Pendidikan 22

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)

ISSN : 2549-0567 (Online)

LITERATUR REVIEW: FAKTOR KEHAMILAN REMAJA

Asolescent Pregnancy Factors

Desy Nurrista Ningrum*, Gumiarti, Afnani Toyibah


Poltekkes Kemenkes Malang, Indonesia

*) desynurrista@gmail.com

ABSTRACT

Teenage pregnancy in high, middle, or low-income countries is one of the global problems that is still happening. Every
year, in developing regions an estimated 21 million girls aged 15-19 years experience pregnancy. As many as 46.9% of
1,000 adolescent girls in Indonesia aged 15-19 years have given birth. This figure is slightly higher than the world average
of 42% and has not changed significantly since the mid-1990s (UNICEF, 2020 and The World Bank, 2018). Teenage
pregnancy has an impact of complications to death for adolescent mothers and babies who are at risk of being born
prematurely to stunting. This study aims to examine the factors that influence the incidence of teenage pregnancyThe
research design used is the Traditional Literature Review. Using secondary data from 3 databases, PubMed,
ScienceDirect, and Google Scholar from 2016-2021 using the keywords “kehamilan remaja”, “factor adolescent
pregnancy”, then selected according to the inclusion and exclusion criteria by formulating PEOS. This study found 5
national articles and 10 international articles that matched the inclusion criteria. Some factors that influence the incidence
of teenage pregnancy, there is a level of education or knowledge, economic status, parental influence, peer influence,
marital status, and contraceptive use.

Keywords : Adolescent, Factors Influence, Pregnancy

ABSTRAK

Kehamilan remaja di negara berpenghasilan tinggi, menengah, ataupun rendah merupakan salah satu masalah global
yang masih terjadi. Setiap tahun, di wilayah berkembang diperkirakan 21 juta anak perempuan usia 15-19 tahun
mengalami kehamilan. Sebanyak 46,9% dari 1.000 remaja perempuan di Indonesia berusia 15-19 tahun pernah
melahirkan. Angka ini sedikit lebih tinggi diabndingkan rata-rata dunia sebesar 42% dan belum berubah signifikan sejak
pertengahan 1990-an (UNICEF, 2020 dan The World Bank, 2018). Kehamilan remaja memiliki dampak komplikasi hingga
kematian pada ibu remaja dan bayi yang beresiko lahir prematur hingga terjadinya stunting. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian kehamilan remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah
Traditional Literature Review. Menggunakan data sekunder dari 3 database yaitu PubMed, ScienceDirect, and Google
Scholar dari tahun 2016-2021 dengan menggunakan kata kunci, “faktor kehamilan remaja”, “adolescent pregnancy risk
factors”, kemudian diseleksi sesuai kriteria inklusi dan ekslusi dengan merumuskan PEOS. Hasil penelusuran artikel
diperoleh 5 artikel nasional dan 10 artikel internasional yang sesuai dengan kriteria inklusi. Terdapat faktor yang
mempengaruhi kejadian kehamilan remaja yaitu, tingkat pendidikan atau pengetahuan, status ekonomi, pengaruh orang
tua, status pernikahan, pengaruh teman sebaya, dan penggunaan kontrasepsi.

Kata Kunci: Faktor yang Mempengaruhi, Kehamilan, Remaja

PENDAHULUAN fisik dan seksual yang signifikan,


Masa remaja digambarkan sebagai menimbulkan ketertarikan seksual terhadap
masa dalam kehidupan seseorang yang lawan jenis yang cukup besar dan dorongan
bukan lagi anak-anak, tetapi belum menjadi seksual juga berkembang. Hal ini bisa
dewasa. World Health Organization (WHO) berdampak pada perilaku kesehatan
mendefinisikan remaja sebagai individu remaja, salah satunya terhadap perilaku
dalam kelompok usia 10-19 tahun (WHO, menyimpang yang dapat menyebabkan
2018). Pada periode ini berbagai perubahan terjadinya kehamilan remaja.
terjadi baik perubahan hormonal, fisik, Kehamilan remaja tidak terlepas
psikologis maupun sosial. Masa remaja dari terjadinya perkawinan di usia remaja.
merupakan masa penting untuk kesehatan Sekitar 2,52 persen pemuda di Indonesia
reproduksi karena merupakan periode melakukan perkawinan dibawah umur 16
pembentukan perilaku dimana remaja mulai tahun. Dari 100 pemuda perempuan, sekitar
mencoba sesuatu yang baru ataupun 6 diantaranya pernah melahirkan ketika
menantang, termasuk dalam kaitannya umurnya belum mencapai 20 tahun. Jika
dengan perilaku kesehatan (Puslitbang dilihat lagi berdasarkan kelompok umurnya,
Kemenkes RI, 2015). Terjadinya perubahan pemuda perempuan yang pernah

