LP Nyeri

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


NYERI AKUT

Disusun Oleh
Fiona Dela Ika Sari 2022.29.2078
Nita Trisnawati S 2022.29.2099
Vina Karina Mayasari 2022.29.2123

AKADEMI KEPERAWATAN
KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nyeri merupakan bagian dari pengalaman hidup sehari-hari. Nyeri


mempunyai sifat yang unik, karena di satu sisi nyeri menimbulkan derita bagi
yang bersangkutan, tetapi disisi lain nyeri juga menunjukkan suatu manfaat.
Nyeri bukan hanya merupakan modalitas sensori tetapi juga merupakan suatu
pengalaman. Menurut The International Association for the Study of Pain
(IASP), nyeri didefinisikan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional
yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya tau potensi
rusaknya jaringan atau keadaan yang menggambarkan kerusakan jaringan
tersebut. Berdasarkan definisi tersebut nyeri merupakan suatu gabungan dari
komponen objektif (aspek fisiologi sensorik nyeri) dan komponen subjektif
(aspek emosional dan psikologis).

Nyeri akut merupakan sensibel nyeri yang mempunyai manfaat. Adapun yang
menjadi manfaatnya antara lain: manfaat berupa mekanisme proteksi.
mekanisme defensif, dan membantu menegakkan diagnosis suatu penyakit.
Di lain pihak, nyeri tetaplah merupakan derita belaka bagi siapapun, dan
semestinya ditanggulangi ole karena menimbulkan perubahan biokimia,
metabolisme dan fungsi sistem organ. Bila tidak teratasi dengan baik nyeri
dapat mempengaruhi aspek psikologis dan aspek fisik dari penderita. Aspek
psikologis meliputi kecemasan, takut, perubahan kepribadian dan
perilaku,gangguan tidur dan gangguan kehidupan sosial. Sedangkan dari
aspek fisik, nyeri mempengaruhi peningkatan angka morbiditas dan
mortalitas.

Nyeri sering dilukiskan sebagai suatu yang berbahaya (noksius, protofatik)


atau yang tidak berbahaya (nonnoksius, epikritik) misalnya sentuhan ringan,
kehangatan, tekanan ringan. Nyeri dapat dirasakan/terjadi secara akut, dapat
pula dirasakan secara kronik oleh penderita. Nyeri akut akan disertai
heperaktifitas saraf otonum dan umumnya mereda dan hilang sesuai dengan
laju proses penyembuhan. Pemahaman tentang patofisiologi terjadinya nyeri
sangatlah penting sebagai landasan menanggulangi nyer yang diderita oleh.
Bila pengelolaan nyeri dan penyebab nyeri akut tidak dilaksanakan dengan
baik, nyeri itu dapat berkembang menjadi nyeri kronik. Nyeri sampai saat ini
merupakan masalah dalam dunia kedokteran. Nyeri bukan hanya berkaitan
dengan kerusakan struktural dari sistem saraf dan jaringan saja, tetapi juga
menyangkut kelainan transmiter yang berfungsi dalam proses penghantaran
impuls saraf.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari asuhan keperawatan in adalah sebagai berikut:

1. Apa definisi nyeri

2. Bagaimana anatomi fisiologi nyeri

3. Apa etiologi nyeri

4. Apa klasifikasi nyeri

5. Bagaimana gambaran klinik nyeri

6. Apa pemeriksaan penunjang

7. Bagaimana penatalaksanaan medis dan keperawatan nyeri

8. Bagaimana patofisiologi dan pathway nyeri

9. Fokus pengkajian nyeri

10. Fokus intervensi

C. Tujuan

Adapun tujuan dari asuhan keperawatan in adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui definisi nyeri

2. Untuk mengetahui anatomi fisiologi nyeri

3. Untuk mengetahui etiologi nyeri

4. Untuk mengetahui klasifikasi nyeri

5. Untuk mengetahui gambaran klinis nyeri

6. Untuk mengetahui pemeriksaan penunjang

7. Untuk mengetahui penatalaksanaan medis dan keperawatan nyeri


8. Untuk menegetahui bagaimana patofisiologi dan pathway nyeri

9. Untuk mengetahui fokus pengkajian nyeri

10.Untuk mengetahui fokus intervensi


1.4 Manfaat
Adapun manfaat pada asuhan keperawatan in adalah sebagai berikut:

1. Mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien sesuai dengan


kebutuhan rasa aman dan nyaman (nyeri).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Nyeri akut adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan actual atau fungsional,dengan onset mendadak atau dan
berintensitas ringan hingga berat yang langsung kurang lebih 3
bulan.(SDKI,2017)

Nyeri akut dapat dideskripsikan sebagai nyeri yang terjadi setelah cedera
akut.penyakit atau intervensi bedah,dan memiliki awitan capit,dengan intensitas
yang bervariasi (ringan sampai berat) serta berlangsung singkat (kurang dari enam
bulan) dan menghilang dengan atau tanpa pengobatan setelah keadaan pulih pada
area yang rusak.Nyeri akut biasanya berlangsung singkat.Pasien yang mengalami
nyeri akut biasanya menunjukkan gejala respirasi,denyut jantung dan tekanan
darah meningkat.

