Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN

KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD MAJENE


1 2 3
Fathiyah Nur , MasyitaHaerianti , Maryati
1
Mahasiswa SI Keperawatan Universitas Sulawesi Barat
2
DosenKeperawatan Universitas Sulawesi Barat
nour.fathiyah01@gmail.com

Abstract
Communication is the key to the success of health services in hospitals. One of the factors that influence

satisfaction is the communication made by health workers, including nurses. Service satisfaction is obtained when

nurses are able to provide quality hospital services well. Therapeutic communication carried out by nurses will provide

comport to patients so that patients are satisfied with the services provided, especially in therapeutic communication.

Therapeutic communication is one of the determinants of patient satisfaction because nurses are health workers who

have the most contact with patients, especially patients who arehospitalized. Seeing the importance of therapeutic

communication for patient satisfaction, it is deemed necessary to conduct research on the relationship between

therapeutic communication and patient satisfaction. The purpose of this study was to determine the relationship of nurse

therapeutic communication with inpatient satisfaction at majene hospital. This type of research is a cross sectional study

and the sampling technique used in this study is purposive sampling. The number of samles in the study was 197

inpatients samples from the last 3 months of 2022 in 5 rooms, namely Dahlia, Orchid, Mawar, Melati and Cempaka.

Demographic data collection trough questionnaires. The test used is the Chi-Squart test. The test results determined that

there was a relationship between therapeutic communication and patient satisfaction with a p values of 0,00 (p>0,05).

This shows that there is a relationship between nurse therapeutic communication and patient satisfaction in the inpatient

room of majene hospital.

Keywords:Therapeutic communication, patient satisfaction

1
Abstrak
Komunikasimerupakankuncikesuksesanpelayanankesehatan di Rumahsakit salah satufaktor yang
mempengaruhikepuasanpasienadalahkepuasanterhadapkomunikasi yang dilakukan oleh
tenagakesehatantermasukperawat. Kepuasanpelayanan di
dapatkanketikaperawatmampumemberikanpelayananmutuRumahSakitdenganbaik. Komunikasiterapeutik yang
dilakukanperawatdenganbaikakanmemberikankenyamanantersendirikepadapasiensehinggapasienpuasataspelayanan
yang diberikanterutamadalamkomunikasiterapeutik. Komunikasiterapeutikperawatmenjadi salah satupenentukepuasan
pada pasienkarenatenagaperawatmerupakantenagakesehatan yang paling seringkontakdenganpasienterutamapasien
yang di rawatinap.Melihatpentingnyakomunikasiterapeutikuntukkepuasanpasien,
makadipandangperluuntukmelakukanpenelitiantentanghubungankomunikasiterapeutikdengankepuasanpasien.
Tujuandaripenelitianiniadalahuntukmengetahuihubungankomunikasiterapeutikperawatdengankepuasanpasienrawatina
p di RSUD Majene. JenispenelitianiniadalahCross Sectional study dan teknikpengambilansampel yang
digunakandalampenelitianiniadalahpurposive sampling. Jumlahsampel pada penelitianiniadalah 197 orang
sampelpasienrawatinapdari 3 bulanterakhirtahun 2022 di 5 ruanganyaitu Dahlia, Anggrek, Mawar, Melati dan
Cempaka.Pengumpulan data demografimelaluikuesioner. Uji yang digunakanadalah uji Chi-Squart.Hasil uji
ditemukanadanyahubungankomunikasiterapeutikdengankepuasanpasiendenganpvalue sebesar 0,00 (p<0,05). Hal
inimenunjukkanbahwaadahubunganantarakomunikasiterapeutikperawatdengankepuasanpasien di ruangrawatinap
RSUD Majene.

