Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

SURVEI KONSUMSI PANGAN

“KECUKUPAN GIZI INDIVIDU BERDASARKAN HASIL SURVIE”


Dosen Pembingbing : Ni Komang Wiardani, SST,M.Kes

Oleh Kelompok : 10
1. I Made Yudit Darma Wiyasa ( P07131122006 )
2. Ni Putu Aisa Mahendra Putri ( P07131122015 )
3. Ni Wayan Ayu Suardiantari ( P07131122035 )
4. Ida Ayu Cahaya Arsita Dewi ( P07131122039 )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN GIZI
2023
LAMPIRAN PENGESAHAN
LAMPIRAN PENGESAHAN MATA KULIAH SURVEI KONSUMSI PANGAN

Makalah Berjudul “ Kecukupan Gizi Individu Berdasarkan Hasil Survei “ ini telah di
setujui dan disahkan pada tanggal 23 Agustus 2023

Oleh :

I Made Yudit Darma Wiyasa ( P07131122006 )


Ni Putu Aisa Mahendra Putri ( P07131122015 )
Ni Wayan Ayu Suardiantari ( P07131122035 )
Ida Ayu Cahaya Arsita Dewi ( P07131122039 )

Disetujui Oleh
Dosen Mata Kuliah

Ni Komang Wiardani, SST,M.Kes


NIP : 196703161990032002

i
KATA PENGANTAR

Om swastiyastu

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan makalah Survei Konsumsi Pangan dengan judul
“KECUKUPAN GIZI INDIVIDU BERDASARKAN HASIL SURVIE “ dengan baik dan
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
dari mata kuliah Survei Konsumsi Pangan . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan ktentang definisi,metode survei , kelebihan dan kekurangan, baik
bagi pembaca dan juga bagi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini baik secara langsung maupuntidak
langsung.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Demikian yang dapat penulis sampaikan,penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca.

Om, Shanti, Shanti, Shanti, Om

Denpasar, 21 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LAMPIRAN PENGESAHAN ............................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Umum ............................................................................................................................. 2
1.4 Manfaat Makalah...................................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian .................................................................................................................................... 3
2.2 Metode Survei.............................................................................................................................. 4
2.3 Kelebihan Dan Kekurangan ( Setiap Metode ) ........................................................................ 7
2.4 Cara Pengumpulan Data Survei Konsumsi ........................................................................... 11
BAB III................................................................................................................................................. 12
PENUTUP............................................................................................................................................ 12
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 12
3.2 Saran .......................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Nutrisi adalah proses dimana tubuh menggunakan makanan yang biasanya dikonsumsi melalui
pencernaan, penyerapan, pengangkutan, penyimpanan, metabolisme dan sekresi zat yang tidak
digunakan untuk kehidupan, pertumbuhan dan fungsi organ normal serta produksi energi. Kata gizi
merupakan kata yang relatif baru dikenal sekitar tahun 1857. Kata gizi berasal dari kata bahasa Arab
ghidza yang berarti makanan. Food dalam bahasa Inggris berarti makanan, makanan, bahan makanan
(Kuspriyanto Susilowati, 2016).

Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah rata-rata kecukupan gizi setiap hari untuk semua orang
menurut kelompok umur, jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktivitas fisik untuk kesehatan yang optimal.
AKG adalah kecukupan pada tingkat konsumsi, sedangkan pada tingkat produksi dan persediaan,
kerugian dan kegunaan lain harus diperhatikan mulai dari tingkat produksi hingga tingkat konsumsi.
AKG ditulis dalam bentuk tabel. Pada kolom pertama, tuliskan kelompok usia dan jenis kelamin dari
bayi hingga lansia, serta tambahan energi dan nutrisi untuk ibu hamil dan menyusui. Pada kolom
berikutnya, tuliskan BB (kg) dan TB (cm), yang merupakan rata-rata berat badan dan TB kelompok
umur tersebut. Di atas kolom keempat dan seterusnya memuat angka kecukupan energi dan pangan per
hari untuk kelompok umur dan jenis kelamin tertentu. Nutrisi dalam daftar terdiri dari makronutrien,
yaitu. karbohidrat, protein, lemak, serat dan air, serta vitamin dan mineral (Pritasari et al, 2017).

