Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 13

DAMPAK KEBERADAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

PT KALIMANTAN AGRO PUSAKA TERHADAP PENDAPATAN


DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN MASYARAKAT
DI KABUPATENKAYONG UTARA

Julia*, Jajat Sudrajat, Anita Suharyani


Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Petanian, Universitas Tanjungpura
Email : juliajuni95@gmail.com

ABSTRACK
The development of oil palm plantations is expected to have positiv impact or
good benefits for community. The aims of this study are to describe the impact of PT
Kalimantan Agro Pusaka's oil palm plantations on employment and business
opportunities and to analyze the differences of income and distribution of household
income before and after the PT KAP oil palm plantation. Income differences were
analyzed by using the t test and to analyze the income distribution using the Gini
Ratio value with SPSS version 20. The results of the analysis show that before the
existence of oil palm plantations, the majority of Sungai Paduan worked as farmers,
after the presence of PT KAP oil palm plantations, the community had the
opportunity to work in plantations either as a foreman, harvester, maintenance, etc.
From this work the income of the community becomes more fixed every month,
besides that new businesses also emerge such as food stalls, petrol sellers,
workshops, and others that are used by the surrounding community to increas their
income. Based on the results of the t test stated that there is a significant difference
between community income before and after the existence of plantations and based
on Gini ratio analysis, household income before the plantation is 0.32, its mean that
household income before the plantation was included in the category of moderate
inequality. While household income after the plantation is 0.24, it means that
household income after the plantation is included in the low inequality. This
indicates that the impact of the existence of PT KAP's oil palm plantations had a
positive impact on the surrounding community.
Keywords: Impact, Income, Income Distribution, Kayong Utara Regency,

ABSTRAK
Berkembangnya perkebunan kelapa sawit diharapkan dapat memberikan
dampak atau manfaat yang positif bagi kehidupan masyarakat sekitarnya. Penelitian
ini bertujuan untuk melihat dan mendeskripsikan dampak perkebunan kelapa sawit
PT Kalimantan Agro Pusaka terhadap kesempatan kerja dan kesempatan berusaha,
menganalisis perbedaan pendapatan dan distribusi pendapatan rumah tangga
masyarakat sebelum dan sesudah adanya perkebunan kelapa sawit PT KAP.
Perbedaan pendapatan dianalisis menggunakan uji t dan untuk menganalisis
distribusi pendapatan menggunakan nilai Gini Rasio dengan bantuan program SPSS
versi 20. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebelum adanya perkebunan kelapa
sawit masyarakat Desa Sungai Paduan mayoritas bekerja sebagai petani, setelah
adanya perkebunan kelapa sawit PT KAP, masyarakat memiliki kesempatan bekerja
di perkebunan baik sebagai mandor, pemanen, perawatan, dan lainnya, dari

1
2

perkerjaan tersebut pendapatan masyarakat menjadi lebih tetap setiap bulannya,


selain itu muncul usaha-usaha baru seperti warung-warung sembako, penjual bensin,
membuka bengkel, dan lainnya yang dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk
menambah penghasilan. Berdasarkan hasil uji t terdapat perbedaan pendapatan yang
signifikan antara pendapatan masyarakat sebelum dan sesudah adanya perkebunan.
Berdasarkan analisis gini rasio, pendapatan rumah tangga sebelum adanya
perkebunan memiliki nilai gini sebesar 0,32 artinya pendapatan rumah tangga
masyarakat sebelum adanya perkebunan termasuk kategori ketimpangan sedang.
Sedangkan pendapatan rumah tangga sesudah adanya perkebunan memiliki nilai gini
sebesar 0,24 artinya pendapatan rumah tangga sesudah adanya perkebunan termasuk
kategori ketimpangan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa dampak keberadaan
perkebunan kelapa sawit PT KAP berdampak positif terhadap masyarakat sekitar.
Kata Kunci : Dampak,, Distribusi Pendapatan, Kabupaten Kayong Utara
Pendapatan
PENDAHULUAN sumber pendapatan baru yang
Berkembangnya perkebunan bervariasi. Sebelum dibukanya
kelapa sawit memiliki arti penting bagi kawasan perkebunan di Desa Sungai
pembangunan perkebunan nasional. Paduan misalnya sumber pendapatan
Pengembangan tanaman kelapa sawit masyarakat relatif homogen, yakni
selain mampu menciptakan menggantungkan hidupnya pada
kesempatan kerja yang mengarah pada sektor primer, memanfaatkan sumber
kesejahteraan masyarakat, juga daya alam seperti apa adanya tanpa
sebagai sumber perolehan devisa penggunaan teknologi yang berarti.
negara. Selain itu, kelapa sawit Umumnya masyarakat hidup
merupakan komoditas penting dalam dari sektor pertanian sebagai petani
mendorong perekonomian Indonesia, tanaman pangan terutama padi. Selain
sebagai penghasil devisa Negara, teknologi yang digunakan sangat
kelapa sawit juga merupakan satu sederhana dan monoton sifatnya tanpa
diantara komoditas yang memberikan pemabaharuan. Orientasi usahanya
sumbangan yang sangat berarti dalam juga terbatas kepada pemenuhan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi kebutuhan keluarga serta pendapatan
(Suratmo 2004:115 dalam Nawiruddin yang tidak menentu.
2017). Peluang pengembangan kelapa Peluang usaha juga akan
sawit di Indonesia masih cukup besar menjadi sumber pendapatan yang
dan penyebaran perusahaan memberikan tambahan penghasilan
perkebunan kelapa sawit di Indonesia kepada masyarakat jika mampu
juga sangat luas dibeberapa daerah menangkap peluang usaha yang
antara lain di Aceh, Sumatra, potensial dikembangkan menjadi suatu
Kalimantan, Sulawesi dan Papua. kegiatan usaha yang nyata.
Tanaman kelapa sawit PT Kalimantan Agro Pusaka (PT
merupakan satu diantara komoditi KAP) merupakan perusahaan
perkebunan yang penting karena perkebunan yang bergerak dibidang
memiliki nilai komersil dan prospek perkebunan kelapa sawit. Perkebunan
yang baik untuk dikembangka. melalui ini berdiri pada tahun 2009 dan
produknya yaitu minyak sawit mentah memiliki luas ± 3.500 Ha, dengan
(Pardamean 2011:5-6). Namun disisi jumlah seluruh karyawan sebanyak ±
lain perkebunan kelapa sawit 485 orang, yang terdiri dari asisten,
menyebabkan munculnya sumber- mandor, krani, pemanen, perawatan,
3

