Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PENGEMBANGAN INSTRUMEN TES COMPUTER BASED TEST-

HIGHERORDER THINKING (CBT-HOT) PADA


MATA PELAJARAN FISIKA DI SMA
1)
Faiqotul Himah, 2) Sudarti, 2) Subiki
1)
Mahasiswa Program StudiPendidikanFisika
2)
Identitas Dosen Pembimbing Skripsi I dan II
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember
Email himah_faiqotul@ymail.com

Abstract
The research aims to produce a product Computer-Based Test Higher
Order Thinking (CBT-HOT) to be implemented to the physics in high school after
going through the logical validation, empirical validation, reliability testing, and
student response. CBT-HOT is a product of higher level thinking test packets are
packaged in such a manner by utilizing the website as the basis for program
managers who accessed offline. The product consists of five packages test
developed by the criteria of high-level thinking according to Bloom's Taxonomy
are package A, B, C, D and E. The design development used in this research is the
development model according to Borg & Gall. The analysis showed that CBT-HOT
logical validity of 79.4% was obtained with a degree of validity is valid, the
empirical validity of 92.1% was obtained with a degree of validity is very valid,
reliability of the instrument has been qualified with the test package A, B, C, and
E have middle reliability category because in the interval 0.40 ˂ r ≤ 0.60, while
the test package category D has high reliability because in the intervals 0.60 ˂ r
≤ 0.80, and the student's response is positive for the quality aspects of the technique
was 94, 9% and instructional quality aspects of 99.3%.

Key word :The development test instrument, CBT-HOT

tingkat tinggi atau Higher Order Thinking


PENDAHULUAN
(HOT). Kemampuan yang termasuk LOT
Proses pembelajaran yang dikendaki adalah kemampuan mengingat (remember),
berdasarkan kurikulum 2013 adalah proses memahami (understand), dan menerapkan
pembelajaran yang berpusat pada siswa (apply), sedangkan HOT meliputi
atau Student Center Learning dengan sifat kemampuan menganalisis (analyze),
pembelajaran yang kontekstual mengevaluasi (evaluate), dan menciptakan
(Kemendikbud, 2013). Jadi, pada dasarnya (create) (dalam Anderson & Krathwohl,
pembelajaran saat ini menuntut siswa lebih 2001:30).
berperan aktif dalam menemukan dan Barnett & Francis (2012:209)
mengembangkan pengetahuan, sehingga berpendapat bahwa pertanyaan berpikir
siswa tidak hanya dituntut memiliki tingkat tinggi dapat mendorong siswa untuk
kemampuan berpikir tingkat rendah, tetapi berpikir secara mendalam tentang materi
sampai pada kemampuan berpikir tingkat pelajaran, sehingga dapat dikatakan bahwa
tinggi.Menurut taksonomi Bloom proses tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat
kognitif terbagi menjadi kemampuan memberikan rangsangan kepada siswa
berpikir tingkat rendah atau Lower Order untuk mengembangkan kemampuan
Thinking (LOT) dan kemampuan berpikir berpikir tingkat tingginya. Hal ini didukung

89
90 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 1, Juni 2016, hal 89-95

