1.+Yuliana+Prasetyaningsih STIKES+Guna+Bangsa+Yogyakarta Prosiding+BAMS-Co+2022

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Prosiding Basic and Applied Medical Science Conference (BAMS-Co)

Badan Eksekutif Mahasiswa STIKES Guna Bangsa Yogyakarta, Indonesia,


3 September 2022
ISBN: 978-602-73631-1-3
Media online: http://prosiding.gunabangsa.ac.id

IMPLEMENTATION OF DYEING TECHNIQUES GRAMS FOR RAPID


DETECTION OF Neisseria Gonorrhoeae INFECTION PATIENTS
IN PUBLIC HEALTH CENTERS CANGKRINGAN, SLEMAN, DIY

IMPLEMENTASI TEKNIK PEWARNAAN GRAM


UNTUK DETEKSI CEPAT INFEKSI Neisseria Gonorrhoeae
PADA PASIEN DI PUSKESMAS CANGKRINGAN, SLEMAN, DIY
Yuliana Prasetyaningsih1*, Fitri Nadifah1, Muji Mualifah1
1 STIKES Guna Bangsa Yogyakarta

yulianaprasetya@gmail.com
+62 877-2272-4370

ABSTRACT
Cangkringan ranks first in the number of people infected with STDs. The incidence of gonorrhea ranks first and the
highest occurs in female patients because most infections in women do not cause symptoms. Gonorrhea is caused by
the bacterium Neisseria gonorrhoeae. Infections caused by this bacterium are asymptomatic in women, resulting in
serious complications. In men it can cause epididymitis or inflammation of the sperm ducts. Initial symptoms in
women appear within 7-21 days after infection. The diagnosis of gonorrhea can be made from the results of the
history, clinical examination and laboratory tests. Gonorrhea infection is generally asymptomatic, so laboratory tests
are needed to confirm the diagnosis. A simple laboratory technique can be performed with Gram staining for the
presence of intracellular polymorphonuclear leukocyte (PMN) Gram negative diplococci. This study aims to detect
gonorrhea infection in patients at the Cangkringan Health Center, Sleman, Yogyakarta with the Gram stain method.
The research method was carried out by looking at the clinical symptoms and signs obtained from the history and
physical examination, followed by taking endocervical swab and urethral swab specimens. The specimen was
prepared and carried out a simple laboratory examination with Gram staining to see Neisseria gonnorhoe Gram
negative intracellular polymorphonuclear leukocytes (PMN). The results of microscopic examination of 42 specimens
with Gram staining found Neisseria gonnorhoe Gram negative intracellular polymorphonuclear leukocytes (PMN) of
26.19%. Based on the results of the study, it can be concluded that patients infected with gonorrhea at the
Cangkringan Health Center, Sleman Yogyakarta in May 2018 were 26.19%. The Gram stain method is a supporting
examination that is widely used for the presumptive diagnosis of gonorrhea because it provides fast results with a
very simple technique.

Keywords: gram staining, gonorrhea, sexually transmitted diseases, cangkringan

INTISARI
Cangkringan menduduki urutan pertama banyaknya warga yang terinfeksi IMS. Angka kejadian gonore
menempati urutan pertama dan tertinggi terjadi pada pasien wanita karena kebanyakan infeksi pada wanita tidak
menimbulkan gejala. Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae.Infeksi yang diakibatkan oleh bakteri
ini bersifat asimtomatik pada perempuan sehingga berakibat terjadinya komplikasi serius. Pada laki-laki dapat
menyebabkan epididimitis atau peradangan pada saluran sperma. Gejala awal pada perempuan timbul dalam
waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Diagnosis gonore dapat dilakukan dari hasil anamnesis, pemeriksaan klinis dan
pemeriksaan laboratorium. Infeksi gonore umumnya tidak bergejala sehingga diperlukan pemeriksaan
laboratorium untuk penegakkan diagnosis. Teknik laboratorium sederhana dapat dilakukan dengan pewarnaan
Gram untuk melihat adanya diplokokus Gram negatif intraseluler leukosit polimorfonuklear (PMN). Penelitian ini
bertujuan untuk melakukan deteksi infeksi gonore pada pasien di Puskesmas Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
dengan metode pewarnaan Gram. Metode penelitian dilakukan dengan melihat gejala dan tanda klinis dari

