Professional Documents
Culture Documents
Syarifah Meutiah Eka Sari-Fitk
Syarifah Meutiah Eka Sari-Fitk
ABAD 21
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
SYARIFAH MEUTIAH EKA SARI
NIM. 11140162000060
Guru memiliki peranan penting dalam penerapan keterampilan abad 21. Persepsi
guru dapat mempengaruhi motivasi guru dalam menerapkan keterampilan abad 21
pada pembelajaran kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana
persepsi guru kimia mengenai keterampilan abad 21. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dengan instrumen berbentuk
angket. Responden merupakan alumni pendidikan kimia Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berprofesi sebagai guru kimia. Data penelitian
diperoleh dari jawaban 52 orang responden terhadap angket yang diberikan. Hasil
penelitian menunjukkan keseluruhan persepsi guru kimia mengenai keterampilan
abad 21 termasuk kategori baik (73,1%). Persentase tertinggi pada komponen
keterampilan belajar diperoleh pada aspek komunikasi kolaborasi (72,4%),
sementara pada keterampilan informasi, media, dan teknologi diperoleh pada aspek
literasi informasi (79,2%). Dari penelitian ini dapat dilihat bahwa guru kimia telah
memiliki persepsi baik mengenai keterampilan abad 21.
v
ABSTRACT
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrohirm
Alhamdulillahirabil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah Subhanahuu Wa
Ta’ala yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Persepsi
Guru Kimia Mengenai Keterampilan Abad 21”. Sholawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam
beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Dengan tulus,
ikhlas, dan rendah hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. Sururin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Burhanudin Milama, M.Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing I
yang telah memberikan waktu, ilmu, dan bimbingan kepada penulis dengan
penuh kesabaran
3. Dewi Murniati, M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
waktu, ilmu, bimbingan, motivasi, semangat, serta saran dengan penuh
keihklasan dan kesabaran dalam penyusunan skripsi ini hingga akhir.
4. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, khususnya dosen Program Studi
Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah
mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama penulis menjadi
mahasiswa di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Para guru kimia yang merupakan alumni Pendidikan Kimia UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, terima kasih telah membantu penulis dalam melakukan
pengambilan data penelitian.
vii
viii
6. Orang tua tersayang, Ayah Majid dan Mama Mey yang selalu memberikan
dukungan, nasehat, mencurahkan pikiran, tenaga, dan waktunya dengan
kesabaran dan keikhlasan.
7. Andini Novitasari dan Ilham Mahardika yang selalu sabar mendengarkan
keluh kesah penulis dari awal hingga akhir masa perskripsian.
8. Sahabat mantan anak dwp; Annisa Nuzula, Haditsty Sandra Nuzuliansyah,
dan Nindya Hasanah yang telah mewarnai hari-hari penulis selama di kostan.
9. Ardelia Amanda yang sudah seperti kakak sendiri, terima kasih atas segala
kebaikan dan kesabaran selama berteman dengan penulis.
10. Teman-teman PPKT SMK Nusantara 02 Kesehatan telah menjadi teman
seperjuangan dalam menghadapi setiap masalah di sekolah.
11. Teman-teman bimbingan skripsi Pak Burhan dan Bu Dewi yang sudah
berbagi waktu, kesabaran, semangat, dan motivasi dalam menyelesaikan
skripsi ini.
12. Teman-teman Pendidikan Kimia 2014 yang saling memberikan motivasi dan
semangat selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
membantu penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik,
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini memberikan manfaat bagi semua pihak yang menggunakannya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Ciputat, 14 Agustus 2019
Penulis
DAFTAR ISI
ix
x
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pendidikan adalah “Usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara”. Berdasarkan pengertian tersebut kita dapat
memahami bahwa pendidikan adalah sebuah proses yang direncanakan
sebelumnya, untuk menghasilkan pribadi yang dapat mengembangkan potensi
dirinya.
Dalam melaksanakan proses pendidikan, penting bagi kita untuk
mengetahui apa tujuan dari pendidikan nasional. Tujuan dari pendidikan di
Indonesia menurut undang-undang nomor 20, pasal 3, tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan memahami tujuan dari
pendidikan nasional ini, diharapkan seluruh warga negara Indonesia dapat
membantu pemerintah dalam mewujudkan kualitas pendidikan Indonesia yang
lebih baik.
Kualitas pendidikan di Indonesia dapat dikatakan baik jika mampu untuk
terus mengikuti perkembangan zaman. Menurut Sahin (2009), saat memasuki
Abad ke-21 kita akan mengalami perubahan besar-besaran seiring dengan
adanya pergeseran global paradigma. Perubahan ini tentu dapat mempengaruhi
banyak hal seperti; cara hidup, pekerjaan, pola bermasyarakat, serta bagaimana
pandangan dan keteraturannya. Selain itu banyaknya perubahan dalam bidang
ekonomi, politik, informasi, komunikasi, dan teknologi juga tentu akan
berpengaruh besar dalam pendidikan (Milliken, 2004).
1
2
adanya kompetensi siswa yang harus dicapai. Pada penelitian yang dilakukan
oleh Sumen dan Calisici (2017), para siswa di Turki sudah memiliki
kemampuan keterampilan abad 21. Siswa menyatakan bahwa mereka
menerima kemampuan ini karena para guru sudah menerapkan keterampilan
ini dalam pembelajaran. Hal ini membuktikan bahwa guru memang memiliki
peranan penting dalam penerapan keterampilan abad 21 kepada siswanya
melaui proses pembelajaran.
Namun pada kenyataannya, masih banyak pendidik yang tidak menerapkan
keterampilan abad 21. Dalam pembelajaran, guru tidak benar-benar melibatkan
integrasi teknologi untuk meningkatkan kemampuan abad ke-21, sehingga
pembelajaran pun tetap berlangsung dengan model pembelajaran lama (O’neal,
Gibson, dan Cotten, 2017). Padahal, hasil yang diharapkan pada pendidikan di
abad 21 adalah siswa yang fokus pada pemikiran sintesis, analisis dan evaluasi
yang lebih tinggi (Osborne, 2013). Selain itu masih banyak guru yang
menganggap bahwa proses menghafal merupakan hal terpenting dalam
pembelajaran (Li, Li, 2016). Pemahaman seperti ini akan mempersulit guru
dalam mengarahkan siswannya menguasai keterampilan abad 21 di
pembelajaran kimia. Karena pengetahuan yang guru miliki tentu akan
berpengaruh terhadap persepsi yang guru miliki.
Persepsi merupakan proses kognitif seseorang dalam memahami suatu hal
(Zainal, Hadad, dan Ramly, 2017, hlm. 326). Persepsi memiliki peranan dan
berkaitan erat dengan pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Pengetahuan
membuat seseorang mampu memberikan penafsiran dan penilaian kepada
sebuah objek yang diberikan persepsi (Fitrianasari, 2015). Guru yang memiliki
pengetahuan yang baik mengenai keterampilan abad 21 akan memiliki persepsi
yang baik pula mengenai keterampilan abad 21. Menurut Zainal, dkk (2017,
hlm. 328) persepsi memiliki kaitan yang erat dengan motivasi. Persepsi guru
kimia akan mempengaruhi bagaimana motivasi guru dalam menerapkan
keterampilan abad 21 dalam pembelajaran kimia (Wood, 2009, hlm. 31-32).
Dengan demikian, persepsi guru mengenai keterampilan abad 21 dalam
pembelajaran kimia perlu diketahui agar kita mengetahui seberapa siapkah
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran masih sering diabaikan.
2. Guru masih mengganggap bahwa proses menghafal adalah hal terpenting
dalam pembelajaran.
3. Guru belum dapat mengarahkan siswanya menguasai keterampilan abad
21 dalam pembelajaran.
C. Batasan Masalah
Karena luasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka peneliti merasa
perlu untuk membatasi masalah, yakni bahan kajian pada penelitian ini terbatas
pada pemahaman keterampilan belajar serta keterampilan informasi, media,
dan teknologi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Bagaimanakah persepsi guru kimia mengenai
keterampilan abad 21?”
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dalam penelitian yang
dilakukan adalah mengetahui persepsi guru-guru kimia mengenai keterampilan
Abad 21.