dan lainnya. Perkebunan ini terletak di digunakan untuk Membandingan


Desa Sungai Paduan Kecamatan Teluk Pendapatan rumah tangga masyarakat
Batang Kabupaten Kayong Utara. sebelum dan sesudah adanya
Desa Sungai Paduan terdiri atas empat perkebunan kelapa sawit PT KAP.
dusun yaitu Dusun Sinar Selatan, Pertama menghitung pendapatan
Dusun Sinar Barat, Dusun Sinar Utara rumah tangga sebelum dan sesudah
dan Dusun Sinar Timur. Jumlah adanya perkebunan kelapa sawit PT
seluruh masyarakat Desa Sungai Kalimantan Agro Pusaka(Widodo
Paduan pada tahun 2018 berjumlah 1990 dalam Nurafni, dkk 2014):
2.416 jiwa (Prifil Desa Sungai Yrt=( A1+ B2+ B3).............................(1)
Paduan,2018). Sebagian besar luas Dimana:
wilayah Sungai Paduan yang sudah Yrt = Pendapatan total rumah tangga
dimanfaatkan adalah sebagai lahan (Rp/bulan)
perkebunan dan lahan pertanian. A1= Pendapatan pokok rumah tangga
Sehingga sebagian besar mata (Rp/bulan)
pencaharian masyarakat adalah B2 = Pendapatan usaha sampingan
perkebun kelapa, karet, pinang serta (Rp/bulan)
petani padi. Komoditas utama Desa B3 = Pendapatan Anggota Keluarga
Sungai Paduan adalah kelapa, karet Lain ( Rp/bulan)
dan padi. Ketika harga komoditas Setelah itu untuk mengetahui
utama tersebut tidak stabil, akan perbedaan pendapatan rumah tangga
mempengaruhi pendapatan dan sebelum dan sesudah keberadaan
kegiatan perekonomian masyarakat. perkebunan kelapa sawit PT KAP
Sehingga pada tahun 2008/2009 ketika digunakan uji-t yaitu dengan
Perusahaan sawit PT. Kalimantan membandingkan nilai t hitung dengan
Agro Pusaka (KAP) mulai beroperasi, t tabel dengan tingkat kepercayaan
sebagian masyarakat menyambutnya 95%. Uji-t yang dilakukan dengan
dengan baik. Masyarakat berpendapat, pertimbangan (sugiono 2017:196):
beroperasinya perusahaan sawit di a) Apakah dua rata-rata tersebut
Desa mereka akan menyerap angkatan berasal dari dua sampel yang
kerja serta meningkatkan pendapatan jumlahnya sama atau tidak
rumah tangga masyarakat Desa Sungai b) Apakah varians data dari dua
Paduan. sampel itu homogen atau tidak.
Untuk menjawab pertanyaan
tersebut perlu dilakukan pengujian
METODE PENELITIAN
homogenetis varians. Pengujian
Metode yang digunakan pada
homogenetis varians digunakan uji
penelitian ini adalah metode survei.
F dengan rumus sebagai berikut:
Lokasi penelitian ditentukan secara
Varianterbesar
sengaja (Purposive) yaitu di Desa F= ............................
Varian terkecil
Sungai Paduan Kabupaten Kayong
(2)
Utara karena Desa Sungai paduan
Setelah diketahui varians dan
adalah lokasi keberadaan perkebunan
jumlah sampel maka baru diketahui
kelapa sawit PT Kalimantan Agro
dapat menggunakan rumus satu atau
Pusaka. Sampel dalam penelitian ini
dua, sebagai berikut:
yaitu sebanyak 41 responden yang
Rumus 1 : Separated Varians
diambil dengan menggunakan rumaus
slovin. Metode analisis yang
4

