Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Media Gizi Pangan, Vol.

28, Edisi 1, 2021 Isotonik, Gum Arab, Hedonik

MUTU HEDONIK FORMULA ISOTONIK PENAMBAHAN


GULA PASIR DAN GUM ARAB (Isotonic Formula Hedonic
Qualityadditional Sugar and Arabic Gum)

Thresia Dewi K.B1 Aswita Amir1 Mustamin1 Ekasafitri Elma S.2


1
Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Makassar
2
Alumni Prodi Sarjana Terapan Gizi dan Dietetika Poltekkes Makassar

Author : thresiadewikartini@poltekkes-mks.ac.id HP : 081242054419

ABSTRACT
Background, Fluids and electrolytes in the body are an inseparable unit.
Beverage products that can restore body fluids quickly and replace lost
electrolytes are isotonic drinks. Modifications in making isotonic drink formulas
need to be done by adding granulated sugar, which is intended to produce
isotonic drink products with carbohydrates content of 6-9% (weight/volume) and
gum arabic in isotonic formulas. The aim, of the study was to assess the hedonic
quality of isotonic formulas with the addition of sugar. Design, pre-experimental
research with post-test group design. This study provides treatment with the
addition of sugar and gum arabic in isotonic formulas. Results, based on analysis
of variance followed by the DNMRT test showed the isotonic formula with the
addition of granulated sugar and gum arabic which was most preferred based on
the attributes of color, aroma, taste, and consistency was formula F2 with the
addition of 1g sugar and 0.075g arabic gum and F1 significantly different from
F2. Conclusion, the most preferred isotonic formula with the addition of sugar
and gum arabic is the addition of 1g sugar and 0.075g arabic gum.
Keywords: Isotonic, Sugar, Gum Arabic, Hedonic

PENDAHULUAN elektrolit dalam tubuhnya, dapat


Air minum bagi manusia merupakan mengakibatkan overhidrasi, dehidrasi,
kebutuhan primer karena hampir 60% dari hiponatremia, hipernatremia, hipokalemia,
total berat badan orang dewasa terdiri dari hiperkalemia, dan hipokalsemia, sehingga
cairan. Tubuh manusia memiliki keseimbangan cairan dan elektrolit
mekanisme yang mempertahankan kondisi menjadi komponen atau unsur penting bagi
tubuh sehingga hampir selalu konstan. tubuh manusia (Khrisna, 2017).
Demikian pula dengan komposisi cairan Produk minuman yang dapat
dan elektrolit dalam tubuh. Elektrolit merestorasi cairan tubuh dengan cepat
adalah zat-zat kimia yang membentuk ion serta mengganti elektrolit yang hilang
dalam cairan dan menghantarkan listrik adalah minuman isotonik. Minuman
(Yumna, 2019). isotonik sebagai salah satu bentuk sport
Cairan dan elektrolit di dalam tubuh drink yaitu minuman yang berfungsi untuk
merupakan satu kesatuan yang tidak mempertahankan cairan dan garam tubuh
terpisahkan. Komposisi cairan dan serta memberikan energi ketika melakukan
elektrolit di dalam tubuh sudah diatur aktivitas (Koswara, 2009). Minuman
sedemikian rupa agar keseimbangan fungsi isotonik menurut BPOM RI (2006) adalah
organ vital dapat dipertahankan (Dewi, minuman formulasi yang ditujukan untuk
2017). Jika seseorang mengalami mengganti cairan, karbohidrat, elektrolit,
gangguan keseimbangan cairan atau dan mineral tubuh dengan cepat.

