Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Early Childhood Education and Development Journal Hal.

47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

THE EFFECT OF ANIMATION VIDEO LEARNING MEDIA ON


SOCIAL EMOTIONAL DEVELOPMENT OF EARLY
CHILDREN: A LITERATURE REVIEW

Tasya Tsamara Dhida


PGPAUD, Universitas Sebelas Maret
tsamarasyaa@student.uns.ac.id

ABSTRACT
The Covid-19 pandemic has resulted in changes in the field of human life, one of which is the field of
education. The government establishes a policy to conduct online learning at home for every level of
education, including early childhood education. This condition certainly affects the condition and
achievement of aspects of child development, one of the aspects that gets the most influence is the aspect
of social emotional development. This article was created to determine the effect of learning in early
childhood education during the Covid-19 pandemic and the use of animated video learning media on the
development of the social and emotional aspects of early childhood. The method used in this paper is
literature study. From several articles that were found, then a study was carried out and it was found that
the social emotional aspect of the child was the aspect that experienced a decrease in achievement. To
overcome the problem of decreasing the achievement of the social emotional development aspects of
early childhood is to use the animation video learning method. Animated video learning media is said to
be able to develop children's social emotional aspects because it can affect early childhood attitudes and
behavior because children will imitate the behavior and actions of characters who play roles in animated
videos. The hope of the authors is that teachers and parents can work together in stimulating children's
development and can use more varied learning media to increase children's enthusiasm for online
learning at home.
Keywords: emotional social development, early childhood, animated video learning media,
ECE online learning

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP


PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI: SEBUAH
TINJAUAN LITERATUR

Abstrak: Adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan perubahan dibidang kehidupan manusia, salah
satunya adalah bidang pendidikan. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk melakukan
pembelajaran secara daring di rumah untuk setiap jenjang pendidikan termasuk PAUD. Kondisi ini
tentu mempengaruhi keadaan dan pencapaian aspek perkembangan anak, salah satu aspek yang
paling mendapat banyak pengaruh adalah aspek perkembangan sosial emosional. Artikel ini dibuat
untuk mengetahui pengaruh pembelajaran di PAUD selama masa pandemi Covid-19 dan penggunaan
media pembelajaran video animasi terhadap perkembangan aspek sosial emosional anak usia dini.
Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah studi literatur. Dari beberapa artikel yang ditemukan
kemudian dilakukan penelaahan dan didapatkan hasil bahwa aspek sosial emosional anak menjadi aspek
yang mengalami penurunan pencapaian. Untuk mengatasi permasalahan penurunan pencapaian aspek
perkembangan sosial emosional anak usia dini adalah dengan menggunakan metode pembelajaran video
animasi. Media pembelajaran video animasi dikatakan mampu mengembangkan aspek sosial emosional
anak karena dapat mempengaruhi sikap dan tingkah laku anak usia dini karena anak akan meniru tingkah
laku serta perbuatan tokoh karakter yang memainkan peran dalam video animasi. Harapan dari penulis
adalah guru dan orang tua dapat bekerja sama dalam menstimulasi perkembangan anak serta dapat
menggunakan media pembelajaran yang lebih bervariasi untuk meningkatkan semangat anak belajar
daring di rumah.
Kata Kunci: perkembangan sosial emosional, anak usia dini, media pembelajaran video
animasi, pembelajaran daring PAUD

47
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

PENDAHULUAN terjadinya perubahan sistem


Perkembangan sosial emosional pembelajaran disetiap jenjang
merupakan salah satu aspek pendidikan yang semula tatap muka di
perkembangan yang mendasari sekolah (luring) menjadi pembelajaran
terbentuknya karakter anak dalam jarak jauh di rumah (daring).
berperilaku, bertindak, dan berinteraksi Keberlangsungan kebijakan sistem
dengan orang lain maupun lingkungan. pembelajaran jarak jauh di rumah
Perkembangan sosial emosional dapat (daring) tentunya mengakibatkan
ditanamkan dan distimulasi kepada anak perubahan sistem pembelajaran di
oleh pihak sekolah, keluarga, dan Taman Kanak-Kanak (TK) yang akan
masyarakat. Mengingat perkembangan mempengaruhi pencapaian
sosial emosional adalah hal penting perkembangan anak. Adanya
sehingga perlu ditanamkan dan kebijakan pemerintah yang
dikenalkan sejak sedini mungkin kepada memberlakukan sistem pembelajaran
anak. daring tentu memberikan dampak
Proses penanaman dan terhadap pengembangan aspek
pengembangan aspek sosial emosional perkembangan anak usia dini, salah
oleh lembaga pendidikan kepada peserta satunya adalah aspek perkembangan
didik biasanya dilakukan secara langsung sosial dan emosional.
atau tatap muka. Menurut Larimore Dengan adanya kebijakan
(2020) dalam Wulandari dan Purwanta pememerintah untuk belajar secara
(2020) [1], hal tersebut dikarenakan daring, maka anak-anak di TK
dalam proses pembelajaran anak usia dini melakukan pembelajaran di rumah
masih membutuhkan bimbingan dari bersama orang tua atau anggota
guru secara langsung karena guru keluarga yang lain atau pengasuhnya,
berperan sebagai pelaksana sekaligus sehingga anak tidak dapat bertemu
pemandu jalannya proses pembelajaran. dengan teman sekelasnya untuk
Pembelajaran tatap muka juga bersosialisasi. Namun di lapangan saat
memudahkan guru untuk memberikan ini diharuskan untuk menerapkan
materi pembelajaran dan menjadi contoh pembelajaran daring dengan kondisi
(modelling) bagi anak secara langsung, lapangan yang menunjukan bahwa
sehingga anak akan lebih mudah pembelajaran daring berdampak
menangkap materi dan memahami terhadap perilaku sosial emosional
instruksi yang diberikan oleh guru anak yaitu anak kurang bersikap
sehingga aspek perkembangan anak kooperatif karena anak jarang bermain
menjadi optimal. Selain memudahkan bersama teman, kurangnya sikap
dalam melaksanakan proses toleransi, kurangnya bersosialisasi
pembelajaran, pembelajaran yang dengan teman karena terbatasi dengan
dilakukan secara tatap muka memiliki adanya belajar dirumah, emosi anak
manfaat positif pada pencapaian yang merasa bosan dan sedih, anak
perkembangan anak, salah satunya aspek merasa rindu dengan teman dan guru.
sosial dan emosional. Oleh sebab itu, pembelajaran daring
Akan tetapi sudah setahun sangat berpengaruh pada perilaku
terakhir, penyebaran Covid-19 di seluruh sosial emosional anak.
dunia termasuk Indonesia menyebabkan