X ₁−X ₂ berjenis kelamin laki-laki, yaitu


t=

√ S 2 2
S ....................................... sebanyak 38 orang (93%), namun ada
1 2
+ juga responden perempuan yaitu
n₁ n₂ sebanyak 3 orang (7%). Hasil ini
(3) mengindikasikan bahwa jumla
Atau rumus 2 : polled Varians responden di Desa Sungai Paduan
t=
X ₁−X ₂
√ n ₁−1 ¿ S 1 +(n ₂−1)S 2
2
1
2 n₂
+
1
n₂
¿
[ ] lebih banyak responden yang berjenis
kelamin Laki-Laki dalam
n ₁+n ₂ melakakukan aktivitas pekerjaan, hal
..................(4) ini juga dikarenakan populasi dan
Dalam ini analisis data sampel yang diambil perkepala
dilakukan dengan menggunakan keluarga. Karyawan laki-laki memiliki
bantuan program SPSS versi 20 fisik mental yang kuat serta lebih
Untuk menganalisis distribusi cenderung berkompeten dan mampu
pendapatan masyarakat menggunakan menghadapi beban kerja yang lebih
nilai gini rasio dengan rumus (Lincolin besar dibandingkan karyawan
Aryad, 2010:290) : perempuan. Karyawan perempuan
n yang ada diperkebunan sebagian besar
GR=1−∑ ¿ ¿......(5) hanya bekerja dibagian perawatan
1
Atau seperti pemupukan.
n
GR=1−∑ f i ( Y i+ 1 Y i ).............................. Agama
1
Untuk mengetahui jumlah
karakteristik responden berdasarkan
(6) Agama, dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 2. Karakteristik responden


HASIL DAN PEMBAHASAN Menurut Agama
Deskripsi Karakteristik Responden Agama
Jenis Kelamin
Responden Jlh Persentase (%)
karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel Islam 36 88
berikut ini: Non Islam 5 12
Total 41 100
Tabel 1. Karakteristik Responden
Sumber: Data diolah (2019)
Berdasarkan Umur
Berdasarkan Tabel 2 dapat
Jenis Kelamin
Responden(L/P dilihat dari 41 orang responden di
) Jlh Persentase(%) peroleh dsitribusi responden sebanyak
36 orang (88%) beragama islam,
Laki-laki 38 93
sedangkan lainnya sebanyak 5 orang
Perempuan 3 7 (12%) beragama non islam.
Total 41 100 Berdasarkan data di atas dapat
Sumber: Data diolah (2019) disimpulkan bahwa mayoritas
reponden dalam penelitian ini
Berdasarkan tabel 1 tersebut beragama Islam. Meskipun mayoritas
menunjukan bahwa sebagian besar beragama islam namun masyarakat
responden dalam penelitian ini
5

disana tetap hidup berdampingan mengembangkan usahanya sehingga


dengan aman, serta memiliki dapat meningkatkan pendapatannya.
kesempatan kerja dan beusaha yang Usia produktif diindikasikan dengan
sama. kemampuan yang masih energik
dalam bekerja, sedangkan usia lanjut
Umur kemampuan tersebut lebih rendah.
Umur merupakan data yang Namun yang berusia lanjut akan lebih
sangat penting, karena umur erat berpengalaman dalam bekerja.
kaitannya dengan perilaku seseorang
misalnya kesehatan, kelahiran,
kematian, Kegiatan ekonomi dan Pendidikan
sebagainya. Umumnya seseorang yang Tingkat pendidikan adalah
berumur muda dan sehat akan jenjang pendidikan yang ditempuh
mempengaruhi kemampuan berfikir oleh responden. Tingkat pendidikan
lebih maju, dinamis dan lebih kuat yang ditempuh oleh kedua kelompok
serta lebih bersemangat dibandingkan masyarakat ini juga beragam. Semakin
dengan seseorang yang umurnya lebih tinggi pendidikan formal
tua, dimana kemampuan kerja responden, maka pengetahuan dan
seseorang akan bertambah dan pada wawasannya semakin luas serta cara
suatu tingkat umur tertentu akan mulai berfikirnya akan semakin rasional.
menurun. Karekteristik responden Untuk lebih jelasnya pengelompokan
berdasarkan umur dapat dilihat pada pendidikan yang ditempuh yang
tabel berikut. ditempuh responden dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel 3. Karakteristik Responden
Menurut Umur
Tabel 4 Karakteristik Responden
Umur
Berdasarkan Pendidikan yang
Responden Persentase
di Tempuh
(thn) Jlh (%)
Pendidikan
25 – 35 13 32 Responden Persentase
36 – 47 25 61 (thn) Jlh (100)
> 47 3 7
0–4 15 37
Total 41 100
Sumber: Data diolah (2019) 5–9 18 44
>10 8 20
Berdasarkan tabel 4 di atas Total 41 100
sebanyak 25 orang (61%) termasuk Sumber : Data diolah, (2019)
dalam usia produktif 36-47 tahun. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa
masyarakat Desa Sungai Paduan Berdasarkan tabel di atas
masih termasuk dalam usia prosuktif pendidikan masyarakat responden
kemampuan fisik dan kemampuan sebagian besar menempuh pendidikan
berfikir masyarakat di Desa Sungai 0 sampai 9 tahun, dapat dikatakan
Paduan masih dalam kondisi yang pendidikan responden mayoritas
produktif, dengan demikian reponden berpendidikan tidak tamat SD sampai
dalam penelitian ini memiliki potensi SMP/Sederajat yaitu sebanyak
yang cukup besar untuk sebanyak 18 orang responden atau
memaksimalkan pekerjaan dan sebesar 44 Persen. Berdasarkan
6