1
Prasetyaningsih, dkk. Prosiding BAMS-Co (2022), 1-8
ISBN: 978-602-73631-1-3

anamnesis dan pemeriksaan fisik kemudian dilanjutkan dengan pengambilan specimen swab endoserviks dan
swab uretra. Specimen dibuat preparate dan dilakukan pemeriksaan laboratorium sederhana dengan pewarnaan
Gram untuk melihat Neisseria gonnorhoe Gram negatif intraseluler leukosit polimorfonuklear (PMN). Hasil
pemeriksaan mikroskopis terhadap 42 spesimen yang dilakukan pewarnaan Gram ditemukan Neisseria
gonnorhoe Gram negatif intraseluler leukosit polimorfonuklear (PMN) sebesar 26,19%. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa pasien yang terinfeksi Gonore di Puskesmas Cangkringan Sleman Yogyakarta
pada bulan Mei 2018 sebanyak 26,19%. Metode pewarnaan gram merupakan pemeriksaan penunjang yang
banyak digunakan untuk diagnosis presumtif gonore karena memberikan hasil yang cepat dengan teknik yang
sangat sederhana.

Kata kunci: pewarnaan gram, gonore, penyakit menular sexual, cangkringan

PENDAHULUAN Institusi Pendidikan DokterSpesialis (IPDS)


Gonore merupakan suatu infeksi pada Dermatologi dan Venereologi di Indonesia, IMS
mukosa yang disebabkan oleh bakteri kokus gram yang paling sering adalah kutil anogenital, gonore,
negative. Neisseria gonorrhoeae dapat ditularkan dan sifilis. Hasil penelitian uji resistansi
melalui hubungan seksual atau perinatal (Pitasari N.gonorrhoeae terhadap beberapa antibiotika
& Martodiharjo, 2019). Gonore merupakan pada tahun 2014 di Jakarta, Yogyakarta, dan Bali,
penyakit yang mempunyai insidensi tinggi terungkap bahwa semua isolate telah resistan
diantara Infeksi Penyakit Menular Seksual (PMS). terhadap tetrasiklin dan siprofloksasin, tetapi
Infeksi ini terjadi secara luas di seluruh dunia masih sensitif terhadap seftriakson (100%),
dengan prevalensi yang lebih tinggi di berbagai sefiksim (100%), dan azitromisin (98,7%)
negara berkembang termasuk Indonesia (Nurdin (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin
et al., 2017). Indonesia, 2018).
Insidensi Gonore semakin meningkat, Prevalensi gonore ditemukan tinggi pula
menurut World Health Organization (WHO) pada kelompok sosial ekonomi dan tingkat
diperkirakan 78 juta kasus baru ditemukan setiap pendidikan rendah,pendatang, laki suka laki
tahunnya. Diperkirakan 27 juta kasus umum dari (LSL), serta pada klien wanita pekerja seks (WPS).
gonore pada tahun 2012, berarti prevalensi global Faktor lain yang memengaruhi angka kejadian
gonore 0,8% diantara wanita dan 0,6% di antara infeksi gonore tersebut antara lain adalah
laki-laki berusia 15-49 tahun, dengan prevalensi perilaku seksual, misalnya awitan dini aktivitas
tertinggi di Pasifik Barat dan Daerah Afrika. Hal ini seksual, jumlah pasangan seksual multipel, status
dimungkinkan karena adanya faktor-faktor yang tidak menikah, riwayat infeksi gonore
penunjang yang dapat memberikan kemudahan sebelumnya, dan riwayat IMS pada pasangan
dalam penyebarannya antara lain hubungan (Haramaini et al., 2016).
seksual diluar nikah, pemakaian obat-obat Di Indonesia, infeksi GO menempati
terlarang, dan kurangnya pengetahuan mengenai urutan tertinggi dibandingkan penyakit IMS
IMS (Infeksi Menular Seksual). Selain itu beberapa lainnya. Survei terpadu biologis dan perilaku
sifat gonokokus, seperti mudah menular, tidak tahun 2013 oleh Kemenkes RI menunjukkan
memberikan kekebalan, dan masa inkubasi yang prevalensi tinggi pada kelompok lelaki yang
pendek, serta banyaknya galur (Pitasari & berhubungan seks dengan lelaki (LSL) sebesar
Martodiharjo, 2019). 21,2%. Sedangkan pada waria sebesar 19,6% dan
Data IMS non-HIV di Indonesia belum wanita pekerja seks (WPS) sebesar 17,7%-
tercatat seperti data HIV, sehingga data yang 32,2%.6,7 Prevalensi GO pada WPS pada
sebenarnya tidak diketahui dengan pasti. Jumlah penelitian di Surabaya, Jakarta, dan Bandung
kasus duh tubuh uretra dan ulkus genital dari (2016) sebesar 7,4% hingga 50% (Wijanarko,
tahun 2016 sampai dengan Desember 2017 2019). Penderita gonore sering mengalami
masing-masing sebanyak 20.262 orang dan 5.754 koinfeksi, antara lain IMS ulseratif seperti pada
orang. Berdasarkan data dari sebagian besar sifilis, herpes progenitalis, ulkus mole, dan