48
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

Berdasarkan hasil survey sosial emosional yaitu dengan


kuesioner penelitian yang telah dilakukan menggunakan media pembelajaran
oleh Wulandari dan Purwanta (2020) [1] seperti media video animasi. Media
terhadap 46 guru TK di Surakarta, 44 pembelajaran video animasi berisi
guru menyatakan bahwa pencapaian kumpulan gambar yang diolah
perkembangan sosial emosional anak sedemikian rupa sehingga
mengalami penurunan sedangkan 2 guru menghasilkan gerakan dan dilengkapi
sisanya menyatakan bahwa pencapaian dengan audio sehingga memiliki kesan
perkembangan sosial emosional anak hidup serta mengandung pesan
tidak mengalami penurunan. Diantara pembelajaran yang akan disampaikan
keenam aspek perkembangan yang ada, kepada penontonnya. Pembelajaran
aspek perkembangan sosial emosional dengan menggunakan media video
merupakan aspek yang paling besar animasi merupakan pembelajaran
terkena dampak sehingga mengalami yang efektif dan mampu menarik
penurunan yang cukup drastis. Aspek perhatian untuk mempengaruhi sikap
perkembangan sosial emosional anak maupun tingkah laku bagi anak.
usia dini terdiri dari tiga lingkup yaitu Tayangan video animasi dapat
kesadaran diri, rasa tanggung jawab, dan memengaruhi tingkah laku anak,
perilaku prososial. Hampir semua guru karena anak usia dini akan meniru
menyatakan bahwa pencapaian tingkah laku dan perbuatan tokoh atau
perkembangan sosial emosional anak karakter yang ada dalam video animasi
mengalami penurunan, terutama di (Aga dkk., 2014) [3].
lingkup prososial. Adanya masalah mengenai
Penurunan pencapaian pengembangan aspek perkembangan
perkembangan sosial emosional ini sosial emosional anak di PAUD karena
kemungkinan terjadi karena selama dampak adanya pandemi Covid-19
pembelajaran daring anak tidak dapat patut dikaji lebih dalam lagi
melakukan interaksi sosial secara problematikanya. Berdasarkan hal
langsung dengan orang lain khususnya yang telah dipaparkan di atas, maka
guru dan teman-temannya, padahal untuk masalah dalam penelitian ini adalah (1)
pencapaian perkembangan prososial Bagaimana pengaruh pembelajaran di
melibatkan interaksi yang responsif masa pandemi Covid-19 terhadap
secara positif terhadap kebutuhan dan perkembangan aspek sosial emosional
kesejahteraan orang lain. Di masa anak usia dini, dan (2) Penggunaan
pandemi Covid-19 saat ini tentu menjadi media pembelajaran video animasi
tantangan untuk mengembangkan aspek sebagai solusi untuk mengembangan
sosial dan emosional anak usia dini aspek perkembangan sosial emosional
khususnya bagi para guru PAUD. anak usia dini di masa pandemi Covid-
Salah satu media pembelajaran 19. Oleh karena itu, penulis melakukan
yang cocok digunakan untuk membantu penelitian dengan tujuan untuk
guru mengembangkan aspek sosial mengetahui pengaruh pembelajaran di
emosional anak di masa pandemi Covid- masa pandemi Covid-19 dan
19 seperti ini adalah dengan video penggunaan media pembelajaran
animasi. Menurut Siregar (2017) [2], video animasi terhadap perkembangan
salah satu cara yang dapat dilakukan oleh aspek sosial emosional anak usia dini.
pendidik untuk merangsang kemampuan