penelitian yang dilakukan responden Tabel di atas menunjukkan bahwa


umumnya telah menempuh pendidikan jumlah tanggungan keluarga
dan memiliki pengetahuan dasar untuk responden lebih dominan tanggunagan
sesuatu hal yang baru, seperti berani keluarganya 3 sampai 4 orang
mengambil kesempatan yang ada keluarga yaitu sebanyak 22 orang
dengan masuknya perkebunan kelapa responden dengan persentase 54
sawit PT Kalimantan Agro Pusaka persen. Berdasarkan data dapat
serta dapat mengembangkan kegiatan disimpulkan bahwa responden dalam
atau usahanya, meskipun masih penelitian ini termasuk dalam keluarga
tergolong rendah. Hal ini juga yang kecil. Pada umumnya semakin banyak
membuat masyarakat Desa Sungai jumlah anggota keluarga yang
Paduan sebagian besar hanya dapat ditanggung oleh responden cenderung
bekerja dibagian perawatan, pemanen meningkatkan peneluaran responden,
di perkebunan. Jika dilihat dari namun dengan banyaknya jumlah
berbagai pekerjaan yang sangat anggota keluarga berati semakin besar
ditentukan oleh pendidikan maka pula kontribusi yang diberikan
sebagian besar masyarakat desa hanya terhadap keluarga seperti membatu
memiliki kesempatan sebagai buruh mencari kerja untuk meningkatkan
perawatan yang paling banya. pendapatan keluarga. tidak sedikit juga
anak-anak di Desa Sungai Paduan
yang berumur >16 tahun yang tidak
Tanggungan Keluarga memiliki keinginan sekolah serta tidak
Jumlah tanggungan keluarga melanjutkan pendidikan ke perguruan
merupakan semua anggota keluarga tinggi, memilih untuk membatu orang
yang tinggal dan hidup dalam satu tua seperti ikut bekerja di perkebunan
rumah dan menjadi tanggung jawab Kelapa Sawit.
kepala keluarga. Jumlah keluarga
semakin besar menyebabkan Dampa Keberadaan Perkebunan
seseorang memerlukan tambahan Kelapa Sawit PT Kalimantan Agro
pengeluaran atau kebutuhan Pusaka Terhadap Masyarakat Desa
penghasilan yang lebih tinggi untuk Sungai Paduan
membiayai kehidupannya.
Dampak merupakan suatu
perubahan yang terjadi sebagai akibat
Tabel 5 Karakteristik Responden suatu aktivitas (Otto Soemarwoto,
Berdasarkan Jumlah 1999 dalam I Ketut R.S 2009).
Tanggunagan Keluarga Keberadaan suatu industri sebenarnya
Tanggungan memiliki dampak positif, meskipun
Keluarga juga memiliki dampak negatif bagi
(Org) Jlh Persentase (%)
kehidupan masyarakat sekitarnya.
1- 2 15 37 Dampak keberadaan perkebunan
kelapa sawit PT Kalimantan Agro
3-4 22 54 Pusaka dapat dilihat dari kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha yaitu:
>5 4 10

