Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Jurnal Sains Riset (JSR)

p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X


http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN


DALAM DIET RENDAH PURIN PADA LANSIA DENGAN ARTRITIS
GOUT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEMBANG TANJONG
KABUPATEN PIDIE

THE EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON KNOWLEDGE IN LOW-


PURINE DIETS IN THE ELDERLY WITH GOUTY ARTHRITIS IN THE
WORKING AREA OF THE KEMBANG TANJONG HEALTH CENTER,
PIDIE DISTRICT

Srimawati (1), Neila Fauzia (2), Risna (3)


1, 2
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Medika Nurul Islam
3
Dosen Program Studi Profesi Ners Medika Nurul Islam
Email: 1srimawati.sigli@gmail.com, 2 neilafauzia@stikesmni.ac.id,3 risna@stikesmni.ac.id

ABSTRACT

Gouty arthritis is the third most common type of arthritis after osteoarthritis and rheumatism
outside the joints, this disease interferes with the quality of life of the sufferer. Health education is
needed to increase the knowledge of the elderly with gout in dieting and living principles that are
accustomed to consuming low-purine foods. The purpose of the study was to determine the effect
of health education on knowledge of a low-purine diet in the elderly with gouty arthritis in the
working area of the Kembang Tanjong Public Health Center, Pidie Regency in 2022. This study
was a quasi-experimental study (one group pretest posttest design). The population is the elderly
who suffer from gouty arthritis as many as 120 people. Sampling using total sampling technique.
The results of the study of knowledge in a low-purine diet in the elderly with gouty arthritis before
being given health education were still lacking, namely 54.2% and after being given health
education the majority had good knowledge, namely 45%. The results of the Paired Sample t-test
obtained a significance of 0.000 < = 0.05, so there is an effect of health education on knowledge
in low-purine diets in the elderly with gouty arthritis. Suggestions for the elderly should be more
obedient in a low-purine diet to prevent a decrease in uric acid levels in the body.
Keyword : Health Education, Knowledge, low-purine diets, Gouty arthritis

ABSTRAK

Artritis gout merupakan jenis artritis terbanyak ketiga setelah osteoartritis dan kelompok rematik
luar sendi, penyakit ini mengganggu kualitas hidup penderitanya. Pendidikan Kesehatan
dibutuhkan guna meningkatkan pengetahuan lansia dengan gout dalam melakukan diet dan prinsip
hidup yang terbiasa dengan mengkonsumsi makanan rendah purin. Tujuan penelitian untuk
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dalam diet rendah purin pada
lansia dengan artritis gout di wilayah kerja Puskesmas Kembang Tanjong Kabupaten Pidie tahun
2022. Penelitian ini bersifat quasi eksperimen dengan (one group pretest posttest desain). Populasi
adalah lansia yang menderita artritis gout sebanyak 120 orang. Pengambilan sampel mengunakan
tehnik total sampling. Hasil penelitian pengetahuan dalam diet rendah purin pada lansia dengan
artritis gout sebelum di berikan pendidikan kesehatan masih kurang yaitu 54.2 % dan sesudah di

Jurnal Sains Riset | Volume 12, Nomor 2, September 2022 430


Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

berikan pendidikan kesehatan mayoritas berpengetahuan baik yaitu 45%. Hasil uji Paired Sample
t-test diperoleh signifikansi 0.000 < α = 0.05, maka terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap pengetahuan dalam diet rendah purin pada lansia dengan artritis gout. Saran bagi lansia
hendaknya lebih patuh dalam diet rendah purin untuk mencegah penurunan kadar asam urat di
dalam tubuh.
Kata kunci : Pendidikan Kesehatan, Pengetahuan, Diet rendah purin, artritis gout

