Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 8

SUMBER DAYA ALAM YANG

TIDAK DAPAT DI PERBAHARUI

A. Definisi sumber daya alam (SDA) yang tidak dapat di perbaharui


Definisi sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yang juga dikenal dengan istilah asing
non-renewable resources ialah kekayaan alam yang tidak memiliki kemampuan untuk memperbanyak
diri atau bertambah banyak, sehingga apabila senantiasa dimanfaatkan secara terus-menerus jumlahnya
akan semakin berkurang bahkan habis.

Meski, jenis sumber daya alam ini memungkinkan untuk mengalami regenerasi, akan tapi membutuhkan
waktu ratusan bahkan jutaan tahun. Hal ini lantaran proses penyusunan kekayaan alam tersebut
berlangsung secara alami (tidak dapat dilakukan oleh manusia).

B. Jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui


Adapun yang termasuk dalam jenis sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui beserta
dengan wilayah persebarannya. Diantaranya yaitu:

1) Logam mulia

Logam mulia adalah logam yang tahan terhadap korosi maupun oksidasi. Logam ini memiliki sifat
tahan banting, tidak berkarat, langka, dan tidak berubah fisik menjadi busuk, lapuk atau robek. Sehingga
logam jenis ini umumnya memiliki harga yang tinggi karena kelangkaan dalam keterdesiannya, memiliki
warna yang bagus, dan lunak.

2) bijih besi

Bijih besi ialah batuan yang mengandung mineral-mineral besi dan sejumlah mineral seperti silika,
alumina, magnesia, dan lain-lain. Dimana bijih besi dapat dimanfatakan sebagai bahan baku berbagai
jenis industri cat, semen, flux pada peleburan logam-logam non-ferrous dan juga sebagai katalisator.

Persebaran bijih besi sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui di Indonesia. Antara lain;

a) Sumatera (Aceh, Sumatera Barat, dan Lampung)

b) Pulau Jawa (Cilacap, Blitar, Tulung Agung, dan Daerah sekitar Kulon Proggo)

c)Pulau Kalimantan (Pelaihari, Tanah Bumbu, dan Kotabaru)

d) Pulau Papua (Wilayah War Akopi dan Was Isyow)


3) Tembaga

Tembaga merupakan logam dengan sifat warna merah muda yang lunak sehingga dapat ditempa
oleh liat. Pemanfaatan tembaga yaitu sebagai bahan untuk kabel listrik dan kumparan dinamo atau
dipergunakan sebagai paduan logam yang kemudian dijadikan sebagai mata uang dan perkakas-
perkakas.

Disisi lain, pemanfataan tembaga biasanya dipergunakan sebagai bahan penahan untuk bangunan dan
beberapa bagian dari kapal. Dimana serbuk tembaga digunakan sebagai katalisator untuk mengoksidasi
metanol menjadi metanal.

Persebaran tembaga di Indonesia diantaranya yaitu;

a)Daerah Cikotok (Jawa Barat)

b)Kompara (Papua)

c) Sangkarapi (Sulawesi Selatan)

d) Tirtamaya (Jawa Tengah)

e) Sumatra di Provinsi Jambi

f) Sulawesi Tengah

4) Nikel

Nikel merupakan komponen yang banyak ditemukan dalam meteorit dan menjadi ciri komponen
yang membedakan meteorit dari mineral lainnya. Pemanfaatan nikel diantaranya sebagai bahan
pembuat logam paduan, logam yang dipadukan dengan nikel memiliki karakteristik kuat, tahan panas,
serta tahan karat.

Bahkan, sekitar 65 % nikel dimanfaatkan untuk membuat stainless steel dengan komposisi sebagian
besar besi, 18 % kromium, dan 8 % nikel.

Persebaran nikel di Indonesia diantaranya yaitu;

a)Kalimantan Barat
b)Maluku

c) Papua

d) Sulawesi Selatan

e) Sulawesi Tengah

f) Sulawesi Tenggara

5) Gas alam

Gas alam merupakan hasil pencampuran dari beberapa hidrokarbon dengan kadar karbon kecil
terutama metan(CH4 atau C2H6), propan (C3H6), dan butan (C4H10).

Gas alam yang dimanfaatkan berupa gas alam cair yang biasanya diperdagangkan untuk memenuhi
kebutuhan dapur dan rumah tangga, misalnya LPG (liquefied petroleum ga) atau gas minyak bumi cair
yang terdiri atas terdiri atas propan dan butan dan LNG (liquefied natural gas) atau gas alam cair yang
terdiri atas asam dan metan.

