Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

SUMBER KAJIAN AKHLAK

Dosen Pembimbing: Ahmad Junaidi, M.Pd.I


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf

Disusun Oleh:

Suriyadi
NIM. 23141400013

Fitri Nurcahyati
NIM. 2314140008

Gisella Putri Vanilla


NIM. 2314140026

Desy Rahmawati
NIM. 2314140014

INSTITUT AGAM ISLAM NEGERI (IAIN) PALANGKA RAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONOMI ISLAM
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH
TAHUN 2023 M / 1445 H

i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan penuh rasa hikmat kami mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah
Swt. atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas kelompok berupa makalah yang berjudul “Sumber Kajian Akhlak” tepat pada
waktunya.

Adapun penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dosen


pada mata kuliah Akhlak Tasawuf program studi Akuntansi Syariah. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk mempelajari lebih dalam tentang Akhlak Tasawuf bagi
para pembaca dan juga kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Junaidi, M.Pd.I,


selaku dosen mata kuliah Akhlak Tasawuf yang telah memberikan tugas sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman- teman yang turut
memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak langsung atas terbentuknya
makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar kami menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.

Kami berharap makalah ini dapat tersampaikan dengan baik sehingga dapat
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangandan
peningkatan ilmu pengetahuan.

Palangka Raya, 10 Agustus 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I .................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 1
C. TUJUAN PENULISAN MASALAH ...................................................... 2
BAB II ................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................. 3
A. SUMBER KAJIAN AKHLAK ............................................................... 3
B. AYAT AL-QUR’AN YANG BERKAITAN DENGAN AKHLAK........ 4
C. HADITS YANG BERKAITAN DENGAN AKHLAK ........................... 5
BAB III ............................................................................................................. 10
PENUTUP ........................................................................................................ 10
A. KESIMPULAN...................................................................................... 10
B. SARAN .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Persoalan "Akhlak" di dalam Islam banyak dibicarakan dan dimuat pada Al-
Quran dan Al-Hadits. Sumber tersebut merupakan batasan-batasan dalam tindakan
sehari-hari bagi manusia. Ada yang menjelaskan arti baik dan buruk. Memberi
informasi kepada umat, apa yang semestinya harus diperbuat dan bagaimana harus
bertindak. Sehingga dengan mudah dapat diketahui, apakah perbuatan itu terpuji
atau tercela, benar atau salah.
Kita telah mengetahui bahwa akhlak Islam adalah sistem moral/akhlak yang
berdasarkan Islam, yakni bertitik tolak dari akidah yang diwahyukan Allah pada
Nabi/Rasul-Nya yang kemudian agar disampaikan kepada umatnya.
Memang sebagaimana disebutkan terdahulu bahwa secara umum
akhlak/moral terbagi atas moral yang berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan dan
kehidupan akhirat dan kedua moral yang sama sekali tidak berdasarkan
kepercayaan kepada Tuhan, moral ini timbul dari sumber-sumber sekuler.
Akhlak Islam, karena merupakan sistem akhlak yang berdasarkan
kepercayaan kepada Tuhan, maka tentunya sesuai pula dengan dasar daripada
agama itu sendiri. Dengan demikian, dasar/sumber pokok daripada akhlak Islam
adalah Al-Quran dan Al-Hadits yang merupakan sumber utama dari agama Islam
itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang digunakan untuk pembahasan makalah adalah yaitu :
1. Apa saja sumber kajian islam?
2. Apa saja ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan akhlak?
3. Apa saja hadits yang berkaitan dengan akhlak?

4
C. TUJUAN PENULISAN MASALAH
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai pertanyaan
permasalahan yang telah dirumuskan, diantaranya yaitu untuk :
1. Mengetahui sumber kajian akhlak.
2. Mengetahui apa saja ayat ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan akhlak.
3. Mengetahui apa saja hadits yang berkaitan dengan akhlak.

