Esra Yuliana Manalu - BAB 1

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pencemaran tanah yang disebabkan oleh kegiatan manusia dalam beberapa
dekade terakhir telah menjadi persoalan yang serius bagi lingkungan dan juga
bagi kesehatan. Pencemaran tanah bisa disebabkan dari aktivitas dari manusia
yang menyebabkan keberadaan unsur logam pada tanah seperti penggunaan bahan
agrokimia (pupuk, pestisida dan fungisida), polusi (asap kendaraan bermotor),
penggunaan bahan bakar minyak, pupuk organik, buangan limbah rumah tangga,
industri dan pertambangan yang apabila tidak dikelola dengan baik serta
bertanggung jawab akan memberikan pengaruh negatif pada lingkungan seperti
terjadinya kontaminasi logam-logam pada tanah dan tumbuh - tumbuhan
(Alloway dan Ayres, 1997).
Ketika suatu zat berbahaya atau beracun telah mencemari permukaan tanah,
maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan dapat berakhir pada tanah dan
akhirnya dapat terangkut pada jaringan tanaman yang sebagian dikonsumsi oleh
manusia ataupun hewan. Pesatnya pembangunan dan penggunaan berbagai bahan
baku logam bisa berdampak negatif, yaitu munculnya kasus pencemaran yang
melebihi batas sehingga mengakibatkan kerugian dan meresahkan masyarakat
yang tinggal disekitar daerah perindustrian maupun masyarakat pengguna produk
industri tersebut. Hal itu terjadi karena sangat besarnya resiko terpapar logam
berat maupun logam transisi yang bersifat toksik dalam dosis atau konsentrasi
tertentu. Zat beracun tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air, tanah dan udara diatasnya. (Widowati et
al., 2008).
Undang undang Nomor 32 Tahun 2009 menegaskan pencemaran lingkungan
hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu lingkungan hidupn yang telah ditetapkan. Pencemaran
tanah merupakan keadaan dimana adanya berbagai bahan substansi kimia yang
masuk kedalam lapisan tanah sehingga mengubah struktur dan lingkungan di
dalam tanah. Dampak pencemaran tanah terhadap lingkungan bisa
mengakibatkan kerusakan ekosistem. Beberapa dampak lingkungan yang
2

disebabkan oleh pencemaran tanah adalah hilangnya keanekaragaman biologi,


menurunkan kesuburan tanah, hilangnya biota tanah yang bisa mengakibatkan
tanah menjadi tidak subur seperti sedia kala, perubahan struktur tanah bila ada
polutan yang mematikan komponen penting pada tanah dan paparan polutan
berbahaya yang bisa mematikan sejumlah jenis tanaman dan hewan dan sebagai
akibatnya terjadi kelangkaan spesies.
Logam berat merupakan logam yang memiliki unsur logam yang berat
molekulnya tinggi. Dalam kadar yang rendah, logam berat umumnya telah
beracun bagi tanaman serta hewan dan juga manusia. Ada beberapa jenis logam
berat yang menimbulkan pencemaran pada lingkungan yaitu Mercuri (Hg),
Khrom (Cr), Kadmium (Cd), Timbal (Pb) serta Arsen (Ar) yang lebih dikenal
dengan nama plumbum atau timah ( Asmadi dan Suharno,2012). Logam berat
sangat sulit terdegradasi di alam dan sangat mudah berikatan dengan molekul lain
yang bisa menghambat atau merusak fungsi suatu enzim atau logam esensial
lainnya. Peningkatan konsentrasi logam berat di lingkungan dapat menimbulkan
efek yang cukup serius terhadap seluruh bentuk kehidupan. Bagi manusia gejala
toksisitas logam berat dapat berupa kerusakan jantung, hati, kanker, kelainan dan
kerusakan sistem syaraf. Bagi tanaman keracunan logam dapat menyebabkan
memendeknya akar, gugurnya daun, klorosis dan kekurangan nutrisi ( Munir,
2006).
Salah satu logam berat yang dapat mencemari tanah yang dibahas dalam
penelitian ini adalah Pb atau timbal. Timbal merupakan logam yang sangat rendah
daya larutnya, bersifat pasif , dan mempunyai daya translokasi yang rendah mulai
dari akar sampai organ tumbuhan lainnya (Darmono, 1995). Limbah logam berat
Pb tersebut akan masuk kedalam tanah, sehingga cemaran yang dihasilkan dari
berbagai aktivitas manusia dapat meningkatkan kandungan Pb pada tanah. Logam
berat timbal merupakan salah satu logam berat yang berbahaya bagi kesehatan
manusia dan organisme lainnya. Logam berat dalam tanah dapat terakumulasi
dalam tanaman dan hal ini dapat mengganggu kesehatan manusia jika dikonsumsi
(Hardiani, 2009). Logam Timbal (Pb) merupakan jenis logam dengan sifat mudah
dimurnikan dari pertambangan dan pengolahan bijih dengan karakteristik warna
abu-abu kebiruan yang mengkilat (Murthy et al., 2014).
3

