Astronomy of The Solar and Light in The Qur'an

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies

https://doi.org/10.32506/xxxx.vxix.xxx
Vol. xx No. x, 20xx, xx-xx

Astronomy of The Solar System and Light in The Qur’an


Silmi Nurfadilah1, Ulfiana Amaliah Hafiidhinillah2, Urfa Kaida3, Darul Firdaus4, Bannan Naelin Najihah5

Abstract
[Astronomy of The Solar System and Light in The Qur’an]
Science and the Qur'an have a bond that is either related or contradictory. Science is the result of human thought in
scientific research that has continuous development and is always up to date, while the Qur'an is a definite source of
knowledge that never changes. The function of the sun in a scientific perspective is: as the center of the solar system, a
source of light, and calculation of time. Meanwhile, the function of the sun in the perspective of the Qur'an is: as a sign of
the power of Allah SWT, as a source of light, as a guide for prayer times, as a guide for shadows, and as a calculation. The
theories that science explains regarding the function of the sun between science and the Qur'an have a good correlation.
Science explains that the sun is the greatest source of light for the earth which can produce its own energy, this is also
explained in the Qur'an that the sun is described as siraj and dhiya' which means sunlight comes from itself. As the center
of the solar system, the sun is not static but also moves. This is explained in the Qur'an in Qs. Yaasiin verse 38, besides that
science and the Qur'an also both explain that the sun can be used as a calculation of time and guidance from shadows.
Keywords
Sun, Science, Al-Qur'an

‫ملخص‬
[‫[علم فلك النظام الشمسي والنور في القرآن‬
‫ العلم هو نتاج الفكر النساني في البحث العلمي الذي يتطور باستمرار ويتم تحديثه دائ م‬.‫للعلم والقرآن رباط إما مترابط أو متناقض‬
‫ بينما‬، ‫ما‬
‫ وحساب‬، ‫ ومصدر للضوء‬، ‫ كمركز النظام الشمسي‬:‫ وظيفة الشمس من منظور علمي هي‬.‫القرآن هو مصدر محدد للمعرفة ل يتغير أب مدا‬
‫ ودليل‬، ‫ وكمصدر للضوء‬، ‫ كدليل على قدرة ا سبحانه وتعالى‬:‫ فإن وظيفة الشمس في منظور القرآن هي‬، ‫ وفي الوقت نفسه‬.‫الوقت‬
.‫ النظريات التي يشرحها العلم فيما يتعلق بوظيفة الشمس بين العلم والقرآن لها علقة جيدة‬. .‫ وكحساب‬، ‫ ودليل للظلل‬، ‫لوقات الصلة‬
‫ضا في القرآن أن الشمس توصف‬ ‫ وهذا موضح أي م‬، ‫يشرح العلم أن الشمس هي أكبر مصدر للضوء للرض ويمكنها أن تنتج طاقتها الخاصة‬
‫ فإن الشمس ليست ثابتة ولكنها تتحرك‬، ‫ بصفتها مركز النظام الشمسي‬.‫بالسراج والضياء مما يعني أن ضوء الشمس يأتي من نفسها‬
‫ أن الشمس يمكن استخدامها لحساب الوقت‬، ‫ إلى جانب العلم والقرآن‬، 38 ‫ يشرح ياسين الية‬Qs. ‫ هذا موضح في القرآن في‬.‫ضا‬ ‫أي م‬
.‫والرشاد من الظل‬
‫الكلمات المفتاحية‬
‫ القرآن‬، ‫ العلم‬، ‫الشمس‬

Abstrak
[Astronomi Tata Surya dan Cahaya dalam Al-Qur’an]
Sains dan al-Qur‟an mempunyai ikatan baik yang silih berkaitan ataupun berlawanan. Sains sebagai hasil pemikiran
manusia dalam penelitian-penelitian ilmiah yang memiliki perkembangan yang berkesinambungan dan selalu mengalami
keterbaruan, sedangkan al-Qur‟an merupakan sumber pengetahuan pasti yang tidak pernah berubah. Fungsi matahari
dalam perspektif sains yaitu: sebagai pusat tata surya, sumber cahaya, dan perhitungan waktu. Sedangkan fungsi matahari
dalam perspektif al-Qur‟an yaitu: sebagai tanda kekuasaan Allah Swt, sebagai sumber cahaya, sebagai petunjuk waktu
shalat, sebagai petunjuk atas bayang-bayang, dan sebagai perhitungan. Teori-teori yang sains jelaskan berkaitan dengan
fungsi matahari antara sains dan al-Qur‟an memiliki korelasi yang baik. Sains menjelaskan bahwa matahari sebagai sumber
cahaya terbesar bagi bumi yang dapat menghasilkan energinya sendiri, hal ini juga dijelaskan dalam al-Qur‟an bahwa
matahari dideskripsikan sebagai siraj dan dhiya’ yang berarti sinar matahari bersumber dari dirinya sendiri. Sebagai pusat
tata surya, matahari tidaklah statis melainkan juga bergerak. Hal ini dalam al-Qur‟an dijelaskan dalam Qs. Yaasiin ayat 38,
selain itu sains dan al-Qur'an juga sama-sama menjelaskan bahwa matahari dapat dijadikan sebagai perhitungan waktu dan
petunjuk dari bayang bayang.
Kata-kata Kunci
Matahari - Cahaya - Al-Qur’an
1
Institut Agama Islam PERSIS Bandung Indonesia
2
Institut Agama Islam PERSIS Bandung Indonesia
3
Institut Agama Islam PERSIS Bandung Indonesia
4
Institut Agama Islam PERSIS Bandung Indonesia
5
Institut Agama Islam PERSIS Bandung Indonesia