Pendahuluan endapan kristal monosodium urat yang


Usia lanjut merupakan suatu hal yang menimbulkan rasa nyeri pada daerah tersebut
akan dihadapi oleh setiap orang. Seiring (Sholihah, F. M., 2014).
dengan perubahan yang terjadi pada proses Pada sebagian besar orang yang menderita
asam urat, biasanya juga mempunyai penyakit
penuaan maka lanjut usia tak luput
lain seperti ginjal, diabetes ataupun hipertensi
mengalami berbagai gangguan fungsi tubuh
(Lumunon, O. J., Bidjuni, H., & Hamel, R.,
yang rentan terhadap penyakit (Algifari, M. 2015).
R. N., Darma, S., & Reagan, M., 2020). Peran perawat dalam hal ini sangat
Penyakit gout (asam urat) merupakan dibutuhkan guna meningkatkan pengetahuan
Penyakit yang sering diderita oleh lansia yang lansia dengan gout dalam melakukan diet rendah
berhubungan dengan tingginya kadar asam urat purin melalui kegiatan pendidikan kesehatan dan
dalam darah. Seseorang akan di katakan peningkatan pengetahuan tentang upaya
menderita asam urat jika kadar asam urat dalam melakukan diet rendah purin serta prinsip hidup
darahnya di atas 7 mg/dl pada laki- laki dan di yang terbiasa dengan mengkonsumsi makanan
atas 6 mg/dl pada wanita (Juniarti, Nazwirman & rendah purin (Diantari, E., & Kusumastuti, A. C.,
Lilian, 2019). 2013).
Angka kejadian penyakit gout pada Pendidikan kesehatan yang diterima
populasi di USA diperkirakan 13,6/100.000 responden menyebabkan responden memperoleh
penduduk. Sedangkan, di Indonesia sendiri pengetahuan baru serta mendapatkan pengalaman
diperkirakan 1,6-13,6/100.000 orang, prevalensi tentang penyakit gout (Kusumayanti, D. G. A.,
ini meningkat seiring dengan meningkatnya umur Wiardani, N. K., & Antarini, N. A. A., 2015).
(Fitriana, Gina, G., Fayasari, Adhila, 2020). Pada dasarnya pengetahuan akan terus
Tingginya asam urat dalam darah bertambah sesuai dengan proses pengalaman
disebabkan akibat adanya gangguan metabolisme manusia yang dialami, sumber informasi baru
purin bawaan, kelainan pembawa sifat atau gen, didapatkan merupakan pengganti pengetahuan
kebiasaan pola makan berkadar purin tinggi ( yang telah diperoleh sebelumnya atau merupakan
seperti: daging, jeroan, kepiting, kerang, keju, penyempurnaan informasi sebelumnya
kacang tanah, bayam, buncis), dan penyakit (Ardhiatma, F., Rosita, A., &
seperti leukemia (kanker sel darah putih), MujiLestariNingsih, R. E., 2017).
kemoterapi, radioterapi. Peningkatan kadar asam Kabupaten Pidie merupakan salah satu
urat dalam darah (hiperurisemia) disebabkan oleh daerah dengan penghasil empieng melinjo
peningkatan produksi (overproduction), dimana makanan ini menjadi makanan khas
penurunan pengeluaran (underexcretion) asam masyarakat dan sangat disukai untuk dikonsumsi.
urat melalui ginjal, atau kombinasi keduanya Melinjo sendiri adalah salah satui jenis makanan
(Beavers, Kristen M., et al, 2014). yang tinggi purin, selanjutnya wilayah kecamatan
Dampak yang terjadi jika kadar asam urat Kembang Tanjong sendiri banyak masyarakat
dalam tubuh berlebih dapat menimbulkan batu yang membudidayakan serta mengkonsumsi
ginjal atau pirai di persendian. Walaupun asam tiram dan beberapa jenis makanan tinggi purin
urat tidak mengancam jiwa, namun apabila lainnya. Sehingga banyak lansia menderita
penyakit ini sudah mulai menyerang, Artritis gout. Pengetahuan dalam mengontrol diet
penderitanya akan mengalami siksaan nyeri yang rendah purin sangatlah penting diperhatikan.
sangat menyakitkan, terjadi pembengkakan, Pemberian pendidikan kesehatan tentang diet
hingga cacat pada persendian tangan dan kaki. gout efektif dalam meningkatkan pengetahuan
Rasa sakit pada pembengkakan tersebut oleh tentang penyakit gout athritis.