Logam Pb banyak dideteksi pada tumbuhan air yang secara langsung maupun
tidak langsung rentan terhadap pencemaran pada sebuah perairan. Limbah yang
dihasilkan oleh masyarakat di sekitar sungai seperti limbah rumah tangga juga
industri pabrik dapat menyebabkan masuknya logam Pb ke dalam perairan.
sehingga bisa mengakibatkan pengendapan di dalam sedimen perairan.
Pengendapan tersebut bisa meningkat seiiring dengan berjalannya waktu dan
banyaknya kadar logam berat yang terdapat pada pasokan limbah yang dibuang ke
perairan tersebut. Logam berat kemudian akan terakumulasi oleh air serta
makhluk hidup lainnya, salah satunya yaitu tumbuhan. Tumbuhan mampu
menyerap logam berat dari akar (Irwan dkk., 2008). Alloway (1995) menyatakan
bahwa kelebihan logam berat Pb dalam tanah bukan hanya meracuni tanaman dan
organisme, tetapi dapat berimplikasi pada pencemaran lingkungan.
Menurut Prasasti et al., (2006), timbal (Pb) dapat bersumber dari hasil
pembakaran bahan tambahan Pb pada bahan bakar kendaraan bermotor
menghasilkan emisi Pb anorganik. Selain itu Pb juga dapat berasal dari limbah
domestik, limbah industri, dan limbah pertanian. Limbah domestik berasal dari
daerah pemukiman penduduk; perdagangan/pasar/tempat usaha hotel dan lain lain.
Limbah pertanian yang bisa menghasilkan Pb berasal dari sisa sisa pupuk sintetik
untuk menyuburkan tanah/tanaman, misalnya pupuk urea, pestisida pemberantas
hama tanaman. Limbah industri yang dapat menghasilkan Pb dan dapat
mencemari tanah berasal dari daerah pabrik, manufaktur, industri kecil dan
industri perumahan. Keberadaan Unsur logam Pb pada tanah akibat dari berbagai
aktivitas manusia tersebut menyebabkan terjadinya penimbunan dan peningkatan
Pb pada tanah. Kelebihan Logam berat Pb pada tanah dapat bersifat racun pada
manusia, hewan, tumbuhan dan juga pada lingkungan.
Pada penelitian ini tanaman bunga matahari digunakan sebagai tanaman
fitoremediasi yang dimanfaatkan untuk meremediasi tanah yang tercemar dengan
berbagai variasi dosis logam Pb. Bunga matahari adalah tanaman cepat tumbuh
dengan produksi biomassa yang tinggi sehingga dapat dimanfaatkan buat
fitoremediasi (penyerapan) logam logam beracun di tanah yang terkontaminasi.
Bunga matahari adalah tumbuhan yang bisa dimanfaatkan untuk remediasi logam
timbal (Noviardi dan Damanhuri, 2015). Bunga matahari merupakan
4

hiperakumulator Pb dan diendapkan dalam jaringan daun dan batang (Gratao dkk.,
2005). Tanaman ini merupakan tanaman hias sehingga baik digunakan untuk
membersihkan lahan yang terletak di tepi jalan atau areal perkantoran pada lahan
bekas tambang (Gratao dkk., 2005).
Fitoremediasi dengan tanaman bunga matahari , pencemar tanah berupa
logam berat Pb yang telah terakumulasi dan mengalami penimbunan dalam tanah
akan dimobilisasi, didetoksifikasi atau diakumulasi pada organ tumbuhan
sehingga pencemar tersebut berkurang atau tidak lagi berbahaya bagi lingkungan.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas serapan logam berat Pb
pada bahan vegetatif tanaman bunga matahari dalam meremediasi logam berat Pb
yang berbeda beda dosis, dimana dosis yang diberikan sangat tinggi dan melewati
batas maksimum Pb dalam tanah yang telah ditetapkan, mulai dari dosis Pb350
ppm, dosis Pb800 ppm, dosis Pb1000 ppm dan dosis Pb4300 ppm dalam tanah.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana efektivitas
tanaman bunga matahari sebagai tanaman hiperakumulator dalam meremediasi
tanah tercemar logam berat Pb dengan dosis Pb yang sangat tinggi dan melewati
batas maksimum yang telah ditetapkan dalam tanah.

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan yang dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari bahan vegetatif tanaman
bunga matahari dalam menyerap berbagai variasi dosis logam berat Pb yang
diberikan, mulai dari dosis Pb yang rendah dengan dosis 350 ppm, dosis Pb800
ppm, dosis Pb1000 ppm dan dosis Pb4300 ppm yang merupakan dosis yang sangat
tinggi melewati batas maksimum yang ditetapkan.

1.4 Hipotesis Penelitian


Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah peningkatan dari dosis
Pb menurunkan kemampuan bunga matahari dalam menyerap Pb.
5

1.5 Manfaat Penelitian


Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

Manfaat Khusus:

1) Memberikan pengetahuan tentang bagaimana efektivitas tanaman bunga


matahari dalam menyerap logam berat Pb yang berbahaya dengan dosis
tinggi yang melewati batas maksimum yang telah ditetapkan.
2) Sebagai salah satu cara dalam mengatasi pencemaran logam Pb pada tanah
dapat dilakukan dengan teknik fitoremediasi.

Manfaat Umum:

1) Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam


pengolahan tanah yang tercemar logam berat Pb yang overdosis.
2) Bagi Masyarakat, sebagai sumber informasi bagi masyarakat bahwa
tanaman bunga matahari dapat digunakan untuk meremediasi tanah yang
tercemar logam berat yang berbahaya.

You might also like