5
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, diharapkan dapat
bermanfaat bagi:
1. Peneliti, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran sejauh
mana pemahaman guru-guru kimia mengenai keterampilan abad 21 serta
dijadikan pembelajaran dalam kehidupan berkarir
2. Guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi para
guru mengenai pentingnya pemahaman keterampilan abad 21 dan
mengimplementasikannya.
3. Pembaca, diharapkan penelitian ini dapat meberikan informasi mengenai
sejauh mana persepsi guru mengenai keterampilan abad 21 dan dapat
dijadikan referensi untuk diadakan penelitian yang lebih mendalam serta
relevan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritik
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Pengertian persepsi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu, sedangkan menurut
Desiderato dalam Rakhmat (2008, hlm. 51) Persepsi adalah pengalaman
tentang obyek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan
informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah kemampuan membedakan
suatu benda dengan beda lainnya, mengelompokkan benda-benda yang
berdekatan atau dapat memfokuskan perhatiannya dalam suatu obyek dengan
memberikan makna melalui stimuli inderawi (Sawarsono, 2012, hlm. 86).
Menurut Zainal, Hadad, dan Ramly (2017, hlm. 326) Persepsi merupakan
proses kognitif seseorang dalam memahami lingkungannya baik lewat
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman.
Berdasarkan pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa persepsi ialah
tanggapan seorang individu terhadap suatu objek atau subjek yang dihasilkan
saat individu tersebut sedang atau sudah berikteraksi dengan subjek atau
objeknya melalui inderanya.
b. Komponen Persepsi
Baron dan Byrne menyatakan bahwa terdapat tiga aspek yang dapat
membangun sebuah persepsi, yaitu:
a) Komponen kognitif (perseptual), yaitu komponen yang berhubungan
dengan pengetahuan, pandangan, dan keyakinan seseorang terhadap
sebuah objek
b) Komponen afektif (emosional), yaitu komponen yang berkaitan rasa
senang yang positif atau tidak senang yang negatif pada suatu objek
6
7
c. Faktor Persepsi
Dalam persepsi, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
seseorang dalam menimbulkan presepsinya pada suatu hal atau objek. Menurut
Rakhmat (2008, hlm. 52-58) terdapat 3 faktor yang dapat mempengaruhi
persepsi seseorang, yaitu:
a) Perhatian
Perhatian terjadi apabila kita berkonsentrasi pada salah satu indera dan
mengesampingkan indera yang lain. Perhatian memiliki fkctor eksternal
dalam penarik perhatian dan faktor internal dalam menaruh perhatian.
b) Faktor Fungsional
Faktor fungsional terjadi berdasarkan kebutuhan individu, pengalaman
dari masa lampau, serta hal-hal lain yang dapat didefinisikan sebagai
faktor-faktor kebutuhan personal
c) Faktor Struktural
Faktor struktural terjadi karena dari sifat stimuli dari fisik dan efek saraf
yang ditimbulkan pada sistem saraf individu dan bias terjadi secara tidak
sadar maupun sadar.
Selain ketiga faktor tersebut, terdapat juga beberapa faktor psikologis yang
dapat mempengaruhi seorang individu dalam mennghasilkan sebuah persepsi,
faktor- faktor tersebut ialah:
a) Kebutuhan
Ketika seseorang membutuhkan memiliki ketertarikan, atau menginginkan
suatu hal, kita akan dengan mudah mempersepsikan hal tersebut sesuai
dengan kebutuhan.
b) Kepercayaan
Sesuatu yang kita anggap benar akan mempengaruhi interpretasi kita
terhadap sebuah sinyal sensorik yang ambigu.
8
c) Emosi
Emosi dapat mempengaruhi interpretasi kita mengenai suatu informasi
sensorik suatu hal, misalnya seperti rasa ketakutan dan kecemasan.
d) Ekspektasi
Pengalaman seseorang dimasa lampau juga akan mempengaruhi seseorang
untuk mempersepsikan sesuatu (Wade dan Travis, 2007, hlm. 228).
Menurut Zainal dkk (2017, hlm. 328) Persepsi juga dapat dipengaruhi oleh
faktor-faktor dari dalam, seperti; belajar, motivasi, dan kerpibadian. Perbedaan
persepsi pun menurut Sawarsono (2013, hlm. 103-106) terjadi karena
dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya perhatian, kesiapan mental,
kebutuhan, sistem nilai, tipe kepribadian, dan gangguan kejiwaan.
2. Guru
a. Pengertian Guru
Guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah orang yang
pekerjaanya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Dalam pengertian
sederhananya guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada
anak didik dan dalam pandangan masyarakat guru adalah orang yang
melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu seperti lembaga
pendidikan formal, masjid, di rumah, dan sebagainya (Djamarah, 2000, hlm.
31). Menurut Uno dan Lamatenggo (2016, hlm. 2) guru adalah semua orang
yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap Pendidikan siswa, baik
secara individu maupun klasikal, di dalam sekolah maupun di luar sekolah.
b. Persyaratan Guru
Guru sangat berperan besar dalam membangun karakter anak didik
sehingga berguna bagi agama, nusa dan bangsa serta mempersiapkan manusia
yang cakap dalam membangun diri, bangsa, dan negara (Abu Bakar, Nurjan,
Fatimatur, Mansur, Maimun, Syamsuddin, Efendi, 2009, hlm. 7). Menurut
Abidin, Mulyati, dan Yunansah (2017, hlm. 46) untuk menjadi guru terdapat
beberapa persyaratan yang telah diterapkan beberapa negara, yaitu:
a. Mempunyai kemampuan menggunakan berbagai strategi pembelajaran
yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan problem sloving
9
Selain yang telah disebutkan diatas, guru juga memiliki dua tugas lainnya.
Menurut Rusman (2013, hlm. 63-64) Guru memiliki dua kategori tugas yaitu:
tugas profesi dan tugas kemanusiaan. Tugas profesi adalah ketika seorang guru
melakukan proses pendidikan, pengajaran, dan pelatihan. Sementara tugas guru
dalam kemanusian adalah perwujudan dari tuntutan bahwa guru harus menjadi
orang tua kedua bagi anak murinya di sekolah.
Selain memiliki tugas, guru juga memiliki beberapa peranan dalam
pembelajaran. Menurut Mulyasa terdapat beberapa peran guru dalam
pembelajaran, yaitu:
a) Sebagai model dan teladan (Uswatun Hasanah)
Sebagai panutan bagi anak didik dan juga orang-orang disekitarnya. Maka
dari itu terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru ialah:
1. Sikap dasar
2. Bicara dan gaya bicara
3. Kebiasaan bekerja
4. Sikap melalui pengalaman dan kesalahan
5. Pakaian
6. Hubungan kemanusian
7. Proses berpikir
8. Perilaku neurotis
9. Keputusan
10. Kesehatan
11. Gaya hidup secara umum
b) Sebagai pembangkit pandangan
Guru diharapkan dapat memberi dan menjaga pandangan terhadap peserta
didik mengenai profesinya.
c) Sebagai pembawa cerita
d) Sebagai aktor
Guru tidak hanya bertugas untuk menyampaikan materi, namun bertugas
pula dalam membentuk kepribadian anak didik. Guru harus mampu
11
In, Fakcharoenphol, 2015). Pada abad ke 21 ini dibutuhkan pula guru yang
bisa menjadi media yang terpelajar dan mampu mengakses, mengevaluasi,
memproduksi, dan berkomunikasi dengan menggunakan berbagai bentuk
teknologi. Hal ini dibutuhkan karena semakin hari, teknologi terus berkembang
dan guru juga harus mengikuti perkembangan tersebut agar dapat mencapai
keberhasilan dalam mengajar abad 21 (Domine, 2011).
3. Keterampilan Abad 21
Abad ke-21 dikatakan sebagai abad globalisasi dimana kehidupan manusia
pada abad ini mengalami perubahan-perubahan yang berbeda dengan tata
kehidupan dalam abad sebelumnya (Wijaya, dkk., 2016). Keadaan abad 21
ditandai oleh perubahan pada berbagai aspek kehidupan, bukan dalam ilmu
pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dalam bidang lain seperti bidang
ekonomi, sosial, dan politik (Patras dan Hidayat, 2013). Maka dari itu tentu
saja pendidikan yang ada di Indonesia harus disesuaikan dengan perubahan
abad 21 tersebut.