Pengertian Matahari ........................................................3


Daftar Isi 4.1.1
4.1.2 Lapisan-lapisan Matahari ................................................. 4
1 Pendahuluan 4.1.3 Gangguan pada Matahari ................................................ 4
4.2 Pembahasan .......................................................... 4
2 Kajian Pustaka 24.2.1 Fungsi Matahari dalam Perspektif Al-Qur'an dan Sains ...... 4
2.1 Kajian Teori ............................................................ 24.2.2 Pemaknaan Matahari dalam Al-Qur'an ................................
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................... 24.2.3 Penafsiran Ayat Al-qur'an dan Hadist.............................
3 Metode 25 Kesimpulan 6
6 Ucapan Terima Kasih 6
4 Hasil dan Pembahasan 37 Pustaka 6
4.1 Hasil ....................................................................... 3

1
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/10.32506/xxxx.vxix.xxx
Vol. xx No. x, 20xx, xx-xx

1. Pendahuluan 99,85% massa total dari seluruh anggota dalam


Tata Surya.
Matahari adalah sumber energi yang tak García (2007), Definisi matahari adalah ciri
terbatas, energi matahari merupakan sumber bintang yang mengandung banyak elemen berat
energi utama di bumi, selain itu panas matahari dengan proses pembentukannya diawali oleh
sangat berperan penting dalam menjaga suatu gelombang kejut dari supernova yang
kelangsungan hidup di bumi. Tanpa adanya energi terdekat.
panas dari matahari akan dapat menghambat
aktifitas dan kehidupan di bumi ini. Indonesia 2.2 Penelitian Terdahulu
merupakan salah satu negara yang terletak di Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam
khatulistiwa serta beriklim tropis sehingga artikel ini adalah:
matahari bersinar sepanjang tahun dan berpotensi
untuk memanfaatkan energi matahari sebagai Anisa Nur Afida, Matahari dalam Perspektif
energi alternatif. Sains dan Al-Qur’an, Skripsi UIN Raden Intan
Dalam al-Qur‟an matahari disebut dengan Lampung, 2018.
kata” syams” (matahari) diambil dari “Syamsah al-
Qalladah” (kalung yang menyala) yang berlubang 3. Metode
besar di tengah-tengahnya. Ia dinamakan demikian
karena ia merupakan bintang yang besar. Matahari Kajian pada artikel ini menggunakan metode
dalam kamus besar bahasa Indonesia matahari kualitatif studi komparasi dengan pendekatan
diartikan sebagai suatu benda angkasa yang kajian pustaka. Adapun teknik pengumpulan data
menjadi pusat tata surya yang berisi gas dan menggunakan teknik penelusuran, sedangkan
mendatangkan terang dan panas pada bumi saat teknik analisis menggunakan teknik analisis isi
siang hari. Manusia pada awalnya mengira bahwa (content analysis)
bumi tidak bergerak dan mataharilah yang
bergerak mengelilingi bumi. 4. Hasil dan Pembahasan
Pergerakan matahari telah diceritakan dalam
alQur‟an 1.400 tahun sebelum sains mengungkap 4.1 Hasil
hal ini. Berlawanan dengan pernyataan bahwa 4.1.1 Pengertian Matahari
matahari berputar dalam sebuah lingkaran tidak Matahari merupakan benda langit paling
berujung pangkal mengelilingi bumi, atau bahwa ia besar dalam tata surya, matahari merupakan
tidak bergerak. Al-Qur‟an menyatakan dengan sebuah bintang yang paling dekat dengan bumi.
tepat bahwa matahari bergerak dengan tujuannya Matahari terlihat dari pandangan manusia seperti
yang terdapat pada surah Yasin ayat 38: bola api yang menyala. Cahaya matahari terpancar
‫َ شَاا َر سْ ممساَ اَ ّرِ اجم رِ مْ اولَ ش‬ ۗ ۗ
‫اَ مَ رقدمَ سِ ذَٰر ا‬耀 ِ‫لَ امَِر مْ رۗ لَ امَ رِدم ر‬
ُ ke berbagai arah sehingga saat mengenai bumi
‫ّ مْ س‬ membuatnya menjadi terang . Matahari adalah
“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya.
sumber energi cahaya utama bagi kehidupan di
Demikianlah ketetapan Allah yang maha perkasa,
bumi.
maha mengetahui”. (Qs. Yasin:38)
Matahari termasuk sebuah benda panas yang
Ayat di atas menjelaskan bahwa matahari
tersusun oleh berbagai gas yang bertekanan tinggi.
tidak diam seperti yang dikira sebelumnya. Karena
Matahari terbentuk dari gumpalan gas hidrogen
dalam ayat ini dinyatakan dengan jelas bahwa
dan helium yang merupakan golongan gas berpijar.
matahari berjalan di tempat peredarannya.
Dalam matahari, berlangsung proses fusi atau
penggabungan nuklir yang melibatkan atom-atom
2. Kajian Pustaka hidrogen bergabung menjadi helium karena
adanya temperatur dan tekanan yang sangat tinggi.
2.1 Kajian Teori
Hal tersebut mengeluarkan energi yang banyak
Matahari merupakan bintang yang paling dekat yang terpancar ke bumi sebagai cahaya dan panas.
dengan bumi. Matahari menyalurkan energinya ke Matahari seperti raksasa jika dibandingkan
bumi untuk keberlangsungan kehidupan dengan planet yang terbesar sekali pun. Diameter
dibumi.Oleh karena memiliki jarak yang dekat matahari 109 kali diameter Bumi, yaitu 1,4 juta km.
dengan bumi, bintang ini menjadi sasaran para Walaupun matahari itu berbentuk gas, beratnya
ilmuwan astronomi untuk mengamati dan lebih dari 300.000 kali berat Bumi.
menyelidiki roman (features) permukaan matahari
secara lebih detail.
Rozelot (2000), Matahari adalah jenis bintang
deret utama dengan tipe G yang terdiri dari

