urban areas are more at risk of developing depression due to various
factors such as lifestyle and unfavorable urban conditions, so we need a space that able to prevent
and reduce mental health disorders for urban residents. The aims of this study to examine how the
effect of the availability of green open spaces in helping to reduce the level of depression in urban
areas. Research methodology that used in this study is descriptive qualitative method, that collects
primary by online survey via google docs regarding the Geriatric Depression Scale (GDS), and then
continued with an online survey in “The Effect of Green Open Space for Society’s Psychology
Communities in Urban”, as well as conducting a survey of several open space in Jatiasih District,
and conducting a review of existing literature studies. The result of the analysis that has been carried
out, that Green Open Space has influence on psychology, especially to help reduce depression in
urban areas.

Keywords: green open space; psychology; depression; healing architecture; healing garden

1. PENDAHULUAN oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskedas)


menunjukkan bahwa pada tahun 2018
1.1 Latar Belakang
gangguan kesehatan mental yang ditunjukkan
Pada tahun 2015, World Health Organization dengan gejala kecemasan dan depresi pada usia
(WHO) mencatat bahwa gangguan kesehatan 15 tahun ke atas mencapai sekitar 11 juta orang
mental dialami oleh 1 dari 20 orang, lebih dari atau 6,1% dari jumlah penduduk Indonesia.
300 juta orang atau sekitar 4,4% dari Penelitian lain yang telah dilakukan oleh
keseluruhan populasi dunia yang mengalami Montreal Imaging Stress Task menunjukkan
depresi. Sedangkan pada tahun 2016, World bahwa sekitar 12% penduduk yang tinggal di
Health Organization (WHO) mencatat bahwa kota lebih cenderung beresiko terkena
jumlah orang yang mengalami depresi di dunia gangguan kesehatan mental dibandingkan
sebanyak 35 juta orang. Data yang dihimpun dengan penduduk yang tinggal di desa.
Arsitektural : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 19 (2) Oktober 2021: 297-306

Sedangkan, menurut penelitian yang dilakukan a. Manfaat Teoritis


oleh University of Exeter Inggris dalam jurnal
Diharapkan dapat memberikan manfaat
ilmiah “Environmental Science and
pengembangan ilmu pengetahuan tentang
Technology” disebutkan bahwa risiko
Pengaruh Ruang Terbuka Hijau terhadap
gangguan kecemasan atau depresi yang lebih
Psikologis Masyarakat di wilayah perkotaan
rendah dialami oleh warga yang tinggal di
kawasan hijau dibandingkan dengan warga b. Manfaat Praktis
yang tinggal di wilayah tanpa kawasan hijau. Diharapkan menjadi rekomendasi bagi
Penelitian Koohsari et al., (2018) juga Pemerintah Kota Bekasi dalam pemenuhan
menjelaskan bahwa keberadaan ruang terbuka Ruang Terbuka Hijau yang diharapkan
hijau secara alami dapat membantu seseorang dapat membantu mengurangi Depresi sesuai
untuk memperoleh manfaat karena selain dengan kajian Ruang Terbuka yang
beraktivitas dan berolahraga, ruang terbuka diinginkan oleh warga Kota Bekasi.
hijau juga dapat menciptakan interaksi sosial
antar penggunanya. Interaksi dan sosialisasi c. Manfaat Metodologi
dalam masyarakat dapat menciptakan dampak Diharapkan dapat digunakan oleh peneliti
yang baik bagi ikatan sosial masyarakat. lain dalam menyempurnakan penelitian
Seluruh kegiatan positif yang dilakukan oleh sejenis.
pengguna ruang terbuka hijau dapat
mengurangi tingkat depresi seseorang. 1.3. Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau menurut Peraturan Ruang Terbuka Hijau menurut Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008 Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008
dapat diartikan sebagai bagian dari ruang merupakan bagian dari ruang terbuka, sebagai
terbuka, sebagai tempat tanaman tumbuh secara tempat tanaman tumbuh secara alamiah
alamiah maupun sengaja ditanam, berupa area maupun sengaja ditanam, berupa area
memanjang berbentuk jalur dan/atau memanjang berbentuk jalur dan/atau
mengelompok yang penggunaannya lebih mengelompok yang penggunaannya lebih
terbuka. terbuka. Tujuannya adalah untuk menjaga
tersedianya kawasan resapan air, serta
Ruang Terbuka Hijau dijadikan sebagai menciptakan aspek planologis perkotaan untuk
alternatif tempat refreshing atau rekreasi yang kepentingan masyarakat, meningkatkan
dapat diakses oleh seluruh masyarakat keserasian lingkungan perkotaan sehingga
perkotaan karena sifatnya yang ekonomis. tercipta sarana pengaman lingkungan perkotaan
Berekreasi di alam terbuka atau outdoor yang aman, nyaman, segar, indah, dan bersih.
recreation dapat menjadi media terapeutik yang
layak bagi orang-orang yang mengalami Ruang Terbuka Hijau memainkan peran utama
gangguan kesehatan mental. Salah satu manfaat di kota bagi Kesehatan dan kesejahteraan
biopsikososial yang dapat diperoleh dari warganya dengan berkontribusi di bidang
rekreasi di alam terbuka adalah manfaat lingkungan, estetika, sosial, dan ekonomi
emosional yang meliputi perbaikan suasana (Senanayake, 2013).
hati, pengalihan gangguan kesehatan mental, 1.4 Psikologis dan Depresi
peningkatan mekanisme koping, peningkatan
kemampuan untuk mengatasi tantangan, Psikologis adalah sebuah kondisi yang
kematangan emosi yang berkembang, dan berkaitan dengan gangguan suasana hati,
peningkatan penerimaan diri (Frances, 2006). perilaku, traumatic, hingga menyebabkan
gangguan makan. Depresi merupakan salah
1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian satu kondisi psikologis yang paling sering
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji ditemui. Depresi merupakan gangguan
ketersediaan Ruang Terbuka Hijau yang perasaan atau mood disertai dengan komponen
berpengaruh dalam mengurangi tingkat depresi psikologis seperti perasaan sedih, putus asa,
di wilayah perkotaan. Sedangkan Manfaat susah, tidak punya harapan, juga komponen
penelitian ini terdiri dari biologis seperti keringat dingin, anoreksia, dan
konstipasi (Atkinson, 2010). Efek depresi ini