Kata kunci: KomunikasiTerapeutik, KepuasanPasien

PENDAHULUAN menyebutkanbahwatimkeperawatanataudal
Paradigmabarupelayanankesehat amhaliniperawatwajibmenggunakankomun
anmengharuskanrumahsakitmemberikanpe ikasiterapeutikdalampemberianpelayanana
layananberkualitassesuaikebutuhan dan suhankeperawatan (Purnamasari, 2020).
keinginanpasiendengantetapmengacu pada Komunikasiterapeutikmerupakankomunik
kodeetikprofesi, asi yang dilakukanataudirancang oleh
untukiturumahsakitdituntutuntukterusmela perawatuntuktujuanterapidengantujuanme
kukanpeningkatankualitaspelayananyakhu mbantumengatasimasalah yang
susnyapelayanankeperawatan (Basri, dihadapiklien (Suryani, 2014).
2019). Tim Komunikasiterapeutikmenjadikuncikesuks
keperawatanmemberikanpelayanankepada esanpelayanankeperawatan di rumahsakit
kliensesuaidengankeyakinanprofesi dan (Basri, 2020).
standarkeperawatanprofesionaldengantuju
an agar dapatmemberikanpelayanan yang Komunikasiterapeutikdapatmeni
amansertadapatmemenuhikebutuhan dan ngkatkan rasa
harapanklien (Nursalam, 2017). percayaantarakliendenganperawat,
sertameningkatkancitraprofesi dan
Peraturan Menteri Kesehatan kepuasanprofesionaldalampelayanankeper
Indonesia No 10 tahun 2015 pasal 42 awatan (Potter &Perry, 2017). Waisonet al
ayattentang “standarpelayanankesehatan di (2001) dalam Helmi (2019)
rumahsakit” menyebutkankomunikasiterapeutikmampu

2
memengaruhi dan meninggalkanpasien.
meningkatkankepuasanpasien yang pada Pasienmenginginkantutursapa yang lembut
akhirnyadapatmempererathubunganantara dan
perawat, klien dan keluarga. disampaikandengansuarapelantetapijelasm
aksud dan tujuannya.
Hasil penelitian Helmi et al
(2019)
menemukanterdapathubunganantarakomun
ikasiterapeutikperawatdengankepuasanpasi Penelitian yang dilakukan oleh
en di PuskemasWotu, Ladesvita (2017)
dimanapasienmerasapuaskarenaperawatme menemukanbahwakomunikasiterapeutikda
nunjukkansifatketerbukaan, empati dan patmempengaruhitingkatkepuasanpasiente
sifatmendukungdalam proses rhadappelayanankesehatan yang diberikan.
pelayanankeperawatan. Hasil LebihlanjutLadesvita (2017)
penelitianPurnamasari (2020) juga menyebutkanbahwapenyebab dan
menunjukkanterdapathubunganantarakom sumberketidakpuasanpasienseringdisebabk
unikasiperawatadengankepuasanpasien di ankarenajeleknyakomunikasi yang
RSUD Wonosari Yogyakarta terjalinantaraperawatdenganpasien.
