Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)

Volume 5, Nomor 9, September 2022 (3870-3876)

Kemandirian Industri Pertahanan dalam Mewujudkan


Investasi Pertahanan

Rohmad1, Edi Susilo2


1,2Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut, Indonesia
E-mail: rohmad@tnial.mil.id
Article Info Abstract
Article History The purpose of this study is to interpret and analyze how the independence of the
Received: 2022-07-24 defense industry is in realizing defense investment in Indonesia. The way this research
Revised: 2022-08-18
Published: 2022-09-20 is carried out is a qualitative approach. Data collection is carried out through a
literature study. Data from the process of extracting data sources through literature
study is then analyzed using theories relevant to the topics to be discussed. MEF
Keywords: development is aligned with limited resources by revitalizing the defense industry.
Defense Industry; The high budget allocation for defense spending shows that, in general, the superiority
System;
of military power is still considered strategic in achieving national goals. Armaments
National Defense
and Munitions development policy is a defense investment and revitalization of the
defense industry. Government policies and budgets are needed for research and
technology development. The transformation of the defense spending policy into a
defense investment policy is a long-term way of thinking, designed systematically and
implemented consistently by adopting and innovating the latest military technology. a
deterrent effect, a multiplier effect, providing a guaranteed supply of munitions and
import substitution, as well as increasing the growth of the Indonesian economy.
Artikel Info Abstrak
Sejarah Artikel Tujuan penelitian ini adalah meninterpretasikan dan menganalisis bagaimana
Diterima: 2022-07-24 kemandirian Industri Pertahanan dalam mewujudkan investasi pertahanan di
Direvisi: 2022-08-18
Dipublikasi: 2022-09-20 Indonesia, Cara penelitian ini dilakukan dengan metode, pendekatan kualitatif,
pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka. Data dari proses penggalian
sumber data melalui studi kepustakaan kemudian dianalisis dengan menggunakan
Kata kunci: teori yang relevan dengan topik yang akan dibahas. Pembangunan MEF diselaraskan
Industri Pertahanan; dengan sumber daya yang terbatas dengan merevitalisasi Industri Pertahanan dimana
Sistem;
tingginya alokasi anggaran belanja pertahanan menunjukkan bahwa secara umum
Pertahanan Negara.
keunggulan kekuatan militer masih dianggap bernilai strategis dalam mencapai tujuan
nasional, Kebijakan pengembangan Alutsista menjadi investasi pertahanan dan
revitalisasi Industri Pertahanan, dibutuhkan kebijakan dan anggaran pemerintah
untuk riset dan pengembangan teknologi.kebijakan belanja pertahanan menjadi
kebijakan investasi pertahanan merupakan cara berpikir jangka panjang, dirancang
secara sistematis, dan dijalankan secara konsisten dengan melakukaan adopsi dan
inovasi teknologi militer termutakhir.Kebijakan pengembangan Alutsista menjadi
investasi pertahanan dan revitalisasi Industri Pertahanan diharapkan dapat
menciptakan kemandirian Industri Pertahanan Nasional, menciptakan detterent effect,
multiplier effect, memberikan jaminan supply munisi dan substitusi impor, serta
meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
I. PENDAHULUAN ini masih dihadapkan kepada kecenderungan
