Professional Documents
Culture Documents
Artikel Perikanan
Artikel Perikanan
Abstract
Research objective to find out the optimal growth of milkfish seeds by giving probiotic with
different doses.This research was conducted on Agust 15th–September 14th, 2020 and is located at
Marine and Brackish Water Laboratory, Faculty of Fisheries, Pekalongan University. The test fish
used in this study was the 2,5 cm milkfish seeds obtained from fish farm’s from Pekalongan City.
The research was carried out on a laboratory scale and the experimental design applied was
completetely randomized design (CRD) which included 5 treatments and 3 replications, namely A
(control), B (5 ml/kg of feed), C (10 ml/kg feed), D (15 ml/kg feed) and E (20 ml/kg feed).In order
to find out the response ofthe growth of milk fish seeds to the addition of probiotic with different
doses, a tukey test was performed. The highest growth of milkfish was obtained in treatment D that
was 10,82gr, then followed by treatment C was 9,97gr, treatment B was 9,38gr, treatment E was
8,99gr and the lowest was in treatment A which was 7,73 gr. The results of the analysis of variance
is known that the calculated F value is greater than the F table, which means the addition of
probiotic with different doses has a very significant effect on the growth of milkfish seeds.
Keywords: Probiotic,milkfish,growth
penggunaan probiotik pada pakan komersil Penggunaan beberapa jenis bakteri dalam
guna meningkatkan nilai kuantitas pada probiotik seperti Bacillus sp dan Lactobacillus
budidaya ikan bandeng yaitu pertumbuhan, feed sp pada budidaya udang dan ikan memberikan
convention ratio, dan tingkat kelulushidupan hasil yang positif, terutama pada pertumbuhan.
ikan tersebut. Jenis Bacillus sp sebagai prebion dapat
Tujuan penelitian ini untuk mengukur laju digunakan untuk memperbaiki kualitas air
pertumbuhan ikan bandeng yang telah diberikan dengan cara menjaga keseimbangan populasi
pakan yang diperkaya probiotik dan mengetahui mikroba. Selain itu bakteri tersebut juga secara
dosis probiotik yang tepat dalam budidaya ikan bersamaan mengurangi pertumbuhan patogen
bandeng. dan menjaga kesehatan hewan inang (Wang et
al., 1999 dalam Irianto, 2003).
2. TINJAUAN PUSTAKA Secara teknis, penggunaan probiotik pada
Pemanfaatan mikroorganisme untuk ikan dapat memberikan banyak manfaat, antara
meningkatkan usaha budidaya ikan telah lain dapat memperbaiki mikroflora dalam
banyak dilakukan, terutama pemanfaatan pencernaan, meningkatkan kinerja enzim
probiotik. Probiotik sendiri menurut Elumalai et pencernaan sehingga penyerapan makanan
al, (2013) adalah mikroorganisme hidup dalam dapat ditingkatkan. Selain itu, probiotik dapat
budidaya ikan yang dapat mencegah penyakit, membantu memperbaiki dan menjaga kualitas
sehingga meningkatkan produksi dan air budidaya. Hal ini dapat disebabkan karena
menurunkan kerugian ekonomi. Kandungan dalam probiotik terdapat pula bakteri yang
yang ada dalam probiotik secara umum terdiri berperan dalam proses nitrifikasi dan
dari berbagai macam bakteri yang denitrifikasi dalam air. Probiotik dapat pula
menguntungkan dan juga bahan tambahan memperbanyak jumlah pakan alami dalam air
lainnya seperti vitamin, mineral maupun budidaya sehingga membantu ketersediaan
imunostimulan. Probiotik memiliki efek anti pakan alami di kolam ataupun tambak.
mikrobial yang berperan untuk pengendalian Komposisi probiotik di antaranya adalah terdiri
patogen di saluran pencernaan. Mikroorganisme dari Lactobacillus plantarum, Nitrosomonas
yang bersifat baik ini bersaing dengan patogen europea, Bacillus subtilis, Bacillus apiarius,
dalam saluran pencernaan. Hal tersebut molase, mineral, aquades.
