Professional Documents
Culture Documents
Etika
Etika
MISKAWAIH "
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
SHERLY NOPISAH
1930302066
A. Latar Belakang
Salah satu misi utama agama Islam adalah menyempurnakan akhlak manusia.
dipegang oleh setiap muslim. Akhlak merupakan hal yang sangat penting bagi
penting dan sangat mendasar. Akhlak yang baik adalah semulia-mulianya sesuatu,
sebaik-baiknya manusia. Dengan Akhlak yang baik, manusia menjadi lebih tinggi
individual maupun kolektif. Pentingnya kedudukan akhlak dapat dilihat dari salah
satu sumber akhlak, yaitu al-Qur’an. Ajaran akhlak menemukan bentuknya yang
sempurna pada agama Islam dengan titik pangkalnya pada Tuhan dan akal
suatu bangsa, akhlak juga menjadi bukti kualitas iman seorang mukmin. Seorang
bertitik tolak dari akidah yang diwahyukan Allah pada Nabi/Rasul-Nya yang
1
Miskawaih Ibnu, Menuju Kesempurnaan Akhlak, (Bandung:Mizan, 1994), cet. 1, h. 25
2
Anwar Rohison, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010) cet. 10, h. 23
1
2
Masa remaja adalah masa dimana mereka mencari jati dirinya sendiri dengan cara
adanya perubahan yang dialami oleh setiap individu. Tidak saja perubahan yang
dialami dalam dirinya sendiri, seperti halnya perubahan pola berfikirnya lebih
maju. Akan tetapi juga perubahan-perubahan di luar dirinya seperti halnya sikap
orang tua, anggota keluarga dan lain sebagainya. Ditambah pula dengan jadinya
perubahan orang tua dan keluarga menjadi perubahan dengan teman sebaya yang
berarti berkenaan dengan norma, nilai, tata cara dan adat istiadat yang baru pula3.
pribadi dari sifat-sifat yang berlawanan dengan tuntunan agama, seperti takabur,
pemarah dan penipu. Kemuliaan akhlak sebagai alat untuk menduduki tingkat
perbuatan yang melanggar norma), sebab pembinaan akhlak berarti bahwa anak
remaja di tuntun agar belajar memiliki rasa tanggung jawab Selaras dalam jiwa
remaja yang berada dalam transisi dari masa anak-anak menuju kedewasaan maka
kesadaran beragama pada masa remaja dalam keadaan peralihan dalam kehidupan
Kondisi rill tentang perilaku remaja di SMA 7 OKU, saat ini belum baik.
Masih ada beberapa siswa yang terlambat masuk sekolah dan etika berbicara
kepada guru pun masih rendah. Di dalam sekolah siswa masih cenderung
3
Sudarsono, Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1991),
h.
4
Nata Abuddin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), cet. 12, h. 67
3
mengutamakan pendidikan umum saja, belum ada kesadaran dalam diri untuk
agama. Maka, akhlak siswa di sekolah cenderung kurang dalam berperilaku. Hal
inu terbukti dengan masih banyaknya budaya contek mencontek, merokok di luar
sekolah, berpacaran dan lain sebagainya. Menghadapi kondisi seperti ini, maka
perilaku siswa yang menyimpang dalam ajaran agama islam. Namun, mengingat
hanya ada 2-3 jam dalam seminggu sangatlah belum efektif dalam membantu
hanya di ajarkan siswa terfokus pada hafalan, padahal islam penuh dengan nilai-
nilai positif yang harus di praktekkan. Ukuran pendidikan agama juga masih
formalitas5.