Pembelajaran abad 21 akan terus mengalami perubahan dramatis dan tidak
terprediksi karena mengikuti kemajuan teknologi yang berkembang pesat
(Faulkner dan Latham, 2016). Dalam memenuhi tuntutan abad ke 21 aspek
pendidikan, pekerjaan, dan perdagangan di abad ke-21 sangat memerlukan
keterampilan tambahan seperti keterampilan komunikasi, kecerdasan
teknologi, pandangan global, mampu bekerja kolaboratif, memiliki
keterampilan digital, dan dapat mengguanakan aplikasi yang lebih inovatif.
Pembelajaran pada abad yang lalu tidak dapat digunakan lagi karena
pendidikan harus terus mengikuti pesatnya perkembangan teknologi yang
berkembang di seluruh lapisan masyarakat dunia seperti misalnya penggunaan
internet (Geisinger, 2016).
Teknologi Pendidikan merupakan pengembangan serta penerapatan alat
dan teknik yang dapat menunjang proses pembelajaran (Ariyani, Astuti,
Alviawati, 2014). Menurut Osman dan Marimuthu (2010) Pada abad 21 ini
prestasi dalam akademis saja mungkin tidak cukup untuk menjamin kesuksesan
di masa depan. Makna dari prestasi siswa pada abad ini dimaknai dengan
18
Keterampilan abad 21 mencangkup 3 hal yaitu (1) life and career skills,
(2) learning and innovation skills, dan (3) Information media and technology
skills (Murti, 2015) yang dapat digambarkan dengan pelangi keterampilan
dalam bentuk seperti berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sumen dan Salisici (2017) dengan judul
“Examining the 21st Century Skill of Secondary School Students: A Mixed
Method Study” Pada penelitian ini ditemukan bahwa siswa memiliki
penguasaan keterampilan abad 21 yang sangat baik. Siswa menyatakan
bahwa para guru memberikan pengarahan dan penerapan keterampilan abad
21 dalam pembelajaran sehingga mereka mampu memiliki pengusaan
keterampilan abad 21 yang baik
2. Penelitian yang dilakukan oleh Setyana (2014) dengan judul “Peran guru
dalam mengembangkan keterampilan sosial siswa mata pelajaran IPS di
SMK”. Pada penelitian ini ditemukan bahwa masih banyak guru yang
memahami bahwa menghafal adalah proses terpenting dalam pembelajaran.
Selain itu ditemukan juga bahwa para guru masih belum memahami
mengenai keterampilan apa saja yang perlu dikuasai oleh siswa dan
diterapkan dalam pembelajaran.
3. Penelitian yang dilakukan oleh O’neal, Gibson, dan Cotten (2017) dengan
judul “Elementary School Teachers' Beliefs about the Role of Technology
29
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang tidak melakukan
kegiatan eksperimen dan hanya bermaksud untuk menggambarkan atau
menjelaskan gejala yang ada terjadi (Arikunto, 2013, hlm. 250).
Penelitian survei merupakan strategi yang digunakan dalam penelitian ini.
Penelitian survei merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari
sumber dengan menggunakan angket atau sistem wawancara (Arifin, 2011,
hlm 64). Penelitian ini menjelaskan secara kuantitatif opini dari suatu populasi,
dengan cara mengambil sampel dari pupulasi yang ada (Creswell, 2014, hlm.
18-19). Penelitian survey ini menggunakan kuisioner yang berkisar pada ruang
lingkup seperti lingkungan sosial, aktivitas, dan pendapat serta sikap (Bungin,
2005, hlm. 52).
C. Prosedur Penelitian
Penelitian dimulai dengan membuat instrumen berupa angket dengan kisi-
kisinya berdasarkan aspek Keterampilan Abad 21 dalam Partnership for 21st
Century Learning (2015). Instrumen tersebut kemudian di validasi isi dan
empirik. Validasi isi dilakukan ke dosen Pendidikan Kimia sementara validasi
empirik ke mahasiswa pendidikan kimia 2014. Setelah melakukan validasi,
pernyataan angket yang valid diinput ke dalam bentuk google form, sehingga
angket dapat diisi secara online oleh Alumni Pendidikan Kimia UIN Syarif
32
33
Pembuatan instrumen
Validasi Isi Instrumen ke Validasi Empirik ke
angket berdasarkan
salah satu dosen mahasiswa pendidikan
Partnership for 21st
pendidikan kimia kimia 2014
Century Learning (2015)
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah
angket atau kuisioner persepsi guru mengenai keterampilan abad 21. Angket
atau kuisioner diberikan kepada Alumni Pendidikan Kimia yang dijadikan
sampel dengan menggunakan Google Form. Angket yang digunakan adalah
jenis angket langsung dan tertutup. Angket langsung tertutup digunakan untuk
menggali apa yang dialami oleh responden sendiri mengenai objek dan subjek
tertentu (Bungin, 2010, hlm. 133). Di dalam penelitian ini terdapat dua jenis
angket yang diisi oleh responden. Pertama responden mengisi angket multiple
choice, yang digunakan untuk mengetahui pemahaman awal responden
mengenai keterampilan abad 21.
Literasi Media
Komunikasi
Berpikir Kritis
Literasi Informasi
Berinovasi
Kolaboratif
Menyadari Menurut Anda, perlukah keterampilan
Pentingnya abad 21 diterapkan di pembelajaran
Keterampilan kimia?
Abad 21 Ya Tidak
Menerapkan Apakah anda menerapkan keterampilan
Keterampilan abad 21 dalam pembelajaran kimia?
Abad 21 Ya Tidak
Model pembelajaran apa yang biasa
Anda gunakan dalam pembelajaran
kimia?
Menerapkan Project Based Learning
Keterampilan Discovery Learning
Penerapan Belajar Cooperative Learning
Keterampilan Direct Learning
Abad 21 Problem Based Learning
Quantum Learning
Berdasarkan pilihan dibawah ini,
Menerapkan sumber apa saja yang anda gunakan
Keterampilan dalam mengambil materi kimia?
Informasi, Jurnal Buku
Media, dan Website Eksiklopedia
Teknologi Modul Youtube
E-book
37
Jenis angket kedua yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
dengan skala likert. Likert Style Formats rating scales merupakan format
angket dimana responden diminta untuk mengisi angket dengan cara memilih
salah satu option atau pilihan yang disediakan mengenai pernyataan atau
statement yang terdapat pada option atau pilihan tersebut (Hadeli, 2006, hlm.
78). Pernyataan yang terdapat pada angket sesuai dengan kisi - kisi angket yang
telah dibuat, yaitu:
Memahami
konsep berpikir Item 3
Persepsi kreatif
Memahami
Item 5
konsep inovasi
Menyadari
pentingnya Item 4
inovasi
Menerapkan
kemampuan Item 7
Inovasi
Memahami
konsep berpikir Item 8 dan 12
kritis
Mendukung
kemampuan Item 9 dan 11
berpikir kritis
Mengarahkan
kemampuan Item 10 dan 13
Berpikir berpikir kritis
Kritis dan
Memahami
Pemecahan
konsep
Masalah Item 14 dan 18
pemecahan
masalah
Menyadari
pentingnya
kemampuan Item 16 dan 19
pemecahan
masalah
Mengarahkan
Item 15 dan 17
kemampuan
39
pemecahan
masalah
Memahami
konsep Item 21 dan 23
komunikasi
Menyadari
pentingnya
Item 20 dan 24
kemampuan
komunikasi
Menggarahkan
Komunikasi keterampilan Item 22
dan komunikasi
Kolaborasi Memahami
konsep Item 26 dan 29
kolaborasi
Mendukung
proses Item 27
berkolaborasi
Menerapkan
keterampilan Item 25 dan 28
kolaborasi
Memahami
Literasi Item 30 dan 35
Informasi
Keterampilan
Menyadari
Informasi, Literasi
pentingnya Item 31 dan 33
Media, dan Informasi
literasi informasi
Teknologi
Mengarahkan
literasi Item 32 dan 34
Informasi
40
Memahami
Konsep Literasi Item 37 dan 39
Media
Literasi Menyadari
Media pentingnya Item 38 dan 40
literasi Media
Menerapkan
Item 36
literasi Media
Mengetahui
konsep Literasi Item 41
Teknologi
Menyadari
Literasi
pentingnya Item 42 dan 44
Teknologi
Teknologi
Menerapkan
penggunaan Item 43
Teknologi
2 Setuju (S) 3 2
42
2 61 – 80 % Baik
3 41 – 60 % Cukup
4 31 – 40 % Kurang
5 0 – 20 % Sangat Kurang
4. Langkah keempat yaitu Display data atau penyajian data, dimana peneliti
menyajikan data dalam bentuk teks naratif. Hal dilakukan agar
mempermudah pembaca memahami hasil angket.