Total 41 100 1. Kesempatan Kerja


Sumber : Data diolah, (2019) Keberadaan suatu perkebunan
kelapa sawit di suatu daerah, membuat
terjadinnya perubahan didalam
7

masyarakat, perubahan tersebut bisa pekerjaan sampingan bagi sebagian


dalam bentuk perubahan secara sosial masyarakat yang sudah bekerja di
dan ekonomi, satu diantara bentuk dari pekebunan kelapa sawit tersebut.
perubahan ekonomi adalah Selain itu, keberadaan perkebunan
kesempatan kerja yang diberikan kelapa sawit juga memberikan peluang
perusahaan tersebut kepada kerja bagi anak-anak muda yang tidak
masyarakat lokal dimana perusahaan melanjutkan pendidikan keperguruan
tersebut beraktifitas. Kesempatan kerja tinggi untuk bekerja diperkebunan
akibat keberadaan perkebunan kelapa baik sebagai mandor dan lainnya dari
sawit tersebut seperti menjadi pada menganggur.
karyawan harian tetap (KHT),
karyawan harian lepas (KHL), dan 2. Kesempatan Berusaha
borongan. Pekerjaan yang ada di Keberadaan sebuah perkebunan
perkebunan kelapa sawit secara umum di suatu daerah tentunya akan
bekerja di lapangan sebagai menciptakan suatu alternatif tambahan
pemanen(memetik buah sawit), dan untuk dijadikan sebagai sumber
perawatan (meliputi: pemupukan, penghidupan bagi masyarakat di
penyemprotan hama, pembersihan daerah tersebut. Kegiatan-kegiatan
lahan, dsb) yang dapat dimanfaatkan dari perkebunan tersebut akan
oleh masyarakat Desa Sungai Paduan berpengaruh dengan terbukannya
untuk bekerja sehingga dapat peluang peluang usaha bagi
meningkatkan pendapatan dari masyarakat. Hal ini sejalan dengan
sebelumnya. penelitian yang dilakukan Nawiruddin
Sebelum adanya perkebunan (2017) bahwa dengan adanya
kelapa sawit PT Kalimantan Ago perkebunan kelapa sawit maka banyak
Pusaka masyarakat Desa Sungai bermunculan sumber-sumber
Paduan mayoritas bekerja sebagai pendapatan baru bagi masyarakat
petani yaitu petani padi dan tidak seperti warung/kedai, toko-toko,
sedikit juga masyarakat baik anak- warung-warung kelontong dan
anak muda maupun yang sudah bengkel mobil/motor. Dalam hal ini
berkeluarga bekerja diluar daerah keberadaan perkebunan kelapa sawit
mereka seperti menjadi penambang telah meningkatkan sumber mata
emas, kerja kayu dan sebagainya demi pencaharian masyarakat dalam
untuk membantu dan menambah struktur ekonomi di sekitar Kecamatan
pendapatan rumah tangga mereka. Long Kali. Serta penelitian yang
Setelah adanya perkebunan kelapa dilakukan Yamani (2017) yaitu
sawit PT Kalimantan Agro Pusaka ini, pembangunan perkebunan hutan
banyak masyarakat yang menjadi tanaman industri dapat menciptakan
karyawan di perkebunan tersebut baik lapangan usahan serta meningkatkan
menjadi karyawan harian lepas, tetap, pendapatan. Walaupun jenis usaha
maupun borongan karena pendapatan yang dimanfaatkan oleh masyarakat
dari bekerja di perkebunan ini lebih setempat masih tergolong dalam
tetap bila dibandingkan bertani dan intensitas dan skala kecil, namun dapat
bekerja diluar yang pendapatannya memberikan pengaruh positif bagi
tidak tetap yang kadang-kadang perekonominan masyarakat. Dari hasil
mendapat penghasilan dan bahkan ada pengamatan pada reponden, mereka
yang tidak ada penghasilan, dan memanfaatkan peluang yang ada
sekarang bertani padi menjadi seperti berdagang, membuka warung-
8