Vol. XVI No. 2, Desember 2021


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v16i2.2447 362
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

melahirkan anak lahir hidup pada kelompok Selain memberikan dampak pada
umur 20-30 tahun 10 kali lebih besar ibu, kehamilan remaja juga berdampak pada
daripada pemuda perempuan kelompok bayinya. Berat badan lahir rendah (BBLR),
umur 16-19 tahun (58,35 persen berbanding persalinan prematur, komplikasi intrapartum
5,70 persen). Meskipun demikian, 5,70 (asfiksia atau kurang bernapas saat lahir),
persen pemuda pada kelompok umur 16-19 infeksi, cacat lahir, yang dapat
tahun ini harus menjadi perhatian. Karena menyebabkan kematian neonatal,
salah satu isu kesehatan yang menjadi merupakan risiko terhadap bayi yang lahir
perhatian dunia saat ini adalah terjadinya dari ibu di bawah usia 20 tahun (BKKBN et
kehamilan dan persalinan pada perempuan al., 2017) dan (WHO, 2020b). Selain itu,
di usia kurang dari 20 tahun (BPS, 2019). kejadian stunting pada anak merupakan
Setiap tahun, di wilayah salah satu dampak tidak langsung dari
berkembang diperkirakan 21 juta anak terjadinya kehamilan remaja. Hal ini dapat
perempuan usia 15-19 tahun mengalami dikaitan dengan terjadinnya BBLR, dimana
kehamilan, diantaranya terdapat kehamilan lebih banyak dijumpai 4 kali pada balita
yang tidak diinginkan sebesar 10 juta, dan stunting dibandingkan balita yang tidak
sekitar 12 juta di antaranya melahirkan. mengalami stunting (Irwansyah et al., 2016).
Setidaknya 777.000 kelahiran terjadi pada Kehamilan remaja merupakan hasil
remaja perempuan di bawah 15 tahun, dari banyak faktor individu, sosial, tingkat
dengan jumlah kelahiran terbesar terjadi di hukum dan sistem kesehatan. Kehamilan
Asia Timur (95.153) dan Afrika Barat dini bisa terjadi karena kombinasi antara
(70.423) (WHO, 2020a). norma sosial, tradisi, dan kendala ekonomi.
Laporan dari Bank Dunia Anak perempuan di berbagai tempat
memperkirakan bahwa sebanyak 46,9% memilih untuk hamil karena memiliki
dari 1.000 remaja perempuan di Indonesia kesempatan dalam pendidikan dan
berusia 15-19 tahun pernah melahirkan. pekerjaan yang terbatas, serta mereka
Angka ini sedikit lebih tinggi dari rata-rata mendapat tekanan untuk menikah dan
dunia sebesar 42% dan belum berubah melahirkan anak sejak dini. Seringkali dalam
signifikan sejak pertengahan 1990-an. masyarakat seperti itu, pernikahan,
Angka kehamilan remaja di Indonesia ini melahirkan anak dan menjadi seorang ibu
tergolong tinggi dibandingkan angka lebih dihargai serta mungkin yang terbaik
kejadian kehamilan remaja sebanyak 13,5% dari pilihan yang tersedia dan terbatas
di Malaysia dan 12,1% di India pada tahun (WHO, 2020a). Selain itu, remaja yang
2018 (UNICEF, 2020) dan (The World Bank, hamil cenderung berasal dari rumah tangga
2018). berpenghasilan rendah, dan banyak yang
Kehamilan remaja dapat mengalami kekurangan gizi, sehingga
menimbulkan efek pada kesehatan meningkatkan risiko yang terkait dengan
reproduksi dan seksual perempuan. kehamilan dan persalinan (UNFPA, 2017).
Kehamilan remaja mempunyai konsekuensi Pencegahan kehamilan remaja
kesehatan yang besar untuk ibu remaja dapat dilakukan dengan pendekatan yang
serta bayinya. Secara fisik, banyak remaja lebih holistik untuk mendukung hak-hak
perempuan usia 15–19 tahun di seluruh anak perempuan dan memberdayakan
dunia yang belum siap akan kehamilan atau mereka untuk menghindari kehamilan dini.
persalinan, sehingga lebih rentan terhadap Pendekatan seperti itu harus meliputi
komplikasi yang merupakan penyebab penyediaan pendidikan seksualitas yang
kematian. Selain memberikan dampak fisik, komprehensif sesuai dengan usia untuk
kehamilan remaja juga memiliki dampak semua anak muda, investasi dalam
terhadap psikologis maupun sosial. Salah pendidikan anak perempuan terutama
satu konsekuensi sosial bagi remaja hamil sampai tingkat menengah.
terutama yang belum menikah dapat
mencakup stigma, penolakan atau METODE
kekerasan oleh pasangan, orang tua, Jenis studi literatur yang digunakan
tetangga dan teman sebaya, serta terjadinya adalah Traditional Literature Review,
putus sekolah (WHO, 2020a). dengan cara melakukan identifikasi melalui
PubMed, ScienceDirect dan Google
Scholar. Strategi yang digunakan untuk
mencari artikel yaitu menggunakan PEOS
framework. Kriteria Inklusi yaitu, Judul

