Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin maju ini masyarakat mulai memberi
perhatian lebih besar pada kualitas makanan termasuk sayuran yang di konsumsi.
Masyarakat menghendaki produk sayuran yang sehat, aman dikonsumsi dan mutu yang
baik. Perkembangan ini menyadarkan masyarakat akan peduli lingkungan dan gaya
hidup sehat masyarakat sehingga promosi gaya hidup sehat membuat permintaan akan
sayuran organik meningkat. Sayuran organik memang diminati konsumen yang
bersedia membayar lebih mahal untuk produk pangan yang sehat, aman dan ramah
lingkungan. Keadaan tersebut didukung pula oleh keinginan dan kesadaran di kalangan
petani untuk memproduksi sayuran dengan menghindari pupuk kimia sintetis dan zat
pengatur tumbuh, karena alasan lingkungan, sosial ekonomi, kemandirian dan
kesehatan. Di beberapa daerah juga telah bermunculan lahan/pekarangan atau ladang
pertanian sayuran organik yang diusahakan oleh petani.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, Badan Standarisasi Nasional
mengesahkan Standar Nasional Indonesia tentang sistem pangan organik yang telah
tersusun dalam SNI 01-6729-2002 dan berisi panduan tentang cara-cara budidaya
pangan organik. Sistem pertanian organik adalah “kegiatan usaha tani secara
menyeluruh sejak proses produksi sampai proses pengolahan hasil (pascapanen) yang
bersifat ramah lingkungan dan dikelola secara alami (tanpa penggunaan bahan kimia
sintetis dan rekayasa genetika), sehingga menghasilkan produk yang sehat dan
bergizi”. Jika dilihat manfaatnya, pengembangan pertanian organik sudah selayaknya
diupayakan, karena dapat menjadi solusi bagi petani untuk mendapatkan sarana
produksi pertanian dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia dan
melestarikan praktek-praktek kearifan lokal.(Ditjen Hortikultura 2007;2008).
Berdasarkan uraian di atas, petani dengan usaha tani sayuran organik akan
membutuhkan informasi pertanian yang relevan untuk mengembangkan usahataninya
karena dengan memperoleh informasi pertanian yang tepat memang bukan hal yang

1
mudah bagi petani. Kebutuhan terhadap informasi pertanian membuat petani mencari
informasi melalui berbagai saluran komunikasi untuk melanjutkan menggunakan
informasi pertanian yang ada.
Pengetahuan mengenai komunikasi pemasaran adalah suatu hal yang penting
bagi petani pada saat menghadapi beberapa permasalahan, seperti menurunnya
pendapatan usaha yang disebabkan oleh kurangnya atau menurunnya daya beli
konsumen terhadap suatu produk yang mengakibatkan, melambatnya proses
pertumbuhan dan perkembangan pada usahanya. Komunikasi pemasaran dikenal
sebagai sebuah aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dari dunia bisnis yang mempunyai
fungsi sangat penting bagi kelangsungan hidup sebuah perusahaan seperti dapat
memastikan adanya pertukaran nilai antara perusahaan dengan konsumen, memiliki
peranan yang besar dalam membentuk pola persaingan dalam proses
perkembangannya.
Strategi komunikasi pemasaran terhadap suatu produk atau jasa merupakan
suatu hal yang dapat mempengaruhi kemajuan dan perkembangan bagi suatu
perusahaan, namun hal tersebut harus diiringi dengan strategi komunikasi pemasaran
yang tepat dalam penggunaan unsur-unsur yang sesuai dengan keadaan pasar dan pasar
sasaran. Seringkali terjadi sebuah kegagalan pada suatu produk yang disebabkan oleh
salah satu strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan dengan keadaan pasar yang
belum dikuasai oleh pengelola perusahaan. Dalam setiap persaingan yang terjadi dalam
suatu bisnis memerlukan strategi untuk bisa memasuki pangsa pasar agar perusahaan
mampu bertahan dan lebih baik dari pesaingnya. Salah satu bentuk strategi dalam
komunikasi pemasaran yang digunakan oleh industri atau perusahaan adalah dalam
bentuk sebuah promosi. Melihat pentingnya komunikasi pemasaran dalam kegiatan
marketing sebuah produk, kegiatan ini digunakan sebagai suatu strategi utama bagi
perusahaan baik negeri maupun swasta dalam mencapai tujuan pemasaran dan mengisi
pasar yang ada dalam berbagai macam pesaing pasar. Menurut Assauri (2004) bahwa
pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran yang tepat dalam sebuah perusahaan akan
menghantarkan nilai dan informasi kepada para pelanggan, meningkatkan motivasi
konsumen yang mendororng keputusan pembeli. Keputusan pembeli merupakan suatu