6) Gipsum

Gipsum merupakan salah satu contoh mineral yang memiliki kadar kalsium tinggi. Gipsum yang paling
banyak ditemukan yaitu jenis hidrat kalsium sulfat. Gipsum hampir dapat ditemukan di berbagai
wilayah. Manfaat gipsum terutama dalam bidang konstruksi bangunan, yaitu sebagai bahan dasar atau
bahan tambahan/campuran.

7) Batu marmer

Batu Marmer atau batu pualam berasal dari batu kapur yang telah mengalami perubahan bentuk dan
rupa menjadi batuan yang sangat indah apabila digosok dan dihaluskan, yang akan menjadi licin dan
mengkilap. Batu marmer dimanfaatkan untuk membuat keramik, mega, ornament batu hias dan bahan
bangunan lainnya.

Persebaran batu marmer untuk di wilayah Indonesia sebagai sumber daya alam tidak dapat
diperbaharui. Misalnya;

a) Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur)

b) Daerah Bayat (Jawa Tengah)Tengah

8) Minyak Bumi
Minyak bumi adalah sumber daya alam yang berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau, rawa,
teluk dan laut dangkal. Proses terbentuknya minyak bumi ini berawal dari mikroplankton yang telah mati
kemudian berjatuhan dan mengendap di dasar laut, selanjutnya akan bercampur dengan lumpur yang
disebut dengan lumpur supropelium.

Karena adanya tekanan dari lapisan di atasnya serta adanya panas magma, maka akan terjadi proses
distilasi hingga terbentuk minyak bumi kasar yang membutuhkan waktu jutaan tahun. Hasil olahan
minyak bumi dapat berupa avtur, avgos, premium, minyak tanah, solar, minyak disel.

Adapun untuk wilayah persebaran minyak bumi di Indonesia diantaranya;

a)Pulau Jawa (Cepu, Cirebon, dan Wonokromo)

b) Pulau Sumatra (Palembang (Sungai Gerong, Sungai Plaju), dan Jambi (Dumai))

c) Pulau Kalimantan (Pulau Tarakan, Pulau Bunyu Kutai, dan Balikpapan)

d) Pulau Papua (Sorong)

9) intan

Intang merupakan mineral yang secara kimiawi berbentuk kristal atau alotrop, dari karbon, yang
terbentuk pada kedalaman 100 mil (161 Km) di bawah permukaan bumi, tepatnya pada batuan yang cair
pada bagian astenosfer yang memiliki suhu dan tekanan tertentu yang memungkinkan terjadinya
perubahan mineral carbon menjadi intan.

Pemanfaatan intan diantaranya yaitu untuk pembuatan mata bor suatu mesin; untuk perhiasan dengan
nilai jual yang sangat tinggi.

Daerah di Indonesia yang merupakan penghasil intan terbesar yaitu;

a) Martapura di Sumatra Selatan

b)Kalimantan Selatan

10) Aluminum

Alumunium merupakan logam memiliki sifat tahan karat, ringan, mudah menghantarkan panas,
berwarna putih. Pengambilan alumunium dari kerak bumi yaitu dalam bentuk bauksit. Pemanfaatan
alumunium diantaranya yaitu untuk bahan pembuatan peralatan dapur, peralatan rumah tangga, mebel,
dan lain-lain.

Daerah yang dikenal sebagai penghasil aluminium terbesar di Indonesia yaitu;

a)Pulau Bintan

11) Timah

Timah merupakan sumberdaya alam berbentuk logam yang berwarna putih keperakan, dengan
kekerasan yang rendah, dapat ditempa (“malleable“). Timah memiliki sifat konduktivitas panas dan
listrik yang tinggi, relatif lunak, tahan karat dan memiliki titik leleh yang rendah dan memilki struktur
kristal yang tinggi. Pemanfaatan timah yaitu sebagai sebagai pembungkus permen, coklat, hingga rokok.

Persebaran timah di Indonesia diantaranya;

a) Pulau Bangka

b) Singep

c) Daratan Riau

12) Batu Bara

Batubara merupakan terbentuk dari endapan atau sedimentasi tumbuh-tumbuhan yang tertimbun di
dalam tanah selama berjuta-juta tahun.

Batu bara terdiri atas 3 unsur utama yaitu karbon, hidrogen, dan oksigen. Pemanfaatan batu bara
diantaranya untuk sumber energi kereta api uap, bahan bakar, aspal jalanan, pembuatan cat, sabun,
pupuk, dan bahan peledak.

