Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PEMBELAJARAN KERAJINAN TANGAN

DARI BAHAN CLAY TEPUNG BAGI SISWA KELAS VIII


SMPN 3 ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG

Mardhathillah Ayu Katu, Abd. Aziz Ahmad, Benny Subiantoro


Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Negeri Makassar
mardhazainka@gmail.com
azasrupa@unm.ac.id
bennysubiantoro@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini merupakan penilitian survei dengan taraf deskriptif kualitatif, bertujuan
untuk mendiskripsikan pembelajaran kerajinan tangan dari bahan clay tepung bagi siswa
kelas VIII SMPN 3 Anggeraja. Sasaran penelitian ini adalah pembelajaran kerajinan tangan
dari bahan clay tepung, sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian tentang pembelajaran kerajinan tangan
dari bahan clay tepung bagi siswa kelas VIII SMPN 3 Anggeraja melalui beberapa tahapan,
yaitu tahap perencanaan pembelajaran pada tahap ini guru menyiapkan perangkat
pembelajaran (RPP), materi pembelajaran, produk dan gambar kerajinan dari clay tepung,
juga alat dan bahan yang akan digunakan guru pada saat pembelajaran, selanjutnya yaitu
tahap pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas VIII-B dengan 3 kali
pertemuan, pertemuan pertama pemberian materi, pertemuan kedua praktik pembuatan
clay tepung, pertemuan ketiga yaitu tahap finishing dan sumbang saran, secara keseluruhan
telah sesuai dengan RPP yang dibuat oleh guru. Tahap selanjutnya yaitu tahap penilaian,
pada tahap ini guru menilai hasil kinerja siswa berdasarkan 4 aspek, yaitu persiapan alat
dan bahan dengan bobot 30%, gagasan/ide dengan bobot 20%, kreatifitas dengan bobot
30%, dan finishing dengan bobot 20%. Berdasarkan keseluruhan hasil penilaian siswa kelas
VIII-B, sudah dinyatakan berhasil (tuntas) dalam melaksanakan proses pembelajaran
karena sudah mencapai nilai standar KKM yang telah ditentukan, yaitu 78.

Kata kunci: pembelajaran, kerajinan tangan, clay tepung

Abstract
This research is a survey research with qualitative descriptive level, aims to describe the
learning of handicrafts from clay flour for students of class VIII SMP 3 Anggeraja. The
objective of this research is learning handicrafts from clay flour, the source of the data in
this study are teachers and students of class VIII. Data collection techniques in this study
through observation, interviews, and documentation. Data analysis techniques in this study
used qualitative descriptive analysis techniques. Based on the results of research on
handicraft learning from clay flour for eighth grade students of SMP 3 Anggeraja through
several stages, namely the learning planning stage at this stage the teacher prepares learning
tools (RPP), learning materials, products and craft drawings from flour clay, as well as
tools and the material that will be used by the teacher during the learning, then the
implementation stage of learning carried out in class VIII-B with 3 meetings, the first
meeting of material giving, the second meeting of the practice of making clay flour, the

1
third meeting, the finishing stage and the suggestion, as a whole has been in accordance
with the RPP made by the teacher. The next stage is the assessment stage, at this stage the
teacher assesses student performance results based on 4 aspects, namely preparation of
tools and materials with a weight of 30%, ideas / ideas with a weight of 20%, creativity
with a weight of 30%, and finishing with a weight of 20%. Based on the overall assessment
results of grade VIII-B students, it has been declared successful in carrying out the learning
process because it has reached the value of the predetermined KKM standard, which is 78.
Keywords: learning, handicrafts, clay flour

2
Pendahuluan Dengan adanya pembelajaran
kerajinan tangan dari bahan clay tepung
Latar Belakang ini diharapkan siswa memperoleh
Mata pelajaran prakarya bertujuan kemampuan serta kreatifitas dalam
untuk mengembangkan pengetahuan dan membuat kerajinan yang unik dan
sikap percaya diri siswa melalui produk bermanfaat, kerajinan yang dimaksud
yang dihasilkan sendiri dengan seperti gantungan kunci, bros dan
memanfaatkan potensi sumber daya alam penjepit kertas.
yang ada di lingkungan sekitar. Ruang
lingkup mata pelajaran prakarya untuk Tujuan Penelitian
SMP kelas VIII meliputi empat aspek, Tujuan yang ingin dicapai pada
yaitu kerajinan, rekayasa, budidaya, dan rumusan masalah dalam penelitian ini,
pengolahan (Paresti, dkk 2017: 3). yaitu: (1) Untuk mengetahui perencanaan
Dari beberapa aspek tersebut salah pembelajaran kerajinan tangan dari
satu yang diterapkan di SMPN 3 bahan clay tepung bagi siswa Kelas VIII
Anggeraja yaitu aspek kerajinan, dimana SMP Negeri 3 Anggeraja, (2) Untuk
bahan yang dimanfaatkan guru dalam mengetahui pelaksanaan pembelajaran
pembelajarannya yaitu clay tepung. kerajinan tangan dari bahan clay tepung
Pemilihan clay tepung sebagai bagi siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
bahan ajar di SMPN 3 Anggeraja Anggeraja, (3) Untuk mengetahui teknik
dikarenakan pembuatannya yang sangat penilaian pembelajaran kerajinan tangan
sederhana, menggunakan bahan-bahan dari bahan clay tepung bagi siswa Kelas
yang mudah didapatkan di lingkungan VIII SMP Negeri 3 Anggeraja.
sekitar tempat tinggal siswa.

