Professional Documents
Culture Documents
Kolom Aja
Kolom Aja
Definisi Kolom
Dalam lingkup konstruksi bangunan, kolom merupakan elemen vertikal pada
struktur yang didesain dan dipasang untuk menahan beban-beban vertikal dari
lantai di atasnya serta beban lainnya seperti dinding, atap, peralatan, dan beban
hidup seperti manusia dan perabot. Fungsi utama dari kolom adalah menjadi
penopang primer yang mengarahkan beban-beban ini ke fondasi bangunan,
menjaga kestabilan dan integritas struktural keseluruhan.
Kolom umumnya dibuat menggunakan bahan konstruksi seperti beton bertulang,
baja, atau kayu, yang dipilih sesuai dengan karakteristik beban yang diberikan dan
persyaratan struktural dari bangunan tersebut. Kolom memiliki variasi bentuk dan
ukuran yang bervariasi tergantung pada desain bangunan serta aspek arsitektural
yang ingin diperoleh. Selain sebagai unsur struktural penting, kolom juga
memiliki nilai estetika yang signifikan, mampu berkontribusi dalam mencapai
tampilan arsitektur yang diinginkan dalam rencana desain bangunan.
Kolom merupkan salah satu elemen struktural yang memiliki peran sentral dalam
konstruksi bangunan. Fungsi utama kolom dalam menopang struktur bangunan
adalah sebagai berikut:
b) Mendistribusikan Beban
Kolom berkolaborasi dengan balok dan elemen struktural lainnya dalam
mengalokasikan beban secara merata ke seluruh dasar bangunan. Hal ini
berperan penting dalam mencegah terjadinya kerusakan struktural dan
deformasi yang bisa timbul akibat distribusi beban yang tidak merata.
c) Memberikan Kestabilan
Kolom memiliki peranan utama dalam menjamin stabilitas vertikal suatu
bangunan. Fungsi ini terutama terlihat dalam mencegah kemungkinan runtuh
atau tergulingnya bangunan akibat gempa bumi, angin kencang, serta beban
lateral lainnya.
Gambar 5. Multiplex.
Gambar 7. Theodolite.
Metode pelaksanaannya :
1. MC-0 (Total Station)
Dalam tahap awal pengukuran, penting untuk merujuk pada peta topografi
guna mengevaluasi kontur wilayah yang akan dijadikan lokasi
pembangunan. Peta topografi ini berfungsi untuk mengilustrasikan secara
visual perbedaan ketinggian dalam area tersebut. Penting untuk dipahami
bahwa peta kontur adalah jenis peta yang menggambarkan variasi
ketinggian suatu wilayah melalui penggunaan garis kontur. Sementara itu,
peta topografi memiliki tujuan untuk memetakan bagian-bagian
permukaan bumi yang memiliki ketinggian serupa relatif terhadap
permukaan laut, yang kemudian digambarkan dalam bentuk garis kontur.
Pada proses pembuatan kolom kita harus lebih memperhatikan panjang besi
tulangan, salah satunya seperti yang di gunakan untuk pembuatan tulangan
Sengkang. Hal ini sangat berpengaruh pada keefisianan penggunaan pembuatan
tulangan yang lebih ekonomis agar besi yang di gunakan tidak terbuang sia sia.
Perhitungan penggunaan tulangan biasanya menggunakan perhitungan BBS (Bar
Bending Schedule).
Selain menggunakan alat barbender, kita juga memerlukan alat bar cutter yang
digunakan sebagai alat pemotong besi tulangan agar mendapatkan ukuran yang
sesuai dengan perencanaan, pemotongan besi tulangan menggunakan alat
berikut :
Pemasangan tulangan kolom pada lantai 2 sebenarnya sama saja dengan yang
dipasang pada lantai 1 seperti pada tipe tulangan, panjang tulangan keseluruhan
dan jarak tulangan sengkangnya, hanya saja pada lantai 2 memiliki oversteak
sepanjang 30 – 40 D dari tulangan lantai 1 yang gunanya untuk menyambung
pemasangan tulangan besi yang ada di lantai 2. Hal tersebut bertujuan untuk
mempermudah para pekerja merancang dan memasang tulangan kolomnya.
Gambar 22. Overstek besi tulangan.
Setelah proses pemasangan tulangan kolom selesai, maka kolom harus di cek
terlebih dahulu apakah sudah sesuai dengan yang di rencanakan atau belum. Jika
sudah sesuai, maka tulangan tersebut boleh untuk di pasang bekisting dengan
bahan multiplex yang akan menyelimuti tulangan kolom di setiap sisinya, yang
bertujuan untuk menahan bahan beton yang di tuangkan ke dalam nya. Selimut
beton yang di pakai pada proyek Pembangunan ini sebesar 4 cm, jarak tersebut
yaitu jarak dari tulangan ke bekisting/selimut beton.
Namun sebelum proses pemasangan bekisting ke tulangan kolom, multiplex harus
di berikan oli pada bagian dalam bekisting yang bersentuhan langsung dengan
bahan beton, oli tersebut diberikan agar bahan multiplex dengan bahan adukan
beton tidah bersatu dan bekisting mudah untuk di lepas.
4. Kesimpulan
Dalam pengerjaan kolom banyak aspek yang perlu di perhatikan Adapun
beberapa hal yang harus di perhatikan sebagai berikut:
a) Perakitan tulangan
b) Pemasangan dari pondasi ke tulangan
c) Pemasangan bekisting
d) Pengecoran kolom
e) Pembongkaran bekisting kolom
Adapun faktor faktor lain yang perlu di perhatikan seperti Penggunaan besi sesuia
dengan ukuran kolom, Pemasangan Thiess, Pemasangan Bendrat untuk pengikat
kolom, Pemasangan Tie rod. Dan sebelum pengerjaan kolom harus mengukur
kontur tanah agar saat pengerjaan kolom tinggi tiap tiap kolom sama antara satu
sama lain, pengukuran kontur tanah (Marking) menggunakan 2 alat yaitu WP
(Water pass) dan TS (Total Station) Jika semua itu di kerjakan dengan sempurna
tanpa adanya kekurangan atau step yang terlewatkan maka kolom akan terjamin
kekuatannya.