mencegah patogen mengambil nutrisi yang
diperlukan ikan (Cruz et al., 2012). Kondisi ini 3. METODE PENELITIAN
menyebabkan nutrisi lebih mudah diserap oleh Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Juli
ikan sehingga meningkatkan efisiensi pakan 2020 sampai 30 Juli 2020 di Laboratorium
dan juga pertumbuhan. Budidaya Perairan, Prodi Budidaya Perairan,
Penambahan probiotik pada pakan juga Fakultas Perikanan, Universitas Pekalongan.
dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh Rancangan percobaan yang digunakan yaitu
dan memiliki pengaruh positif terhadap Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri
keberlangsungan hidup ikan. Hal ini didukung dari lima perlakuan dan tiga ulangan dengan
pendapat dari Iribarren et al. (2012) yang pemberian probiotik dengan dosis yang
menyatakan bahwa penggunaan probiotik dapat berbeda. Perlakuan yang digunakanyaitu : A) 0
meningkatkan tingkat kelulushidupan dan daya ml/L probiotik dalam 1 kg pakan, B) 5 ml/L
tahan tubuh ikan terhadap infeksi patogen. probiotik dalam 1 kg pakan, C) 10 ml/L
Peningkatan sistem kekebalan non spesifik pada probiotik dalam 1 kg pakan, D) 15 ml/L
ikan dapat ditunjukkan dengan meningkatnya probiotik dalam 1 kg pakan dan E) 20 ml/kg
jumlah leukosit dalam darah. Hal ini sesuai probiotik dalam 1 kg pakan. Dosis yang
dengan pendapat Septiarini et al, (2012) yang digunakan mengacu pada penelitian terdahulu
menyatakan adanya peningkatan jumlah yaitu Agustini dan Muhajir (2018) yang
leukosit pada ikan yang telah diberi probiotik memberikan probiotik Petrofish pada ikan nila.
pada saat diserang oleh bakteri Aermonas Benih ikan bandeng dalam penelitian ini
Salmonicida. dipelihara selama 4 minggu.
Indikator pertumbuhan yang akan diuji Parameter kualitas air yang diukur pada
adalah pertambahan biomasa mutlak ikan penelitian meliputi suhu, pH dan salinitas.
bandeng dihitung menggunakan rumus Effendi Hipotesis dalam penelitian sebagai berikut:
(1997) sebagai berikut : H0: Penggunaan pakan yang telah diperkaya
W = Wt – W0 probiotik dengan dosis yang berbeda
Keterangan : diduga tidak berpengaruh terhadap laju
W : Pertumbuhan biomassa mutlak benihi pertumbuhan ikan bandeng.
ikan bandeng (g) H1: Penggunaan pakan yang telah diperkaya
Wt : Biomassa benih ikan bandeng pada probiotik dengan dosis yang berbeda
akhir penelitian (g) diduga berpengaruh terhadap laju
W0 : Biomassa benih ikan bandeng pada awal
pertumbuhan ikan bandeng
penelitian (g)
Untuk indikator pertumbuhan spesifik Analisis Data
menggunakan rumus Yanti et al., (2013) Data yang diperoleh dari penelitian ini
sebagai berikut: bersifat kuantitatif. Selanjutnya dilakukan uji
statistik untuk menjawab hipotesis yang dibuat.
𝑳𝒏 𝑾𝒕 − 𝑳𝒏 𝑾𝟎 𝒙 𝟏𝟎𝟎% Data yang diperoleh dari hasil pengamatan
𝐒𝐆𝐑 𝐛𝐞𝐫𝐚𝐭 =
𝑻𝟏 − 𝑻𝟐 adalah data kuantitatif. Sebelumnya data diuji
Keterangan : normalitas terlebih dahulu untuk mengetahui
SGR : Laju pertumbuhan harian (%) apakah data tersebar secara normal. Langkah
W0 : Bobot ikan pada awal penelitian (g) kedua adalah menguji homogenitas data untuk
Wt : Bobot Ikan pada akhir penelitian (g) menilai apakah data tersebut homogen atau
T : Waktu tidak. Jika data terdistribusi normal dan
Data selanjutnya adalah menghitung FCR homogen maka dilakukan uji sidik ragam atau
atau Feed Convention Ratio. FCR adalah suatu ANOVA. Uji statistik ini digunakan untuk
rasio yang menunjukkan jumlah pakan yang mengetahui pengaruh perbedaan perlakuan pada
dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg ikan. FCR ikan bandeng. Selanjutnya untuk mengetahui
dapat dihitung dengan rumus Effendi (1997), terdapat perbedaan antara perlakuan dilakukan
yaitu: uji tukey. Data kualitas air yang diperoleh
FCR = F / (Wt – Wo) dianalisis secara deskriptif.
