Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

BAB 13.

MENERANGKAN BANYAKNYA JALAN-JALAN


KEBAIKAN.
Allah Ta'ala berfirman:

‫يَسْأَلُون ََك َماذَا يُ ْن ِفقُونَ قُ ْل َما أَ ْن َف ْقت ُ ْم ِم ْن َخي ٍْر فَ ِل ْل َوا ِل َدي ِْن َو ْاْل َ ْق َر ِبينَ َو ْاليَتَا َمى‬
َ َّ ‫س ِبي ِل َو َما تَ ْف َعلُوا ِم ْن َخي ٍْر فَإِ َّن‬
‫َّللا ِب ِه َع ِليم‬ َّ ‫ين َواب ِْن ال‬ ِ ‫سا ِك‬َ ‫َو ْال َم‬
yas-aluunaka maatsaa yunfiquuna qul maa anfaqtum min khayrin falilwaalidayni
waal-aqrabiina waalyataamaa waalmasaakiini waibni alssabiili wamaa taf'aluu min
khayrin fa-inna allaaha bihi 'aliimun

"Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta
yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-
anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan."
Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha
Mengetahuinya."

They ask you as to what they should spend. Say, ‘Whatever wealth you spend, let it
be for parents, relatives, orphans, the needy, and the traveller.’ And whatever good
that you may do, Allah indeed knows it.
(QS. Al Baqarah [2]:215)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

‫سوقَ َو ََل ِج َدا َل ِفي‬ ُ ُ‫ث َو ََل ف‬ َ َ‫ض فِي ِه َّن ْال َح َّج فَ ََل َرف‬
َ ‫ْال َح ُّج أ َ ْش ُهر َم ْعلُو َمات فَ َم ْن فَ َر‬
‫ون يَا أُو ِلي‬ ِ ُ‫الزا ِد التَّ ْق َوى َواتَّق‬ ِ ِّ ‫ْال َح‬
َّ ُ‫ج َو َما تَ ْفعَلُوا ِم ْن َخي ٍْر يَ ْعلَ ْمه‬
َّ ‫َّللاُ َوتَزَ َّودُوا فَإِ َّن َخي َْر‬
ِ ‫ْاْل َ ْلبَا‬
‫ب‬
alhajju asyhurun ma'luumaatun faman faradha fiihinna alhajja falaa rafatsa walaa
fusuuqa walaa jidaala fii alhajji wamaa taf'aluu min khayrin ya'lamhu allaahu
watazawwaduu fa-inna khayra alzzaadi alttaqwaa waittaquuni yaa ulii al-albaabi

"(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi {122}, barangsiapa yang
menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats
{123}, berbuat fasik dan berbantah- bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan
apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya.
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa {124} dan
bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal."
{122} Ialah bulan Syawal, Zulkaidah dan Zulhijjah.
{123} Rafats artinya mengeluarkan Perkataan yang menimbulkan berahi yang tidak senonoh
atau bersetubuh.
{124} Maksud bekal takwa di sini ialah bekal yang cukup agar dapat memelihara diri dari
perbuatan hina atau minta-minta selama perjalanan haji.

The ḥajj [season] is in months well-known; so whoever decides on ḥajj [pilgrimage]


therein, [should know that] there is to be no sexual contact, vicious talk, or disputing
during the ḥajj. And whatever good you do, Allah knows it. And take provision, for
indeed the best provision is Godwariness. So be wary of Me, O you who possess
intellects!
(QS. Al Baqarah [2]:197)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

ُ‫فَ َم ْن َي ْع َم ْل ِمثْقَا َل ذَ َّر ٍة َخي ًْرا َي َره‬


faman ya'mal mitsqaala dzarratin khayran yarahu

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan


melihat (balasan)nya."