2
Prasetyaningsih, dkk. Prosiding BAMS-Co (2022), 1-8
ISBN: 978-602-73631-1-3

granuloma inguinal, IMS non ulseratif seperti adalah wanita hamil. Penelitian ini bertujuan
Clamidia trachomatis, HIV, Warts, dan Candida untuk melakukan deteksi infeksi gonore pada
albicans. Komplikasi yang dapat terjadi seperti pasien di Puskesmas Cangkringan, Sleman,
epididimitis, orkitis, prostatitis, cowperitis, Yogyakarta dengan metode pewarnaan Gram.
bahkan infertilitas (Fitriany et al., 2019).
Anamnesis pada pasien IMS bertujuan METODE
untuk menentukan faktor risiko pasien, Populasi target penelitian ini adalah
membantu menegakkan diagnosis sebelum seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan di
melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang, puskesmas Cangkringan sedangkan pasien yang
membantu mengidentifikasi pasangan seksual melakukan pemeriksaan pada bulan mei 2018
pasien. Informasi yang perlu ditanyakan adalah: menjadi sampel penelitian. Jumlah pasien yang
keluhan utama, keluhan tambahan, riwayat bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
perjalanan penyakit, riwayat seksual, kapan sebanyak 42 pasien dan dikumpulkan spesimen
terakhir kali berhubungan seksual. Jenis kelamin swab endoservik sebanyak 39 dan swab uretra
pasangan seksual, cara melakukan hubungan sebanyak 3 dengan data analisis yang lengkap.
seksual, apakah menggunakan kondom, riwayat Alat yang digunakan untuk melakukan
pengobatan, riwayat IMS sebelumnya dan pemeriksaan fisik dan pewarnaan Gram terdiri
pengobatan yang sedang dijalankan, hari dari spekulum, sikat pembersih, ember, tempat
menstruasi terakhir, penggunaan sampah infeksius, rak tabung, mikropipet 500 μL,
kontrasepsi(Adhata, 2022). swab specimen collection kit, pipet tetes, objeck
Pada perempuan masa inkubasi sulit glass,dan bunsen. Bahan yang digunakan meliputi
ditentukan. Gambaran klinis dan perjalanan air hangat, kapas lidi steril, kertas pH, hipklorit
penyakit berbeda dengan laki-laki karena 1%, sarung tangan, kain sarung, kertas tisu,
perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin. podophilin tincture 10%, vaselin album, kristal
Kebanyakan kasus asimptomatik. Pemeriksaan violet, iodine, alcohol, safranin dan minyak imersi.
fisik menunjukkan mukosa serviks hiperemis Metode pengambilan specimen dilakukan
dengan erosi dan sekret mukopurulen. Duh tubuh oleh bidan di bagian Kesehatan Ibu dan Anak
akan makin banyak bila disertai infeksi lain. (KIA). Sebelum pengambilan specimen, dilakukan
Infeksi uretra dapat menimbulkan uretritis. anamnesis dengan mengikuti pertanyaan yang
Infeksi kelenjar Bartolin menyebabkan tersedia dalam formular. Pasien diminta duduk di
bartolinitis (Wijanarko, 2019). Diagnosis gonore meja ginekologi dengan posisi litotomi.
dapat ditegakkan berdasarkan atas identifikasi N. Pemeriksaan meliputi palpasi abdomen untuk
gonorrhoeae dengan beberapa metode, yaitu mengamati adanya nyeri perut, inspeksi bagian
pemeriksaan mikroskopik, kultur, dan juga teknik luar genitalia dan peritonium untuk melihat
molekuler. Pemeriksaan mikroskopik yang adanya kemerahan, kutil, ulkus dan gejala klinis
diambil dari duh tubuh endoserviks dengan cara lain. Pengambilan spesimen dilakukan pada
pewarnaan gram merupakan cara pemeriksaan bagian dalam genitalia dengan menggunakan
yang cepat, namun pada perempuan spekulum sebagai alat bantu. Swab endoservik
sensitivitasnya rendah, kurang dari 55% diambil menggunakan kapas lidi steril dengan
(Haramaini et al., 2016). cara memutar di bagian endoservik sampai batas
Menurut Dinkes Sleman dari 25 Puskesmas kapas tidak terlihat. Kapas diputar searah jarum
yang terdapat di Sleman, Cangkringan menduduki jam selama 5-10 detik dan ditarik perlahan tanpa
urutan pertama banyaknya warga yang terinfeksi menyentuh dinding vagina, lalu gulirkan pada
PMS. Hal ini karena Puskesmas Cangkringan obyek glas sebanyak 2-3 kali. Obyek glass
memiliki program dimana ibu hamil wajib dibiarkan kering di udara kemudian dilewatkan di
melakukan pemeriksaan PMS, sehingga
kebanyakan penderita gonore yang terdeteksi