Seperti yang dikatakan oleh Manfaat Penelitian


Pulungan, dkk (1977: 10) seni kerajinan Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dikembangkan di Sekolah dengan memberikan manfaat sebagai berikut: (1)
harapan agar setelah melihat hasilnya Bagi Siswa, dapat menambah
masyarakat akan tergugah, bagi siswa pengetahuan serta kreatifitas siswa dalam
sendiri supaya daya kreatifitasnya (daya membuat kerajinan dari bahan clay
ciptanya) berkembang. tepung, (2) Bagi Guru, dapat menjadi
masukan dan inovasi dalam
Oleh karena itu guru hendaknya pembelajaran kerajinan tangan dengan
mampu mengasah kreatifitas siswa memanfaatkan bahan clay tepung, (3)
melalui bahan ajar yang digunakan, Bagi Sekolah, bermanfaat sebagai
selain itu guru sebagai pendidik bukan masukan dan sarana bagi Sekolah untuk
hanya sebagai fasilitator pembelajaran, meningkatkan kreativitas siswa melalui
tetapi juga sebagai pengelolah bahan clay tepung, (4) Bagi Penelitian
pembelajaran, di antara tugas guru yakni Lain, sebagai bahan referensi bagi
merencanakan, melaksanakan, dan penelitian yang berkaitan dengan
mengevaluasi terhadap pembelajaran penggunaan bahan clay tepung pada
yang dilakukan. pembelajaran kerajinan tangan.

3
Tinjauan Pustaka fungsi benda pakai atau sebagai benda
1. Pengertian Pembelajaran hias.
Pembelajaran berdasarkan Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 1994: 3. Pengertian Kerajinan dari
19), artinya segala sesuatu yang Bahann Lunak
meliputi pekerjaan mengajar (mata Menurut Setyowati, dkk (2014:
pelajaran, cara mengajar, pendidikan, 6) secara umum jenis bahan dasar
dsb). kerajinan dapat dibagi menjadi dua
Jadi pembelajaran dapat diartikan kelompok, yaitu kerajinan dari bahan
sebagai kegiatan terencana yang lunak dan kerajinan dari bahan keras.
dilakukan guru sebagai pemberi Kerajinan dari bahan lunak merupakan
pengetahuan dan peserta didik yang produk kerajinan yang menggunakan
menerima pengetahuan, di mana dari bahan dasar yang bersifat lunak yaitu
proses pembelajaran ini peserta didik lentur, lembut, empuk, dan mudah
dapat memperoleh pengetahuan dan dibentuk, sedangkan kerajinan dari
memiliki perubahan sikap ke arah yang bahan keras merupakan produk
lebih baik sebgaiman tujuan yang ingin kerajinan dari bahan yang sifat fisik
dicapai dalam pembelajaraan yang keras sehingga sulit dibentuk tanpa
diselenggarakan. bantuan peralatan yang memadai.
Proses pembelajaran pada
4. Fungsi Produk Kerajinan dari
dasarnya meliputi beberapa tahapan
Bahan Lunak
yang dijadikan acuan dalam
Fungsi karya kerajinan menurut
melaksanakan proses belajar mengajar
Setyowati, dkk (2014: 11) dapat
yaitu: 1) perencanaan pembelajaran, 2)
dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi
pelaksanaan pembelajaran, dan 3)
karya kerajinan sebagai benda pakai
evaluasi hasil pembelajaran.
dan fungsi karya kerajinan sebagai
2. Pengertian Kerajinan benda hias. Karya krajinan sebagai
benda pakai yang artinya karya
Suci Paresti, dkk (2014: 20)
kerajinan yang diciptakan
menyebutkan kerajinan merupakan
mengutamakan fungsinya, adapun
proses pembuatan karya melalui
unsur keindahan hanyalah sebagai
keterampilan tangan, baik secara
pendukung. Karya kerajinan sebagai
langsung maupun menggunakan alat
benda hias lebih menonjolkan aspek
bantu teknologi yang masih terbilang
keinndahan daripada kegunaannya.
sederhana.
Berdasarkan beberapa pengertian
5. Jenis-jenis Kerajinan dari Bahan
tentang kerajinan diatas, maka dapat
Lunak
dikatakan bahwa kerajinan adalah
Beberapa bahan lunak yang
sebutan bagi suatu barang hasil karya
digunakan dalam pembuatan produk
seni manusia melalui keterampilan
kerajinan terbagi menjadi dua jenis
tangan maupun menggunakan alat
seperti yang dinyatakan oleh Paresti,
bantu di mana dari kerajinan ini
dkk (2017: 12-13) sebagai berikut: (1)
menghasilkan karya seni baik sebagai
Bahan Lunak Alam adalah bahan lunak