So whoever does an atom’s weight of good will see it,


(QS. Az Zalzalah [99]:7)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

َ َ ‫صا ِل ًحا فَ ِلنَ ْف ِس ِه َو َم ْن أ‬


َ‫سا َء فَعَلَ ْي َها ث ُ َّم إِلَى َربِِّ ُك ْم ت ُ ْر َجعُون‬ َ ‫َم ْن َع ِم َل‬
man 'amila shaalihan falinafsihi waman asaa-a fa'alayhaa tsumma ilaa rabbikum
turja'uuna

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, maka itu adalah untuk dirinya sendiri,
dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya
sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan."

Whoever acts righteously, it is for his own soul, and whoever does evil, it is to its
own detriment, then you will be brought back to your Lord.
(QS. Al Jaatsiyah [45]:15)
««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»««•»»

Ayat-ayat yang berhubungan dengan bab ini amat banyak sekali.

Adapun Hadis-hadis yang menguraikan bab ini juga amat banyak sekali dan tidak
dapat diringkaskan keseluruhannya. Maka itu akan kami sebutkan sebagian
daripada Hadis-hadis tersebut:

PERTAMA

Abu Dharr (May Allah be pleased with him) reported:

I asked: "O Messenger of Allah! Which action is the best?" He (‫ )ﷺ‬said, "Faith in
Allah and Jihad in the way of Allah." I asked: "Which neck (slave) is best (for
emancipation)?" He said, "That which is dearest of them in price and most valuable
of them to its masters". I asked: "If I cannot afford (it)?" He said, "Then help a
labourer or work for one who is disabled". I asked: "If I cannot do (it)?" He said, "You
should restrain yourself from doing wrong to people, because it (serves as) charity
which you bestow upon yourself".
[Al-Bukhari and Muslim].

‫ أي‬،‫ قلت يا رسول هللا‬:‫ عن أبي ذر جندب بن جنادة رضي هللا عنها قال‬:‫اْلول‬
‫ أي الرقاب أفضل؟‬:‫ قلت‬."‫ والجهاد في سبيله‬،‫ "اإليمان باهلل‬:‫اْلعمال أفضل؟ قال‬
‫ "تعين صانعا ً أو‬:‫ فإن لم أفعل؟ قال‬:‫ وأكثرها ثمنا ً" قلت‬،‫ "أنفسها عند أهلها‬:‫قال‬
‫ تكف‬:‫ يا رسول هللا أرأيت إن ضعفت عن بعض العمل؟ قال‬:‫تصنع ْلخرق" قلت‬
.))‫ ((متفق عليه‬."‫شرك عن الناس فإنها صدقة منك على نفسك‬
Dari Abu Zar, yaitu Jundub bin Junadah r.a., katanya: "Saya berkata: Ya Rasulullah,
amalan manakah yang lebih utama - banyak fadhilahnya?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam menjawab:


"Yaitu beriman kepada Allah dan berjihad untuk membela agamaNya."

Saya bertanya lagi: "Hamba sahaya manakah yang lebih utama?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam menjawab:


"Yaitu yang dipandang terindah bagi pemiliknya serta yang termahal harganya."

Saya bertanya pula: "Jikalau saya tidak dapat mengerjakan itu -yakni berjihad
fisabilillah ataupun memerdekakan hambasahaya yang mahal harganya, maka
apakah yang dapat saya lakukan?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:


"Berilah pertolongan kepada seseorang pekerja - shani' - atau engkau mengerjakan
sesuatu kepada seseorang yang kurang pandai bekerja - akhraq."

Saya berkata pula: "Ya Rasulullah, bukankah Tuan telah mengetahui, jikalau saya ini
lemah sekali dalam sebagian pekerjaan?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:


"Tahanlah keburukanmu, jangan sampai mengenai orang banyak, amalan
sedemikian itupun merupakan sedekah daripadamu untuk dirimu sendiri - yakni tidak
mengganggu orang lain."
(Muttafaq 'alaih)

Lafaz Shani' - yang artinya pekerja - dengan menggunakan shad muhmalah, itulah
yang masyhur. Tetapi ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa kalimat itu
berbunyi dha-i', yakni dengan mu'jamah - dhad, maka artinya ini ialah orang yang
mempunyai banyak apa-apa yang hilang, misalnya karena kefakirannya ataupun
karena kekurangan keluarga-keluarganya dan lain-lain lagi. Adapun akhraq itu
artinya ialah orang yang tidak dapat memperbaguskan apa-apa yang sedang
diusahakan untuk mengerjakannya.