49
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

METODE PENELITIAN 1. Menentukan pertanyaan


Perkembangan sosial emosional untuk ditelaah, yaitu
anak usia dini cukup banyak menjadi bagaimana pengaruh
topik pembicaraan secara ilmiah dalam pembelajaran di masa
berbagai publikasi ilmiah. Untuk pandemi Covid-19
memahami dan menambah wawasan terhadap perkembangan
mengenai pengaruh media pembelajaran aspek sosial emosional
video animasi dalam mengembangkan anak usia dini dan
aspek perkembangan sosial emosional bagaimana pengaruh media
anak usia dini di masa pandemi Covid-19 pembelajaran video
diperlukan proses menelaah berdasarkan animasi terhadap
pengalaman dan hasil penelitian yang perkembangan aspek sosial
berkembang. emosional anak usia dini.
Tulisan ini menggunakan metode Dari pertanyaan tersebut
menelaah secara sistematis atau selanjutnya akan dilakukan
systematic review tentang topik yang meta analisis dengan
diangkat. Menurut Kitchenham (2004) penelusuran melalui kata
dalam Siswanto (2010) [4], systematic kunci yang relevan. Kata
review adalah suatu metode penelitian kunci yang digunakan
untuk melakukan identifikasi, evaluasi, adalah: sosial emosional
dan intepretasi terhadap semua hasil anak di masa pandemi,
penelitian yang relevan terkait media pembelajaran video
pertanyaan penelitian tertentu, topik animasi PAUD, dan
tertentu, atau fenomena yang menjadi pengembangan sosial
perhatian. Lebih lanjut, Siswanto (2010) emosional anak melalui
[4] menyatakan bahwa systematic review video animasi.
merupakan metode penelitian yang 2. Mengidentifikasi literatur
merangkum hasil-hasil penelitian primer yang relevan. Penelusuran
untuk menyajikan fakta yang literatur dilakukan melalui
komprehensif dan berimbang. Khan, dkk sumber informasi jurnal
(2003) [5] mengidentifikasi lima tahapan yang tersedia di Google
systematic review yaitu 1) menentukan Scholar. Dalam
pertanyaan untuk penelaahan, 2) penelusuran literatur tidak
mengidentifikasi literatur yang relevan, diterapkan periodisasi
3) menilai kualitas dari literatur, 4) terbitan publikasi ilmiah.
mensintesis temuan, 5) mengintepretasi 3. Menilai kualitas dari
temuan. Dengan studi kepustakaan yang literatur. Penilaian kualitas
berupa jurnal, data statistik, dan sumber didasari pada kesesuaian
lainnya yang nantinya akan digunakan meta analisis artikel dengan
untuk menjawab permasalahan kata kunci yang telah
penelitian. Tulisan ini nantinya ditetapkan, judul
diharapkan akan memberikan edukasi mengandungan kata sosial
dan pemahaman kepada pembaca serta emosional dan video
dapat digunakan sebagai bahan referensi animasi, serta pembacaan
penelitian selanjutnya. terhadap abstrak yang
Tahapan dalam penelitian ini menunjukkan kesesuaian.
yaitu sebagai berikut:

50
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

Dari pembacaan artikel, 2. Dua dari kata kunci media


dipilih 13 (tiga belas) artikel pembelajaran video animasi
yang dinilai sesuai dengan PAUD milik Aga dkk., (2014)
topik yang diangkat. [3]; Sari, Rachmawanto, &
4. Mensintesis dan Setiadi (2020) [13].
menginterpretasi temuan, 3. Tiga dari kata kunci
pengembangan sosial
yaitu dengan melakukan
emosional anak melalui video
telaah dan interpretasi atau
animasi milik Siregar (2017)
memberikan pemahaman [2]; Hardiyanti dkk., (2020)
dengan wawasan penulis [14]; Melyani (2017) [15].
mengenai temuan yang telah Hasil yang didapatkan dari
diperoleh. menelaah artikel tersebut yaitu bahwa
keberlangsungan pembelajaran daring
HASIL DAN PEMBAHASAN di TK mengakibatkan penurunan
Dari hasil penelusuran di Google pencapaian aspek perkembangan
Scholar dengan menggunakan kata kunci sosial emosional anak usia dini.
sosial emosional anak di masa pandemi, Padahal, masa perkembangan awal
media pembelajaran video animasi anak dipengaruhi oleh beberapa
PAUD, dan pengembangan sosial konteks sosial dan budaya yang di
emosional anak melalui video animasi, dalamnya termasuk keluarga, teman
penulis mendapatkan cukup banyak sebaya, sekolah, peraturan pendidikan,
artikel yang membahas. Meskipun masyarakat, lingkungan sekitar, dan
demikian terdapat 13 (tiga belas) artikel masyarakat luas yang saling menjalin
yang menurut penulis dapat ditelaah interaksi. Berkaitan dengan hal
untuk menjawab persoalan bagaimana tersebut, anak usia dini pada umumnya
pengaruh pembelajaran di masa pandemi paling sering melakukan interaksi
Covid-19 terhadap perkembangan aspek bersama dengan orang tua, guru, dan
sosial emosional anak usia dini dan teman-temannya. Interaksi sosial
bagaimana pengaruh media sangat penting dan dibutuhkan sehari-
pembelajaran video animasi terhadap hari dalam menjalankan kehidupan
perkembangan aspek sosial emosional sosial karena interaksi sosial
anak usia dini. merupakan kunci dari kehidupan sosial
Setelah melakukan penelusuran itu sendiri. Bagi anak, interaksi sosial
menggunakan kata kunci sosial merupakan salah satu hal yang sangat
emosional anak di masa pandemi, media dibutuhkan untuk dapat membangun
pembelajaran video animasi PAUD, dan karakter dan kemampuan sosialnya
pengembangan sosial emosional anak dalam berinteraksi dengan orang lain.
melalui video animasi, didapatkan artikel Anak-anak yang melangsungkan
dengan rincian sebagai berikut: kegiatan pembelajaran secara
1. Delapan dari kata kunci sosial langsung di sekolah akan lebih baik
emosional anak di masa pandemi dalam melakukan interaksi sosial dan
milik Toseeb dkk., (2017) [6]; lebih matang secara emosional.
Alifa & Salwiah (2020) [7]; Analisis mengenai berkurangnya
Hasanah & Drupadi (2020) [8]; pencapaian kemampuan sosial
Rahmi (2020) [9]; Sofiyanti dkk., emosional anak usia dini dalam
(2020) [10]; Wulandari & penelitian terdahulu disebabkan oleh
Purwanta (2020) [1]; Kusuma & berkurangnya intensitas anak dalam
Sutapa (2021) [11]; Norkhalifah bergaul dan bermain dengan teman
(2021) [12]. sebayanya. Hal tersebut