4
untuk karya kerajinan yang diperoleh 7. Macam-macam Clay
dari alam sekitar dan cara Semakin berkembangnya zaman
pengolahannya juga secara alami tidak penggunaan clay sebagai bahan dalam
dicampur maupun dikombinasikan pembuatan kerajinan tangan saat ini
dengan bahan buatan. Contoh bahan sudah banyak jenisnya dan sudah mulai
lunak alam adalah tanah liat, kulit, dikenal luas di Indonesia. Adapun
getah nyatu, bubur tisu, dan adonan jenis-jenis yang umumnya dikenal
tepung (flour clay). (2) Bahan Lunak menurut Wahyuni (2013: 26-30) akan
Buatan adalah bahan untuk karya dijelaskan sebagai berikut: (a) Lilin
kerajinan yang diolah dan dicampur malam/plastisin, (b) Paper clay, (c)
dengan zat kimia tertentu sehingga Clay Roti, (d) Jumping clay, (e) Air dry
menjadi lunak, lembut, empuk, dan clay/clay Jepang/clay Korea, (f)
mudah dibentuk. Contoh bahan lunak Polymer clay, (g) Tanah liat, (h) Clay
buatan adalah polymer clay dan tepung.
plastisin, fiberglass, lilin dan parafin,
gips, sabun. 8. Proses Pembuatan Clay Tepung
Proses pembuatan clay tepung
6. Pengertian Clay Tepung yaitu menyiapkan bahan berupa tepung
Istilah clay diambil dari bahasa terigu, tepung kanji, tepung beras,
Inggris yang berarti tanah liat, menurut pengawet kue (natrium benzoat), lem
Hariboentoro (2007: 5) clay untuk arti putih PVAc, pewarna bisa
yang sebenarnya adalah tanah liat, di menggunakan pewarna apa saja (cat air,
sini mengambil istilah tersebut hanya acrylic, poster, oil, pigmen warna).
karena adonannya saja yang mirip clay, Cara pembuatannya masukkan semua
tetapi bahan sesungguhnya terbuat dari tepung (tepung terigu, tepung kanji,
“tepung kue”. tepung beras) dengan perbandingan 1:
Berdasarkan berbagai pendapat 1: 1 dan lem putih secukupnya, Semua
dan uraian diatas dapat disimpulkan dicampur jadi satu ditambah dengan
bahwa clay adalah media berkarya yang pengawet, kemudian adonan diaduk
memiliki sifat liat namun mudah menggunakan tangan sampai kalis
dibentuk, istilah clay diambil dari maksudnya adonannya tidak putus saat
bahasa Inggris yang artinya tanah liat, ditarik dan terasa elastis. Selain itu juga
namun seiring perkembangannya clay gunakan minyak baby oil supaya
digunakan untuk menyebut adonan adonan tidak lengket di tangan,
yang menyerupai tanah liat, tetapi disini Hariboentoro (2007: 1-5).
mengambil istilah tersebut hanya Selanjutnya sisa-sisa adonan
karena sifatnya yang lunak seperti tanah yang menempel pada tangan
liat, sementara clay terbuat dari bahan- dibersihkan, kemudian adonan dibagi
bahan lain, dan clay tepung adalah menjadi beberapa bagian dan dicampur
media membentuk yang terbuat dari sedikit demi sedikit dengan pewarna
bahan tepung dan diolah menjadi bahan sesuai yang diinginkan. Setelah itu clay
yang liat, lembut, mudah dibentuk. tepung siap dibentuk, dalam
pembentukan ada beberapa alat yang
bisa digunakan untuk mempermudah

5
dalam proses pembentukan seperti: lidi, peneliti hanya mengumpulkan data,
pipet, pentul selain itu alat tambahan mengenai pembelajaran kerajinan
yang digunakan untuk membuat karya tangan dari bahan clay tepung bagi
kerajinan clay tepung: gantungan kunci, siswa kelas VIII di SMP Negeri 3
penjepit kertas, dan peniti bros. Anggeraja.
Untuk proses pengeringan hasil
finishing karya diangin-anginkan atau 2. Tempat dan Waktu Penelitian
di jemur hingga kering.
Penelitian ini dilaksanakan di
SMP Negeri 3 Anggeraja, yang
9. Kelebihan Clay Tepung beralamatkan di Jalan Indo Rallo No. 3
Menurut Monica Hari Jati Kotu Bamba Puang, Kecamatan
(2009: 28), ‘pembuatan clay tepung Anggeraja, Kabupaten Enrekang,
dapat mendorong minat dan aktivitas Provinsi Sulawesi Selatan, pada
pembelajaran dikelas supaya anak semester genap, mulai dari tanggal 1
dapat berkonsetrasi serta dapat Maret sampai tanggal 1 April 2018.
mengembangkan kreativitas dan
imajinasi yang dimiliki anak’. Selain
3. Variabel dan Desain Penelitian
itu, bahan dan alat yang digunakan
untuk membuat olahan clay tepung a. Variabel
mudah didapatkan dengan harga yang adapun yang dimaksud variabel
murah, serta dalam proses dalam penelitian ini adalah sebagai
pembuatannya cukup mudah dan berikut: (1) Perencanaan pembelajaran
hasilnya menarik. kerajinan tangan dari bahan clay tepung
bagi siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
Anggeraja, (2) Pelaksanaan
Kerangka Pikir pembelajaran kerajinan tangan dari
bahan clay tepung bagi siswa Kelas
VIII SMP Negeri 3 Anggeraja, (3)
Penilaian pembelajaran kerajinan
tangan dari bahan clay tepung bagi
siswa Kelas VIII SMP Negeri 3
Anggeraja.
b. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kualitatif dengan metode 4. Definisi Operasional Variabel
penelitian survei, merupakan penelitian
yang tidak memberikan perlakuan Adapun definisi operasional
apapun kepada responden, dimana variabel yang dimaksud dalam