Persebaran bartu bara di Indonesia, antara lain;

a) Ombilin

b) Bukit Asam

c) Sawah Lunto
13) Belerang

Belerang pada hakekatnya merupakan sumberdaya non logam yang tidak berasa. Bentuk asli dari
belerang berupa zat padat kristalin berwarna kuning. Pemanfaatan belerang misalnya untuk pembuatan
pupuk, untuk bahan obat patek dan korek api.

Persebaran belerang di Indonesia diantaranya;

a) Gunung Welirang yang ada di Provinsi Jawa Timur

b) Jambi di Pulau Sumatra

c) Jawa Tengah

d) Sulawesi Utara

14) mangan

Mangan merupakan salah satu jenis sumber daya tambang berupa logam hitam yang biasanya
dimanfaatkan dalam pembuatan batu baterai. Adapun disisi lain mangan juga dimanfaatkan dalam
proses campuran besa pada pembentukan baja, keramik, dan lain sebagainya.

Persebaran mangan di Indonesia diantaranya;

a) Tasikmalaya

b) Kiripan

c) Martapura

15) Batu Gamping

Batu gamping atau dikenal pula dengan batu kapur merupakan sumber daya tambang yang
biasanya digunakan dalam industri bangunan. Pada umumnya Batu gamping dimanfaat untuk bahan
utama dalam pembuatan semen, akan tetapi juga dapat digunakan sebagai pupuk bagi tanah yang
kurang akan zat kapur.

Persebaran batu gamping di Indonesia diantaranya yaitu;

a) Pulau Jawa

b) Sumatera Utara
c) Sulawesi Selatan

d) Bali

B. Permasalahan Dalam mengolah Sumber Daya Alam (SDA)

Permasalahan pengelolaan sumberdaya alam menjadi sangat penting dalam pembangunan


ekonomi pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Di pihak lain sumberdaya alam tersebut telah
banyak mengalami kerusakan-kerusakan, terutama yang berkaitan dengan cara-cara pemanfaatannya
untuk mencapai tujuan bisnis dan ekonomi. Dalam laporan PBB pada awal tahun 2000 umpamanya,
telah diidentifikasi 5 jenis kerusakan ekosistem yang terancam mencapai limitnya, yaitu ekosistem
kawasan pantai dan sumberdaya bahari, ekosistem lahan pertanian, ekosistem air tawar, ekosistem
padang rumput dan ekosistem hutan. Kerusakan-kerusakan sumberdaya alam di dalam ekosistem-
ekosistem tersebut terjadi terutama karena kekeliruan dalam pengelolaannya sehingga mengalami
kerusakan yang disebabkan karena terjadinya perubahan besar, yang mengarah pada pembangunan
ekonomi yang tidak berkelanjutan. Padahal sumberdaya tersebut merupakan pendukung utama bagi
kehidupan manusia, dan karenanya menjadi sangat penting kaitannya dengan kegiatan ekonomi dan
kehidupan masyarakat manusia yang mengarah ke kecenderungan pengurasan (penipisan) dan
degradasi (degradasi). Kecenderungan ini baik dilihat dari segi kualitas maupun kuantitasnya dan terjadi
di hampir semua kawasan, baik terjadi di negara-negara maju maupun negara berkembang atau miskin.

C. Solusi Dalam Mengolah Sumber Daya Alam (SDA).

Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia bergantung pada penggunaan sumber daya alam.
Namun, sumber daya alam tertentu bersifat tidak dapat diperbarui dan bila digunakan terus akan habis.
Akibatnya, generasi mendatang terancam tidak dapat menikmati sumber daya alam.

Untuk menghindari dampak negatif dan menjaga kelestarian sumber daya alam, maka kita harus
melakukan:

1) Menggunakan sumber daya Alam secara hemat

Sumber daya alam tidak terperbarui, seperti batubara, gas dan minyak bumi, harus dijaga agar tidak
cepat habis. Hal ini dapat dilakukan dengan menghemat penggunaannya. Misalnya, mengurangi
penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan meningkatkan penggunaan kendaaraan umum.

2) mengembangkan pengganti sumber daya alam yang dapat di perbaharui

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui bila habis akan tidak dapat dicari lagi. Karena itu
untuk menjaga kelestarian sumber daya, kita harus mengembangkan alternatif berupa sumber daya
yang dapat diperbaharui, seperti sumber energi listrik dari sel surya dan angin.
3) menjaga lingkungan limbah dan polusi

Penggunaan sumber daya alam akan menghasilkan sisa berupa limbah dan polusi. Bila dibuang
sembarangan, limbah dan polusi akan mencemari lingkungan. Misalnya, asap kendaraan bermotor yang
mencemari udara

You might also like