Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Skarifikasi Dan Uji Muncul Tanah (Tray Semai)
Jurnal Skarifikasi Dan Uji Muncul Tanah (Tray Semai)
Email: labibahmadr@gmail.com
ABSTRACT
ABSTRAK
1. PENDAHULUAN
perkebunan karet atau kelapa sawit.
Benih merupakan bagian penting dari Impermeabilitas benih Calopogonium
teknologi kimia-biologis yang masih menjadi disebabkan oleh kulit benih yang keras dan
masalah bagi bahan baku pangan tanaman dilapisi oleh lapisan lilin, sehingga kulit benih
pada setiap musim tanam, karena produksi kedap terhadap air dan gas, sehingga hal ini
benih bermutu masih belum dapat memenuhi merupakan salah satu kendala dalam
kebutuhan pengguna atau petani bahkan pembibitan legum ini.Upaya yang dapat
pengolah. Mendapatkan benih yang dilakukan untuk mengatasinya adalah perlu
berkualitas baik tidaklah mudah. Selain itu, dilakukan pematahan dormansi benih
sebagian besar benih hijauan (kacang- Calopogonium dengan kombinasi secara
kacangan) memiliki cangkang yang keras, kimia, mekanik, fisik dengan cara
sehingga untuk memudahkan proses pengguntingan kulit benih skarifikasi dengan
perkecambahan harus dipangkas agar dapat menggosok menggunakan kertas amplas,
mengubah cangkang yang tidak dapat perendaman dengan air panas dan
ditembus menjadi permeabel terhadap gas dan perendaman menggunakan larutan asam pekat
air. Benih adalah biji tanaman yang digunakan (H2SO4) sehingga diharapkan dapat
untuk disemai. Benih merupakan salah satu memecahkan dormansi benih pada biji
faktor yang menentukan keberhasilan Calopogonium pertumbuhan dan daya
budidaya tanaman yangperannya tidak dapat berkecambah Calopogonium dapat meningkat.
digantikan oleh faktor lain, karena benih Proses skarifikasi dilakukan agar embrio
sebagai bahan tanaman dan pembawapotensi dapat segera tumbuh tanpa hambatan karena
genetic (Milkiades dan Zainuddin, 2021). air dan gas akan mampu masuk kedalam biji
Benih merupakan salah satu faktor penentu sehingga proses imbibisi dapat terjadi. (Aulia
keberhasilan budidaya tanaman. Peran benih et al., 2021).
dalam meningkatkan produktivitas dan
kualitas semakin penting untuk mengikuti 2. BAHAN DAN METODE
ekspor dan daya saing suatu komoditas.
2.1 Waktu dan Tempat
Tanaman legum adalah tanaman kacang-
kacangan yang sistem perakarannya mampu Praktikum uji skarifikasi dan uji muncul
bersimbiosis dengan bakteri Rhizobium dan tanah dilaksanakan pada tanggal 20 Maret
membentuk bintil akar yang dapat mengikat 2023, di Laboratorium Produksi Tanaman
nitrogen dari udara. Tanaman legum memiliki Pakan.
kemampuan unik untuk membentuk hubungan
mutualistik dengan bakteri Rhizobium yang 2.2 Metode Pelaksanaan
dapat mengikat nitrogen dari udara dan
membentuk nodul pada akar tanaman. Sebagai Metode pelaksanakan menggunakan dua
tanaman pembebasan lahan, kacang-kacangan jenis metode yaitu UKDdP dan tray semai
memiliki beberapa faktor pendukung, antara dengan beberapa macam cara skarifikasi
lain: (1) tumbuh cepat, menghasilkan banyak (skarifikasi kimia, skarifikasi fisik, skarifikasi
bahan organik dan menutupi tanaman; (2) mekanik dan tanpa perlakuan). Media
banyak mengandung mitrogen. Leguminosa tanam yang digunakan pada penelitian ini
merupakan salah satu suku tumbuhan dikotil menggunakan metode tray semai yang beriisi
yang mempunyai kemampuannya mengikat tanah.