298
Eva Kenny Tambunan, Pengrauh Ruang Terbuka.

dapat mempengaruhi kemampuan seseorang 2. METODE


untuk menjalani aktivitas sehari-hari
Metode yang digunakan dalam penelitian ini
kehilangan minat dan kesenangan, tidak dapat
adalah metode kualitatif deskriptif, peneliti
tidur, kehilangan selera makan dalam jangka
melakukan pengumpulan data melalui survey
waktu yang lama dan berulang.
online melalui google docs terhadap
Menurut Munthe (2007) disebutkan bahwa masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan
faktor penyebab depresi adalah: a) kecewa, b) usia mulai dari 17 sampai dengan 60 tahun,
rendah diri, c) ketidakadilan, d) penolakan, yang terdiri dari survey data primer mengenai
e)tujuan yang tidak tercapai, f)ada Riwayat Geriatric Depression Scale (GDS). Hasil
kesehatan mental, g)penyalahgunaan alkohol pengumpulan data tersebut kemudian dianalisis
atau obat terlarang, h)mengidap penyakit menjadi sebuah hasil penelitian. Kemudian
kronis, i)mengonsumsi obat-obatan tertentu, dilanjutkan dengan survey kedua menggunakan
j)masalah keuangan, k) dan kejadian traumatik media yang sama mengenai “Pengaruh Ruang
seperti kekerasan seksual. Terbuka Hijau Terhadap Psikologis Masyarakat
di Perkotaan” kepada masyarakat perkotaan
Depresi juga dipicu oleh gaya hidup di wilayah
yang berdasarkan hasil survey Geriatric
perkotaan seperti: sering mengonsumsi
Depression Scale (GDS) mengalami depresi
makanan olahan, terlalu sering sendiri, terlalu
ringan dan berat, serta para pekerja kantoran di
multitasking, kurang melihat sesuatu yang
wilayah Jabodetabek dengan rentang usia 17
“hijau”, dan tidur terlalu larut.
sampai dengan 60 tahun. Pengumpulan data
1.5 Healing Architecture tersebut terdiri dari faktor-faktor penyebab
Healing Architecture merupakan proses yang terjadinya depresi di wilayah perkotaan dan
dapat membantu penyembuhan pasien baik bagaimana pengaruh Ruang Terbuka Hijau
secara fisik maupun psikologis melalui elemen dalam mengurangi depresi di wilayah
arsitektur yang berkatian dengan bentuk, perkotaan. Selain itu, peneliti menggunakan
warna, dan alam ke dalam bangunan guna metode pengumpulan data dari jurnal-jurnal,
terciptanya kesembuhan pasien. Taman dan buku, maupun artikel sebelumnya yang
tanaman lokal merupakan elemen yang penting memeliki keterkaitan dengan penelitian ini.
dalam membantu proses penyembuhan. Selain Dari beberapa data-data tersebut di atas, peneliti
elemen arsitektur tersebut, memberikan dapat mencoba mengungkapkan faktor-faktor
suasana yang penuh aktivitas ke dalam yang mengakibatkan depresi di wilayah
bangunan juga dapat memberikan pengaruh perkotaan dan menggambarkannya secara
kepada para pengguna untuk melupakan rasa alamiah.
sakitnya.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
1.6 Healing Garden
3.1 Prosentase Penduduk Kota yang
Healing garden biasanya digunakan untuk Mengalami Depresi dan Faktor-Faktor
proses penyembuhan pasien secara fisik Penyebabnya
maupun psikologis yang dapat memberikan
Berdasarkan hasil survey yang peneliti lakukan
respon positif terhadap pasien. Pengaplikasian
terhadap 363 orang responden yang tinggal di
healing garden ini dilakukan dengan
perkotaan, terdapat sebanyak 141 orang atau
menerapkan empat kriteria yaitu aksesibilitas,
sekitar 38,84% yang mengalami depresi ringan
elemen lansekap dengan material alami,
dan 9 orang atau sekitar 2,48% orang
kualitas taman yang dapat mendukung
mengalami depresi berat di wilayah perkotaan.
aktivitas, dan memiliki ruang-ruang taman
Faktor-faktor penyebab terjadinya depresi pada
dengan pembagian zona ruang privat dan publik
masyarakat di wilayah perkotaan berdasarkan
dengan pola bentukan menggunakan arsitektur
hasil analisa terhadap survey “Pengaruh Ruang
organik, berpola melingkar dan tidak kaku.
Terbuka Hijau Terhadap Psikologis Masyarakat
Perkotaan” adalah sebagai berikut: a) Terlalu
multitasking sehingga tidak punya waktu untuk
memanjakan diri ataupun melakukan hobby, b)

