Professional Documents
Culture Documents
Learning Journal Audit Forensik Pertemuan 1
Learning Journal Audit Forensik Pertemuan 1
Learning Journal Audit Forensik Pertemuan 1
Saya/ kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa RMK/ makalah/ tugas
terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/ kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain
yang saya/ kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/ belum pernah
disajikan/ digunakan sebagai bahan untuk makalah/ tugas pada mata ajaran lain kecuali
saya/ kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/ kami menggunakannya. Saya/ kami
memahami bahwa tugas yang saya/ kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Mata Kuliah: AUDIT FORENSIK DAN INVESTIGATIF
PROFESI AKUNTAN
FRAUD)
NIM 2002112706
Tanda Tangan:
A. Pokok Pikiran
Arens (2016:4) memberikan definisi auditing sebagai akumulasi dan evaluasi bukti
tentang informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara informasi dan
kriteria yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen
Pengelompokan Audit
Audit Kecurangan atau Fraud Auditing adalah proses mendeteksi, mencegah, dan
memperbaiki aktivitas kecurangan. Meskipun tujuannya adalah untuk sepenuhnya
menghilangkan fraud, hal ini tidak mungkin dilakukan. Konsep kewajaran berlaku di sini, dan
konsep ini sering dikaitkan dengan bidang akuntansi dan audit keuangan yang terkait dengan
fraud. Auditor kecurangan harus mampu menggagalkan penipuan yang dapat dicegah secara
wajar. Auditor Kecurangan atau Fraud Auditor adalah akuntan atau auditor yang, berdasarkan
sikap, atribut, keterampilan, pengetahuan, dan pengalamannya, ahli dalam mendeteksi dan
mendokumentasikan penipuan dalam pembukuan akuntansi dan transaksi serta peristiwa
keuangan.
Audit Khusus juga dikenal sebagai Audit Investigasi. Audit Investigasi berkaitan dengan
tugas auditor untuk mengungkap kecurangan. Keterkaitan antara auditor investigasi dan forensik
timbul karena sifat mendasar audit forensik yang bertujuan memberikan bukti di persidangan.
Oleh karena itu, peran utama audit forensik adalah untuk melakukan investigasi dalam kasus
kejahatan dan memberikan kesaksian sebagai ahli di pengadilan. Akuntan forensik memiliki
kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan terkait dengan siklus penipuan, termasuk
penyelesaian masalah hukum. Mengingat luasnya cakupan penipuan dan fakta bahwa penipuan
dapat terjadi di berbagai bidang, banyak kelompok yang berbeda memiliki kesempatan untuk
memanfaatkan layanan dari seorang akuntan forensik.
Kecurangan yang dirancang untuk memberi manfaat kepada organisasi umumnya menghasilkan
manfaat tersebut dengan mengeksploitasi suatu keuntungan yang tidak wajar atau tidak jujur,
yang mungkin dapat menipu pihak luar. Pelaku dari kecurangan demikian biasanya mendapat
manfaat secara tidak langsung, karena manfaat pribadi biaya yang
ditangguhkan (accrues) bertambah, sedangkan organisasi ditolong oleh tindakan yang
bersangkutan. Beberapa contoh adalah :
1. Penjualan atau penjaminan aktiva yang fiktif atau salah disajikan.
2. Pembayaran yang tidak tepat seperti kontribusi politik yang ilegal, penyogokan (bribes),
pembayaran kembali (kickbacks), dan pembayaran kepada pejabat pemerintah, pelanggan
atau pemasok.
3. Penyajian atau penilaian transaksi-transaksi, aktiva, hutang atau pendapatan yang tidak
tepat dan dilakukan secara sengaja.
4. Penetapan harga transfer (misalnya, penilaian barang yang dipertukarkan antara entitas
yang berhubungan) yang tidak tepat dan dilakukan secara sengaja. Dengan sengaja
menstrukturkan teknik penetapan harga secara tidak tepat, manajemen dengan pasti
memperbaiki hasil operasi dari suatu organisasi yang tercakup dengan transaksi menjadi
kerugian dari organisasi yang lain.
Kecurangan yang dilakukan atas kerugian organisasi umumnya adalah untuk manfaat langsung
atau tidak langsung dari seorang karyawan, individual luar, atau perusahaan lain. Beberapa
contoh adalah:
2. Pengalihan kepada seorang karyawan atau pihak luar dari suatu transaksi yang secara
potensial menguntungkan, yang secara normal menghasilkan keuntungan bagi organisasi.
3. Penggelapan (embezzlement), yang ditandai oleh penyalahgunaan uang atau harta, dan
pemalsuan catatan keuangan untuk menutup tindakan, dengan demikian membuat deteksi
sulit dilakukan.
5. Klaim yang diajukan untuk jasa dan barang yang sebenarnya tidak diberikan kepada
organisasi.
Dalam menjalankan tugas profesionalnya, salah satu layanan yang diberikan oleh akuntan publik
adalah melakukan pemeriksaan laporan keuangan agar bisa digunakan oleh pihak-pihak yang
memiliki kepentingan. Saat melakukan pemeriksaan ini, akuntan perlu selalu mengacu pada tiga
aspek penting, yaitu: norma pemeriksaan akuntan, prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia,
serta kode etik profesi. Norma pemeriksaan akuntan menjadi patokan untuk menilai kualitas
pekerjaan akuntan. Prinsip akuntansi Indonesia digunakan sebagai standar untuk mengevaluasi
laporan keuangan yang sedang diperiksa. Akuntan juga harus menghormati kode etik profesi
agar layanannya bisa dipertanggungjawabkan dan mendapatkan kepercayaan dari masyaraka
Seorang auditor forensik bisa menjadi saksi ahli di pengadilan. Auditor Forensik yang berperan
sebagai saksi ahli bertugas memaparkan temuan-temuannya terkait kasus yang dihadapi.
Tentunya hal ini dilakukan setelah auditor menganalisa kasus dan data-data pendukung untuk
bisa memberikan penjelasan di muka pengadilan.
B. Daftar Pustaka
Arens, A. Alvin, Randal J. Elder, dan Mark S. Beasley. 2016. Auditing and Assurance Service.
Jilid 1. Edisi 16. Person Global Edition : United States and Canada.
Singleton, T.W. et al. (2010), Fraud Auditing & Forensic Accounting , 4th . edition, John Wiley
& Sons, Inc..
https://accounting.binus.ac.id/2015/09/23/contoh-temuan-dalam-audit-kecurangan/