2
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/10.32506/xxxx.vxix.xxx
Vol. xx No. x, 20xx, xx-xx

4.1.2 Lapisan-lapisan Matahari tingkat terangnya lebih rendah dari


fotosfer. Kromosfer dan korona matahari
dapat terlihat di saat matahari tertutup
oleh bulan atau sering disebut dengan
gerhana matahari.
Kromosfer, yaitu lapisan atmosfer
matahari bagian bawah yang terdiri atas gas
yang renggang berwarna merah dengan
ketebalan sekitar 10.000 km. Lapisan gas ini
merupakan lapisan yang paling dinamis karena
seringkali muncul tonjolan cahaya berbentuk
lidah api yang memancar sampai ketinggian
lebih dari 200.000 km yang disebut prominensa
(protuberans).
Korona adalah lapisan atmosfer
Struktur matahari
matahari bagian atas yang terdiri atas gas yang
Matahari terdiri atas bagian inti dan
sangat renggang dan berwarna putih atau
lapisan kulit. Bagian kulit Matahari terdiri atas
kuning kebiruan, serta memiliki ketebalan
lapisan fotosfer dan atmosfer. Di atas fotosfer
mencapai ribuan kilometer (Abhyankar, 1977,
terdapat lapisan atmosfer yang terdiri dari
hal. 40-44).
lapisan kromosfer dan korona.
 Inti matahari (Barisfer) 4.1.3 Gangguan pada Matahari
Inti matahari adalah bagian dari
matahari yang letaknya paling dalam,
berdiameter sekitar 500.000 km dengan
tingkat temperatur sekitar 15.000.000° C.
Pada bagian ini berlangsung reaksi inti
yang menyebabkan terjadinya sintesis
hidrogen menjadi helium dengan karbon
sebagai katalisatornya (Basu, 2009, hal.
699).
 Fotosfer matahari
Fotosfer matahari adalah lapisan
berupa bulatan berwarna perak kekuning-
kuningan yang terdiri atas gas padat
bersuhu tinggi. Sinar matahari yang kita
lihat dari bumi berasal dari fotosfer
matahari. Pada fotosfer matahari terlihat
adanya bintik atau noda hitam berdiameter
sekitar 300.000 km. Bahkan ada yang
berdiameter lebih besar dari diameter
bumi dengan kedalaman sekitar 800 km
disebut umbra. Di sekeliling umbra,
biasanya terdapat lingkaran lebih terang
disebut penumbra. Noda-noda hitam pada
matahari secara keseluruhan disebut sun
spots (Rast, Nordlund, Stein, & Toomre,
2012).
 Atmosfer matahari
Atmosfer matahari adalah lapisan
paling luar dari matahari yang berbentuk
gas, terdiri atas dua lapisan, yaitu
kromosfer dan korona. Kromosfer dan
korona matahari dalam keadaan normal
tidak dapat terlihat dengan jelas karena

3
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/10.32506/xxxx.vxix.xxx
Vol. xx No. x, 20xx, xx-xx