51
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

mengakibatkan anak menjadi canggung bahwa pekembangan perilaku sosial


saat terlibat pergaulan dan sulit anak sangat berubah dengan adanya
melakukan hubungan sosial. Lebih kebijakan BDR (Belajar dari Rumah),
spesifiknya, masalah sosial emosional perkembangan prososial menjadi
anak selama pembelajaran daring aspek yang banyak dipengaruhi ketika
berlangsung meliputi anak kurang anak yang biasanya bersosial dengan
bersikap kooperatif, kurangnya sikap teman sebaya harus digantikan dengan
toleransi, kurang bersosialisasi, emosi peran orangtua dan anggota keluarga
anak tidak stabil, muncul perasaan rindu yang lainnya. Penelitian lain yang
suasana sekolah, dan anak mengalami dilakukan oleh Sofiyantil, dkk (2020)
kekerasan verbal oleh orang tua karena [10] memaparkan hasil bahwa 15
proses belajaran yang tidak lazim seperti responden yang memiliki anak berusia
menekan serta merendahkan kemampuan 3-5 tahun menyatakan anak mereka
anak. Selain itu, menurut Alifa dan mengalami gangguan emosi yang tidak
Salwiah (2020) [7], permasalahan sosial stabil semenjak terjadinya pandemi
emosional anak usia dini yang sering Covid-19.
terjadi antara lain kecemasan atau Pelaksanaan pembelajaran daring
ketakutan dalam jangka panjang yang mengubah banyak pola kehidupan
tidak benar, kecenderungan depresi, anak yang salah satunya adalah
timbul sikap apatis, dan menghindari perkembangan perilaku prososial,
orang-orang di lingkungan sekitarnya, padahal perkembangan perilaku
permusuhan anak dengan orang lain, prososial dipelajari paling banyak oleh
gangguan tidur, kecemasan, mimpi, anak saat berinteraksi dan bertemu
buruk dan nafsu makan menurun. dengan teman sebayanya. Akan tetapi
Permasalahan mengenai aspek sosial pembelajaran daring di rumah sangat
emosional anak usia dini lainnya adalah minim memungkinkan anak untuk
anak kurang bermain bersama teman mengembangkan hal tersebut. Bagi
sebaya di lingkungan sekitarnya, kurang anak, pengalaman sekolah menjadi
bersikap kooperatif dengan teman, kali pertama anak-anak untuk belajar
kurang memiliki rasa tanggung jawab, membicarakan kesepakatan dengan
belum mempunyai kepercayaan diri yang kelompok sebayanya dan mulai
tinggi dimana hal tersebut terlihat dari mengenal peraturan sosial. Dapat
keadaan anak yang pada dasarnya tidak dikatakan bahwa perkembangan pada
suka terikat, belum menyukai pelajaran, masa awal yang dialami anak akan
belum dapat menjalankan kewajiaban, menjadi penentu perkembangan anak
merasa bosan dengan kegiatan di masa atau tahapan selanjutnya.
pembelajaran karena monoton, anak Sehingga, perilaku prososial harus
hanya ingin bermain dan membuang- dikenalkan dan ditanamkan sejak dini
buang waktu. kepada anak dalam kegiatan
Berdasarkan penelitian yang telah pembelajaran di PAUD.
dilakukan oleh Wulandari dan Purwanta Perilaku prososial meliputi berbagi
(2020) [1] terhadap 46 guru TK di sesuatu dengan orang lain,
Surakarta, hasilnya menunjukkan bahwa menunjukkan sikap mau bekerja sama,
hampir semua guru menyatakan bahwa membantu, dan menghibur seseorang
pencapaian aspek perkembangan sosial yang ada dalam kesusahan atau
emosional anak di masa pandemi Covid- kesedihan, dan sebagainya. Apabila
19 mengalami penurunan terutama di masalah ini dibiarkan dan tidak dicari
lingkup prososial. Hal tersebut sejalan solusinya, maka akan mempengaruhi
dengan penelitian yang telah dilakukan keadaan psikologis anak dan
oleh Hasanah dan Drupadi (2020) [8], membuatnya merasa asing dengan

