Mochamad Fahmi Irfanudin - LKMP3

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

LAPORAN PRAKTIKUM 3

RANGKAIAN LISTRIK AC

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Eksperimen Fisika Dasar II

Dosen Pengampu: Drs. Agus Danawan, M.Si.

Oleh
Kelompok 6

Melinda Sri Gesang 2103167


Mochamad Fahmi Irfanudin 2107945

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dilaksanakannya praktikum “Rangkaian Listrik AC” ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi pengaruh hambatan/impedansi rangkaian listrik AC (R, C,
L, R-C, R-L) terhadap sudut fase arus AC
2. Merancang rangkaian RLC untuk mendapatkan data arus yang dihasilkan
dan hubungan fase vektor (fasor) antar tegangan total dengan tegangan
ujung-ujung komponen listrik (R, L, C).
3. Menemukan besarnya impedansi (hambatan rangkaian) sama dengan
hambatan resistor. Dari percobaan VL rangkaian R-L-C yang menghasilkan
kondisi resonansi.

B. LANDASAN TEORI
I. Arus Bolak-Balik
Arus bolak-balik atau akternating current (AC) merupakan arus dan
tegangan listrik yang besarnya berubah terhadap waktu dan mengalir dalam dua
arah, serta diperoleh dari sumber tegangan bolak-balik (generator AC). Arus dan
tegangan bolak-balik yang dihasilkan merupakan persamaan sinusoidal dengan
𝜋
frekuensi f [ 𝐼(𝑡) = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 sin (𝜔𝑡 + ) ; 𝑉 (𝑡) = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 sin(𝜔𝑡) ].
2

Arus bolak-balik memiliki keunggulan utama dalam hal energi listrik yang
dapat disalurkan dalam jarak jauh pada tegangan yang tinggi dan aruus rendah
untuk menghindari kerugian energi dalam bentuk kalor Joule.
II. Rangkaian Resistif Murni
Rangkaian yang terdiri dari sumber tegangan (V) dengan resistor yang
mempunyai hambatan R dan nilai kapasitas (C) maupun induktansi (L) rangkaian
tersebut diabaikan. Tegangan dan arus berada pada satu fase. Tegangan yang
mengalir melalui resistor ssebesar 𝑉𝑅 = 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 sin 𝜔𝑡 dan arus yang mengalir
𝑉𝑅 𝑉𝑚
melalui resistor sebesar 𝐼𝑅 = 𝑅
= 𝑅
sin 𝜔𝑡.

III. Rangkaian Induktif Murni


Rangkaian induktrif merupakan rangkaian yang terdiri dari sumber
tegangan (V) dengan inductor yang mempunyai induktansi L dan nilai hambatan
(R) maupun kapasitasnya (C) diabaikan. Namun, arus yang mengalir pada
𝑉𝑚
rangkaian induktif murni akan berubah terhadap waktu yaitu sebesar 𝐼𝑚 = 𝑋𝐿
di

mana 𝑋𝐿 = 𝜔𝐿.
IV. Rangkaian Kapasitif Murni
Rangkaian kapasitif adalah rangkaian yang hanya terdiri dari sumber
tegangan (V) dengan kapasitor yang mempunyai kapasitas C dan nilai hambatan
(R) dan induktansi (L) diabaikan. Pada rangkaian kapasitif murni, tegangan yang
𝑉𝑚
dipasang pada kapasitor berubah terhadap waktu yaitu sebesar 𝐼𝑚 = 𝑋𝐿
di mana
1
𝑋𝐶 = 𝜔𝐶.

