Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 1

Nama : Ghanendra Hafiz Sugiyanto

Nim : 122150073
Kelas : RGLA
Tugas 1
Lithium, berilium, dan boron adalah elemen langka di Bumi meskipun memiliki nomor atom
yang rendah. Kelimpahan unsur cahaya, Li, Be, dan B, memberikan petunjuk tentang struktur dan
evolusi bintang, tentang evolusi galaksi dan tentang nukleosintesisnya, termasuk produksi selama Big
Bang. Mengungkap informasi tentang sejarah kimiawi Galaksi dan spektrum massa bintang-bintang
generasi awal. Li, Be dan B dijelaskan sebagai produk reaksi nuklir yang disebabkan oleh partikel
berenergi tinggi yang dipercepat pada tahap awal matahari. Teori yang dikembangkan dalam makalah
ini berbeda dengan teori Fowler, Greenstein dan Hoyle dalam hal bahwa proses penangkapan neutron
tidak penting. Teori ini merupakan perpanjangan dari teori-teori yang dikemukakan sebelumnya oleh
penulis ini dan oleh Bernas et al., namun berbeda dari teori-teori tersebut dalam hal reaksi nuklir yang
disebabkan oleh partikel α juga ikut diperhitungkan. Hal ini meningkatkan rasio Be/B sehingga sesuai
dengan rasio meteorit. Tabrakan α-He menghasilkan isotop Li di permukaan matahari, dan mereka
diangkut sebagai angin matahari ke ruang antarplanet untuk dicampur dengan materi primordial planet.
Ini meningkatkan rasio Li/Be,6 Li terjadi di bagian bawah zona konveksi matahari.
Komposisi unsur mineral dan litologi Mars mirip dengan Bumi, tapi tidak persis sama. Kedua
planet ini adalah planet kebumian dengan inti logam yang padat dan mantel serta kerak di atasnya yang
terdiri dari material yang tidak terlalu padat, seperti batuan silikat. Berdasarkan data dari wahana
Phoenix, tanah Mars terdiri dari unsur seperti magnesium, sodium, potasium, dan klorida. Nutrien
tersebut dapat ditemui di Bumi dan penting dalam pertumbuhan tanaman. Percobaan yang dilakukan
oleh wahana Phoenix menunjukkan bahwa tanah Mars punya pH sebesar 8,3, dan mengandung garam
perklorat. Beberapa bukti menunjukkan bahwa sebagian permukaan Mars mempunyai silika yang lebih
kaya daripada basalt biasa, dan mungkin mirip dengan batu-batu andesit di Bumi. Sebagian besar
permukaan Mars dilapisi oleh debu besi(III) oksida yang memberinya kenampakan merah. Saat
pembentukan Tata Surya, Mars terbentuk dari cakram protoplanet yang mengelilingi Matahari. Planet
ini punya ciri kimia yang berbeda karena letaknya di Tata Surya. Unsur dengan titik didih yang rendah
seperti klorin, fosfor, dan sulfur ada dalam jumlah yang lebih besar daripada di Bumi. Unsur-unsur
tersebut kemungkinan dihalau dari daerah yang dekat dengan Matahari oleh angin surya muda yang
kuat.

Daftar Pustaka
Boesgaard, M. A. (2004). Light Elements in Main Sequence Stars: Li, Be, B, C, O. Institute for
Astronomy, University of Hawai‘i, Honolulu, HI 96822,U.S.A.

Christensen, & Philip , R. (2003). Morphology and Composition of the Surface of Mars: Mars Odyssey.
Science. 300 (5628): 2056–2061.

Langer, N., Brott, I., Cantiello, M., De Mink, S., Izzard, R., & Yoon, S. (2009). Light elements in
massive single and binary stars. Proceedings of the International Astronomical Union, 5(S268),
411-420. doi:10.1017/S1743921310004540

Hartmann, W. K., & Neukum, G. (2001). "Cratering Chronology and the Evolution of Mars". Space
Science Reviews., 96 (1/4): 165–194.

You might also like