Professional Documents
Culture Documents
Makalah Sejarah Epidemiologi
Makalah Sejarah Epidemiologi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................2
A. Definisi Epidemiologi............................................................................................2
B. Sejarah Epidemiologi.............................................................................................2
BAB III PENUTUP........................................................................................................10
A. Kesimpulan..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................12
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana Sejarah perkembangan epidemiologi.
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Epidemiologi
B. Sejarah Epidemiologi
2
satu atau dua tanaman, sehingga makanan mereka sering kali kekurangan
protein, mineral, dan vitamin. Orang-orang mulai hidup dalam kelompok
yang lebih besar dan tinggal di tempat yang sama, sehingga lebih banyak
peluang untuk penularan penyakit (Irwan, 2017).
3
karena kontak dengan jazad hidup, dan berhubungan dengan lingkungan
eksternal maupun internal seseorang (Murti, 2007).
Kontribusi Hippocrates untuk epidemiologi tidak hanya berupa
pemikiran tentang kausa penyakit tetapi juga riwayat alamiah sejumlah
penyakit. Dia mendeskripsikan perjalanan hepatitis akut pada bukunya
‗About Diseases‘: ―ikterus akut dengan cepat menyebar…urine
menunjukkan warna agak kemerahan…panas tinggi, rasa tidak nyaman.
Pasien meninggal dalam waktu 4 hingga 10 hari.
4
3. Era Galen (129-199 M)
Galen adalah seorang ahli bedah tantara Rumawi yang sering
dianggap sebagai The Father of Experimental Physiology. Dia
mengembangkan teori Hippocrates dan mengembangkan konsep 2 elemen
tambahan dimana status kesehatan berkaitan dengan kepribadian/
temperament (personality type) dan lingkungan kerja dan gaya
hidup/Procatartic (Lifestyle factors). Menurut Galen, penyakit terjadi oleh
karena interaksi 3 kumpulan faktor tubuh, sikap hidup dan atmosfer.
Dapat dikatakan pada masa Galen ini telah ada pemikiran bahwa penyakit
terjadi karena dipengaruhi oleh lingkungan dan sikap hidup (Murti, 2007).
5
Penyelidikan epidemiologi lapangan pada kasus kolera oleh Jhon
Snow sehingga Snow disebut sebagai Bapak Epidemiologi Lapangan.
Pada masa itu Jhon Snow (1813-1858), melakukan observasi mengenai
Riwayat alamiah penyakit kolera, dan bagaimana model
transmisi/penularannya. Snow mengamati bahwa:
a. Kolera ditularkan dari manusia ke manusia
b. Penyebabnya adalah sel hidup yang tidak terlihat tapi dapat
memperbanyak diri secara cepat
c. Transmisi melalui pencernaan dan/atau air
d. Sumber penularan berasal dari faeces yang infeksius.
6
e. Penyelidikan penyakit cacar dan penemuan vaksin cacar oleh Edward
Jenner (1796 M).
f. Penyelidikan penyakit rabies serta penemuan metode pasteurisasi dan
vaksinasi rabies oleh Louis Pasteur (1827 M). Pasteur menemukan
mikroorganisme pada proses fermentasi. Disamping itu
mikroorganisme pada tersebut terdapat pula pada udara atmosfer.
Pada masa itu Pateur dapat mengisolasi kuman/bakteri anthrax
kemudian dibuat kultur dan dilemahkan, kemudian disuntikan pada
ternak, terjadi kekebalan pada tersebut sehingga timbullah konsep
imunisasi/vaksinasi. Pasteur juga menemukan “virus”, istilah yang
dipakai untuk mikroorganisme yang bersifat pathogen tapi tidak
dapat dikultur/ditanam (Gitleman & Kleberger, 2014).
g. Penemuan mikroorganisme Mycobacterium tuberculosis oleh Robert
Koch (1882) dan formulasi “Postulat Koch” juga oleh Robert Kohc
(1890) berdasarkan konsep penyebab dan akibat Tunggal yang
spesifik (single causation). Kohc merupakan orang pertama yang
dapat mengisolasi agen penyebab penyakit. TBC dan kolera di Asia
(Mukrimaa et al., 2016).