5. Langkah terakhir adalah Conclusion Drawing Verification atau penarikan
kesimpulan dengan meninjau hasil penelitian dengan teori yang ada
(Hadeli, 2006, hlm. 91).
BAB IV
5% 13%
Internet
44
45
1. Keterampilan Belajar
a. Berpikir Kreatif dan Inovasi
Tingkat pemahaman persepsi guru kimia mengenai aspek berpikir
kreatif dan inovasi dalam keterampilan abad 21 diukur dengan
diberikannya 7 butir item pernyataan angket mewakili 6 indikator yang
sudah dicantumkan dalam kisi-kisi instrumen angket penelitian. Nilai
maksimun dalam aspek berpikir kreatif dan inovasi adalah 28 dan skor
minimun 7. Tingkat pemahaman guru dapat dilihat pada Tabel 4.1
(Lampiran 6).
Memahami
konsep berpikir Item 3 3,1 77,9% Baik
kreatif
Menyadari
pentingnya Item 1 dan 6 5,9 73,8% Baik
berpikir kreatif
Menerapkan
kemampuan Item 2 2,7 68,3% Baik
berpikir kreatif
Memahami
Item 5 2,3 57,7% Cukup
konsep inovasi
Menyadari
pentingnya Item 4 3,1 77,4% Baik
inovasi
46
Menerapkan
kemampuan Item 7 2,9 73,6% Baik
Inovasi
Tabel 4.2. Hasil Angket Aspek Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
Skor rata
Indikator Pernyataan Persentase Kriteria
rata
Memahami
konsep berpikir Item 8 dan 12 5,7 70,7% Baik
kritis
Mendukung
kemampuan Item 9 dan 11 5,4 68,0% Baik
berpikir kritis
Mengarahkan
Item 10 dan
kemampuan 5,4 67,5% Baik
13
berpikir kritis
47
Memahami
konsep Item 14 dan
5,6 69,5% Baik
pemecahan 18
masalah
Menyadari
pentingnya
Item 16 dan
kemampuan 5,8 72,1% Baik
19
pemecahan
masalah
Mengarahkan
kemampuan Item 15 dan
5,5 68,8% Baik
pemecahan 17
masalah
Total per-aspek 33.33 69,4% Baik
Memahami
konsep Item 21 dan 23 6,3 78,8% Baik
komunikasi
Menyadari
pentingnya
Item 20 dan 24 5,7 71,2% Baik
kemampuan
komunikasi
Menggarahkan
keterampilan Item 22 3,1 76,4% Baik
komunikasi
Memahami
konsep Item 26 dan 29 5,5 68,3% Baik
kolaborasi
Mendukung
Sangat
proses Item 27 3,3 81,7%
Baik
berkolaborasi
Menerapkan
keterampilan Item 25 dan 28 5,2 64,4% Baik
kolaborasi
Memahami
Sangat
Literasi Item 30 dan 35 6,5 81,3%
Baik
Informasi
Menyadari
pentingnya
Item 31 dan 33 6,2 77,2% Baik
literasi
informasi
Mengarahkan
literasi Item 32 dan 34 6,3 79,3% Baik
Informasi
b. Literasi Media
Persepsi guru kimia mengenai literasi media diukur dengan
memberikan 5 butir pernyataan angket yang mewakili 3 indikator dengan
skor maksimun 20. Tingkat pemahaman responden guru kimia dapat dilihat
pada Tabel 4.5 (Lampiran 8).
Tabel 4.5. Hasil Angket Aspek Literasi Media
Skor
Indikator Pernyataan Persentase Kriteria
rata rata
Memahami
Konsep Literasi Item 37 dan 39 5,6 69,7% Baik
Media
Menyadari
Sangat
pentingnya Item 38 dan 40 6,7 84,1%
Baik
literasi Media
Menerapkan
Item 36 2,7 68,3% Baik
literasi Media
c. Literasi Teknologi
Pemahaman guru kimia mengenai literasi teknologi diukur dengan
memberikan 4 pernyataan, mewakili 3 indikator dengan skor maksimun 16.
Tingkat pemahaman guru dapat dilihat pada Tabel 4.6 (Lampiran 8).
51
Mengetahui
Item 41 3,1 78,4% Baik
konsep ICT
Menyadari
Item 42 dan 44 6,4 80,0% Baik
pentingnya ICT
Menerapkan
Item 43 2,7 68,3% Baik
penggunaan ICT
Dari Tabel 4.6. dapat dilihat bahwa seluruh indikator pada aspek literasi
teknologi memperoleh kriteria penilaian persepsi baik, dengan persentase
tertinggi terdapat pada indikator menyadari pentingnya teknologi dan
persentase terendah pada indikator menerapkan penggunaan teknologi.
Informasi 12
Kolaboratif 30
Komunikasi 29
Berpikir Kreatif 39
Inovasi 29
Media 19
Pemecahan masalah 29
Teknologi 32
Berpikir kritis 40
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
21%
Ya
Tidak
79%
c. Model Pembelajaran
Pada pernyataan ini guru kimia memilih model pembelajaran apa saja yang
mereka gunakan dalam pembelajaran kimia. Model pembelajaran yang sudah
pernah digunakan oleh responden guru kimia dapat dilihat dari Gambar 4.4.
Cooperative Learning 19
Direct Learning 9
Quantum Learning 2
Discovery Learning 35
0 5 10 15 20 25 30 35 40
d. Penggunaan Media
Pada pernyataan ini, responden menjawab apakah mereka menggunakan
media dalam pembelajaran kimia atau tidak. Hasil dari jawaban responden
dapat dilihat dalam Gambar 4.5.
54
4%
Ya
Tidak
96%
Eksiklopedia 6
Website 38
Youtube 40
Modul 29
E-Book 26
Jurnal 20
Buku 50
0 10 20 30 40 50 60
f. Teknologi Pembelajaran
Pada pernyataan ini guru kimia memilih teknologi pembelajaran apa saja
yang sudah mereka pernah gunakan dalam pembelajaran kimia. Tekonologi
pembelajaran yang dipilih serta digunakan oleh responden dapat dilihat dari
Gambar 4.7 berikut:
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 52 responden guru kimia,
memperlihatkan bahwa persepsi keterampilan abad 21 termasuk kategori baik,
dengan nilai rata-rata 73,1%. Persepsi guru terhadap keterampilan abad 21
sesuai dengan pemilihan model pembelajaran, sumber materi pembelajaran,
dan teknologi pembelajaran yang menunjang dalam pembelajaran kimia.
Dalam penelitian ini terdapat beberapa faktor yang mendukung persepsi
guru mengenai keterampilan abad 21. Faktor pertama karena responden
merupakan alumni pendidikan kimia yang semasa perkuliahan mendapatkan
materi perkuliahan tentang proses pembelajaran yang sesuai dengan abad 21.
