Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 1

4.

Bawang Merah dan Bawang Putih


Dahulu kala, hiduplah Bawang Putih dan saudara tirinya, Bawang Merah. Ibu Bawang
Putih meninggal ketika ia masih bayi. Kemudian ayahnya menikah lagi dengan
wanita lain dan memiliki anak bernama Bawang Merah.

Tak berselang lama, ayahnya pun meninggal. Setelah itu, kehidupan Bawang Putih
amat menyedihkan. Kesehariannya, Bawang Putih selalu diminta untuk mengerjakan
seluruh pekerjaan rumah termasuk mencuci baju.

Suatu hari ketika sedang mencuci, baju ibu tiri Bawang Putih hanyut. Bawang Putih
pun bingung sampai akhirnya bertemu dengan seorang nenek yang mengatakan
kalau ia menyimpan baju yang hanyut itu dan akan mengembalikannya dengan satu
syarat. Bawang Putih harus membantu mengerjakan pekerjaan rumah. Bawang Putih
pun menuruti.

Setelah selesai, nenek itu mengembalikan baju ibu tirinya. Nenek itu juga
memberinya hadiah. Bawang Putih harus memilih salah satu labu untuk dibawa
pulang, ada labu besar dan labu kecil. Bawang Putih memilih yang kecil. Sesampainya
di rumah alangkah terkejutnya ia beserta ibu dan saudara tirinya, ternyata labu itu
berisi banyak perhiasan.

Keesokan harinya, Bawang Merah melakukan hal yang sama seperti Bawang Putih. Ia
pura-pura menghanyutkan pakaiannya. Kemudian, memilih labu yang besar. Ketika
dibuka labu itu malah berisi ular.

Bawang Merah dan ibunya pun merasa itu adalah bentuk teguran dari Tuhan untuk
mereka karena sudah memperlakukan Bawang Putih layaknya seorang pembantu.
Mereka menyadari semua kesalahannya selama ini pada Bawang Putih dan meminta
maaf.

Pesan moral: Tidak boleh berperilaku buruk terhadap orang lain dan memiliki sifat
serakah.

You might also like