Professional Documents
Culture Documents
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tent
Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tent
16824
(Laporan Penelitian)
Hubungan antara tingkat pengetahuan orang tua tentang maloklusi
dengan kebutuhan perawatan ortodonti interseptif
1Yohana Yusra, 2Rena Bernadet
1Departemen ortodonti, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti , Universitas Trisakti
2Mahasiswa, Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Universitas Trisakti
Email: yohana@trisakti.ac.id
ABSTRACT
Background: Malocclusion is a deviation from normal occlusion and the third priority dental health issue. Interceptive
orthodontics is a treatment for reducing malocclusion. Knowledge of malocclusion by parents can affect whether or not their
children require orthodontic treatment. Aim: Determining the correlation between parental understanding of malocclusion
and the necessity for interceptive orthodontic treatment among Primary School of Sang Timur students in East Jakarta.
Method: This sort of research was an analytic observational study, using a cross-sectional design. The examination was
conducted using the IKPO-I form and a modified questionnaire from Pravara Institute of Medical & Rural Dental College,
Loni, India. Result The findings demonstrated that 48 parents (46.6%) of the 103 students and parents at Primary School of
Sang Timur Elementary in East Jakarta had a good knowledge of malocclusion; on the other hand, 26 parents (25%) had less
understanding. Examining the participants using the IKPO-I revealed that 17 (16,5%) did not require orthodontic treatment;
57 (55,3%) need interceptive orthodontics and the other hand, 29 (28.1%) need corrective orthodontic treatment. Conclusion:
Based on the findings of this study, there is no correlation between parental knowledge of malocclusion and the requirement
for interceptive orthodontic treatment.
Keywords: Knowledge; Interceptive orthodontics; IKPO-I; Malocclusion
20
JKGT DOI : 10.25105/jkgt.v5i1.16824
21
JKGT DOI : 10.25105/jkgt.v5i1.16824
22
JKGT DOI : 10.25105/jkgt.v5i1.16824
Berdasarkan hasil pada tabel 5, menunjukkan bahwa 5. Kolonio FE, Anindita PS, Mintjelungan CN, Program KS,
57 siswa (55,3%) memerlukan perawatan ortodontik Pendidikan S, Gigi D, et al. Kebutuhan perawatan ortodonsi
interseptif, 17 siswa (16,5%) tidak memerlukan perawatan berdasarkan index of orthodontic treatment need pada siswa
usia 12-13 tahun di SMP Negeri 1 Wori. Vol. 4. 2016.
ortodontik, dan 29 siswa memerlukan perawatan
6. Widiarsanti S, Sutantyo D, Pinandi Sri Pudyani dan,
ortodontik korektif 28,1%). Bukti ini menunjukkan bahwa Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Ortodonsia P, Kedokteran
perawatan ortodontik interseptif sangat penting. Sebuah Gigi F, Gadjah Mada U. Perawatan Ortodontik Interseptif
studi oleh Kamal di Jakarta Barat menemukan bahwa 60% dengan Alat Aktivator pada Periode Percepatan
populasi memerlukan perawatan ortodontik interseptif, Pertumbuhan. 2015;1(1):27–32.
yang konsisten dengan temuan penelitian ini.8 7. Meylia Lestari Purba. Tingkat Kebutuhan Perawatan
Data penelitian yang diperoleh pada tabel 6 Ortondonti Berdasarkan Index Of Orthodontic Treatment
berdasarkan usia menunjukan presentase rendah Need (IOTN) Di SMP Negeri 2 Berastagi.[Skripsi].
Universitas Sumatera Utara ; 2017.
membutuhkan perawatan ortodonti interseptif pada subjek
8. Kamal S, Yusra Y. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan
berusia 10 tahun sebanyak 14 (13,5%). Peneliti Orang Tua Dengan Kebutuhan Perawatan Ortodonti
berpendapat bahwa rendahnya presentase tersebut Interseptif (Kajian pada Anak Usia 8-11 Tahun di SDN 01
kemungkinan jumlah anak yang sedikit dan beberapa anak Krukut Jakarta Barat). Vol. 2. 2020.
yang telah memiliki gigi tetap sesuai dengan penelitian 9. Yusra Y. Indeks Kebutuhan Perawatan Orodonti Interseptif
Kamal di Jakarta Barat.8 (Kajian pada anak umur 8-11 tahun).[Disertasi]. Universitas
Analisis hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin Indonesia; 2013.
mengungkapkan bahwa hanya 11 anak laki - laki (10,6%) 10. Wijayanti P, Nada Ismah dan. Gambaran maloklusi dan
kebutuhan perawatan ortodonti pada anak usia 9-11 tahun
yang tidak membutuhkan perawatan ortodonti sedangkan
(Studi pendahuluan di SD At-Taufiq, Cempaka Putih,
33 anak laki - laki (32%) membutuhkan perawatan Jakarta). 2014;63(1):25–9.