299
Arsitektural : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 19 (2) Oktober 2021: 297-306

Kurang olahraga, c) Kurang melihat sesuatu melakukan olahraga, jalan-jalan, makan, dan
yang hijau, d) Pola makan yang tidak sehat, dan bercengkrama.
e) Terlalu banyak menyendiri.
3.3 FASILITAS YANG DAPAT
Dari hasil analisa di atas, dapat disimpulkan
MEMBANTU MENGURANGI DEPRESI
hampir sekitar 80% masyarakat yang tinggal di
perkotaan mengalami kondisi yang Untuk dapat mengakomodasi seluruh pola
membuatnya stress dengan tekanan hidup aktivitas yang dapat mengurangi depresi, maka
maupun tekanan pekerjaan/usaha yang sedang Ruang Terbuka Hijau harus menyediakan
dijalani. Masyarakat yang tinggal di perkotaan fasilitas yang sesuai dengan pola-pola aktivitas
menghabiskan lebih banyak waktu untuk tersebut. Berdasarkan hasil penelitian yang
melakukan pekerjaan-pekerjaan rutin terutama dilakukan, ada beberapa fasilitas di Ruang
bagi yang bekerja kantoran, sehingga mereka Terbuka Hijau yang menurut masyarakat di
cenderung tidak memiliki waktu untuk wilayah perkotaan dapat membantu
melakukan hal-hal lain seperti memanjakan diri mengurangi depresi antara lain : a) 32,74% area
(quality time) baik untuk dirinya sendiri duduk di bawah pohon, b) 26,79% area bermain
maupun untuk keluarganya. anak yang dilengkapi dengan wahana bermain,
c) 22,92% area untuk berolahraga, d) 14,29%
3.2 POLA AKTIVITAS YANG DAPAT
mini amphitheatre untuk kegiatan-kegiatan di
MEMBANTU MENGURANGI DEPRESI
ruang terbuka publik, e) dan sisanya sebesar
Penelitian Koohsari et al., (2018) menjelaskan 3,26% harus tersedia toilet yang bersih, tempat
bahwa keberadaan ruang terbuka hijau secara ibadah seperti musholla, kuliner yang didesain
alami dapat membantu seseorang untuk bagus dan tertata rapi, ada tempat sampah,
memperoleh manfaat karena selain beraktivitas karaoke, dan dilengkapi dengan wi-fi.
dan berolahraga, ruang terbuka hijau juga dapat
menciptakan interaksi sosial antar 3.4 KARAKTERISTIK RUANG
penggunanya. Interaksi dan sosialisasi dalam TERBUKA HIJAU
masyarakat dapat menciptakan dampak yang
3.4.1 Luar Negeri
baik bagi ikatan sosial masyarakat. Seluruh
kegiatan positif yang dilakukan oleh pengguna a. Eropa
ruang terbuka hijau dapat mengurangi tingkat Taman bergaya khas Eropa biasanya pola dan
depresi seseorang. penyusunan tanamannya simetris dan terkesan
Melihat fenomena yang terjadi di atas, peneliti formal. Pohon yang digunakan biasanya bisa
melakukan survey terhadap pola aktivitas di dibentuk melalui pemangkasan untuk mengatur
ruang terbuka yang dapat mengurangi depresi bentuk dan arah tumbuh tanaman. Selain itu
seseorang. Dari hasil survey yang peneliti perawataannya juga intensif agar keindahan
lakukan, ada beberapa pola aktivitas di Ruang bentuk dan polanya tetap terjaga.
Terbuka Hijau yang dianggap dapat Beberapa contoh taman di Eropa:
mengurangi depresi pada masyarakat di
wilayah perkotaan antara lain : a) 30,6% makan
dan minum, b) 27,58% melakukan interaksi
sosial (ngobrol, duduk santai, diskusi, atau
sekedar menemani anak bermain), c) 18,79%
melakukan kegiatan olahraga (jogging, jalan
cepat, bersepeda, senam), d) 12,12%
melakukan hobby (fotografi, skateboard,
melukis, menari), dan e) 10,91% tidur-tiduran
di bawah pohon. Pola aktivitas seperti ini Gambar 1. Englischer Garten di Munchen
memang menjadi karakteristik utama Sumber: google.com
pengunjung Ruang Terbuka Hijau di Indonesia.
Englischer Garten ini termasuk salah satu
Kebanyakan masyarakat di Indonesia
taman terbesar di dunia dengan luas 370 hektar
mengunjungi Ruang Terbuka Hijau untuk
yang dilengkapi dengan area sunbathing,
sungai, dan jalur bersepeda. Di taman ini juga