warung, bengkel, berjualan bensin. Pendapatan Rumah Tangga


Peluang usaha yang tercipta ini Responden Sebelum dan Sesudah
merupakan dampak yang positif dari Adanya Perkebunan Kelapa Sawit
adanya perkebunan tersebut. PT KAP
Keberadaan perkebunan PT Umumnya rumah tangga terdiri
Kalimantan Agro Pusaka ini dari seorang kepala rumah tangga dan
dapatmenciptakan peluang kerja bagi beberapa orang anggotanya. Rumah
masyarakat setempat, dengan peluang tangga terdapat kepala rumah tangga
kerja yang tercipta dimanfaatkan oleh yaitu orang yang paling
mayarakat untuk bekerja dan bertanggungjawab terhadap rumah
menambah penhasilan dan dapat tangga tersebut, sedangkan anggota
memperbaiki perekonomian mereka. rumah tangga adalah mereka yang
Meningkatnya perekonomian hidup dalam satu atap dan atau
masyarakat dengan kata lain menjadi tanggung jawab kepala rumah
meningkatnya pendapatan maka, tangga yang bersangkutan. Menenuhi
secara tidak langsung meningkat juga kebutuhan hidup, rumah tangga
daya beli masyarakat. Meningkatnya memperoleh pendapatan dari berbagai
daya beli masyarakat tentunya akan sumber baik dari sektor pertanian
mendorong terciptanya peluang- maupun non pertanian. Pendapatan
peluang usaha baru untuk memenuhi rumah tangga merupakan penghasilan
kebutuhan masyarakat, seperti yang di peroleh dari seluruh anggota
munculnya usaha warung sembako, rumah tangga dalam satu rumah yang
warung es, bengkel, penjual bensin, digunakan untuk memenuhi kebutuhan
dan sebagainya yang dapat bersama
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk Pendapatan rumah tangga adalah
dapat meningkatkan pendapatannya. pendapatan/penghasilan yang diterima
Menurut salah satu responden yaitu oleh rumah tangga bersangkutan baik
Amen pemilik warung sembako yang yang berasal dari pendapatan rumah
sudah cukup lama, menjelaskan bahwa tangga maupun pendapatan anggota
keberadaan perkebunan PT rumah tangga (Moenir dalam Nurafni
Kalimantan Agro Pusaka sangatlah dkk 2014). Pendapatan rumah tangga
membantu dalam meningkatkan dapat diketahui dengan menjumlahkan
pendapatannya karena daya beli semua sumber pendapatan. Total
mayarakat disana mulai meningkat pendapatan rumah tangga responden
sehingga meningkatkan daya jual dalam penelitian ini adalah seluruh
barang di warungnya. pendapatan yang diterima oleh
responden dalam kurun waktu satu
bulan dan dinyatakan dalam rupiah.

Tabel 6. Total Pendapatan rumah tangga Utama, Sampingan Responden Sebelum


dan Sesudah Adanya Pekebunan Kelapa Sawit PT Kalimantan Agro
Pusaka
Pendapatan
Uraian
Sebelum(Rp) Sesudah(Rp)
Utama 64.206.009 191.802.383
Sampingan 58.904.667 34.753.750
Anggota keluarga Lain 24.550.000 41.708.000
9

Total 147.660.676 268.264.133


Rata-rata 3.601.480 6.543.028
Sumber : Data diolah, (2019)

Hasil olahan data tersebut dapat pendapatan rumah tangganya karena


disimpulkan bahwa pendapatan pendapatan utama mereka yang kecil
pendapatan responden sebelum adanya dan tidak menentu. Bila dibandingkan
perkebunan kelapa sawit PT pendapatan rumah tangga setelah
Kalimantan Agro Pusaka lebih kecil, adanya perkebunan kelapa sawit PT
sebelum adanya perkebunan kelapa Kalimantan Agro Pusaka pendapatan
sawit hal ini sejalan dengan penelitian pendapatan rumah tangga responden
yang dilakukan oleh Santi (2017) lebih besar dan pendapatan
bahwa setelah adanya perkebunan perbulannya juga lebih tetap
kelapa sawit berdampak positif dengan dibandingkan dengan pendapatan
penambahan pendapatan yang rumah tangga responden sebelum
terjadi .dampak perkebunan kelapa adanya perkebunan kelapa sawit PT
sawit ini responden juga banyak yang Kalimantan Agro Pusaka.
bekerja sampingan untuk menambah

Perbandingan Pendapatan Rumah berdistribusi normal atau tidak.


Tangga Responden Setelah dilakukan analisis normalitas
Perbandingan pendapatan rumah data, data dalam penelitian ini
tangga responden sebelum dan berdistribusi normal, nilai sig>0,05
sesudah adanya perkebunan kelapa yang artinya kedua kelompok
sawit PT Kalimantan Agro Pusaka responden tersebut datanya
diketahui dengan cara menganalisis berdistribusi normal.
statistik rata-rata pendapatan rumah Berdasarkan analisis data
tangga responden sebelum dan menunjukkan bahwa nilai p(t hitung) =
sesudah dengan menggunakan uji t 0,000 atau p<0,05 yang artinya
berpasangan dengan bantuan program terdapat perbedaan signifikan antara
SPSS 20. Uji t dalam penelitian ini pendapatan rumah tangga masyarakat
digunakan untuk mengetahui sebelum dan sesudah adanya
perbedaan rata-rata pendapatan rumah perkebunan kelapa sawit PT
tangga responden sebelum dan Kalimantan Agro Pusaka. Berikut rata-
sesudah adanya perkebunan kelapa rata pendapatan rumah tangga
sawit PT KAP Sungai Paduan. masyarakat sebelum dan sesudah
Sebelum melakukan uji t statistik, adanya perkebunan kelapa sawit PT
harus di lakukan uji normalitas data Kalimantan Agro Pusaka.
untuk mengetahui apakah data