(fiksasi) nitrogen langsung dari udara (tidak
melalui cairan tanah) karena bersimbiosis 2.3 Metode pelakasanaan ke 1
dengan bakteri tertentu pada akar atau
batangnya. (Lamanama et al., 2020). Metode skarifikasi yang digunakan untuk
mematahkan dormansi pada benih
Calopogonium merupakan salah satu jenis Calopogonium adalah skarifikasi kimia
legum yang dimanfaatkan sebagai tanaman menggunakan larutan asam sulfat (H 2SO4)
pakan dan tanaman penutup tanah di lahan 96%. Benih Calopogonium dialiri dengan
3
sifat panas sehingga dapat mengkilis biji yang pendapat Adi (2021) bahwa skarifikasi tanpa
keras. Hasil perlakuan skarifikasi berpengaruh perlakuan merupakan suatu perlakuan yang
nyata terhadap parameter daya berkecambah dapat terjadi secara alami karena terkena
benih dan potensi benih cepat tumbuh. gesekan atau tekanan selama proses
Skarifikasi dengan bahan kimia dapat pengangkutan atau penyimpanan biji. Pada
mengaktifkan sel-sel benih dormansi, skarifikasi biji tanpa perlakuan ini
mengaktifkan daya kerja enzim dan mendapatkan hasil pengamat setelah 14 hari,
merangsang perkecambahan lebih cepat. Hal yaitu sedikit lebih optimal dibandingkan
tersebut sesuai dengan pernyataan Muharis et dengan skarifikasi fisik. Hal tersebut sesuai
al. (2022) yang menyaakan bahwa kandugan dengan pernyataan Juhanda et al. (2019) yang
asam sulfat yang diberikan pada benih dapat menyatakan bahwa skarifikasi tanpa
merangsang pertumbuhan kecambah dengan perlakuan cukup disarankan karena tidak ada
mengaktifkan kerja enzim. campuran bahan-bahan kimia yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditambahkan atau masuk kedalam benih biji
skarifikasi fisik dengan perendaman air panas Calopogonium.
tidak begitu berpengaruh terhadap laju
pertumbuhan benih. Hal ini dapat dikarenakan 4. KESIMPULAN
faktor perendaman benih dalam air panas
yang belum cukup lama sehingga biji belum Skarifikasi yang telah dilakukan
lunak. Hal ini sesuai dengan pernyataan Liani memberikan pengaruh positif terhadap proses
(2019) yang menyatakan bahwa perendaman imbibisi benih dan laju perkecambahan biji.
benih Calopogonium terutama untuk Hasil dari penelitian pada metode skarifikasi
melunakkan kulit benih sehingga kimia dan mekanik dengan media tanam tray
memudahkan penyerapan air oleh benih, juga semai menunjukkan hasil pengamatan yang
untuk mengaktifkan sel-sel dorman dan tunas disajikan pada tabel 1.1. Berdasarkan hasil
bisa menembus kulitnya. Suhu air memiliki pengamatan pada tabel, proporsi pertumbuhan
efek nyata terhadap perkecambahan. Hal ini benih 60% pada pengulangan pertama dan
sesuai dengan pendapat Novita et al. (2023)
70% pada pengulangan kedua. Hasil analisis
yang menyatakan bahwa suhu air memiliki
pengaruh skarifikasi kimia pada uji tanam tray
efek nyata pada persentase perkecambahan,
kebetulan tumbuh dan pertumbuhan semai menunjukan hasil yang optimal
maksimal. dibanding yang lain.
Hasil penelitian menunjukkan skarifikasi
mekanik dengan cara menggosokan biji ke 5. DAFTAR PUSTAKA
amplas bertujuan untuk mengikis kulit yang
Adi, S. 2021. Pengaruh skarifikasi fisik pada
keras dan untuk pematahan dormansi pada biji perkecmbahan benih dan pertumbuhan
tersebut. Hal ini sesuai dengan pernyataan awal dau lamtoro. J. Pertanian. 3 (1): 117-
Wijayanti (2023) yang menyatakan bahwa 130.
skarifikasi mekanik merupakan suatu
perlakuan pematahan dormansi pada benih Aulia, Z., M. B. Ulum, A. Iriany dan A.
impermeable dengan teknik merusak jaringan Zainudin. 2021. Modifikasi teknik
testa seperti penusukan, penggoresan, invigorasi untuk meningkatkan
pemecahan, pengikiran dan pembakaran pada viabilitas dan vigor benih jagung
biji. Skarifikasi mekanik dan kimia, keduanya manis (Zea mays Sacharata L.). J. of
secara berinteraksi terbukti mampu Applied Agricultural Sciences. 5 (1):
meningkatkan daya berkecambah, 50-60.
keserempakan tumbuh dan kecepatan tumbuh.