54
Media Gizi Pangan, Vol. 28, Edisi 1, 2021 Isotonik, Gum Arab, Hedonik

Minuman isotonik yang dapat Alat dan Bahan


memberi manfaat kesehatan dan Alat yang digunakan, yaitu blender,
palatabilitas (secara sensori diterima talenan, pisau, ayakan 60 mesh,
konsumen) didefinisikan oleh Murray dan timbangan, baskom, kompor gas, panci,
Stofan (2001) sebagai minuman yang alat pemeras buah, hand gloves, gelas
mengandung karbohidrat (monosakarida, ukur, sendok, wadah bertutup, gelas
disakarida dan terkadang maltodekstrin) sampel. Bahan yang digunakan untuk
dengan konsentrasi 6-9% (berat/volume) membuat sampel formula isotonik, yaitu
dan mengandung sejumlah kecil mineral ubi jalar ungu, sari jeruk manis, gula pasir,
(elektrolit), seperti natrium, kalium, garam dapur (NaCl), air, dan gum arab
klorida, posfat serta perisa buah/fruit serta untuk penilaian mutu hedonik
flavors. Minuman isotonik di masa depan menggunakan formulir daya terima.
diprediksi akan terus berkembang. Kondisi Langkah-langkah Penelitian
ini tidak lepas dari cara pandang Ubi jalar ungu dibersihkan, dan
masyarakat, yang tidak hanya melihat dikukus selama ±30 menit serta dikuliti.
minuman isotonik ini hanya sebagai Ubi jalar ungu kukus ditimbang sebanyak
pelepas dahaga atau rasa haus, tetapi juga 75 gram untuk setiap formula dan
memiliki fungsi kesehatan tertentu diblender dengan penambahan air mineral
(Koswara, 2009). masing-masing formula sebanyak 250 ml.
Produk terbaik hasil penelitian Lalu disaring untuk mendapatkan sari ubi
Pakan, Justin (2019) tentang minuman jalar ungu. Sari ubi jalar ungu dipanaskan
isotonik berbasis ubi jalar ungu selama 1 menit, kemudian didinginkan.
mengandung karbohidrat 3,9% dan kalium Setelah itu, ditambahkan sari jeruk manis
829,95 mg/kg yang berarti formula masing-masing 25 ml, gula pasir, garam
tersebut belum memenuhi syarat SNI dapur, dan gum arab. Setelah selesai,
No.01-4452-1998 mengenai spesifikasi dikemas dalam botol plastik.
minuman isotonik. Modifikasi berat bahan Mutu hedonik merupakan bagian
dasar yang digunakan dalam pembuatan dari penilaian organoleptik yang mengacu
formula minuman isotonik perlu dilakukan pada Setyaningsih et al. (2010). Penilaian
yaitu dengan menambah gula pasir, yang mutu hedonik terhadap sifat inderawi
ditujukan untuk menghasilkan produk warna, aroma, rasa, dan konsistensi
minuman isotonik dengan kandungan formula isotonik dilakukan oleh 36 orang
karbohidrat 6-9% (berat/volume) dan gum panelis tidak terlatih. Uji hedonik
arab pada formula isotonik. Tujuan bertujuan untuk mengetahui tingkat
penelitian untuk menilai mutu hedonik kesukaan panelis dengan rentang penilaian
formula isotonik dengan penambahan gula dari 1-7 yaitu amat sangat suka sampai
pasir. amat sangat tidak suka.
Pengolahan dan Analisis Data
METODE Data hasil uji mutu hedonik
Desain, tempat dan waktu dianalisis secara statistik dengan
Penelitian pra eksperimen dengan menggunakan analisis sidik ragam
post test group desain. Penelitian ini (ANOVA). Jika F hitung sama atau lebih
dilakukan di Laboratorium Teknologi besar dari F tabel, maka dilakukan uji beda
Pangan dan Laboratorium Organoleptik nyata DNMRT (Ducan’s Nate Multiple
Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Rabge Test) pada taraf 5%.
Makassar pada bulan Februari – Agustus
2020.

55
Media Gizi Pangan, Vol. 28, Edisi 1, 2021 Isotonik, Gum Arab, Hedonik

HASIL organoleptik adalah mutu hedonik.


Uji organoleptik adalah cara yang Pengujian mutu hedonik dilakukan dengan
digunakan untuk mengukur daya terima tujuan untuk mengetahui daya terima atau
atau tingkat kesukaan seorang atau tingkat penerimaan panelis terhadap
sekelompok orang terhadap mutu fisik produk formula isotonik dengan
suatu produk. Salah satu bagian dari uji penambahan gula pasir yang dihasilkan.