V. Rangkaian RLC
Rangakaian arus bolak-balik adalah adalah sebuah rangkaian listrik yang
terdiri dari satu atau beberapa komponen elektronika yang dihubungkan dengan
sumber arus bolak-balik. Komponen tersebut berupa resistor R (hambatan murni),
inductor L, dan kapasitor C. Dari rangkaian ini dapat diperoleh tegangan efektir
sebesar 𝑉 = √𝑉𝑅2 + (𝑉𝐿 − 𝑉𝐶 )2 dan impedansi 𝑍 = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝐶 )2 sehingga
𝑉
kuat arus yang mengalir pada rangkaian RLC diperoleh 𝐼 = .
𝑍

C. PROSEDUR PRAKTIKUM
Sebelum melakukan praktikum “Rangkaian Listrik AC”, ada beberapa hal
yang perlu disiapkan yakni sebagai berikut:
1. Alat dan Bahan
a. Aplikasi/website “PhET Colorado Simulations”
b. Kabel
c. Resistor, kapasitor, dan Induktor
d. Generator AC
e. Voltmeter
f. Amperemeter
g. Stopwatch
*) Karena percobaan dilakukan secara daring, maka alat dan bahan yang
disebutkan di atas telah tersedia di aplikasi/website PhET.
2. Langkah-Langkah
a. Buka aplikasi/website “PhET Colorado Simulations”.
b. Pilih menu “Circuit Contruction Kit (AC+DC), Virtual Lab”.
c. Siapkan alat dan bahan dengan menampilkan menu-menu yang tersedia.
d. Untuk percobaan pertama, rangkailah listrik seri R (Resistor)
e. Catat data besar arus dan tegangan listrik yang terlihat pad voltmeter dan
amperemeter. Perhatikan pula grafik tegangan dan arusnya.
f. Lakukan hal yang sama untuk rangkaian L (Induktor) dan C (Kapasitor),
serta rangkaian seri R-L dan R-C.
g. Analisis data-data yang telah didapatkan dari praktikum.
h. Menyajikan hasil praktikum dalam bentuk laporan.

D. DATA DAN HASIL PRAKTIKUM


Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, penulis mendapatkan data-
data dan hasil praktikum sebagai berikut:
1. Tegangan dan Arus Sesaat Rangkaian R
Berdasarkan rangkaian R yang telah disusun pada praktikum ini, didapatkan
data-data sebagai berikut:
Pengukuran ke Waktu (s) Arus (ampere) Tegangan (volt)
1 0,5 s 0,25 2,48
2 1,0 s 0,96 9,59
3 1,5 s 0,22 -2,18
4 2,0 s 0,97 -9,68
5 2,5 s 0,19 1,87
6 3,0 s 0,97 9,75

2. Tegangan dan Arus Sesaat Rangkaian L


Berdasarkan rangkaian L yang telah disusun pada praktikum ini, didapatkan
data-data sebagai berikut:
Pengukuran ke Waktu (s) Arus (ampere) Tegangan (volt)
1 0,5 s 0,09 4,82
2 1,0 s 0,06 -8,44
3 1,5 s 0,03 -5,09
4 2,0 s 0,00 8,76
5 2,5 s 0,08 5,38
6 3,0 s 0,06 -8,91
3. Tegangan dan Arus Sesaat Rangkaian C
Berdasarkan rangkaian C yang telah disusun pada praktikum ini, didapatkan
data-data sebagai berikut:
Pengukuran ke Waktu (s) Arus (ampere) Tegangan (volt)
1 0,5 s 1,64 8,29
2 1,0 s 2,77 -5,06
3 1,5 s 1,55 -8,46
4 2,0 s 2,67 5,59
5 2,5 s 1,46 8,62
6 3,0 s 2,72 -5,33

4. Tegangan Sesaat Rangkaian R-L


Berdasarkan rangkaian seri R-L yang telah disusun pada praktikum ini,
didapatkan data-data sebagai berikut:
Pengukuran ke VL VR VRL (total)
1 -0,24 7,05 3,68
2 -0,25 -6,51 9,51
3 0,65 -8,03 -3,39
4 0,60 6,28 -9,30
5 -0,29 7,59 3,09

5. Tegangan Sesaat Rangkaian R-C


Berdasarkan rangkaian seri R-C yang telah disusun pada praktikum ini,
didapatkan data-data sebagai berikut:
Pengukuran ke VC VR VRC (total)
1 1,49 -8,81 5,88
2 1,52 5,25 8,44
3 1,16 8,06 -5,62
4 1,01 -6,14 -8,09
5 1,11 -8,04 5,36