Sebagai bangsa yang besar dengan wilayah perkembangan lingkungan strategis yang ber-
teritorial yang cukup luas dan jumlah penduduk gerak cepat dan dinamis serta dalam fenomena
yang cukup besar, sudah selayaknya Indonesia ketersediaan anggaran yang terbatas, permasala-
memiliki kemandirian dalam berbagai bidang, han yang krusial dan mendasar, yakni kapabilitas
termasuk bidang pangan, teknologi, industri, pertahanan belum menghasilkan tingkat dette-
maupun dalam peralatan pertahanan baik yang rence effect sesuai kebutuhan, dimana aspek
termasuk alat utama sistem pertahanan utama kekuatan postur Pertahanan Nasional
(Alutsista) maupun non Alutsista. Hal ini men- yang meliputi kualitas maupun kuantitas SDM,
dorong pemerintah untuk terus berupaya Alutsista dan non Alutsista, serta sarana dan
meningkatkan kapabilitas dan kredibilitas finan- prasarana pertahanan negara, belum pro-
sial perusahaan Industri Pertahanan, pembangu- porsional ditinjau dari segi kompetensi teknologi
nan postur dan struktur pertahanan negara saat dan dinilai masih belum sesuai nonmeklatur atau
http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3870
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 9, September 2022 (3870-3876)
terminologi serta standard operating prosedure III. HASIL DAN PEMBAHASAN
militer yang baku. Oleh karena itu, diperlukan 1. Revitalisasi Industri Pertahanan
kebijakan yang meliputi hirarki prioritas, Kemajuan dalam mewujudkan kemandi-
diselenggarakan dengan menetapkan prioritas rian Industri Pertahanan mengalami kendala
bidang pertahanan dan keamanan (Hankam), akibat krisis ekonomi di tahun 1997, krisis
meliputi peningkatan kemampuan pertahanan ekonomi global juga tidak dapat dihindari
menuju MEF, pemberdayaan Industri Pertahanan telah menambah kendala bagi Pemerintah
Nasional, peningkatan rasa aman masyarakat dan maupun pihak perusahaan untuk mewujud-
modernisasi deteksi dini keamanan nasional. kan hal tersebut, selain hambatan dari
Dalam tataran kebijakan perwujudan prioritas Anggaran Pertahanan, mewujudkan Industri
pembangunan pertahanan, diimplementasikan Pertahanan yang mandiri masih terkendala
ke dalam konsep susunan tugas TNI yang dari faktor SDM, penguasaan teknologi, dan
profesional, efisien, efektif, dan modern untuk kemampuan pengembangan dan riset. Akibat-
melanjutkan pembangunan MEF, selain itu ke- nya, hingga saat ini kiprah Industri Pertaha-
mandirian Industri Pertahanan merupakan hal nan Nasional masih mengalami pasang surut
yang sangat penting dalam mewujudkan sistem dan relatif belum mampu memproduksi
pertahanan negara yang kuat, maju, dan mandiri produk berteknologi tinggi, seiring dengan
dan diharapkan dapat mewujudkan pergeseran komitmen dukungan pemerintah berupa
pemahaman dari belanja pertahanan menjadi pendanaan dan jaminan pengadaan dari
investasi pertahanan. Industri Pertahanan Nasional secara ber-
Sejalan dengan hal tersebut, pemerintah kelanjutan dan terencana, maka upaya me-
melalui Kementerian Pertahanan terus berupaya evitalisasi Industri Pertahanan untuk menuju
meningkatkan kekuatan pertahanan militernya kemandirian semakin terbuka. Namun, dalam
dengan modernisasi alat utama sistem per- prosesnya diprediksi masih diperlukan kerja
senjataan (Alutsista) TNI dari tiga matra guna sama dengan negara atau Industri Pertahanan
menjaga keutuhan NKRI, berdasarkan catatan luar negeri untuk memperkuat kapasitas
Global Fire Power (GFP) pada Januari 2022, pertahanan nasional.