52
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

lingkungan sosialnya kelak sehingga yang ada disekitar anak yaitu keluarga,
mengakibatkan anak enggan untuk teman, orang dewasa, dan masyarakat
berinteraksi dengan orang lain bahkan disekitar anak hidup hingga anak
menjauhinya. Dampak yang timbul berlatih dan terbiasa. Selain itu anak
lainnya adalah terganggunya akan belajar mengubah perilaku untuk
kemampuan motorik anak dalam beradaptasi yang berpedoman pada
mempersiapkan tubuh untuk melakukan tuntutan dan tindakan sosial.
tindakan serta dapat menyebabkan Untuk mengembangkan aspek
gangguan berbicara seperti cadel dan sosial emosional anak usia dini perlu
gagap, terganggunya aktivitas mental dilakukan stimulasi yang dituang ke
seperti sulit berkonsentrasi dan dalam kegiatan-kegiatan sosial
penalaran, emosi yang kuat akan emosional yang telah disesuaikan
berpengaruh terhadap rendahnya dengan indikator-indikator standar
prestasi, dan penurunan kemampuan tingkat pencapaian perkembangan
intelektual. anak PAUD. Salah satu upaya yang
Tugas guru adalah membantu anak dapat dilakukan oleh guru untuk
dalam menyalurkan emosinya menuju ke mengembangkan aspek sosial
hubungan yang positif, maksudnya anak emosional anak di masa pandemi
dapat mengembangkan emosinya menuju Covid-19 adalah dengan
keterampilan sosial untuk beraktivitas menggunakan media pembelajaran
sehari-hari dalam menjalani video animasi. Media pembelajaran
kehidupannya agar lebih baik dan video animasi merupakan solusi yang
diterima oleh lingkungan sosialnya. Guru tepat bagi para pendidik untuk
perlu membimbing anak untuk belajar menstimulasi kemampuan sosial
bagaimana menyalurkan energi emosi emosional anak.
yang berlebihan agar mereka tidak Menurut Hardiyanti, dkk (2020)
mengalami kerusakan psikologis fisik [14], media adalah sumber belajar
ketika pengendalian emosi diperlukan. yang dijadikan alat bantu guru dalam
Untuk itu, perlu ditemukannya solusi melaksanakan kegiatan pembelajaran.
untuk menstimulasi perkembangan sosial Media pembelajaran adalah berbagai
emosional anak usia dini di masa alat atau bahan yang digunakan dalam
pandemi Covid-19 agar perkembangan melakukan kegiatan pembelajaran
sosial emosional anak dapat mencapai yang bertujuan untuk menyampaikan
optimal. informasi kepada peserta didik agar
Menurut Alifa dan Salwiah (2020) peserta didik lebih memahami
[7], aspek perkembangan sosial informasi sehingga tujuan
emosional anak usia dini merupakan pembelajaran dapat tercapai secara
aspek perkembangan mengenai aspek efektif dan optimal (Aga dkk., 2014)
sosial dan emosional yang berkaitan [3].
dengan kemampuan anak dalam Salah satu penerapan penggunaan
berkomunikasi dan mengendalikan teknologi sebagai media pembelajaran
emosinya. Sedangkan kemampuan sosial di PAUD adalah pemanfaatan media
adalah kemampuan seseorang untuk video animasi yang dapat dibuat dan
memulai dan menjaga hubungan positif digambarkan sesuai dengan tema serta
dalam melakukan interaksi sosial. Sejak minat anak dalam pembelajaran.
usia dini anak tentu akan mempelajari Animasi adalah sekumpulan objek
kemampuan tersebut dengan cara gambar yang bergerak dan telah
meniru, bermain peran, dan berpura-pura disusun secara beraturan (Hardiyanti
menjadi apa yang disimulasikan. dkk., 2020) [14]. Media pembelajaran
Kemudian diperkuat oleh lingkungan video animasi yaitu sekumpulan

53
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

gambar yang diolah dan disajikan terhadap diri sendiri (Sari dkk., 2020)
sedemikian rupa sehingga menghasilkan [13].
gerakan dan dilengkapi audio sebagai Pembelajaran dengan
pendukung serta memiliki kesan hidup menggunakan media video animasi
yang di dalamnya terkandung pesan secara empiris dapat menambah
pembelajaran bagi siapa saja yang kosakata bagi anak dan merupakan
melihatnya (Aga dkk., 2014) [3]. pembelajaran efektif yang dapat
Kegiatan pembelajaran yang menarik perhatian anak untuk
menggunakan video animasi sebagai mempengaruhi sikap maupun tingkah
media pembelajarannya akan menarik lakunya. Media pembelajaran video
perhatian anak dan mampu animasi termasuk salah satu cara yang
mempengaruhi sikap serta tingkah laku mudah digunakan dan diterapkan
anak sehingga media video animasi dapat dalam setiap tema pembelajaran di
dikatakan efektif (Hardiyanti dkk., 2020) PAUD. Media pembelajaran video
[14]. animasi tergolong cukup sederhana
Media pembelajaran mempermudah (simple) karena pengolahan gambar
anak untuk belajar, seperti media video menarik dan berwarna menyesuaikan
animasi karena di dalamnya karakter yang hendak ditampilkan
memudahkan anak meniru dan sehingga anak dapat mengetahui serta
bersosialisasi di dalam lingkungannya. memahami tema yang sedang
Media pembelajaran video animasi diajarkan (Hardiyanti dkk., 2020) [14].
mampu mempengaruhi sikap dan tingkah Guru di PAUD menyatakan bahwa
laku anak usia dini karena anak akan dengan adanya pandemi Covid-19
meniru tingkah laku serta perbuatan mereka merasa dipaksa untuk
tokoh atau karakter yang memainkan memahami dan menggunakan
peran dalam video animasi. teknologi untuk dapat mengajar
Berdasarkan penelitian yang telah (Hardiyanti dkk., 2020) [14]. Namun
dilakukan oleh Sari dan Rachmawanto sebagian dari mereka belum
(2020) [13], memaparkan hasil observasi sepenuhnya memahami dan terbiasa
yang membuktikan bahwa kegiatan dengan penggunaan teknologi. Dengan
permbelajaran dengan menggunakan menggunakan media pembelajaran
video animasi memudahkan guru dalam video animasi, guru diberi kesempatan
mengajar, memudahkan anak dalam untuk belajar membuat dan
belajar, anak mudah memahami materi menggunakan video animasi untuk
pembelajaran, menambah motivasi meningkatkan kemampuan dan rasa
belajar, anak menjadi lebih aktif percaya diri ketika mengajar.
bertanya, dan berani untuk menjelaskan Media pembelajaran video animasi
apa yang mereka lihat setelah melihat memiliki fungsi yaitu fungsi atensi,
video animasi tersebut. Selain itu, guru fungsi afektif, fungsi kognitif, dan
juga lebih ekspresif dan antusias dalam fungsi kompetansoris (Hardiyanti
melaksanakan kegiatan belajar mengajar dkk., 2020) [14]. Fungsi atensi
karena belajar dengan menggunakan digunakan untuk menarik perhatian
bantuan teknologi sangat menyenangkan. anak agar berkonsentrasi pada isi
Anak akan lebih mudah memahami materi pembelajaran yang berkaitan
karena memiliki rasa tertarik, semangat, dengan makna visual yang
dan merasa belajar itu merupakan ditampilkan. Fungsi afektif digunakan
kegiatan menyenangkan. Rasa nyaman agar anak merasa senang saat belajar
juga menjadi hal penting mengingat karena gambar animasi yang
luaran dari PAUD adalah pengenalan ditampilkan dapat mengunggah emosi
lingkungan dan rasa bangga serta bahagia dan sikap anak. Fungsi kognitif

