Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

Identitas

Pemberian imunisasi diberikan pada seluruh peserta didik di Sekolah Dasar/Madrasah


Ibtidaiyah/bentuk lain yang sederajat baik yang negeri maupun yang swasta,
dilaksanakan setiap tahunnya pada bulan Agustus untuk imunisasi Campak Rubela
dan HPV serta bulan November untuk imunisasi DT dan Td. Imunisasi dalam
kegiatan BIAS diberikan kepada sasaran anak usia sekolah tingkat dasar baik yang
sekolah maupun yang tidak sekolah. Pada anak yang berkebutuhan khusus pemberian
antigen menyesuaikan dengan usia sasaran dan jenis vaksin sesuai rekomendasi
dokter yang menangani.
Pada pelaksanaan ini diberikan vaksin DT 1kali pada siswa/i kelas 1, vaksin Td 1 kali
pada siswa/I kelas 2 dan kelas 5.

Latar belakang

Imunisasi merupakan suatu perogram pemerintah yang digunakan sebagai langkah


awal untuk kekebalan sistem imun terhadap paparan infeksi penyakit. imuniasasi atau
pemberian vaksin merupakan berasal dari virus/bakteri yang lemahkan dan dimasukan
kedalam tubuh manusia melalui intramuscular atau intrakutan. hal ini merupakan
langkah awal yang diberikan semenjak lahir didunia, ada beberapa yang digencarkan
pemerintah dan WAJIB untuk diikuti yaitu adalah polio, bcg, DPT, dan campak.
pelaksanan BIAS bertujuan untuk mencegah penyakit Campak, Rubela,
Difteri,Tetanus Neonatorum, dan Kanker leher rahim yang merupakan masalah
kesehatan di Indonesia.
Imunisasi dalam kegiatan BIAS sangat bermanfaat untuk mencegah
penyakit Tetanus, Difteri, Campak, Rubela dan Kanker leher rahim yang dapat
menyebabkan disabilitas dan kematian. Setiap anak usia sekolah harus dipastikan
memiliki riwayat imunisasi rutin lengkap, tidak hanya imunisasi pada saat bayi dan
dibawah usia dua tahun, tetapi juga harus dilengkapi dengan imunisasi lanjutan pada
anak usia sekolah tingkat dasar.
Tujuan khusus:
1. Meningkatkan kekebalan anak usia sekolah terhadap penyakit Campak, Rubela,
Tetanus, dan Difteri.
2. Memberikan kekebalan bagi anak perempuan usia sekolah terhadap penyakit
Kanker leher rahim.
3. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit Campak, Rubela,
Tetanus, Difteri dan Kanker leher rahim.
Namun pada kenyataannya saat ini banyak masyarakat yang menolak pemberian
imunisasi akibat faktor keagamaan, kepercayaan terhadap isu-isu, dan kekhawatiran
yang semakin tinggi setelah wabah virus covid-19.

Gambaran pelaksanaan
Mengunjungi sekolah-sekolah yang sudah didaftarkan untuk melakukan kegiatan ini.
Pemberian imunisasi dilakukan di dalam gedung sekolah atau di ruang belajar lain
untuk kelancaran pelayanan sehingga kualitas pelayanan dapat terjamin, kemudian
dilakukan pendataan pada siswa/I dan mensosialisasikan dan melakukan inform
consent, termasuk memastikan kesediaan calon penerima vaksin maupun kesediaan
dari orang tuanya. Dilanjutkan dengan pemberian vaksin secara bergiliran sesuai
absen, kemudian dilakukan evaluasi dan monitoring dengan melihat 10-15 menit
setelah penyuntikan apakah ada kejadian alergi apa tidak dan juga orangtua dibekalin
obat penurun demam untuk mencegah KIPI.
Pada pelaksanaan di SDN 57 Air Dingin ini didapatkan sejumlah 18 orang yang
bersedia diberikan imunisasi dengan uraian 11 orang anak dikelas 1, 5 orang dikelas
2, dan 2 orang dikelas 5.

You might also like