Jurnal Sains Riset | Volume 12, Nomor 2, September 2022 431


Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

Dari fenomena tersebut peneliti ingin 2 66 – 74 25 20,83


meneliti mengenai pengaruh pendidikan 3 75 – 90 9 7,5
kesehatan terhadap pengetahuan dalam diet 4 ➢ 9 1 0.84
rendah purin pada lansia dengan artritis gout di 0
wilayah kerja Puskesmas Kembang Tanjong
Kabupaten Pidie. Tujuan penelitian ini untuk Total 120 100,0
mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan Sumber : data primer diolah (2022)
terhadap pengetahuan dalam diet rendah purin
pada lansia dengan artritis gout. Penelitian ini Berdasarkan tabel 3.1 umur rata-
diharapkan dapat memberikan manfaat dalam rata responden mayoritas 55 – 65 tahun
praktik keperawatan sebagai upaya preventif dan sebanyak 85 orang (70,83%) dan rata-rata
promosi kesehatan. umur terendah > 90 tahun sebanyak 1 orang
(0.84%)
Metodologi Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Karakteristik responden berdasarkan
quasi eksperimen (one group pretest posttest Pendidikan.
desain). Desain ini ingin melihat pengaruh
antara variabel bebas dan terikat. Variabel Tabel 3.2
bebas (Independen) adalah variabel yang Karakteristik responden berdasarkan
muncul dan mempengaruhi variabel terikat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas
(dependen). Rancangan penelitian ini ingin Kembang Tanjong Kabupaten Pidie Tahun
mengetahui pengetahuan sebelum diberikan 2022
pendidikan kesehatan dan setelah diberikan
N Pendidikan Jumla Persentase
pendidikan kesehatan. o h (%)
Subjek Pre-test Perlakua Post-test
1 Tidak Sekolah 1 0.8
n
2 SD 80 66.7
P X I XI
3 SMP 5 4,2
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3
4 SMA 25 20.8
Keterangan :
5 Perguruan 9 7.5
P : Subjek Tinggi
(Penderita Total 120 100,0
Artritis gout) Sumber : data primer diolah (2022)
X : Wawancara Pengetahuan diet rendah
purin sebelum pendidikan kesehatan
Berdasarkan tabel 3.2 menunjukkan
I : Intervensi (Pendidikan
kesehatan) bahwa mayoritas responden berpendidikan
SD 80 orang dengan persentase 66.7 %.
XI : Wawancara Pengetahuan diet rendah
purin sesudah pendidikan kesehatan Karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan.
Hasil Penelitian
Karakteristik responden berdasarkan Tabel 3.3
umur Karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan di wilayah kerja Puskesmas
Tabel 3.1 Kembang Tanjong Kabupaten Pidie Tahun
Karakteristik responden berdasarkan umur 2022
di wilayah kerjaPuskesmas Kembang No Pekerjaan Juml Persenta
Tanjong Kabupaten Pidie Tahun 2022 ah se (%)
No Umur Jumlah Persentase (%) 1 Tidak Bekerja 30 25
1 55 – 65 85 70,83

Jurnal Sains Riset | Volume 12, Nomor 2, September 2022 432


Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

2 Pensiunan PN 12 10 Total 120 100,0


3 Wiraswasta(pe 78 65 Sumber : data primer diolah (2022)
tani,pedagang
dll.) Berdasarkan tabel 5.5 menunjukan
Total 120 100,0 bahwa mayoritas responden berpengetahuan
Sumber : data primer diolah (2022) kurang sebanyak 65 orang dengan persentase
54.2 %.
Berdasarkan tabel 3.3 menunjukkan
bahwa mayoritas responden memiliki Karakteristik responden berdasarkan
pekerjaan sebagai wiraswasta 78 orang pengetahuan sesudah pendidikan
dengan persentase 65 %. kesehatan.