Pada matahari terdapat beberapa gejala aktif  Matahari sebagai tanda Kekuasaan
yang menyebabkan gangguan pada matahari Allah Swt
sendiri. Adapun beberapa gangguan tersebut Matahari merupakan anugerah yang
dilansir dari laman Rumah Belajar sebagai berikut: dilimpahkan Allah Swt pada alam semesta
 Gumpalan-Gumpalan pada Fotosfer ini, Allah Swt menjadikan matahari
(Granulasi) sebagai bukti nyata atas Keesaan-Nya dan
Gangguan ini berupa gumpalan yang Ketuhanan-Nya.
disebabkan adanya rambatan gas pada inti
menuju permukaan. Hal ini menyebabkan  Matahari sebagai sumber cahaya
permukaan matahari tidak rata dan berupa Matahari berfungsi menjadi sumber
gumpalan-gumpalan. cahaya terbesar dalam kehidupan dibumi.
Cahaya matahari yang terpancar
 Bintik Matahari (Sun Spot) merupakan cahaya yang bersumber dari
Gangguan ini berupa adanya bintik dirinya sendiri. Al-Qur’an menyebutkan
(tempat munculnya medan magnet yang bahwa Allah Swt telah menjadikan
sangat kuat) pada matahari. Bentuk bintik ini matahari sebagai siraj (pelita). Nadiah
berupa lubang-lubang pada permukaan Thayyarah menjelaskan bahwa sesuatu
matahari tempat menyembur gas-gas panas tidak disebut dengan siraj (pelita) kecuali
dari intinya. Hal ini menyebabkan adanya karena ia mempunyai panas dan dapat
gangguan pada gelombang radio menyinari.
telekomunikasi di bumi.
Berdasarkan Qs Nuh {71} : 16)
 Lidah Api Matahari َ‫ُ شو اَ اَ اَ سَ مْرًل فر مْ ره شّ لَم اَ اْ اِ شو اَ اَ ا‬ ‫لَا لَ ش‬
‫ّ مْ ا‬
‫ر‬
‫ِ اِ ر‬
Gangguan ini berupa lidah api yang “Dan disana Dia menciptakan bulan yang
merupakan hamburan gas. Lidah ini berasal bercahaya dan menjadikan matahari
dari tepian matahari dan dapat mencapai sebagai pelita (yang cemerlang)”.
tinggi 10.000 km. Lidah api ini terbentuk dari
atom hidrogen yaitu massa proton dan Quraish Shihab menjelaskan firman Allah :
elektron yang bergerak dengan kecepatan Menjadikan matahari pelita pada ayat
tinggi dan sering disebut dengan prominensa tersebut setelah sebelumnya menyatakan
atau protuberan. bahwa Dia menjadikan bulan sebagai nur
Massa atom hidrogen ini dapat mengisyaratkan bahwa terdapat
mencapai permukaan bumi dan berbenturan perbedaan antara matahari dan bulan.
dengan medan magnet bumi (sabuk Van Matahari dijadikan sebagai pelita artinya
Allen). Hal ini, menyebabkan kecepatan sumber cahaya matahari berasal dari
partikel menurun dan menuju kutub setelah dirinya sendiri sedangkan bulan disebut
itu berpijar (Aurora). sebagai nur (cahaya) karena bulan tidak
Hasil dari hamburan partikel ini dapat memantulkan cahayanya sendiri.
menggangu kelancaran sistem komunikasi
radio. Ada dua jenis Aurora, yaitu Aurora  Matahari sebagai petunjuk waktu
Australis di kutub selatan dan Aurora shalat
Borealis di kutub utara. Allah Swt berfirman dalam QS Al-
Isra ayat 78 :
 Letupan (Flare) ‫ُ َر سقَ مسْ رِ لَ ش‬
ۗ‫ّ ذِْاَ لاِر ر‬ ‫ِسَ مِذل اَ لر شَ لَم اَ مْ ۗرِ اوِسَ مِذل اَ لَشمْ رَ َا ام رِ لر ذٰ لَ ش‬
‫ّ مْ ر‬
Gangguan ini berupa letupan gas pada
permukaan matahari dan bermuatan listrik. ِ‫اَ مّ سه مْ رًل اَا اَ لَم اَ مْ ر‬
Hal ini, dapat menyebabkan terjadinya ”Laksanakanlah shalat sejak matahari
gangguan pada sistem komunikasi radio. tergelincir sampai gelapnya malam dan
(laksanakan pula shalat ) Shubuh. Sungguh,
shalat shubuh itu disaksikan (oleh
4.2. Pembahasan malaikat)”.
4.2.1 Fungsi Matahari dalam Perspektif Al-
Qur’an dan Sains Bahwa kita diperintahkan untuk
menunaikan shalat dengan melihat
Fungsi Matahari Dalam Perspektif Al-
petunjuk waktu pelaksanaanya melalui
Qur’an
posisi matahari. Dalam Al-Qur‟an Allah
Swt telah memberitahukan kepada kita

4
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/10.32506/xxxx.vxix.xxx
Vol. xx No. x, 20xx, xx-xx