menyatakan bahwa Indonesia menduduki posisi Salah satu tantangan yang hendak dicapai
ke-15 sebagai negara kekuatan militer terkuat di adalah target Minimum Essential Force (MEF)
dunia, dimana menjadi posisi pertama di Asia dimana program MEF bertujuan untuk me-
Tenggara, serta berada di posisi ke-9 di bawah ngembangkan dan memodernisasi kekuatan
Iran dan di atas Arab Saudi. Bahkan dalam pertahanan agar menjadi lebih efektif dalam
anggaran belanja militer, Indonesia menge- melaksanakan tugas-tugas militer dan tugas
luarkan 6,9 miliar dollar AS atau setara Rp 98 dalam misi perdamaian. MEF merupakan
triliun. Hal ini menunjukkan komitmen negara strategi pembangunan kekuatan komponen
dalam pengelolaan dan peningkatan kapabilitas utama menuju ideal, dan MEF tidak diarahkan
pertahanan, tulisan ini akan membahas me- pada konsep perlombaan persenjataan atau
ngenai bagaimana kemandirian Industri Pertaha- arms race maupun sebagai strategi pem-
nan dalam mewujudkan investasi pertahanan di bangunan kekuatan untuk memenangkan
Indonesia. perang total, akan tetapi sebagai suatu bentuk
kekuatan pokok yang memenuhi standar
II. METODE PENELITIAN tertentu serta memiliki efek tangkal. Pem-
Penulisan ini membahas mengenai keman- bangunan MEF diselaraskan dengan sumber
dirian Industri Pertahanan dalam mewujudkan daya yang terbatas dengan merevitalisasi
investasi pertahanan dilakukan dengan metode Industri Pertahanan, namun diharapkan tetap
kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui mampu mengatasi ancaman aktual sebagai
studi pustaka, data dari proses penggalian skala prioritas tanpa mengesampingkan anca-
sumber data melalui studi kepustakaan (Library man potensial dalam kerangka TNI mampu
research) berupa buku-buku, jurnal atau artikel, melaksanakan Operasi Militer Perang (OMP)
arsip, surat kabar, dan internet, yang kemudian dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP),
dianalisis dengan menggunakan teori yang disamping itu upaya tersebut dilakukan guna
relevan dengan topik yang akan dibahas. mewujudkan strategi penangkalan di
Indonesia.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3871
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 9, September 2022 (3870-3876)
2. Alokasi Anggaran Pertahanan dalam keunggulan kekuatan militer masih dianggap
Pengadaan Alutsista bernilai strategis dalam mencapai tujuan
Belanja Negara sangat penting untuk ke- nasional, penurunan Anggaran Pertahanan di
hidupan masyarakat, maka penyerapan ang- sejumlah negara tertentu pada dasarnya me-
garan belanja negara diharapkan dilaksana- rupakan suatu bentuk penyesuaian anggaran
kan dengan cepat, efektif, efisien, transparan, dan tidak merepresentasikan menurunnya
dan akuntabel, penyerapan anggaran yang keinginan untuk pembangunan kekuatan. Lain
tidak maksimal dan lambat menyebabkan halnya dengan negara-negara yang memiliki
pelayanan publik pemerintah kepada ma- Anggaran Pertahanan yang besar dimana
syarakat menjadi terhambat dan fungsi kepastian kepemilikan APBN yang besar juga,
sebagai instrumen kebijakan fiskal terutama upaya peningkatan Anggaran Pertahanan se-
untuk stimulus perekonomian menjadi tidak layaknya diiringi dengan peningkatan APBN,
efektif. Di Indonesia, jika ditinjau dari sisi dan sebaliknya.
pengeluaran dalam anggaran pemerintah
3. Pencapaian Minimum Essential Force
dialokasikan pada salah satunya untuk sektor
(MEF)
pertahanan dengan penanggungjawab angga-
MEF mulai dicanangkan oleh Pemerintah
ran pada Kementerian Pertahanan yang ter-
sejak tahun 2007, selanjutnya kebijakan MEF
diri dari belanja pegawai untuk pembayaran
mulai dilaksanakan sejak tahun 2009 yang
gaji militer dan personil, belanja barang untuk
terbagi dalam tiga fase yaitu fase pertama
perawatan, serta belanja modal untuk
2010-2014, fase kedua 2015-2019, dan fase
modernisasi atau pembelian Alutsista.
ketiga 2020-2024, kebijakan MEF didukung
Kementerian Pertahanan mendapat alokasi
secara konsisten oleh anggaran pertahanan
anggaran terbesar dalam Rancangan Angga-
yang cenderung meningkat setiap tahunnya.