3
Prasetyaningsih, dkk. Prosiding BAMS-Co (2022), 1-8
ISBN: 978-602-73631-1-3

atas api sebanyak 3 kali untuk merekatkan specimen. Selanjutnya preparat diwarnai
sediaan tersebut. menggunakan metode pewarnaan gram. Bakteri
Pengambilan swab uretra dilakukan oleh Neisseria gonorrhoeae merupakan bakteri gram
perawat pria. Pasien diposisikan terlentang. negatif yang memiliki struktur lapisan
Petugas menggunakan sarung tangan dan peptidoglikan tipis dan lapisan lemak tebal pada
dilakukan milking atau masase uretra dari arah dinding sel. Berbeda dengan bakteri gram positif
proksimal ke distal untuk mengeluarkan secret. memiliki struktur peptidoglikan tebal dan lapisan
Swab kapas digunakan untuk mengambil sekret lemak yang tipis. Bakteri gram negatif akan
dari ujung meatus uretra eksterna, lalu oleskan ke menyerap kristal volet dan luntur dengan alcohol,
object glass dan dikeringkan. Sampel yang ade sehingga menyerap cat safranin sehingga bakteri
kuat bisa dilakukan dengan menggunakan swab terlihat berwarna merah dalam pemeriksaan
specimen collection kit, ambil swab dan masukkan mikroskop pada perbesaran 1000x. Pemeriksaan
ke dalam uretra sedalam 2-4 cm. Putar perlahan sediaan langsung dengan pewarnaan Gram
searah jarum jam selama 2-3 detik untuk dinyatakan positif bila ditemukan diplokokus
mendapatkan sampel. Keluarkan swab secara Gram negatif baik dalam leukosit PMN
perlahan lalu gulirkan pada obyek glas sebanyak (intraseluler) maupun diluar sel (ekstraseluler).
2-3 kali. Obyek glass dibiarkan kering di udara Berdasarkan pengamatan secara
kemudian dilewatkan di atas api sebanyak 3 kali mikroskopis terdapat sampel beberapa pasien
untuk merekatkan sediaan tersebut. ditemukan bakteri berwarna merah, berbentuk
Pewarnaan Gram dilakukan secara diplokokus dan berada diluar sel (ekstrasel). Hal
langsung di laboratorium. Preparate diletakkan ini karena pasien tersebut sudah pernah
pada jembatan pengecatan, kemudian digenangi terinfeksi Gonore dan sedang dalam proses terapi.
dengan kristal violet (Gram A) selama 1 menit. Apabila ditemukannya bakteri Neisseria
Preparate dicuci dengan air mengalir lalu
gonorrhoe ekstra sel maka pelaporan hasilnya
digenangi dengan lugol iodine (Gram B) selama 1
negatif Gonore pada perempuan sedangkan pada
menit, kemudian dicuci dengan air mengalir dan
laki-laki yaitu urethritis non Gonore. Pada laki-
dilunturkan dengan alcohol aceton (Gram C)
sampai luntur. Preparat dicuci dengan air laki dengan diagnosis urethritis non Gonore akan
mengalir lalu digenangi dengan safranin (Gram D) diberi pengobatan. Uretritis non Gonore
selama 30 detik. Terakhir, preparate dicuci merupakan peradangan pada saluran uretra yang
dengan air dan dikeringanginkan, mkemudian disebabkan oleh jamur Chlamydia. Gambar 1
dilakukan pemeriksaan dibawah mikroskop menunjukkan hasil pemeriksaan mikroskopis
dengan pembesaran 1000x dengan bantuan pada swab endoservik.
minyak imersi. Pewarnaan Gram untuk diagnosis
pendukung infeksi gonore tetap harus disertai
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan pemeriksaan kultur dan identifikasi
Pasien yang melakukan pemeriksaan bakteri sebagai metode baku emas untuk
Gonore berjumlah 42 orang, terdiri dari 3 laki-laki mendeteksi infeksi gonore serta bersifat spesifik.
dan 39 perempuan. Hasil pengamatan secara Pada kondisi tertentu, metode kultur sulit
mikroskopis dengan perbesaran 1000x, diperoleh dilakukan karena berbagai kendala seperti
ciri-ciri bakteri Neisseria gonorrhoeae berwarna pengiriman spesimen ke laboratorium pemeriksa
merah, menyerupai biji kopi yang berpasangan yang membutuhkan waktu Jeda waktu tersebut
(diplococcus), dan berada di dalam sel leukosit dapat mengakibatkan perubahan suhu dan
(intrasel). lingkungan yang akan mempengaruhi hasil kultur.
Pemeriksaan mikroskopis ini Metode pewarnaan Gram mempunyai sensitifitas
menggunakan pembuatan preparat kering 50-70% dan spesifisitas 95-100% untuk