300
Eva Kenny Tambunan, Pengrauh Ruang Terbuka.

tersedia area makan dan landmark historical berlakunya 4 jenis musim di Amerika. Elemen
seperi Chinese tower yang sangat ramai keras taman juga dimainkan pola yang berbeda-
dikunjungi pada saat musim panas. Selain itu, beda guna menghindari kemonotonan pada
aktivitas seperti berjemur di pinggir danau, taman.
membaca, mengobrol, dan makan sambil
Central Park New York merupakan salah satu
minum bir juga merupakan aktivitas yang selalu
taman di New York yang berlokasi di Lahan
terjadi di saat musim panas tiba.
Pulau Manhattan, New York dengan luas
sebesar 341 hektar dan dibagi menjadi 49 titik
pembaguan agar mudah dikelola. Taman ini
berfungsi sebagai lokasi untuk membentuk
gerakan dan meningkatkan kesehatan
masyarakatnya. Fasilitas di taman ini terdiri
dari taman seluncur es, air terjun mini, danau,
konseverasi air, taman konservasi, pavilion,
fasilitas olahraga seperti berlari, basket,
baseball, berenang, bersepeda, ski, layangan,
Gambar 2. Maurepark di Berlin
sepatu roda, sampai mengamati burung.
Sumber: google.com Central Park menjadi satu-satunya taman
Maurepark merupakan salah satu taman yang dengan aturan terbanyak. Pengunjung dilarang
biasa digunakan untuk piknik. Di taman ini membawa minuman keras, merokok, dan
banyak pedagang yang menjual pakaian, menerbangkan kamera drone di kawasan
makanan, tanaman, bahkan hingga barang- Central Park.
barang bekas. Selain itu, aktivitas bersantai di
rerumputan sambal menikmati alunan musih
dari para seniman jalanan berbakat juga
menjadi daya tarik taman ini.

