Professional Documents
Culture Documents
Artikel Ismawati Dewi
Artikel Ismawati Dewi
Abstrac
The first research is the problems that arise in managing work clothes to maintain a professional
appearance, provide a good corporate identity and image, ensure employee comfort and safety, and
increase efficiency in carrying out tasks. The second is the issue of barriers to managing work Work
uniforms can incur significant costs. Sometimes, companies cannot provide affordable This can be
an obstacle in managing work clothes properly. clothes There are several obstacles that can be
faced in managing work clothes Gaps between personal desires and company policies: In some
cases, employees may have preferences or dress styles that are different from company policies.
Quantitative research is a research approach that collects and analyzes numerical data to answer
research questions and test hypotheses. This study uses systematic and objective methods to
measure the variables studied and look for relationships or patterns in numerical data. To complete
the questionnaire, respondents must choose one of the questionnaires distributed in the form of a
Google form. will be held on April 18 2023 to April 25 2023 at one of the boarding houses Jl.
Ngagel dadi III A NO 20, Wonok Romo, Surabaya, East Java who went online by distributing a
questionnaire to the target about the questionnaire that had been provided which was distributed
via WhatsApp, the total. number of informants was 20 people, the conclusion of this
study is that in the Couples Section, the average young worker - average 85% strongly agree
- average 90%. willing to solve problems - average 30% of them can fulfill work safety.
Keywords: work clothes management
Abstrak
Penelitian pertama yaitu permaslahan yang timbul dalam mengelola pakaian kerja untuk menjaga
penampilan yang profesional, memberikan identitas dan citra perusahaan yang baik, memastikan
kenyamanan dan keamanan karyawan, serta meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan tugas.
Pakaian kerja yang sesuai dengan standar perusahaan atau seragam karyawan dapat membutuhkan
biaya yang signifikan. Yang kedua permasalan hambatan mengelola pakaian kerja Terdapat
beberapa hambatan yang dapat dihadapi dalam mengelola pakaian kerja Kesenjangan antara
keinginan pribadi dan kebijakan perusahaan: Dalam beberapa kasus, karyawan mungkin memiliki
preferensi atau gaya berpakaian yang berbeda dengan kebijakan perusahaan. Penelitian kuantitatif
adalah pendekatan penelitian yang mengumpulkan dan menganalisis data numerik untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan menguji hipotesis. Penelitian ini menggunakan metode-metode yang
sistematis dan objektif untuk mengukur variabel-variabel yang diteliti dan mencari hubungan atau
pola dalam data numerik.untuk menyelesikan kuesioner tersebut responden harus memilih salah
satu pada kuesioner yang dibagikan dalam berbentuk google form. dilaksanaka pada tanggal 18
April 2023 hingga 25 April 2023 bertempat di salah satu kos kosan Jl. Ngagel dadi III A NO 20,
wonok romo,surabaya,jawa timur yang melalui online dengan menyebarkan sebuah angket ketarget
tentang kuisioner yang telah disediakan yang disebarkan melalui whatsaap keseluruhan
narasumber sebanyak 20 orang, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pada Bagian
Pasangan pekerja muda rata - rata 85% sangat setuju rata - rata 90% yang bersedia menyelesaikan
persoalan. masalah rata. - rata 30% dari mereka bisa. Memenuhi Keselamatan kerja.