4
Prasetyaningsih, dkk. Prosiding BAMS-Co (2022), 1-8
ISBN: 978-602-73631-1-3

spesimen yang berasal dari endoservik. memberikan hasil yang cepat dengan teknik yang
Sensitifitas teknik laboratroium pewarnaan Gram sangat sederhana. Waktu yang diperlukan untuk
menggambarkan kepekaan metode ini dalam melakukan pewarnaan Gram sekitar 5 menit.
mendeteksi infeksi gonore (Khariri & Sariadji, Meskipun metode ini banyak digunakan di
2018). laboratorium namun pewarnaan Gram memiliki
Metode pewarnaan Gram merupakan sensitivitas yang rendah untuk mendeteksi infeksi
pemeriksaan penunjang yang banyak digunakan gonore.
untuk diagnosis presumtif gonore karena

Gambar 1 | Hasil Pemeriksaan Mikroskopis Gonore.


Tanda panah menunjukkan bakteri Neisseria gonorhoe intrasel

Rendahnya sensitifitas teknik pewarnaan responden berdasarkan hasil mikroskopis


Gram dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara diplococcus intraseluler dengan pewarnaan gram
lain pengalaman dan keterampilan dari petugas dapat dilihat pada tabel 1.
laboratorium yang masih kurang, cara Tabel 1 | Distribusi Responden Berdasarkan Hasil
pengambilan spesimen yang kurang tepat dengan Mikroskopis Neisseria gonorrhoeae
jumlah yang terlalu sedikit sehingga sulit Intraseluler Dengan Pewarnaan Gram
dilakukan interpretasi, pembuatan sediaan pada Mikroskopis Persentase
kaca obyek yang tidak tepat sehingga No Jumlah
langsung (%)
mengakibatkan kerusakan sel dan morfologi sulit 1 Positif 11 26,19
dinilai, hilangnya spesimen saat proses
2 Negatif 31 73,81
pewarnaan akibat fiksasi yang tidak memadai,
pemanasan yang terlalu lama saat proses fiksasi Total 42 100
dan mengakibatkan kerusakan sel, proses
decolorizing yang terlalu lama atau terlalu Terdapat 26,19% (11 orang) yang
singkat, dan penggunaan cairan Gram B yang terinfeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae dan
sudah kadaluarsa (Bambang, 2021). 73,81% (31 orang) yang tidak terinfeksi. Kejadian
Hasil pemeriksaan specimen dijumpai Gonore lebih banyak terjadi pada pasien dengan
Neisseria gonorrhoeae intraseluler. Distribusi jenis kelamin perempuan yaitu 28,21% (11