KE·DUA
Abu Dharr (May Allah be pleased with him) reported:

Messenger of Allah (‫ )ﷺ‬said, "When you get up in the morning, charity is due from
every one of your joints. There is charity in every ascription of glory to Allah; there is
charity in every declaration of His Greatness; there is charity in every utterance of
praise of Him; there is charity in every declaration that He is the only true God
(worthy of worship); there is charity in enjoining good; there is charity in forbidding
evil. Two Rak'ah of Duha (Forenoon prayer) is equal to all this (in reward)".
[Muslim].

‫ " يصبح على كل سَلمى من أحدكم‬:‫ عن أبي ذر أيضا ً رضي هللا عنه أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬:‫الثاني‬
‫ ونهى‬،‫ وأمر بالمعروف صدقة‬،‫ وكل تكبيرة صدقة‬،‫ وكل تهليلة صدقة‬،‫ وكل تحميدة صدقة‬،‫ فكل تسبيحة صدقة‬،‫صدقة‬
.)24(‫ ويجزيء من ذلك ركعتان يركعهما من الضحى" ((رواه مسلم‬،‫عن المنكر صدقة‬

Dari Abu Zar r.a. juga bahwasanya

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:


"Setiap ruas tulang dari seseorang di antara engkau semua itu setiap paginya
hendaklah memberikan sedekahnya, maka tiap setasbihan - bacaan Subhanallah -
adalah sedekah, tiap setahmidan -bacaan Alhamdulillah - adalah sedekah, tiap
setahlilan bacaan La ilaha illallah - adalah sedekah, tiap setakbiran - bacaan
AllahuAkbar - adalah sedekah, memerintah pada kebaikan adalah sedekah,
melarang kemungkaran adalah sedekah dan yang sedemikian itu dapat dicukupi -
diimbangi pahalanya - oleh dua rakaat yang seseorang itu bersembahyang
dengannya di waktu dhuha - antara sedikit setelah terbitnya matahari sampai
matahari di tengah-tengah atau istiwa'."
(HR. Muslim)

KE·TIGA

Abu Dharr (May Allah be pleased with him) reported:


The Prophet (‫ )ﷺ‬said, "The deeds of my people, good and bad, were presented
before me, and I found the removal of harmful objects from the road among their
good deeds, and phlegm which might be in a mosque left unburied among their evil
deeds".
[Muslim].

‫ " عرضت علي أعمال أمتي‬: ‫ قال النبي صلى هللا عليه وسلم‬:‫الثالث عنه قال‬
‫ ووجدت في‬،‫ فوجدت في محاسن أعمالها اْلذى يماط عن الطريق‬،‫حسنها وسيئها‬
.))‫مساوىء أعمالها النخاعة تكون في المسجد َل تدفن" ((رواه مسلم‬
Dari Abu Zar juga, katanya:

Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:


"Maka saya mengetahuinya dalam golongan amalan-amalan yang baik adalah
menyingkirkan sesuatu yang berbahaya dari jalan, sedang dari golongan amalan-
amalan yang buruk ialah dahak yang dilakukan di dalam masjid dan tidak ditanam."
(HR. Muslim)

KE-ENAM

Abu Dharr (May Allah be pleased with him) reported:


Some people said to Messenger of Allah (‫)ﷺ‬: "O Messenger of Allah, the rich have
taken away (all the) reward. They observe Salat (prayers) as we do; and give
Sadaqah (charity) out of their surplus wealth." Upon this he (the Prophet (‫ ))ﷺ‬said,
"Has Allah not prescribed for you (a course) following which you can (also) give
Sadaqah? In every declaration of the glorification of Allah (i.e., saying Subhan Allah)
there is a Sadaqah, and in every Takbir (i.e., saying Allahu Akbar) is a Sadaqah, and
in every celebration of praise (saying Al-hamdu lillah) is a Sadaqah, and in every
declaration that He is One (La ilaha illallah) is a Sadaqah, and in enjoining of good is
a Sadaqah, and in forbidding evil is a Sadaqah, and in man's sexual intercourse
(with his wife) there is a Sadaqah." They (the Companions) said: "O Messenger of
Allah, is there reward for him who satisfies his sexual need among us?" He said,
"You see, if he were to satisfy it with something forbidden, would it not be a sin on
his part? Similarly, if he were to satisfy it legally, he should be rewarded".
[Muslim].