Kata kunci : menejemen pakaian kerja
pelaku bisnis fashion khususnya dalam bidang
1. PENDAHULUAN busana kerja untuk dapat menciptakan produk
Pakaian merupakan kebutuhan primer yang yang dapat menarik minat konsumen. Tetapi
harus dipenuhi oleh setiap individu. hal yang paling penting adalah produk-produk
Meningkatnya populasi mempengaruhi tersebut haruslah dapat menarik perhatian dan
jumlah kebutuhan akan pakaian yang terus minat konsumen untuk memakainya. Apabila
bertambah dari waktu ke waktu. Seiring produk yang diproduksi tidak laku di pasar,
berkembangnya zaman, pakaian tidak hanya maka akan memberikan dampak yang sangat
digunakan sebagai pelindung tubuh, tetapi besar pada pelaku bisnis fashion khususnya
juga digunakan sebagai simbol status sosial di pada waktu dan biaya-biaya yang telah
masyarakat. Hal ini kemudian menuntut dikeluarkan untuk memasarkan produk baru
masyarakat untuk terus memperbaharui cara tersebut. Para pelaku bisnis fashion harus
berpakaian dalam mengikuti tren masa dapat mencari titik temu antara apa yang
kini.Pemenuhan tren ini tidak lepas dari peran diminati masyarakat dengan produk yang
industri penghasil pakaian, salah satunya dihasilkan. Hal ini memerlukan manajemen
adalah perusahaan konveksi. Bisnis konveksi pemasaran yang baik pada sebuah perusahaan.
adalah satu bisnis yang cukup populer di Menurut Kotler dan Keller dalam
Indonesia, tersebar hampir di setiap didaerah Dharmmesta Manfaat memakai pakaian kerja
Pakaian dan fashion sudah menjadi bagian Keberadaan seragam kerja akan membantu
terpenting dari gaya, tren dan penampilan seseorang pekerja agar mudah dikenal ketika
keseharian kita saat ini. Pada saat ini berada di tempat ramai. Memakai seragam
perkembangan fashion, model pakaian, berarti kita mewakili lembaga atau instansi
rancangan pakaian, gaya kostumdi Tanah Air tertentu. Karena seragam merupakan identitas
mencapai titik yang mengesankan, ketika atau ciri khas yang menjadi pembeda dengan
jalan-jalan pun dihiasi dengan iklan yang instansi lainnya Sebagai sebuah identitas
menawarkan model pakaian terkini, shopping lembaga, tentu kita yang memakainya
mall dan pusat perbelanjaan dipenuhi dengan memiliki tanggung jawab untuk menjaga
display model mutakhir, etalase toko, outlet nama baik lembaga atau instansi
dan butik dipajang busana dengan corak, tersebutManfaat seragam kerja yang paling
warna, dan model yang sengaja dirancang utama adalah dari segi profesionalisme.
untuk merangsang cita rasa dan memikat Dengan adanya keseragaman pakaian, bukan
perhatian segmen konsumen. hanya klien saja yang akan menganggap
Menurut fungsi Ibe Prasetyo (2013) dalam bahwa bisnis Anda lebih profesional, tetapi
seragam mempunyai peranan yang penting karyawan juga akan merasakannya. Penelitian
bagi perusahaan. Seragam memiliki fungsi menunjukkan bahwa para karyawan
sebagai pencitraan bagi perusahaan dan cenderung akan mengubah sikap dan pola
keseteraan bagi karyawan pada perusahaan. pikir mereka saat sudah mengenakan seragam
Setiap perusahaan memerlukan identitas agar kerja. Penggunaan seragam kerja ini juga
dapat dikenali dengan mudah oleh konsumen dapat memudahkan mereka untuk
sehingga konsumen dapat dengan mudah membedakan situasi, di mana saat sedang
mengingat perusahaan tersebut. Selain itu “bekerja” dan “tidak bekerja”.Nah, untuk poin
kesetaraan pada karyawan dapat yang terakhir, sebagian orang mungkin tidak
meningkatkan kinerja perusahaan karena menyadari bahwa mengenakan seragam juga
kesenjangan pada antar karyawan akan dapat meningkatkan keamanan kerja. Jenis
berkurang Perkembangan trend mode fashion pekerjaan yang berbeda akan memiliki
saat ini membuat seorang konsumen akan standar keamanan yang berbeda pula. Maka
menjadi lebih selektif dan teliti ketika dari itu, perlu diberlakukan seragam kerja
dihadapkan oleh keputusan pembelian. yang sesuai dengan keperluan masing-masing
Keputusan pembelian yaitu keputusan pekerjaan. Manfaat seragam kerja lainnya
konsumen meliputi apa yang akan dibeli, terletak pada faktor keamanan dari virus.