Kecukupan gizi individu didasarkan pada dua puluh dua komponen, yaitu energi (kkal), protein
(g), vitamin A (RE), vitamin D (ug), vitamin E (mg), vitamin K (ug), tiamin (mg), riboflavin (mg),
niasin (mg), asam folat (µg), piridoksin (mg), vitamin B2 (µg), vitamin C (mg), kalsium (mg), fosfor
(mg), magnesium (mg), iodin (µg), zink (mg), selenium (µg), mangan (mg), dan fluor (mg). Energi
sebenarnya bukan zat gizi, melainkan satuan potensi tenaga yang diukur dalam satuan kilokalori (kkal).
Secara umum energi me- miliki satuan Joule (J).

Masalah gizi saat ini disebabkan oleh kesalahan makan, dimana banyak orang tidak
memperhatikan variasi makanan, kebutuhan energi tubuh dan proporsi makanan yang seimbang.
Sebagian orang masih berpikir "sampai kenyang", padahal rasa kenyang belum tentu dapat memenuhi
kebutuhan tubuh sehingga menyebabkan malnutrisi. Di sisi lain, tidak kita sadari bahwa energi dari
makanan “utuh” melebihi kebutuhan tubuh, sehingga dapat menyebabkan obesitas yang erat kaitannya
dengan penyakit tidak menular seperti penyakit jantung, hipertensi dan stroke. Perilaku ini banyak
terjadi pada anak-anak terutama anak usia sekolah yang banyak makan jajanan yang memiliki kepadatan

1
energi tinggi dan banyak mengandung karbohidrat, gula dan lemak sehingga lebih enak namun lebih
murah15.

1.2 Rumusan Masalah

2. Apakah pengertian dari kecukupan gizi individu berdasarkan hasil survei ?


3. Bagaimanakah metode survei dari kecukupan gizi individu berdasarkan hasil survei ?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kecukupan gizi individu berdasarkan hasil survei ?
5. Bagaimanakah cara pengumpulan data survey kecukupan gizi individu berdasarkan hasil
survei?

1.3 Tujuan Umum

1. Mengetahui definisi dari kecukupan gizi individu berdasarkan asil kurvei

2 Mengetahui metode survei dari kecukupan gizi individu berdasarkan asil kurvei

3 Mengetahui kelebihan dan kekuranganya

4 Mengetahui cara pengumpulan data survei konsumsi

1.4 Manfaat Makalah

Menambah wawasan pembaca dalam memahami apa itu kecukupan gizi individu

berdasarkan asil kurvei.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian

Kebutuhan gizi adalah jumlah zat gizi minimal yang dibutuhkan oleh setiap individu,
menurut Kementerian Kesehatan Indonesia. Kebutuhan gizi setiap orang ditentukan oleh
banyak faktor, yakni usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan. Selain itu, tingkat
aktivitas fisik termasuk dalam faktor kebutuhan gizi yang diperlukan setiap orang. Belum lagi
bila ada kondisi medis atau penyakit tertentu. Kesemuanya menentukan banyaknya zat gizi
yang Anda butuhkan. Kebutuhan gizi bersifat sangat spesifik untuk satu individu. Bahkan, anak
kembar pun bisa memiliki kebutuhan gizi yang berbeda jika keduanya memiliki tingkat
aktivitas fisik, berat badan, dan tinggi badan yang berbeda.

Adapun kecukupan gizi individu berdasarkan hasil survei yaitu penilaian konsumsi
makanan setiap individu yang dilakukan dengan cara pengumpulan data dari hasil pengamatan
atau survei langsung.digunakan dalam penentuan status gizi perorangan atau kelompok.
Banyak pengalaman membuktikan bahwa dalam melakukan penilaian konsumsi makanan
(survei dietetik) banyak terjadi bias tentang hasil yang diperoleh. Hal ini disebabkan oleh
beberapa factor, antara lain: ketidaksesuaian dalam menggunakan alat ukur, waktu
pengumpulan data yang tidak tepat, intrumen tidak sesuai dengan tujuan, ketelitian alat
timbang makanan, kemampuan petugas pengumpulan data, daya ingat responden, daftar
komposisi makanan yang digunakan tidak sesuai dengan makanan yang dikonsumsi responden,
dan interpretasi hasil yang kurang tepat. Oleh karena itu, diperlukan pemahaman yang baik
tentang cara-cara melakukan survei konsumsi makanan, baik untuk individu, kelompok
maupun rumah tangga

Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah suatu nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-
rata zat gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir semua orang dengan
karakteristik tertentu untuk hidup sehat. Karakteristik tersebut juga sama dengan faktor yang
menentukan kebutuhan gizi, yaitu berat badan, tinggi badan, usia, jenis kelamin, tingkat
aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis. Hanya saja, AKG merupakan kecukupan rata-rata gizi
sehari bagi hampir semua orang sehat di suatu negara. Itu artinya AKG digunakan sebagai
patokan zat gizi rata-rata yang diperlukan oleh suatu kelompok orang. Patokan ini tidak

3
menggambarkan berapa kebutuhan gizi satu individu tertentu saja. Contohnya, pada AKG
tercantum bahwa kebutuhan protein pria berusia 19 – 29 tahun yaitu 63 gram. Ini berarti rata-
rata pria dengan usia tersebut membutuhkan asupan protein sebanyak 63 gram dalam satu hari.
Namun, jika Anda menghitung kebutuhan protein berdasarkan rumus, hasilnya mungkin
berbeda.

2.2 Metode Survei

Metode survei dibagi menjadi 2 yaitu :

A. Metode Kualitatif

Metode kualitatif biasanya digunakan untuk mengetahui frekuensi makan, frekuensi


konsumsi menurut jenis makanan, serta mengumpulkan informasi tentang kebiasaan makan
(eating habit) dan cara memperoleh makanan tersebut. Metode pengukuran asupan makanan
bersifat kualitatif, diantaranya (Supariasa et al, 2002).

1. Metode Frekuensi Makanan (Food Frequency)

Metode food frequency memberikan informasi frekuensi konsumsi beberapa bahan


makanan atau makanan olahan dalam kurun waktu tertentu, seperti hari, minggu, bulan, tahun.
Selain itu, metode Food Frequency dapat digunakan untuk memperoleh gambaran kualitatif
kebiasaan makan, namun karena periode pengamatan gizi maka metode ini paling banyak
digunakan dalam penelitian. Ada dua jenis metode frekuensi makanan, yaitu metode FFQ
kualitatif dan metode FFQ semi kuantitatif, antara lain:

a. Metode metode kepadatan pangan kualitatif

Metode ini disebut dengan FFQ, pedoman wawancara FFQ adalah dengan menggunakan
format kuesioner. Kuesioner berisi daftar beberapa makanan atau bahan makanan dan seberapa
sering responden mengkonsumsinya. Jenis makanan yang tertera pada formulir adalah yang
paling sering dikonsumsi oleh masyarakat.

b. Metode frekuensi makanan semi-kualitatif

Disebut juga SQ-FFQ (Qualitative Food Frequency) atau sering disingkat SFFQ,
metode ini merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengetahui gambaran makanan
atau kebiasaan seseorang pada waktu tertentu. Metode SFFQ memiliki format dan metode

4
wawancara yang sama dengan metode FFQ. Bedanya, responden juga melaporkan ukuran atau
ukuran rata-rata setiap kali makan. Jumlah makanan yang dikonsumsi setiap kali makan dapat
dinyatakan sebagai berat atau ukuran rumah tangga (URT) atau kecil (kecil atau S), sedang
(sedang atau M) dan besar (besar atau L). Dengan cara ini, berat rata-rata makanan harian dapat
diketahui untuk menghitung asupan gizi harian.

2. Metode riwayat diet

Metode ini bersifat kualitatif, karena memberikan gambaran kebiasaan konsumsi dalam
jangka panjang (bisa 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun) berdasarkan pengamatan yang dilakukan.
Menurut (Supariasa et al, 2001) metode ini terdiri dari tiga komponen yaitu: Komponen
pertama adalah wawancara (termasuk recall 24 jam) yang mengumpulkan informasi tentang
apa yang dimakan responden dalam 24 jam terakhir, komponen kedua berkaitan dengan
frekuensi konsumsi beberapa makanan dengan menyajikan daftar (checklist).