dimanapasienmerasapuaskarenaperawatme
Sejauhpengetahuanpenelitihubun
mberikaninformasisesuaidengankebutuhan
gankomunikasiterapeutikperawatdenganke
pasien.
puasanpasientelahbanyakditeliti,
Tamsuri (2016) juga namunbelumadapeneliti yang
menyebutkanbahwapasienakanmerasapuas menelititentanghubungankomunikasiterape
ketikakinerjalayanankesehatan yang utikperawatdengankepuasanpasien Rawat
diperolehsamaataumelebihiharapanpasien, Inap di RSUD Majene.
dan sebaliknyaketidakpuasanatau rasa
Berdasarkanuraianpenjelasan di
kecewaakanmunculapabilakinerjalayanank
atasmakapenelititertarikuntukmenelititenta
esehatan yang
ng“HubunganKomunikasiterapeutikper
diperolahtidaksesuaidenganharapanpasien.
awatdengankepuasanpasienrawatinap
Helmi et al (2019)
Di RSUD Majene”
menyebutkanmasihbanyakperawat yang
terlalusibukdengankesehariansehinggatida METODOLOGI PENELITIAN
kadawaktuuntukberkomunikasiterapeutikd Jenispenelitian yang
enganpasien, bahkanmasihadaperawat digunakanadalahsurvey
yang terkesanjudes, deskriptifdenganpendekatanCross Sectional.
kurangramahsertatidakmemberikaninform Populasidalampenelitianinimencakupsemuapa
asi yang dibutuhkanpasien dan keluarga. siendewasa yang di rawat di ruangrawatinap
RSUD Majene.
Hasil studiPendahuluan yang
Dalampenelitianiniadalahpasiendari 3
dilakukandiRuang Rawat Inap RSUD
bulanterakhirtahun 2022 diruanganCempaka,
Majenedidapatkan data terdapatperawat
Dahlia, Mawar, dan
yang kurangramah dan memberikanrespon
Anggrek.Tehnikpengambilansampeldalampen
yang kurangbaikterhadappasien dan
elitianiniadalahmenggunakantehnikpurposive
keluarga.
sampling,yaitumemilihsampelberdasarkanpert
Beberapaperawatkurangmengindahkanperi
imbangantertentu yang dibuat oleh
laku yang
penelitisendiri.Kuesionerdibagikankepadaresp
menjadiadatkebiasanmasyarakatsetempats
onden dan
epertiungkapanpermisisaatmenemui dan
3
menjelaskanmengenaipengisiankuesioner. banyakadalah SD yaitu 58 orang (29.4%) dan
Tempatpenelitianiniberada di RSUD Majene. SMP sebanyak 48 orang (24.4%) dan SMA
sebanyak 41 orang (20.8%) dan PT sebanyak
50 orang (25.4%).
Berdasarkanpekerjaanadalah yang paling
banyaktidakbekerja 106 orang (53.8%) dan
PNS sebanyak 33 orang (16.8%) dan honorer
2 orang (1.0%) dan wiraswastasebanyak 16
orang (8.1%) dan petani 39 orang (19.8%)
sanburuh 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1.2