54
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

digunakan untuk memperlancar terhadap hal-hal yang dipelajari oleh


pencapaian tujuan, memahami, dan anak.
mengingat informasi atau pesan yang Kelebihan dari penggunaan media
terkandung dalam gambar tayangan pembelajaran video animasi yaitu 1)
video animasi. Fungsi kompetansoris disajikan secara menarik karena
digunakan untuk memahami konteks terdapat permainan kombinasi warna,
teks, dengan media video animasi dapat huruf dan animasi, baik animasi teks
membantu anak yang lemah atau belum maupun animasi gambar atau foto atau
mampu membaca untuk memahami video, 2) mendorong anak untuk
informasi dalam teks dan mengingatnya mengetahui lebih jauh mengenai
kembali. informasi bahan pembelajaran, 3)
Manfaat media pembelajaran video pesan informasi pembelajaran akan
animasi bagi guru PAUD yaitu 1) guru mudah dipahami oleh anak secara
memahami bahwa meskipun audio visual, 4) tenaga pendidik atau
pembelajaran dilakukan dari rumah, guru guru tidak perlu banyak menerangkan
mampu membuat materi pembelajaran bahan ajar yang sedang diajarkan, 5)
dengan pembahasannya yang lebih jelas dapat diperbanyak sesuai dengan
dan menarik, 2) pembelajaran menjadi kebutuhan, 6) dapat dipakai berulang-
lebih menarik dan sesuai dengan ulang sampai kapanpun, 7) dapat
kebutuhan anak karena visual dan audio disimpan dalam bentuk data optik atau
disesuaikan dengan tema pembelajaran file atau magnetic
sehingga dapat meningkatkan kualitas (CD/disket/flashdisk), 8) dapat
hasil belajar anak, 3) guru menjadi lebih dibagikan atau sharing dengan orang
produktif dan bertindak positif dalam lain, 9) praktis untuk dibawa kemana-
menghadapi pembelajaran daring di masa mana. Kekurangan dari penggunaan
pandemi Covid-19 saat ini, 4) media pembelajaran video animasi
membangkitkan mood atau perasaan yaitu 1) bergantung pada teknologi dan
anak untuk lebih positif sehingga arus listrik, 2) harga media pendukung
keadaan sosial emosional anak lebih (HP, laptop, computer, LCD, dan
terkontrol, 5) membangkitkan keaktifan sebagainya) relatif mahal, 3)
dan keikutsertaan anak dalam penggunaannya tergantung pada
pembelajaran karena anak akan penyaji materi.
merespon video animasi yang telah Hubungan antara aspek
dilihatnya (Hardiyanti dkk., 2020) [14]. perkembangan sosial emosional anak
Manfaat media pembelajaran video dengan media video animasi adalah
animasi bagi anak yaitu 1) dapat untuk meningkatkan pencapaian
menstimulasi anak usia dini untuk lebih kemampuan sosial emosional anak
bersemangat belajar dan perhatiannya usia dini dengan menggunakan
tertuju atau terfokus pada materi bantuan media pembelajaran sehingga
pembelajaran, 2) meningkatkan kualitas pembelajaran lebih menarik dan tidak
dalam proses pengajaran dan monoton. Media pembelajaran video
pembelajaran, 3) menimbulkan manfaat animasi akan menampilkan gambar
positif atau nilai-nilai tertentu, 4) dan suara yang dikemas secara
meningkatkan kepuasan dan berwarna-warni, setelah menyaksikan
keberhasilan belajar anak sehingga sesuai tanyangan video animasi tersebut
dengan tujuan guru, 5) meningkatkan maka aspek sosial emosional anak
prestasi belajar, sikap, dan cara belajar akan mulai berkembang karena anak
anak sehingga anak merasa puas dan akan meniru apa yang telah dilihat dan
berhasil dengan proses belajarnya, 6) didengarnya kemudian anak akan
menumbuhkan persepsi yang tinggi menerapkannya dengan bersosialisasi

