Professional Documents
Culture Documents
Mochamad Fahmi Irfanudin - LKMP3
Mochamad Fahmi Irfanudin - LKMP3
Mochamad Fahmi Irfanudin - LKMP3
RANGKAIAN LISTRIK AC
Oleh
Kelompok 6
B. LANDASAN TEORI
I. Arus Bolak-Balik
Arus bolak-balik atau akternating current (AC) merupakan arus dan
tegangan listrik yang besarnya berubah terhadap waktu dan mengalir dalam dua
arah, serta diperoleh dari sumber tegangan bolak-balik (generator AC). Arus dan
tegangan bolak-balik yang dihasilkan merupakan persamaan sinusoidal dengan
𝜋
frekuensi f [ 𝐼(𝑡) = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 sin (𝜔𝑡 + ) ; 𝑉 (𝑡) = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 sin(𝜔𝑡) ].
2
Arus bolak-balik memiliki keunggulan utama dalam hal energi listrik yang
dapat disalurkan dalam jarak jauh pada tegangan yang tinggi dan aruus rendah
untuk menghindari kerugian energi dalam bentuk kalor Joule.
II. Rangkaian Resistif Murni
Rangkaian yang terdiri dari sumber tegangan (V) dengan resistor yang
mempunyai hambatan R dan nilai kapasitas (C) maupun induktansi (L) rangkaian
tersebut diabaikan. Tegangan dan arus berada pada satu fase. Tegangan yang
mengalir melalui resistor ssebesar 𝑉𝑅 = 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 sin 𝜔𝑡 dan arus yang mengalir
𝑉𝑅 𝑉𝑚
melalui resistor sebesar 𝐼𝑅 = 𝑅
= 𝑅
sin 𝜔𝑡.
mana 𝑋𝐿 = 𝜔𝐿.
IV. Rangkaian Kapasitif Murni
Rangkaian kapasitif adalah rangkaian yang hanya terdiri dari sumber
tegangan (V) dengan kapasitor yang mempunyai kapasitas C dan nilai hambatan
(R) dan induktansi (L) diabaikan. Pada rangkaian kapasitif murni, tegangan yang
𝑉𝑚
dipasang pada kapasitor berubah terhadap waktu yaitu sebesar 𝐼𝑚 = 𝑋𝐿
di mana
1
𝑋𝐶 = 𝜔𝐶.
V. Rangkaian RLC
Rangakaian arus bolak-balik adalah adalah sebuah rangkaian listrik yang
terdiri dari satu atau beberapa komponen elektronika yang dihubungkan dengan
sumber arus bolak-balik. Komponen tersebut berupa resistor R (hambatan murni),
inductor L, dan kapasitor C. Dari rangkaian ini dapat diperoleh tegangan efektir
sebesar 𝑉 = √𝑉𝑅2 + (𝑉𝐿 − 𝑉𝐶 )2 dan impedansi 𝑍 = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2 sehingga
𝑉
kuat arus yang mengalir pada rangkaian RLC diperoleh 𝐼 = .
𝑍
C. PROSEDUR PRAKTIKUM
Sebelum melakukan praktikum “Rangkaian Listrik AC”, ada beberapa hal
yang perlu disiapkan yakni sebagai berikut:
1. Alat dan Bahan
a. Aplikasi/website “PhET Colorado Simulations”
b. Kabel
c. Resistor, kapasitor, dan Induktor
d. Generator AC
e. Voltmeter
f. Amperemeter
g. Stopwatch
*) Karena percobaan dilakukan secara daring, maka alat dan bahan yang
disebutkan di atas telah tersedia di aplikasi/website PhET.
2. Langkah-Langkah
a. Buka aplikasi/website “PhET Colorado Simulations”.
b. Pilih menu “Circuit Contruction Kit (AC+DC), Virtual Lab”.
c. Siapkan alat dan bahan dengan menampilkan menu-menu yang tersedia.
d. Untuk percobaan pertama, rangkailah listrik seri R (Resistor)
e. Catat data besar arus dan tegangan listrik yang terlihat pad voltmeter dan
amperemeter. Perhatikan pula grafik tegangan dan arusnya.
f. Lakukan hal yang sama untuk rangkaian L (Induktor) dan C (Kapasitor),
serta rangkaian seri R-L dan R-C.
g. Analisis data-data yang telah didapatkan dari praktikum.
h. Menyajikan hasil praktikum dalam bentuk laporan.
