Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

MAKALAH

DASAR-DASAR JURNALISTIK
SEJARAH PERKEMBANGAN JURNALISTIK PADA ERA 90-AN SAMPAI
2000-AN
Dosen pengampu
Dsn.Syamsul Azman M.Sos

Oleh

SAYAN NADILAH HANUN


KHAIRATUN NISA
ASYIFA MAHIRA
LAILAN SA’ADAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH ACEH
2023\2024
KATA PENGANTAR

Segalah puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena
berkat kebaikan-Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik dan
tepat waktu. Tidak lupa, tim penyusun ataukelompok tiga ingin mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Syamsu Azman M.Sos

selaku Dosen mata kulia Dasar-dasar jurnalistik yang sudah membantu kami
dalam proses penggarapannya.
Makalah yang berjudul ‘Sejarah Perkembangan Jurnalistik pada Era 90-an
sampai 2000-an’ disusun oleh kami selaku kelompok dua untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Dasar –dasar jurnalistik. Lewat proses panjang, kami pun yang
beranggotakan empat orang sedikitnya bisa mengetahui proses perkembangan
jurnalistik pada era 90-an sampai 2000-an
Semoga hal-hal yang sudah kami dapatkan bisa Kami pun mengetahui jika
makalah yang sudah digarap masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak
kekurangan sehingga kami sangat berharap saran dan kritiknya kepada kami agar di
kemudian hari kami bisa membuat satu makalah yang lebih berkualitas.
Terakhir, semoga makalah berikut bisa mempunyai dampak dan manfaat bagi
alam dan lingkungan di sekitar kita.diwujudkan dan berdampak banyak bagi
lingkungan rumah dan kampus.

Banda Aceh 14 Januari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Masalah............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 3
2.1 Pengertian jurnalistik................................................................................... 3
2.2 perkembangan jurnalistik pada era 90-an sampai 2000-an........................... 4
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 6
3.1 Kesimpulan................................................................................................... 6
3.2 Saran.............................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Komunikasi massa menjadi sebuah kekuatan sosial yang mampu membentuk opini publik
dan mendorong gerakan sosial. Secara sederhana, komunikasi diartikan sebagai sebuah proses
penyampaian pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media massa,
merupakan komunikasi yang ditujukan kepada massa (khalayak) yang tidak teridentifikasi
jumlahnya namun terjadi secara serentak dan bersifat banyak.1

Keberadaan media massa dewasa ini dipengaruhi oleh perkembangan arus teknologi
informasi dan komunikasi. Seperti yang diungkapkan oleh ‘Mc Luhan’ bahwa kehadiran media
massa menjadikan dunia seperti halnya sebuah desa (global village). Dunia digambarkan
sebagai sebuah wilayah yang seluas desa di mana informasi yang ada cepat berkembang dan
diterima oleh khalayak dalam waktu hampir bersamaan. Media massa menjadi sebuah kekuatan
besar di mana bisa menyebarkan informasi yang ada di salah satu belahan dunia ke seluruh
dunia dalam waktu yang hampir bersamaan.

Berbicara mengenai sejarah jurnalistik Indonesia, semua itu tidak bisa lepas dari pengaruh
sejarah jurnalistik yang ada di berbagai negara, khususnya negara-negara yang ada di kawasan
Eropa. Pengaruh-pengaruh tersebut menyebar tentu saja melalui beberapa cara. Salah satunya
yang memungkinkan masuknya istilah jurnalistik ke Indonesia adalah melalui penjajahan yang
dilakukan oleh negaranegara yang ada di Eropa seperti Belanda.

Sejarah jurnalistik di Indonesia sendiri sudah diperoleh saat Indonesia masih belum
merdeka. Sejarah perkembangan Jurnalistik di Indonesia menjadi tonggak berkembangnya dunia
pers Indonesia hingga sekarang ini masih terus mendunia. Perkembangan jurnalistik di
Indonesia mulai tumbuh pesart sejak Indonesia meraih kemerdekaan. Sejarah perkembangan
jurnalistik di Indonesia digolongkan menjadi beberapa fase. Fase pertama adalah jurnalistik atau
pers sebagai alat perjuangan. Pada masa kemerdekaan (1945- 1950), pers menjadi alat
perjuangan pemberi informasi. Selain itu, pers pun menjadi alat provokasi untuk mengajak
rakyat agar berjuang bersama-sama melawan penjajahan.

Fase kedua sejarah perkembangan jurnalistik di Indonesia terjadi pada era 1950-1960.Pada
era ini, pergolakan politik di Indonesia mulai terjadi. Pada masa ini, pers indonesia mulai
terjebak menjadi media politik. Pers, khususnya surat kabar menjadi media propaganda partai
politik. Hal ini menjadi periode dramatis untuk sejarah perkembangan jurnalistik di Indonesia
karena pers menjadi alat untuk menjatuhkan citra partai politik lain. Fase ketiga dari sejarah
perkembangan jurnalistik di Indonesia merupakan fase pembredelan pers pada masa Orde Baru.