Tabel 8. Rata-rata Perbedaan Pendapatan Responden


Pendapatan
Uraian Kenaikan(%)
Sebelum(Rp) Sesudah(Rp)
Pendapatan total rumah tangga 147.660.676 268.264.133 82
10

responden (Rp/Bln)
Pendapatan rata-rata rumah tangga
3.601.480 6.543.028 82
responden (Rp/Bln)
Sumber :Data Primer diolah (2019)
Berdasarkan tabel di atas banyak digunakan oleh
diketahui bahwa rata-rata pendapatan langsung menghitung jumlah
rumah tangga responden sebelum penghasilan yang diterima oleh
lebih rendah (Rp 3.601.480) dari rata- setiap individu atau rumah
rata pendapatan rumah tangga tangga tanpa
responden setelah adanya perkebunan mempermasalahkan cara
kelapa sawit PT Kalimantan agro mendapatkan penghasilan
Pusaka (Rp 6.543.028). Hasil tersebut tersebut. Distribusi pendapatan
dapat disimpulkan bahwa keberadaan merupakan adanya
perkebunan kelapa sawit PT ketidakmerataan pendapatan
Kalimantan Agro Pusaka berdampak antar kelompok dalam
positif terhadap peningkatan masyarakat (Todaro dan
pendapatan rumah tangga masyarakat Smith,2003:222). Distribusi
Desa Sungai Paduan, karena diketahui pendapatan masyarakat Desa
pendapatan rumah tangga masyarakat Sungai Paduan sebelum dan
setelah adanya perkebunan kelapa sesudah adanya perkebunan
sawit PT KAP lebih besar dan kelapa sawit PT Kalimantan
meningkat hampir 82% di bandingkan Agro Pusaka dapat dilihat
pendapatan rumah tangga sebelum sebagai berikut:
adanya perkebunan kelapa sawit PT Distribusi Pendapatan Rumah
KAP, hal ini sejalan dengan penelitian Tangga Sebelum adanya
yang dilakukan oleh Agusniarti (2015) Perkebunan Kelapa Sawit PT KAP
yaitu terjadi perubahan penigkatan Hasil perhitungan gini
pendapatan masyarakat sebelum rasio pada pendapatan rumah
adanya PKS ynag diperoleh dari tangga responden sebelum
pekerjaan utama sebagai karyawan adanya perkebunan kelapa
maupun dari usaha-usaha yang tercipta sawit PT KAP menunjukkan
seperti warung-warung dan usaha nilai gini sebesar 0,32
lainnya. Jika dilihat dari rata-rata Berdasarkan kriteria nilai
pendapatan responden sebelum adanya koefisien gini pada pendapatan
perkebunan kelapa sawit PT KAP rumah tangga responden
yaitu sebesar Rp 3.601.480/bln/rumah sebelum adannya perkebunan
tangga masih berada di atas Upah kelapa sawit lebih dari 0,3
Umum Regional (UMR) di Kabupaten yaitu masuk dalam tingkat
Kayong Utara yaitu Rp 2.501,850, ketimpangan sedang. Jika
yang artinya pendapatan rumah tangga dilihat dari rata-rata
responden sebelum adanya pendapatan responden sebelum
perkebunan kelapa sawit PT KAP adanya perkebunan kelapa
Pusaka tingkat ketimpangannya sawit PT KAP yaitu sebesar Rp
sedang atau dengan kata lain tidak 3.601.480/bln/rumah tangga
merata dalam kemiskinan. masih berada di atas Upah
Distribusi Pendapatan Umum Regional (UMR) di
Distribusi pendapatan Kabupaten Kayong Utara yaitu
merupakan ukuran yang Rp 2.501,850, yang artinya
11

pendapatan rumah tangga dibandingkan dengan nilai


responden sebelum adanya UMR di Kabupaten Kayong
perkebunan kelapa sawit PT Utara karena rata-rata
Kalimantan Agro Pusaka pendapatan rumah tangga
tingkat ketimpangannya responden diatas Rp 2.501,850.
sedang atau dengan kata lain Ketimpangan distribusi
tidak merata dalam pendapatan juga dapat
kemiskinan. digambarkan dengan kurva
Distribusi Pendaptan Rumah lorenz. Koefisien Gini bernilai
Tangga Setelah Adanya PT KAP antara 0 sampai dengan 1 yang
Hasil perhitungan gini merupakan rasio antara luas
rasio dengan menggunakan area antara kurva Lorenz
rumus gini rasio pada dengan garis kemerataan
pendapatan rumah tangga sempurna. Koefisien Gini yang
responden setelah adanya rendah mengindikasikan
perkebunan kelapa sawit PT bahwa distribusi pendapatan
Kalimantan Agro Pusaka semakin merata, dan
menunjukkan nilai gini sebesar sebaliknya semakin besar
0,24, yang artinya berdasarkan koefisien Gini
kriteria nilai koefisien gini mengindikasikan distribusi
pada pendapatan rumah tangga yang semakin timpang
responden lebih kecil dari 0,3 (senjang) antar kelompok
atau masih dalam kategori penerima pendapatan. Lebih
ketimpangan rendah, artinya jelasnya kondisi pendapatan
pendapatan rumah tangga rumah tangga sebelum dan
responden sesudah adanya sesudah adanya perkebunan
perkebunan kelapa sawit PT kelapa sawit, dapat dilihat pada
Kalimantan Agro Pusaka tidak gambar berikut.
merata dalam kemiskinan jika