‫ يصلون كما‬،‫ ذهب أهل الدثور باْلجور‬،‫ يارسول هللا‬:‫ أن ناسا ً قالوا‬:‫الرابع عنه‬
‫ " أو ليس قد‬:‫ ويتصدقون بفضول أموالهم قال‬،‫ ويصومون كما نصوم‬،‫نصلي‬
‫ وكل‬،‫ وكل تكبيرة صدقة‬،‫ إن بكل تسبيحة صدقة‬:‫جعل هللا لكم ما تصدقون به‬
‫ ونهي عن المنكر‬،‫ وأمر بالمعروف صدقة‬،‫ وكل تهليلة صدقة‬،‫تحميدة صدقة‬
‫ ويكون له‬،‫ يارسول هللا أيأتى أحدنا شهوته‬:‫صدقة وفي بضع أحدكم صدقة قالوا‬
‫ " أرأيتم لو وضعها في حرام أكان عليه وزر؟ فكذلك إذا وضعها‬:‫فيها أجر؟! قال‬
.))‫في الحَلل كان له أجر" ((رواه مسلم‬
Dari Abu Zar pula, bahwasanya orang-orang sama berkata: "Ya Rasulullah, orang-
orang yang kaya raya sama pergi dengan membawa pahala yang banyak - karena
banyak pula amalannya. Mereka itu bersembahyang sebagaimana kita juga
bersembahyang, mereka berpuasa sebagaimana kita juga berpuasa, tambahan lagi
mereka dapat bersedekah dengan kelebihan harta-harta mereka."

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:


"Bukankah Allah telah menjadikan untukmu semua sesuatu yang dapat engkau
semua gunakan sebagai sedekah. Sesungguhnya datam setiap tasbih adalah
merupakan sedekah, setiap takbir merupakan sedekah, setiap tahmid merupakan
sedekah, setiap tahlil merupakan sedekah, memerintahkan kebaikan juga sedekah,
melarang kemungkaran itupun sedekah pula dan bahkan dalam bersetubuhnya
seseorang dari engkau semua itupun sedekah."

Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah apakah seseorang dari kita yang mendatangi
syahwatnya itu juga memperoleh pahala?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:


"Adakah engkau semua mengerti, bagaimana jikalau syahwat itu diletakkannya
dalam sesuatu yang haram, adakah orang itu memperoleh dosa? Maka demikian itu
pulalah jikalau ia meletakkan syahwatnya itu dalam hal yang dihalalkan, iapun
memperoleh pahala."
(HR. Muslim)

Ad-dutsuur, dengan tsa' yang bertitik tiga buah, artinya harta benda yang melimpah
ruah, mufradnya berbunyi Ditsrun.

Keterangan
 Yang menghadap Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam ini adalah dari golongan
kaum Muhajirin (orang-orang yang sama berpindah mengikuti Nabi Shalallaahu
'Alayhi Wasallam dari Mekkah ke Madinah) yang fakir-fakir.
 Jadi pokoknya mereka mengadu karena merasa kurang pahalanya kalau
dibanding dengan orang-orang yang kaya-kaya itu, sebab merasa tidak dapat
bersedekah karena miskinnya.
 setashbih, yakni sekali membaca Tasbih Subhanallah, Takbir yaitu membaca
Allahu Akbar, Tahmid yakni bacaan Alhamdulillah dan Tahlil yaitu La ilaha illallah.
 Dalam kemaluan isteripun ada sedekahnya yakni bersetubuh itupun ada
pahalanya seperti pahala sedekah.
 Menyampaikan syahwat dalam keharaman yakni melacur atau berzina.
KE·LIMA

Abu Dharr (May Allah be pleased with him) reported:

The Prophet (‫ )ﷺ‬said, "Do not belittle any good deed, even meeting your brother
(Muslim) with a cheerful face".
[Muslim].