ortodonti interseptif. Terungkap anak 7 perempuan 11. Simbolon BH. Faktor - faktor Yang Berhubungan Dengan
sebanyak 6 (5,8%) tidak membutuhkan perawatan Perilaku Ibu Dalam Perawatan Maloklusi Anak Usia 10 - 14
ortodonti dan 24 anak (23,3%) membutuhkan perawatan Tahun Di Bandar Lampung. Jurnal Keperawatan.
ortodonti interseptif. Peneliti berpendapat bahwa 2012;VIII(1).
penyebab tingginya presentase pada anak laki – laki 12. Ayu N. Hubungan Pendidikan Ibu Dengan Tingkat
karena keterlambatan dalam menyadari pentingnya Pengetahuan Tentang Maloklusi Anak (Kajian Pada Ibu
Murid SDN 005 Penajam, Kalimantan Timur). 2022 Jan 8;1–
kebutuhan perawatan ortodonti. Hasil tersebut didukung
55..
penelitian Carisa dengan menyatakan banyaknya anak laki 13. Dwi Rahayu C. Gambaran Pengetahuan Terhadap Perawatan
– laki yang membutuhkan perawatan ortodonti Ortodontik Menurut ISlam Pada Dosen Fakultas Agama
interseptif.19 Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.[Skripsi].
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2019.
KESIMPULAN 14. Pasaribu Indira Y. Tingkat Pengetahuan Tentang Maloklusi
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah tidak terdapat Pada Ibu - Ibu Usia Produktif Di Desa Telagah, Kabupaten
hubungan yang signifikan antara pengetahuan orang tua Langkat.[Skripsi]. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara ; 2021.
tentang maloklusi dengan kebutuhan perawatan ortodonti
15. Aditya MY, Baehaqi Moh, Sri Praptiningsih R. Pengaruh
interseptif pada anak usia 8-10 tahun di SDK Sang Timur Pengetahuan Orang Tua tentang Ortodonsi Prevenif dengan
Cakung Jakarta Timur (p = 0,844). Kebutuhan perawatan Perilaku Pencegahan Maloklusi pada Gigi Anak. ODONTO :
ortodonti interseptif pada anak – anak relatif cukup tinggi Dental Journal. 2015 Nov 12;2(1):46.
sebanyak 55,3% dan tingkat pengetahuan orang tua murid 16. Fadilla W, Nurmaningsih H, Laut DM, Herijulianti E,
berada tingkat pengetahuan baik 46,6% Keperawatan J, Poltekkes G, et al. Gambaran Pengetahuan
Orang Tua Tentang Kebiasaan Buruk Yang Mempengaruhi
KONFLIK KEPENTINGAN Maloklusi Pada Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Kesehatan
Siliwangi . 2021;2(2):652–8.
Tidak ada
17. Aditya LR, Gartika M, Primarti RS. Evaluasi Kepatuhan
Perawatan Space Maintainer Lepasan Pada Anak. Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran. 2018 Apr
1. Lombardo G, Vena F, Negri P, Pagano S, Barilotti C, Paglia 27;30(1):51.
L, et al. Worldwide prevalence of malocclusion in the 18. Nurjanah A, Farizki R, Hidayat AR, Saebah N. Perspektif
different stages of dentition: A systematic review and meta- Orang Tua pada Kesehatan Gigi Anak Usia Sekolah. Jurnal
analysis. Eur J Paediatr Dent. 2020;21(2):115–22. Forum Kesehatan : Media Publikasi Kesehatan Ilmiah
2. Farani W, Abdillah MI. Prevalensi Maloklusi Anak Usia 9- [Internet]. 2021;11(1):38–45.
11 Tahun di SD IT Insan Utama Yogyakarta. Insisiva Dental 19. Carisa KA, Yusra Y, Juliani M, Buntara H. Hubungan Antara
Journal: Majalah Kedokteran Gigi Insisiva. 2021 May Usia Anak Dan Kebutuhan Perawatan Ortodonti Interseptif
31;10(1):26. (Kajian Pada Anak Usia 8-11 Tahun di SDN Balekambang
3. Ardiansyah S. Pawinru. Orthodontic treatment needs with 03 Jakarta Timur). Vol. 1, July. 2019.
quality of life based on OHIP-14. Makassar Dental Journal .
2020 Feb 1;9:62–7.
4. Susilowati. Prevalensi maloklusi gigi anterior pada siswa
Sekolah Dasar (Penelitian pendahuluan di SD 6 Maccora
Walihe, Sidrap). Makassar Dent J. 2016;5(3):97–101.
23