kapan waktu-waktu beribadah shalat sebagaimana yang telah di firmankan


dengan melihat fenomena alam yang Allah Swt pada ayat tersebut. Karena
sudah tidak asing lagi bagi kita yaitu dalam kehidupan ini perhitungan waktu
dengan melihat posisi matahari, artinya merupakan hal yang sangat penting untuk
disini matahari berfungsi sebagai petunjuk kita ketahui.
waktu shalat.
Fungsi Matahari Dalam Perspektif
 Matahari sebagai petunjuk atas Sains
bayang-bayang  Matahari sebagai pusat tata surya
Pancaran cahaya matahari Matahari merupakan sentral dari
menjadikan benda-benda dapat kumpulan planet-planet disekelilingnya
menimbulkan bayangan. Dari bayangan ini yang beredar pada jalan atau orbitnya
Allah Swt memberi petunjuk pada masing-masing. Setiap planet berjalan
manusia dimuka bumi ini. Allah Swt telah mengitari matahari dengan lintasan
memerintahkan umat manusia untuk berbentuk ellips raksasa yang terlihat
memperhatikan bayang-bayang yang seperti lingkaran. Yusandika menjelaskan
terbentuk akibat dari pancaran cahaya planet-planet tersebut dapat berjalan
matahari. mengitari matahari disebabkan karena
matahari memiliki gaya tarik gravitasi
Allah Swt berfirman dalam QS Al- yang besar sehingga matahari mampu
Furqon ayat 45 : menahan planet-planet tersebut beredar
‫َ ًِر ر‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ل‬
‫اَ اَِمًاا مسش اِاَرًرا اجااَِاٗ اَا اَ اوَ ماْ لَ رّّ شَ اَ شق اَ مْ ا اّ ا‬
‫اَ اِ لاامم‬耀 ٰ‫َ ل ذ‬ mengelilinginya. Dengan gaya gravitasi
ُ ‫اًَرمْ رً اَِ ماْ رٗ لَ ش‬ yang dimilikinya membuat matahari
‫ّ مْ ا‬ mampu menjaga planet-planet
“Tidakkah engkau memperhatikan disekelilingnya beredar secara tetap pada
(penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia orbitnya sehingga tidak bertabrakan satu
memanjangkan (dan memendekkan) dengan yang lainnya.Jadi fungsi matahari
bayang-bayang; dan sekiranya Dia sebagai tata surya adalah menjaga
menghendaki, niscaya Dia jadikannya keseimbangan peredaran benda-benda
(bayang-bayang itu) tetap, kemudian Kami langit disekitarnya.
jadikan matahari sebagai petunjuk”.
 Matahari sebagai sumber cahaya
Ayat diatas merupakan fFirman Matahari memiliki energi cahaya
Allah Swt yang memerintahkan rasul-Nya yang sangat besar. Selain fungsinya
agar memperhatikan ciptaan-Nya, sebagai pusat tata surya, matahari juga
bagaimana ia memanjangkan dan memiliki energi cahaya yang fungsinya
memendekkan bayng-bayang dari setiap sangat penting bagi keberlangsungan
benda yang terkena sinar matahari. Allah hidup dibumi. Energi cahaya matahari
menjadikan bayang bayang itu memanjang yang sangat besar mampu menerangi
dan memendek agar manusia dapat bumi pada sisi yang luas, karena matahari
menggunakannya sebagai pengukur memancarkan cahaya ia memiliki fungsi
waktu. penting dalam kehidupan antara lain
membantu tumbuhan melakukan
 Matahari sebagai perhitungan fotosintesis yang hasilnya berupa gas
Allah Swt berfirman dalam QS Al- oksigen, yang merupakan bahan utama
An’am ayat 96 : pernapasan makhluk hidup. Selain itu
‫لا ل‬
ِ‫اۚ فااَر س‬ ۗ
‫ُ اِ اًَرا لَشمْ اَ او اَ اَ اَ مر م‬
‫َْا ر‬ ‫َ سح ممَا راً اولَم اَ اْ اِ شولَ ش‬
‫ّ مْ ا‬ ‫ذَٰر ا‬ cahaya matahari juga membantu
ِ‫اَ مَ رقدمَ س‬耀 ِ‫لَ امَ رِ مْ رۗ لَ امَ رِدم ر‬ menguapkan air laut sehingga terjadilah
“Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan siklus hidrologi.
malam untuk beristirahat, dan
(menjadikan) matahari dan bulan untuk  Matahari sebagai petunjuk perhitungan
perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang waktu
Mahaperkasa, Maha Mengetahui”. Matahari merupakan suatu faktor
penting dalam menentukan waktu karena
Dapat kita ketahui bahwa perjalanannya yang terang sepanjang
keberadaan matahari di alam semesta ini tahun di sekeliling langit dan geraknya
dapat kita jadikan sebagai perhitungan sehari-hari. Matahari melakukan gerak

5
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/10.32506/xxxx.vxix.xxx
Vol. xx No. x, 20xx, xx-xx