E. PEMBAHASAN
1. Pra-Praktikum
Sebelum melakukan praktikum, terdapat beberapa pertanyaan yang harus
praktikan jawab yakni sebagai berikut:
a. Gambarkan I-t untuk φ = 0, π/2, -π/2.
φ I (t)
0 0
𝜋 -1
2
𝜋 1

2

- Untuk φ = 0, maka I(t) = Imax Sin ωt

- Untuk φ = π/2, maka I(t) = Imax Sin (ωt - π/2)

- Untuk φ = -π/2, maka I(t) = Imax Sin (ωt + π/2)

b. Jelaskan Apa yang mempengaruhi besarnya φ? Bergantung pada


hambatan atau impedansi yang terpasang pada rangkaian !
Yang mempengaruhi adalah besarnya fluks yang bergantung pada
hambatan atau impedansinya yang terpasang pada rangkaian, karena
hambatan pada rangkaian menentukan besarnya ggl induksi yang akan
dihasilkan dari sumber tegangan. Dengan begitu, jika ggl induksi
terpengaruhi, maka fluks juga akan terpengaruhi.
c. Coba gambarkan grafik fungsi I-t untuk sembarang rangkaian !

2. Analisis Data
a. Percobaan Rangkaian R (Resistor)
Rangkaian R (Resistor) pada aplikasi/website PhET Colorado Simulations
dapat disusun dengan tampilan sebagai berikut:

Setelah praktikum, praktikan menyusun grafik berdasarkan data besar arus


dan tegangan yang dihasilkan:
Grafik Arus terhadap Waktu
1,2

0,8

0,6

0,4

0,2

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Grafik Tegangan terhadap Waktu


15

10

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
-5

-10

-15

Dari data-data yang praktikan dapatkan setelah praktikum, praktikan dapat


menganalisis parameter-parameter sebagai berikut:
No. Parameter Hasil
1. Tegangan maksimum 9,75 volt
2. Tegangan efektif 6,89 volt
3. Arus maksimum 0,97 Ampere
4. Arus efektif 0,69 Ampere
5. Frekuensi tegangan 9,59
9,59 = 9,75 sin 𝜔(1) → = sin 𝜔
9,75
0,984 = sin 𝜔
𝜋
𝜔 = 𝑎𝑟𝑐 sin 0,984 = 79,7° × 180 = 13,9 𝑟𝑎𝑑/s
𝜔 1,39
𝑓= = = 0,22 𝐻𝑧
2𝜋 2(3,14)
6. Frekuensi arus 0,96
0,96 = 0,97 sin 𝜔(1) → = sin 𝜔
0,97
0,989 = sin 𝜔
𝜋
𝜔 = 𝑎𝑟𝑐 sin 0,989 = 81,5° × 180 = 14,2 𝑟𝑎𝑑/s
𝜔 1,42
𝑓= = = 0,23 𝐻𝑧
2𝜋 2(3,14)
7. Beda fase tegangan 0
8. Beda fase arus 0
9. Persamaan tegangan 𝑉 = 9,75 sin 𝜔𝑡 → 𝑉 = 9,75 sin 0,44𝜋𝑡
10. Persamaan arus 𝐼 = 0,97 sin 𝜔𝑡 → 𝐼 = 0,97 sin 0,45𝜋𝑡
11. Nilai hambatan 9,75
𝑅= = 10 𝑜ℎ𝑚
0,97

b. Percobaan Rangkaian Induktor


Rangkaian L (Induktor) pada aplikasi/website PhET Colorado Simulations
dapat disusun dengan tampilan sebagai berikut:

Setelah praktikum, praktikan menyusun grafik berdasarkan data besar arus


dan tegangan yang dihasilkan:

Grafik Arus terhadap Waktu


0,1

0,08

0,06

0,04

0,02

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Grafik Tegangan terhadap Waktu
15