3. Metode pendaftaran makanan (menu)

Cara pencatatan ini dilakukan dengan cara menanyakan dan mencatat semua makanan
yang dikonsumsi keluarga selama masa belajar, biasanya dalam waktu 1-7 hari. Jumlah
makanan yang dibeli, harga dan nilai pembelian, termasuk makanan yang dibeli, harga dan
nilai pembelian, termasuk makanan yang dimakan anggota keluarga di luar rumah dicatat. Cara
ini tidak memperhitungkan makanan yang telah terbuang, rusak, atau diberikan kepada hewan
peliharaan.

B. Metode Kuantitatif

Tujuan dari metode kuantitatif adalah untuk menentukan jumlah makanan yang
dikonsumsi sehingga asupan zat gizi dapat dihitung dengan menggunakan daftar komposisi
makanan (DKBM) atau inventaris yang diperlukan seperti inventarisasi URT (ukuran rumah
tangga) untuk masakan mentah.

Metode pengukuran konsumsi secara kuantitatif adalah (Supariasa et al, 2001):

1). Metode recall 24 jam

Metode recall 24 jam dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah makanan yang
dikonsumsi dalam 24 jam terakhir. Dalam metode ini, ibu atau wali responden (bila anaknya
masih kecil) diminta untuk menceritakan semua yang dimakan dan diminumnya selama 24 jam

5
terakhir (kemarin), biasanya sejak bangun tidur kemarin pagi sampai berangkat. ke tempat
tidur. pada malam hari , atau mulai dengan menyelesaikan wawancara mundur hingga 24 jam.
Jika diukur hanya sekali (1 x 24 jam), informasi yang diperoleh tidak cukup representatif untuk
menggambarkan kebiasaan makan individu. Oleh karena itu, pemulihan 24 jam harus
dilakukan berulang kali dan tidak berturut-turut. Beberapa penelitian telah menunjukkan
bahwa setidaknya dua pemulihan 24 jam non-berturut-turut dapat memberikan gambaran
asupan nutrisi yang optimal dan memberikan variabilitas yang lebih besar dalam asupan harian
individu (Sanjur dan Radriquez, 1997).

Langkah-langkah untuk mengaktifkan metode pengembalian 24 jam:

a) Membuat daftar pendek makanan yang dimakan dihari sebelumnya (quick list), menu tidak
boleh berurutan, hidangan yang sama ditulis satu kali.

b) Periksa kembali kelengkapan quick list dengan responden agar tidak ada hidangan atau
makanan yang terlewatkan atau dilupakan oleh responden.

c) Periksa makanan yang dikonsumsi dalam kaitannya dengan waktu makan atau aktivitas.

d) Meminta informasi tambahan tentang makanan menurut jenis, jumlah, berat dan bahan

sumber pendapatan dari semua makanan yang dikonsumsi

responden kemarin.

e) Periksa kembali semua jawaban untuk memastikan masih ada

dimakan tapi dilupakan.

2). Perkiraan Makanan (estimated food records)

Metode ini juga disebut "catatan makanan" dan digunakan untuk mencatat jumlah yang
dikonsumsi. Dalam metode ini, responden diminta mencatat semua yang dimakan dan
diminumnya setiap hari sebelum makan sesuai takaran rumah (URT) atau berat badan (dalam
gram) selama jangka waktu tertentu (2-4 hari berturut-turut). serta termasuk cara penyiapan
dan pengolahan pangan tersebut. Metode ini memberikan informasi konsumsi yang mendekati
jumlah aktual energi dan nutrisi seseorang.

3). Penimbangan makanan (food weighing)

Dalam tata cara penimbangan makanan, terdakwa atau petugas menimbang dan
mencatat semua makanan yang dimakan dalam satu hari. Penimbangan pakan ini biasanya
6
memakan waktu beberapa hari, tergantung tujuan, fasilitas penelitian dan tenaga yang tersedia.
Seseorang harus memperhatikan fakta bahwa jika ada makanan yang tersisa setelah makan,
seseorang juga harus menimbang sisa makanan untuk mengetahui jumlah makanan yang
sebenarnya dikonsumsi.

