RESENSI NOVEL H-WPS Office

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

RESENSI NOVEL HUJAN KARYA TERE LIYE

OLEH ANANDA SAVIRA TRI OCTAVIANI

Identitas

Judul : HUJAN

Pengarang : Tere Liye

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Kota terbit : Jakarta

Cetakan : Cetakan ke-3 Januari 2016

Desain cover : Orkha Creative

Tebal halaman : 320 halaman

Pendahuluan

Novel "Hujan" menjadi salah satu novel favorit bagi para remaja. Novel ini diterbitkan pada
tahun 2016 oleh Gramedia Pustaka Utama. Sang pembuat novel, Tere Liye, memanglah sangat
mahir dalam membuat cerita-cerita yang menuntut para pembacanya berimajinasi, novel-novel
karyanya selalu menarik perhatian pembaca sehingga karyanya selalu menjadi best seller.
Dengan penyampaian yang ringan dan mudah dipahami, novel ini dapat memberikan beberapa
informasi mengenai ilmu-ilmu pengetahuan yang sering terjadi setiap hari. Semua informasi
disajikan dan dijelaskan seruntut mungkin agar para pembaca mudah memahaminya.

Dibalik romansa cinta yang disuguhkan dalam novel Hujan, penulis rupanya berusaha membawa
pembacanya untuk mengkhayalkan kehidupan puluhan tahun mendatang. Dimana manusia
dengan sifat rakus dan kesombongannya dihancurkan oleh kekuatan alam yang maha dahsyat.

Sinopsis

Buku novel ini menceritakan kisah cinta dan perjuangan hidup seorang gadis bernama Lail, saat
usia baru menginjak 13 tahun ia harus menjadi yatim piatu. Pada hari pertamanya sekolah,
bencana gunung meletus dan gempa dahsyat telah menghancurkan kota tempat tinggalnya dan
membunuh ibu serta ayahnya. Letusan gunung api purba yang melebihi letusan Gunung
Tambora dan Gunung Krakatau. Beruntung ia diselamatkan oleh seorang anak berusia 15 tahun
bernama Esok, ibu Esok tidak meninggal namun kedua kakinya terpaksa diamputasi dan berakhir
lumpuh.

Selama hampir satu tahun Lail dan Esok tinggal di pengungsian, mereka tidak terpisahkan,
orang-orang mengenal Esok dan Lail. Mereka berdua juga membantu para petugas pengungsian.
Hingga akhirnya pemerintah mengumumkan untuk menutup tempat pengungsian, hal ini
membuat Esok dan Lail berpisah. Lail akan tinggal di panti sosial sedangkan Esok diadopsi oleh
salah satu keluarga karena kepandaiannya. Tenyata di panti sosial Lail mendapat teman sekamar
yang ceria, lucu dan penuh semangat bernama Maryam. Di panti sosial tersebut terdapat
beberapa peraturan yang harus dilaksanakan oleh Lail dan Maryam.

Lail terkadang rindu pada Esok, hingga akhirnya mereka memiliki jadwal pertemuan rutin, hanya
sebulan sekali, namun bagi Lail itu sudah lebih dari cukup. Mereka bertemu untuk berbagi cerita
aktivitas mereka masing-masing. Sayangnya jadwal rutin itu harus berubah saat Esok harus
melanjutkan pendidikannya di Ibu kota, mereka hanya bisa bertemu saat liburan semester saja.
Lail menyibukkan dirinya dengan aktivitas yang bermanfaat. Lail dan Maryam mendaftar diri
dalam Organisasi Relawan dan mereka merupakan relawan termuda, mereka juga mengukir
prestasi salah satunya adalah mereka ditempatkan di sektor 2, dimana terdapat dua kota kembar
di hulu dan hilir yang di pisahkan jarak 50km. Saat itu bendungan di hulu sungai retak dan
apabila bendungan itu jebol akan menghancurkan dua kota kembar itu, hanya ada satu cara
mencapai hilir saat itu yaitu berlari secepat mungkin menerjang badai. Mereka berdua berhasil
memperingatkan kota itu dan jasa mereka ternyata membuat mereka memperoleh penghargaan.

Kesibukannya membuat Lail mampu mengalihkan rindunya. Esok selalu datang mengunjungi
Lail dengan membawa sepeda merah yang dulu saat bencana selalu mereka pakai lengkap
dengan topi yang Lail berikan. Esok datang tanpa terduga. Sayangnya intensitas pertemuan
mereka semakin jarang. Mereka hanya dapat bertemu satu tahun sekali itupun kalau Esok tidak
sibuk. Lail tidak pernah menghubungi Esok, dia terkadang bertanya kabar Esok pada Ibunya dan
Esok pun demikian dan ternyata keluarga yang mengadopsi Esok adalah keluarga Wali Kota.
Singkat cerita ternyata Esok tengah mengerjakan sebuah kapal luar angkasa yang akan membawa
penduduk bumi ke luar angkasa untuk menghindari bencana yang lebih besar dari gunung
meletus, bencana itu adalah suhu bumi yang akan semakin lama semakin panas karena kerusakan
stratosfer yang diakibatkan oleh keegoisan manusia. Sejak bencana gunung meletus, iklim di
bumi tidak terkendali, para petinggi negara telah mengadakan KTT untuk memecahkan hal ini,
namun para petinggi negara sub tropis dan tropis berlomba-lomba mengirimkan pesawat ulang-
aling untuk menyemprotkan gas anti sulfur dioksida di lapisan stratosfer. Dalam jangka waktu
yang singkat, hal ini membuat iklim berangsur pulih namun masalah baru muncul.