Gambar 3. Hafencity di Hamburg


Sumber: google.com

Hafen City terletak persis di tengah kota yang


diapit oleh berbagai perusahaan besar dan pusat
perbelanjaan. Taman ini akan semakin ramai
pada saat makan siang karena banyak karyawan
yang bekerja di areal tersebut menyempatkan
waktu untuk makan siang bersama para
koleganya di taman ini.
Gambar 4,5,6. Central Park New York
b. Amerika Sumber: google.com

Taman di Amerika biasanya ceria dengan aneka c. Jepang


warna. Keceriaan ini dipengaruhi oleh pilihan Taman di Jepang biasanya berkontur, simple,
tanaman yang sebagian besar merupakan dan tidak banyak warna. Pola penataannya
tanaman hias berbunga indah yang disusun biasanya juga mengikuti kontur lahan yang ada.
sesuai dengan musimnya sebagai akibat dari

301
Arsitektural : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 19 (2) Oktober 2021: 297-306

Tanaman dibentuk dengan wujud tertentu dan Sumber: google.com


dipilih yang nuansa hijau dan bertekstur halus. 3.4.2 Indonesia
Lampis dan aksesoris lainnya banyak dibentuk
dari elemen keras seperti batu. Selain itu, a. Surabaya
elemen air selalu dihadirkan untuk melengkapi Salah satu taman terbaik di Surabaya adalah
taman. Biasanya dihadirkan dalam bentuk Taman Bungkul Surabaya. Awalnya, taman
kolam berisi ikan koi, air terjun mini, maupun yang lokasinya persis di sebelah makam ini
parit kecil yang mengalir di antara bebatuan. hanyalah sekedar ruang terbuka dengan
Suasana yang tercipta dari seluruh elemen- pepohonan rindang tanpa aktivitas. Kini,
elemen itu adalah tenang. Oleh karena itu taman Taman bungkul dibangunan dengan konsep all-
Jepang sering juga diaplikasikan sebagai taman in-one entertainment park yang meliputi Sport,
terapi (sarana pengobatan) yang cocok Education, Entertainment yang dilengkapi
digunakan sebagai relaksasi. Taburan bebatuan dengan berbagai fasilitas seperti plaza yang
juga sering kita jumpai di taman Jepang. difungsikan sebagai live performance stage,
Apabila mengenai telapak kaki, taburan skateboard area, BMX dan jogging track, wi-fi,
bebatuan ini dapat menormalkan fungsi-fungsi area green park seperti air mancur, sarana
syaraf kaki dan digunakan sebagai sarana untuk bermain di tengah taman, dan area pujasera
refleksi. untuk jajanan.

Gambar 7. Taman Jepang yang berkontur Gambar 10. Area melingkar lengkap dengan air mancur
Sumber: wikipedia.com di Taman Bungkul Surabaya
Sumber: google.com

Taman ini diciptakan agar suasana penat di kota


Surabaya dapat terkurangi dengan banyaknya
taman kota. Selain itu, taman ini juga digunakan
warga Surabaya untuk dapat bersosialisasi satu
sama lain. Keberadaan taman ini dapat merubah
hubungan sosial dan fungsi komunikasi antar
warga. Warga juga memiliki alternative tempat
wisara hijau gratis untuk dikunjungi. Taman ini
Gambar 8. Elemen air di Taman Jepang juga mengubah gaya hidup masyarakat yang
Sumber: everywhereonce.com awalnya menghabiskan waktu di mall, sekarang
lebih senang berkunjung ke taman (Martono,
2014).

Gambar 9. Elemen batu di Taman Jepang

302
Eva Kenny Tambunan, Pengrauh Ruang Terbuka.

Konsep revitalisasi, monumentalitas, rekreasi,


dan orientasi masyarakat diusung pada Taman
Menteng Jakarta ini. Taman ini berfungsi
sebagai tempat rekreasi penggunanya baik
untuk rekreasi fisik, sosial, kognitif, maupun
rekreasi alam. fasilitas yang ditawarkan pun
beragam seperti fasilitas olahraga, plaza patung
dan bunga, rumah kaca, ruang hijau, hingga
gedung parkir.

Gambar 11,12. Fasilitas public di Taman Bungkul


Surabaya
Sumber: google.com Gambar 14. Rumah Kaca di Taman Menteng Jakarta
Sumber: google.com
b. Batu Malang
3.4.3 Kota Bekasi
Alun-alun Kota Batu Malang menjadi sebuah
destinasi wisata tidak hanya untuk wisatawan, Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di
juga warga setempat. Berbagai aktivitas perkotaan semakin berkurang disebabkan oleh
menarik ada di alun-alun ini, seperti biangalala semakin banyaknya area hijau yang
permanen dengan diameter besar. dialihfungsikan sebagai area terbangun.
Berdasarkan data sebaran Ruang Terbuka Hijau
di Kota Bekasi pada tahun 2020, Kota Bekasi
hanya mampu menyediakan 16% Ruang
Terbuka Hijau yang terdiri dari 6,4% RTH
Publik dan 9,91% RTH Privat dari angka
seharusnya sebesar 30%. Kesulitan pemenuhan
Ruang Terbuka Hijau itu diakibatkan oleh Kota
Bekasi yang dipadati permukiman.
Tabel 1. Sebaran RTH di Kota Bekasi