Menurut Ohoiner (2016) terdapat hubungan yang signifikan antara latar
56
berpikir kreatif dan inovasi merupakan guru kreatif dan inovatif. Sehingga
tidak heran jika guru yang memiliki persepsi baik pada aspek berpikir kreatif
serta inovasi akan memiliki peluang untuk mendapatkan siswa yang mampu
menguasai kemampuan berpikir kreatif dan inovatif dalam pembelajaran
kimia.
b. Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
Aspek berpikir kritis merupakan aspek yang paling banyak dipilih
responden sebagai bagian keterampilan abad 21. Persepsi aspek berpikir kritis
dan pemecahan masalah, dinilai dengan 12 pernyataan yang dikelompokkan
dalam 6 indikator. Hasil penelitian pada Tabel 4.2 menunjukan responden
memiliki persepsi baik pada indikator menyadari pentingnya kemampuan
pemecahan masalah, memahami konsep berpikir kritis, memahami konsep
pemecahan masalah, mengarahkan kemampuan berpikir kritis, dan
mengarahkan kemampuan berpikir kritis.
Secara keseluruhan, responden memperoleh kategori baik pada aspek
berpikir kritis dan pemecahan masalah. Pemahaman baik ini didapatkan karena
responden sebelumnya sudah mengikuti pelatihan keterampilan abad 21. Hal
ini sesuai dengan hasil penelitian Tuzlukova dkk (2018), dimana guru yang
telah mengikuti pelatihan akan memperoleh pemahaman yang baik pada aspek
berpikir kritis dan pemecahan masalah. Konsep ini mendukung responden
dalam mengimplementasikan berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam
pembelajaran kimia.
Guru yang memiliki persepsi baik pada aspek berpikir kritis dan
pemecahan masalah, diharapkan mampu untuk menerapkan aspek tersebut
dalam pembelajaran kimia (Toharudin, 2017). Guru yang menerapkan aspek
berpikir kritis dan pemecahan masalah berarti mampu mengarahkan siswanya
untuk menguasai aspek ini, dan menerapkannya dalam kehidupannya. Menurut
Kereluik dkk (2013), kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah
sangat diperlukan siswa untuk menafsirkan informasi yang didapat. Hal ini
akan membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan pada
abad 21 ini.
59
PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara keseluruhan persepsi guru kimia mengenai keterampilan abad 21
termasuk dalam kategori baik (73,1%), dalam komponen keterampilan
belajar maupun keterampilan informasi, media, dan teknologi. Pada
penilaian persepsi guru kimia mengenai keterampilan belajar, persentase
tertinggi diperoleh pada aspek komunikasi kolaborasi (72,4%), diikuti
dengan aspek berpikir kreatif dan inovasi (71,8%), serta aspek berpikir kritis
dan pemecahan masalah (69,4%). Dalam penerapannya, responden paling
banyak memilih Problem-Based Learning, Discovery Learning, dan
Project-Based Learning sebagai model pembelajaran yang digunakan di
kelas.
Persepsi guru kimia mengenai komponen keterampilan informasi, media,
dan teknologi, termasuk kategori baik. Aspek literasi informasi (79,2%)
merupakan aspek dengan persentase tertinggi, diikuti dengan aspek literasi
teknologi (76,7%), dan literasi media (75,2%). Persepsi baik pada
keterampilan informasi, media, dan teknologi didukung oleh sumber
pembelajaran yang bervariasi, dan telah diterapkannya teknologi dalam
proses pembelajaran.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang dapat diberikan adalah
sebagai berikut;
1. Guru kimia harus aktif menambah pengetahuan mengenai keterampilan
abad 21, dengan cara mengikuti seminar, pelatihan, dan mencari
informasi yang terkait, sehingga mampu menguasai keterampilan abad
21 dalam pembelajaran kimia.
2. Guru kimia harus mampu menerapkan keterampilan abad 21 dalam
pembelajaran, sehingga siswa dapat memahami dan menguasinya.
66
DAFTAR PUSTAKA
Abu Bakar, Yunus, S. Nurjan, Evi Fatimatur R., R. Mansur, Maimun, Syamsuddin,
dan M. Efendi. (2009). Profesi Keguruan: Edisi Pertama. Surabaya:
Penerbit AprintA.
Abidin, Y., Mulyati, T., & Yunansah, H. (2017). Pembelajaran Literasi: Strategi
Meningkatkan Kemampuan Literasi Matematika, Sains, Membaca, dan
Menulis. Jakarta: Bumi Aksara.
Afandi, Junanto, T., & Afriani, R. (2016). Implementasi Digital-Age Literacy
dalam Pendidikan Abad 21 di Indonesia. Prosiding Seminar Nasional
Pendidikan Sains, 113–120.
Alismail, Halah Ahmed dan McGuire, Dr. Patrick. (2015). 21st Century Standards
and Curriculum: Current Research and Practice. Journal of Education and
Practice. 6(6), 150-154.
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Remaja
Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2013). Manajemen Peneltitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S., & Jabar, C. S. A. (2014). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Ariyani, Dwi D., Hastuti, K.P., & Alviawati E. (2014). Pengaruh Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai sumber belajar
terhadap Prestasi belajar siswa di SMP Negeri 15 banjarmasin. Jurnal
Pendidikan Geografi ISSN: 2356-5225, 3(1), 51-58.
Badan Nasional Standar Pendidikan. 2010. Paradigma pendidikan nasional abad
XXI. Badan Standar Nasional Pendidikan. Diakses melalui
http://www.bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/2012/04/Laporan-
BSNP-2010.pdf.
67
68
Hidayah, R., Salimi, Moh., & Susiani, T. S. (2017). Critical Thinking Skill: Konsep
dan Indiktor Penilaian. Jurnal Taman Cendekia, e-ISSN: 2579-5147, 1, 127-
133.
Hidayat, Rais, dan Patras, Yuyun Elizabeth. (2013). Pendidikan Abad 21 dan
Kurikulum 2013: Survey terhadap Guru-guru Sekolah Dasar Mengenai
Wacana Perubahan Kurikulum 2013. Jurnal Pendidikan Universitas
Pakuan, 235-244.
Kereluik, K., Mishra, P., Fahnoe, C., & Terry, L. (2013). What Knowledge Is of
Most Worth: Teacher Knowledge for 21 st Century Learning. Journal of
Digital Learning in Teacher Education, 29(4), 127–140.
Kruea-In, C., Kruea-In, N., & Fakcharoenphol, W. (2015). A Study of Thai In-
Service and Pre-Service Science Teachers’ Understanding of Science Process
Skills. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 197, 993–997.
Kuswana, W. S. 2011. Taksonomi Berpikir. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Li, Li. (2016). Integrating thinking skills in foreign language learning: What can
we learn from teachers’ perspectives?. Thinking Skills and Creativity Journal,
22, 273–288.
Lopez, P. M., Pedreira, M. C., & Lisboa, S.P. (2017). Perception of media literacy
and training in teachers from Chile. Universitas Journal, Revista de Ciencias
Sociales y Humanas de la Universidad Politécnica Salesiana del Ecuador,
25(27), 201–218.
Mishra, P., & Mehta, Rohit. (2017). What We Educators Get Wrong About 21st-
Century Learning: Results of a Survey. Journal of Digital Learning in Teacher
Education, 33(1), 6–19.
Milliken, John. (2004). Thematic Reflections on Higher Education: Postmodernism
versus Professionalism in Higher Education. Journal Higher Education in
Europe, 29(1). 37–41.
Mundy, M. A., Kupczynski, L., & Kee, R. (2012). Teacher’s perceptions of
technology use in the schools. SAGE Open Journal, 2(1), 1–8.
Murti, K. E. (2015). Pendidikan Abad 21 dan Aplikasinya Dalam Pembelajaran di
SMK. Artikel Jurnal Kurikulum 2013 SMK, 1. 1–23.
70
Ngang, T. K., Hashim, N. H., & Yunus, H. M. (2015). Novice Teacher Perceptions
of the Soft Skills Needed in Today’s Workplace. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 177, 284–288.
Ninlawan, G. (2015). Factors Which Affect Teachers’ Professional Development
in Teaching Innovation and Educational Technology in the 21st Century under
the Bureau of Special Education, Office of the Basic Education Commission.
Procedia - Social and Behavioral Sciences, 197(2), 1732–1735.
Nuraida, dan Alkaf, Hadid. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Ciputat:
Islamic Research Publishing.
O’Neal, L. T. J., Gibson, P., & Cotten, S. R. (2017). Elementary School Teachers’
Beliefs about the Role of Technology in 21st-Century Teaching and Learning.