ran Pendapatan dan Belanja Negara 2022
Terdapat empat elemen pembangunan MEF,
(RAPBN 2022), tahun anggaran 2022 meng-
yaitu:
alokasikan Rp 133,9 Triliun untuk Kemen-
a) Rematerialisasi, menekankan pemenuhan
terian Pertahanan. Anggaran Kementerian
tabel organisasi dan peralatan atau daftar
tersebut mengalami kenaikan sebesar 13,28
susunan personil dan peralatan sampai
persen jika dibandingkan dengan Rp 118,2
100 persen.
Triliun pada outlook APBN 2021. Global
Firepower pada tahun 2019, menyatakan b) Revitalisasi, merupakan peningkatan strata
bahwa Indonesia mengeluarkan anggaran satuan/penebalan satuan yang disesuaikan
belanja militer senilai US$ 6,9 Miliar, nilai dengan perkembangan ancaman di wilayah
anggaran tersebut setara dengan Rp 98 triliun penempatan.
dan menempatkan Indonesia sebagai negara c) Relokasi, merujuk pada pengalihan satuan/
dengan nilai anggaran militer terbesar kedua personil/dari satu wilayah ke wilayah lain
setelah Singapura se-ASEAN. yang memiliki potensi tinggi terjadinya
Berdasarkan RAPBN 2022, alokasi ang- berbagai ancaman aktual.
garan Kementerian Pertahanan terbesar di- d) Pengadaan, berarti pembangunan satuan
alokasikan untuk Program Kebijakan dan baru personil dan Alat Utama Sistem
Regulasi Pertahanan dan membeli senjata Persenjataan (Alutsista).
dalam program modernisasi peralatan umum
sistem persenjataan (Alutsista), non Alutsista, Keempat elemen tersebut dikonsentrasi-
dan Sarana Prasarana (Sarpras) Pertahanan, kan pada titik yang disebut sebagai flash point
besarnya alokasi anggaran menjadikan Ke- yaitu bagian dari wilayah Indonesia yang
menterian Pertahanan menjadi sorotan diidentifikasi sebagai daerah yang memiliki
karena rencana pembelian Alutsista yang potensi tinggi terjadinya berbagai ancaman
tembus Rp 1.700 Triliun. Angka ini diketahui aktual. Flash point menjadi dasar prioritas
melalui beredarnya draft Rancangan Per- dibangunnya komposisi dan disposisi MEF
aturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenu- secara bertahap dan berkesinambungan.
han Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Disebutkan dalam Buku Putih Pertahanan
Keamanan Kementerian Pertahanan dan tahun 2018, kebijakan MEF tidak mengarah
Tentara Nasional (TNI) tahun 2020-2024. untuk arms race, namun pemenuhan ke-
Tingginya alokasi anggaran belanja pertaha- butuhan pertahanan minimal Indonesia, ke
nan menunjukkan bahwa secara umum empat hal ini sangat tergantung pada
konsistensi, komitmen, dan kontinuitas yang

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3872
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 9, September 2022 (3870-3876)
terdapat dalam sistem penyelenggaraan MEF keamanan yang tangguh merupakan sebuah
di Mabes TNI dan ketiga angkatan (TNI kebutuhan yang mendasar bagi suatu bangsa
Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI dan negara, kemampuan pertahanan dan
Angkatan Udara). Capaian aspek fisik bidang keamanan tidak saja penting dalam menjaga
Alutsista MEF ditargetkan pada akhir MEF keselamatan bangsa dan negara, tetapi juga
fase ketiga yaitu di akhir tahun 2024, capaian merupakan simbol kekuatan serta sarana
MEF baik pada MEF I dan MEF II masih di untuk menggapai cita-cita, tujuan maupun
bawah target yang telah ditetapkan, pada kepentingan nasional, baik dalam aspek
bulan Oktober 2019, pencapaian MEF baru ekonomi (economic well-being) bahkan me-
mencapai 63,19 persen dari target MEF fase wujudkan tatanan dunia yang menguntung-
kedua sebesar 75,54 persen. kan (favourable world order).