55
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

atau berinteraksi terhadap lingkungan 19 tentunya akan lebih mencapai target


disekitar anak. dan optimal apabila terdapat peran
Penggunaan media video animasi orang tua atau keluarga yang turut
untuk mengembangkan sosial emosional andil, mendukung, dan membantu
anak dapat menampilkan gambar yang peran guru. Apalagi selama
telah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran daring di masa pandemi
pembelajaran seperti gambar-gambar Covid-19 saat ini anak lebih banyak
yang menunjukkan perbuatan anak yang menghabiskan waktunya di rumah
mau meminjamkan barang miliknya, bersama dengan orang tua maupun
anak mau berbagi, membantu sesama anggota keluarga lainnya. Penguatan
atau tolong menolong, dan sebagainya. dari pihak keluarga ketika
Selain itu dapat berupa pemberian mendampingin anak belajar di rumah
pengenalan aspek perkembangan sosial sangatlah penting.
emosional yang ke dalam bentuk sebuah Hal yang perlu orang tua lakukan
cerita pendek yang dikemas menjadi untuk membantu guru dalam
rangkaian animasi bergerak. menstimulasi aspek perkembangan
Menurut Aswan dalam Melyani anak usia dini adalah dengan menjaga
(2017) [15], langkah-langkah untuk perasaan anak yang berarti menjaga
menerapkan media pembelajaran video emosional anak, menciptakan suasana
animasi dalam pembelajaran di PAUD yang nyaman untuk belajar di rumah,
yaitu sebagai berikut: dan mendampingi anak saat belajar
1. Guru memilih tema untuk sesuai dengan cara masing-masing
kegiatan pembelajaran anak, mendukung aktivitas positif
2. Guru menyiapkan media yang dilakukan anak, menasehati anak
pembelajaran video animasi yang dengan cara yang baik. Dengan
telah ditentukan sebelumnya demikian, anak akan belajar dengan
3. Guru memusatkan perhatian diliputi perasaan nyaman dan aman
4. Guru menyajikan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat
yang dinamis berjalan dengan baik dan sesuai
5. Guru memberikan materi dengan tujuan yang telah ditetapkan.
berdasarkan prinsip-prinsip Sehingga semarak anak ketika belajar
psikologi, tingkah laku, dan di sekolah akan seperti ketika anak
kognisi belajar di rumah.
6. Guru memberikan kegiatan yang
menstimulasi kemampuan anak SIMPULAN
7. Guru memberikan evaluasi. Berlangsungnya penerapan
Menurut Sadiman dalam Melyani kebijakan pembelajaran daring
(2017) [15], ada beberapa fakor yang disetiap jenjang pendidiakan yang
menjadi alasan guru memilih salah satunya di jenjang PAUD
menggunakan media pembelajaran video mengakibatkan penurunan pencapaian
animasi yaitu 1) media animasi aspek perkembangan sosial emosional
mempermudah guru untuk pada anak usia dini. Perkembangan
menyampaikan informasi dan pesan prososial menjadi aspek yang paling
kepada anak, 2) media animasi dapat banyak mendapat pengaruh, ketika
memunculkan rasa ingin tahu anak pada anak yang biasanya bersosial dengan
informasi yang disampaikan oleh guru, 3) teman sebaya harus digantikan dengan
media animasi sudah berkembang peran orangtua dan anggota keluarga
dimasyarakat. yang lainnya.
Pencapaian perkembangan sosial Permasalahan aspek sosial
emosional anak di masa pandemi Covid- emosional anak usia dini yang timbul

56
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

sejak pembelajaran daring ini adalah Masa Pandemi Covid-19,” J.