5
Prasetyaningsih, dkk. Prosiding BAMS-Co (2022), 1-8
ISBN: 978-602-73631-1-3

orang), sedangkan pada pasien laki-laki yaitu 0 yang terbuka sehingga menyebabkan perempuan
atau tidak terdapat pasien yang positif. Gonore lebih rentan terinfeksi Gonore(Fitriany et al.,
lebih banyak diderita kelompok usia remaja yaitu 2019). Infeksi Gonore ditemukan pertama kali di
31,25% dari 16 pasien, selanjutnya yaitu dewasa Puskesmas Cangkringan pada Tahun 2013
23,08% dari 26 pasien dan lansia 0 atau tidak melalui Skrining kehamilan. Pada tahun 2015,
terdapat pasien. tidak terdapat kasus gonore yang signifikan di
Neisseria gonorrhoeae dapat menyerang Puskesmas Cangkringan. Namun demikian
membran mukosa pada saluran urogenital, mata,
Puskesmas Cangkringan tetap melakukan
rectum, dan tenggorokan. Infeksi oleh Neisseria
penanganan secara rutin melalui klinik IMS baik
gonorrhoeae menyebabkan supurasi pada
melalui pemeriksaan, pengobatan kepada pasien
jaringan yang terinfeksi, diikuti dengan terjadinya
peradangan dan fibrosis. Infeksi yang terjadi pada langsung maupun sosialisasi ke masyarakat untuk
pria akan menyebabkan urethritis dengan pus melakukan pencegahan. Hasil penelitian terhadap
yang berwarna kuning dan rasa sakit saat buang pasien, penderita gonore tidak hanya di derita
air kecil, hal ini dapatmeluas ke epididymis oleh pihak yang berhubungan seks dengan
(Wolfman, 2013). Pada kasus supurasi yang pasangan tidak resmi. Tetapi gonore juga bisa
mereda karena tidak dilakukan pengobatan, pada diderita oleh pasangan suami istri jika tidak
kasus tersebut kadang menyebabkan terjadinya mempedulikan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
fibrosis. Infeksi primer yang terjadi pada wanita Sehat) dan tidak menggunakan kondom saat
akan menyerang endoserviks dan dapat meluas berhubungan sexual dengan penderita. Hasil
kebagian uretra dan vagina. Jika tidak segera penelitian (Mulati, 2016) menunjukkan faktor
dilakukann pengobatan akan meluas ke bagian terjadinya penyakit menular seksual adalah
serviks dan dapat menyebabkan radang panggul karena bergonta-ganti pasangan, penggunaan
(salpingitis). Dua puluh persen kasus infeksi
jarum suntik yang bergantian, berhubungan seks
Neisseria gonorrhoeae pada wanita dapat
dengan penderita, tidak menggunakan kondom,
menyebabkan infertilitas dan seringkali kasus
berhubungan seks pada usia dini, dan
kronis tidak menimbulkan suatu gejala (Mursalim
& Djasang, 2018). berhubungan seks tidak sehat yaitu melalui anal.
Tingkat infeksi organisme lebih tinggi terjadi pada Table 2 menunjukkan proporsi tanda dan gejala
perempuan karena alat reproduksi perempuan klinis dengan hasil pewarnaan gram.