Rencana pengadaan Alutsista yang ter-
tuang dalam dokumen Rancangan Peraturan
Presiden (Rarerpres) tentang Pemenuhan
Alpahankam Tahun 2020-2024 merupakan
sederet target investasi prioritas pertahanan
yang ditargetkan Kementerian Pertahanan
atas rencana pengadaan Alutsista tersebut.
Dimana prioritas investasi pertahanan di-
antaranya pemberdayaan Industri Pertaha-
nan; peningkatan kemampuan intelijen; pe-
ningkatan pengamanan di wilayah-wilayah
Gambar 1. Data Capaian Aspek Fisik perbatasan dan pulau-pulau kecil terluar
Alutsista Tiap Matra (PPKT); penguatan sistem pertahanan udara
nasional (sishanudnas); penguatan satuan
4. Pengembangan Alutsista Menjadi Investasi komunikasi dan elektronika (satkomlek);
Pertahanan peningkatan satuan peluru kendali strategis;
Paradigma belanja pertahanan dewasa ini pembentukan komponen cadangan; dan
sudah selayaknya dirubah menjadi investasi penataan komponen pendukung. Pada tahun
pertahanan, hal ini merupakan salah satu 2005-2006 telah terbit dokumen perencanaan
upaya yang dilakukan untuk mewujudkan ke- Alutsista jangka panjang yaitu Minimum
kuatan pertahanan Indonesia yang mumpuni. Essential Force (MEF) yang disusun untuk
Pergeseran kebijakan belanja pertahanan memenuhi kebutuhan hingga tahun 2024.
menjadi kebijakan investasi pertahanan me- MEF adalah suatu konsep strategis yang
rupakan cara berpikir jangka panjang, dilakukan dengan pengadaan Alutsista baru,
dirancang secara sistematis, dan dijalankan seperti pesawat latih tempur T-50i Golden
secara konsisten dengan melakukaan adopsi Eagle, kerja sama pembangunan pesawat
dan inovasi teknologi militer termutakhir tempur Korean Fighter Experimental/
merupakan langkah modernisasi pertahanan Indonesian Fighter Experimental (KFX/IFX)
yang disertai dengan terobosan pengelolaan yang hampir batal, pengadaan dua kapal
ekonomi dan investasi pertahanan sehingga patroli untuk TNI Angkatan Laut, rantis
Indonesia dapat lebih mandiri dalam Industri Maung untuk TNI Angkatan Darat dan lainnya.
Pertahanan. Selama ini upaya memodernisasi Kemhan melakukan pengadaan 6 unit
peralatan pertahanan secara bertahap ter- pesawat Latih Tempur Lead-In Fighter Trai-
hambat oleh embargo yang dilakukan oleh ning (LIFT) jenis T-50i Golden Eagle dari
beberapa negara, kondisi ini diperparah Korea Selatan untuk TNI Angkatan Udara,
dengan relatif rendahnya upaya pemanfaatan pengadaan ini didorong oleh banyaknya
industri nasional dalam memenuhi kebutuhan Alutsista TNI yang sudah berusia tua dan
peralatan pertahanan, ketidaksesuaian di- sangat mendesak untuk diganti dan dinilai
antara kebutuhan peralatan pertahanan di sangat penting bagi Indonesia untuk bersiap
satu sisi serta kemampuan teknis dan finan- menghadapi dinamika lingkungan strategis
sial industri nasional di sisi lain merupakan yang berkembang dengan sangat pesat.