4). Metode food account

Pencatatan dilakukan dengan cara meminta anggota keluarga mencatat setiap hari semua
makanan yang dibelinya, diperoleh dari orang lain, atau diperoleh dari produksinya sendiri.
Cara ini tidak memperhitungkan persediaan makanan rumah tangga, juga tidak
memperhitungkan makanan dan minuman yang dikonsumsi di luar rumah yang rusak, hilang,
atau diberikan kepada hewan peliharaan.

5). Metode investaris (inventory method)

Metode ini sering disebut dengan metode logbook. Prinsipnya adalah


menghitung/mengukur persediaan pangan seluruh rumah tangga (berat dan jenis) dari awal
hingga akhir survei. Semua makanan yang diterima, dibeli dan diproduksi sendiri dicatat dan
dihitung setiap hari selama periode pengumpulan data (biasanya sekitar satu minggu).
Pencatatan dapat dilakukan oleh petugas atau responden yang berkualifikasi dan terlatih.

6). Pencatatan (household food record)

Terdakwa sendiri dalam waktu sekurang-kurangnya satu minggu. Untuk melakukan hal
ini, semua makanan di rumah ditimbang atau diukur dengan URT. Cara ini disarankan untuk
tempat/daerah yang makanannya tidak banyak variasinya bagi keluarga dan orang yang tidak
bisa membaca dan menulis.

2.3 Kelebihan Dan Kekurangan ( Setiap Metode )

A. Kelebihan dan Kekurangan berdasarkan 2 metode kualitatif dan kuantitatif yaitu

1. Metode Kuantitatif
Kelebihan :
- Dapat digunakan untuk menduga atau meramal
- Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan

7
- Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau
lebih variabel
- Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit
dalamsebuah model
- Penelitian lebih berjalan sistematis

Kekurangan :

- Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)


- Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka
kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan
- Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data
yang populasi dan sampelnya sama
- Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang
jumlahnya sedikit (>30
2. Metode Kualitatif
Kelebihan :
- Deskripsi dan interpretasi dari informan dapat diteliti secara mendalam.
- Mempunyai landasan teori yang sesuai fakta
- Penelitian lebih berjalan subyektif
- Sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan dan pandangan k arna
bertemu langsung.
- Adanya pemahaman khusus dalam menganalisa

Kekurangan :
- Peneliti bertanggung jawab besar terhadap informasi yang disampaikan oleh
informan
- Bersifat sirkuler
- Perbedaan antara fakta dan kebijakan kurang jelas
- Ukuran penelitian kecil.
- Tidak efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan atau besar -besaran

8
B. Kelebihan dan Kekurangna berdasarkan bagian bagian dari metode kualitatif dan
kuantitatif yaitu :

1. Metode Kualitatif
a. Metode frekuensi makan
Kelebihan :
•Relatif murah dan sederhana
•Dapat dilakukan sendiri oleh responden
•Tidak membutuhkan latihan khusus
Kekurangan :
•Tdk dpt untuk menghitung intake zat gizi sehari.
•Cukup menjemukan bagi petugas.
•Sangat tergantung pada kejujuran responden.

b. Metode pendaftaran Makanan


Kelebihan :
 Relatif murah, karena hanya membutuhkan waktu yang singkat.

Kekurangan :
 Hasil yang diperoleh kurang teliti karena berdasarkan estimasi atau perkiraan.
 Sangat subyektif, tergantung kejujuran dari responden.
 Sangat tergantung pada daya ingat responden.

c. Metode dietary history ( riwayat diet )


Kelebihan :
 Biaya relatif murah.
 Dapat digunakan di klinik gizi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan yang
berhubungan dengan diet pasien.
Kekurangan :
 Terlalu membebani pihak pengumpul data dan responden.
 Sangat sensitif dan membutuhkan pengumpul data yang sangat terlatih.
 Tidak cocok dipakai untuk survei-survei besar

9
2. Metode kuantitatif

a. Metode recall 24 jam

Kelebihan :

 Mudah dilaksanakan dan tidak terlalu membebani responden.