Computers in the Schools Journal of Practice, 34(3), 192–206.
Ohoiner, O. E. (2016). Hubungan Latar Belakang Pendidikan dan Persepsi
Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan Kompetensi Guru Fisika. Jurnal
Pendidikan Matematika dan Sains, 4 (1), 43-53.
Osborne, J. (2013). The 21st century challenge for science education: Assessing
scientific reasoning. Thinking Skills and Creativity Journal, 10, 265–279.
Osman, K., & Marimuthu, N. (2010). Setting new learning targets for the
21stcentury science education in Malaysia. Procedia - Social and Behavioral
Sciences Journal, 2(2), 3737–3741.
Partnership For 21st Century Skills (P21). (2009). 21st Century Student Outcomes.
Framework, 1–9. Retrieved from http://www.p21.org/documents/P21_
Framework Definitions.pdf.
Payong, Marselus R. (2011). Setifikasi Ptofesi Guru: Konsep Dasar, Problematika,
dan Implementasinya. Jakarta: PT Indeks.
Prewett, A., & Stein, L. (2009). Media literacy education in the Social Studies:
Teacher perceptions and curricular challenges. Teacher Education Quaterly
Journal, 36(1), 131–148.
Rakhmat, Jalaluddin. (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
71
Rakib, M., Rombe, A., & Yunus, M. (2016). Pengaruh Pelatihan dan Pengalaman
Mengajar Terhadap Profesionalitas Guru (Studi pada Guru IPS Terpadu yang
Memiliki Latar Belakang Pendidikan dalam Bidang Pendidikan Ekonomi).
Jurnal Ad’ministrare, 3(2), 137-148.
Redhana, Wayan I. (2015). Menyiapkan lulusan fmipa yang menguasai
keterampilan abad XXI. SemNas FMIPA Undiksha V, Optimalisasi Peran
MIPA dalam Membangun SDM Indonesia yang Kompetitif.
Riduwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Rusman. (2013). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer: mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Rustam, A., Sari, E. D. K., & Yunita, L. (2018). Statistika dan Pengukuran
Pendidikan: Analisis Menggunakan SPSS, Iteman, dan Lisrel. Bogor: PT.
Ilham Sejahtera Persada.
Sahin, M. C. (2009). Instructional design principles for 21st century learning skills.
Procedia - Social and Behavioral Sciences Journal, 1(1), 1464–1468.
Sakuliampaiboon, C., Songkhla, J. N., & Sujiva, S. (2015). Strategies of
Information Communication and Technology Integration by Benchmarking
for Primary School in Catholic (Layman) School Administration Club
Bangkok Arch Diocese for Students’ 21st Century Skill. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 174, 1026–1030.
Sawarsono, Sarlinto Wirawan. (2013). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta:
Rajawali Press
Sawarsono, Sarlinto Wirawan. (2012). Pengantar Psikologi Umum. Jakarta:
Rajawali Press.
Setyana, Mujiatin. (2014). Peran Guru dalam Mengembangkan Keterampilan
Sosial. Jurnal Pendidikan Humaniora, 2(1), 8–9.
Sinay, E., Nahornick, A., & Graikinis, D. (2017). Fostering global competencies
and deeper learning with digital technologies research series: Creativity and
innovation in teaching and learning: A focus on innovative intelligence (I2Q)
pilot program. Toronto District School Board Journal. 17, 9-91.
72
Stein, L., & Prewett, Anita. (2009). Media Literacy Education in the Social Studies:
Teachers Perception and Curricular Challenges. Teacher Education Quarterly
Journal, 36 (1), 131-148.
Sudijono, Anas. (2006). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Sumen, O. O., & Calisici, H. (2017). Examining the 21st Century Skills of
Secondary School Students: A Mixed Method Study. Journal of Education &
Social Policy, 4(4), 92–100.
Syah, Muhibbin. (2004). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Thieman, G. Y. (2008). Using Technology as a Tool for Learning and Developing
21st Century Citizenship Skills : An Examination of the NETS and
Technology Use by Preservice Teachers With Their K-12 Students.
Contemporary Issues in Technology and Teacher Education, 8(4), 342–366.
Toharudin, U. (2017). Critical Thinking and Problem Solving Skills: How these
Skills are needed in Educational Psychology?. International Journal of
Science and Research (IJSR), 6(3), 2004–2007.
Tuzlukova, V., Al Busaidi, S., Burns, S., & Bugon, G. (2018). Exploring Teachers’
Perceptions of 21St Century Skills in Teaching and Learning in English
Language Classrooms in Oman’S Higher Education Institutions. Journal of
Teaching English for Specific and Academic Purposes, 6(1), 191-202.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan
Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 4301. Jakarta.
Uno, H. B., & Lamatenggo, N. (2016). Tugas Guru Dalam Pembelajaran: Aspek
Yang Mempengaruhi. Jakarta: Bumi Aksara.
Wade, Carole dan Tavris, Carol. (2007). Psikologi: Edisi Kesembilan Jilid 1.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Wahyudin, & Syahri, A. A. (2018). Implementation of Learning Problem Solving
in Improving Critical Thinking Ability Mathematics Students. IOSR
Journal of Mathematics (IOSR-JM), 14(3) , 06-11.
73
74
75
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,922 54
Berdasarkan tabel di atas, koefisien reabilitas instrumen angket sebesar 0.922, maka
dapat disimpulkan bahwa instrumen angket tersebut reliabel dan dapat digunakan.
96
Berpikir Kritis,
Teknologi,
Pemecahan Project Based
Buku, Jurnal,
Masalah, Learning,
Ira SMK E-Book,
Media, Inovasi, Cooperative Video, Word,
Nurpialaw Wanita 2012 Muhammadiya Ya Internet Ya Ya Modul, Ya
Berpikir Learning, PowerPoint
ati h Cilegon Youtube,
Kreatif, Problem Based
Website
Komunikasi, Learning
Kolaboratif,
Informasi
100
Discovery
Video, Word,
Teknologi, Learning, Buku, E-
SMK PowerPoint,
liestiana Seminar/Wor Media, Inovasi, Cooperative Book,
Wanita 2010 AVICENA Ya Ya Ya Ya Flash,
Apriyani kshop Komunikasi, Learning, Modul,
RAJEG Aplikasi
Kolaboratif Problem Based Youtube
Smartphone
Learning
Berpikir Kritis,
Project Based
Pemecahan
Learning,
Sella SMAN 8 Masalah, Buku,
Discovery Video, Word,
Marselyan Wanita 2011 Kabupaten Ya Internet Media, Inovasi, Ya Ya Modul, Ya
Learning, PowerPoint
a Tangerang Berpikir Youtube
Cooperative
Kreatif,
Learning
Informasi
Berpikir Kritis,
Teknologi,
Buku,
SMAN 18 Diskusi Media, Inovasi, Project Based
Deccia Modul, Video, Word,
Wanita 2011 KAB. Tidak Teman Berpikir Ya Tidak Learning, Ya
citra Youtube, PowerPoint
TANGERANG Sejawat Kreatif, Direct Learning
Website
Komunikasi,
Informasi
Berpikir Kritis,
Discovery
Teknologi,
Learning, Buku,
Diskusi Pemecahan Video,
Dyah MAN 2 KOTA Direct Modul,
Wanita 2011 Ya Teman Masalah, Ya Tidak Ya PowerPoint,
indah rini BEKASI Learning, Youtube,
Sejawat Berpikir Flash
Problem Based Website