10

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
-5

-10

Dari data-data yang praktikan dapatkan setelah praktikum, praktikan dapat


menganalisis parameter-parameter sebagai berikut:
No. Parameter Perhitungan
1. Tegangan maksimum 8,76 volt
2. Tegangan efektif 6,19 volt
3. Arus maksimum 0,09 Ampere
4. Arus efektif 0,06 Ampere
5. Frekuensi tegangan 8,76
8,76 = 8,76 sin 𝜔(2) → = sin 2𝜔
8,76
1 = sin 2𝜔 → 2𝜔 = 𝑎𝑟𝑐 sin 1 = 90°
𝜋
𝜔 = 45° × = 0,78 𝑟𝑎𝑑/𝑠
180
𝜔 0,78
𝑓= = = 0,12 𝐻𝑧
2𝜋 2(3,14)
6. Frekuensi arus 0,06
0,06 = 0,09 sin 𝜔(1) →
0,09
= sin 𝜔
𝜋
𝜔 = 𝑎𝑟𝑐 sin 0,67 = 42,1° × 180 = 0,73 𝑟𝑎𝑑/s
𝜔 0,73
𝑓= = = 0,12 𝐻𝑧
2𝜋 2(3,14)
7. Beda fase tegangan 𝜔𝐿 0,78 × 50
tan 𝜃 = = = 0,402
𝑅 97
𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 tan 0,402
𝜃 = 21,90°
8. Beda fase arus 𝜔𝐿 0,73 × 50
tan 𝜃 = = = 0,376
𝑅 97
𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 tan 0,376
𝜃 = 20,61°
9. Persamaan tegangan 𝜋 𝜋
𝑉 = 8,76 sin(𝜔𝑡 − 𝛿) → 𝑉 = 8,76 sin ( − 𝑡)
4 2
10. Persamaan arus 𝜋
𝐼 = 0,09 sin(𝜔𝑡 − 𝛿) → 𝑉 = 0,09 sin(0,23𝜋𝑡 − )
2
11. Nilai hambatan 8,76
𝑅= = 97 𝑜ℎ𝑚
0,09
12. Induktansi 𝑋𝐿 = 𝜔𝐿 = 0,78 × 50 = 39 𝑜ℎ𝑚

c. Percobaan Rangkaian Kapasitor


Rangkaian K (Kapasitor) pada aplikasi/website PhET Colorado Simulations
dapat disusun dengan tampilan sebagai berikut:

Setelah praktikum, praktikan menyusun grafik berdasarkan data besar arus


dan tegangan yang dihasilkan:

Grafik Arus terhadap Waktu


3

2,5

1,5

1
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
Grafik Tegangan terhadap Waktu
15

10

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5
-5

-10

Dari data-data yang praktikan dapatkan setelah praktikum, praktikan dapat


menganalisis parameter-parameter sebagai berikut:
No. Parameter Perhitungan
1. Tegangan maksimum 8,62 volt
2. Tegangan efektif 6,09 volt
3. Arus maksimum 2,77 Ampere
4. Arus efektif 1,96 Ampere
5. Frekuensi tegangan 5,59
5,59 = 8,62 sin 𝜔(2) → = sin 2𝜔
8,62
0,65 = sin 2𝜔 → 2𝜔 = 𝑎𝑟𝑐 sin 0,65 = 40,5°
𝜋
𝜔 = 20,3° × = 0,35 𝑟𝑎𝑑/𝑠
180
𝜔 0,35
𝑓= = = 0,06 𝐻𝑧
2𝜋 2(3,14)
6. Frekuensi arus 2,67
2,67 = 2,77 sin 𝜔(2) → = sin 2𝜔
2,77
0,96 = sin 2𝜔 → 2𝜔 = 𝑎𝑟𝑐 sin 0,96 = 73,7°
𝜋
𝜔 = 36,8° × = 0,64 𝑟𝑎𝑑/𝑠
180
𝜔 0,64
𝑓= = = 0,1 𝐻𝑧
2𝜋 2(3,14)
7. Beda fase tegangan 1 1
× 0,1
𝜔𝐶 0,35
tan 𝜃 = = = 9,216
𝑅 3,1
𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 tan 9,216
𝜃 = 83,81°
8. Beda fase arus 1 1
𝜔𝐶 0,64 × 0,1
tan 𝜃 = = = 5,04
𝑅 3,1
𝜃 = 𝑎𝑟𝑐 tan 5,04
𝜃 = 78,78° (arus)
9. Persamaan tegangan 𝜋
𝑉 = 8,62 sin(𝜔𝑡 − 𝛿) → 𝑉 = 8,62 sin(0,11𝜋𝑡 + )
2
10. Persamaan arus 𝜋
𝐼 = 2,77 sin(𝜔𝑡 − 𝛿) → 𝑉 = 2,77 sin(0,2𝜋𝑡 + )
2
11. Nilai hambatan 8,62
𝑅= = 3,1 𝑜ℎ𝑚
2,77
12. Kapasitansi 1 1
𝑋𝐶 = = = 15,6 𝑜ℎ𝑚
𝜔𝐶 0,64 × 0,1