7
Pada pertengahan abad ke 20, morbiditas dan mortalitas penyakit
infeksi mengalami penurunan signifikan di negara-negara Barat,
khususnya di Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Upaya kesehatan
masyarakat yang dilakukan sebelum Perang Dunia ke II telah berhasil
mengendalikan kejadian penyakit infeksi. Epidemi penyakit infeksi serius
seperti kolera, tifus, dan tuberkulosis menurun sejak abad ke 19 karena
diciptakannya metode penyaringan air minum, sistem pembuangan
limbah, dan gerakan kesehatan masyarakat untuk kebersihan. Penemuan
vaksin untuk difteri dan demam tifoid pada akhir abad ke 19, vaksin
untuk tetanus di sekitar Perang Dunia ke I, penemuan obat sulfa dan
penisilin pada Perang Dunia ke II, telah memberikan kontribusi besar
terhadap penurunan angka kematian. Demikian pula standar hidup dan
nutrisi yang lebih baik telah menurunkan kejadian penyakit infeksi selama
separoh pertama abad ke 20.
Penyebab terjadinya transisi epidemiologi antara lain:
a. Teknologi kedokteran
b. Perubahan standar hidup
c. Angka kelahiran
d. Peningkatan gizi
e. Control vector dan sanitasi
f. Perubahan gaya hidup
8
d. Studi kasus control merokok dan kanker paru (oleh Doll dan Hill,
1950) R.Dool dan A.B. Hill adalah dua nama yang berkaitan dengan
cerita berhubungan merokok dan kanker paru. Keduanya adalah
peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan bukti
adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah
pelopor penelitian di bidang epidemiologi klinik (eka dian hikmayani
jufri, 2021).
e. Studi kohort faktor risiko penyakit kardiovaskuler Framingham di
Framingham, Massachusetts, USA (oleh Dawber dkk, 1955)
f. Studi uji lapangan (field/community trial) vaksin poliomyelitis pada
anak sekolah (Frances, 1950)
g. Studi jantung Bogalusa (Freedman dkk, 1985)
h. Studi uji pencegahan penyakit jantung Standford (Farquhar dkk,
1985).
9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Secara sederhana sejarah perkembangan epidemiologi dapat
dibedakan atas empat tahap, yakni:
1. Tahap Pengamatan
Cara awal untuk mengetahui frekuensi dan penyebaran suatu
masalah kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhi ini
dilakukan dengan pengamatan (observasi). Hasil pengamatan
hipocrates berhasil menyimpulkan adanya hubungan antara timbul
atau tidaknya penyakit dengan lingkungan tetapi Hipocrates tidak
berhasil membuktikan pendapatnya karena pengetahuan untuk itu
belum berkembang. Dari yang dikemukakan oleh Bapak ilmu
kedokteran dipandang merupakan landasan perkembangan
epidemiologi. Tahap perkembangan epidemiologi ini dikenal dengan
nama tahap penyakit dan lingkungan.
2. Tahap Perhitungan
Tahap perkembangan selanjutnya dari epidemiologi disebut
dengan tahap perhitungan. Pada tahap ini upaya untuk mengukur
frekuensi dan penyebaran suatu masalah kesehatan dilakukan dengan
bantuan ilmu hitung. Jonh Graunt, menyimpulkan bahwa frekuensi
dan penyebaran angka kematian ternyata lebih tinggi pada bayi serta
berbeda antara penduduk pria dan penduduk Wanita.
3. Tahap Pengkajian
Teknik pengkajian pertama kali diperkenalkan oleh William Farr
pada tahun 1839 yang melakukan pengkajian terhadap data yang ada
dan dari pengkajian ini berhasil dibuktikan adanya hubungan statistik
antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat,
adanya hubungan antara angka kematian dengan status perkawinan
serta adanya hubungan antara tingkat social ekonomi dengan tingkat
kematian penduduk. Dengan cara kerja yang sama John Snow pada
10
tahun 1849 berhasil membuktikan adanya hubungan antara timbulnya
penyakit kolera dengan sumber air minum penduduk. Tekhnik yang
dilakukan oleh William Farr dan John Snow ini hanya melakukan
pengkajian data yang telah ada, dalam arti yang terjadi secara alamiah,
bukan dari hasil percobaan, sehingga dikenal dengan tahap
eksperimen alamiah.
4. Tahap Uji coba
Cara kerja ini telah lama dikenal dikalangan kedokteran. Pada
tahun 1774 Lind melakukan pengobatan kekurangan vitamin C
dengan pemberian jeruk. Jenner pada tahun 1796 juga melakukan uji
coba klinis terhadap vaksin cacar terhadap manusia.
11
DAFTAR PUSTAKA
eka dian hikmayani jufri. (2021). Ruang Lingkup Dan Perencanaan Bisnis.
March, 1–5.
Mukrimaa, S. S., Nurdyansyah, Fahyuni, E. F., YULIA CITRA, A., Schulz, N. D.,
Taniredja, T., Faridli, E. M., & Harmianto, S. (2016). Prinsip Dasar
Epidemiologi. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(August),
128.