6
penelitian ini adalah: (1) Perencanaan 6. Teknik Pengumpulan Data
pembelajaran kerajinan tangan dari Adapun langkah-langkah
bahan clay tepung pada `siswa Kelas pengumpulan data dalam penelitian ini
VIII SMP Negeri 3 Anggeraja, yang adalah observasi, wawancara,
dimaksud di sini ialah rencana dokumentasi.
pelaksanaan pembelajaran yang Observasi dalam penelitian ini
disiapkan oleh guru prakarya di kelas, dilakukan untuk mengamati fenomena
dalam bentuk RPP. (2) Pelaksanaan apa saja yang terjadi pada ruang
pembelajaran kerajinan tangan dari lingkup penelitian. Peneliti mengamati
bahan clay tepung bagi siswa Kelas langsung situasi alamiah yang tejadi
VIII SMP Negeri 3 Anggeraja, yang selama proses pembelajaran kerajinan
dimaksud di sini ialah proses tangan dari bahan clay tepung bagi
pelaksanaan pembelajaran oleh guru siswa kelas VIII SMPN 3 Anggeraja.
dengan mengacu pada rencana Adapun yang diamati meliputi
pelaksanaan pembelajaran (RPP). (3) bagaimanana cara guru mengajar,
Teknik penilaian pembelajaran bagaimana respon siswa, dan
kerajinan tangan dari bahan clay tepung bagaimana cara guru melakukan
bagi siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 evaluasi.
Anggeraja, yang dimaksud di sini ialah Wawancara dilakukan untuk
proses penilaian guru terhadap hasil mendapatkan informasi secara
pelaksanaan pembelajaran, langsung, dengan mengajukan
mencangkup penilaian terhadap proses pertanyaan kepada guru Prakarya untuk
berkarya dan penilaian terhadap hasil mendapatkan informasi yang
karya siswa. mendalam. Dalam hal ini wawancara
dilakukan sebagai kelengkapan data
Setelah melakukan penelitian ini,
terhadap perencanaan guru sebelum
maka kemudian dapat disimpulkan
melaksanakan pembelajaran.
bagaimana proses pembelajaran
Dokumentasi dalam hal ini
kerajinan tangan dari bahan clay tepung
adalah pengambilan gambar berupa
yang diterapkan bagi siswa Kelas VIII
foto-foto saat proses pembelajaran
SMP Negeri 3 Anggeraja.
berlangsung maupun pada saat peneliti
melakukan observasi dan wawancara,
5. Sasaran Penelitian dan Sumber dokumentasi ini dilakukan untuk
Data memperjelas data yang dikumpulkan
a. Sasaran Penelitian sebagai bukti dari faktor-faktor yang
Pembelajaran kerajinan tangan diteliti. Hasil penelitian dari observasi
dari bahan clay tepung dan wawancara akan semakin sah dan
b. Sumber Data dapat dipercaya apabila ada bukti
Guru. Guru yang dimaksud berupa foto, gambar dari objek
dalam penelitian ini adalah guru penelitian.
prakarya SMPN 3 Anggeraja. Siswa.
Siswa yang dimaksud dalam 7. Teknik Analisis Data
penelitian ini adalah siswa kelas VIII- Dalam hal ini, data yang
B. terkumpul akan dianalisis