DistribusiFrekuensiKomunikasiTerapeutik
Tabel 1.1 Perawat
KarakteristikRespondenBerdasarkanUmur KomunikasiTerapeutik n %
, JenisKelamin, Pendidikan dan Pekerjaan. Baik 157 79.7
Usia Frekuensi Persentase Cukup 40 20.3
Dewasa Muda 71 36.1 Kurang 0 0
Pertengahan 36 18.3 Total 197 100
Dewasa Akhir 90 45.7
Sumber: Data Primer, 2022.
JenisKelamin
Laki-laki 106 53.8 Berdasarkantabel 1.2 di atas,
Perempuan 91 46.2 menunjukkanmayoritasrespondenbaik pada
Pendidikan komunuikasiterapeutiksebanyak 157 orang
SD 58 29.4 (79.7%) dan kategoricukupsebanyak 40 orang
SMP 48 24.4 (20.3%).
SMA 41 20.8
PT 50 25.4 Tabel 1.3
Pekerjaan DistribusiFrekuensiKepuasanPasien
PNS 33 16.8 Kepuasanpasie n %
Honores 2 1.0 n
Wiraswasta 16 8.1 Puas 164 83.2
Petani 39 19.8 Cukup 33 16.8
Buruh 1 1.4 Kurang 0 0
TidakBekerja 106 53.8 Jumlah 197 100
Total 197 100
Sumber: Data Primer, 2022.
Sumber: Data Primer, 2022.
Berdasarkantabel 1.3 di
Berdasarkantabel 1.1 di atas,menunjukkanbahwamayoritasresponde
atasmenunjukkanumurresoondenmayoritas npuas pada kepuasanpasiensebanyak 164
pada usiadewasaakhiryaitu 90 orang (45.7%) orang (83.2%) dan kategoricukupsebanyak
dan dewasapertengahan 36 orang (18.3%) dan 33 orang (16.8%).
dewasamuda 71 orang (36.1%).
Berdasarkanjeniskelamin yang paling
banyakadalahlaki-laki 106 orang (53.8%) dan
perempuanyaitu 91 orang (46.2%).
Berdasarkanpendidikan yang paling
4
pada kategoribaikberjumlah 157 orang
(79.7%)
dengankepuasanpasiendalamkategoripuasseba
nyak 164 orang (83.2%) dan kategoricukup
pada komunikasiterapeutiksebanyak 7 orang
(3.6%) dengankategoricukuppuas pada
kepuasanpasiensebanyak 33 orang (16.8%).
Hasil uji Chi-Uji squartdidapatkannilai P
value = 0.00 dimanalebihkecildari (0,05)
halinimenunjukkanbahwaadahubunganantarak
omunikasiterapeutikperawatdengankepuasanp
asien di ruangrawatinap RSUD Majenetahun
Tabel 1.4 2022.
Hasil
AnalisisKorelasiKomunikasiTerapeutikDe PEMBAHASAN
nganKepuasanPasien 1. KomunikasiTerapeutik
Komunikasiterape KepuasanPas Berdasarkanhasilpenelitian di ruangrawatinap
RSUD
utik ien Majenemenunjukkanbahwakomunikasiterapeu
Total Sig. tikkategoribaiksebanyak 157 orang (79.7%)
dan kategoricukupsebanyak 40 orang (20.3%).
Perawat .
Artinyamayoritaskomunikasiterapeutikperawa
tbaik. Hal
Pu Cukup inidisebabkankarenafaktorpendidikanresponde
n dan faktor lain diluarpenelitiseperti (bahasa
as dan budaya yang sama) persamaanbahasa dan
budaya yang
samamampumempereratkomunikasi yang
N % N % N %
diberikanperawatterhadappasien, dan
pasienakanlebihmudahmemahami.
Baik 157 79. 0 0 15 79. Sehinggadalampenelitianinirespondenmengata
kankomunikasiterapeutikperawatbaik.
7 7 7 Dalampenelitianini juga sebagianbesarpasien
yang
dijadikansampelberpendidikankategoritinggiy
Cukup 7 3.6 3 16. 40 20.
aitu SMA dan PT.
3 8 3
Pasiendenganpendidikantinggiakanlebihmuda
hmemahami dan menerimaapa yang
dikomunikasikanseorangperawat.
Total 164 83. 3 16. 19 10 Semakintinggitingkatpendidikanseseorangma
kadayamengkritissegalasesuatuakanmeningkat
2 3 8 7 0 . Hal inisesuaidenganteori yang dikemukakan
oleh Notoatmodjo (2017) yang
mengemukakanbahwasemakintinggitingkatpe
Sumber :olahan data tahun 2022
ndidikanseseorangakansignifikandenganpema
hamanterhadapsesuatu.
Berdasarkantabel 1.4 di
atas,menunjukkanbahwakomunikasiterapeutik 2. KepuasanPasien