semu tahunan yang dapat digunakan derivasinya terdapat dalam 49 lafal, 39 ayat, dan
untuk menentukan perhitungan waktu 23 surah yang berbeda. Pada Mu’jam al-
atau penanggalan. Mufaras lafal dhiya’ disebutkan sebanyak 3
kaliyang berarti sinar kemuliaan, sedangkan
lafalsiraj di dalam Al-Qur’an disebutkan sebanyak
4.2.2 Pemaknaan Matahari dalam Al-Qur’an
4 kali yang bermaknasebuah obor. Dan Allah SWT
Al-Qur’an memandang alam bukanlah hal berfirman dalam beberapa ayat:
yang bermakna kecuali apabila ia dapat
membantu manusia dalam memahami dan
mendekatkan diri pada sang pencipta. Matahari (13)  ۖ  ‫اًا‬
‫اًا ّوهَ ج‬
‫س‬
‫هو رً رَلَْرا ِرَ ج‬
merupakan benda langit yang memiliki keunikan
dan kebermanfaatan yang sangat luar biasa bagi “Dan Kami menjadikan pelita yang terang-
kehidupan di dunia.Matahari di dalam Al-Qur’an benderang (matahari)” (an-Naba’ {78}:13)
disebut dengan kata asy-Syam, yang disimbolkan
sebagai dhiya’ dan siraj. ‫ن‬ ‫َْ اّه سِْ ًََ اَّهَُ سَِآً هوا ّل رََُ َمَْا هوقرَهََ َُرا سِرَ ّسلرََْرُْا َ رََ س س‬
‫اَِّ ل ر‬
ّ ‫ل مل ر ر‬ ‫ر ر‬ ‫رر لج‬ ‫ل رر ر ل ر ر ج‬ ‫مر‬
Matahari memiliki makna yang sama yaitu ‫َ اسها سب لح سَّ  ۚ  َّ رّ س‬‫احسِاَ  ۗ  َاَْرّ ياٰ يّٰس‬
(5)َ‫ِ ّسرَ لْمٍ َّه لَْر مُ لْ ر‬
‫ص ملل ياّي س‬
ّ ‫رّ م‬ ‫رو ر ر ر ر ر ّم ر‬ ‫ل‬
sama-sama menjelaskan bahwa sumber energi
matahari berasal dari dirinya sendiri dan sinar
yang muncul dari matahari ini berfungsi sebagai “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan
penerang kegelapan. bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan
Lafal Dhiya’ Dan Nur Dalam Kajian Bahasa tempat-tempat orbitnya, agar kamu mengetahui
Arab. bilangan tahun, dan perhitungan (waktu). Allah
tidak menciptakan yang demikian itu melainkan
Matahari dalam Kamus Al-Azhar Indonesia- dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda
Arab disebut dengan asy-Syam. Matahari juga (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang
disimbolkan sebagai siraj, yang berarti sebuah mengetahui“(Yunus {10}: 5)
obor atau sebagai wahhaaj yang berarti lampu
yang bersinar terang atau sebagai dhiya’ yang Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT
berarti sinar kemuliaan. Ketiganya cocok untuk menjadikan matahari sebagai dhiya’ yang artinya
menggambarkan matahari, karena ketiganya sinar yang terpancar darinya yang sangat
menghasilkan cahaya sendiri. menyilaukan mata. Matahari dengan sinarnya
merupakan sumber kehidupan, sumber panas dan
Sedangkan dalam Kamus al-Munawwir sumber tenaga yang dapat menggerakkan
Indonesia-Arab bulan disebut dengan qamar, yang makhluk-makhluk Allah SWT yang diciptakan-Nya.
disimbolkan dengan lafal muniir, yang berarti
(16)‫اًا‬ ‫هوًََ اّل رََُ فسَ سه هَ َمَْا  ۙ ه وًَ رلَّ س‬
badan yang memberi cahaya (nur). Sedangkan ‫هُ رِِرَ ج‬
‫رر ل‬ ‫ر ر ر رر ل لج‬
lafal nur bermakna cahaya, yang dalam KBBI
cahaya diartikan sebagai sinar atau terang. Al-
“Dan di sana Dia menciptakan bulan yang
Qur’an juga menyebut cahaya dengan
bercahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita
lafal dhiya’ atau dengan lafalmuniir,akan tetapi (yang cemerlang)?“(Nuh {71}: 16).
kata tersebut hanya untuk mensifati benda langit
saja.
Pada Tafsir Misbah, Quraish
Shihab menafsirkan bahwa Allah SWT menjadikan
Lafal nur yang disebut dalam Al-Qur’an selalu surya pelita pada ayat tersebut setelah sebelumnya
dalam bentuk mufrad (tunggal), hal ini berbeda
menyatakan bahwa dia menjadikan bulan
dengan lawan katanya yaitu zhulumat yang selalu
sebagai nur mengisyaratkan bahwa terdapat
berbentuk jamak. Ini dikarenakan bahwa sumber perbedaan antara keduanya. Matahari dijadikan
suatu cahaya hanya satu, yakni dari Allah SWT sebagai pelita artinya sumber cahayanya berasal
sedangkan kegelapan mempunyai berbagai
dari dirinya sendiri sedangkan bulan disebut
sumber yang beraneka ragam.
sebagai nur(cahaya) karena bulan tidak dapat
memantulkan cahayanya sendiri.
Kajian Matahari Sebagai Dhiya’ Dan Bulan
sebagai Nur Dalam Al-Qur’an
Sedangkan pada Tafsir Al-Azhar, Hamka
menafsirkan bahwa menurut keterangan para ahli,
Lafal nur yang berarti cahaya dalam Al- bulan tidaklah memancarkan cahaya dengan
Qur’an terdapat 43 lafal, dengan berbagai sendirinya. Bulan itu pada asalnya adalah gelap.

