Professional Documents
Culture Documents
Perilaku Produsen
Perilaku Produsen
Teori perilaku produsen adalah pemikiran mengenai bagaimana cara produsen dalam
membuat barang dan jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan. Dalam kehidupan
sehari-hari pasti akan menemui banyak orang yang melakukan kegiatan produksi yaitu
membuat barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi orang-orang yang menghasilkan barang dan
jasa disebut dengan produsen. Produsen membuat barang dan jasa dengan tujuan untuk
dijual kepada konsumen lalu ia akan mendapatkan laba.
Ada berbagai macam analisis yang akan digunakan oleh para pembuat barang dan jasa
agar mereka bisa mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Berbagai teori perilaku
produsen akan membantu untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan menghindar
kerugian.
Seorang produsen akan berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang besar.
Produsen sebaiknya mengetahui bagaimana perilaku yang harus mereka lakukan agar bisa
mendapatkan keuntungan besar dan juga mengupayakan agar usaha yang dilakukannya bisa
bertahan dalam waktu yang lama.
Pada saat akan memasuki dunia ekonomi dan akan berperan sebagai produsen maka
sebaiknya mempelajari bagaimana perilaku seorang produsen. Ada berbagai macam teori
yang bisa dipelajari dengan tujuan agar bisa mendapatkan laba. Penguasaan terhadap
bagaimana perilaku produsen di dunia ekonomi akan membantu dalam mengembangkan
usaha.
Dalam ilmu ekonomi secara umum ada tiga teori perilaku produsen yang sering dibahas.
Teori tersebut adalah mengenai biaya produksi, pertambahan hasil produksi yang semakin
berkurang serta kurva kemungkinan produksi. Supaya bisa mendapatkan keuntungan dan
terhindar dari kerugian, ketiga teori tersebut harus dipahami oleh produsen.
Pertama, biaya produksi menjadi salah satu bahasan dalam teori perilaku produsen.
Teori ini menggambarkan bahwa dalam membuat barang atau jasa ada dua jenis biaya yaitu
biaya tetap dan biaya variabel. Kedua biaya ini harus diperhatikan karena akan
mempengaruhi biaya total dalam kegiatan produksi yang dilakukan. Biaya tetap contohnya
adalah mesin, gedung, peralatan dan sebagainya yang jumlahnya tidak bertambah saat
jumlah barang dan jasa berubah. Contoh dari biaya variabel adalah bahan baku, yang
jumlahnya akan sangat tergantung jumlah Seseorang yang membuat barang dalam jumlah
banyak maka biaya variabel misalnya bahan bakunya menjadi banyak juga.
Kedua, teori perilaku produsen harus memperhatikan pertambahan hasil yang
berkurang. Saat produsen menambah tenaga kerja maka hasil produksi umumnya akan
meningkat. Penambahan tenaga kerja akan membuat hasil produksi terus bertambah. Pada
jumlah tertentu jika terus menerus menambah tenaga kerja maka tidak akan menambah
hasil produksi. Hal ini bisa dikarenakan tenaga kerja yang ada di perusahaan sangat banyak
jumlahnya. Hal tersebut akan menjadikan masalah pembengkakan biaya tetapi tidak
menambah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan.
Teori ketiga adalah tentang kemungkinan produksi. Teori tersebut menggambarkan
bahwa setiap perusahaan memiliki pilihan untuk menentukan barang dan jasa apa yang
ingin dibuat. Keterbatasan jumlah bahan baku, tenaga kerja dan lain-lain yang termasuk
dalam faktor produksi menjadi pertimbangan produsen dalam memilih barang atau jasa
yang akan diproduksi.