Mutu Hedonik Atribut Warna

Tabel 1.
Analisis Sidik Ragam Atribut Warna Formula Isotonik

Sumber
db JK KT F hitung F table
Keragaman
Perlakuan 2 8,02 4,01 4,09 3,13**
Panelis 35 58,19 1,66
Galat 70 68,65 0,98
Total 107 134,85
Keterangan: **Ada perbedaan nyata dengan F 0,05.

Hasil uji mutu hedonik dengan warna antar formula isotonik dengan
atribut warna pada formula isotonik penambahan gula pasir dan gum arab.
menyatakan kesukaan paling tinggi pada Tabel 5 menunjukkan bahwa F1 dan F3
formula F2 yaitu pada perlakuan serta F3 dan F2 tidak berbeda, tetapi F1
penambahan gula pasir 1g dan gum arab dan F2 berbeda nyata untuk atribut warna
0.075g. Hasil analisis sidik ragam pada formula isotonik berdasarkan uji lanjut
tabel 1 diperoleh F hitung 4,09 > F tabel Duncan’s.
3,13 pada α=0,05, artinya ada perbedaan

Mutu Hedonik Atribut Aroma

Tabel 2.
Analisis Sidik Ragam Atribut Aroma Formula Isotonik

Sumber
db JK KT F hitung F table
Keragaman
Perlakuan 2 9,19 4,59 3,95 3,13**
Panelis 35 98,32 2,81
Galat 70 81,48 1,16
Total 107 188,99
Keterangan: **Ada perbedaan nyata dengan F 0,05.

Penilaian terhadap aroma analisis sidik ragam diperoleh F hitung


dilakukan dengan cara mencium aroma 3,95 > F tabel 3,13 pada α=0,05. Hasil ini
dari formula isotonik yang dihasilkan. berarti ada perbedaan aroma antar formula
Tingkat kesukaan yang paling tinggi isotonik dengan penambahan gula pasir
mewakili bau yang paling disukai oleh dan gum arab. Tabel 5 berdasarkan uji
panelis. Tabel 2 menunjukkan hasil lanjut Duncan’s menunjukkan bahwa F1

56
Media Gizi Pangan, Vol. 28, Edisi 1, 2021 Isotonik, Gum Arab, Hedonik

dan F3 serta F3 dan F2 tidak berbeda, atribut aroma formula isotonik.


tetapi F1 dan F2 berbeda nyata untuk

Mutu Hedonik Atribut Rasa

Tabel 3.
Analisis Sidik Ragam Atribut Rasa Formula Isotonik

Sumber
db JK KT F hitung F tabel
Keragaman
Perlakuan 2 16,35 8,18 4,73 3,13**
Panelis 35 86,10 2,46
Galat 70 120,98 1,73
Total 107 223,44
Keterangan: **Ada perbedaan nyata dengan F 0,05.

Hasil uji mutu hedonik atribut rasa antar formula isotonik dengan
menyatakan kesukaan paling tinggi pada penambahan gula pasir dan gum arab,
formula F2 yaitu pada perlakuan seperti pada tabel 3. Oleh sebab itu
penambahan gula pasir 1g dan gum arab dilanjutkan dengan uji Duncan’s, seperti
0.075g. Hasil analisis sidik ragam pada tabel 5 yang menunjukkan bahwa F1
diperoleh F hitung 4,73 > F tabel 3,13 dan F3 serta F3 dan F2 tidak berbeda,
pada α=0,05. Nilai F hitung yang lebih tetapi F1 dan F2 berbeda nyata untuk
besar menunjukkan ada perbedaan rasa atribut rasa formula isotonik.

Mutu Hedonik Atribut Konsistensi

Tabel 4.
Analisis Sidik Ragam Atribut Konsistensi Formula Isotonik

Sumber
db JK KT F hitung F tabel
Keragaman
Perlakuan 2 15,41 7,70 8,10 3,13**
Panelis 35 87,21 2,49
Galat 70 66,59 0,95
Total 107 169,21
Keterangan: **Ada perbedaan nyata dengan F 0,05.