ً ‫ " َل تحقرن من المعروف شيئا‬:‫ عنه قال لي النبي صلى هللا عليه وسلم‬:‫الخامس‬
.))‫ولو أن تلقى أخاك بوج ٍه طليق" ((رواه مسلم‬
Dari Abu Zar lagi, katanya:
Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda kepadaku:
"Janganlah engkau menghinakan sesuatu kebaikan sedikitpun, sekalipun hanya
dengan jalan engkau menemui saudaramu dengan wajah yang berseri-seri."

(HR, Muslim)

KE ·ENAM

Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:


Messenger of Allah (‫ )ﷺ‬said, "Every day the sun rises charity (Sadaqah) is due on
every joint of a person: you administer justice between two men is a charity; and
assisting a man to mount his beast, or helping him load his luggage on it is a charity;
and a good word is a charity; and every step that you take (towards the mosque) for
Salat (prayer) is a charity and removing harmful things from the road is a charity".
[Al-Bukhari and Muslim].
In Muslim, it is reported on the authority of 'Aishah (May Allah be pleased with her)
that Messenger of Allah (‫ )ﷺ‬said, "Everyone of the children of Adam has been
created with three hundred and sixty joints; so he who declares the Glory of Allah
(i.e., saying Allahu Akbar), praises Allah (i.e., Al-hamdu lillah), declares Allah to be
One (i.e., La ilaha illallah), glorifies Allah, and seeks forgiveness from Allah (i.e.,
Astaghfirullah), and removes stone, or thorn, or bone from people's path, and enjoins
good and forbids evil, to the number of those three hundred and sixty, will walk that
day having rescued himself from Hell".

‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫ عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال‬: ‫السادس‬
‫ تعدل بين اْلثنين‬:‫ " كل سَلمى من الناس عليه صدقة كل يوم تطلع فيه الشمس‬:
،‫ أو ترفع له عليها متاعه صدقة‬،‫ فتحمله عليها‬،‫ وتعين الرجل في دابته‬،‫صدقة‬
‫ وتميط اْلذى عن‬،‫ وبكل خطوة تمشيها إلى الصَلة صدقة‬،‫والكلمة الطيبة صدقة‬
.))‫الطريق صدقة" ((متفق عليه‬

‫ قال رسول هللا صلى‬:‫ورواه مسلم أيضا ً من رواية عائشة رضي هللا عنها قالت‬
،‫ " إنه خلق كل إنسان من بني آدم على ستين وثَلثمائه مفصل‬:‫هللا عليه وسلم‬
‫ وعزل حجراً عن‬،‫ وسبح هللا واستغفر هللا‬،‫ وهلل هللا‬،‫ وحمد هللا‬،‫فمن كبر هللا‬
‫ أو أمر بمعروف أو نهى عن‬،‫طريق الناس أو شوكة أو عظما ً عن طريق الناس‬
."‫ فإنه يمسي يومئذ وقد زحزح نفسه عن النار‬،‫ عدد الستين والثَلثمائة‬،‫المنكر‬
Dari Abu Hurairah r.a.,

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:


"Setiap ruas tulang dari para manusia itu harus memberikan sedekah setiap harinya
yang di situ terbitlah matahari. Berlaku adil antara dua orang itupun sedekah,
ucapan yang baik itupun sedekah, dengan setiap langkah yang dijalaninya untuk
pergi shalat juga sedekah, melemparkan apa-apa yang berbahaya dari jalan itu juga
sedekah."
(Muttafaq 'alaih)

Imam Muslim meriwayatkan juga dari riwayat Aisyah radhiallahu 'anha, katanya:

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:


"Bahwasanya setiap manusia dari Bani Adam itu dijadikan atas tigaratus enampuluh
ruas tulang. Maka barangsiapa yang bertakbir kepada Allah, bertahmid kepada
Allah, bertahlil kepada Allah, bertasbih kepada Allah, mohon pengampunan kepada
Allah, suka melemparkan batu dari jalan para manusia, ataupun duri ataupun tulang
dari jalan orang banyak, atau memerintahkan kebaikan atau melarang
kemungkaran, sebanyak tigaratus enampuluh kali banyaknya, maka sesungguhnya
orang itu bersore-sore pada hari itu dan ia telah menjauhkan dirinya dari neraka."