Esok menjelaskan fenomena tersebut pada Lail, bahwa musim panas panjang itu adalah awal
kepunahan manusia. Bahkan diprediksikan dalam 10 hingga 20 tahun ke depan manusia satu
generasi akan punah. Bersamaan dengan itu, Esok mengaku bahwa dirinya sedang dalam proyek
pembuatan pesawat antariksa yang akan membawa manusia hidup di luar angkasa. Hanya 30
ribu penduduk yang akan dbawa pada orbit seratus hingga 200 km dari bumi jauh di atas lapisan
stratosfer. Mereka dipilih secara acak oleh mesin yang mendeteksi penyebaran genetik manusia.
Tapi, Lail tidak terpilih sebagai penumpang pesawat tersebut namun, Esok memiliki dua tiket
untuk penumpang pesawat antariksa tersebut.

Masalah kembali muncul ketika wali kota datang dan meminta Lail supaya bisa membujuk Esok
agar salah satu tiket yang dimilikinya diberikan kepada anaknya yang bernama Claudia. Tetapi,
belum sempat Lail menerima tiket pemberian Esok, ia mendengar informasi dari Istri Wali Kota
bahwa salah satu tiket dari Esok, diberikan kepada Claudia. Lail pun beranggapan bahwa Esok
pergi bersama Claudia. Lail merasa hatinya seperti tercabik-cabik. Akan tetapi, Claudia
sebernarnya tidak pergi bersama Esok melainkan dengan Ibunya Esok.

Terjadi kesalahpahaman dalam hal ini. Lail tumbuh dewasa dan ia seperti mengerti perasaannya.
Lail membutuhkan kepastian Esok, satu hari sebelum pengumuman resmi dari pemerintah, Lail
sama sekali belum mendapat kabar dari Esok, perasaannya kalut. Hingga pada detik-detik
menjelang penerbangan kapal ini Lail justru memutuskan untuk masuk ke ruang modifikasi
ingatan, Lail ingin menghilangkan semua bebannya, menghapusnya dari ingatannya. Esok yang
ternyata tengah menjalani proses pemindahan data hingga tak bisa menghubungi Lail, tak dapat
menghentikan proses operasi itu, sekalipun ia telah membuat banyak teknologi canggih diseluruh
dunia, Esok terlambat untuk mencegah Lail melakukan hal itu. Esok tak ingin Lail
melupakannya.

Namun akhirnya pada detik-detik terakhir, sebelum alat modifikasi itu bekerja Lail memutuskan
untuk memeluk erat semua kenangan menyakitkannya. Benang merah yang menandakan
kenangan menyakitkan telah berubah menjadi benang berwarna biru. Lail tidak bisa melupakan
Esok. Hari itu juga pemerintah mengumukan penerbangan kapal luar angkasa itu, Lail dan Esok
tetap tinggal di bumi bersama-sama, satu bulan kemudian mereka menikah.
Elijah, fasilitator Lail diruang operasi mengerti bahwa bukan melupakan yang jadi masalahnya,
tapi menerima. Barangsiapa yang bisa menerima, maka dia akan bisa melupakan dan hidup
bahagia. Tapi jika dia tidak bisa menerima, dia tidak akan pernah bisa melupakan.

Isi Resensi

Novel Hujan karya Tere Liye ini sangat menarik. Dimulai dari judul dan cover bagian depannya
serta belakangnya yang sederhana, tetapi cerita di dalamnya sungguh membuat pembaca larut
dan penasaran untuk terus membacanya. Alur cerita yang mengalir serta konflik batin yang
ditonjolkan dalam novel ini mampu membuat pembaca terhanyut dan ikut merasakan kejadian
demi kejadian dengan seksama. Dengan latar waktu tahun 2050-an, pembaca diajak berimajinasi
membayangkan kondisi dunia masa depan, dengan berbagai teknologi-teknologi canggih. Novel
ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, meskipun menceritakan
tentang hal-hal ilmiah. Tere Liye menceritakan dan menggambarkan suasana serta tokoh dengan
jelas sehingga imajinasi pembaca benar-benar terbentuk. Hal ini memudahkan pembaca untuk
menyerap pesan dan informasi dalam novel ini, selain itu pesan dan kesan yang ada dalam novel
ini dapat mengalir ke lubuk hati dan pikiran sehingga bisa menginspirasi pembaca.