dengan adanya perubahan soal UN 2016 nilai tambah dibandingkan dengan tes
yang diungkapkan oleh Menteri Pendidikan kertas dan pensil (Martin, 2008). Oleh
dan Kebudayaan, Anies Rasyid Baswedan, karena itu, guru harus dapat memanfaatkan
Ph.D bahwa soal-soal untuk ujian nasional perkembangan teknologi saat ini untuk
menurut rencana akan berubah mulai 2016 melakukan tes berbasis komputer.
guna menguji kemampuan berpikir tingkat Berdasarkan masalah yang telah
tinggi siswa (Kompas Edukasi, 2015). diuraikan di atas, maka salah satu upaya
Berdasarkan hasil wawancara dengan yang dapat dilakukan untuk mengatasi
guru fisika yang dilakukan peneliti di SMA permasalahan tersebut yaitu
Negeri 2 Jember, SMA Negeri 4 Jember, mengembangkan pakettes berpikir tingkat
SMA Negeri Arjasa dan SMA Negeri 1 tinggi yang dikemas dengan memanfaatkan
Rambipuji bahwa selama ini tes yang komputer sebagai alat untuk menyimpan,
digunakan belum berorientasi mengukur mengolah dan memproses tes yang telah
kemampuan berpikir tingkat tinggisiswa, disusun untuk digunakan dalam melakukan
tetapimasih menitik beratkan pada hasil penilaian kepada siswa. Menurut Devi
belajar kognitif tingkat rendah. Belum (dalam Lailly & Wisudawati, 2015)
dikembangkannya tes berpikir tingkat menyatakan ada beberapa pedoman para
tinggi tersebut mengakibatkan rendahnya penulis soal untuk menuliskan butir soal
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. yang menuntut berpikir tingkat tinggi,
Hal ini ditunjukkan dengan siswa yang yakni materi yang akan ditanyakan diukur
masih kesulitan menganalisis informasi dengan perilaku sesuai dengan ranah
yang ada, cenderung menerima apa adanya kognitif Bloom, yaitu menganalisis,
informasi yang diperoleh, pasif dalam mengevaluasi, dan mencipta. Kemudian,
mengajukan pertanyaan maupun menjawab agar butir soal yang ditulis dapat menuntut
pertanyaan dari permasalahan yang berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir
diajukan guru, dan pasif dalam hal soal selalu diberikan dasar pertanyaan
mengemukakan ide ataupun gagasan (stimulus) yang berbentuk sumber/bahan
penyelesaian masalah. bacaan sebagai informasi seperti: kasus,
Selain itu seiring dengan teks bacaan, paragraf, teks drama,
perkembangan teknologi dan informasi, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi,
saat ini dapat dilakukan tes berbasis gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar
komputer dengan menggunakan sistem kata/simbol, contoh, peta, film, atau
aplikasi website. Terbukti dengan adanya rekaman suara.Pengembangan tersebut
rintisan pelaksanaan UN menggunakan dapat dilakukan dengan menggunakan
komputer atau Computer Based Test (CBT) salah satu sistem aplikasi website yaitu
pada tahun pelajaran 2014/2015, sehingga Moodle.
seharusnya guru tidak lagi menggunakan Penelitian - penelitian yang relevan
tes yang bersifat konvensional (paper test). yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Format tes yang masih bersifat Novrianti (2014) tentang Pengembangan
konvensional ini memiliki beberapa Computer Based Testing (CBT) sebagai
masalah, salah satunya yaitu guru terkadang Alternatif Teknik Penilaian Hasil Belajar.
kurang teliti dalam proses penilaian Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
sehingga terjadi kesalahan penilaian. CBT layak digunakan sebagai media
Instrumen tes yang masih bersifat alternatif untuk memecahkan permasalahan
konvensional tentu saja kurang efektif, pelaksanaan evaluasi pembelajaran. Emi
efisien, tidak menarik dan tidak up to date. Rofiah (2013) tentang Penyusunan
Instrumen tes berbasis komputer Instrumen Tes Kemampuan Berpikir
merupakan alat yang sangat menjanjikan Tingkat Tinggi Fisika pada Siswa SMP.
untuk pengukuran pendidikan. Instrumen Mufida Nofiana (2013) tentang
ini menawarkan potensi yang tinggi serta Pengembangan Instrumen Evaluasi Two-
Himah, Pengembangan Instrumen Tes... 91