Keterangan:
Berlaku adil yang dimaksudkan dalam Hadis ini seperti waktu memberi putusan
pada dua orang yang sedang berselisih adalah sebesar-besar pahala dalam arti
sedekah ini.

Ingatlah firman Allah:


"Tidak ada kebaikan sama sekali di dalam bisik-bisik mereka itu. Kecuali orang yang
menyuruh bersedekah dan kebaikan atau yang mendamaikan antara para manusia.
Dan barangsiapa yang suka melakukan sedemikian itu untuk mencari keridhaan
Allah, maka padanya oleh Allah diberi pahala yang besar sekali."

Perkataan yang baik itu seperti memberi nasihat, menunjukkan orang yang tersesat
jalan dan lain-lain.

Menghindarkan bahaya dari jalan misalnya batu, pecahan kaca, paku dan lain-lain
agar tidak mengenai atau mencederai orang-orang yang melaluinya.

KE·TUJUH

Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:


The Prophet (‫ )ﷺ‬said, "He who goes to the mosque at dawn or dusk (for Salat), Allah
prepares a hospitable abode for him in Jannah, every time when he walks to it or
comes back from it".
[Al-Bukhari and Muslim].

،‫ " من غدا إلى المسجد أو راح‬:‫ عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬:‫السابع‬
.))‫أعد هللا له في الجنة نزَل كلما غدا أو راح" ((متفق عليه‬
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam,

Beliau bersabda:
"Barangsiapa yang pergi ke masjid pagi atau sore hari, maka Allah menyediakan
untuknya sebuah jaminan - nuzul - dalam surga setiap ia pergi, pagi atau sore hari
itu."
(Muttafaq 'alaih)

Nuzul, maksudnya jaminan yang berupa makanan atau rezeki dan apa saja yang
dapat disediakan untuk tamu.

KE·DELAPAN

Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:


O Muslim women, never belittle any gift you give your neighbour even if it is a hoof of
a sheep".
[Al-Bukhari and Muslim].

‫ " يا نساء المسلمات َل تحقرن‬:‫ عنه قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫الثامن‬
.))‫جارة لجارتها ولو فرسن شاة" ((متفق عليه‬
Dari Abu Hurairah r.a. katanya:

Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:


"Hai kaum muslimat - wanita Islam, janganlah seseorang tetangga itu menghinakan
tetangganya, sekalipun yang diberikan oleh tetangganya itu hanya berupa kaki
kambing."
(Muttafaq 'alaih)

Imam al-Jauhari berkata: Al-Firsin, artinya kaki binatang umumnya dipergunakan


untuk kaki unta, sebagaimana halnya lafaz At-Hafir dipergunakan untuk
menerangkan kaki ternak yang lain-lain. Tetapi adakalanya Al-Firsin itu digunakan
sebagai kata isti'arah (pinjaman) untuk menerangkan kaki kambing.