Atas dasar itulah pihak sekolah, khususnya guru PAI SMA 7 Oku meminta
membentuk perilaku siswa yang kurang baik dan mudah terpengarug oleh
5
Sudarsono, (1991), Etika Islam Tentang Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta, Hlm
147
4
Tujuan utama dari Rohis ini adalah guna mendidik siswa siswi menjadi lebih
islami dan mengenal dengan baik ajaran dan segala hal tentang islam. Sedangkan
berbeda dengan tujuan dari Rohis ini tersebut, yang mana tujuan dari Rohis ini
ialah, untuk mendidik mengarahkan agar siswa siswi menjadi lebih islami serta
dapat mengenal lebih baik ajaran dan segala hal tentang islam.Seiring berjalannya
membantu siswa-siswi agar dapat lebih mengenal lebih dalam lagi tentang islam
dan lebih mengerti akan etika dalam segala tingkah maupun ucapan malah sekang
uang iuran KAS. Serta tak jarang mereka meminta sumbangan kepada siswa siswi
sudah ada uang dari pihak sekolah,bahkan tak jarang mereka mempergunakan
sebuah etika yang bisa mendatangkan kebahagiaan bagi individu dan masyarakat.
Menurut ibnu miskawaih akhlak etika merupakan keadaan jiwa yang mengajak
latihan yang di lakukan hingga menjadi sifat diri yang melahirkan Akhlak yang
baik.
antara teori dan praktik kenyataan ini penulis tertarik dengan pembahasan
mengenai " Etika Rohis SMA 7 OKU Perspektif Ibnu Miskawaih ".
B. RumusanMasalah
SMA 7 Oku ?
C. Tujuan Penelitian
D. Definisi Operasional
sebagai berikut:
6
1 .Etika
Kata “etika” berasal dari Bahasa Yunani kuno, ethos. Dalam bentuk
kebiasaan, adat,: akhlak, watak, perasaan sikap, cara berpikir. Sedang bentuk
jamak dari ethos, yaitu ta etha, berarti adat kebiasaan. Dalam artian terakhir
inilah terbentuknya istilah “etika” yang oleh aristotoles, seseorang filsuf besar
Yunani kuno, dipalai untuk menujukkan filsafat moral. Karena itu, dalam arti
yang terbtas etika kemudian berarti ilmu tentang apa yang dilakukan atau ilmu
tentang adat kebiasaan, dalam arti ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup
yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau kepada
masyarakat. 6
Rohis bagian dari struktur Organisasi Intra Sekolah (OSIS) yang mengurusi
E. Manfaat penelitian
penelitian ini menjadi dua yaitu secara teoritis dan secara praktis, sebagai berikut:
6
Mampan Drajat dan M. Ridwan Effendi, Etik Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2014),
hlm. 6
7
1. Manfaat Teoritis
dari penelitian ini bisa disajikan sebagai landasan teoris bagi peneliti di
lempar selendang, dan juga bisa menjadi tambahan relevansi bagi para
akademis. Kemudian juga penulis berharap penelitian ini bisa menjadi bahan
2. Manfaat Praktis
wawasan dan pengetahuan terkait “Etika Rohis SMA 7 Oku perspektif Ibnu
Miskawaih” dan akan memecahkan tanda tanya yang besar selama ini
mengenai hal tersebut, baik untuk penulis, dan juga untuk memenuhi syarat
Palembang yaitu S.Ag. Kemudian tidak lupa pula untuk para pembaca akan
terkait.7
F. Tinjauan Pustaka
pustaka ini merupakan penilaian tidak tertulis terhadap sesuatu yang telah
diketahui publik. Hal ini bertujuan untuk memberikan bahan bacaan Yang
7
Najib Kailani, “Kepanikan Morsal dan Dakwah Islam Populer: Membaca Fenomena
Rohis di Indonesia” , Jurnal Analisis Edukadukasi, (Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT)
Universitas Gajah Mada, Vol. XI, 1, 2011), Hlm. 10.
8
dilakukan oleh penulis yang di sesuaikan dengan judul yaitu “Etika Rohis
Persektif Ibnu Miskawaih “Berikut ini adalah beberapa karya ilmiah yang
siswa. Hasil yang didapat dari penelitian kualitatif ini bahwa banyak kegiatan
yang dilakukan rohis yaitu: tilawah al-qur’an, monitoring, sholat sunah duha,
adanya bimbingan dan motivasi dari pembina Rohis, adanya kesadaran dan
rasa tanggung jawab dari peserta didik itu sendiri khususnya anggota Rohis.
