Professional Documents
Culture Documents
Akhlak Tasawuf - Kel.2
Akhlak Tasawuf - Kel.2
Disusun Oleh:
Suriyadi
NIM. 23141400013
Fitri Nurcahyati
NIM. 2314140008
Desy Rahmawati
NIM. 2314140014
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan penuh rasa hikmat kami mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah
Swt. atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas kelompok berupa makalah yang berjudul “Sumber Kajian Akhlak” tepat pada
waktunya.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar kami menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.
Kami berharap makalah ini dapat tersampaikan dengan baik sehingga dapat
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangandan
peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Persoalan "Akhlak" di dalam Islam banyak dibicarakan dan dimuat pada Al-
Quran dan Al-Hadits. Sumber tersebut merupakan batasan-batasan dalam tindakan
sehari-hari bagi manusia. Ada yang menjelaskan arti baik dan buruk. Memberi
informasi kepada umat, apa yang semestinya harus diperbuat dan bagaimana harus
bertindak. Sehingga dengan mudah dapat diketahui, apakah perbuatan itu terpuji
atau tercela, benar atau salah.
Kita telah mengetahui bahwa akhlak Islam adalah sistem moral/akhlak yang
berdasarkan Islam, yakni bertitik tolak dari akidah yang diwahyukan Allah pada
Nabi/Rasul-Nya yang kemudian agar disampaikan kepada umatnya.
Memang sebagaimana disebutkan terdahulu bahwa secara umum
akhlak/moral terbagi atas moral yang berdasarkan kepercayaan kepada Tuhan dan
kehidupan akhirat dan kedua moral yang sama sekali tidak berdasarkan
kepercayaan kepada Tuhan, moral ini timbul dari sumber-sumber sekuler.
Akhlak Islam, karena merupakan sistem akhlak yang berdasarkan
kepercayaan kepada Tuhan, maka tentunya sesuai pula dengan dasar daripada
agama itu sendiri. Dengan demikian, dasar/sumber pokok daripada akhlak Islam
adalah Al-Quran dan Al-Hadits yang merupakan sumber utama dari agama Islam
itu sendiri.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang digunakan untuk pembahasan makalah adalah yaitu :
1. Apa saja sumber kajian islam?
2. Apa saja ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan akhlak?
3. Apa saja hadits yang berkaitan dengan akhlak?
4
C. TUJUAN PENULISAN MASALAH
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjawab berbagai pertanyaan
permasalahan yang telah dirumuskan, diantaranya yaitu untuk :
1. Mengetahui sumber kajian akhlak.
2. Mengetahui apa saja ayat ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan akhlak.
3. Mengetahui apa saja hadits yang berkaitan dengan akhlak.
5
BAB II
PEMBAHASAN
1
Drs. H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, CV. Pustaka Setia, hlm. 150.
6
dan mana yang buruk. Nabi bersabda: Aku tinggalkan untukmu dua perkara, kamu
tidak akan sesat selamanya jika kamu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu
Alqura (Mustofah)n dan sunnahku. (HR. Al-Bukhari)2
Namun demikian, Islam tidak menafikan adanya standar lain selain al-Quran
dan Sunnah untuk menentukan baik dan buruknya akhlak manusia. Standar lain
yang dapat dijadikan untuk menentukan baik dan buruk adalah akal dan nurani
manusia serta pandangan umum masyarakat. Manusia dengan hati nuraninya dapat
juga menentukan ukuran baik dan buruk, sebab Allah memberikan potensi dasar
kepada manusia berupa tauhid. Allah Swt. berfirman:
ْن ٰا َد َم م ْن ُظ ُه ْوره ْم ُذ ِّ َّري َت ُه ْم َو َا ْش َه َد ُهم ْْٓ َوا ْذ َا َخ َذ َ ُّرب َك م ْْۢن َب
ِِ ِ ِ ِي ِ
َ ٰ ْ َ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ ۛ ٰ َ ْ ُ َ ْ ُ ِّ َ ُ ْ َ َ ْۚ ْ ُ ْ َ َ ٰى
عٰل انف ِس ِهم الست ِبربكم قالوا بٰل ش ِهدنا ۛان تقولوا يوم ال ِقيم ِة
َّ ُ َّ َ ْ ٰ َ ٰ ْ َ ن
ي ْ ِانا كنا عن هذا غ ِف ِل
Artinya: "Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka
(semaya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul
(Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu)
agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam)
adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tulan)". (QS. al-A'raf (7):
172).