Vol. XVI No. 2, Desember 2021


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v16i2.2447 363
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

penelitian sesuai tema penelitian yaitu faktor memiliki pengetahuan tentang pendidikan
kehamilan remaja, artikel Bahasa Indonesia seksualitas dengan tingkat menengah,
dan Bahasa Inggris, rentang waktu memiliki peluang lebih besar terhadap
penerbitan 2016-2021, populasi dalam terjadinya kehamilan remaja dibanding
penelitian adalah remaja, dan artikel dengan remaja yang memiliki pengetahuan
terakreditasi pada salah satu website tentang pendidikan seksualitas yang tinggi.
lembaga akreditasi jurnal yaitu Sinta Hal tersebut sejalan dengan penelitian
Ristekbin, Scopus, dan DOAJ (Directory of Kaphagawani & Kalipeni (2017), Budiharjo
Open Access Journal). Kata kunci yang et al. (2018), Setyaningsih & Sutiyarsih
digunakan yaitu Factors AND Adolescent (2020), Meriyani et al. (2016), Gamelia &
Pregnancy OR Teenage Pregnancy, serta Kurniawan (2017) dan Krugu et al. (2016),
faktor kehamilan remaja. Artikel penelitian bahwa kehamilan remaja dapat dipengaruhi
yang telah didapatkan diidentifikasi dengan oleh kurangnya pengetahuan tentang
metode identifikasi literature review yaitu kesehatan reproduksi dan seksual,
Compare, dengan mencari artikel yang penggunaan kondom, serta tentang
memiliki kesamaan dalam penelitiannya, kehamilan remaja
yaitu terkait fakor-faktor yang Sehingga, dengan lebih tingginya
mempengaruhi kejadian kehamilan remaja. tingkat pendidikan, maka akan
memudahkan seseorang dalam menerima
HASIL informasi serta mengimplementasikannya
Ditemukan 15 artikel, dengan 5 dalam kehidupan sehari-hari, terutama
artikel nasional dan 10 artikel internasional. dalam hal kesehatan (Haryani et al., 2017).
Artikel yang memenuhi kriteria inklusi Hal tersebut menunjukkan bahwa
terbagi menjadi 6 faktor sebagai penyebab pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
terjadinya kehamilan remaja, yang terdiri oleh faktor pendidikan. Sehingga semakin
dari: faktor pendidikan/ pengetahuan (10 tinggi pendidikan maka akan semakin tinggi
artikel), faktor ekonomi (7 artikel), faktor pengetahuan, dan semakin tinggi
pengaruh orangtua (7 artikel), faktor pengetahuan maka diharapkan dapat
pengaruh teman sebaya (4 artikel), faktor memiliki pemahaman yang baik.
status pernikahan (5 artikel), faktor riwayat Faktor ekonomi yang
penggunaan kontrasepsi (4 artikel). Desain mempengaruhi kejadian kehamilan remaja
penelitian yang diambil yaitu Case Control (7 didapatkan 46,7% dalam artikel menyatakan
artikel), Cross-Sectional (7 artikel) dan bahwa status sosial ekonomi yang rendah
Kualitatif (1 artikel). dan tinggal di lingkungan masyarakat yang
memiliki ekonomi rendah dapat
PEMBAHASAN memperbesar peluang terjadinya kehamilan
Faktor pengetahuan atau remaja. Penelitian oleh Kaphagawani &
pendidikan yang mempengaruhi kejadian Kalipeni (2017), Rohmah et al. (2020),
kehamilan remaja, 66,7% dalam artikel Ochen et al. (2019) dan Asare et al. (2019)
menyatakan bahwa kurangnya menunjukkan bahwa risiko terjadinya
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi kehamilan remaja lebih tinggi pada remaja
atau kehamilan remaja dan tingkat dengan status ekonomi rendah
pendidikan yang rendah pada tingkat dibandingkan remaja dengan status
pendidikan dasar serta putus sekolah akan ekonomi tinggi. Hal tersebut sejalan dengan
berpengaruh terhadap terjadinya kehamilan penelitian Kefale et al. (2020) dan Krugu et
remaja. Mezmur et al. (2021), Rohmah et al. al. (2016) bahwa kemungkinan mengalami
(2020), dan Setyaningsih & Sutiyarsih, kehamilan di kalangan remaja yang tinggal
(2020) menyatakan bahwa remaja yang di komunitas dengan proporsi penduduk
mengalami putus sekolah, tidak menempuh miskin yang lebih tinggi dibandingkan
pendidikan formal, dan memiliki pendidikan dengan remaja yang tinggal di komunitas
yang rendah dapat berperan sebagai faktor dengan proporsi penduduk miskin yang
terjadinya kehamilan remaja. Hal ini tidak lebih rendah. Penelitian Kidan Ayele et al.
sejalan dengan penelitian oleh Gamelia & (2018) menyatakan bahwa pendapatan
Kurniawan (2017), bahwa tingkat bulanan yang rendah lebih mungkin
pendidikan tidak berhubungan dengan mengalami kehamilan remaja dibandingkan
kehamilan remaja. mereka yang menerima penghasilan lebih.
Menurut Sukhumal et al. (2020) Teori dalam Haryani et al. (2017)
dan Kefale et al. (2020), remaja yang menyatakan bahwa orang yang memiliki