Tier Multiple Choice Question untuk (2010,183) bahwapenelitian dapat dibatasi


Mengukur Keterampilan Berpikir Tingkat karena pertimbangan tertentu yaitu
Tinggi. P. M. Labulan dan Fahrul Effendi keterbatasan waktu, tenaga, dan dana
(2012) tentang Pengembangan SmartTry sehingga tidak dapat mengambil penelitian
OutSystem Berbasis Komputer yang besar dan jauh.
padaMatapelajaran Matematika di Sekolah Tahap - tahap pengembangan pada
Kejuruan. Edi Istiyono (2014) tentang penelitian ini disajikan pada gambar 1.
Pengembangan Tes Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Fisika (PysTHOTS) Peserta Studi Pendahuluan
Didik SMA.
Berdasarkan uraian di atas peneliti
akan melakukan penelitian pengembangan
dengan judul “Pengembangan Instrumen Perencanaan
Tes Computer Based Test-Higher Order
Thinking (CBT-HOT) pada Mata Pelajaran
Fisika di SMA”.Penelitian ini bertujuan Pengembangan Draft Produk
untuk mendeskripsikan validitas logis
CBT-HOT pada mata pelajaran fisika di
SMA, mendeskripsikan validitas empiris
CBT-HOT, mendeskripsikan reliabilitas Uji Coba Produk Terbatas
instrument dan mendeskripsikan respon
siswa setelah melaksanakan tes dengan
menggunakan CBT-HOT.
Revisi Hasil Uji Coba Terbatas

Gambar 1. Tahap Pengembangan yang


METODE telah dimodifikasi
Jenis penelitian ini adalah penelitian
pengembangan. Desain pengembangan Berdasarkan gambar 1. Deskripsi
yang digunakan pada penelitian ini adalah lima tahap pengembangan tersebut yaitu1)
model pengembangan menurut Borg & Gall Studi pendahuluan, meliputi studi literatur
yang terdiri dari sepuluh tahap, yaitu: studi dan studi lapangan; 2) Perencanaan,
pendahuluan (research and information tahapan merancang produk yang akan
collecting), perencanaan (planning), dikembangkan; 3) Pengembangan draf
pengembangan desain produk awal produk, tahapan untuk menghasilkan suatu
(develop preliminary of product), uji coba produk sesuai dengan tahap perencanaan
produk terbatas (preliminary field testing), yaitu Computer Based Test-Higher Order
revisi hasil uji coba terbatas (main product Thinking (CBT-HOT) pada mata pelajaran
revision), uji coba produk luas (main field fisika di SMA dan untuk mengetahui
test), revisi hasil uji produk lapangan lebih validasi logis. Validasi logis dilakukan oleh
luas (operational product revision), uji 3 dosen pendidikan fisika Universitas
kelayakan (operational field testing), revisi Jember untuk menilai tingkat validitas
final hasil uji kelayakan (final product produk dari segi teori (kebenaran konsep);
revision), desiminasi dan implementasi 4) Uji coba produk terbatas, merupakan
produk akhir (dissemination and tahap uji coba produk di SMA Negeri 4
implementation. Tetapi pada penelitian ini Jember pada semester genap tahun ajaran
dibatasi hanya sampai pada tahap kelima. 2015/2016 untuk memperoleh validasi
Pembatasan dilakukan karena untuk strata empiris yang dilakukan oleh 3 guru fisika,
S1 cakupan penelitian cukup dilakukan uji reliabilitas instrumen yang diperoleh
sampai pada revisi uji coba terbatas. Hal ini dari hasil tes audience (siswa) kelas XII
didukung berdasarkan pernyataan Arikunto MIPA 2 dengan jumlah 30 siswa, dan
92 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 1, Juni 2016, hal 89-95