salah satu penyebab ketertinggalan peralatan Kebijakan pengembangan Alutsista men-
pertahanan dan ketergantungan terhadap jadi investasi pertahanan dan revitalisasi
negara lain. Memiliki pertahanan dan Industri Pertahanan diharapkan dapat men-

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3873
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 9, September 2022 (3870-3876)
ciptakan kemandirian Industri Pertahanan nyebabkan sektor swasta mampu membuat
Nasional, menciptakan detterent effect, berbagai jenis peralatan pertahanan, tidak lagi
multiplier effect, memberikan jaminan suplly hanya sebagai pemasok bahan mentah,
munisi dan substitusi impor, serta me- komponen, pembuat sub-sistem saja, me-
ningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. lainkan uuga menjadi mitra kerja sama dalam
pembuatan sistem atau peralatan canggih
5. Industri Pertahanan Dalam Negeri: secara penuh. Di Indonesia, Litbang di
Rendahnya Investasi dalam Research and Kementerian Pertahanan merupakan masalah
development (R&D). yang rumit karena menyangkut IPTEK yang
Riset dan pengembangan teknologi adalah multidisipliner, adanya keterbatasan pengua-
hal yang mendasar dalam pembangunan dan saan IPTEK personel pelakunya, dan keter-
upaya mencapai kemandirian Industri Per- batasan anggaran untuk Litbang sehingga
tahanan, perang sejatinya adalah usaha untuk program Litbang yang dilaksanakan di
mengeksploitasi keunggulan di banding Kemhan harus dapat dilaksanakan secara
musuh, salah satunya melalui keunggulan optimal. Kondisi ini menyebabkan bahwa
teknologi, oleh karena itu, upaya R&D yang program Litbang harus dilaksanakan secara
intensif adalah syarat penting untuk me- berencana dan sistematis sehingga hasilnya
mastikan keunggulan teknologi pertahanan dapat optimal dalam arti berguna untuk user,
dimana menjadi sektor yang sangat techn- dibutuhkan oleh user, tidak terjadi tumpang
ology intensive. Bahkan saat ini, hampir semua tindih Litbang di Kemhan dan TNI, dan tidak
negara penyedia peralatan militer berskala terjadi kegagalan. Situasi ini dipersulit dengan
besar ditopang oleh kemampuan riset dan Industri Pertahanan domestik yang belum
pemberdayaan kapasitas teknologi yang kuat kompetitif karena masih rendahnya sumber
dari dalam negeri. Perang Dingin, sebagai daya manusia, kurangnya riset dan program
contoh, memaksa Amerika Serikat, Rusia, pengembangan di bidang pertahanan dimana
serta negara-negara anggota NATO dan Pakta bangsa Indonesia masih menghadapi kondisi
Warsawa mendedikasikan banyak sumber lemahnya kapasitas dan kompetensi riset;
dayanya untuk aktivitas riset dan pengem- kemampuan pengembangan menuju proses
bangan atau Research and development (R&D) penciptaan berbasis IPTEK; jaringan ke-
serta mengembangkan industri pertahanan lembagaan dan peneliti dalam ranah lokal,
secara massif. Tiongkok melakukan langkah regional, dan global; produktivitas dan
serupa setelah hubungannya dengan Rusia relevansi litbang nasional untuk menjawab
memburuk. Adapun Taiwan mengembangkan kebutuhan teknologi masyarakat; dan, pen-
kemampuan industri pertahanannya karena dayagunaan riset dan pengembangan nasional
secara konstan terancam oleh potensi invasi untuk penciptaan nilai tambah pada sum-
Tiongkok. Hal yang sama dialami Korea Utara. berdaya alam dan produk inovasi nasional
Sedangkan Korea Utara dan Afrika Selatan dalam rangka meningkatkan daya saing
dipaksa membangun kekuatan bersenjatanya ekonomi.