7
menggunakan teknik analisis deskriptif tepung, (5) Menjelaskan proses
kualitatif, yaitu mengolah data yang pembuatan kerajinan dari bahan clay
diperoleh dari hasil observasi, tepung (6) Menyiapkan alat dan bahan
wawancara, dan dokumentasi. dalam membuat kerajinan dari bahan
clay tepung, (7) Mengolah bahan menjadi
Hasil dan Pembahasan bahan clay tepung, (8) Membuat
Hasil penelitian dan pembahasan kerajinan dari bahan clay tepung.
disajikan dengan memfokuskan Adapun materi pada
perhatian pada pembelajaran kerajinan pembelajaran kerajinan tangan bahan
tangan dari bahan clay tepung. Hal ini clay tepung ini meliputi: (1) Pengertian
bertujuan untuk mengetahui proses kerajinan dari bahan lunak, (2) Jenis-
pembelajaran kerajinan tangan dari jenis bahan lunak, (3) Pengertian
bahan clay tepung di SMP Negeri 3 kerajinan dari bahan clay tepung, (4) Alat
Anggeraja. dan bahan pembuatan kerajinan dari
bahan clay tepung, (5) Proses pembuatan
1. Perencanaan pembelajaran kerajinan dari bahan clay tepung. Metode
kerajinan tangan dari bahan clay pembelajaran yang digunakan adalah
tepung bagi siswa kelas VIII SMP ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan
Negeri 3 Anggeraja pemberian tugas.
Berdasarkan hasil penelitian Sumber dan media belajar
yang dimulai pada tanggal 5 Maret 2018, yang digunakan guru yaitu media cetak
melalui wawancara dengan guru berupa printout, buku referensi yang
diketahui bahwa sebelum memulai relevan seperti buku Clay pajangan lucu
proses pelaksanaan pembelajaran, guru dari tepung kue, dan contoh hasil produk
menyiapkan perangkat pembelajaran clay tepung agar siswa dapat memahami,
kerajinan tangan dari bahan clay tepung. menganalisis, seperti apa kerajinan yang
Materi pokok yaitu kerajinan dari bahan akan dibuat, untuk lebih jelasnya
lunak, dengan alokasi waktu, yaitu 3 kali mengenai perencanaan pembelajaran
pertemuan (6JP), adapun kompetensi kerajinan tangan dari bahan clay tepung
dasar: (1) Memahami pengetahuan ini dapat dilihat pada lampiran perangkat
tentang prinsip perancangan, pembuatan, pembelajaran (RPP). Kriteria ketuntasan
dan penyajian produk kerajinan dari minimal (KKM) adalah muara utama
bahan lunak yang kreatif dan inovatif, (2) pencapaian yang dituju khususnya mata
Perancangan pembuatan dan penyajian pelajaran prakarya, nilai standar KKM
produk kerajinan dari bahan lunak yang yang telah ditentukan yaitu 78.
kreatif dan inovatif sesuai dengan potensi
daerah setempat (misal: tanah liat, getah, 2. Pelaksanaan pembelajaran
lilin, clay polimer, clay tepung, plastisin, kerajinan tangan dari bahan clay
parafin, gips dan lain-lain). tepung bagi siswa kelas VIII SMP
Adapun Indikator yang ingin Negeri 3 Anggeraja
dicapai: (1) Menjelaskan pengertian
kerajinan dari bahan clay tepung, (4) Pelaksanaan pembelajaran yang
Menjelaskan alat dan bahan dalam dilakukan oleh guru, dilaksanakan 3 kali
pembuatan kerajinan dari bahan clay pertemuan tatap muka di dalam kelas

8
dengan alokasi waktu 6 jam pelajaran, 30%. Tahap pelaksanaan (proses)
yang terdiri atas beberapa langkah- pembuatan produk adalah tahap penilian
langkah kegiatan pembelajaran yaitu ide/gagasan masing-masing siswa
pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup, dengan bobot 20% dan tingkat kreatifitas
yang akan dijelaskan sebagai berikut: siswa dengan bobot 30%. Tahap terakhir
a. Pertemuan pertama yaitu penilaian produk pada tahap ini
Dari hasil observasi pada tanggal guru menilai keseluruhan hasil karya
7 Maret 2018, diketahui pada pertemuan siswa (finishing) dengan bobot 20%,
pertama guru menjelaskan kepada siswa pada tahap ini guru akan memberikan
tentang materi kerajinan tangan dari nilai pada produk/hasil karya siswa
bahan clay tepung. dengan mulai dari kebersihan, keindahan,
b. Pertemuan kedua ketahanan (uji karya) yang telah dibuat
Dari hasil observasi pada tanggal oleh siswa.
14 Maret 2018, diketahui pada pertemuan Dari hasil penilaian pembelajaran
ini siswa melakukan tes praktik kerajinan tangan dari bahan clay tepung
pembuatan kerajinan tangan dari bahan rata-rata siswa telah mencapai nilai
clay tepung. standar KKM (kriteria ketuntasan
c. Pertemuan ketiga minimal) mata pelajaran prakarya.
Dari hasil observasi pada tanggal Berdasarkan keseluruhan hasil penilaian
21 Maret 2018, pada pertemuan ini guru siswa kelas VIII-B SMP Negeri 3
menilai dan memberikan masukan Anggeraja, siswa sudah dinyatakan
terhadap karya siswa. berhasil (tuntas) dalam melaksanakan
proses pembelajaran karena sudah
3. Teknik penilaian pembelajaran mencapai nilai standar KKM>78. Nilai
kerajinan tangan dari bahan clay akhir atau rata-rata nilai yang diperoleh
tepung bagi siswa kelas VIII siswa dengan menggunakan rumus yaitu,
SMPN 3 Anggeraja nilai yang diperoleh siswa dari aspek
Tahap yang terakhir dari strategi pertama dikalikan dengan bobot persen
mengajar adalah tahap penilaian dan (%) setiap aspek kemudian ditambah
tindak lanjut yaitu untuk mengetahui dengan nilai yang diperoleh dari aspek
tingkat keberhasilan siswa dalam selanjutnya.
melaksanakan proses pembelajaran
kerajinan tangan dari bahan clay tepung. Rumus:
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu
Arjuna S.Pd. Penilaian pembelajaran Nilai akhir =
kerajinan tangan dari bahan clay tepung (...×30%)+(...×20%)+(...×30%)+(...×20
ini dinilai berdasarkan penilaian kinerja %) =…
yang meliputi 3 tahap penilaian, adapun Contoh pengolahan nilai:
3 tahap penilaianya yaitu (1) Tahap Dimas fitriansyah = (85×30%)+(85
persiapan, Tahap pelaksanaan (proses), ×20%)+(85×30%)+(85×20%) = 85
Tahap penilaian produk.
Pada tahap persiapan yang dinilai
yaitu kelengkapan alat dan bahan
masing-masing kelompok dengan bobot