5
BAB II

PEMBAHASAN

1. SUMBER KAJIAN AKHLAK


Memang tidak disangsikan lagi dengan bahwa segala perbuatan tindakan
manusia apapun bentuknya pada hakikatnya adalah bermaksud untuk mencapai
kebahagiaan (saadah), dan hal ini adalah sebagai "natijah" dari problem akhlak.
Sedangkan saadah menurut sistem moral/akhlak yang agamis (Islam), dapat dicapai
dengan jalan menuruti perintah Allah yakni dengan menjauhi segala larangan Allah
dan mengerjakan segala perintah-Nya, sebagaimana yang tertera dalam pedoman
dasar hidup bagi setiap muslim yakni Al-Quran dan Al Hadits.1
Sumber ajaran akhlak adalah Alquran dan hadis. Segala tingkah laku Nabi
Muhammad merupakan contoh suri tauladan bagi kita semua. Ini ditegaskan oleh
Allah dalam QS. Al-Ahzab ayat 21, yang berbunyi:
‫ه‬
َ‫اّٰلل‬ ُ ْ َ َ َ ْ َ ِّ ٌ َ َ َ ٌ َ ْ ُ ‫ه‬ ْ ُ َ ْ ْ ُ َ َ َ ْ َ‫َلق‬
‫اّٰلل اسوة حسنة لمن كان يرجوا‬ ِ ‫د كان لكم ِ يف رسو ِل‬
َ َ‫َ َْْ َ ْٰ َ َ َ ََ ه‬
‫اّٰلل ك ِث ْْ ًيا‬ ‫واليوم اْل ِخر وذكر‬
Artinya: "Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah
dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah."
Tentang akhlak pribadi Rasulullah dijelaskan pula oleh 'Aisyah ra.
diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dari 'Aisyah ra. berkata: Sesungguhnya akhlak
Rasulullah itu adalah Alquran. (HR. Muslim). Hadis terebut menyatakan bahwa
perkataan dan tingkah laku beliau, merupakan sumber akhlak yang kedua setelah
Alquran. Segala ucapan dan perilaku beliau senantiasa mendapatkan bimbingan
dari Allah.
Telah jelas bahwa Alquran dan hadis Rasul adalah pedoman hidup yang
menjadi asas bagi setiap muslim, keduanya merupakan sumber akhlaqul karimah
dalam ajaran Islam. Alquran dan Sunnah Rasul adalah ajaran yang paling mulia dari
segala ajaran manapun. Sehingga telah menjadi keyakinan (akidah) Islam bahwa
akal dan naluri manusia harus tunduk mengikuti petunjuk dan pengarahan Alquran
dan As-Sunnah. Dari pedoman itulah diketahui kriteria mana perbuatan yang baik

1
Drs. H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, CV. Pustaka Setia, hlm. 150.
6
dan mana yang buruk. Nabi bersabda: Aku tinggalkan untukmu dua perkara, kamu
tidak akan sesat selamanya jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu
Alqura (Mustofah)n dan sunnahku. (HR. Al-Bukhari)2
Namun demikian, Islam tidak menafikan adanya standar lain selain al-Quran
dan Sunnah untuk menentukan baik dan buruknya akhlak manusia. Standar lain
yang dapat dijadikan untuk menentukan baik dan buruk adalah akal dan nurani
manusia serta pandangan umum masyarakat. Manusia dengan hati nuraninya dapat
juga menentukan ukuran baik dan buruk, sebab Allah memberikan potensi dasar
kepada manusia berupa tauhid. Allah Swt. berfirman:
ْ‫ن ٰا َد َم م ْن ُظ ُه ْوره ْم ُذ ِّ َّري َت ُه ْم َو َا ْش َه َد ُهم‬ ْْٓ ‫َوا ْذ َا َخ َذ َ ُّرب َك م ْْۢن َب‬
ِِ ِ ‫ِ ِي‬ ِ
َ ٰ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ ۛ ٰ َ ْ ُ َ ْ ُ ِّ َ ُ ْ َ َ ْۚ ْ ُ ْ َ ‫َ ٰى‬
‫عٰل انف ِس ِهم الست ِبربكم قالوا بٰل ش ِهدنا ۛان تقولوا يوم ال ِقيم ِة‬
‫َّ ُ َّ َ ْ ٰ َ ٰ ْ َ ن‬
‫ي‬ ْ ‫ِانا كنا عن هذا غ ِف ِل‬
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(semaya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul
(Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tulan)". (QS. al-A'raf (7):
172).
Dengan fitrah tauhid itulah manusia akan mencintai kesucian dan
cenderung kepada kebenaran. Hati nuraninya selalu mendambakan dan
merindukan kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya,
karena kebenaran itu tidak akan dicapai kecuali dengan Allah sebagai sumber
kebenaran mutlak. Namun demikian, harus diakui bahwa fitrah manusia tidak
selalu dapat berfungsi dengan baik. Pendidikan dan pengalaman manusia dapat
mempengaruhi eksistensi fitrah manusia itu. Dengan pengaruh tersebut tidak
sedikit fitrah. manusia menjadi kotor dan tertutup sehingga tidak lagi dapat
menentukan baik dan buruk dengan benar. Karena itulah ukuran baik dan buruk
tidak dapat diserahkan kepada hati nurani belaka, tetapi harus dikembalikan