respon siswa terhadap produk; 5) Revisi pengembangan tahap uji coba produk
hasil uji coba terbatas, pada tahap ini terbatas yang meliputi validasi empiris, uji
melakukan perbaikan terhadap draft produk reliabilitas dan respon siswa, dan tahap
awal berdasarkan masukan yang didapat revisi uji coba terbatas. Pembahasan
dari hasil uji coba terbatas. Tahap ke enam, terhadap tahap pengembangan merupakan
tujuh, delapan, sembilan dan sepuluh belum pembahasan tentang tahapan untuk
dapat dilakukan sebab membutuhkan biaya menghasilkan produk berupa instrumen tes
yang mahal dan cakupan yang sangat luas Computer Based Test-Higher Order
dalam waktu yang lama. Thinking (CBT-HOT) sesuai dengan tahap
Teknik analisis data validasi logis dan perencanaan dan untuk mengetahui produk
validitas pengguna sebagai berikut: tersebut dapat dinyatakan valid dari segi
teori (kebenaran konsep) setelah melalui
Penilaian validator ke-1
proses validasi logis.CBT-HOT
𝑇𝑆𝑒 dikembangkan oleh peneliti di laboratorium
𝑉𝑎−1 = 𝑥 100% = ⋯ % (1)
𝑇𝑆ℎ computer pendidikan fisika Universitas
Jember dari bulan Desember 2015 – Maret
Penilaian validator ke-2 2016. Sesuai dengan tahap perencanaan,
𝑇𝑆𝑒 pengembangan produk ini meliputi
𝑉𝑎−2 = 𝑥 100% = ⋯ % (2) pengembangan pada paket tes Higher
𝑇𝑆ℎ
Order Thinking dan pada Computer Based
Penilaian validator ke-3 Test-nya. Pengembangan pada paket tes
𝑇𝑆𝑒 Higher Order Thinking dilakukan dengan
𝑉𝑎−3 = 𝑥 100% = ⋯ % (3) cara menentukan tipe soal yang akan
𝑇𝑆ℎ
digunakan; menentukan cakupan materi
Skor total validasi sesuai dengan kisi-kisi UN tahun
𝑉𝑎−1 + 𝑉𝑎−2 + 𝑉𝑎−3 2015/2016 dan disesuaikan dengan
𝑉𝑡 = = ⋯% (4) kurikulum 2013; menentukan jumlah soal;
3
menyusun kisi-kisi tes HOT; materi yang
Keterangan: akan ditanyakan diukur dengan perilaku
Va = nilai yang diperoleh dari validator sesuai dengan ranah kognitif Bloom, yaitu
TSe = total skor yang diperoleh menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta,
TSh = total skor maksimal kemudian agar butir soal yang ditulis dapat
Vt = skor total validasi menuntut berpikir tingkat tinggi, maka
Teknik analisis data reliabilitas setiap butir soal selalu diberikan dasar
menggunakan rumus KR-20 sebagai pertanyaan (stimulus). Selain itu juga
berikut: dilakukan pengembangan CBT dengan
𝑛 𝑠𝑡2 − ∑ 𝑝𝑖 𝑞𝑖 memanfaatkan Moodle sebagai aplikasi
𝑟11 = ( )( ) (5) pembuat website, XAMPP sebagai software
𝑛−1 𝑠𝑡2
yang dapat digunakan untuk membuat
Teknik analisis data untuk webserver secara local pada
mengetahui respon siswa menggunakan windows(localhost) sehingga website dapat
rumus sebagai berikut: dibuka secara offline, danMozilla Firefox
𝐴 sebagai program yang berfungsi untuk
𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒 𝑜𝑓 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡 = × 100% (6)
𝐵 membuka tampilan website atau penjelajah
website. Langkah pertama yang harus
dilakukan dalam pengembangan CBT
adalah dengan menginstal terlebihdahulu
softwer-softwer yang dibutuhkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum menginstal Moodle, yang
Hasil dan pembahasan penelitian ini harus diinstal terlebih dahulu adalah
meliputi pembahasan tentang tahap
Himah, Pengembangan Instrumen Tes... 93