9
4. Faktor pendukung dan karya clay tepung lebih lama dari
penghambat dalam pembelajaran perkiraan guru.
kerajinan tangan dari bahan clay
tepung bagi siswa kelas VIII SMP Pembahasan Hasil Penelitian
Negeri 3 Anggeraja Berikut merupakan pembahasan
hasil penelitian di atas dengan
Menurut Ibu Arjuna S.Pd. guru mata memfokuskan 3 masalah pokok dalam
pelajaran prakarya kelas VIII SMP penelitian ini yaitu perencanaan
Negeri 3 Anggeraja, dalam proses pembelajaran kerajinan tangan dari
pembuatan kerajinan dari bahan clay bahan clay tepung bagi siswa kelas VIII
tepung, ada beberapa hal yang SMPN 3 Anggeraja, pelaksanaan
mendukung dan menjadi penghambat pembelajarn kerajinan tangan dari bahan
dalam proses pemebelajaran (sumber clay tepung bagi siswa kelas VIII SMPN
data: wawancara pada tanggal 21 Maret 3 Anggeraja, teknik penilaian
2018) adalah sebagai berikut: pembelajaran kerajinan tangan dari
a. Siswa bahan clay tepung bagi siswa kelas VIII
Siswa adalah kunci dari semua SMPN 3 Anggeraja.
pelaksanaan pembelajaran, adanya 1. Perencanaan pembelajaran
keaktifan dan kreatifitas siswa kelas kerajinan tangan dari bahan clay
VIII B menjadi salah satu faktor tepung bagi siswa kelas VIII
pendukung dalam kelancaran proses SMPN 3 Anggeraja
pembelajaran.
b. Guru SMP Negeri 3 Anggeraja
Peran guru sebagai fasilitator menerapkan kurikulum 2013, kurikulum
yang mempersiapkan alat dan bahan berbasis kompetensi yang menekankan
sebagai antisipasi jika siswa tidak pada pembentukan sikap, pengetahuan
mempersiapkan perlengkapan untuk dan keterampilan dalam berbagai
praktikum, menjadi salah satu faktor kompetensi melalui proses pembelajaran.
pendukung dalam proses Proses pebelajaran yang dilakukan guru
pembelajaran. di kelas tidak dilakukan secara langsung
c. Materi akan tetapi dalam proses pembelajaran
Materi pembelajaran tentang tersebut guru melakukan kegiatan
kerajinan tangan dari bahan clay perencanaan terlebih dahulu tentang apa
tepung bersumber dari buku saja yang akan dilakukan selama proses
reverensi yang relevan dan internet. pembelajaran baik dari awal hingga akhir
Selain adanya faktor pendukung pembelajaran yang dimuat dalam bentuk
juga terdapat faktor penghambat atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
kendala dalam proses pembelajaran (RPP). Guru merencanakan
kerajinan tangan dari bahan clay tepung pembelajaran kerajinan tangan dari
yaitu dari segi waktu pelaksanaan bahan clay tepung dengan 3 kali
pembelajaran pada saat praktik pertemuan, di mana dalam setiap
pembuatan clay tepung, ternyata waktu pertemuan memiliki metode
yang dibutuhkan siswa dalam membuat pembelajaran yang berbeda-beda, pada
pelaksanaannya guru menggunakan