Karakteristik responden berdasarkan Tabel 3.6


jenis kelamin Karakteristik responden berdasarkan
pengetahuan sesudah mendapatkan
Tabel 3.4 pendidikan kesehatan di wilayah kerja
Karakteristik responden berdasarkan jenis Puskesmas Kembang Tanjong Kabupaten
kelamin di wilayah kerja Puskesmas Pidie Tahun 2022
Jumlah Persentase
Kembang Tanjong Kabupaten Pidie Tahun
No Pengetahuan Responden (%)
2022
1 Baik 54 45
No JK Jumlah Persentase (%)
2 Cukup 46 38,3
1 Laki – laki 47 39,2
3 Kurang 20 16.7
2 Perempuan 73 60.8 Total 120 100,0
Total 120 100,0
Sumber : data primer diolah (2022) Berdasarkan tabel 3.6 menunjukan
bahwa mayoritas responden berpengetahuan
Berdasarkan tabel 3.4 di atas dapat baik sebanyak 54 dengan nilai persentase
dilihat bahwa laki-laki 39,2% lebih sedikit 45%.
dibandingkan dengan perempuan 60,8%.
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
Karakteristik responden berdasarkan pengetahuan dalam diet rendah purin
pengetahuan sebelum mendapatkan pada lansia dengan artritis gout .
pendidikan kesehatan.
Analisis bivariat untuk melihat
Tabel 3.5 pengaruh antara variabel dependent dan
Karakteristik responden berdasarkan variabel independent dengan menggunakan
pengetahuan sebelum mendapatkan statistik yang dilakukan adalah : T-Test
pendidikan kesehatan di wilayah kerja dependent atau paired Sampel T-Test
Puskesmas Kembang Tanjong digunakan untuk membandingkan rata-rata
Kabupaten Pidie Tahun 2022 dua set data (data sebelum dan sesudah) yang
saling berpasangan. Pengambilan keputusan
ada pengaruh atau tida pada tingkat
Jumlah Persentase kepercayaan 95% (α= 0.05)
No Pengetahuan Responden (%)
1 Baik 20 16.6 Tabel 3.7
2 Cukup 35 29,2 Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
3 Kurang 65 54,2 pengetahuan dalam diet rendah purin pada