5
Berdasarkanhasilpenelitian di ruangrawatinap lakimudahpuas (67.1%) dan
RSUD perempuantidakmudahpuas (32.9%).
Majenemenunjukkanbahwakepuasanpasienkat
egoripuassebanyak 164 orang (83.2%) dan Berdasarkantingkatpendidikansebagianbesar
kategoricukupsebanyak 33 orang yang berpendidikan SMA dan PT. Dimana
(16.8%).Artinyamayoritaspasienmerasapuasde pendidikanseseorangakancenderungmembatun
ngankomunikasiterapeutikdariperawat. Hal yauntukmembentuksuatupengetahuansikap
inidisebabkankarenabeberapafaktoryaituusiare dan perilakunyaterhadapsesuatu.
sponden, jeniskelamin, pendidikan dan Sehinggaseseorangdenganpendidikan yang
pekerjaan. lebihtinggisemestinyaakanlebihkritisdalamme
nentukanapakahpelayanan yang
Berdasarkanusiaresponden Pada diberikantelahmemberikan rasa puasatautidak.
penelitianinimayoritasberusiadewasaakhir. Hal inisejalandengandenganteori yang
Dimana pasien yang dikemukakan oleh Lestari (2009)
lebihtuacenderungmerasapuasdaripasien yang bahwasemakintinggitingkatpendidikanmakada
relatifmuda. Hal inidiasumsikanbahwapasien yauntukmengkritissegalasesuatualkanmeningk
yang lebihtuatelahberpengalaman, at.
sehinggaiamampumenyesuaikandiridenganko
ndisipelayanan yang sebenarnya, Ditinjaudaritingkatpekerjaansebagianbesarada
sedangkanpasienusiamudabiasanyamempunya lahswasta dan
iharapan yang ideal tentangpelayanan yang petanidimanapekerjaanberkaitaneratdenganke
diberikan, sehatankarenabebankerjaberlebihanakanmeni
sehinggaapabilaharapannyadenganrealitapelay mbulkanperasaandikejarbataswaktu. Hal
ananterdapatkesenjanganatauketidakseimbang iniberartidapatdiketahuibahwadenganpekerjaa
andapatmenyebabkanmerekamenjaditidakpuas ndapatmenimbulkankesakitan dan individu
. Hal inisesuaidenganpenelitianBasri(2019) yang
yang sakitakanmenggunakanfasilitaskesehatansehin
menemukanbahwatingkatumurpasienberhubu ggasemakinseringmenggunakanfasilitaskeseha
ngandengantingkatkepuasan, tanmakaindividudapatmenilaikualitaspelayana
dimanapasienlebihtualebihmudahpuasdenganp ntersebut. Hal inididukung oleh
elayanan yang diberikan. penelitianZulpahiyana yang
mengatakanbahwapekerjaan yang
Berdasarkanjeniskelamindalampenelitianinim mengurastenaga dan
enunjukkanbahwaresponden yang memerlukanfisikmudahmerasapuas.
termasukdalamkategoriiniadalahkeseluruhann
yaberjeniskelaminlaki-laki. Dimana Hasil yang
jeniskelamindapatmempengaruhitingkatkepua ditemukanberbedadenganhasilstudipendahulu
santerhadappelayanan yang diberikan oleh an yang dilakukanpenelitisebelumnya yang
perawat. Jeniskelaminlaki- memenumkanbahwaterdapatbeberapapasien
lakilebihmudahpuasdibandingakanperempuan, yang
halinidiasumsikan pada merasakurangpuasdengancarapetugasberkomu
dasarnyaseorangperempuanlebihsenangmenjal nikasidenganpasien. Hasil penelitian juga
inkomunikasidengansesama dan menunjukkansebanyak 33 responden (16.8%)
bertujuanuntukmembangunkebersamaan, cukuppuasmeski di
sedangkanlaki- kepuasanpasiendalamkategoripuas. Hal