apakah membeli atau tidak, kapan akan Begitu karyawan meninggalkan tempat kerja,
membeli, dimana membelinya dan bagaimana mereka akan langsung melepasnya dan
cara membayarnya (Sumarwan, 2011). Ini mencuci pakaian tersebut.memperhatikan
merupakan tantangan serta peluang bagi penampilan menjadi suatu kewajiban yang
harus Anda perhatikan dan lakukan. Sering
kali, penampilan diri dapat membangun citra Diri atau tempat kerja Keunggulan pertama
profesional atau profesional image dan sekali mendesain seragam kemeja kerja
dikaitkan dengan kualitas pekerjaan. Meski adalah sebagai identitas diri. Keberadaan
faktanya, penampilan dapat menipu juga dan seragam kerja akan membantu seseorang
tidak sesuai kenyataan. pekerja agar mudah dikenal ketika berada di
tempat ramai Busana kerja adalah busana
2. METODE yang dipakai ketika melakukan pekerjaan
Jenis data dalam penelitian ini adalah sesuai dengan tugasnya masing-
data kualitatif. Data ini merupakan deskripsi masing (Riyanto: 2003) busana kerja dapat
informasi yang diperoleh dari hasil Page 3 digolongkan menjadi 2 yaitu busana
wawancara yang menggambarkan mengenai kerja dalam ruangan (indoor) dan busan kerja
masalah yang diteliti.Seragam kerja luar ruangan (outdoor).Pakaian seragam
merupankan busana yang dipakai untuk dibuat untuk menciptakan sebuah identitas
melakukan suatu pekerjaan dalam menjalani bagi suatu kelompok. Dengan menggunakan
kehidupan sehari-hari. Busana kerja banyak seragam, seseorang akan mendapatkan kesan
macamnya, sesuai dengan jenis pekerjaan kepemilikan terhadap kelompoknya sehingga
yang dilakukan. Jenis pekerjaan yang loyalitas seseorang terhadap kelompoknya
berbedaMenurut Djawranto dalam Dewi dan semakin tinggi. Melalui loyalitas yang lebih
Nugraheni (2018), populasi adalah jumlah tinggi, dia akan menghasilkan kinerja
keseluruhan dari individu yang terbaiknya. Berdasarkan tujuan permasalahan
karakteristiknya hendak diteliti. Individu yang timbul dalam mengelola pakaian kerja
tersebut dinamakan unit analisis serta dapat Melalui permasalahan yang ada di sekitar
berupa orang, institusi, benda, dst. kerja kita sedangkan menurut penelitian
Sedangankan, sampel adalah sebagaian dari Beberapa tips dan etika dalam
populasi yang karakteristiknya hendak diteliti. berbusana kerja atau ke kantor antara lain:
Sampel yang baik adalah sampel yang dapat Pilih pakaian dengan ukuran yang tepat.
menggambarkan karakteristik populasi. Hindari pakaian yang terlalu terbuka dan
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh menampilkan lekuk tubuh yang berlebihan.