Tabel 2 | Proporsi Gejala dan Tanda Klinis Pemeriksaan Neisseria gonnorhoe Dengan Hasil Pewarnaan
Gram
Positif Negatif
Gejala dan Tanda Klinis Jumlah Persentase Jumlah Persentase
(n) (%) (n) (%)
Keputihan dan bau tidak sedap 11 100,0 20 64,5
Luka pada alat kelamin 4 36,3 7 22,5
Nyeri perut bagian bawah 7 63,6 10 32,2
Pembesaran kelenjar lipat paha 2 18,2 0 0,0
Cairan vagina mukopurulen 11 100,0 21 67,7
Serviks merah 4 36,3 0 0,0
Perdarahan serviks 1 9,0 0 0,0
Ulkus serviks 8 72,7 0 0,0
Cairan uretra mukopurulen 0 0,0 3 9,6
Pembekakan Scrotum 0 0,0 2 6,4

6
Prasetyaningsih, dkk. Prosiding BAMS-Co (2022), 1-8
ISBN: 978-602-73631-1-3

Keluhan yang dialami oleh pasien yang Pencegahan pada penyakit Gonore sangat
melakukan pemeriksaan IMS di Puskesmas diperlukan terkait dengan dampak dan akibat
Cangkringan yaitu keluarnya keputihan yang yang sangat berbahaya. Pencegahan dapat
berwarna kekuningan dari vagina, berbau busuk, dilakukan dengan menyadari bahwa Gonore
dan merasa gatal pada alat kelamin. merupakan penyakit yang masih ada dan semua
Pembengkakan nyeri pada perut bagian bawah, usia dapat terinfeksi. Pemeriksaan papsmear
dan terjadinya perdarahan serta ulkus pada rutin dianjurkan pada ibu rumah tangga dan ibu
servik. Hal tersebut merupakan gejala dari
hamil dengan usia kehamilan yang masih muda.
penyakit Gonore pada perempuan, sedangkan
Jumlah pasangan seksual yang multipel
gejala pada laki-laki yaitu keluarnya nanah yang
merupakan faktor risiko untuk dapat mengidap
berbau busuk, membengkaknya penis, serta
mengalami disuria. Pasien positif Gonore di gonore. Risiko mengidap gonore tersebut akan
Puskesmas Cangkringan diberikan kesempatan meningkat bila selama hamil mempunyai >1
untuk melakukan konsultasi dengan dokter yang pasangan seksualnya.
bertanggungjawab menangani kasus IMS dan
pemeriksaan secara rutin. Apabila pasien KESIMPULAN
perempuan yang melakukan pemeriksaan dengan Pasien yang terinfeksi Gonore di Puskesmas
hasil positif maka pasangan seks juga harus Cangkringan Sleman Yogyakarta pada bulan Mei
dilakukan pemeriksaan IMS, karena penyakit ini 2018 sebanyak 26,19%. Metode pewarnaan gram
dapat ditularkan melalui hubungan seksual yang merupakan pemeriksaan penunjang yang banyak
ditularkan secara langsung dari satu orang ke digunakan untuk diagnosis presumtif gonore
orang lain.
karena memberikan hasil yang cepat dengan
Infeksi Gonore pada laki-laki melalui
teknik yang sangat sederhana.
uretra sehingga menimbulkan urethritis yang
nantinya dapat menjalar ke proksimal, dan
mengakibatkan komplikasi lokal. Komplikasi SARAN
lokal pada laki-laki berupa Tysonitis (radang Perlu melakukan penyuluhan mengenai bahaya
kelenjar Tyson), Parauretritis, Littritis (radang penyakit menular seksual kepada warga di
kelenjar Littre), dan Cowperitis (radang kelenjar Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.
Cowper)(Wijanarko, 2019). Gejala yang sering Pewarnaan Gram memiliki sensitivitas yang
timbul yaitu rasa gatal, panas dibagian distal rendah untuk mendeteksi infeksi gonore sehingga
uretra, disuria, keluar nanah diujung uretra dan perlu dilakukan dengan metode baku emas yaitu
kadang- kadang disertai darah(Adhata, 2022). kultur bakteri.
Pada perempuan, infeksi biasanya tidak
menunjukkan gejala atau bersifat asimtomatik.
APRESIASI
Infeksi awal yaitu terjadinya pada serviks,
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
ovarium, tuba falopi, rahim dan selanjutnya
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman atas
terjadinya komplikasi Salpingitis ataupun
penyakit radang panggul. Penyakit radang kerjasama yang baik dan seluruh staff Puskesmas
panggul dapat mengakibatkan jaringan parut Cangkringan yang telah membantu pengumpulan
pada tuba sehingga menyebabkan infertilitas atau specimen sehingga penelitian ini dapat
kehamilan ektopik. Gejala radang panggul yaitu terselesaikan.
rasa nyeri pada daerah panggul dan perut bagian
bawah, keputihan yang berwarna kuning hingga DAFTAR PUSTAKA
kehijauan, dan disertai gejala seperti demam, Adhata, A. R. (2022). Diagnosis Dan Tatalaksana
mual, muntah(Ashar & Anum, 2022). Gonore. Jurnal Medika Hutama, 3(2), 1992–
1996.