10
berbagai metode seperti ceramah, membawa bahan dan alat untuk
demonstrasi, tanya jawab, dan pemberian persiapan paraktik pada pertemuan
tugas. Guru menggunakan beberapa selanjutnya.
metode tersebut agar pembelajaran dapat Pertemuan kedua adalah praktik
berjalan efektif, menarik, dan tidak pembuatan kerajinan clay tepung
membosankan. sebelum praktik siswa bersama dengan
2. Pelaksanaan pembelajaran kelompoknya masing-masing
kerajinan tangan dari bahan clay menyiapkan alat dan bahan yang telah
tepung bagi siswa kelas VIII ditugaskan dipertemuan sebelumnya,
SMPN 3 Anggeraja pada saat mengumpulkan alat dan bahan
ada 2 kelompok yang bahannya kurang,
Pelaksanaan pebelajaran kerajinan tetapi semua dapat diatasi karena peran
tangan dari bahan clay tepung guru sebagai fasilitator yang
dilaksanakan di kelas VIII-B pada mempersiapkan alat dan bahan sebagai
semester genap, dengan materi pokok antisipasi jika siswa tidak
yaitu kerajinan dari bahan lunak yang mempersiapkan perlengkapan untuk
berlangsung selama 3 kali kegiatan praktikum. Setelah alat dan bahan telah
belajar. Dalam kegiatan pembelajaran siap barulah kegiatan praktik dimulai.
terdiri dari serangkaian kegiatan guru menggunakan metode demonstrasi
meliputi, kegiatan pendahuluan yaitu guru memperagakan dan
merupakan kegiatan awal sebelum mempertunjukkan kepada siswa proses
memulai pembelajaran yang bertujuan pembuatan kerajinan clay tepung mulai
untuk membangkitkan motivasi dan dari pengolahan bahan-bahan sampai
memfokuskan perhatian siswa untuk pada pembuatan karya kerajinan dan
berpartisipasi dalam pembelajaran, diikuti oleh siswa. Pada saat pengolahan
kegiatan inti merupakan kegiatan bahan-bahan siswa mengolah bahan
pembelajaran untuk mencapai bersama dengan kelompoknya masing-
kompetensi dasar, kegiatan penutup masing namun dalam pembuatan karya
merupakan kegiatan yang dilakukan kerajinan clay tepung, siswa diberi tugas
untuk mengakhiri pembelajaran. membuat karya secara
Pertemuan pertama adalah individu/perorangan, pada saat
penjelasan materi oleh guru kepada siswa pembuatan karya clay tepung siswa
dengan menggunakan metode ceramah, sangat antusias dan semangat.
dan memperlihatkan contoh-contoh hasil Pertemuan ketiga yaitu tahap akhir
kerajinan clay tepung berupa gambar dan hasil karya kerajinan yang telah dibuat
hasil karya clay tepung sebagai media oleh siswa, siswa menyemprotkan cat
pembelajaran agar siswa lebih mudah semprot (clear) pada masing-masing
mengerti, sebelum mengakhiri karya siswa sebagai tahap akhir dalam
pembelajaran guru membagi siswa dalam pembuatan karya clay tepung, cat
4 kelompok sesuai dengan kelompok semprot (clear) fungsinya untuk
belajar mereka masing-masing, dua membuat karya clay tepung lebih tahan
kelompok terdiri dari 5 siswa dan dua dan mengkilap.
kelompok lainnya terdiri dari 6 siswa, Berdasarkan pemaparan di atas
masing-masing kelompok ditugaskan dapat disimpulkan bahwa proses

11
pembuatan clay tepung melalui beberapa ide/gagasan masing-masing siswa
tahap, yaitu: (1) proses pengolahan bahan dengan bobot 20% dan tingkat kreativitas
tepung dan lem, (2) proses pewarnaan siswa dengan bobot 30%. Tahap terakhir,
pada bahan tepung sehingga bahan yaitu tahap penilaian produk pada tahap
tepung tersebut menjadi olahan clay yang ini proses finishing karya siswa dengan
siap pakai, (3) proses bobot 20%, pada tahap ini guru
berkarya/membentuk dengan olahan clay memberikan nilai pada produk/hasil
tepung, dan (4) proses pengeringan dan karya siswa dengan menilai keindahan,
penyemprotan pada hasil karya yang kebersihan, produk yang telah dibuat
sudah jadi. Selanjutnya guru memberikan oleh siswa.
masukan terhadap karya siswa kemudian Dari hasil yang diperoleh siswa
guru memberikan pertanyaan kepada kelas VIII B dalam pembelajaran
siswa mengenai pembelajaran kerajinan kerajinan tangan dari bahan clay tepung,
clay tepung yang telah berlangsung. siswa memperoleh rata-rata nilai dalam
Dari hasil observasi selama skor 0-100 adalah 82. Berdasarkan
pelaksanaan pembelajaran yang telah keseluruhan hasil penilaian siswa kelas
dilakukan guru prakarya pada kelas VIII VIII-B, sudah dinyatakan berhasil dalam
B semester genap, secara keseluruhan melaksanakan proses pembelajaran
telah sesuai dengan RPP yang dibuat oleh karena sudah mencapai nilai standar
guru. KKM yang telah ditentukan, yaitu 78.
3. Teknik penilaian pembelajaran
kerajinan tangan dari bahan clay Kesimpulan dan Saran
tepung bagi siswa kelas VIII Berdasarkan hasil penelitian yang
SMPN 3 Anggeraja dilakukan tentang pembelajaran
kerajinan tangan dari bahan clay tepung
Penilaian hasil belajar yang bagi siswa kelas VIII SMPN 3 Anggeraja
dilakukan oleh guru dalam pembelajaran dapat disimpulkan bahwa:
kerajinan tangan dari bahan clay tepung 1. Pada perencanaan pembelajarannya,
yaitu penilaian kinerja, penilaian kinerja guru menyiapkan rencana
adalah penilaian yang dilakukan untuk pelaksanaan pembelajaran (RPP)
mengukur capaian pembelajaran yang sebelum melakukan proses
berupa proses/hasil (produk) dengan pelaksanaan pembelajaran. Guru
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan merencanakan pembelajaran dengan
sesuai dengan kriteria yang telah 3 kali pertemuan, metode yang
ditetapkan. digunakan guru dalam pembelajaran
Penilaian kinerja meliputi 3 tahap yaitu ceramah, tanya jawab,
penilaian, adapun tahap penilaiannya demonstrasi, dan pemberian tugas,
yaitu (1) Tahap persiapan (2) Tahap selain itu guru juga telah
pelaksanaan (proses), (3) Tahap menyiapkan keperluaan yang
penilaian produk. Pada tahap persiapan digunakan nantinya pada saat proses
yang dinilai, yaitu kelengkapan alat dan belajar mengajar, seperti contoh
bahan masing-masing kelompok dengan produk dan gambar kerajinan dari
bobot 30%. Tahap pelaksanaan (proses) clay tepung, juga alat dan bahan
pembuatan produk adalah tahap penilaian