konsumen toko House of Blazer di Surabaya. Pakailah sepatu yang bersih, rapi, dan dapat
Sampel yang diambil oleh penulis memberikan kita kenyamanan Seragam kerja
menggunakan teknik purposive sampling. merupakan salah satu identitas perusahaan
Purposive sampling adalah cara penarikan agar lebih mudah dikenal masyarakat (1)
sample yang dilakukan dengan memilih identitas perusahaan (2) menaikkan
subjek berdasarkan kriteria spesifik yang telah kredibilitas (3) media promosi (4) memberi
di tetapkan peneliti.Pada penelitian ini kebanggan (5) menumbuhkan rasa
digunakan berbagai teknik untuk kekluargaanTempat penelitian Penulisan
memperlancar dan mempercepat dalam makalah ini dilaksanakan pada tanggal
pengumpulan data. Menurut Sugiyono 18 April 2023 hingga 23 April 2023
(2016:375) metode pengumpulan data bertempat di salah satu rumah kediaman
merupakan langkah yang utama dalam peneliti dan kampus universitas adi buana
melakukan penelitian, karena tujuan utama surabaya. Penelitian permasalahan yang
dari penelitian adalah untuk mendapatkan timbul dalam mengelola pakaian kerja
data. Dalam penelitian kualitatif, peneliti, metode penelitian sejalan dengan apa
pengumpulan data dilakukan dengan yang diharapkan peneliti maka ruang
observasi, wawancara dan dokumentasi. lingkupnya juga meliputi di rumah kediaman
Ketiga cara tersebut digunakan untuk peneliti tersebut. Adapun penelitian dilakukan
memperoleh data dan informasi.menuntutpula dalam kampus karena penelitian memiliki
perbedaan model, bahan dan warna yang kepentingan dengan rumusan masalah. Waktu
diperlukan.pakaian yang biasanya dikenakan Penelitian Waktu terjadinya penelitian ini
secara bersamaan baik model, motif maupun berlangsung selama kurang lebih 1 minggu,
jenis bahan yang sama, dan dikenakan oleh tanggal25 April 20231. Menentukan Topik
anggota suatu instansi atau organisasi dalam Penelitian Menentukan topik penelitian
berpartisipasi pada instansi atau organisasi menjadi poin penting sebelum melakukan
tersebut. Seragam kerja juga Sebagai Identitas riset agar penelitian dapat terarah dan jelas
tujuannya sehingga mempermudah dalam
mencari data-data yang diperlukan dalam seperti tidak memperhatikan penampilan dan
penelitian. Misalnya, topik “Meningkatnya kurang profesional 2. Baju keselamatan bagi
Angka Kriminalitas di Kalangan Remaja. pekerja Faktor - Faktor Penghambat
Mencari dan Mengumpulkan Informasi Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
Mencari dan mengumpulkan informasi atau dan Kesehatan Kerja (K3) yaitu Kurangnya
data dari berbagai sumber bisa melalui pelatihan mengenai Keselamatan dan
internet, penelitian sebelumnya, buku yang Kesehatan Kerja, Tidak adanya anggaran
relavan dengan topik penelitian yang diteliti. mengenai K3 dalam proyek konstruksi
tersebut, Terbatas disediakannya Alat
Pelindung Diri (APD) bagi para pekerja,
3. HASIL DAN PEMBAHASAN Kurangnya kepedulian APD Alat pelindung
Dalam angket penelitian, untuk diri saat bekerja Pelindung diri (APD)
menggambarkan implementasi tentang digunakan untuk menjaga keamanan dan
keselamatan pekerja. Kejatuhan benda berat,
komunikasi dengan tetangga terdapat 30
terluka oleh mesin produksi, atau terpapar
pertanyaan yang masing-masing pertanyaan bahan kimia adalah beberapa potensi bahaya
memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: di lingkungan kerja yang dapat dicegah
Untuk jawaban Sangat setuju dengan skor 5 dengan penggunaan alat pelindung diri.
Untuk jawaban Setuju dengan. skor 4
Untuk jawaban Tidak setuju dengan skor. 3 2. Diagram Cara mengatasi hambatan
mengelola pakaian
Untuk jawaban Kurang setuju dengan skor 2
Untuk jawaban Sangat Kurang setuju
dengan skor 1 Dengan rumus = Skor jawaban DIAGRAM 14,4%
xJumlah responden Hasil survey pengambilan 11,2%
angket setelah dijumlah dengan skor jawaban 16% SANGAT SETUJU
Untuk jawaban Tidak Pernah dengan skor SETUJU
1Dengan rumus = Skor jawaban x Jumlah
responden Hasil survey pengambilan angket 58,4% TIDAK SETUJU
setelah dijumlah dengan skor jawaban KURANG SETUJU