Kreatif,
Learning
Komunikasi
Project Based
Berpikir Kritis,
Learning,
Teknologi, Buku, Video,
Dewi SMAIT Al Discovery
Wanita 2011 Ya Internet Pemecahan Ya Ya Youtube, Ya PowerPoint,
Agustina Qur'aniyyah Learning,
Masalah, Website Flash
Problem Based
Berpikir Kreatif
Learning
Berpikir Kritis,
Discovery Buku, Jurnal,
Rahayu SMAN 28 Berpikir
Pelatihan Learning, E-Book, Video, Word,
Rahmawat Wanita 2011 Kabupaten Ya Kreatif, Ya Ya Ya
guru Problem Based Modul, PowerPoint
i Dewi Tangerang Komunikasi,
Learning Youtube
Kolaboratif
Project Based
Learning,
Berpikir Kritis, Discovery
Video,
Teknologi, Learning,
Buku, Jurnal, PowerPoint,
Hari SMAN 1 Pelatihan Berpikir Quantum
Pria 2011 Ya Ya Ya Modul, Ya Aplikasi
Suharto Tangsel guru Kreatif, Learning,
Website Smartphone,
Komunikasi, Cooperative
Flipbook
Kolaboratif Learning,
Problem Based
Learning
101
Berpikir Kritis,
Ummu
Pelatihan Pemecahan Project Based Buku, Video,
kalsum Wanita 2012 MAN 5 Jakarta Ya Ya Ya Tidak
guru Masalah, Learning Website PowerPoint
andi lajeng
Berpikir Kreatif
Pemecahan Aplikasi
Sintya A Wanita 2013 BQ Ya Internet Ya Tidak Direct Learning E-Book Tidak
Masalah Smartphone
102
Project Based
Flash,
Berpikir Kritis, Learning,
Gilang SMKN 6 Kota Buku, Jurnal, Aplikasi
Seminar/Wor Teknologi, Discovery
Yuda Pria 2012 Tangerang Ya Ya Ya E-Book, Ya Smartphone,
kshop Media, Inovasi, Learning,
Pratama Selatan Website Alat peraga
Berpikir Kreatif Problem Based
sederhana
Learning
Berpikir Kritis,
Teknologi, Project Based
Buku, E-
Pemecahan Learning,
Book, Video,
SMA Tadika Pelatihan Masalah, Discovery
Wulan Sari Wanita 2013 Ya Ya Ya Modul, Ya PowerPoint,
Pertiwi guru Berpikir Learning,
Youtube, Flash
Kreatif, Problem Based
Website
Komunikasi, Learning
Kolaboratif
Video, Word,
Discovery PowerPoint,
Buku,
Siti Man 4 Learning, Overhead
Wanita 2012 Tidak Tidak Youtube, Ya
masitoh tangerang Problem Based Projector,
Website
Learning Aplikasi
Smartphone
Berpikir Kritis, Project Based
Teknologi, Learning,
Pemecahan Discovery
Buku, E-
Masalah, Learning, Video, Word,
Book,
Media, Inovasi, Direct PowerPoint,
GR Wanita 2010 SMA I HI Ya Internet Ya Ya Modul, Ya
Berpikir Learning, Aplikasi
Youtube,
Kreatif, Cooperative Smartphone
Website
Komunikasi, Learning,
Kolaboratif, Problem Based
Informasi Learning
Project Based
Berpikir Kritis, Video, Word,
Learning,
Dana Berpikir PowerPoint,
SMK Via Pelatihan Discovery Buku,
Adrian Pria 2010 Ya Kreatif, Ya Ya Ya Flash,
Medika guru Learning, Youtube
Saputra Komunikasi, Aplikasi
Problem Based
Kolaboratif Smartphone
Learning
Buku, E-
Video, Word,
Book,
Yuni SMA Garuda Problem Based PowerPoint,
Wanita 2010 Tidak Ya Tidak Modul, Ya
Noviyanti Cendekia Learning Overhead
Youtube,
Projector
Website
Video, Word,
Berpikir Kritis, Buku, Jurnal, PowerPoint,
Ias Firdaus
Pria 2013 Sma delta Ya Internet Teknologi, Ya Tidak Direct Learning Modul, Ya Aplikasi
Alam
Media Website Smartphone,
Flipbook
103
Berpikir Kritis,
Project Based
Pemecahan Buku, Jurnal, Video, Word,
Learning,
Masalah, E-Book, PowerPoint,
MURNI SMA NEGERI Jurnal Discovery
Wanita 2013 Ya Berpikir Ya Ya Modul, Ya Flash,
ARIFAH 2 BREBES Penelitian Learning,
Kreatif, Youtube, Aplikasi
Problem Based
Komunikasi, Website Smartphone
Learning
Kolaboratif
Berpikir Kritis,
Teknologi, Project Based
Pemecahan Learning, Buku, E-
Video,
Masalah, Discovery Book,
PowerPoint,
M.Ikhwan SMAN 2 Pelatihan Media, Inovasi, Learning, Modul,
Pria 2004 Ya Ya Ya Ya Flash,
udin Af BREBES guru Berpikir Cooperative Youtube,
Aplikasi
Kreatif, Learning, Website,
Smartphone
Komunikasi, Problem Based Eksiklopedia
Kolaboratif, Learning
Informasi
Berpikir Kritis,
Discovery
Ahmad Teknologi, Buku, Video,
SMA Jurnal Learning,
Riza Pria 2010 Ya Berpikir Ya Tidak Modul, Ya PowerPoint,
Sumbangsih Penelitian Cooperative
Maulana Kreatif, Youtube Flash
Learning
Informasi
Teknologi,
Buku, E- Video,
Pemecahan Discovery
Ahmad SMAN 26 KAB Book, PowerPoint,
Pria 2010 Tidak Masalah, Ya Tidak Learning, Ya
Fauzi TANGERANG Youtube, Overhead
Media, Berpikir Direct Learning
Website Projector
Kreatif
Berpikir Kritis, Buku, Jurnal,
Video,
Teknologi, Discovery E-Book,
PowerPoint,
SMK Budi Pelatihan Inovasi, Learning, Modul,
Novitasari Wanita 2011 Ya Ya Ya Ya Flash,
Mulia Ciledug guru Berpikir Problem Based Youtube,
Aplikasi
Kreatif, Learning Website,
Smartphone
Kolaboratif Eksiklopedia
Berpikir Kritis, Video,
Teknologi, PowerPoint,
Pemecahan Jurnal, E- Flash,
Prayoga SMK YMIK Seminar/Wor Masalah, Discovery Book, Overhead
Pria 2011 Ya Ya Ya Ya
Hadi Putra jakarta kshop Media, Inovasi, Learning Youtube, Projector,
Berpikir Website Aplikasi
Kreatif, Smartphone,
Komunikasi, Flipbook
104
Kolaboratif,
Informasi
Berpikir Kritis, Project Based
Buku, E-
Pemecahan Learning,
Citra Book, Video, Word,
Bogor Center Masalah, Direct
Chairunnis Wanita 2012 Tidak Ya Tidak Modul, Ya PowerPoint,
School Berpikir Learning,
a Youtube, Flash
Kreatif, Problem Based
Website
Kolaboratif Learning
Berpikir Kritis,
Project Based
Teknologi,
Learning,
Pemecahan Buku, Jurnal,
Discovery Video,
SMAN 2 Masalah, Modul,
Learning, PowerPoint,
Arif Soleh Pria 2008 KABUPATEN Ya Internet Inovasi, Ya Ya Youtube, Ya
Cooperative Aplikasi
TANGERANG Berpikir Website,
Learning, Smartphone
Kreatif, Eksiklopedia
Problem Based
Komunikasi,
Learning
Kolaboratif
Berpikir Kritis,
Teknologi,
Pemecahan
Buku, Jurnal,
Masalah, Discovery
E-Book,
SMA Mutiara Media, Inovasi, Learning,
Rizka Wanita 2013 Ya Ya Ya Modul, Ya Flipbook
Islami Plus Berpikir Problem Based
Youtube,
Kreatif, Learning
Website
Komunikasi,
Kolaboratif,
Informasi
Video, Word,
Berpikir Kritis,
PowerPoint,
Pemecahan Project Based
SMAIT Buku, Jurnal, Flash,
Mudzilatu Masalah, Learning,
Wanita 2012 Raudhatut Ya Internet Ya Ya Modul, Ya Overhead
n Nupus Inovasi, Problem Based
Tauhid Youtube Projector,
Komunikasi, Learning
Aplikasi
Kolaboratif
Smartphone
Discovery Buku, E-
Video,
Learning, Book,
Gofar Pria 2008 TGI Tidak Tidak Ya PowerPoint,
Cooperative Youtube,
Flash
Learning Website
105
Project Based
Berpikir Kritis, Learning,
Buku, Jurnal, Video,
Sman 1 Seminar/Wor Pemecahan Discovery
Rosalia Wanita 2008 Ya Ya Ya Youtube, Ya PowerPoint,
dramaga kshop Masalah, Learning,
Website Flash
Berpikir Kreatif Problem Based
Learning
Diskusi
Anisa Sma adria Problem Based Buku, Video, Word,
Wanita 2011 Ya Teman Berpikir Kritis Ya Ya Ya
saida pratama mulya Learning Website PowerPoint
Sejawat
Teknologi,
Buku, Jurnal,
Pemecahan
E-Book,
Masalah, Discovery Video,
SMK Yapia & Modul,
Ahda Wanita 2008 Ya Internet Media, Inovasi, Ya Ya Learning, Ya PowerPoint,