lakilebihmengutamakandengangrupuntukmen inidisebabkankarenabeberapafaktoryaiturespo
dapatkankemandirian. Hal inididukung oleh nden yang berjeniskelaminperempuan.
penelitianSuhamiratibahwalaki- Dimana
dalampenelitianinijeniskelaminperempuankur
6
angbanyakdibandingkandenganjeniskelaminla 2. KepadaibuMasyitaHaeriantiS.Kep., Ns.,
ki-laki. Jeniskelaminmempengaruhipersepsi M.Kepselakupembimbing I dan
dan ibuMaryatiS.Kep., Ns.,
harapanpasienuntukmemenuhikebutuhanterma M.Kepselakupembimbing II yang
sukpelayanankesehatan. Hal inididukung oleh telahmemberikanbimbingan dan
penelitiansuhamiratibahwaperempuantidakmu motivasidalammenyusunskripsiini.
dahpuas (32,9%) yang mudahpuasadalahlaki- 3. KepadaResponden yang
laki (67.1%) telahmeluangkanwaktunyadalammengisi
kuesionerpenelitian.
KESIMPULAN
Berdasarkanhasilpeneltian dan DAFTAR PUSTAKA
pembahasandiatasdapatdisimpulkansebagaiber AlimulAzis. (2018). RisetKeperawatan Dan
ikut : TehnikPenulisanIlmiah. Medika
1. KomunikasiTerapeutik pada pasien di Sal2embah. Jakarta.
ruangrawatinap RSUD Majene pada
mayortitaskategoribaik. Baradero Merry. Dayrit Mary Wilfrid.
2. KepuasanPasien di ruangrawatinap SiswandiYakobus. (2019)
RSUD Majenemayoritaskategoripuas. KonselingDalamKeperawatan.
3. Ada EGC. Jakarta.
hubungankomunikasiterapeutikperawatp
Basri (2019).
ada kepuasanpasienrawatinap di RSUD
HubunganKomunikasiTerapeut
Majene.
ikDenganKepuasanPasienDi
SARAN
Ruang Rawat Inap RSUD
1. BagiResponden
Poso.www.ejournal.umj.ac.id.
Harapannyakepadarespondensetelahmen
aksestanggal 10 April 2022.
getahuitentangkomunikasiterapeutik,
dapatmeningkatkanhubunganemosional Bhayangkara (2020).
antaraperawatdenganpasienketikaberoba JurnalMedikaKaryaIlmiah
t di pelayanankesehatan. Kesehatan.
2. BagiRumahSakit www.jurnal.itkeswhs.ac.id.
Mempertahankankualitassumberdayama Aksestanggal 19 Juni 2022.
nusiadibidangkeperawatansebagaipembe
ripelayanankeperawatan, Ellis B Roger. Gates J Roberta. Kenworthy
khususnyasikap dan Gates Neil. (2000).
keterampilandalamberkomunikasi. Komunikasi Interpersonal
DalamKeperawatanTeory dan
3. BagiPenelitiSelanjutnya Praktek. Terjemahan Susi
Penelitiselanjutnyamampumenerapkan Porwoko. EGC. Jakarta.
Kembali dan
mengaplikasikantentangkomunikasiterape Fatmawati (2017).
utik dan kepuasanpasien. PersepsiKlienTentangKomunik
asiTerapeutikPerawatDengan
UCAPAN TERIMA KASIH KepuasanPasien Di RSUD
1. Penelitimengucapkanbanyakterimakasih LabuangBaji Makassar.
kepadakedua orang Helmi, Wahidin, Halim. (2019).
tuaatassegalakasihsayang dan HubunganKomunikasiTerapeut
pengorbanansertado’a yang ikPerawatDenganKepuasanPa
tiadabatassepanjang masa. sien Rawat Inap Di
7
PuskesmasWotuKabupatenLuw Novianti, 2014. Gambaran Tingkat
u Timur. STIA LAN Makassar. KepuasanPasien Pada
MutuPelayananFisioterapiDiR
umahSakit Universitas
Hasanuddin Makassar.
Hunainah (2021). Analisis Kinerja
Skripsitidakditerbitkan .
RumahSakitUmum Daerah
Makassar: Universitas
MajeneDenganPendekatan
Hasanuddin.
Balanced Scorecard. Tesis.