aplikasi web server, dalam hal ini memakai 3 dosen pendidikan fisika Universitas
XAMPP. XAMPP terdiri atas program Jember untuk menilai tingkat validitas
Apache HTTP Server, MySQL database, produk dari segi teori (kebenaran konsep).
dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan Analisis hasil penilaian dari validator
bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama terhadap CBT-HOT dapat dilihat pada tabel
XAMPP merupakan singkatan dari X 1.
(empat sistem operasi apapun), Apache, Tabel 1. Analisis Hasil Validasi Logis
MySQL, PHP dan Perl. Program ini CBT-HOT Commented [U2]: Bentuk tabel sesuaikan dengan aturan
tersedia dalam GNU General Public Aspek V Va Vt Kategori
License dan bebas, merupakan web server Kelayakan I 79,1%
yang mudah digunakan dan dapat melayani Isi, II 80% Valid
tampilan halaman web yang dinamis. Kebahasaan, 79,4%
XAMPP yang digunakan pada penelitian ini Penyajian, III 79,1%
yaitu versi 5.6.12. Langkah selanjutnya Kegrafikaan
adalah menginstall Moodle versi 2.9. Berdasarkan hasil analisis penilaian
Kemudian Moodle dapat dibuka dengan dari tiga validator, didapatkan nilai validitas
mengetikkan localhost/cbt-hot pada web logis instrumen tes Computer Based Test-
address Mozilla Firefox. Setelah itu dapat Higher Order Thinking (CBT-HOT)
dilakukan pengembangan desain sesuai sebesar 79,4% dengan kategori valid atau
dengan rancangan dan membuat kuis dapat digunakan namun perlu direvisi kecil.
dengan cara mengetikkan kembali T-HOT Tahap selanjutnya adalah uji coba produk
yang sudah dikembangkan sebelumnya terbatas, tahap ini merupakan tahap uji coba
pada website yang telah dikembangkan. produk di SMA Negeri 4 Jember pada
Hasil akhir dari tahap pengembangan semester genap tahun ajaran 2015/2016
tersebut adalah produk berupa Computer untuk memperoleh validasi empiris yang
Based Test-Higher Order Thinking (CBT- dilakukan oleh 3 guru fisika, uji reliabilitas
HOT). instrumen yang diperoleh dari hasil tes Commented [U1]: Ketik dalam program word 2007
CBT-HOT terdiri dari lima paket tes audience (siswa) kelas XII MIPA 2, dan
higher order thinking yaitu paket A, B, C, respon siswa terhadap produk.Analisis hasil
D dan E. Paket tes dikembangkan penilaian dari validator terhadap CBT-HOT
berdasarkan kriteria berpikir tingkat tinggi dapat dilihat pada tabel 2.
yang sesuai dengan Taksonomi Bloom yang
Tabel 2. Analisis Hasil Validasi Empiris
telah direvisi yaitu menganalisis (C-4), CBT-HOT
mengevaluasi (C-5), dan mencipta (C-6).
Setiap paket tes berisi 40 soal pilihan ganda. Aspek V Ve Vt Kategori
Soal pilihan ganda ini dikerjakan dengan Kelayakan I 91.8%
cara memilih salah satu jawaban (a/b/c/d/e) Isi, II 93.6% SangatVa
Kebahasaan, 92.1% lid
pada halaman soal pilihan ganda. Setelah
Penyajian, III 90.9%
siswa menjawab semua soal, maka akan Kegrafikaan
muncul tampilan summary untuk
memeriksa semua soal sudah dijawab atau Berdasarkan analisis data validasi
belum. Jika sudah yakin untuk mengakhiri empiris dari tiga validator, didapatkan nilai
tes, maka akan muncul beberapa informasi validasi empiris instrumen tes Computer
yaitu skor yang diperoleh, tanggal tes Based Test-Higher Order Thinking (CBT-
dilaksanakan, lama waktu pengerjaan tes, HOT) sebesar 92.1% dengan kategori
dan koreksi terhadap jawaban siswa dengan sangat valid atau dapat digunakan tanpa
menampilkan jawaban yang benar. revisi. Tahap selanjutnya adalah tahap uji
Setelah produk selesai dikembangan, reliabilitas. Pengujian reliabilitas instrumen
maka dilakukan uji pengembangan yaitu pada penelitian ini dilakukan secara internal
validasi logis. Validasi logis dilakukan oleh yaitu dengan menggunakan teknik KR-20
94 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 5 No. 1, Juni 2016, hal 89-95