SMP IT Azhari Youtube,
Komunikasi, Direct Learning Flash
Website,
Kolaboratif,
Eksiklopedia
Informasi
Project Based Video,
Berpikir Kritis,
Learning, PowerPoint,
Berpikir
Yudianton SMA YADIKA Pelatihan Discovery Buku, Overhead
Pria 2011 Ya Kreatif, Ya Ya Ya
o 6 guru Learning, Youtube Projector,
Komunikasi,
Problem Based Aplikasi
Kolaboratif
Learning Smartphone
Berpikir Kritis,
Pemecahan
Discovery Video,
Masalah,
Yasa Esa Khazanah Pelatihan Learning, Buku, PowerPoint,
Wanita 2012 Ya Berpikir Ya Ya Ya
Yasinta Kebajikan guru Problem Based Youtube Overhead
Kreatif,
Learning Projector
Komunikasi,
Kolaboratif
Berpikir Kritis,
Pemecahan
Masalah, Discovery
Diana MA Soebono Pelatihan Inovasi, Learning, Buku,
Wanita 2004 Ya Ya Ya Ya Word
Supriyatin Mantofani guru Berpikir Cooperative Website
Kreatif, Learning
Komunikasi,
Kolaboratif
Berpikir Kritis,
Pemecahan
Masalah, Cooperative
Buku,
Kiki Inovasi, Learning, Video, Word,
Wanita 2012 Sma waskito Ya Internet Ya Ya Youtube, Ya
sukirman Berpikir Problem Based PowerPoint
Website
Kreatif, Learning
Komunikasi,
Kolaboratif
106
KNHM 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2
MA 4 3 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3
MIA 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
ARM 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
AF 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2
N 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 2
PHP 3 2 3 3 2 3 3 3 2 1 4 3 2 1 3 2 3 3 1
CC 3 3 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2
AS 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4
R 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2
PW 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2
MN 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
G 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2
R 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 4 3 3 4
AS 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2
A 1 3 1 2 4 1 1 4 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3
Y 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
YEY 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2
DS 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2
KS 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2
AS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
SHP 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2
SNA 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2
I 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
II 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2
NFN 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3
Skor rata-
3,1 5,9 2,7 2,3 3,1 2,9 5,7 5,4 5,4 5,6 5,8 5,5
rata
Skor
4 8 4 4 4 4 8 8 8 8 8 8
maksimal
Persentase 77,9% 73,8% 68,3% 57,7% 77,4% 73,6% 70,7% 68,0% 67,5% 69,5% 72,1% 68,8%
109
IFA 4 4 2 4 3 1 1 4 2 2 4 4 3 3 4 4
KNHM 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2
MA 3 3 3 4 4 1 2 4 4 1 4 4 3 3 3 4
MIA 3 1 2 4 3 1 4 4 3 2 3 4 4 3 4 4
ARM 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
AF 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
N 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4
PHP 4 2 2 3 3 2 4 4 4 2 1 4 4 2 4 1
CC 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4
AS 4 4 3 4 3 2 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4
R 3 3 3 4 2 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3
PW 3 3 2 4 3 3 3 4 3 1 4 4 4 3 4 4
MN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
G 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
R 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 4 3 2
AS 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2
A 4 4 2 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4
Y 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
YEY 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
DS 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3
KS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2
AS 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4
SHP 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4
SNA 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
I 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3
II 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
NFN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
Skor rata-
6,3 5,7 3,1 5,5 3,3 5,2 6,5 6,2 6,3
rata
Skor
8 8 4 8 4 8 8 8 8
maksimal
Persentase 78,8% 71,2% 76,4% 68,3% 81,7% 64,4% 81,3% 77,2% 79,3%
111
MA 3 4 4 4 3 3 4 4 4
MIA 2 4 4 3 3 4 4 4 3
ARM 3 3 3 4 2 3 3 4 3
AF 3 3 3 3 2 3 3 3 2
N 2 3 3 4 3 3 3 4 3
PHP 2 4 4 3 3 4 4 1 4
CC 2 3 3 4 3 3 3 4 3
AS 3 3 4 3 3 3 4 4 3
R 3 3 3 3 3 3 3 3 2
PW 3 3 4 3 2 3 3 3 2
MN 3 3 3 3 3 3 3 3 3
G 3 3 3 3 2 3 3 3 3
R 2 3 3 4 2 3 3 4 3
AS 2 3 3 3 3 3 3 3 3
A 4 3 4 4 4 3 3 4 3
Y 3 2 3 4 3 3 3 4 3
YEY 3 3 3 3 3 3 3 3 2
DS 2 2 3 3 2 3 3 3 2
KS 2 3 3 4 2 3 3 3 2
AS 3 3 3 4 2 3 3 3 2
SHP 3 3 3 3 3 3 3 4 3
SNA 3 3 3 3 2 3 3 3 3
I 3 3 3 3 3 3 3 3 3
II 2 3 3 2 3 3 3 2 3
NFN 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Skor rata-rata 5,6 6,7 2,7 3,1 6,4 2,7
Skor maksimal 8 8 4 4 8 4
Persentase 69,7% 84,1% 68,3% 78,4% 80,0% 68,3%
113
Skor Berpikir Kreatif Berpikir Kritis dan Komunikasi Literasi Literasi Literasi
Nama
Total dan Inovasi Pemecahan Masalah dan Kolaborasi Informasi Media Teknologi
Ahmad Ali 120 19 31 27 19 14 10
Ika Humaeroh 130 21 33 28 21 14 13
Amelia
119 19 31 25 18 15 11
Rachmawati
Ahmad Ainul
135 20 34 31 20 15 15
Yakin
Ira Nurpialawati 132 20 32 30 22 15 13
liestiana Apriyani 145 25 37 31 21 16 15
Sella Marselyana 127 20 34 27 19 15 12
Deccia citra 94 11 29 22 14 11 7
Dyah indah rini 126 21 34 29 16 14 12
Dewi Agustina 129 20 34 29 18 16 12
Rahayu
123 19 31 30 17 15 11
Rahmawati Dewi
Hari Suharto 132 21 34 27 20 16 14
Febriani Sofyan 119 18 33 27 17 14 10
Riska fitriyani 134 21 32 32 20 17 12
Abdurrohim 117 17 30 28 15 14 13
Melinda 133 21 33 30 20 17 12
114
Ummu kalsum
121 19 32 27 19 14 10
andi lajeng
Nida 140 23 30 34 23 18 12
Sintya A 114 19 30 26 15 13 11
Gilang Yuda
137 21 31 33 20 17 15
Pratama
Wulan Sari 136 20 34 32 22 15 13
Siti masitoh 128 21 34 28 18 15 12
GR 132 20 34 31 20 15 12
Dana Adrian
141 23 34 30 24 15 15
Saputra
Yuni Noviyanti 148 23 36 35 23 17 14
Ias Firdaus Alam 144 20 43 27 22 19 13
khansa nur haida
113 19 30 26 15 12 11
muhsin
MURNI ARIFAH 141 21 37 29 21 18 15
M.Ikhwanudin Af 133 20 33 27 22 16 15
Ahmad Riza
124 20 33 25 18 15 13
Maulana
Ahmad Fauzi 126 20 35 29 17 14 11
Novitasari 123 19 29 28 19 15 13
Prayoga Hadi P. 122 19 28 30 16 16 13
Citra Chairunnisa 126 20 32 28 18 15 13
115