Jurnal Sains Riset | Volume 12, Nomor 2, September 2022 433


Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

lansia dengan artritis gout di wilayah pendidikan yang aktif dalam hal ini sekolah-
kerja Puskesmas Kembang Tanjong sekolah umum mulai dari tingkat dasar
Kabupaten Pidie Tahun 2022. sampai perguruan tinggi yang menggunakan
No Variabel Mean SD T hitung Level of P value buku-buku dan penggunaan kaset secara
significa mandiri. Selain itu sumber informasi sangat
nt memberikan dampat bagi seseorang untuk
Pengetahuan
1. Sebelum & 6,35 8.525 6,962 0.05 0,000 meningkatkan pengetahuannya.
Pengetahuan Pengetahuan penderita artritis gout
Sesudah
tentang diet rendah purin sesudah di berikan
Sumber : data primer diolah (2022) pendidikan kesehatan berdasarkan tabel 5.6
menunjukan mayoritas responden
Dari tabel hasil Paired Sample t-test berpengetahuan baik sebanyak 54 dengan
diperoleh signifikansi 0.000 kurang dari taraf nilai persentase 45%. Menurut Sarafino
signifikan (α) = 0.05, maka H¬0 ditolak yang (2019) mendefinisikan pengetahuan yang
artinya terdapat pengaruh pendidikan baik mendukung penderita melaksanakan
kesehatan terhadap pengetahuan dalam diet cara pengobatan dan perilaku yang
rendah purin pada lansia dengan artritis gout disarankan oleh dokter atau orang lain.
dapat dilihat adanya perubahan pada hasil Pengetahuan dapat mempengaruhi kepatuhan
pengukuran tingkat pengetahuan sebelum yang didefinisikan sebagai perilaku positif
dan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan penderita dalam mencapai tujuan terapi.
tentang diet rendah purin. Dalam penelitian ini didapatkan hasil
bahwa tingkat pengetahuan responden
Pembahasan termasuk dalam kategori baik. Menurut
Pengetahuan penderita artritis gout Pranoto (2007), Pengetahuan adalah hasil
sebelum di berikan pendidikan kesehatan kerja fikir (penalaran) yang merubah tidak
masih kurang yaitu sebanyak 65 orang tahu menjadi tahu dan menghilangkan
dengan persentase 54.2 %. Hal ini terjadi keraguan terhadap suatu perkara.
dikarenakan masih banyaknya para penderita Pengetahuan akan merubah perilaku, taat
artritis gout mayoritas berpendidikan rendah pada perintah, atau perilaku sesuai aturan dan
karena pendidikan sangat mempengaruhi berdisiplin, hal ini sesuai dengan hasil
seseorang dalam mengintrepretasikan penelitian yang didapat, bahwa responden
sesuatu jika berpendidikan tinggi maka menjalankan diet rendah purin dengan
seseorang akan lebih bisa memahami tentang menjauhi makan-makanan yang mengandung
perkembangan pengetahuan dan mudah tinggi purin seperti jeroan, kacang- kacangan
sekali menerima informasi tentang nilai nilai dan daging, mereka berdisiplin dalam
baru dalam pengetahuan demikian juga menjalankan dietnya.
sebaliknya apabila seseorang memiliki Menurut Notoatmodjo (2012) dari
pengetahuan yang rendah akan sulit sekali pengalaman terbukti bahwa perilaku yang
menerima hal- hal baru atau ilmu - ilmu yang didasari oleh pengetahuan akan lebih
baru. langgeng dari pada perilaku yang tidak
Menurut Green (2020) (dikutip dari didasari oleh pengetahuan, dengan begitu
Notoadmojdo, 2003). faktor yang dapat tingkat pengetahuan responden yang baik
mempengaruhi pengetahuan klien untuk membuat responden menjadi patuh terhadap
menjadi baik terhadap program diet atau diet rendah purin, misalnya dengan menjauhi
pengobatan, yang salah satunya dipengaruhi makanan yang mengandung tinggi purin
oleh faktor pendukung yaitu pendidikan, misalnya jeroan, daging dan kacang-kacagan,
Tingkat pendidikan pasien dapat dengan begitu perilaku mereka tersebut akan
meningkatkan pengetahuan, sepanjang lebih langgeng, dibandingkan dengan
bahwa pendidikan tersebut merupakan