karena tes berbentuk tes pilihan ganda. siswa, manfaat umpan balik, pemberian
Rekapitulasi perhitungan uji reliabilitas bantuan dalam melatih kemampuan
terhadap CBT-HOT dapat dilihat pada tabel berpikir tingkat tinggi, pemberian bantuan
3. dalam melaksanakan tes berbasis komputer.
Tabel 3. Rekapitulasi Perhitungan Uji Tahap terakhir pada penelitan
Reliabilitas CBT-HOT pengembangan ini adalah tahap revisi hasil
Paket ∑ 𝒑𝒊 𝒒 𝒊 𝒔𝟐𝒕 𝒓𝟏𝟏 Kategori uji coba terbatas. Tahap ini dilakukan
berdasarkan kendala-kendala yang dihadapi
A 8.75 16.92 0.50 Sedang
B 8.61 15.56 0.46 Sedang
saat uji coba terbatas dan dilakukan
C 8.28 13.89 0.41 Sedang berdasarkan bimbingan dengan
D 9.22 22.89 0.61 Tinggi pembimbing.
E 8.44 19.00 0.57 Sedang Kendala-kendala yang dihadapi saat
penelitian adalah terdapat problem atau
Berdasarkan hasil analisis data yang error pada apache karena timbul peringatan
diperoleh menunjukkan bahwa setiap paket pada komputer server sehingga sebagian
tes berpikir tingkat tinggi yang telah besar komputer mengalami blank dan siswa
dikembangkan memiliki derajat reliabilitas mengalami kesulitan saat login pada CBT-
yang hampir sama. Dari hasil analisis data HOT. Hal ini dapat diatasi dengan
tersebut, maka dapat diinterpretasikan menginstall XAMPP yang baru pada
bahwa paket tes A, B, C, dan E memiliki komputer server dengan memindahkan isi
reliabilitas dengan kategori sedang karena dari moodle yang telah dikembangkan oleh
berada pada interval 0,40 ˂ r ≤ 0,60. peneliti, mengurangi tampilan animasi pada
Sedangkan pada paket tes D memiliki CBT-HOT agar aplikasi moodle tidak
reliabilitas dengan kategori tinggi karena berjalan terlalu berat, mempersiapkan
berada pada interval 0,60 ˂ r ≤ 0,80. daftar pengguna yang dapat mengakses
Analisis data angket respon siswa CBT-HOT dengan menolak adanya
didasarkan pada penilaian angket yang perubahan password saat login, menguji
diberikan siswa. Analisis data respon siswa cobakan antara komputer server dengan
dapat dilihat pada tabel 4. lebih banyak komputer client sebelum
Tabel 4. Hasil Analisis Data Angket dilakukan uji coba lapangan.
Respon Siswa
Respon
No. Aspek Persentase
Siswa KESIMPULAN DAN SARAN
Kualitas Berdasarkan hasil dan pembahasan
1. 94,9% Positif
Teknik yang telah dipaparkan, maka dapat diambil
Kualitas kesimpulan meliputi 1) Instrumen CBT-
2. 99,3% Positif
Instruksional HOT telah melalui validasi ahli dan
Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui dikategorikan valid, 2) Instrumen CBT-
persentase setiap aspek respon siswa. HOT telah melalui validasi empiris dan
Sesuai dengan tabel tersebut diketahui dikategorikan sangat valid, 3) Reliabilitas
bahwa siswa menyatakan respon positif CBT-HOT telah memenuhi syarat, dengan
(94,9%) terhadap aspek kualitas teknik paket tes A, B, C, dan E memiliki
yang terdiri dari lima indikator meliputi reliabilitas dengan kategori sedang,
kejelasan petunjuk penggunaan, sedangkan paket tes D memiliki reliabilitas
keterbacaan soal, kepraktisan, kejelasan dengan kategori tinggi, 4) Respon siswa
tampilan, dan kebahasaan. Data angket terhadap instrumen CBT-HOT adalah
respon siswa juga menunjukkan bahwa positif.
siswa merespon positif (99,3%) terhadap Berdasarkan hasil pengembangan
aspek kualitas instruksional yang terdiri dan penelitian instrumen CBT-HOT, maka
dari lima indikator meliputi peningkatan saran yang dapat diajukan adalah 1)
motivasi siswa, peningkatan minat belajar Pemahaman tentang instrumen CBT-HOT
Himah, Pengembangan Instrumen Tes... 95