Keterangan :
FCR : Feed Convertion Ratio 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
F : Jumlah pakan yang dikonsumsi 4.1. HASIL
W0 : Bobot ikan Bandeng pada awal 4.1.1. Pertumbuhan Benih Ikan Bandeng
penelitian (g) Hasil pertumbuhan benih ikan bandeng
Wt : Bobot ikan Bandeng pada akhir tersaji pada tabel 1.
penelitian (g) Tabel 1 Hasil Laju Pertumbuhan Perlakuan
Survival Rate atau kelulushidupan ikan Ulangan
Perlakuan Rerata
juga merupakan data penting yang dihitung 1 2 3
A 8,3 7,2 7,7 7,73
dalam penelitian ini. Menurut Lucas et al.
B 9,26 9,5 9,38 9,38
(2015), Survival Rate adalah merupakan C 9,76 10,05 10,1 9,97
indikator yang digunakan untuk mengetahui D 10,72 11,14 10,61 10,82
persentase sintasan pada ikan dalam masa E 8,4 9,25 9,32 8,99
pemeliharaan. Untuk menghitung SR
menggunakan rumus: Pada tabel 1 menunjukkan bahwa laju
𝑵𝒕
pertumbuhan benih ikan bandeng sangat baik.
:𝐒𝐑 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎% Perlakukan D memiliki laju pertumbuhan
𝑵𝟎
Keterangan : terbaik yaitu 10,82 gram, kemudian perlakuan
SR : Tingkat sintasan (%) C memiliki laju pertumbuhan sebesar 9,97
Nt : Jumlah total ikan yang masih hidup gram, selanjutnya perlakuan B dengan laju
sampai akhir penelitian pertumbuhan 9,38 gram, lalu perlakuan E
N0 : Jumlah total ikan pada awal penelitian
dengan laju pertumbuhan 8,99 gram dan berbeda probiotik dalam pakan buatan.
perlakuan A yang memiliki laju pertumbuhan Berdasarkan hasil analisa sidik ragam terdapat
terendah yaitu hanya 7,73gram. pengaruh yang sangat nyata pada pemberian
4.1.2. SGR Benih Ikan Bandeng probiotik dengan dosis yang berbeda terhadap
Hasil laju pertumbuhan spesifik benih ikan pertumbuhn ikan bandeng. Peningkatan
bandeng tersaji pada tabel 2. pertumbuhan ditunjukkan dari perlakuan A
Tabel 2 Hasil Laju Pertumbuhan Spesifik sampai perlakuan D seiring adanya
Ulangan penambahan dosis probiotik.
Perlakuan Rerata Hal ini dapat disebabkan karena probiotik
1 2 3
A 0 27 0,24 0,25 0,26 mengandung Lactobacillus plantarum
B 0,30 0,31 0,31 0,31 menghasilkan asam laktat di saluran
C 0,32 0,33 0,33 0,33 pencernaan. Lactobacillus plantarum
D 0,35 0,37 0,35 0,36 merupakan salah satu spesies dari bakteri asam
E 0,28 0,30 0,31 0,30
laktat (BAL). Hal ini sejalan dengan Reddy et
al (2003) yang menyebutkan bahwa
4.1.3. FCR Benih Ikan Bandeng Lactobacillus plantarum merupakan bakteri
Hasil pemanfaatan pakan ikan bandeng yang berperan dalam proses fermentasi yaitu
selama penelitian disajikan pada tabel 3. menghasilkan asam laktat. Kehadiran asam
Tabel 3 FCR Ikan Bandeng laktat yang bersifat bakterisidal untuk bakteri
Ulangan patogen sehingga mampu menekan
Perlakuan Rerata
1 2 3 pertumbuhan bakteri pembusuk pada usus
A 1,80 1,95 1,89 1,89 (Delgado et al.,2001) dalam Rostini (2007).