Bagi penggila cerita romantis, dipastikan akan langsung baper dan ikut terbawa suasana
percintaan Lail dan Esok. Apalagi, novel ini juga berisi kutipan-kutipan cinta yang sangat sering
dialami oleh remaja masa kini. Selain itu, bagi penggila cerita berbau sains, novel ini juga sangat
layak dibaca. Kejeniusan yang dimiliki seorang Esok ternyata tidak menghilangkan rasa cinta
yang ada dalam hatinya untuk Lail. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari novel ini,
banyak nilai moral, sosial dan kemanusiaan yang dapat kita teladani. Novel ini mengajak kita
untuk membantu sesama dan mengesampingkan ego kita untuk menguasai alam semesta. Banyak
kutipan-kutipan sederhana dan romantis membuat novel ini cocok dibaca oleh remaja atau anak-
anak muda. Sehingga dapat menghargai bagaimana cinta yang sesungguhnya. Novel ini pun
mengajarkan pada kita bahwa semua kenangan itu indah. Kenangan yang baik atau pun
kenangan yang buruk, semuanya memberikan warna dalam hidup kita, untuk melupakan
kenangan buruk, kita harus merangkul kenangan itu, dan menerimanya, selain itu buku ini
mengajarkan kita untuk belajar tegar menghadapi permasalahan, terus melangkah maju
meskipun masalah tersebut sangat berat dipikul. Belajar menghargai hidup, menghargai
persahabatan serta belajar memahami keikhlasan.

Terlepas dari itu semua, novel ini sangat layak untuk dibaca oleh semua jenis umur, baik remaja,
dewasa maupun orang tua, serta dapat dibaca oleh semua lapisan masyarakat, karena bahasa
yang digunakan mudah dipahami dan nilai-nilai yang didapat akan mampu memberikan banyak
pelajaran berharga.

SELAMAT MEMBACA!
KALIMAT PUJIAN, KRITIK, DAN SARAN PADA RESENSI NOVEL
HUJAN KARYA TERE LIYE

• Kalimat Pujian

1.Sang pembuat novel, Tere Liye, memanglah sangat mahir dalam membuat cerita-cerita yang
menuntut para pembacanya berimajinasi, novel-novel karyanya selalu menarik perhatian
pembaca sehingga karyanya selalu menjadi best seller.

2. Dengan penyampaian yang ringan dan mudah dipahami, novel ini dapat memberikan beberapa
informasi mengenai ilmu-ilmu pengetahuan yang sering terjadi setiap hari.

3. Semua informasi disajikan dan dijelaskan seruntut mungkin agar para pembaca mudah
memahaminya.
4. Dibalik romansa cinta yang disuguhkan dalam novel Hujan, penulis rupanya berusaha
membawa pembacanya untuk mengkhayalkan kehidupan puluhan tahun mendatang.

5. Novel Hujan karya Tere Liye ini sangat menarik.

6. Dimulai dari judul dan cover bagian depannya serta belakangnya yang sederhana, tetapi cerita
di dalamnya sungguh membuat pembaca larut dan penasaran untuk terus membacanya.

7. Alur cerita yang mengalir serta konflik batin yang ditonjolkan dalam novel ini mampu
membuat pembaca terhanyut dan ikut merasakan kejadian demi kejadian dengan seksama.

8. Dengan latar waktu tahun 2050-an, pembaca diajak berimajinasi membayangkan kondisi
dunia masa depan, dengan berbagai teknologi-teknologi canggih.

9. Novel ini disajikan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, meskipun
menceritakan tentang hal-hal ilmiah.

10. Tere Liye menceritakan dan menggambarkan suasana serta tokoh dengan jelas sehingga
imajinasi pembaca benar-benar terbentuk.

11. Hal ini memudahkan pembaca untuk menyerap pesan dan informasi dalam novel ini, selain
itu pesan dan kesan yang ada dalam novel ini dapat mengalir ke lubuk hati dan pikiran sehingga
bisa menginspirasi pembaca.

12. Bagi penggila cerita romantis, dipastikan akan langsung baper dan ikut terbawa suasana
percintaan Lail dan Esok.

13. Banyak hal positif yang dapat kita ambil dari novel ini, banyak nilai moral, sosial dan
kemanusiaan yang dapat kita teladani. Novel ini mengajak kita untuk membantu sesama dan
mengesampingkan ego kita untuk menguasai alam semesta.

14. Novel ini pun mengajarkan pada kita bahwa semua kenangan itu indah.

15. Kenangan yang baik atau pun kenangan yang buruk, semuanya memberikan warna dalam
hidup kita, untuk melupakan kenangan buruk, kita harus merangkul kenangan itu, dan
menerimanya, selain itu buku ini mengajarkan kita untuk belajar tegar menghadapi
permasalahan, terus melangkah maju meskipun masalah tersebut sangat berat dipikul.

• Kalimat Saran

1. Selain itu, bagi penggila cerita berbau sains, novel ini juga sangat layak dibaca.

2. Terlepas dari itu semua, novel ini sangat layak untuk dibaca oleh semua jenis umur, baik
remaja, dewasa maupun orang tua, serta dapat dibaca oleh semua lapisan masyarakat, karena
bahasa yang digunakan mudah dipahami dan nilai-nilai yang didapat akan mampu memberikan
banyak pelajaran berharga.

• Kalimat Kritik

You might also like