 Biaya relatif murah karena tidak memerlukan peralatan khusus dan tempat yang luas
untuk wawancara.
 Cepat sehingga dapat mencakup banyak responden.

Kekurangan :

 Ketepatannya sangat bergantung pada daya ingat responden


 Tidak dapat menggambarkan asupan makanan yang aktual jika hanya dilakukan recall
satu hari.
 Sering terjadi kesalahan dalam melakukan konversi ukuran rumah tangga (URT) ke
dalam ukuran berat.

b. Metode Pencatatan

Kelebihan :

 Hasil yang diperoleh lebih akurat, bila dilakukan dengan menimbang makanan.
 Dapat dihitung intake zat gizi keluarga.

Kekurangan :

 Terlalu membebani responden.


 Memerlukan biaya cukup mahal, karena responden harus dikunjungi lebih sering.
 Tidak cocok untuk responden yang buta huruf.
 Memerlukan waktu yang cukup lama.

c. Metode penimbang makanan

Kelebihan :

 Data yg diperoleh lebih akurat/teliti.

Kekurangan :

 Memerlukan waktu dan biaya cukup mahal krn perlu peralatan

10
 Butuh tenaga pengumpul data yg terlatih dan terampil
 Memerlukan kerjasama yg baik dgn responden

2.4 Cara Pengumpulan Data Survei Konsumsi

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah alat pengumpul data yang diajukan dengan
mengamati dan mencatat secara sistematika gejala-gejala yang diselidiki. Dan menanyakan
seluruh bahan makanan yang digunakan selama periode survei dilakukan . Mencatat jumlah
bahan maknan yang dibeli, harga dan nilai pembeliannya, termasuk makanan yang dimakan
anggota keluarga di luar rumah sesuai dg URT Data merupakan taksiran/perkkiraan dari
responden. Metode ini tidak memperhitungkan bahan makanan yang terbuang, rusak atau
diberikan pada binatang piaraan.

2. Wawancara

Metode pengumpulan data melalui tanya jawab secara lisan untuk mencapai tujuan
tertentu Umumnya menggunakan ceklist atau daftar pertanyaan. teknik pengumpulan data ini
melalui proses tanya jawab lisan yang berlansung satu arah , artinya pertanyaan datang dari
pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara

3. Angket atau kuesioner

meruapakan sebuah instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data


penelitian dengan didalamnya berisi pertanyaan yang dijawab oleh responden. Formulir survei
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi lebih mudah namun dengan hasil yang
maksimal, sedangkan lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui bagaimana pendapat dari
responden.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebutuhan gizi adalah jumlah zat gizi minimal yang dibutuhkan oleh setiap
individu, menurut Kementerian Kesehatan Indonesia. Kebutuhan gizi setiap orang
ditentukan oleh banyak faktor, yakni usia, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan.
Selain itu, tingkat aktivitas fisik termasuk dalam faktor kebutuhan gizi yang diperlukan
setiap orang. Adapun kecukupan gizi individu berdasarkan hasil survei yaitu penilaian
konsumsi makanan setiap individu yang dilakukan dengan cara pengumpulan data dari
hasil pengamatan atau survei langsung.digunakan dalam penentuan status gizi
perorangan atau kelompok. Banyak pengalaman membuktikan bahwa dalam
melakukan penilaian konsumsi makanan (survei dietetik) banyak terjadi bias tentang
hasil yang diperoleh.

3.2 Saran

Kami sadar masih banyak kekurangan yang kami miliki baik dari tulisan maupun
bahasan yang kami sajikan. Maka dari itu mohon kritik dan saran dari pembaca makalah
ini, agar kami bisa memperbaiki kesalahan kami. Selanjutnya kami akan membuat makalah
yang lebih baik lagi dan semoga makalah ini bisa bermanfaaat bagi kita semua. Sekian dari
kami terima kasih.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/881/2/BAB%20II.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/8412/3/Bab%20II.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_dir/18e4ebf2c0ccd280a198372d113cd91f.pdf
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4702/3/%283%29BAB%20II.pdf

13

You might also like