B 1,69 1,63 1,65 1,66 Selain itu bakteri ini dapat menghasilkan enzim
C 1,57 1,55 1,53 1,55 ektraselluter yang membantu enzim yang sudah
D 1,48 1,47 1,51 1,49 ada di saluran pencernaan sehingga absorpsi
E 1,82 1,66 1,64 1,71 makanan menjadi lebih besar. Enzim yang
diproduksi adalah enzim proteolitik yang
4.1.4. Sintasan Benih Ikan Bandeng memiliki kemampuan merubah protein menjadi
Selama penelitian tingkat kelulushidupan asam amino sehingga lebih mudah diserap
ikan bandeng yang dipelihara pada semua tubuh. Bakeri Lactobacillus juga berperan
perlakuan sebesar 100% atau tidak terdapat membantu penyerapan vitamin dengan cara
kematian. mensintesis vitamin dari nutrisi yang kompleks
4.2. PEMBAHASAN serta menyerap antioksidan sehingga mampu
4.2.1. Pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan dan melindungi
Berdasarkan analisis ragam diperoleh ikan dari bahan yang berbahaya.
bahwa hasil F hitung (28,6950**) > F tabel 5% Proporsi bakteri probiotik dalam saluran
(3,48) dan 1% (5,99). Hal ini menunjukkan pencernaan sangat penting dijaga agar proses
bahwa ada perbedaan pengaruh yang sangat pencernaan dapat tetap berjalan baik. Menurut
nyata antar perlakuan yang diterapkan., Mulyadi (2011) proporsi jumlah koloni bakteri
sedangkan hasil analisis uji lanjutan uji tukey probiotik dalam pakan menyebabkan aktivitas
atau uji beda nyata jujur menunjukan bahwa bakteri probiotik dapat bekerja secara maksimal
perbedaan dosis probiotik berbeda sangat nyata. dalam pencernaan ikan. Kondisi ini
Hal tersebut menunjukkan bahwa pemberian menyebabkan daya cerna ikan pun menjadi
probiotik dalam pakan buatan memberikan lebih tinggi dalam menyerap sari-sari makanan .
pengaruh terhadap pertumbuhan bobot benih Namun pemberian probiotik terlalu tinggi tidak
ikan bandeng, di mana bobot tertinggi pada akan memberikan dampak positif pada
perlakuan D (15 ml/kg pakan) yaitu 10,82 pertumbuhan. Hal ini ditunjukkan pada
gram, sedangkan bobot terendah pada A perlakuan E (20 ml/Kg pakan) di mana terjadi
(kontrol) yaitu 7,73gram. Perbedaan penurunan pertumbuhan pada dosis probiotik
pertumbuhan bobot tersebut diduga karena tertinggi. Menurunnya pertumbuhan pada
adanya perbedaan pemberian dosis yang
perlakuan E dapat disebabkan karena terlalu probiotik dapat mempengaruhi nafsu makan
tingginya populasi bakteri sehingga ikan. Menurut Putri et al (2014) menyatakan
menimbulkan persaingan pertumbuhan bakteri bahwa pakan yang diberikan probiotik
dalam pengambilan nutrisi atau substrat. beraroma lebih segar dibanding yang tidak
Persaingan yang tinggi antar bakteri diberi probiotik. Aroma segar ini akan membuat
menyebabkan aktivitas bakteri pencernaan nafsu makan ikan meningkat dan menyebabkan
dalam usus menjadi terhambat. Hal ini meningkatnya asupan pakan. Bau segar dan
mengakibatkan sekresi enzim pencernaan juga rasa yang berbeda pada pakan yang diberikan
menurun (Gatesoupe,1999) dan berakibat probiotik menjadi atraktan bagi ikan untuk
menurunnya absorpsi makanan. mendekati pakan dan akhirnya mengkonsumsi
4.2.2 SGR Benih Ikan Bandeng pakan tersebut. Menurut Afrianto dan Liviawati
Laju pertumbuhan spesifik (Spesific (2005) menyatakan bahwa pemberian jenis dan
Growth Rate) merupakan kecepatan jumlah atraktan yang tepat akan mampu
pertumbuhan seiring pertambahan waktu meningkatkan konsumsi pakan oleh ikan.