Vol. XVI No. 2, Desember 2021


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v16i2.2447 364
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

status ekonomi tinggi akan lebih mudah mempengaruhi terjadinya kehamilan


dalam menerima informasi, sehingga remaja, 33,3% dalam artikel menyatakan
semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. bahwa remaja yang menikah berpengaruh
Hal ini akan berpengaruh terhadap terhadap terjadinya kehamilan remaja.
kesehatan diri dan keluarga. Mezmur et al. (2021) dan Kefale et al. (2020)
Faktor pengaruh orang tua yang menunjukkan bahwa remaja yang sudah
mempengaruhi kejadian kehamilan remaja menikah memiliki peluang lebih tinggi untuk
didapatkan 46,7% artikel menyatakan mengalami kehamilan remaja dibandingkan
pengaruh orang tua sangat berperan remaja lajang. Hal tersebut sejalan dengan
penting dalam terjadinya kehamilan remaja. penelitian Ochen et al. (2019) dan Kidan
Remaja yang tidak mengkomunikasikan Ayele et al. (2018), bahwa remaja yang tidak
masalah kesehatan reproduksi dengan menikah memiliki kemungkinan lebih kecil
orang tuanya (Kidan Ayele et al., (2018) dan untuk hamil dibandingkan dengan mereka
Budiharjo et al., (2018), riwayat kehamilan yang sudah menikah. Menurut
remaja pada keluarga (Setyaningsih & Kaphagawani & Kalipeni (2017), dalam
Sutiyarsih, 2020), remaja dari orang tua penelitinnya menyebutkan bahwa
yang bercerai (Ochen et al., (2019); Mezmur pernikahan dini secara signifikan
et al., (2021); Habitu et al., (2018), dan berpengaruh terhadap terjadinya kehamilan
orang tua dengan reaksi positif terhadap remaja. Wanita yang sudah berusia 16
kehamilan pada usia remaja (Ahinkorah et tahun memiliki tuntutan sosial budaya yang
al., 2019), memiliki peluang lebih tinggi masih berlaku pada masyarakat, bahwa
untuk terjadi kehamilan remaja. Orangtua pada umur tersebut dianggap sudah cukup
merupakan sumber pendidikan pertama dan dewasa untuk menikah, sehingga hal
utama bagi anak. Sehingga orang tua tersebut dapat memperbesar terjadinya
berperan penting dalam mendidik dan kehamilan remaja.
mengarahkan anak, karena keberhasilan Faktor penggunaan kontrasepsi
dalam mendidik anak sering dikaitkan yang mempengaruhi terjadinya kehamilan
dengan kemampuan orang tua untuk remaja, 26,7% artikel menyatakan bahwa