d. Percobaan Rangkaian R-L


Pengukuran VL VR VRL (total)
ke

1 -0,24 7,05 3,68

2 -0,25 -6,51 9,51

3 0,65 -8,03 -3,39

4 0,60 6,28 -9,30

5 -0,29 7,59 3,09

Dari pengukuran di atas tidak berlaku VL + VR = VLR karena dalam


perhitungannya:
𝑉𝑅 = 𝑉𝐿 jika R = tak terbatas

𝑉𝑅 = −𝑉𝐿 jika R = 0

e. Percobaan Rangkaian R-C


Pengukuran VC VR VRC (total)
ke

1 1,49 -8,81 5,88

2 1,52 5,25 8,44


3 1,16 8,06 -5,62

4 1,01 -6,14 -8,09

5 1,11 -8,04 5,36

Dari pengukuran di atas berlaku VC + VR = VRC karena voltase pada


resistor akan memiliki magnitude yang sama seperti yang terdapat pada
kapasitor pada setiap saat, tetapi tandanya berlawanan, karena ada ggl
nol: 𝑉𝐶 + 𝑉𝑅 = 0 sehingga 𝑉𝑅 = −𝑉𝐶 = −𝑉0𝑒−1/𝑅𝐶

f. Percobaan Rangkaian R-L-C


Dari percobaan rangkaian R-L-C da[at ditemukan impedansi, sudut fase,
dan hubungan rengan total, yaitu:
▪ Jika nilai hambatan XL < XC (rangkaian bersifat kapasitor),
tegangan tertinggal terhadap arus dengan beda sudut fase θ
𝑋𝐿 −𝑋𝑐
sebesar tan 𝜃 = 𝑅

▪ Jika nilai hambatan XL > XC (rangkaian bersifat induktor),


tegangan mendahului arus dengan beda sudut fase θ sebesar
𝑋𝐿 −𝑋𝑐
tan 𝜃 = 𝑅

▪ Jika nilai hambatan XL = XC hambatannya akan sama


dengan impedansi (Z=R).
Impedansi : Z = √𝑅 2 + (𝑋𝐿 − 𝑋𝑐 )2
Pada rangkaian akan terjadi resonansi deret/seri, frekuensi
1 1
resonansi sebesar 𝑓 = 2𝜋 = √𝐿𝐶

g. Pesawat Radio
Pesawat radio dapat menangkap siaran suatu pemancar apabila Pesawat
radio dan pemancar dalam keadaan resonansi. Radio penerima
mengkondisikan rangkaian RLC nya dalam keadaan resonansi artinya
frekuensi pemancar sama dengan frekuensi penerima atau Z=R. Dengan
menggunakan Rangkaian pada kegiatan III di atas rancanglah percobaan
untuk temukan Z= R.
Radio penerima mengkondisikan rangkaian RLC-nya dalam keadaan
resonansi artinya frekuensi pemancar sama dengan frekuensi penerima
(Z=R), maka XL = Xc.. Jadi,