7
Prasetyaningsih, dkk. Prosiding BAMS-Co (2022), 1-8
ISBN: 978-602-73631-1-3

Ashar, M., & Anum, Q. (2022). Mekanisme Https://Doi.Org/10.37341/Jkkt.V1i1.28.


Resistensi Antibiotik Pada Pengobatan
Gonore. 22(1), 129–137. Mursalim, M., & Djasang, S. (2018). Identifikasi
Neisseria Gonorrhoeae Pada Pekerja Seks
Bambang, A. W. (2021). Perbandingan Deteksi Komersial Di Panti Sosial Mattirodeceng
Keberadaan Infeksi Uretritis Gonore Dan Makassar. Media Kesehatan Politeknik
Uretritis Non Gonore Dari Sampel Dinding Kesehatan Makassar, 12(2), 25.
Vagina Dan Serviks Menggunakan Metode Https://Doi.Org/10.32382/Medkes.V12i2.
Pcr Pada Pekerja Seks Komersial Di 248.
Makassar.
Nurdin, E., Abubakar, A. B. S., & Malli, N.A. (2017).
Fitriany, N. N., Ibnusantosa, R. G., Respati, T., Identifikasi Neisseria Gonorrhoeae Pada
Hikmawati, D., & Djajakusumah, T.S. (2019). Penderita Dengan Gejala Klinis Infeksi
Pengetahuan Tentang Dampak Infeksi Penyakit Menular Seksual Di Puskesmas
Gonore Pada Pasien Pria Dengan Gonore. Siko Kota Ternate Tahun 2016. Jurnal Riset
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 1(1), 1– Kesehatan, 6(1), 50.
5. Https://Doi.Org/10.31983/Jrk.V6i1.2902.
Https://Doi.Org/10.29313/Jiks.V1i1.4198.
Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin
Haramaini, A., Rachmatdinata, & Rowawi, R. Indonesia. (2018). Infeksi Menular Seksual:
(2016). Prevalensi Servisitis Gonore Pada Suatu Kondisi Dan Tantangan Yang Perlu
Wanita Hamil Di Rumah Sakit Khusus Ibu Dihadapi. Media Dermato-Venerologica
Dan Anak Kota Bandung Tahun 2015. Indonesiana, 45(2), 59–115.
Global Medical & Health Communication
(Gmhc), 4(1), 44. Pitasari, D. A., & Martodiharjo, S. (2019). Studi
Https://Doi.Org/10.29313/Gmhc.V4i1.199 Retrospektif : Profil Infeksi Gonore
9. (Retrospective Study : Gonorrhoeae
Profile). Ilmu Kesehatan Kulit Dan Kelamin -
Khariri, & Sariadji, K. (2018). Penerapan Teknik Periodical Of Dermatology And Venereology,
Laboratorium Sederhana Dengan 31(1), 41–45.
Pewarnaan Gram Untuk Deteksi Cepat
Infeksi Neisseria Gonorrhoeae Pada Wanita Wijanarko, M. S. P. (2019). Infeksi, Rekomendasi
Penjaja Seks (Wps). Seminar Nasional Terapi, Dan Resistensi Gonore. Cermin
Cendekiawan, 411–416. Dunia Kedokteran, 46(8), 511–515.

Mulati, T. S. (2016). Perilaku Pekerja Seks Wolfman, L. S. B. A. (2013). Penyakit


Komersial Terhadap Pencegahan Penyakit Gonore/Penyakit Menular Seksual. Journal
Menular Seksual Di Lokalisasi Kalinyamat Of Chemical Information And Modeling,
Bandungan. Jurnal Kebidanan Dan 53(9), 1689–1699.
Kesehatan Tradisional, 1(1).

You might also like