memahami anak sebagai individu yang unik rendahnya kesadaran dan rendahnya
dan menarik (Graha, 2013). penggunaan kontrasepsi dapat
Faktor peran teman sebaya yang mengakibatkan terjadinya kehamilan
mempengaruhi terjadinya kehamilan remaja remaja. Tidak menggunakan kontrasepsi
didapatkan 26,7% artikel menyatakan atau tidak teratur dalam penggunaannya,
bahwa teman sebaya dapat memberikan lebih mungkin terjadi kehamilan
pengaruh terhadap terjadinya kehamilan dibandingkan mereka yang menggunakan
remaja. Remaja yang medapatkan kontrasepsi (Ochen et al., 2019) dan (Habitu
pengaruh negatif dari teman sebayanya, et al., 2018). Penelitian Krugu et al. (2016)
seperti pengaruh untuk berhubungan dan Kaphagawani & Kalipeni (2017)
seksual dan memiliki teman yang tinggal menyatakan bahwa memiliki kesadaran
bersama pacarnya memiliki risiko lebih yang rendah tentang penggunaan
tinggi terhadap terjadinya kehamilan, kontrasepsi memungkinkan hamil saat
dibandingkan dengan remaja yang teman berhubungan seks. Kontrasepsi sangat
sebayanya memberikan pengaruh positif diperlukan dalam kaitannya pencegahan
(Ahinkorah et al., 2019), (Meriyani et al., maupun menunda kehamilan.
2016), dan (Sukhumal et al., 2020). Hal ini
didukung oleh penelitian Ochen et al. (2019) KESIMPULAN
yang menyebutkan bahwa tekanan teman Terdapat faktor yang
sebaya yang intens akan meningkatkan mempengaruhi kejadian kehamilan remaja
kemungkinan kehamilan remaja. Sikap dan yaitu, tingkat pendidikan atau pengetahuan,
perilaku seksual remaja terkait kesehatan status ekonomi, pengaruh orang tua, status
reproduksi dapat dipengaruhi oleh teman pernikahan, pengaruh teman sebaya, dan
sebayanya. Jika remaja sudah bergabung penggunaan kontrasepsi.
dalam pergaulan yang cenderung memiliki
sikap dan perilaku seksual terkait kesehatan SARAN
reproduksi yang buruk, maka secara tidak Penelitian ini dapat dijadikan
langsung remaja akan ikut memiliki sikap sebagai sumber dalam menambah
dan perilaku yang buruk pula. wawasan pada remaja terkait faktor-faktor
Faktor status pernikahan yang yang dapat memengaruhi terjadinya

Vol. XVI No. 2, Desember 2021


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v16i2.2447 365
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