1
De Vito (Nurudin, 2006)

4
Penelitian ini nantinya akan membahas mengenai bagaimana perkembangan jurnalistik pada
era 90-an sampai 2000-an.

1.2 Rumusan Masalah

1.apa yang dimaksud dengan jurnalistik?


2.bagaimana perkembangan jurnalistik pada era 90-an sampai 2000-an?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah agar memberi pengetahuan kepada mahasiswa
terkait perkembangan jurnalistik pada era 90-an sampai 2000-an serta memjadikan bahan
refrensi bagi mahasiswa lainnya.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jurnalistik

Secara keilmuan, jurnalistik berada di bawah naungan ilmu induk komunikasi. Hal ini
wajar, sebab prinsip-prinsip jurnalistik banyak yang secara langsung diturunkan dari definisi
komunikasi, yakni proses penyampaian informasi, ide, emosi, keterampilan, dan lain-lain melalui
penggunaan simbol, angka, grafik, dan lain-lain Salah satu bagian dari komunikasi yang
diturunkan ke jurnalistik adalah proses penyampaian informasi; sebagaimana tujuan dari
jurnalistik, yaitu menyampaikan informasi ke khayalak.2

Secara etimologis, jurnalistik berasal dari kata journ. Dalam bahasa Perancis, journ
berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang
berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari. Jurnalistik bukanlah pers, bukan pula
massa. Jurnalistik adalah kegiatan yang memungkinkan pers atau media massa bekerja dan
diakui eksistensinya dengan baik3 .Sedangakan dalam kamus jurnalistik diartikan sebagai
kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar, majalah, atau berkala
lainnya.4

Menurut Dja’far H. Assegaff, jurnalistik merupakan kegiatan untuk menyampaikan pesan


atau berita kepada khalayak ramai (massa), melalui saluran media, entah media media cetak
maupun elektronik. Sementara, menurut Mursito B.M., jurnalistik adalah kegiatan mencari,
mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menyiarkan informasi.

Menurut Ensiklopedi Indonesia, jurnalistik adalah bidang profesi yang mengusahakan


penyajian informasi tentang kejadian dan atau kehidupan sehari-hari (pada hakikatnya dalam
bentuk penerangan, penafsiran, dan pengkajian) secara berkala, dengan menggunakan sarana-
sarana penerbitan yang ada.5

Jadi dapat pemakalah simpulkan bahwa, jurnalistik adalah kegiatan menyiapkan,


mencari, mengumpulkan, mengolah, menyajikan, dan menyebarkan berita melalui media berkala
kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya.

2
Arifin, 2010:25.
3
Haris Sumadiria, 2008
4
Assegaff, 1983:9
5
Suhandang, 2004:22

6
2.2 perkembangan jurnalistik pada era 90-an sampai 2000-an

Pada masa antara tahun 1880—1900, terdapat beberapa kemajuan dalam publikasi
jurnalistik. Yang paling menonjol adalah mulai digunakannya mesin cetak cepat sehingga
deadline penulisan berita bisa ditunda hingga malam hari dan mulai munculnya foto di surat
kabar. Sebagai catatan penting pada 1893, pertama kalinya surat-surat kabar di Amerika Serikat
menggunakan tinta warna untuk komik dan beberapa bagian pada koran edisi Minggu. Pada
1899, mulai digunakan teknologi merekam ke dalam pita, walaupun belum banyak digunakan
oleh kalangan jurnalis saat itu.

Pada masa antara tahun 1880—1900, terdapat beberapa kemajuan dalam publikasi
jurnalistik. Yang paling menonjol adalah mulai digunakannya mesin cetak cepat sehingga
deadline penulisan berita bisa ditunda hingga malam hari dan mulai munculnya foto di surat
kabar. Sebagai catatan penting pada 1893, pertama kalinya surat-surat kabar di Amerika Serikat
menggunakan tinta warna untuk komik dan beberapa bagian pada koran edisi Minggu. Pada
1899, mulai digunakan teknologi merekam ke dalam pita, walaupun belum banyak digunakan
oleh kalangan jurnalis saat itu.

Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat pada era 1970-1980 juga ikut
mengubah cara dan proses produksi berita. Selain deadline bisa diundur sepanjang mungkin,
proses cetak, kopi cetak juga bisa dilakukan secara massif. Perwajahan hingga iklan dan
marketing mengalami perubahan sangat besar dengan penggunaan komputer di industri media
massa.