(Rasidi,2012). Pertumbuhan yang meningkat Kualitas pakan yang meningkat karena
pada perlakuan A sampai perlakuan D terjadi pemberian probiotik juga mempengaruhi nilai
pada setiap sampling yang dilakukan. Hal ini FCR menjadi lebih rendah. Menurut Susanti
menunujukkan bahwa pemberian probiotik (2004) nilai konversi pakan yang rendah berarti
sampai dosis tertentu mampu menyebabkan kualitas pakan yang diberikan baik. Sedangkan
pakan yang diberikan termanfaatkan dengan bila nilai konversi pakan tinggi berarti kualitas
baik oleh ikan. Pertumbuhan ikan dipengaruhi pakan diberikan kurang baik. Kehadiran
beberapa faktor baik internal maupun eksternal probiotik memiliki manfaat untuk mempebaiki
di antaranya: pakan, kualitas benih dan juga efisiensi pakan dengan cara memproduksi
kualitas air. Nilai SGR tertinggi pada perlakuan enzim-enzim yang berperan dalam pencernaan.
D yang mencapai 0.36 %. Hal ini menunjukkan Hal ini sesuai pendapat Sakamole et al (2014)
bahwa pemberian dosis probiotik 15 ml/kg bahwa probiotik membantu meningkatkan
pakan telah memberikan kecukupan nutrisi proses pencernaan dengan melepaskan enzim-
untuk pertumbuhan ikan. Nutrisi yang diserap enzim pencernaan dan menghalangi
oleh tubuh salah satunya adalah protein, akan pertumbuhan mikroorganisme patogen dalam
digunakan untuk memperbaiki jaringan yang usus. Jenis enzim pencernaan yang diproduksi
rusak sedangkan energi yang dihasilkan seperti selulose, amylase dan protease. Amylase
digunakan untuk pertumbuhan. Hal ini sejalan berfungsi mengubah karbohidrat menjadi gula.
dengan Syahril (2011) bahwa pertumbuhan dan Selulose merupakan enzim yang mengubah
pembentukan jaringan tubuh paling besar selulosa menjadi ikatan glukosida sederhana
dipengaruhi adanya keseimbangan protein dan dan protease mengubah protein menjadi asam
energi dalam pakan. amino. Nutrisi dalam bentuk yang sederhana
4.2.3 FCR Ikan Bandeng membuatnya lebih mudah diserap tubuh
FCR merupakan perbandingan antara Pakan menjadi salah satu faktor penting
jumlah pakan yang dikonsumsi dengan untuk meningkatkan pertumbuhan. Kualitas
pertambahan berat ikan bandeng. Menurut Fry pakan yang baik yaitu mengandung nutrisi yang
(2016) standar nilai FCR pada ikan yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan ikan.
menggunakan pakan komersil sebesar 1,0 – 2,4. Pakan yang baik ialah pakan yang sesuai
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rasio kebutuhan (Rosmawati et al. 2019), memiliki
konversi pakan terbaik terdapat pada perlakuan nilai gizi, tepat waktu dan tepat dosis (Mulyana
D (15 ml/kg pakan) yaitu 1:1,49, dan pada dan Rosmawati, 2019) sehingga mampu
perlakuan A (pakan tanpa penambahan menghasilkan pertumbuhan yang optimal.
probiotik) menunjukkan rasio konversi pakan Sesuai dengan hasil penelitian, perlakuan D
sebesar 1:1,89 yang merupakan yang terendah menunjukkan pakan yang diberikan lebih
dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini efisien dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
diduga karena pakan yang ditambahkan dengan
4.2.4 Survival Rate air. Jika pH terlalu rendah atau asam perlu
Tingkat kelangsungan hidup ikan bandeng dilakukan pengapuran pada kolam maupun
pada semua perlakuan memberikan hasil yang tambak.