Jurnal Sains Riset | Volume 12, Nomor 2, September 2022 434


Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

responden yang berpengetahuan kurang lebih Among Patients at Rheumatology


berpotensi untuk tidak menjalankan diet Clinic in RSUP DR. Mohammad
artritis gout. Hoesin Palembang. Sriwijaya
Journal of Medicine, 3(1),57-64.
Kesimpulan https://doi.org/10.32539/SJM.v3i1.1
a. Pengetahuan dalam diet rendah purin 28.
pada lansia dengan artritis gout sebelum
di berikan pendidikan kesehatan masih Ardhiatma, F. Rosita, A. Eko, M. (2017).
kurang yaitu sebanyak 65 orang dengan Hubungan Antara Pengetahuan
persentase 54.2 %. Tentang Gout Arthritis Terhadap
b. Pengetahuan dalam diet rendah purin Perilaku Pencegahan Gout Arthritis
pada lansia dengan artritis gout sesudah Pada Lansia” Global Health Science,
di berikan pendidikan kesehatan Volume 2. Issue 2, Issn 2503-5088.
mayoritas berpengetahuan baik sebanyak
54 dengan nilai persentase 45%. Beavers, Kristen M., et al. (2014). The effects
c. Ada pengaruh pengaruh pendidikan of a long-term physical activity
kesehatan terhadap pengetahuan dalam intervention on serum uric acid in
diet rendah purin pada lansia dengan older adults at risk for physical
artritis gout disability. Journal of aging and
physical activity 22.1 (2014): 25-33.
Saran
a. Bagi penderita artritis gout Diantari, E., & Kusumastuti, A. C. (2013).
Penderita artritis gout hendaknya lebih Pengaruh asupan purin dan cairan
patuh dalam melakukan konsumsi diet terhadap kadar asam urat wanita usia
rendah purin untuk mencegah penurunan 50-60 tahun di Kecamatan Gajah
kadar asam urat di dalam tubuh. Mungkur, Semarang. Journal of
b. Bagi kader desa nutrition college, 2(1), 44-49.
Desa agar selalu aktif dalam
menjalankan tugas sebagai kader kesehatan, Fitriana, Gina, G., Fayasari, Adhila. (2020).
guna untuk memberikan edukasi tentang diet Pola Konsumsi Sumber Purin,
rendah purin dan pemantauan penderita Aktivitas Fisik Dan Status Gizi
artritis gout. Dengan Kadar Asam Urat Pada
c. Bagi perawat Puskesmas Lansia Di Puskesmas Kecamatan
Perawat komunitas setempat dapat Makasar Jakarta. Jurnal Gizi dan
melakukan program pendidikan kesehatan Pangan Soedirman, [S.l.], v. 4, n. 1, p.
dalam rangka upaya pencegahan artritis gout 84-93. ISSN 2599-2465.Availableat:
dan pentingnya melakukan diet rendah purin http://jos.unsoed.ac.id/index.php/jgps
di Posyandu Lansia. /article/view/2590>. Date accessed:
d. Bagi peneliti lain 27 Jan. 2022.
Peneliti lain hendaknya dapat
mengembangkan penelitian ini misalnya Hambatara, S. A., Sutriningsih, A., &
dengan melakukan penelitian tentang faktor- Warsono, W. (2018). Hubungan
faktor lain yang berpengaruh terhadap Antara Konsumsi Asupan Makanan
kepatuhan penderita artritis gout. Yang Mengandung Purin Dengan
Kadar Asam Urat Pada Lansia Di
Daftar Pustaka Desa Tulungrejo Kecamatan
Algifari, M. R. N., Darma, S., & Reagan, M. Ngantang. Nursing News: Jurnal
(2020). Knowledge of Arthritis Gout Ilmiah Keperawatan, 3(1).

Jurnal Sains Riset | Volume 12, Nomor 2, September 2022 435


Jurnal Sains Riset (JSR)
p-ISSN 2088-0952, e-ISSN 2714-531X
http://journal.unigha.ac.id/index.php/JSR
DOI. 10.47647/jsr.v10i12

http://jurnal.csdforum.com/index.php/ghs
Juniarti, Nazwirman & Lilian. (2019) Ramadoan, F. A., & Maliya, A. (2016).
Mencegah Dan Mendidik Masyarakat Hubungan Tingkat Pengetahuan
Terhadap Penyakit Hipertensi, Diabetes Dan Tentang Pola Makan Terhadap Sikap
Asam Urat. Adimas : Jurnal Pengabdian Pencegahan Kekambuhan Artritis
Kepada Masyarakat, [S.l.], v. 3, n. 1, p. 31 - Gout Di Posyandu Lansia Bagas
38, july 2019. ISSN 2550-004X. Available Waras Kartasura (Doctoral
at: dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
Kusumayanti, D. G. A., Wiardani, N. K., &
Antarini, N. A. A. (2015). Pola Rosdiana, D, S. Khomsan, A. 2, Meti, D, C.
konsumsi purin dan kegemukan (2018 ). Pengetahuan Asam Urat,
sebagai faktor risiko hiperurisemia Asupan Purin Dan Status Gizi
pada msyarakat Kota Denpasar. Terhadap Kejadian Hiperurisemia
Jurnal Skala Husada, 12(1), 27-31. Pada Masyarakat Perdesaan. Media
Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 7,
Lumunon, O. J., Bidjuni, H., & Hamel, R. No. 2
(2015). Hubungan Status Gizi Sholihah, F. M. (2014). Diagnosis and
Dengan Gout Arthritis Pada Lanjut treatment gout arthritis. Jurnal
Usia Di Puskesmas Wawonasa Majority, 3(7).
Manado. Jurnal Keperawatan, 3(3).

Jurnal Sains Riset | Volume 12, Nomor 2, September 2022 436

You might also like