Dengan fitrah tauhid itulah manusia akan mencintai kesucian dan
cenderung kepada kebenaran. Hati nuraninya selalu mendambakan dan
merindukan kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya,
karena kebenaran itu tidak akan dicapai kecuali dengan Allah sebagai sumber
kebenaran mutlak. Namun demikian, harus diakui bahwa fitrah manusia tidak
selalu dapat berfungsi dengan baik. Pendidikan dan pengalaman manusia dapat
mempengaruhi eksistensi fitrah manusia itu. Dengan pengaruh tersebut tidak
sedikit fitrah. manusia menjadi kotor dan tertutup sehingga tidak lagi dapat
menentukan baik dan buruk dengan benar. Karena itulah ukuran baik dan buruk
tidak dapat diserahkan kepada hati nurani belaka, tetapi harus dikembalikan
2
Drs. M. Yatimin Abdullah, M.A., Studi Akhlak dalam Perspektif Al Quran, Amzah, Jakarta, 2007,hlm.
5.
7
kepada wahyu yang terjamin kebenarannya. 3
3
Dr. Marzuki, M.Ag., Prinsip Dasar Akhlak Mulia Debut Wahana Press, Yogyakarta, 2009, hlm.21.
4
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.
5
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.
6
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.
8
d. Ayat Al-Qur’an tentang Dermawan
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ُ ْ َ َْ ى َٗ ْ ۤ َ َ ْ ِّ ُ ُ ْ َ ْ ِّ َ َّ ْ ُ
الرزق ِل َم ْن َّيشا ُء ِم ْن ِع َب ِاد ٖه َو َيق ِد ُر له َو َما انفقت ْم قل ِان ر ْ يب يبسط
يَ ْ الرزق
ّٰ يُ ْ شء َف ُه َو ُي ْخل ُف ٗه َْۚو ُه َو َخ ْ َ ْ ِّ
ْ ِِ ْ ِ ٍ من ي
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan
rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya dan
menyempitkannya.” Suatu apa pun yang kamu infakkan pasti Dia akan
menggantinya. Dialah sebaik-baik pemberi rezeki.7
Saba' [34]:39
e. Ayat Al-Qur’an tentang Sopan Santun
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ٗ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ِّ َّ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ْْٓ ُ َ ْ َ َ ْ ُ َ ٰ َ ْ َّ َ ُّ َ ْٰٓ
يايها ال ِذين امنوا ْل ترفعوا اصواتكم فوق صو ِت الن ِْ ين وْل تجهروا له
َ ْ َ َ َُْ ُ ُ ْ َ َ َ ْ َ ْ ب ْال َق ْول َك َج ْهر َب ْعض ُك ْم ل َب
ض ان ت ْح َبط اع َمالك ْم َوانت ْم ْل تش ُع ُر ْون ٍ ع ِ ِ ِ ِ ِ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah meninggikan suaramu melebihi
suara Nabi dan janganlah berkata kepadanya dengan suara keras
sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain. Hal itu
dikhawatirkan akan membuat (pahala) segala amalmu terhapus, sedangkan
kamu tidak menyadarinya.8
Al-Ḥujurāt [49]:2
f. Ayat Al-Qur’an tentang Adil
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ُ َّ َ ِۖ ْ ۤ َ ُ ْٰٓ َ ُّ َ َّ ْ َ ٰ َ ُ ْ ُ ْ ُ ْ َ َّ ْ َ ه
ّٰلل ش َهدا َء ِبال ِق ْس ِط َوْل َي ْج ِر َمنك ْم
ِ ِ يايها ال ِذين امنوا كونوا قو ِام ْي
َّ َ ه ُ َّ َ ِۖ ْ َّ ُ َ ْ َ َ ُ ْ ُ ْ ْ ُ ْ َ َّ َ َ َ ٰ ُ َ ْ َ ٰى
شنان قو ٍم عٰل اْل تع ِدلوا ِاع ِدلوا هو اقرب ِللتق ٰو ى واتقوا اّٰلل ِان
َ ْ ُ َ ْ َ َ ٌْۢ ْ َ َ ه
اّٰلل خ ِب ْي ِبما تعملون
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena
Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah
kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah
7
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.