sendiri sendiri akibat embargo senjata oleh Kebijakan dan anggaran pemerintah untuk
komunitas Internasional. riset dan pengembangan teknologi sangat
Sektor swasta dinilai mempunyai kemam- dibutuhkan. Selama ini anggaran pemerintah
puan yang lebih baik dalam IPTEK, mana- kita untuk riset teknologi sangat minim
jemen, dan modal. Keterlibatan sektor swasta bahkan lebih rendah daripada anggaran riset
dengan IPTEK kelas dunia, tidak hanya akan sebuah perusahaan asing, investasi teknologi
meningkatkan kapabilitas produksi pertaha- sangat menjanjikan untuk jangka waktu
nan, tetapi juga akan memperluas lapangan panjang dengan teknologi, pengelolaan ke-
kerja dan memperbanyak infrastruktur, dan kayaan alam Indonesia dapat lebih optimal,
akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi. kekayaan alam yang dikandung di bumi
Kebijakan membuka partisipasi sektor swasta Indonesia benar-benar akan dinikmati dan
dalam produksi pertahanan disambut baik digunakan untuk kemakmuran rakyat, indus-
oleh industri dalam negeri dan investor asing, tri Pertahanan dalam negeri juga diharapkan
banyak industri besar menunjukkan ke- dapat memberikan kontribusi lebih dalam
inginan untuk berinvestasi dalam RDT&E dan meningkatkan kekuatan pertahanan Indo-
infrastruktur untuk pembangunan kapabilitas nesia. Pemerintah perlu mengalokasikan
produksi pertahanan, kebijakan ini me- anggaran yang lebih banyak untuk riset dan

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3874
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 9, September 2022 (3870-3876)
pengembangan teknologi (R&D) pertahanan Technological issues”, 2009, Praeger
Indonesia, pengembangan teknologi pertaha- Security International, California.
nan yang canggih merupakan suatu keharusan
CNN Indonesia, “Pengembangan Alutsista Jadi
agar Industri Pertahanan dapat memproduksi
Investasi Pertahanan”, 2021,
Alutsista yang lebih canggih, pemerintah juga
https://www.cnnindonesia.com/nasional/
diharapkan dapat memberikan kesempatan
20210906040039-20-
bagi sektor swasta dalam mengembangkan
690057/pengembangan-alutsista-jadi-
Industri Pertahanan dalam negeri. Selain itu,
investasi-pertahanan. Di akses pada 17
diperlukan peningkatan kapasitas SDM dalam
Februari 2022.
mengembangkan kapasitas produksi Alutsista
dalam negeri agar dapat mengurangi keter- Dirwan, A., “Laporan Akhir Tim Pengkajian
gantungan impor Alutsista dan dapat me- Hukum Tentang Pengembangan dan
ningkatkan penyerapan produk dalam negeri. Pemanfaatan Industri Strategis untuk
Pertahanan”, 2011,
IV. SIMPULAN DAN SARAN https://bphn.go.id/data/documents/pkj-
A. Simpulan 2011-18.pdf. Di akses pada 17 Februari
Anggaran pertahanan seringkali mencer- 2022.
minkan seberapa kuat pertahanan suatu Ervita L.Z., Arjun Rizky M.N, “Anggaran
negara terhadap ancaman dari pihak lain dan Pertahanan Indonesia: Pemenuhan
merupakan anggaran publik yang dialokasi- Minimun Essential Force”, Analisis Ringkas
kan untuk berbagai macam keperluan yang Cepat: Pusat Kajian Anggaran Badan
berkaitan dengan pertahanan suatu negara. Keahlian Sekjend DPR RI, 2020.
Pergeseran kebijakan belanja pertahanan
menjadi kebijakan investasi pertahanan Fitri, A., “Anggaran Pertahanan 2022”, Isu
merupakan cara berpikir jangka panjang, Sepekan: Bidang Politik Dalam Negeri,
dirancang secara sistematis, dan dijalankan 2021, Pusat Penelitian Badan Keahlian
secara konsisten dengan melakukaan adopsi Sekjend DPR RI.
dan inovasi teknologi militer termutakhir Haripin,M., “Problematika Industri Pertahanan
merupakan langkah modernisasi pertahanan Indonesia”, LIPI, 2011.