Gambar 13. Bianglala di Alun-Alun Batu


Sumber: google.com

Di alun-alun ini juga terdapat sejumlah wahana


bermain anak seperti playground yang
dilengkapi dengan air mancur. Juga terdapat
wahana kelinci hias dan mobil hias yang dapat
disewa untuk mengitari alun-alun.
c. Jakarta Sumber: RTRW Kota Bekasi
Tahun 2011-2031

303
Arsitektural : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 19 (2) Oktober 2021: 297-306

Studi kasus yang diambil dalam penelitian ini Taman ini hanya berfungsi sebagai taman pasif
adalah Kecamatan Jatiasih yang berdasarkan saja, sekedar untuk estetika saja. Meskipun ada
analisis sebaran Ruang Terbuka Hijau di kursi-kursi taman yang disediakan di depan
wilayahnya masih belum memenuhi proporsi Taman ini, tetapi sangat jarang kelihatan orang
RTH seharusnya 30%. yang menghabiskan waktunya untuk sekedar
duduk apalagi nongkrong di depan taman
Berikut ini adalah beberapa contoh Ruang
tersebut.
Terbuka Hijau yang ada di Kecamatan Jatiasih:

Gambar 17. Taman di bawah flyover Jatiasih


Taman ini berada di bawah flyover keluar Tol
Jorr arah Jatiasih dari Fatmawati. Di area ini
awalnya hanya diisi oleh tanah gersang dan pos
jaga polisi yang kini disulap menjadi Taman
Bermain lengkap dengan tulisan berwarna
kuning dengan slogan “Bekasi Kota Patriot”.
Gambar 15. Gambar taman di Median Jalan
Wibawa Mukti II Jatiasih
Taman ini dilengkapi dengan banyak fasilitas
seperti tempat bermain anak, dan tempat
Gambar di atas merupakan taman yang berada berlatih skateboard. Biasanya taman ini akan
di median Jalan Wibawa Mukti II Jatiasih ramai dikunjungi pada pukul 17.00 WIB
tepatnya di bundaran jatiasih. Di taman ini sampai dengan pukul 22.00 WIB. Pengunjung
terdapat plaza di tengah taman, ada air mancur, taman ini mayoritas adalah remaja yang berlatih
dan ada tempat-tempat duduk di bawah pohon. skateboard dan biasanya mereka tergabung
Akan tetapi, taman ini tidak banyak digunakan dalam komunitas skateboard di Kota Bekasi.
oleh masyarakat dikarenakan posisi taman yang Selain itu, tidak jarang ditemukan orang tua
berada di median jalan raya Wibawa Mukti II yang membawa anaknya untuk bermain di
tidak strategis dan banyak sekali kendaraan taman ini. Taman ini didominasi oleh elemen-
yang berlalu lalang. Polusi udara juga menjadi elemen hardscape.
salah satu faktor penyebab taman ini tidak
banyak dikunjungi orang. 3.5 Cara Menyediakan Ruang Terbuka
Hijau di Dalam Kota Bekasi
Dari beberapa Ruang Terbuka Hijau yang
sudah dibahas di sub bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan bahwa Ruang Terbuka Hijau
yang ada di Kota Bekasi khususnya Kecamatan
Gambar 16. Gambar Taman Jatiasih di Jatiasih tidak dapat dikategorikan sebagai
Jalan Raya Jatiasih Ruang Terbuka Hijau yang layak untuk
mengurangi depresi. Untuk menghasilkan
Taman Jatiasih berada persis di depan Kantor sebuah Ruang Terbuka Hijau yang dapat
Kelurahan Jatiasih. Taman ini tadinya hanya membantu mengurangi depresi di wilayah
merupakan lapangan kosong yang dipakai perkotaan, maka perlu dilakukan implementasi
untuk upacara bendera dan parkir kelurahan. sebuah konsep Ruang Terbuka Hijau berupa