Gambar 1. Kurva Lorenz


12

1.20

1.00

0.80

Garis kemerataan
0.60
Sebelum
Sesudah
0.40

0.20

0.00
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20

Sumber : Data diolah (2019)

Berdasarkan gambar 1 kurva Kesimpulan hasil dalam


Lorens dapat dilihat apabila semakin penelitian ini dapat ditarik beberapa
dekat pada garis pemerataan maka kesimpulan yaitu:
semakin merata pendapatan yang 1. Terbukanya lapangan pekerjaan
diperoleh rumah tangga, apabila baru seperti menjadi mandor,
semakin jauh dari garis pemerataan pemanen, perwat dan sebagainya.
maka makin timpang (tidak merata) Selain itu terciptanya peluang-
pendapatan yang diperoleh oleh rumah peluang usaha seperti membuka
tangga. Jika dilihat dari kurva lorenz bengkel, menjual bensin
diatas yang paling dekat dengan garis (BBM),warung-warung, dan
kemerataan adalah rumah tangga sebagainya.
sesudah adanya perkebunan kelapa 2. Terjadi perbedaan yang nyata
sawit PT Kalimantan Agro Pusaka. pada pendapatan rumah tangga
Artinya bahwa pendapatan rumah sebelum dan sesudah adanya
tangga masyarakat sesudah adanya
perkebunan kelapa sawit PT
perkebunan kelapa sawit PT
Kalimantan Agro Pusaka relatif Kalimantan Agro Pusaka yang
merata dan termasuk dalam kategori mengalami kenaikan sebesar 82%.
ketimpangan rendah. Jika 3. Terjadi perubahan distribusi
dibandingkan dengan pendapatan pendapatan rumah tangga
rumah tangga sebelum adanya masyarakat kearah yang lebih
perkebunan PT KAP yang kurvanya merata yaitu dari tingkat
sedikit melengkung lebih jauh dari
ketimpangan sedang (o,32)
garis kemerataan, yang menandakan
bahwa pendapatan responden sebelum ketingkat ketimpangan rendah
adanya perkebunan kelapa sawit PT (0,24)
KAP masuk dalam tingkat
ketimpangan sedang.
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
13

Yamani, Akhmad. 2017. Pengaruh Indragiri Hulu. Jom Faperta,


Keberadaan PT Hutan Ketapang 2(2), 7-16
Industri Terhadap Pendapatan
Rumah Tangga Masyarakat di Nurafni, Yusmini, dan Maharani E.
Kecamatan Kendawangan 2014. Struktur dan Tingkat
Kabupaten Ketapang. Jurnal Pendapatan Rumah Tangga
Social Economic of Petani Karet di Desa Sungai
Agriculture,6(1),72-84. Jalau, Kecamatan Kampar
Utara,Kabupaten Kampar. Jom
Agusniarty.2015. Dampak Keberadaan Faperta, 1(2), 2-15.
Perkebunan Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit(PKS) PT Karya Sugiyono. 2017. Metode Penelitian
Karya Abadi Sama Sejati Kuantitatif, Kualitatif dan R&D
(KASS) terhadap Sosial Bandung: Alfabeta.
Ekonomi Masyarakat di sekitar
Kecamatan Pujud Kabupaten Santi. 2018. Dampak Perkebunan
Rokan Hilir. Jom Faperta,2(2) Kelapa Sawit Terhadap Kondisi
Sosial Ekonomi Masyarakat di
BPS. 2018. Kabupaten Kayong Utara Desa Palem Jaya Kecamatan
dalam Angka. Kayong Utara: Parindu Kabupaten Sanggau.
Badan Pusat Statistik Jurnal Curvanomic, 7(2).

Arsyad, Lincolin. 2010. Ekonomi Sudiarditha, K.I.R 2009. Analisis


Pembangunan: Edisi kelima. Dampak Usaha Industri Kecil
Yogyakarta: STIM YKPN Terhadap Pendapatam dan
Distribusi Pendapatan Rumah
Nurafni, Eliza, dan Tety. E. 2015. Tangga Masyarakat Sekitarnya
Distribusi Pendapatan Petani Jurnal Lingkungan dan
Kelapa Sawit Pola Plasma di Pembangunan, 18(2), 140-149
Desa Kerubung Jaya Kecamatan
Batang Cenaku Kabupaten Todaro M. Dan Smith S.C. 2003.
Pembangunan Ekonomi Dunia
Ketiga. Jakarta:Erlangga.

You might also like