E. PEMBAHASAN
1. Pra-Praktikum
Sebelum melakukan praktikum, terdapat beberapa pertanyaan yang harus
praktikan jawab yakni sebagai berikut:
a. Gambarkan I-t untuk φ = 0, π/2, -π/2.
φ I (t)
0 0
𝜋 -1
2
𝜋 1
−
2
2. Analisis Data
a. Percobaan Rangkaian R (Resistor)
Rangkaian R (Resistor) pada aplikasi/website PhET Colorado Simulations
dapat disusun dengan tampilan sebagai berikut:
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
10
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
-5
-10
-15
0,08
0,06
0,04
0,02
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Grafik Tegangan terhadap Waktu
15
10
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
-5
-10
2,5
1,5
1
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Grafik Tegangan terhadap Waktu
15
10
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
-5
-10
𝑉𝑅 = −𝑉𝐿 jika R = 0
g. Pesawat Radio
Pesawat radio dapat menangkap siaran suatu pemancar apabila Pesawat
radio dan pemancar dalam keadaan resonansi. Radio penerima
mengkondisikan rangkaian RLC nya dalam keadaan resonansi artinya
frekuensi pemancar sama dengan frekuensi penerima atau Z=R. Dengan
menggunakan Rangkaian pada kegiatan III di atas rancanglah percobaan
untuk temukan Z= R.
Radio penerima mengkondisikan rangkaian RLC-nya dalam keadaan
resonansi artinya frekuensi pemancar sama dengan frekuensi penerima
(Z=R), maka XL = Xc.. Jadi,
Z = √𝑅 2 (𝑋𝐿 − 𝑋𝑐 )2
Z = √𝑅 2 + (0)2
Z=R
3. Pasca-Praktikum
Setelah melakukan praktikum, ada beberapa pertanyaan yang harus
praktikan jawab yakni sebagai berikut:
1. Jelaskan dengan disertai contoh bagaimana pengaruh komponen rangkaian
AC terhadap sudut fase arus listrik.
a. Resistor
𝑉𝑅 = 𝑉𝑚 sin 𝜃 𝜔𝑡
𝑉𝑅
𝐼𝑅 = = 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 = 𝐼𝑚 sin 𝜔𝑡
𝑅
b. Induktor
𝑉𝐿 = 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡
𝑚𝑉 1 1
𝐼𝐿 = 𝜔𝐿 sin ( 𝜔𝑡 − 2 𝜋) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐼𝐿 = 𝐼𝑚 sin (𝜔𝑡 − 2 𝜋)
𝑉𝑚
𝑋𝐿 = = 𝜔𝐿
𝐼𝑚
c. Kapasitor
𝑉𝐶 = 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡
1
𝐼𝐶 = 𝐼𝑚 sin (𝜔𝑡 − 2 𝜋)
𝑉𝑚 1
𝑋𝐶 = = 𝜔𝐶
𝐼𝑚
𝑉 = √𝑉𝑅2 + (𝑉𝑟 − 𝑉𝐶 )2
𝑉 = √𝐼 2 𝑅2 + (𝐼 2 𝑋𝐿2 − 𝐼 2 𝑋𝐶2 )
𝑉 = 𝐼√𝑅 2 + (𝑋𝑟 − 𝑋𝐶 )2
𝑉
= √𝑅 2 + (𝑋𝑟 − 𝑋𝐶 )2
𝐼
3. Apakah anda menemukan Z=R? Jika tidak, beri penjelasan mengapa. Jika
iya, pada saat Z=0 berapa harga Vmax, Induktansi L, kapasitansi C,
frekuensi sudut ω dan arus I?
Ya, karena pada saat itu terjadi resonansi frekuensinya sama, sehingga XL
= XC, tersisa Z=R.
F. KESIMPULAN
1. Arus bolak-balik atau akternating current (AC) merupakan arus dan tegangan
listrik yang besarnya berubah terhadap waktu dan mengalir dalam dua arah, serta
diperoleh dari sumber tegangan bolak-balik (generator AC).
2. Rangakaian arus bolak-balik adalah adalah sebuah rangkaian listrik yang terdiri
dari satu atau beberapa komponen elektronika yang dihubungkan dengan sumber
arus bolak-balik. Komponen tersebut berupa resistor R (hambatan murni),
inductor L, dan kapasitor C
3. Parameter-parameter lain yang berkaitan seperti frekuensi, beda fase,
persamaan, dan hambatan bisa dihitung jika terdapat data arus dan
tegangan.