Hasil uji mutu hedonik atribut formula isotonik dengan penambahan gula
konsistensi sama dengan atribut rasa yakni pasir dan gum arab. Selanjutnya diuji
kesukaan paling tinggi pada formula F2. kembali dengan uji Duncan’s dengan hasil
Hasil analisis sidik ragam pada tabel 4 bahwa F1 dan F3 serta F3 dan F2 tidak
diperoleh F hitung 8,10 > F tabel 3,13 berbeda, tetapi F1 dan F2 berbeda nyata
dengan α=0,05. Hasil analisis tersebut untuk atribut konsistensi formula isotonic,
artinya ada perbedaan konsistensi antar seperti di tabel 5.

57
Media Gizi Pangan, Vol. 28, Edisi 1, 2021 Isotonik, Gum Arab, Hedonik

Tabel 5.
Rata-rata Penilaian Uji Mutu Hedonik Formula Isotonik

Formula Warna Aroma Rasa Konsistensi


a a a
F1 5,19 4,58 4,61 4,75a
F2 5,85b 5,25b 5,56b 5,64b
ab ab ab
F3 5,56 5,14 5,19 5,42ab
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak
berbeda berdasarkan uji DNMRT 0,05.

PEMBAHASAN Mutu Hedonik Atribut Aroma


Mutu Hedonik Atribut Warna Aroma merupakan salah satu
Warna merupakan sensori pertama parameter yang memengaruhi persepsi
yang dapat dilihat langsung oleh panelis. rasa enak dari suatu makanan. Uji
Penentuan mutu suatu produk umumnya terhadap aroma dalam industri pangan
bergantung pada warna yang dimilikinya, dianggap penting karena dengan cepat
warna yang tidak menyimpang dari warna dapat memberikan penilaian minat
seharusnya akan memberi kesan penilaian konsumen terhadap hasil produksi. Aroma
tersendiri oleh panelis (Negara et.al., adalah bau yang ditimbulkan oleh
2016). Warna menjadi salah satu rangsangan kimia yang tercium oleh saraf-
parameter pada suatu produk yang saraf olfaktori yang berbeda dalam rongga
seringkali menentukan penerimaan hidung ketika makanan masuk ke dalam
konsumen terhadap produk tersebut mulut (Winarno, 2004).
secara keseluruhan (Komarudin, 2018). Perbedaan terhadap artibut aroma
Formula isotonik F1, F2, maupun F3 formula isotonik ini disebabkan oleh
dalam pembuatannya tidak memiliki adanya penambahan sukrosa (gula pasir)
perbedaan pada jenis maupun berat bahan pada pembuatan sari buah maka aroma
dasar (ubi jalar ungu dan sari jeruk) yang langu semakin tertutupi oleh aroma dari
digunakan. Oleh karena itu, perbedaan gula (Aini, 2016). Aroma formula isotonik
daya terima terhadap warna bukan juga dipengaruhi oleh sari jeruk yang
dipengaruhi oleh bahan dasarnya, ditambahkan sesaat setelah pemanasan sari
melainkan dipengaruhi oleh bahan yang ubi jalar ungu. Penelitian ini sejalan
ditambahkan. Pengaruh yang diberikan dengan Saragih et.al., (2017) yang
oleh gum arab sebagai bahan tambahan menyatakan semakin lama perlakuan
dalam formula isotonik tersebut ialah blansing, maka senyawa volatil yang
tingkat kecerahan warna formula yang terdapat pada sari buah semakin rusak dan
dihasilkan. Jarnsuwan & Thongngam hilang akibat kontak dengan panas, flavor
(2012) dalam penelitiannya bahwa yang secara alami terdapat pada buah-
semakin tinggi konsentrasi gum, tingkat buahan seringkali hilang selama proses
kecerahan produk yang dihasilkan pengolahan khususnya proses pemanasan.
semakin tinggi. Selain pengaruh dari senyawa volatil yang
Hal serupa juga ditemukan dalam terkandung dari buah pisang, aroma sari
penelitian Salimah et.al., (2015) dimana buah pisang dipengaruhi oleh pengaruh
warna alami gum memengaruhi tingkat glukosa dan fruktosa.
kecerahan puree jambu biji merah. Puree Mutu Hedonik Atribut Rasa
dengan penambahan gum mempunyai Rasa merupakan faktor yang sangat
tingkat kecerahan yang lebih tinggi penting dalam sebuah produk.
dibandingkan dengan puree tanpa gum. Berdasarkan perspektif penelitian yang