Perbedaan antara penelitian ini dengan penulis ialah terletak pada sasaran
Miskawaih8.
8
Rohman Saeful Mohamad dkk19” , “Peran Ekstrakulikuler Rohani Islam Dalam
Mengembangkan Sikap Beragama Peserta Didik di SMA Negeri 1 Dramaga Bogor Tahun
Pelajaran 2018/10 , jurnal Intelektual: Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman, 10.2 (2020), 121-
9
kegiatan ini berjalan dengan baik dengan dukungan penuh dari pihak sekolah,
kurang mematuhi untuk kegiatan ini, serta suasana yang kurang kondusif.
Persamaan dari penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang moral siswa,
Ketiga skripsi Joko Praseto Hadi (2006) uin maulana Malik Ibrahim
mengahayati nilai agama islam dan etika dari agama islam dan dapat
mengaplikasikan di keshariannya.
G. Metode penelitian
32 https://doi.org/100.3367/ji.v10i209.
9
Vitasari Nita, “Pelaksanaan Penanaman Moral Siswa di Sekolah Dasar
Muhammadiyah Wirobrajan III.Tahun Ajaran 2014/2015”,Skripsi Universitas Sanata
Dharma(2014).
10
yaitu untuk mengetahui secara rinci Etika Rohis SMA 7 Oku. Metodologi
penelitian ini secara umum dapat dimengerti sebagai suatu kegiatan ilmiah
pemahaman dan pengertian atas topik, gejala, atau isu tertentu. Untuk
1. Jenis penelitian
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana diperoleh
Adapun sumber data dalam penelitian ini ada dua macam yaitu, sumber data
penelitian atau objek yang diteliti. Menurut Saifuddin Azwar data premier
adalah jenis data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian sebagai
bahan informasi yang dicari. Dalam penelitian ini masyarakat sendiri, yaitu
yang ada relevansinya dengan etika Rohis SMA 7 Oku persperktif Ibnu
menggunakan data kualitatif. Data kualotatif adalah data non angka yang
berupa kalimat yang meliputi Etika Rohis SMA 7 Oku perpektif Ibnu
a. Observasi
yang peneliti lakukan dalam melakukan observasi adalah dengan cara turun
b. Wawancara (interview)
c .Dokumentasi
dengan cara menyalin dan mencatat langsung data yang ada dalam objek
arsip yang ada di lokasi penelitian seperti data penduduk serta sumber-
sumber lain yang relevan dengan objek penelitian, dapat langsung oleh
membaca data yang telah diolah. Pada penelitian ini terwujud kalimat-
kalimat dan kata-kata yang dinyatakan dalam bentuk narasi yang bersifat
deskriptif. Tujuan dari analisis data ini adalah menganalisa Etika Rohis
a. Reduksi Data
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan,
maka makin lama peneliti kelapangan, maka jumlah yang akan diteliti
makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu maka perlu segera
penting dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang
SMA 7 Oku.
b . Penyajian Data
bentuk uraian singkat. Yang paling sering digunakan untuk penyajian data
11
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Rosda Karya, 2008.
14
analisis data yang ada. Dalam penelitian ini data kualitatif merupakan
data dengan menelaah seluruh data yang ada dari berbagai sumber yang
H. Sistematika Penulisan
15
mengarahkan kepada hasil penelitian yang jelas. Oleh karena itu ini disusun
sistematika penulisan.
BAB II: pada bagian ini penulis membuat uraian tentang biografi Ibnu
Miskawaih.
Rohis
tersebut.
Anwar Rohison, Akhlak Tasawuf, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010) cet. 10,
h. 23
Nata Abuddin, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), cet. 12,
h. 67