Z = √𝑅 2 (𝑋𝐿 − 𝑋𝑐 )2

Z = √𝑅 2 + (0)2

Z=R

3. Pasca-Praktikum
Setelah melakukan praktikum, ada beberapa pertanyaan yang harus
praktikan jawab yakni sebagai berikut:
1. Jelaskan dengan disertai contoh bagaimana pengaruh komponen rangkaian
AC terhadap sudut fase arus listrik.
a. Resistor

𝑉𝑅 = 𝑉𝑚 sin 𝜃 𝜔𝑡
𝑉𝑅
𝐼𝑅 = = 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡 = 𝐼𝑚 sin 𝜔𝑡
𝑅

b. Induktor
𝑉𝐿 = 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡
𝑚𝑉 1 1
𝐼𝐿 = 𝜔𝐿 sin ( 𝜔𝑡 − 2 𝜋) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐼𝐿 = 𝐼𝑚 sin (𝜔𝑡 − 2 𝜋)
𝑉𝑚
𝑋𝐿 = = 𝜔𝐿
𝐼𝑚

c. Kapasitor

𝑉𝐶 = 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡
1
𝐼𝐶 = 𝐼𝑚 sin (𝜔𝑡 − 2 𝜋)
𝑉𝑚 1
𝑋𝐶 = = 𝜔𝐶
𝐼𝑚

2. Dari hasil praktikum Anda bagaimana hubungan tegangan ujung-ujung


Resistor, Induktor dan Kapasitor denga tegangan total?
Hubungan tegangan pada ujung-ujung resistor sama dengan hubungan
hambatan komponen dengan impedansi totlanya. Besarnya arus yang
melewati rangkaian RLC adalah sama, sehingga besarnya tegangan pada
masing-masing komponen R, L, dan C dapat dinyatakan:
𝑉𝑅 = 𝐼𝑅, 𝑉𝐿 = 𝐼𝑋𝐿 , 𝑉𝐶 = 𝐼𝑋𝐶
Maka,

𝑉 = √𝑉𝑅2 + (𝑉𝑟 − 𝑉𝐶 )2

𝑉 = √𝐼 2 𝑅2 + (𝐼 2 𝑋𝐿2 − 𝐼 2 𝑋𝐶2 )

𝑉 = 𝐼√𝑅 2 + (𝑋𝑟 − 𝑋𝐶 )2
𝑉
= √𝑅 2 + (𝑋𝑟 − 𝑋𝐶 )2
𝐼

3. Apakah anda menemukan Z=R? Jika tidak, beri penjelasan mengapa. Jika
iya, pada saat Z=0 berapa harga Vmax, Induktansi L, kapasitansi C,
frekuensi sudut ω dan arus I?
Ya, karena pada saat itu terjadi resonansi frekuensinya sama, sehingga XL
= XC, tersisa Z=R.

𝑉𝑅 = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 R sin 𝜔𝑡 = 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 sin 𝜔𝑡


𝑉𝐿 = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑋𝐿 sin( 𝜔𝑡 + 90°) = 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 sin( 𝜔𝑡 + 90°)
𝑉𝐶 = 𝐼𝑚𝑎𝑘𝑠 𝑋𝐶 sin( 𝜔𝑡 − 90°) = 𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 sin( 𝜔𝑡 − 90°)

F. KESIMPULAN
1. Arus bolak-balik atau akternating current (AC) merupakan arus dan tegangan
listrik yang besarnya berubah terhadap waktu dan mengalir dalam dua arah, serta
diperoleh dari sumber tegangan bolak-balik (generator AC).
2. Rangakaian arus bolak-balik adalah adalah sebuah rangkaian listrik yang terdiri
dari satu atau beberapa komponen elektronika yang dihubungkan dengan sumber
arus bolak-balik. Komponen tersebut berupa resistor R (hambatan murni),
inductor L, dan kapasitor C
3. Parameter-parameter lain yang berkaitan seperti frekuensi, beda fase,
persamaan, dan hambatan bisa dihitung jika terdapat data arus dan
tegangan.

You might also like