58
Media Gizi Pangan, Vol. 28, Edisi 1, 2021 Isotonik, Gum Arab, Hedonik

dilakukan di Amerika Serikat tentang viskositas/kekentalan yang semakin tinggi.


konsumen pangan di era abad 21, Sejalan dengan penelitian
elastisitas permintaan konsumen terhadap Ainnurkhalis (2016) yang menyatakan
pangan sangat dipengaruhi oleh faktor bahwa nilai viskositas minuman isotonik
rasa. Konsumen menginginkan pangan tomat akan semakin tinggi jika konsentrasi
dengan kriteria sensori tertentu terutama sukrosa dan konsentrasi garam NaCl yang
rasa sebagai faktor utama (Pudjirahaju, ditambahkan semakin tinggi pula. Hasil
2017). uji organoleptik terhadap aspek
Hal ini berkaitan dengan konsistensi formula minuman isotonik
peningkatan rasa manis seiring dengan dengan penambahan gula pasir dan gum
penambahan konsentrasi gula pasir. arab menunjukkan formula F2 memiliki
Sementara, rasa asam berkurang seiring konsistensi yang lebih baik dibandingkan
dengan penambahan gula pasir. Oleh F1 dan F3 karena panelis menyukai
karena itu, F2 dianggap memiliki rasa minuman yang cair, tetapi tidak memiliki
yang lebih baik dibandingkan dengan F1 banyak endapan.
dan F3, sebab rasa asam dari jeruk
maupun rasa manis dari ubi jalar dan KESIMPULAN
penambahan gula pasir terasa tidak terlalu Mutu hedonik formula isotonik
dominan. dengan penambahan gula pasir dan gum
Penelitian (Aini, 2016) arab yang paling disukai berdasarkan
menunjukkan bahwa faktor konsentrasi atribut warna, aroma, rasa, dan konsistensi
sukrosa berpengaruh terhadap nilai adalah formula F2 yaitu dengan
organoleptik rasa minuman sari buah penambahan gula pasir 1g dan gum arab
bligo. Tingginya konsentrasi sukrosa yang 0.075g dan dari tiga formula F1 dan F2
ditambahkan menyebabkan semakin tinggi yang berbeda nyata untuk semua atribut.
pula rasa suka panelis terhadap produk
yang dihasilkan. Sukrosa yang berperan SARAN
sebagai pemanis dapat meningkatkan Peneliti selanjutnya dapat
penerimaan suatu makanan yaitu dengan melakukan uji hedonik pada panelis
menutupi rasa tidak enak. konsumen dan uji deskriptif untuk
Mutu Hedonik Atribut Konsistensi memperjelas beda dari setiap formula.
Konsistensi yang berbeda
disebabkan oleh adanya pengaruh interaksi DAFTAR PUSTAKA
antara konsentrasi gula pasir dan gum arab Aini, N. (2016). Karakteristik Minuman
pada formula minuman isotonik. Gum Sari Buah Bligo (Benincasa
arab atau gum akasia berperan sebagai hispida) dengan Penambahan
emulsifier dan stabilizer (Rauf, 2015). Sukrosa Pada Suhu Pasteurisasi
Gum arab termasuk golongan hidrokoloid yang Berbeda. Artikel. Program
yang dimanfaatkan sebagai pembentuk Studi Teknologi Pangan Fakultas
gel, pengental, emulsifier, perekat, Teknik Universitas Pasundan
penstabil, dan bahan pelapis yang dapat Bandung. hlm. 10.
dimakan (edible film) (Herawati, 2018). Ainnurkhalis, Z. (2016). Pengaruh
Oleh karena itu penambahan gum arab Penambahan Konsentrasi Sukrosa
dapat mengurangi endapan pada formula dan Garam NaCl Terhadap
isotonik. Sementara, gula pasir memiliki Karakteristik Organoleptik
kemampuan untuk mengikat air serta Minuman Isotonik Tomat (Solanum
mendukung kerja dari gum arab sehingga lycopersicum Mill). Skripsi.
minuman isotonik memiliki Fakultas Teknik Program Studi