8
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.
9
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu
kerjakan.9
Āli ‘Imrān [3]:122
Itulah sedikit gambaran mengenai ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan akhlak.
Masih banyak ayat Al-Qur’an yang tidak muat apaila disebutkan semua di sini.
9
Departemen Agama, Qur’an Kemenag.
10
d. Hadits tentang Dermawan
ٌ َّ ْ ٌ َقر ْي،الناس َّ َ ٌ ْ َ َ خ َقر ْي ٌب م
ب ِم َن ال َجن ِة َب ِع ْيد ِ ِ ن م ِ ب يرِ ق ،هللا
ِ ن ِ ُّ َّ
ِ الس ِ ي
ٌ
َب ِع ْيد ِم َن،اس
َّ َ ٌ ْ َ
الن ن م د ي ع ب ،هللا َ َو ْال َبخ ْي ُل َبع ْي ٌد م،النار
ن
َّ َ
ِمن
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ُّ َ َ ُّ َّ ُ َ ْ َ َّ َ ٌ ْ َ َّ َ ْ
هللا ِم ْن ع ِاب ٍدِ ل خ أحب ِإ اهل الس ِ ي ِ والج، ق ِريب ِمن الن ِار،الجن ِة
اليمذى – رواه ر.ب َخ ْيل
ٍ ِ
“Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat
dengan surga, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang kikir jauh
dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka.
Orang jahil yang dermawan lebih disukai Allah daripada ahli ibadah
yang kikir” [HR. Tirmidzi].
e. Hadits tentang Sopan
Rasulullah SAW. bersabda:
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa ukuran baik dan buruknya
akhlak manusia bisa diperoleh melalui berbagai sumber. Dari sekian banyak
sumber yang ada, hanyalah sumber al-Quran dan Sunnah Nabi yang tidak
diragukan kebenarannya. Sumber-sumber lain masih penuh dengan
subyektivitas dan relativitas mengenai ukuran baik dan buruknya. Karena
itulah ukuran utama akhlak Islam adalah al-Quran dan Sunnah. Dan inilah
yang sebenarnya merupakan bagian pokok dari ajaran Islam. Apapun yang
diperintahkan oleh al-Quran dan Sunnah pasti bernilai baik untuk dilakukan,
sebaliknya yang dilarang oleh al-Quran dan Sunnah pasti bernilai baik untuk
ditinggalkan.
B. SARAN
Berbicara akhlak memang sangat sulit, karena akhlak dipandang sebagai
suatu implementasi nilai-nilai Al-Qur'an. Zakiah Darajat berpendapat jika kita ambil
ajaran agama, maka akhlak adalah sangatt penting, bahkan yang tepenting, dimana
kejujuran, kebenaran, keadilan, dan pengabdian adalah diantara sifat-sifat yang
terpenting dalam agama. Bagaimana kita menyikapi akhlak kaum muda kita sekarang
ini, itu tergantung siapa yang memandang dan dari sisi mana dia memandang.
Yang dapat kita lakukan dalam rangka meningkatkan kualitas akhlak adalah
pendidikan pembentukan akhlak yang baik, harus dilakukan dengan kompak dan
usaha yang sungguh-sungguh dari semua aspek kehidupan serta mampu
menggunakan seluruh kesempatan, berbagai sarana termasuk teknologi modern.
Disamping itu kita sebagai calon-calon tenaga pendidik, harus mampu
mengintegrasikan antara pendidikan dan pengajaran. Jadi tidak hanya transfer
pengetahuan (transfer of knowledge), ketrampilan dan pengalaman yang ditujukan
untuk mencerdaskan akal dan memberikan ketrampilan tetapi juga mampu
membentuk kepribadian dan pola hidup berdasarkan nilai-nilai yang luhur.
Sebagai akhir dari makalah ini, maka kita semua barharap bahwa nantinya
semua orang akan mempunyai akhlak yang mulia. sehingga tercapai kehidupan yang
layak, baik di dunia dan di akhirat.
12
DAFTAR PUSTAKA
13