6
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/10.32506/xxxx.vxix.xxx
Vol. xx No. x, 20xx, xx-xx

Oleh karena pantulan sinar matahari barulah bulan Yakni matahari yang menerangi semesta
nampak seakan-akan memantulkan cahaya. alam, yang cahayanya menerangi seluruh
Laksana rumah beratap seng di tepi bukit yang penduduk bumi. (Tafsir Ibnu Katsir)
jauh kelihatan di tengah hari memancarkan sinar.
Padahal itu bukan sinar atap rumah, melainkan ‫ن‬ ‫َْ اّه سِْ ًََ اَّهَُ سَِاً واّل رََُ مَْا وقرَهَُ ََرا سِرَ ّسلرََْرُْا َ رََ س س‬
‫اَِّ ر‬
ّ ‫لم ر ر‬ ‫ر ر ر ل ر ر ج ر ر ر ج ر رم ر‬ ‫مر‬
sinar surya yang memantul kepadanya. Dalam ayat َ‫ا‬ ‫احس‬
ini tidaklah dijelaskan secara terperinci bahwa ‫رو ر ر‬
ِ ‫ل‬
“Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan
bulan itu tidaklah memancarkan cahaya sendiri,
bulan bercahaya, dan Dialah yang menetapkan
melainkan mengeluarkan sebagai kilatan dari
tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui
pantulan cahaya matahari.
bilangan tahun dan perhitungan waktu”. Qs.
Yunus: 5
Setelah Tuhan menerangkanlangit yang tujuh Allah Swt menjadikan surya pelita pada
susun, disabdakan-Nya pula bahwa bulan ayat tersebut setelah sebelumnya menyatakan
bercahaya fi hinna, artinya pada semuanya. Pada bahwa Dia menjadikan bulan sebagai nur
semua langit yang tujuh susun itu. Ungkapan ini mengisyaratkan bahwa terdapat perbedaan
pun mengambil kesadaran dan perhatian dari antara keduanya. Matahari dijadikan sebagai
manusia yang menengadah pada langit. Mereka pelita artinya sumber cahayanya berasal dari
tidaklah melihat dan menyaksikan langit tujuh dirinya sendiri, sedangkan bulan disebut
susun. Manusia hanya melihat atau menengadah sebagai nur (cahaya), karena bulan tidak dapat
ke atas, dilihatnya langit karena jauh dan tidak memantulkan cahayanya sendiri. (Tafsir Al-
kelihatan di mana ujung penglihatan, yang Misbah).
kelihatan oleh manusia hanyalah bahwa bila hari
terang bulan, seluruh langit yang kelihatan olehnya  Hadist
terpengaruh juga oleh cahaya bulan tersebut.
Bintang-bintang tidak semua kelihatan. Sebab ‫َْ هس‬ ‫َ هَثرسِ اّ سلُ لَ رَاَ َْ لاأرِْسَ قر ر س‬
‫اٰم رَْرلَ سِ رو رِْه رَ ّرَ مَ م‬
َ‫َْ تم لَ ر‬ ‫صْهى ه‬ ‫اٰ ر‬ ‫ِ رَ مِ ر‬ ‫ رم لَ م‬: َ‫ا‬ ‫م لم لر‬ ‫ر‬
cahayanya telah dipudarkan oleh cahaya bulan,
‫اَ مِْرلََ ْل مَ رَ ساََم‬ ‫ر‬ ‫ق‬
‫ر‬ ‫م‬
ََ ‫س‬
َ ‫س‬
َ ‫ا‬َ‫ر‬ َ
‫ل‬ ‫س‬
ُ َ
‫ر‬ َ ‫ه‬ ََ‫ل‬ ‫س‬
َ َ
‫ر‬ ْ ُ‫م‬ ‫ت‬
‫ر‬ ّ ‫ه‬ َ ّ ‫س‬ ْ
‫ل‬ ‫اخ‬
‫ل‬ َ ‫اَّهَُ ٍَّْ اّ سلََاَ سِ س‬
َ
sehingga seakan-seakan seluruh langitlah yang ‫م‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ر‬ ‫ل‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫س‬ ‫ِ َرٍ اّ سلُ س‬ ‫سس‬ ‫فرَْ هس‬
diliputi oleh keindahan dan kemesraan cahaya َ‫ا‬
‫ن قر ر‬ ‫ََ اّهِْ تمُللر رَ مَ ْسِ اّ رلَ ل م‬ ‫س‬
‫اٰ رَا َ لرََْ رَا ّرَ لَ سِ بّلُ سََ َ ررَ رِافرِر لاأ لرَ ل ر‬
‫س‬
‫ر‬
bulan. ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫سس‬
َ‫هاُ رَْرى قر لَ سَ َ لرَ رُاه لَ سِ اّ رلَرَِ فرُلََ مه لَ رَ لَ ّر مُْ مَ إس رَ رَ لَعرَلَِ روَلََ مه لَ رَ ل‬ َ ّ‫ا‬ َ ْ ُ
‫م‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫فرََر‬
َ‫ا‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬ ‫س‬
‫ّر مُْ مَ إ رَ مَلَعرَلرَلَِ روَلََ مه لَ رَ لَ ّر مُْ مَ إ رَ رَ لَ رّْلِ روَلََ مه لَ رَ لَ َّملِْ مُِم اّ رلَرَ مِ إ لجر جاَا قر ر‬
Kemudian apakah maksud dari “Matahari
sebagai pelita?” bukankah cahaya pelita tidak .َِ‫اٰم رَْرلَ سِ رو رِْه رَ ْسَر سَ سُ إس رَ فس س‬
‫صْهى ه‬ ‫اٰ ر‬
‫َْ هس‬ ‫رَ راَ رَ مِ م‬ ‫روَ ر‬
seterang cahaya bulan?. Padahal dikatakan bahwa Telah menceritakan kepadaku Al Miqdad bin Al
cahaya bulan adalah pantulan cahaya matahari. Aswad berkata, Aku mendengar Rasulullah
bersabda, " Pada hari kiamat, matahari di
Dan maksud dari “matahari sebagai pelita”, dekatkan ke manusia hingga sebatas satu mil -
bukan dari segi cahayanya. Melainkan dari segi berkata Sulaim bin Amir: Demi Allah, aku tidak
dirinya sendiri. Bukankah pelita memancarkan tahu apakah beliau memaksudkan jarak bumi
sinar dari dalam dirinya sendiri, karena minyak ataukah mil yang dipakai bercalak mata- lalu
yang diisikan kedalamnya. Jika minyak itu habis, mereka berada dalam keringat sesuai amal
maka cahaya tersebut akan hilang. Dan selama perbuatan mereka, di antara mereka ada yang
minyak itu masih ada, maka cahayanya pun masih berkeringat hingga tumitnya, ada yang
keluar. Demikianlah matahari, sinar atau berkeringat hingga lututnya, ada yang
cahayanya datang dari dalam dirinya. Sebab zat berkeringat hingga pinggang dan ada yang
pembakar yang ada dalam tubuh matahari itu benar-benar tenggelam oleh keringat." Al
tidak kering-kering, tidak habis-habis, dan tidak Miqdad berkata, Rasulullah menunjuk dengan
pula didatangkan dari luar. Sungguh matahari tangan ke mulut beliau. (Hr. Muslim)
adalah salah satu diantara beribu-ribu keajaiban
dari ketentuan Ilahi yang sangat menakjubkan
manusia yang suka berfikir. 5. Kesimpulan
Matahari adalah sumber cahaya terbesar
4.2.3 Penafsiran Ayat Al-Qur’an dan Hadist dalam kehidupan kita. Energi matahari berfungsi
‫اًا‬ ‫س‬
‫اًا روهَ ج‬
‫رو رً رَلَْرا ِرَ ج‬ sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk
“Dan kami jadikan pelita yang amat terang”. Qs. hidup. Selain dari energi cahayanya yang sangat
An-Naba: 13 besar matahari juga memiliki fungsi dalam
menjaga keseimbangan antara planet-planet yang