yang disertai dengan terobosan pengelolaan
ekonomi dan investasi pertahanan. Selain itu, Korinti V.P., Yudi S., Djoko A.N., “Pengaruh APBN,
kebijakan pengembangan Alutsista menjadi Produk Domestik Bruto, dan Pertumbuhan
investasi pertahanan dan revitalisasi Industri Ekonomi terhadap Anggaran Pertahanan
Pertahanan diharapkan dapat menciptakan T.A 2010-2020”, 2022, 2(8): 2769-2782.
kemandirian Industri Pertahanan Nasional, Moleong, Lexy. J, “Metodologi Penelitian
menciptakan detterent effect, multiplier effect, Kualitatif”, Edisi Revisi, Bandung: PT
memberikan jaminan supply munisi dan sub- Remaja Rosdakarya, 2007.
stitusi impor, serta meningkatkan pertumbu-
han ekonomi Indonesia. Peraturan Menteri Pertahanan RI No. 09 Tahun
2010 tentang Kebijakan Perencanaan
B. Saran Pertahanan Negara Tahun 2011.
Pembahasan terkait penelitian ini masih
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.
sangat terbatas dan membutuhkan banyak
141 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan
masukan, saran untuk penulis selanjutnya
Industri Pertahanan.
adalah mengkaji lebih dalam dan secara
komprehensif tentang Kemandirian Industri Permenhan No. 19 Tahun 2012.
Pertahanan dalam Mewujudkan Investasi
Pernyataan Presiden RI, Joko Widodo pada HUT
Pertahanan.
TNI, Oktober 2021,
https://www.rmollampung.id/dorong-
DAFTAR RUJUKAN
kemandirian-industri-jokowi-minta-tni-
Aktualita, “Pemerintah Perkuat Industri
geser-kebijakan-belanja-pertahanan-jadi-
Pertahanan Strategis”, Kina: Media Ekuitas
investasi-pertahanan. Di akses pada 17
Produk Indonesia, Edisi 01, 2011.
Februari 2022.
Bitzinger, Richard A. (ed.), “ The Modern defense
Rahmat, Y., “Menhan: Kemandirian Indhan
Industry: Political, Eonomic, and
Penting Wujudkan Sistem Pertahanan

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3875
JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan) (eISSN: 2614-8854)
Volume 5, Nomor 9, September 2022 (3870-3876)
Negara”, 2021, Tippe, S., “Defense Offset Policy in Indonesia,”
https://infopublik.id/kategori/nasional- Bisnis dan Birokrasi: Jurnal Ilmu
politik-hukum/577411/menhan- Administrasi dan Organisasi 20, No. 2,
kemandiran-indhan-penting-wujudkan- 2013.
sistem-pertahanan-negara. Di akses pada
Undang-Undang No. 16 Tahun 2012 Tentang
17 Juni 2022.
Industri Pertahanan.
Suhirwan, Wuri Retno Martani L.Y.P., “Indonesian
Navy as a Maritime Command Center Sea Yahya, A.N,, “Ini 8 Prioritas Investasi Pertahanan
Defense Strategy. Public Policy Prabowo dalam Pengadaan Alutsista Rp
Admintration Research”, 2020. 1.700 Triliun”, Kompas.com, 2021,
Susdarwono, E.T., “Research and Development https://nasional.kompas.com/read/2021/
(R&D) Sebagai Pilar Utama dalam 06/04/18001091/ini-8-prioritas-
Membangun Ekonomi Industri Pertahanan investasi-pertahanan-prabowo-dalam-
Indonesia”, Madani: Indonesian Journal Of pengadaan-alutsista-rp?page=all. Di akses
Civil Society, 2(2), 2020. pada 17 Februari 2022.

Thomas W. Smith, “History and International Yusgiantoro, P., “Ekonomi Pertahanan”, 2014,
Relations, London & New York: Routledege”, Jakarta: PT Gramedia Media Pustaka.
1999.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 3876

You might also like