Keterangan:
Hadis ini mengandung dua macam pengertian yaitu:
1. Orang yang diberi jangan sekali-kali menghinakan tetangganya yang
memberikan sesuatu kepadanya, sekalipun berupa kaki kambing. Uraian
inilah yang kami cantumkan di atas dan sesuai pula dengan penafsiran yang
dapat kita periksa dalam kitab Dalilul Falihin syarah Riyadhus Shalihin, yang
dikarang oleh Syekh 'Alan ash-Shiddiqi asy-Syafi'i al-Makki yang wafat pada
tahun 1057 Hijriyah-Rahimahullahu Ta'ala rahmatan wasi'ah - yakni dalam
jilid kedua halaman 128, diterbitkan oleh "Darul Kitabil 'Arabi", Beirut Libanon.
2. Jadi yang diberi hendaknya bersyukur dan mengucapkan terima kasih
kepada pemberinya, meskipun apa yang diberikan itu baginya tidak berarti.
Sebabnya orang yang diberi itu dilarang menghinakan pemberian orang lain,
sekalipun sedikit nilainya, karena pada umumnya orang yang enggan
berterima kasih pada pemberian sedikit, ia enggan pula berterima kasih pada
pemberian yang banyak. Dalam sebuah Hadis lain di sebutkan: Dapat pula
diberi penafsiran bahwa orang yang memberi itu jangan sekali-kali
menghinakan kecilnya pahala yang akan diperolehnya dengan jalan
memberikan sedekah atau hadiah yang disampaikan kepada tetangganya,
meskipun hanya berupa kaki kambing. Ini sebagai sindiran karena yang
diberikan itu amat sedikitnya, kurang berharga atau tidak berarti. Jadi
memberi itu sekalipun sedikit adalah lebih baik daripada tidak memberi
samasekali. Dalam persoalan pahalanya,

Allah Ta'ala berfirman:


"Barangsiapa yang melakukan kebaikan - meskipun - itu seberat debu (biji sawi atau
semut kecil), maka ia akan mengetahuinya (yakni mendapatkan pahalanya)."

Penjelasan ini sesuai dengan catatan yang ditulis oleh Al-Ustadz Ridhwan
Muhammad Ridhwan dalam kitab Riyadhus Shalihin yang drterbitkan oleh "Darul
Kitabil 'Arabi", Beirut Libanon.
Kedua pendapat di atas itu sama-sama dapat dipakainya, yakni baik bagi pemberi
atau yang diberi. Yang memberi jangan menghina kecilnya pahala, sebab yang
disedekahkan atau dihadiahkan hanya sedikit sekali, sedang yang diberipun jangan
menghina orang yang memberi, sebab sedekah atau hadiah yang disampaikan
kepadanya itu hanya sedikit dan kurang berharga, yaitu kaki kambing atau lain-lain
yang sifatnya tidak bernilai tinggi atau tidak mahal harganya.

KE·SEMBILAN

Abu Hurairah (May Allah be pleased with him):


The Prophet (‫ )ﷺ‬said, "Iman has over seventy branches - or over sixty branches - the
uppermost of which is the declaration: 'None has the right to be worshipped but
Allah'; and the least of which is the removal of harmful object from the road, and
modesty is a branch of Iman."
[Al-Bukhari and Muslim].

‫ أو‬،‫ " اإليمان بضع وسبعون‬:‫ عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬:‫التاسع‬
‫ وأدناها إماطة اْلذى عن‬،‫ فأفضلها قول َل إله إَل هللا‬:‫بضع وستون شعبة‬
.))‫ والحياء شعبة من اإليمان" ((متفق عليه‬،‫الطريق‬
Dari Abu Hurairah r.a. pula dari Nabi Shalallaahu 'Alayhi Wasallam,

Sabdanya:
"Iman itu ada tujuhpuluh lebih atau enampuluh lebih - lebihnya ialah antara tiga
sampai sembilan - cabangnya. Maka yang terutama sekali ialah ucapan La ilaha
illallah, sedang yang terendah sekali ialah melemparkan apa-apa yang berbahaya
dari jalan. Perasaan malu - berbuat keburukan - adalah salah satu cabang dari
keimanan."
(Muttafaq 'alaih)

KE·SEPULUH

Abu Hurairah (May Allah be pleased with him) reported:


Messenger of Allah (‫ )ﷺ‬said, "While a man was walking on his way he became
extremely thirsty. He found a well, he went down into it to drink water. Upon leaving
it, he saw a dog which was panting out of thirst. His tongue was lolling out and he
was eating moist earth from extreme thirst. The man thought to himself: 'This dog is
extremely thirsty as I was.' So he descended into the well, filled up his leather sock
with water, and holding it in his teeth, climbed up and quenched the thirst of the dog.
Allah appreciated his action and forgave his sins". The Companions asked: "Shall we
be rewarded for showing kindness to the animals also?" He (‫ )ﷺ‬said, "A reward is
given in connection with every living creature".
[Al-Bukhari and Muslim].
In the narration of Al-Bukhari, the Prophet (‫ )ﷺ‬is reported to have said: "Allah forgave
him in appreciation of this act and admitted him to Jannah".
Another narration says: "Once a dog was going round the well and was about to die
out of thirst. A prostitute of Banu Israel happened to see it. So she took off her
leather sock and lowered it into the well. She drew out some water and gave the dog
to drink. She was forgiven on account of her action".

‫ " بينما رجل يمشى بطريق‬:‫ عنه أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال‬:‫العاشر‬
‫ ثم خرج فإذا كلب يلهث يأكل‬،‫ فوجد بئرا ً فنزل فيها فشرب‬،‫اشتد عليه العطش‬
‫ لقد بلغ هذا الكلب من العطش مثل الذي كان قد‬:‫ فقال الرجل‬،‫الثرى من العطش‬
‫ فشكر‬،‫ حتى رقي فسقى الكلب‬،‫ فنزل البئر فمأل خفه ماء ثم أمسكه بفيه‬،‫بلغ منى‬
‫ في كل كب ٍد‬:‫ يارسول هللا إن لنا في البهائم أجرا ً؟ فقال‬: ‫هللا له فغفر له" قالوا‬
.))‫رطبة أجر" ((متفق عليه‬
Kesepuluh: Dari Abu Hurairah r.a. lagi

bahwasanya Rasulullah Shalallaahu 'Alayhi Wasallam bersabda:


"Pada suatu ketika ada seorang lelaki berjalan di suatu jalan, ia sangat merasa
haus, lalu menemukan sebuah sumur, kemudian turun di dalamnya terus minum.
Setelah itu iapun keluarlah. Tiba-tiba ada seekor anjing mengulur-ulurkan lidahnya
sambil makan tanah karena hausnya, Orang itu berkata - dalam hati; "Niscayalah
anjing ini telah sampai pada kehausan sebagaimana yang telah sampai padaku
tadi." lapun turun lagi ke dalam sumur lalu memenuhi sepatu khufnya dengan air,
kemudian memegang sepatu itu pada mulutnya, sehingga ia keluar dari sumur tadi,
terus memberi minum pada anjing tersebut. Allah berterima kasih pada orang tadi
dan memberikan pengampunan padanya."

Para sahabat bertanya: "Ya Rasulullah, apakah sebenarnya kita juga memperoleh
pahala dengan sebab memberi - makan minum - pada golongan binatang?"

Beliau Shalallaahu 'Alayhi Wasallam. menjawab:


"Dalam setiap hati yang basah - maksudnya setiap sesuatu yang hidup yang diberi
makan minum - ada pahalanya."
(Muttafaq 'alaih)

Dalam sebuah riwayat dari Imam Bukhari disebutkan demikian: "Allah lalu berterima
kasih pada orang tersebut, kemudian memberikan pengampunan padanya, lalu
memasukkannya ke dalam syurga."
Dalam riwayat lain dari Bukhari dan Muslim disebutkan pula: "Pada suatu ketika ada
seekor anjing berputar-putar di sekitar sebuah sumur, hampir saja ia terbunuh oleh
kehausan,tiba-tibaada seseorang pezina - perempuan - dari golongan kaum pelacur
Bani Israil melihatnya. Wanita itu lalu melepaskan sepatunya kemudian
mengambilkan air untuk anjing tadi dan meminumkan air itu padanya, maka dengan
perbuatannya itu diampunilah wanita tersebut.

Keterangan:
Hadis di atas mengandung suatu anjuran supaya kita semua berbuat baik terhadap
segala macam binatang yang muhtaram atau yang dimuliakan. Yang dimaksudkan
binatang muhtaram ialah binatang yang menurut agama Islam tidak boleh dibunuh.

You might also like