anak kurang bersikap kooperatif, Obs. J. Pendidik. Anak Usia
kurangnya sikap toleransi, kurang Dini, vol. 5, no. 1, p. 452, 2020,
bersosialisasi, emosi anak tidak stabil, doi: 10.31004/obsesi.v5i1.626.
muncul perasaan rindu suasana sekolah, [2] H. Siregar, “Penggunaan Media
dan anak mengalami kekerasan verbal Animasi Untuk Meningkatkan
oleh orang tua karena proses belajaran Kemampuan Sosial Emosional
yang tidak lazim, kecemasan atau Pada Anak Usia Dini 5-6 Tahun
ketakukan jangka panjang, Di Ra Al-Muttaqin 2017/2018,”
kecenderungan depresi, menghindari Doctoral dissertation,
orang-orang di lingkungan sekitarnya, Universitas Islam Negeri
kurang memiki rasa tanggung jawab, Sumatera Utara Medan, 2017.
belum menjalankan kewajiaban, merasa [3] M. E. F. Aga, S. Samidi, and Y.
bosan dengan kegiatan pembelajaran Sujana, “Penggunaan Media
karena monoton, anak hanya ingin Animasi Untuk Meningkatkan
bermain dan membuang-buang waktu, Kemampuan Sosial Emosional
dan sebagainya. Pada Anak Kelompok B TK
Untuk mengembangkan aspek Merpati Pos Tahun Pelajaran
sosial emosional anak usia dini selama 2013/2014,” Kumara Cendekia,
pembelajaran daring agar mencapai vol. 2, no. 1, pp. 30–38, 2014.
optimal adalah dengan memberikan [4] S. Siswanto, “Systematic
stimulasi yang dituang ke dalam Review Sebagai Metode
kegiatan-kegiatan sosial emosional yang Penelitian Untuk Mensintesis
telah disesuaikan dengan indikator- Hasil-hasil Penelitian (Sebuah
indikator standar tingkat pencapaian Pengantar),” Bul. Penelit. Sist.
perkembangan anak PAUD. Salah satu Kesehat., vol. 13, no. 4 Okt,
upaya yang tepat untuk mengembangkan 2010.
aspek sosial emosional anak di masa [5] G. Khan, K. S., Kunz, R.,
pandemi Covid-19 adalah dengan Kleijnen, J., & Antes, “Five
menggunakan media pembelajaran video steps to conducting a systematic
animasi. review,” J. R. Soc. Med., vol.
Kegiatan pembelajaran yang 96, no. 3, pp. 118–121, 2003.
menggunakan video animasi sebagai [6] U. Toseeb, A. Pickles, K.
media pembelajarannya akan menarik Durkin, N. Botting, and G.
perhatian anak dan mampu Conti-Ramsden, “Prosociality
mempengaruhi sikap serta tingkah laku from early adolescence to
anak. Media pembelajaran video animasi young adulthood: A
mampu mengembangkan aspek sosial longitudinal study of
emosional anak karena dapat individuals with a history of
mempengaruhi sikap dan tingkah laku language impairment,” Res.
anak usia dini karena anak akan meniru Dev. Disabil., vol. 62, pp. 148–
tingkah laku serta perbuatan tokoh atau 159, 2017, doi:
karakter yang memainkan peran dalam https://doi.org/10.1016/j.ridd.2
video animasi. 017.01.018.
[7] M. Alifa and S. Salwiah,
DAFTAR PUSTAKA “Stimulasi Perkembangan
[1] H. Wulandari and E. Purwanta, Sosial Emosional Anak Usia 4-
“Pencapaian Perkembangan Anak 5 Tahun Melalui Kegiatan
Usia Dini di Taman Kanak-kanak Kolase Pada Masa Pandemi
selama Pembelajaran Daring di Covid-19 Di Lingkungan

57
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021
Early Childhood Education and Development Journal Hal. 47-58
Program Studi PG-PAUD ISSN 2684-7442
Universitas Sebelas Maret https://jurnal.uns.ac.id/ecedj

Keluarga Kelurahan Tanganpada Animasi Dalam Meningkatkan


Kota Baubau,” Lentera Anak, vol. Kemampuan Sosial Emosional
1, no. 2, pp. 78–84, 2020. Anak Usia Dini Kelompok B2
[8] N. Hasanah and R. Drupadi, Taman Kanak-Kanak Aftihu
“Perilaku Prososial Anak selama Jannah Sukarame Bandar
Pandemi Covid-19,” BUANA Lampung,” Doctoral
Gend. J. Stud. Gend. dan Anak, dissertation, UIN Raden Intan
vol. 5, no. 2, pp. 97–107, 2020. Lampung, 2017.
[9] M. Rahmi, “Penguatan Peran
Keluarga Dalam Mendampingi
Anak Belajar Di Masa Pandemi
Covid-19,” J. Kreat. J. Ilm.
Pendidik. Islam, vol. 9, no. 1, pp.
81–105, 2020.
[10] I. Sofiyanti, R. Adawiyah, M. A.
Pratiwi, N. A. Wardani, I. T.
Rezeki, and Y. Yulianti, “Upaya
Meningkatkan Kecerdasan
Emosional Anak di Masa
Pandemi,” CALL Pap. Semin. Nas.
KEBIDANAN, vol. 1, no. 1, pp.
26–34, 2020.
[11] W. S. Kusuma and P. Sutapa,
“Dampak Pembelajaran Daring
terhadap Perilaku Sosial
Emosional Anak,” J. Obs. J.
Pendidik. Anak Usia Dini, vol. 5,
no. 2, pp. 1635–1643, 2021, doi:
10.31004/obsesi.v5i2.940.
[12] S. Norkhalifah, “Pengaruh
Pembatasan Interaksi Sosial Di
Masa Pandemi Covid-19 Pada
Anak Usia Dini,” pp. 1–4, 2021.
[13] C. A. Sari, E. H. Rachmawanto,
and D. R. I. M. Setiadi,
“Peningkatan Model
Pembelajaran Pengenalan
Binatang Melalui Video
Animasi,” Abdimasku J.
Pengabdi. Masy., vol. 3, no. 2, pp.
57–62, 2020, doi:
10.33633/ja.v3i2.95.
[14] W. E. Hardiyanti, M. Ilham, W.
Ekadayanti, and J. Jafarudin,
“Pelatihan Pembuatan Video
Animasi Gambar ‘Powtoon’ bagi
Guru PAUD,” Abdimas Pedagog.
J. Ilm. Pengabdi. Kpd. Masy., vol.
3, no. 2, pp. 78–86, 2020.
[15] M. Melyani, “Penggunaan Media

58
Volume 3 Nomor 1 Bulan April Tahun 2021

You might also like