kehamilan remaja, sehingga dapat Sectional Study. Journal of Pregnancy,


memberikan gambaran yang diharapkan 2018.
dapat mencegah kehamilan di usia muda. https://doi.org/10.1155/2018/1714527
Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan Haryani, W., Purwati, D. E., & Satrianingsih,
Studi Literatur dengan berfokus meneliti S. (2017). Pendidikan dan Status
lebih lanjut pada salah satu faktor yang Ekonomi dengan Kepatuhan
mempengaruhi terjadinya kehamilan Perawatan Gigi Tiruan Lepasan.
remaja, atau peneliti bisa melakukan Majalah Kedokteran Gigi Indonesia,
penelitian dengan data primer. 3(3), 42. https://doi.org/10.22146/
majkedgiind.26806
DAFTAR PUSTAKA Irwansyah, I., Ismail, D., & Hakimi, M.
Ahinkorah, B. O., Elvis, J., Jr, H., & Seidu, A. (2016). Kehamilan remaja dan
(2019). Examining Pregnancy Related kejadian stunting pada anak usia 6-23
Socio-Cultural Factors Among bulan di Lombok Barat. Berita
Adolescent Girls in the Municipality in Kedokteran Masyarakat, 32(6), 209.
the Central Region of Ghana : A Case- https://doi.org/10.22146/bkm.8628
Control Study. Frontiers in Public Kaphagawani, N. C., & Kalipeni, E. (2017).
Health, 7(April), 1–9. https://doi.org/ Sociocultural Factors Contributing to
10.3389/fpubh.2019.00093 Teenage Pregnancy in Zomba District,
Asare, B. Y. A., Baafi, D., Dwumfour-Asare, Malawi. Global Public Health, 12(6),
B., & Adam, A. R. (2019). Factors 694–710. https://doi.org/10.1080/
Associated with Adolescent Pregnancy 17441692.2016.1229354
in the Sunyani Municipality of Ghana. Kefale, B., Yalew, M., Damtie, Y., & Adane,
International Journal of Africa Nursing B. (2020). A Multilevel Analysis of
Sciences, 10(January), 87–91. https:// Factors Associated with Teenage
doi.org/10.1016/j.ijans.2019.02.001 Pregnancy in Ethiopia. International
BKKBN, BPS, Kemenkes RI, & ICF. (2017). Journal of Women’s Health, 12, 785–
Survey Demografi dan Kesehatan 793.
Indonesia 2017. In Survei Demografi https://doi.org/10.2147/IJWH.S265201
dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kidan Ayele, B. G., Gebregzabher, T. G.,
BKKBN, BPS, Kemenkes RI dan ICF. Hailu, T. T., & Assefa, B. A. (2018).
https://doi.org/0910383107 Determinants of Teenage Pregnancy
[pii]\r10.1073/pnas.0910383107 in Degua Tembien District, Tigray,
BPS. (2019). Statistik Pemuda Indonesia Northern Ethiopia: A community-based
2019. Jakarta: Badan Pusat Statistik. case-control study. PLoS ONE, 13(7),
Budiharjo, D. N., Theresia, E. M., & 1–15. https://doi.org/10.1371/
Widyasih, H. (2018). Factors journal.pone.0200898
Influencing to the Incidence of Krugu, J. K., Mevissen, F., Münkel, M., &
Teenage Pregnancy. Jurnal Ruiter, R. (2016). Beyond Love: A
Kesehatan Ibu Dan Anak, 12(2), 124– Qualitative Analysis of Factors
128. https://e-journal.poltekkesjogja. Associated with Teenage Pregnancy
ac.id/index.php/kia/article/download/1 Among Young Women with Pregnancy
50/220 Experience in Bolgatanga, Ghana.
Gamelia, E., & Kurniawan, A. (2017). Culture, Health and Sexuality, 19(3),
Determinant of Teenage Pregnancies. 293–307. https://doi.org/10.1080/
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(2), 13691058.2016.1216167
270–276. https://doi.org/10.15294/ Meriyani, D. A., Kurniati, D. P. Y., Januraga,
kemas.v13i2.7380 P. P., Meriyani, D. A., Kurniati, D. P. Y.,
Graha, C. (2013, July 3). Keberhasilan Anak Januraga, P. P., Bangli, K., & Bali, P.
di Tangan Orang Tua - Google Books. (2016). Faktor Risiko Kehamilan Usia
Elex Media Komputindo. https://www. Remaja di Bali: Penelitian Case
google.co.id/books/edition/Keberhasil Control. Public Health and Preventive
an_Anak_Di_Tangan_Orang_Tua/7Y Medicine Archive, 4(2).
CTY8dvJUgC?hl=id&gbpv=0 Mezmur, H., Assefa, N., & Alemayehu, T.
Habitu, Y. A., Yalew, A., & Bisetegn, T. A. (2021). Teenage pregnancy and its
(2018). Prevalence and Factors associated factors in eastern ethiopia:
Associated with Teenage Pregnancy, A community-based study.
Northeast Ethiopia, 2017: A Cross- International Journal of Women’s