12
yang digunakan guru pada saat mempermudah guru dan siswa
demonstrasi di kelas. dalam belajar.
2. Pelaksanaan pembelajaran kerajinan 2. Untuk siswa hendaknya lebih
tangan dari bahan clay tepung ini disiplin dalam proses pembelajaran,
dilaksanakan di kelas VIII B dengan dan memperhatikan kebutuhan
jumlah siswa sebanyak 22 orang, tugas yang diberikan.
guru melaksanakan pembelajaran 3 3. Untuk guru hendaknya lebih
kali pertemuan, pada pertemuan mengapresiasi dan memotivasi
pertama penjelasan materi dengan siswa dalam membuat karya agar
menggunakan metode ceramah, hasil yang dicapai lebih sempurna.
tanya jawab, dan pemberian tugas,
pertemuan kedua yaitu praktik
pembuatan kerajinan dengan
menggunakan metode demonstrasi,
pertemuan ketiga yaitu penyelesaian
karya (fhinising), sumbang saran,
dan penilaian hasil karya, secara
keseluruhan pelaksanaan
pembelajaran telah sesuai dengan
RPP yang dibuat oleh guru.
3. Teknik penilaian pembelajaran yang
dilakukan oleh guru meliputi 3
tahap, mulai dari tahap persiapan,
tahap pelaksanaan (proses), dan
tahap penilaian produk, yang
berdasarkan 4 aspek penilaian, yaitu
kelengkapan alat dan bahan dengan
bobot 30%, gagasan atau ide dengan
bobot 20%, kreatifitas dengan bobot
30%, dan finishing dengan bobot
20%. Berdasarkan hasil penilaian,
rata-rata nilai yang diperoleh siswa
adalah 82, telah mencapai standar
KKM (kriteria ketuntasan minimal)
mata pelajaran prakarya.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan maka peneliti mengajukan
saran untuk sekolah, siswa, dan guru,
sebagai berikut:
1. Untuk Sekolah hendaknya
melengkapi sarana dan prasarana
dalam pembelajaran prakarya agar

13
DAFTAR PUSTAKA Pasca Sarjana Institut Seni
Daryanto, dkk., 2014. Pengembangan Indonesia Yogyakarta.
Perangkat Pembelajaran
Rusman. 2013. Belajar dan
(Silabus, RPP, PHB, Bahan
Pembelajaran Berbasis
Ajar). Yogyakarta: Gara Media.
Komputer. Bandung: Alfabeta
Hariboentoro, M. H. 2007. Clay
Setyowati, R. I, dkk., 2014. Prakarya.
Pajangan Lucu dari Tepung
Jakarta: Pusat Kuikulum dan
Kue. Surabaya: Tiara Aksa.
Perbukuan, Balitbang,
Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Kemendikbud.
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Stephani. 2010. 30 Menit Membuat
Haling, Abdul, dkk., 2017. Belajar dan Kreasi dari Clay. Jakarta:
Pembelajaran. Makassar: Badan Demedia Pustaka.
Penerbit Universitas Negeri
Suardi, M. 2015. Belajar dan
Makassar.
Pembelajaran. Yogyakarta:
Indira. 2009. Yuk Berkreasi dengan Deepublish.
Adonan Clay. Jakarta:PT
Sugiono. 2015. Metode Penelitian
Gramedia Pustaka Utama.
Pendidikan (Pendekatan
Majid, A. 2008. Perencanaan Kuantitatif, Kualitatif, Dan
Pembelajaran Mengembangkan R&D). Bandung: Alfabeta.
Standar Kompetensi Guru.
Sujana, Nana. 2010. Dasar-dasar Proses
Bandung: PT Remaja
Belajar Mengajar. Bandung: PT
Rosdakarya.
Remaja Rosdakarya.
Monica. 2007. Kreasi Cantik dari Clay.
Wahyuni, Nurmeita Tri. 2013.
Cianjur: PT Kawanan Pustaka.
Peningkatan Aktivitas dan Hasil
Paresti, S, dkk., 2017. Prakarya Belajar Melalui Penggunaan
Kementrian Pendidikan dan Media Clay Materi Berkarya
Kebudayaan. Jakarta: Pusat Relief Bagi siswa Kelas IV SD
Kurikulum Dan Pembukuan, Negeri 2 Karang Sentul.
Balitbang, Kemendikbud. Purbalingga: Universitas Negeri
Semarang.
Pulungan, Marifin. dkk., 1977. Seni Rupa
untuk Sekolah Menengah Pertama.
Jakarta: FA. Hasmar.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan


Nasional. 2008. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Raharjo, T. 2011. Seni Kriya dan


Kerajinan. Yogyakarta: Program

14

You might also like