Hasil penelitian menunjukkan skarifikasi Dethan, I. Y., R. L. S. Hartini dan C. H. Arnold.
tanpa perlakuan dengan tidak melakukan 2020. Pengaruh skarifikasi kimia terhadap
tindakan apapun kepada benih biji perkecambahan benih jambu mete
Calopogonium, hal ini bertujuan untuk (Anacardium occidentale L.). J. Saintek
mengetahui perbandingan laju pertumbuhan Lahan Kering. 3 (2): 47-50.
pada benih biji Calopogonium yang ditanam
Harahap, D. E., Mukhlis, M. Amir dan F. S.
pada kertas merang. Hal ini sesuai dengan
6
Herbis. 2021. Pematahan dormansi biji Novita, T., Evita, E., dan Jasminarni, J. 2023.
aren dengan metode skarifikasi pada Pematahan dormansi benih kopi arabika
berbagai suhu perendaman. J Education kerinci dengan berbagai bahan
and Development. 9 (3): 537-539. perendaman. J. Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi. 23 (1): 935-938.
Juhanda, J., Y. Nurmiaty dan E. Ermawati.
2019. Pengaruh skarifikasi pada pola Nurhafidah, N. 2021. Uji viabilitas beberapa jenis
imbibisi dan perkecambahan benih varietas jagung (Zea Mays) dengan
saga manis (Abruss precatorius L.). J. menggunakan metode yang berbeda. J.
Ilmiah Terapan Budidaya dan
Agrotek Tropika. 1(1).
Pengelolaan Tanaman Pertanian dan
Perkebunan. 10 (1): 30-39.
Lanamana, W. B., K. Y. Fowo., L. D. G. Djou dan
Y. Pande. 2020. Pelatihan teknik
Rosdiana, Zulkaidhah, H. Umar, D. Wahyuni.
budidaya ubikayu nuabosi menggunakan
2020. Pengaruh berbagai jenis skarifikasi
teknologi pola tanam tumpangsari dengan
terhadap perkecambahan benih saga
tanaman legum di Desa Randotonda
(Adenanthera pavonina L) di persemaian
Kecamatan Ende Kabupaten Ende. J.
permanen BPDAS Palu-Poso. J. Warta
Pengabdian Masyarakat. 3 (2): 92-103.
Rimba. 8 (2): 130-135.
Liani, D. A. 2019. Pengaruh skarifikasi fisik dan
kimia terhadap pematahan dormansi Siregar, E. P. D., N. Nazimah, Safrizal S.
benih sirsak (Annona muricata L.). J. Nilahayati dan K. Khaidir 2022.
Pertanian. 2 (1): 119-210. Pengaruh Posisi Skarifikasi dan Asam
Sulfat (H2SO4) Terhadap Viabilitas
Milkiades, P. dan Y. Zainuddin. 2021. Produksi Benih Sirsak (Annona muricata L.). J.
Benih Sebar Padi Sawah dan Ilmiah Mahasiswa Agroekoteknologi.
Penyebarannya di Sulawesi Tenggara. J. 1 (1) 18-22.
Prodi Agribisnis. 2 (1): 12-20.
Wijayanti, P. R. 2023. Review pematahan
Muharis, A., F. Faisal, N. Nasruddin, J. Jamidi, dormansi biji dengan metode skarifikasi
dan M. Rafli. 2022. Pemutusan dormansi mekanik dan kimia. J. Agroekoteknologi
benih kelapa sawit (Elaeis guineensis Tropika Lembab. 5 (2): 109-116.
jacq.) Dengan skarifikasi mekanik dan
kimiawi. J. Ilmiah Mahasiswa
Agroekoteknologi. 1 (2): 43-48.
7