7
Journal of ‘Ulūm al-Qur’ān and Tafsīr Studies
https://doi.org/10.32506/xxxx.vxix.xxx
Vol. xx No. x, 20xx, xx-xx

mengorbitnya dengan gaya gravitasi yang


dimilikinya. Matahari merupakan penanda siang
dan ketika matahari terbenam bergantilah bulan
yang muncul sebagai penerang malam.
Fungsi matahari dalam perspektif Al-Quran
yaitu:
 Matahari sebagai tanda Kekuasaan Allah Swt
 Matahari sebagai sumber cahaya
 Matahari sebagai petunjuk waktu shalat
 Matahari sebagai petunjuk atas bayang-
bayang
 Matahari sebagai perhitungan
Fungsi matahari dalam perspektif sains yaitu:
 Matahari sebagai pusat tata surya
 Mathari sebagai sumber cahaya
 Matahari sebagai petunjuk perhitungan
waktu
Lapisan-lapisan Matahari :
 Inti matahari (Barisfer)
 Fotosfer matahari
 Atmosfer matahari
Gangguan pada matahari :
 Gumpalan-Gumpalan pada Fotosfer
(Granulasi)
 Bintik Matahari (Sun Spot)
 Lidah Api Matahari
 Letupan (Flare)
Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
matahari terdapat dalam QS. Nuh; 16 , QS. Yunus
[10]; 5 dan QS. An-Naba [78]; 13

7. Pustaka
Nur Afida, Anisa. (2018), “Matahari dalam
Perspektif Sains dan Al-Qur’an”. Skripsi.
Lampung : UIN Raden Intan Lampung.

Jasmi, K. A. & Samseh, S. H. (2013). “Al-Qur’an dan


Tenaga Suria”. Skudai, Johor Bahru :
University Teknologi Malysia Press.

Abhyankar, K. D. (1977). A Survey of the Solar


Atmospheric Models. Bull. Astr. Soc. India,
40-44.

Basu. (2009). Fresh Iinsights On The Structure of


The Solar Core. The Astrophysical Journal,
699.

Basu, S., & Antia, H. M. (2008). Helioseismology


and Solar Abundances. Physics Reports, 5-6.

You might also like