B. Anatomi Fisiologi

Salah satu fungsi sistem saraf yang paling penting adalah menyampaikan
informasi tentang ancaman kerusakan tubuh.Saraf yang dapat mendeteksi nyeri
tersebut dinamakan nociception.Nociception termasuk menyampaikan informasi
perifer dari reseptor khusus pada jaringan (nociceptors) kepadastruktur sentral
pada otak.Sistem nyeri mempunyai beberapa kompenen yaitu:

1. Reseptor khusus yang disebut nociceptors,padasistem saraf perifer mendeteksi


dan menyaring intsitas dan tipe stimulus noxious.(orde 1)

2. Saraf aferen primer (saraf A-delta dan C) mentransmisikan stimulus noxoous


ke CNS.

3. Komu dorsalis medulla spinalis adalah tempat dimans terjadi hubungan antara
serat aferen primer dengan neuron kedua dan tempat kompleks hubungan
antara lokal eksitasi dan inhibator interneouron dan traktus desenden inhibitor
dari otak.

4. Traktus asending nosiseptik (antara lain traktus spinothalamikus lateralis dan


ventralis) menyampaikan signal kpadaarea yng lebihtinggi pada thalamus.(orde
2)

5. Traktus thalamo-kortikalis yang menghubungkan thalamus sebagai pusat relay


sensibilitas ke korteks cerebralis pada girus post sentralis.(orde 3)

6. Keterlibatan area yang lebih tinggi pada perasaan nyeri,kompenen afektif


nyeri,ingatan tentang nyeri dan nyeri yang dihubungkan dengan respon motoris
(termasuk withdrawl respon).

7. Sistem inhibator desenden mngubah implush nosisptik yang datang pada level
medulla spinalis (syarifudin,2011)

C. Etiologi Nyeri

1. Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan yaitu


penyebab yang berhubungan dengan fisik dan psikis.Secara fisk
misalnya,penyebab nyeri adalah trauma(baik trauma
mekanik,termis,kimiawi,maupunelektrik)neoplasma,peradangan,gangguan
sirkulasi darah.Secara psikis,penyebab nyeri dapat terjadi karena adanya
trauma psikologis.

2. Nyeri disebabkan oleh faktor psikis berkaitan dengan terganggunya serabut


saraf reseptor nyeri,serabut saraf reseptor nyeri ini terletak dan tersebar pada
lapisan kulit dan pada jaringan.Jaringan tertentu yang terletak lebih
dalam.Sedangkan nyeri yang disebabkan faktor psikologis merupakan nyeri
yang dirasakan bukan karena penyebab organik ,melainkn akibat trauma
psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik.
D. Klasifikasi Nyeri

1. Berdasarkan Waktu Durasi Nyeri

a) Nyeri akut : nyeri yang berlangsung kurang dari 3 bulan,mendadak


akibat trauma atau inflamasi,tanda respon simpatis.

b) Nyeri kronik : nyeri yang berlangsung lebih dari 3 bulan,hilang timbul


atau terus menerus,tanda respon parasimpatis,penderita depresi
sedangkan keluarga lelah.

2. Berdasaekan Etiologi

a) Nyeri nosiseptif : rangsangan hilang timbul dan mediator nyeri,seperti


pada pasca trauma operasi atau luka bakar.

b) Nyeri neuropatik : rangsangan oleh kerusakan saraf atau disfungsi syaraf


seperti diabetes militus,herpes zostar.
E. Gambaran Klinik Nyeri

1. Kondisi Pembedahan

2. Cedera Traumatis

3. Infeksi

4. Sindron Koronen Akut

5. Glaukoma

Gejala dan tanda mayor


Subjektif Objektif
1. Mengeluh nyeri 1. Tampak meringis
2. Bersikap protektif
3. Gelisah
4. Frekuensi nadi meningkat
5. Sulit tidur
Gejala dan tanda minor
Subjektif Objektif
1. Tekanan darah meningkat
2. Pola nafas berubah
3. Nafsu makan berubah
4. Proses berpikir terganggu
5. Menarik diri

F. Pemeriksaan Penunjang
Berdasarkan N,Putu Wardani(2014),pemeriksaan penunjang yang dilakukan
bertujuan untuk mengetahui penyebab dari nyeri.Pemeriksaan yang dilakukan
seperti,

1. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan di


abdomen.

2. Rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnorinal.

3. Pemeriksaan lab sebagai data penunjang pemeriksaan lainnya.

4. CT Scan

5. MRI

6. EKG
G. Penatalaksanaan Medis dan Keperawatan

1. Penatalaksanaan Medis

a) Pemberian analgetik

Analgetik akan lebih efektif diberikan sebelum pasien merasakan nyeri


yang berat dibandingkan setelah mengeluh nyeri.

b) Plasebo

Plasebo merupakan obat yang tidak mengadung komponen obat


analgesik seperti gula,larutan garam (salire normal atau air).
c) Non Opioid (analgesik non norkotik)

Termasuk obat AINS (anti inflamasi non steroid) seperti aspirin dan ibu
profen.

2. Penatalaksanakan Keperawatan

a) Identifikasi karakteristik nyeri,misalnya


pencetus,perada,kualitas,lokasi,intesintas,frekuensi,durasi nyeri.

b) Berikan teknik non farmakologi untuk mengurangi rasa nyeri.

c) Jelaskan strategi meredakan nyeri

d) Kolabrasi pemberian analgesik


H. Patofisiologi dan Pothways
Munculnya nyeri berkaitan dengan reseptor dan adanya
rangsangan.Reseptor nyeri adalah organ tubuh berfungsi untuk menerima
rangsangan nyeri.Organ tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah
ujung saraf bebas dalam kulit yang berespon hanya terhadap stimulus kuat
secara potensial merusak.Reseptor nyeri di sebut juga nyeri nosiseptor.Secara
anatomis,reseptor nyeri (nosiseptor ada yang bermialin dan ada yang tidak
bermialin dari saraf eferen.
Stimulus penghasil nyeri mengirimkan implush melalui serabut saraf
perifer.Serabut nyeri memasuki medulla spinalis dan menjalani salah satu dari
beberapa rute saraf dan akhirnya sampai di dalam masa berwarna abu abu di
medulla spiralis,sekali stimulus nyeri mencapai korteks serebral,maka otak
mengiterpretasi kualitas nyeri dan memproses informasi tentang pengalaman
dan pengetahuan yang lalu serta asosiasi kebudayaan upaya mempersiapkan
nyeri.Semua kerusakan selelur yang disebabkan oleh stimulus
internal,mekanik,kimiawi atau stimulus listrik yang menyebabkan pelepasan
substansi yang menghasilkan nyeri.
Nosiseptor kutanius berasal dari kulit dan subkutan.Nyeri yang berasal
dari daerah ini biasanya muda untuk dilokalisasi dan didefinisikan.Reseptor
jaringan kulit(kutanius) terbagi dalam dua komponen yaitu serabut A delta
dan serabut C delta.
I. Fokus Pengkajian

1. Paliatif

a) Apa yang menyebabkan rasa nyeri?

b) Apa yang hal yang menyebabkan kondisi membaik/memburuk?

c) Apa yang dilakukan jika rasa nyeri timbul?

d) Apa nyeri ini sampai menganggu tidur?

2. Quality(kualitas)
Menjelaskan rasa sakit nyeri
3. Region
Apa rasa nyeri menyebar atau berfokus pada satu titik.
4. Seviritas

a) Seperti apa sakitnya

b) Nilai skala nyeri 0-10 dengan 0 berarti tidak nyeri dan 10 nyeri sekali.

5. Time

a) Kapan sakit mulai muncul?

b) Apakah munculnya perlahan atau tiba-tiba.

c) Apakah nyeri muncul secara terus menerus atau kadang-kadang.


J. Fokus Intervensi
Dalam hal ini tujuan yang diharapkan pada klien yang nyeri akut yaitu
tidak mengeluh nyeri,tidak meringis,tidak bersikap protektif,tidak gelisah,tidak
mengalami kesulitan tidur,frekuensi nadi membaik,tekanan darah
membaik,melaporkan nyeri terkontrol.Setelah menerapkan tujuan dilanjutkan
dengan perencanaan keperawatan pada pasien dengan nyeri akut antara lain
:pemberian analgesik dan manajamen nyeri.

You might also like