Stie Amkop Makassar.
Hidayatullah (2020). Notoatdmojo (2017). Hubungan Antara
KomunikasiTerapeutikDengan Tingkat Pendidikan Dan
HubunganPasien Rawat Pengetahuan.
InapPuskesmasTapenKabupate www.elibrary.unikom.ac.id.
nBondowoso. Aksestanggal 21 Agustus 2022.
www.ejournal.unuja.ac.id.
Nurhasanah
AksesTanggal 3 September 2022. (2019).HubumganKomunikasi
TerapeutikPerawatDenganKep
Irawan (2018). Hubungan Antara
uasanPasien Di Ruang Rawat
KualitasPelayananDenganKep
Inap Irina RSUP Prof. DR. RD
uasan.www.respository.unej.ac
KANDOU
.id.
MANADO.www.ejournal.unsra
Kotler, P., Shalowitz, J. Dan Stevens, R.. t.ac.id.
(2008). Strategic MrketingFor
Perry & Potter. (2017). Buku Ajar
HealthCare Organizations:
PundamentalOf Nursing.
Building A Customer-Driven
Volume. I. Ed. 4. EGC. Jakarta.
Health System. Jossey-Bass,
San Francisco. Parasuraman, (2014). DimensiMutuPelayanan
Kesehatan. EGC. Jakarta.
Kotler, P., Keller, K. (2009).
ManajemenPemasaran, Edisi Purnamsari (2018).
13 Jilid 1. Ed.Erlangga, HubunganKomunikasiTerapeut
Jakarta. ikPerawatDenganKepuasanPa
sien Di Ruang Rawat
Muninjaya, A. Gde. 2015.
InapKelas II Dan III RSUD
ManajemenMutuPelayanan
Wonosari
Kesehatan. Edisi 2. Jakarta:
Yogyakarta.www.ejurnal.untan
EGC.
.ac.id. Aksestanggal 23
Machfoedz, M. (2017). Agustus 2022.
KomunikasiKepelayanan
Ladesvita (2017).
Kesehatan:
DampakKomunikasiterapeutik
KomunikasiTerapeutik.
perawatdengankepuasanpasien
Yogyakarta: Salemba.
di PuskesmasWarakas Jakarta
Nursalam, (2017). ManajemenKeperawatan, Utara.
AplikasidalamPraktik. EGC. www.ejurnal.husadakarya.ac.id
Jakarta. . Aksestanggal 23 Juni 2022.
8
Pohan, I. S. 2017. JaminanMutuLayanan nKeperawatan Profesional
Kesehatan. Jakarta: EGC. Edisi 4. EGC. Jakarta.
Purnamasari, (2020). Tjiptono. 2014. Service Management:
HubunganKomunikasiterapeuti MewujudkanLayanan Prima
kperawatdengankepuasanpasie EdisiII,Yogyakarta:
nrawatinap di
ruangrawatinapkelas II dan III Tiro, Arif. (2009). Penelitian: Skripsi, Tesis,
di RSUD Wonosari dan Disertai. Mkassar: Andira
Yogyakarta. Stikes- Publisher.
yogyakarta.e-journal.
Aksestanggal 10 April 2022.
Suryani. (2014). Komunikasi Terapeutik Teori
dan praktek. EGC.Jakarta.
Sareong, KikyMiranti. (2018). Faktor Yang
BerhubunganDenganKepuasan
Pasien Rawat Jalan
DiPuskesmasRantepaoKabupat
enToraja Utara. Makassar.
Universitas Hasanuddin.
Sujawerni, W. (2015). SPSS UntukPenelitian.
Yogyakarta: Pustaka llmu.
Supriyanto, Emawaty (2010).
AnalisisPengaruhKualitasPela
yananTerhadapKepuasanPasie
n. www.eprints.undip.ac.id.
Sugiyono. (2014). MetodePenelitian
Pendidikan
PendekatanKuantitatifKualitati
f, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sunaryo (2019).
KomunikasiPerawatDalamMe
mbantuKesembuhan.
www.respository.unmuhjember
.ac.id. Aksestanggal 13 Juni
2022.
Stuart, G, W. &Sundeen, S.J. (2020).
BukuSakuKepelayanan
Kesehatan Jiwa. Alih Bahasa,
Achrir. Y.S. Jakarta: EGC.
TamsuriAnas. (2016)
KomunikasiDalamKeperawata
9

You might also like