304
Eva Kenny Tambunan, Pengrauh Ruang Terbuka.

taman dengan menciptakan bentuk, ruang, dan 4.2 Saran


fungsi taman yang dapat mengakomodasi
- Pemerintah Kota Bekasi dapat menyediakan
seluruh aktivitas yang akan dilakukan di dalam
Ruang-Ruang Terbuka Hijau yang dapat
sebuah ruang terbuka hijau yang dilengkapi
mengakomodir seluruh aktivitas dan
dengan fasilitas-fasilitas penunjangnya.
fasilitas yang dapat mengurangi depresi di
Penggunaan elemen air dan batu yang berfungsi
wilayah perkotaan khususnya kecamatan
sebagai relaksasi bisa diwujudkan dalam
Jatiasih dengan mengadopsi beberapa
bentuk air terjun mini di sudut-sudut taman atau
aplikasi taman yang dikombinasikan dari
bisa berupa air mancur sebagai area green park.
beberapa taman yang sudah ada di Indonesia
Penggunaan hardscape juga dibuat berpola
dan luar negeri, seperti memasukkan konsep
sehingga tidak monoton, dilengkapi dengan
healing architecture (elemen arsitektur
area untuk olahraga berupa jogging dan BMX
seperti bentuk, warna, alam berupa taman
track, skateboard area, dan mini gym. Taman
dan tanaman local, serta suasana penuh
juga dilengkapi dengan wahana permainan
aktivitas di dalamnya) dan healing garden
anak berupaya mini playground, mini
(sistem aksesibilitas yang baik, dilengkapi
amphitheatre sebagai sarana untuk melakukan
dengan elemen lansekap, kualitas taman
interaksi sosial maupun hobby, serta disediakan
dengan pola bentuk melingkar dan tidak
area duduk di bawah pohon yang rindang
kaku) dalam perencanaan Ruang Terbuka
sebagai tempat para orangtua duduk santai
Hijaunya.
sembari mengobrol sambil menunggu anaknya
bermain, dan juga jajanan khas kota Bekasi - Ruang Terbuka Hijau Publik diharapkan
yang menjual kudapan ringan menemani waktu dapat menjadi tempat untuk para
santai pengunjung taman. Konsep Ruang pengunjung melepaskan beban mereka
Terbuka Hijau seperti ini sangat ideal untuk setelah bekerja seharian, dapat
membantu mengurangi depresi di kota Bekasi. mengakomodir kebutuhan olahraga mereka,
atau sekedar bersantai bersama keluarga.
4. KESIMPULAN DAN SARAN Juga diharapkan dapat menjadi tempat
relaksasi alami dengan mengaplikasikan
4.1 Kesimpulan
elemen air dan bebatuan, juga penerapan
Berdasarkan analisa dan pembahasan healing garden melalui bentuk-bentuk
penelitian, peneliti dapat menyimpulkan bahwa taman dan material softscape yang
ketersediaan Ruang Terbuka Hijau memiliki digunakan. Kombinasi Ruang Terbuka
pengaruh terhadap psikologis masyarakat seperti ini belum ada di Kecamatan Jatiasih,
terutama dalam mengurangi depresi di wilayah Kota Bekasi.
perkotaan, khususnya Kota Bekasi Kecamatan
- Penyediaan Ruang Terbuka Hijau ini tidak
Jatiasih. Berdasarkan hasil penelitian yang
luput dari peran serta antara Pemerintah
peneliti lakukan, sekitar 96,7% masyarakat di
Provinsi Jawa Barat, bekerja sama dengan
perkotaan menyadari bahwa ketersediaan
Pemerintah Daerah Kota Bekasi, dan juga
Ruang Terbuka Hijau dan mengunjungi Ruang
seluruh masyarakat di kecamatan Jatiasih
Terbuka Publik memiliki pengaruh terhadap
untuk sama-sama dapat mewujudkan Ruang
penurunan depresi di wilayah perkotaan. Untuk
Terbuka yang baik dan sehat.
menciptakan sebuah ruang terbuka hijau yang
dapat mengurangi depresi khusunya di wilayah
REFERENSI
perkotaan yaitu dengan menerapkan
penggunaan hardscape berpola, penggunaan Agmasri, Silvia. (2018). Lima Fakta Menarik
elemen air dan batu sebagai sarana relaksasi di Central Park New York, Panutan Sandiaga
sudut-sudut taman, tersedianya fasilitas area untuk Monas.
duduk di bawah pohon yang dapat digunakan https://travel.kompas.com/read/2018/01/0
untuk tempat bersantai sambil makan dan 7/074800527/lima-fakta-menarik-central-
minum sembari menemani anak bermain di park-new-york-panutan-sandiaga-untuk-
mini playground, serta tersedianya mini monas?page=all. [Diakses pada: 15 April
amphiteatre dan area olahraga yang didukung 2021].
dengan fasilitas umum yang baik dan bersih.