baik yaitu 100%. Hal ini menunjukkan tidak Keberadaan bakteri Nitrosomonas dalam
adanya pengaruh perbedaan dosis probiotik probiotik memberikan peranan penting dalam
pada kelangsungan hidup ikan. Survival Rate menjaga kualitas air. Nitrosomonas merupakan
dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu kualitas bakteri yang berperan untuk mengoksidasi
pakan, kualitas benih dan juga kualitas air yang amoniak menjadi nitrit dan kemudian dirubah
baik. Pemberian pakan yang telah mengandung ke senyawa nitrat (Lufisari et al, 2015). Hal ini
nutrisi yang cukup dapat membantu menyebabkan kadar amoniak dalam air selalu
meningkatkan kemampuan ikan untuk bertahan terjaga dengan baik. Begitu pula dengan
hidup. Hal ini sesuai dengan pernyataan kehadiran bakteri Bacillus yang juga mampu
Prasetyo et al, (2018) bahwa kelangsungan membantu pertumbuhan dan menjaga
hidup akan tinggi apabila didukung faktor kestabilan kualitas air. Bacillus sp selain
kualitas dan kuantitas pakan yang sesuai serta mengeluarkan enzim selulose, amylase dan
kualitas lingkungan yang baik. protease yang berperan dalam pencernaan, juga
4.2.4 Kualitas Air memiliki kemampuan mendegradasi bahan
Faktor penting dalam kegiatan budidaya organik dalam perairan (Karigar and Rao,2011)
ikan adalah kualitas air. Air merupakan media sehingga kadar amoniak dapat ditekan. Kadar
hidup ikan (Sitompul dkk., 2012). Sebagai amoniak yang tinggi akan menyebabkan
media hidup ikan, kondisi kualitas air harus kematian bagi ikan.
sesuai bagi kehidupan ikan karena dapat
mempengaruhi produksi budidaya. Menurut 5. SIMPULAN DAN SARAN
Landau (1992) bahwa kualitas air dapat 5.1. Simpulan
mempengaruhi kesehatan ikan dan Berdasarkan hasil penelitian dapat
produktivitas budidaya. Kondisi kualitas air disimpulkan bahwa:
yang baik akan meningkatkan laju pertumbuhan a. Penambahan probiotik pada pakan dengan
ikan. Sebaliknya kualitas air yang buruk akan dosis yang berbeda memberikan pengaruh
menyebabkan ikan stres dan menurunkan sangat nyata terhadap pertumbuhan ikan
pertumbuhan. Hal ini sesuai dengan pendapat bandeng.
Djatmika (1986) yang menyatakan bahwa b. Penambahan probiotik dengan dosis 15
kualitas air dapat memberikan pengaruh ml/kg pakan mampu memberikan
terhadap pertumbuhan ikan. peningkatan tertinggi terhadap
Selama penelitian ini dilakukan pertumbuhan ikan bandeng sebesar 10,82
pengukuran kualitas air dilakukan selama 3 gr.
hari sekali yang meliputi salinitas, suhu, dan 5.2. Saran
pH. Hasil pengamatan kualitas air selama Disarankan untuk pembudidaya
penelitian menunjukkan hasil yang baik. menggunakan dosis maksimal pemberian
Parameter temperatur antara 26-30ºC, pH air probiotik dengan dosis 15 ml/kg dalam pakan
berkisar antara 7,2-7,6, dan salinitas 20 ppt. ikan bandeng.
Nilai parameter kualitas air tersebut sudah
sesuai dengan standar optimal kualitas air yang 6. REFERENSI
sudah ada seperti suhu yang baik untuk ikan
Afrianto, Eddy dan Evi Liviawaty. 2005. Pakan
Bandeng adalah 27 - 30ºC (Effendi, 2003) dan
Ikan. Yogyakarta: Kanisius.
salinitas yang baik untuk pertumbuhan ikan
bandeng adalah 26-30 ppt (Poernomo, 1988). Agustini, M. Muhajir. 2018. Efek Penambahan
Untuk pH air juga telah memenuhi range nilai Probiotik Petrofish pada Pakan Komersil
yang ditentukan yaitu 7 - 8. Menurut Gufron terhadap Pertumbuhan Berat Mutlak Benih
dan Kordi (2007) pergantian air perlu dilakukan Ikan Nila Srikandi (Oreochromisaureus x
untuk mengantisipasi perubahan pada kualitas niloticus). [Penelitian] FakultasPertanian,