dan cara pengoperasiannya menjadi faktor 2012/2013. Jurnal Kaunia Vol. XI


penting sebelum melakukan tes, 2) Sebelum No. 1, April 2015/1436:27-39 ISSN
pelaksanaan tes dimulai, perlu dilakukan 2301-8550
pengecekan kembali terhadap setiap
Martin, R. 2008. New Possibilities and
komputer yang akan digunakan, 3)
Challenges for Assessment through
Dilakukan penelitian lebih lanjut pada
the Use of Technology. Journal JRC
beberapa sekolah yang berbeda dengan
Scientific and Technical Reports,pp
materi yang bebeda pula untuk mengetahui
5-9
tingkat keefektifan penggunaannya.
Nofiana, M. 2013. Pengembangan
DAFTAR PUSTAKA Instrumen Evaluasi Two-Tier
Multiple Choice Question untuk
Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. Mengukur Keterampilan Berpikir
2001. A Taxonomy of Learning, Tingkat Tinggi. Jurnal Program
Teaching, and Assessing: A Revision Pascasarjana Universitas Sebelas
of Bloom’s Taxonomy of Educational Maret Surakarta
Objectives. New York: Longman Novrianti. 2014. Pengembangan Computer
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Based Testing (CBT) sebagai
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Alternatif Teknik Penilaian Hasil
PT Rineka Cipta Belajar. Jurnal Lentera
Barnett, J. E and Francis, A.L. 2012. Using Pendidikan.Vol. 17 no. 1 Juni 2014:
Higher Order Thinking Questions to 34-42
Foster Critical Thinking: A Rofiah, E. 2013. Penyusunan Instrumen Tes
Classroom Study. Educational Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Psychology An International Journal Fisika pada Siswa SMP. Jurnal
of Experimental Educational Pendidikan Fisika (2013).Vol.1 No.2
Psychology ISSN1469-5820 halaman 17 September 2013 ISSN:
Istiyono, E. 2014. Pengembangan Tes 2338 – 0691
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Wiwoho, L.H. 2015. Soal UN Berubah
Fisika (PysTHOTS) Peserta Didik Tahun 2016. Kompas Edukasi.
SMA. Jurnal Penelitian dan Evaluasi http://edukasi.kompas.com/read/201
Pendidikan Tahun 18, Nomor 1, 2014 5/01/12/14000031/Soal.UN.Berubah
Kemendikbud. 2013. Pengembangan .Tahun.2016 diakses 29 Desember
Kurikulum2013. Jakarta: 2015
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan
Labulan, P. M. dan Effendi, F. 2012.
Pengembangan Smart Try Out
System Berbasis Komputer pada
Mata pelajaran Matematika di
Sekolah Kejuruan. Jurnal AKSIOMA.
Volume 01 Nomor 01 Maret 2012
Lailly, N.R & Wisudawati, A.W. 2015.
Analisis Soal Tipe Higher Order
Thinking Skill (HOTS) dalam Soal
UN Kimia SMA Rayon B Tahun

You might also like