305
Arsitektural : Jurnal Ilmiah Arsitektur dan Lingkungan Binaan, Vol. 19 (2) Oktober 2021: 297-306

Anand, Dipesh. (2013). Healing Architecture in Pada Warga Miskin Kel. Umban Sari Kec.
Hospital Design. Guru Govind Singh Rumbai Kota Pekanbaru). UIN Suska
Indraprastha University Delhi. Riau.
https://www.slideshare.net/DipeshAnand1 Mustika & Muffida. (2017). Aspek Alam
/healing-architecture-for-hospital, Acces sebagai Bagian pada Rumah Sakit.
Date 14/04/2021 Universitas Brawijaya. Malang.
Asma, Arinal Haq & Sudarma, Erwin. (2017). Mazaya, Ulfa & Setyawan, Wahyu. (2016).
Penerapan Healing Architecture dalam Arsitekur Untuk Membantu
Desain Rumah Sakit. Jurnal Sains dan Seni Menyembukan Kerusakan Psikis Pada
ITS Vol. 6, No. 1. (2017) 2337-3520 Manusia. Jurnal Sains dan Seni ITS Vol. 5,
(2301-928X Print). No. 2. (2016) 2337-3520 (2301-928X
Atkinson, L. R., Atkinson, R.C., Smit, E.E., & Print).
Bem, D.J. 2010. Pengantar Psikologi Jilid Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang
II. Tangerang: Interkasara. Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan.
Davidson, G.C., Neale, J.M. & Kring, A.M. Mazaya, Ulfa & Setyawan, Wahyu. (2016).
(2010). Psikologi Abnormal. Jakarta: Arsitekur Untuk Membantu
Rajawali Pers. Menyembukan Kerusakan Psikis Pada
Dwiyantono, Agung. (2009). Kuantitas dan Manusia. Jurnal Sains dan Seni ITS Vol. 5,
Kualitas Ruang Terbuka hijau di No. 2. (2016) 2337-3520 (2301-928X
Permukiman Perkotaan. TEKNIK – Vol. Print).
30 No. 2 Tahun 2009, ISSN 0852-1697. Peraturan Menteri No. 1 Tahun 2007 tentang
Kong, F. dan Nakagoshi, N. (2006). “Spatial- Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan
temporal gradient analysis of urbangreen Perkotaan
spaces in Jinan, China”, dalam Landscape Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.
and Urban Planning 78. Hal 147-164. 05/PRT/M/2008 tahun 2008 tentang
Koohsari, M. J., Mavoa, S., Villanueva, K., Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan
Sugiyama, T., Badland, H., Kaczynski, A. Ruang Terbuka Hijau di Kawasan
T., Owen, N. & Giles-Corti, B. (2015). Perkotaan.
Public open space, physical activity, urban Senanayake, I.P, Welivitiya, W.D.D.P dan
design and public health: Concepts, Nadeeka, P.M. (2013). “Urban Green
methods and research agenda. HEALTH Spaces Analysis For Development
& PLACE, 33, PP. 75-82. Planning In Colombo, Srilanka, Utilizing
Lou, Podbelski Vice. (2017). Architecture Theos Satelitte Imagery – A Remote
Solutions at Sageglass, Sensing and GIS Approach,” dalam Jurnal
https://www.sageglass.com/en/article/heal Urban Forestry & Urban Greening 12,
ing-architecture-hospital-design-and- 307-314,
patient-outcomes. [Diakses pada: 30 April http://dx.doi.org/10.1016/j.ufug.2013.03.0
2021]. 11.
Mengenal Ragam Gaya Desain Taman dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 26
Eropa. Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
https://www.rumahku.com/artikel/read/m Zakiah, Nena. (2019). Tetaplaj Kuat! Ini 7 Cara
engenal-ragam-gaya-desain-taman-dari- yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi
eropa-414273/4 Depresi.
Mulyati. (2009). Peran Warna Pada Interior https://www.idntimes.com/health/fitness/
Rumah Sakit untuk Mencapai nena-zakiah-1/cara-mengatasi-depresi/7.
Kenyamanan dalam Kaitannya [Diakses pada: 27 Maret 2021].
Penyembuhan Pasien, Zoer’aini. (2003). Prinsip-Prinsip Ekologi,
https://journal.uny.ac.id/index.php/imaji/a Ekosistem, Lingkungan, dan
rticle/view/6642. [Diakses pada: 30 April Pelestariannya. Bandung: Bumi Aksara.
2021].
Munthe, R.A. (2007). Hubungan Konsep Diri
(Self Concept) Sebagai Dampak dari
Faktor Ekonomi dengan Depresi (Studi

306

You might also like