Memasuki era 1990-an, penggunaan teknologi komputer tidak terbatas di ruang redaksi
saja. Semakin canggihnya teknologi komputer notebook yang sudah dilengkapi modem dan
teknologi wireless, serta akses pengiriman berita teks, foto, dan video melalui internet atau via
satelit, telah memudahkan jurnalis yang meliput di medan paling sulit sekalipun. Selain itu, pada
era ini juga muncul media jurnalistik multimedia. Perusahaan-perusahaan media raksasa sudah
merambah berbagai segmen pasar dan pembaca berita. Tidak hanya bisnis media cetak, radio,
dan televisi yang mereka jalankan, tetapi juga dunia internet, dengan space iklan yang tak kalah
luasnya.

Setiap pengusaha media dan kantor berita juga dituntut untuk memiliki media internet
agar tidak kalah bersaing dan demi menyebarluaskan beritanya ke berbagai kalangan. Setiap
media cetak atau elektronik ternama pasti memiliki situs berita di internet yang updating datanya
bisa dalam hitungan menit. Ada juga yang masih menyajikan edisi internetnya sama persis
dengan edisi cetak. Sedangkan pada tahun 2000-an, muncul situs-situs pribadi yang juga memuat
laporan jurnalistik pemiliknya. Istilah untuk situs pribadi ini adalah weblog dan sering disingkat
menjadi blog saja.

7
Memang tidak semua blog berisikan laporan jurnalistik tetapi banyak yang memang
berisi laporan jurnalistik bermutu. Senior editor Online Journalism Review, J.D. Lasica, pernah
menulis bahwa blog merupakan salah satu bentuk jurnalistik dan bisa dijadikan sumber untuk
berita.6

Sekitar tahun 2008, media sosial melanda dunia hingga memengaruhi wajah jurnalistik.
Berita-berita yang dimuat di media massa kadang-kadang hasil berita yang diunggah pemilik
akun media sosial. Media sosial ini ibarat pisau bermata dua bagi jurnalistik. Satu matanya dapat
memudahkan pekerjaan jurnalis dalam mencari berita, namun di satu sisi, berita dari media sosial
susah dipertanggungjawabkan secara sumber dan keakurasian informasinya.

Tantangan yang semakin berat dihadapi jurnalistik semakin besar saat flatform media
sosial telah menyediakan fitur siaran langsung pada aplikasinya. Kondisi ini membuat banyak
menyampaikan informasi lewat media sosialnya. Bahkan, banyak kalangan artis yang membuat
acara tersendiri di media sosialnya tanpa harus terikat dengan stasiun televisi. Tentu hal ini
semakin memengaruhi jumlah penonton televisi sebagai media mainstream karena dapat menarik
penontonnya untuk berpindah media.

Dapat penulis simpulkan bahwa pada era 90-an sampai 2000-an perkembangan jurnalistik
sangat pesat dan modern karna pada masa itu perkembangan tegnologi informasi sudah
mendunia dan menjadi salahsatu saran untuk perkembangan jurnalistik,namun selain itu
perkembangan tegnologi juga menyebabkan beredarnya flatform-flatfrom media social yang
menyebarkan berita yang susah untuk dipertanggungjawabkan.

BAB III
6
Romli, 2011

8
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dalam makalah, dapat disimpulkan bahwa Pada


dasarnya seiring berjalan nya waktu perkembangan tegnologi membawa dampak yang positif,
Kita dapat melihat dan memerhatikan perkembangan teknologi sampai saat ini, hampir semua
media melebarkan sayapnya dengan penguatan informasi. Sehingga membuat perubahan pada
bidang jurnalistik,jurnalistik tidak hanya sebatas melalui media cetak seperti suratkabar,
majalah, dsb. namun meluas menjadi media elektronik seperti radio atau
televisi.Berdasarkan media yang digunakan meliputi jurnalistik cetak (print
journalism), elektronik (electronic journalism). Akhir-akhir ini juga telah berkembang
jurnalistik secara tersambung(online journalism).

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini banyak sekali kesalah dan jauh dari kata
sempurna,tentunya kami akan terus memperbaiki makalah mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggngjawabkan nantinya.Oleh karna itu kami sangat mengharapkan kritikan dan saran
tentang pembahsan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

9
A Devito, nurudin, Komunikasi Antarmanusia. Tangerang Selatan. Karisma Publishing Group2006

Arifin, A. (2010). Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. Cetakan ke-9. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada..

Sumadiria, AS Haris. (2008). Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis
Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Assegaff, Dja’far. 1983. Jurnalistik Masa Kini (Pengantar Praktek Kewartawanan). Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Suhandang, Kustadi. 2004. Pengantar Jurnalisitik. Bandung: Penerbit Nuansa.

Romli, A. S. M. (2011). “Sejarah Jurnalistik”. http: //www.romeltea.com (diakses 24-09-2011).

10

You might also like