2
Drs. M. Yatimin Abdullah, M.A., Studi Akhlak dalam Perspektif Al Quran, Amzah, Jakarta, 2007,hlm.
5.

7
kepada wahyu yang terjamin kebenarannya. 3

2. AYAT AL-QUR’AN YANG BERKAITAN DENGAN AKHLAK

Dalil mengenai akhlak ini tertera dalam banyak ayat Al-Quran, di


antaranya adalah sebagai berikut.
a. Ayat Al-Qur'an tentang Sabar
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ْ ‫الص‬
َ‫يين‬ َ ‫الص ٰلوة ا َّن ه‬
ّٰ ‫اّٰلل َم َع‬ َّ ‫ْٰٓي َا ُّي َها َّالذ ْي َن ٰا َم ُنوا ْاس َتع ْي ُن ْوا ب‬
َّ ‫الص ْي َو‬
ِ ِْ ِ ِ ِْ ِ ِ ِ
Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah)
dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang
sabar.4
Al-Baqarah [2]:153
b. Ayat Al-Qur’an tentang Jujur
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
‫هَ َ ُُْْ ًَْ َ ًْن‬ ُ َّ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ْٰٓ
‫يايها ال ِذين امنوا اتقوا اّٰلل وقولوا قوْل س ِديدا‬
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah
perkataan yang benar.5
Al-Aḥzāb [33]:70
c. Ayat Al-Qur’an tentang Rendah Hati
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
َ ‫ض َو َل ْن َت ْب ُل َغ ْالج َب‬ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ َّ ْۚ ً َ َ
َ ‫اْل ْر‬ َْ
ْ ‫اْل‬ ْ ‫َو َْل َت‬
‫ال‬ ِ ‫ق‬‫ر‬ِ ‫خ‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ل‬ ‫ك‬‫ن‬ ‫ا‬ِ ‫ا‬ ‫ح‬‫ر‬‫م‬ ‫ض‬
ِ ‫ر‬ ‫ف‬ ‫ش‬
ِ ِ ‫م‬
ً ُ
‫ط ْوْل‬
Janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong karena
sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan
mampu menjulang setinggi gunung.6
Al-Isrā' [17]:37

3
Dr. Marzuki, M.Ag., Prinsip Dasar Akhlak Mulia Debut Wahana Press, Yogyakarta, 2009, hlm.21.
4
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.
5
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.
6
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.

8
d. Ayat Al-Qur’an tentang Dermawan
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ُ ْ َ َْ ‫ى‬ َٗ ْ ۤ َ َ ْ ِّ ُ ُ ْ َ ْ ِّ َ َّ ْ ُ
‫الرزق ِل َم ْن َّيشا ُء ِم ْن ِع َب ِاد ٖه َو َيق ِد ُر له َو َما انفقت ْم‬ ‫قل ِان ر ْ يب يبسط‬
‫ي‬َ ْ ‫الرزق‬
ّٰ ‫ي‬ُ ْ ‫شء َف ُه َو ُي ْخل ُف ٗه َْۚو ُه َو َخ‬ ْ َ ْ ِّ
ْ ِِ ْ ِ ٍ ‫من ي‬
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan
rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan
menyempitkannya.” Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan
menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.7
Saba' [34]:39
e. Ayat Al-Qur’an tentang Sopan Santun
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ٗ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ِّ َّ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْْٓ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ْٰٓ
‫يايها ال ِذين امنوا ْل ترفعوا اصواتكم فوق صو ِت الن ِْ ين وْل تجهروا له‬
َ ْ َ َ َُْ ُ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ ‫ب ْال َق ْول َك َج ْهر َب ْعض ُك ْم ل َب‬
‫ض ان ت ْح َبط اع َمالك ْم َوانت ْم ْل تش ُع ُر ْون‬ ٍ ‫ع‬ ِ ِ ِ ِ ِ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah meninggikan suaramu melebihi
suara Nabi dan janganlah berkata kepadanya dengan suara keras
sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain. Hal itu
dikhawatirkan akan membuat (pahala) segala amalmu terhapus, sedangkan
kamu tidak menyadarinya.8
Al-Ḥujurāt [49]:2
f. Ayat Al-Qur’an tentang Adil
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ُ َّ َ ِۖ ْ ۤ َ ُ ‫ْٰٓ َ ُّ َ َّ ْ َ ٰ َ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ َّ ْ َ ه‬
‫ّٰلل ش َهدا َء ِبال ِق ْس ِط َوْل َي ْج ِر َمنك ْم‬
ِ ِ ‫يايها ال ِذين امنوا كونوا قو ِام ْي‬
َّ َ ‫ه‬ ُ َّ َ ِۖ ْ َّ ُ َ ْ َ َ ُ ْ ُ ْ ْ ُ ْ َ َّ َ ‫َ َ ٰ ُ َ ْ َ ٰى‬
‫شنان قو ٍم عٰل اْل تع ِدلوا ِاع ِدلوا هو اقرب ِللتق ٰو ى واتقوا اّٰلل ِان‬
َ ْ ُ َ ْ َ َ ٌْۢ ْ َ َ ‫ه‬
‫اّٰلل خ ِب ْي ِبما تعملون‬
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena
Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah
kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah

7
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.
8
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.
9
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.9
Āli ‘Imrān [3]:122
Itulah sedikit gambaran mengenai ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan akhlak.
Masih banyak ayat Al-Qur’an yang tidak muat apaila disebutkan semua di sini.

3. HADITS YANG BERKAITAN DENGAN AKHLAK


Dalil mengenai akhlak ini tertera dalam banyak ayat Al-Quran, di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Hadits tentang Sabar
َ ْ ُ َ ْ َ ً َ ْ ُ ٌ ْ َ َ َ َّ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َّ ْ ََ َ َ َ
‫هللا‬
ِ ‫د‬ ‫ن‬ ‫ع‬
ِ ‫ل‬ ‫ض‬‫ف‬ ‫أ‬ ‫ة‬ ‫ع‬‫ر‬‫ج‬ ‫د‬ ‫ب‬ ‫ع‬ ‫ع‬‫ر‬‫ج‬ ‫ت‬ ‫ا‬ ‫م‬ :‫م‬ ‫َل‬‫الس‬‫و‬ ‫ة‬‫َل‬‫الص‬ ‫ه‬
ِ ‫وقال ع‬
‫ي‬ ‫ل‬
َ ََ ْ َ َ َ ْ ََ َ َ َْ َ ْ ُ ْ
‫هللا تعال‬ِ ‫ِمن جرع ِة غي ٍظ كظمها اب ِتغاء وج ِه‬
Artinya: Nabi SAW. bersabda, "Tidak ada seorang hamba yang meneguk
satu tegukan (menerima musibah) yang lebih utama di sisi Allah dari pada
satu tegukan yang berat yang ditahan untuk mencari ridha Allah ta'ala."
(HR Ahmad dan At Thabrani).
b. Hadits tentang Jujur
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud ra., Rasulullah SAW.
bersabda, “Hendaklah kamu berlaku jujur karena kejujuran menuntunmu
pada kebenaran, dan kebenaran menuntunmu ke surga. Dan sesantiasa
seseorang berlaku jujur dan selalu jujur sehingga dia tercatat di sisi Allah
SWT. sebagai orang yang jujur. Dan hindarilah olehmu berlaku dusta
karena kedustaan menuntunmu pada kejahatan, dan kejahatan
menuntunmu ke neraka. Dan seseorang senantiasa berlaku dusta dan
selalu dusta sehingga dia tercatat di sisi Allah SWT. sebagai pendusta.”
(H.R. Muslim).
c. Hadits tentang Rendah Hati
Nabi SAW bersabda: “Barang siapa yang tawadhu' (rendah hati)
karena Allah, maka Allah akan mengangkat (derajat) nya (di dunia dan
akhirat). Dan siapa yang sombong maka Allah akan merendahkannya.”
(HR Imam Ibnu Mandah dan Imam Abu Nu'aim).

9
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.
10
d. Hadits tentang Dermawan
ٌ َّ ْ ٌ ‫ َقر ْي‬،‫الناس‬ َّ َ ٌ ْ َ َ ‫خ َقر ْي ٌب م‬
‫ب ِم َن ال َجن ِة َب ِع ْيد‬ ِ ِ ‫ن‬ ‫م‬ ِ ‫ب‬ ‫ي‬‫ر‬ِ ‫ق‬ ،‫هللا‬
ِ ‫ن‬ ِ ُّ َّ
ِ ‫الس ِ ي‬
ٌ
‫ َب ِع ْيد ِم َن‬،‫اس‬
َّ َ ٌ ْ َ
‫الن‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ،‫هللا‬ َ ‫ َو ْال َبخ ْي ُل َبع ْي ٌد م‬،‫النار‬
‫ن‬
َّ َ
‫ِمن‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُّ َ َ ُّ َّ ُ َ ْ َ َّ َ ٌ ْ َ َّ َ ْ
‫هللا ِم ْن ع ِاب ٍد‬ِ ‫ل‬ ‫خ أحب ِإ‬ ‫اهل الس ِ ي‬ ِ ‫ والج‬،‫ ق ِريب ِمن الن ِار‬،‫الجن ِة‬
‫اليمذى‬ ‫ – رواه ر‬.‫ب َخ ْيل‬
ٍ ِ
“Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat
dengan surga, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang kikir jauh
dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka.
Orang jahil yang dermawan lebih disukai Allah daripada ahli ibadah
yang kikir” [HR. Tirmidzi].
e. Hadits tentang Sopan
Rasulullah SAW. bersabda:

‫سَلمة اإلنسان يف حفظ اللسان‬

"Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan."


(H.R. al-Bukhari).
f. Hadits tentang Adil
Rasululullah SAW bersabda:
ًّ َ َ َ َ َ ًّ َ َ َ َ ًّ َ َ َ َ ْ َ َّ
‫ِإن ِلنف ِسك عل ْيك َحقا َو ِل َرِّبك عل ْيك َحقا َو ِلض ْي ِفك عل ْيك َحقا‬
ُ َّ َ ٍّ َ َّ ُ ْ َ َ ًّ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ
‫ِوإن أله ِلك عليك حقا فأع ِط كل ِذى حق حقه‬
“Sesungguhnya bagi dirimu ada hak, bagi Tuhanmu ada hak, bagi
tamumu ada hak dan bagi keluargamupun ada hak. Maka berikanlah
masing-masing akan haknya.” (HR Tarmidzi)
Itulah sedikit gambaran mengenai hadist yang berkaitan dengan akhlak. Masih
banyak hadits yang tidak muat apaila disebutkan semua di sini.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ukuran baik dan buruknya
akhlak manusia bisa diperoleh melalui berbagai sumber. Dari sekian banyak
sumber yang ada, hanyalah sumber al-Quran dan Sunnah Nabi yang tidak
diragukan kebenarannya. Sumber-sumber lain masih penuh dengan
subyektivitas dan relativitas mengenai ukuran baik dan buruknya. Karena
itulah ukuran utama akhlak Islam adalah al-Quran dan Sunnah. Dan inilah
yang sebenarnya merupakan bagian pokok dari ajaran Islam. Apapun yang
diperintahkan oleh al-Quran dan Sunnah pasti bernilai baik untuk dilakukan,
sebaliknya yang dilarang oleh al-Quran dan Sunnah pasti bernilai baik untuk
ditinggalkan.
B. SARAN
Berbicara akhlak memang sangat sulit, karena akhlak dipandang sebagai
suatu implementasi nilai-nilai Al-Qur'an. Zakiah Darajat berpendapat jika kita ambil
ajaran agama, maka akhlak adalah sangatt penting, bahkan yang tepenting, dimana
kejujuran, kebenaran, keadilan, dan pengabdian adalah diantara sifat-sifat yang
terpenting dalam agama. Bagaimana kita menyikapi akhlak kaum muda kita sekarang
ini, itu tergantung siapa yang memandang dan dari sisi mana dia memandang.
Yang dapat kita lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas akhlak adalah
pendidikan pembentukan akhlak yang baik, harus dilakukan dengan kompak dan
usaha yang sungguh-sungguh dari semua aspek kehidupan serta mampu
menggunakan seluruh kesempatan, berbagai sarana termasuk teknologi modern.
Disamping itu kita sebagai calon-calon tenaga pendidik, harus mampu
mengintegrasikan antara pendidikan dan pengajaran. Jadi tidak hanya transfer
pengetahuan (transfer of knowledge), ketrampilan dan pengalaman yang ditujukan
untuk mencerdaskan akal dan memberikan ketrampilan tetapi juga mampu
membentuk kepribadian dan pola hidup berdasarkan nilai-nilai yang luhur.
Sebagai akhir dari makalah ini, maka kita semua barharap bahwa nantinya
semua orang akan mempunyai akhlak yang mulia. sehingga tercapai kehidupan yang
layak, baik di dunia dan di akhirat.
12
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. D. (2007). Akhlak dalam Perspektif Al Qur`an. Jakarta: Amzah.


Departemen Agama Qur`an Kemang.
M, A. D. (2009). Prinsip Dasar Akhlak Mulia. Yogyakarta: Debut Wahana Press.
Mustofah, D. H. (t.thn.). Akhlak Tasawuf. CV. Pustaka Setia, hlm 150.

13

You might also like