Vol. XVI No. 2, Desember 2021


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v16i2.2447 366
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

Health, 13, 267–278. Sukhumal, P., Sungworawongpana, T., &


https://doi.org/10.2147/IJWH.S287715 Laohasiriwong, W. (2020). Influence of
Ochen, A. M., Chi, P. C., & Lawoko, S. Family, Peer Factors and
(2019). Predictors of Teenage Comprehensive Sexuality Education
Pregnancy Among Girls aged 13–19 on Teenage Pregnancy in the
years in Uganda: a Community Based Northeast of Thailand: A Case Control
Case-Control Study. BMC Pregnancy Study. Indian Journal of Public Health
and Childbirth, 19(211). https://doi.org/ Research & Development, 11(7), 620–
10.1186/s12884-019-2347-y (2019) 626.
Puslitbang Kemenkes RI. (2015). Perilaku https://doi.org/10.37506/ijphrd.v11i7.1
Berisiko Kesehatan pada Pelajar SMP 0142
dan SMA di Indonesia. Badan The World Bank. (2018). Adolescent fertility
Litbangkes Kementrian Kesehatan RI, rate (births per 1,000 women ages 15-
1–116. 19) | Data. https://data.worldbank.org/
http://www.who.int/ncds/surveillance/g indicator/SP.ADO.TFRT?most_recent
shs/GSHS_2015_Indonesia_Report_ _value_desc=false&view=map&year=
Bahasa.pdf?ua=1 2016
Rohmah, N., Yusuf, A., Hargono, R., UNFPA. (2017). Adolescent Pregnancy.
Laksono, A. D., Masruroh, Ibrahim, I., United Nations Population Fund.
& Walid, S. (2020). Determinants of https://www.unfpa.org/adolescent-
Teenage Pregnancy in Indonesia. pregnancy
Indian Journal of Forensic Medicine UNICEF. (2020). Situasi Anak di Indonesia -
and Toxicology, 14(3), 2080–2085. Tren, Peluang, dan Tantangan dalam
https://doi.org/10.37506/ijfmt.v14i3.10 Memenuhi Hak-hak Anak. Jakarta:
736 United Nations Children’s Fund
Setyaningsih, M. M., & Sutiyarsih, E. (2020). (UNICEF) Indonesia.
Faktor-Faktor Determinan yang WHO. (2018). Orientation Programme on
melatar belakangi Kehamilan Remaja Adolescent Health for Health-care
di Desa Pandansari Kecamatan Providers: Handout New Modules.
Poncokusumo Kabupaten Malang. World Health Organization.
Jurnal Ners Dan Kebidanan (Journal of WHO. (2020a). Adolescent Pregnancy.
Ners and Midwifery), 7(2), 247–255. World Health Organization.
https://doi.org/10.26699/jnk.v7i2.art.p2 https://www.who.int/en/news-
47-255 room/fact-sheets/detail/adolescent-
pregnancy
WHO. (2020b). Newborns: Improving
Survival and Well-Being. https://www.
who.int/en/news-room/fact-sheets/
detail/newborns-reducing-mortality

Vol. XVI No. 2, Desember 2021


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v16i2.2447 367
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar ISSN : 1907-8153 (Print)
ISSN : 2549-0567 (Online)

Tabel 1 Karakteristik Studi


Jumlah
Tahun Publikasi Presentase (%)
(N)
2021 1 6,7
2020 4 26,7
2019 3 20
2018 2 13,3
2017 3 20
2016 2 13,3
Jumlah Total 15 100
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kehamilan Remaja
Pengetahuan atau Pendidikan 10 27
Status Ekonomi 7 18,9
Peran Orang Tua 7 18,9
Peran Teman Sebaya 4 10,8
Status Pernikahan 5 13,5
Penggunaan Kontrasepsi 4 10,8
Jumlah Total 37 100
Desain Penelitian
Case Control 7 46,7
Cross-Sectional 7 46,7
Kualitatif 1 6,6
Jumlah Total 15 100

Vol. XVI No. 2, Desember 2021


DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v16i2.2447 368

You might also like