59
Media Gizi Pangan, Vol. 28, Edisi 1, 2021 Isotonik, Gum Arab, Hedonik

Teknologi Pangan Universitas Berbeda. Jurnal Ilmu Produksi dan


Pasundan Bandung. hlm. 111. Teknologi Hasil Peternakan, 4(2).
Dewi, putu R. V. (2017). Keseimbangan hlm. 289.
Cairan dan Elektrolit. Bali: Pakan, J. (2019). Formula Sport Drink
Fakultas Kedokteran Universitas Berbasis Ubi Jalar Ungu (Ipomoea
Udayana. batatas L. Poiret) dan Jeruk Manis
Herawati, H. (2018). Potensi Hidrokoloid (Citrus sinensis) pada Atlet Sepak
Sebagai Bahan Tambahan Pada Bola. Skripsi. Jurusan Gizi
Produk Pangan Dan Nonpangan Poltekkes Kemenkes Makassar.
Bermutu. Jurnal Penelitian dan Pudjirahaju, A. (2017). Pengawasan Mutu
Pengembangan Pertanian, 37(1). Pangan. Kementerian Kesehatan
hlm. 17, 22. Republik Indonesia, hlm. 48.
Jarnsuwan, S. and Thongngam, M. (2012). Rauf, R. (2015). Kimia Pangan.
Effects of Hydrocolloids on Yogyakarta: C.V Andi Offset, hlm.
Microstructure and Textural 181–182.
Characteristic of Instant Noodles. Salimah, D. M., Lindriati, T. and Purnomo,
Asian Journal of Food and Agro- B. H. (2015). Sifat Fisik dan Kimia
Industry, 5(06). hlm. 488. Puree Jambu Biji Merah (Psidium
Khrisna, I. N. E. A. (2017). Keseimbangan guajava L.) dengan Penambahan
Cairan dan Elektrolit. Bali: Gum Arab dan Gum Xanthan.
Fakultas Kedokteran Universitas Jurnal Agroteknologi, 09(02), hlm.
Udayana. 152.
Komarudin, D. (2018) Pengaruh Saragih, C., Herawati, N. and Efendi, R.
Penambahan Penstabil Gom Guar (2017). Pembuatan Sirup Ubi Jalar
terhadap Mutu Minuman Sari Ungu (Ipomea batatas L.) dengan
Kacang Hijau. Skripsi. Program Penambahan Sari Lemon (Citrus
Studi Teknologi Pangan Fakultas limon L.). JOM FAPERTA UR,
Teknologi Pangan dan Kesehatan 4(1).
Universitas Sahid. hlm. 65. Setyaningsih et al. (2010). Analisis Sensori
Koswara, S. (2009). Minuman Isotonik. untuk Industri Pangan dan Argo.
Semarang: Universitas Bogor: IPB Press.
Muhammadiyah Semarang. Winarno, F. . (2004). Kimia Pangan dan
Ebookpangan.com, hlm. 2. Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Negara, J. K. dkk. (2016). Aspek Utama.
mikrobiologis, serta Sensori (Rasa, Yumna, R. A. (2019). Edukasi Konsumsi
Warna,Tekstur, Aroma) Pada Dua Minuman Isotonik pada Remaja.
Bentuk Penyajian Keju yang Universitas Sebelas Maret.

60

You might also like