2
proses pengambilan keputusan dalam sebuah pembelian untuk dapat menentukan apa
yang akan dibeli atau tidak melakukan pembelian yang diperoleh dari kegiatan-
kegiatan sebelumnya.
Teknik pemasaran yang dilakukan oleh Kebun Organik Elisabeth Wedjo
dengan cara menciptakan merek yang tepat, mengetahui target marketing serta cara
berkomunikasi dengan baik agar proses komunikasi pemasaran dapat diterima dan
dipahami oleh konsumen. Cara menyampaikan pesan kepada konsumen tentang suatu
produk yang dipasarkan dengan cara berempati serta harus menguasai produk yang
ditawarkan agar bisa menyampaikan manfaat dan keunggulan kepada konsumen
dengan bahasa yang mudah dipahami serta berpenampilan yang menarik agar
konsumen bisa menerima dan melakukan komunikasi dengan baik.
Proses komunikasi pemasaran yang ada di Kebun Organik Elisabeth Wedjo
yaitu dengan cara mempromosikan produk yang ada serta pemasaran langsung yang
artinya berinteraksi langsung dengan konsumen melalui telepon, Fb, Whatsapp,
Youtube dan lain-lain.
Sayuran organik memang banyak diminati konsumen karena jauh lebih sehat
dikonsumsi dan tidak mengandung pestisida meskipun harganya cukup mahal Oleh
karena itu, dalam melaksanakan aktivitas komunikasi pemasaran, setiap perusahaan
berupaya untuk mencari dan menetapkan strategi komunikasi pemasaran dan target
market-nya. Persaingan dalam pasar industri sayuran organik ini dirasakan oleh salah
satu usahatani yang bergerak dibidang pertanian organik yang ada di desa penfui timur,
kecamatan kupang tengah, kabupaten kupang yaitu Kebun Organik Elisabeth Wedjo.
Usaha yang dilakukan oleh Kebun Organik Elisabeth Wedjo bergerak di bidang
budidaya dan pemasaran sayuran organik. Kebun Organik Elisabeth Wedjo mulai
didirikan pada tahun 2019 dengan membudidayakan sayuran organik.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis merasa tertarik
untuk mengambil judul tentang “Strategi Komunikasi Pemasaran Sayuran Organik
Di Kebun Organik Elisabeth Wedjo Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang
Tengah Kabupaten Kupang”

3
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran yang digunakan oleh
Kebun Organik Elisabeth Wedjo dalam memasarkan produk sayuran organik.
2. Untuk Mengetahui Media Sosial apa yang digunakan dalam Strategi
Komunikasi pemasaran sayuran organik di Kebun Organik Elisabeth Wedjo
dalam memasarkan sayuran organik.
1.3 Manfaat
1. Dengan adanya karya ilmiah ini dapat menambah Wawasan penulis terutama
mengenai strategi komunikasi pemasaran pada Kebun Organik Elisabeth
Wedjo.
2. Dapat menambah wawasan mengenai penggunaan media sosial dalam strategi
komunikasi pemasaran pada kebun Organik Elisabeth Wedjo.
3. Dengan adanya karya ilmiah ini dapat menjadi referensi bagi pembaca dan
orang yang membutuhkan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Strategi Komunikasi Pemasaran
Strategi komunikasi pemasaran adalah perencanaan dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan. Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua
alat komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus berlangsung
meski sekarang ini terjadi disintegrasi dari pasar massal ke banyak pasar kecil, masing-
masing pasar memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri dan berkembangannya
berbagai jenis media baru sehingga semakin canggihnya konsumen.
Dapat disimpulkan bahwa strategi komunikasi pemasaran adalah alat untuk
mencapai tujuan dalam memberikan informasi, mempengaruhi, promosi suatu kegiatan
pemasaran agar tercapainya keberhasilan perusahaan.
Delozier (1996), menjelaskan bahwa da lima langkah dalam menyusun strategi
komunikasi pemasaran yaitu :
1. Menetukan kesempatan komunikasi pemasaran. Ini merupakan langkah awal
untuk dapat mengembangkan strategi baru yaitu mengenal serta mengevaluasi
perubahan-perubahan yang baru yang terjadi baik perubahan dari luar maupun
dari dalam perusahaan.
2. Menganalisa sumber-sumber komunikasi pemasaran. Bagian ini dilakukan
untuk dapat memanfaatkan sumber-sumber yang ada dalam perusahaan
tersebut sehingga bisa efisien.
3. Mengatur komunikasi pemasaranyang objektif. Objektivitas dilihat dari
kebijaksaan masa depan dari sebuah perusahaan yang terdiri atas kerja sama
yang objektif.
4. Mengembangkan dan men gevaluasi strategi alternatif. Jika objektivitas
dikembangkan maka strategi juga harus dikembangkan lalu mengevaluasi
beragam strategi lain yang mungkin dapat berhasil mencapai objektivitas
5. Mendata tugas-tugas komunikasi pemasaran. Setelah rencana strategi dipilih,
seorang manajer harus dapat membuat keputusan yang penting menyangkut
masalah pengemasan, periklanan, harga, tempat penjualan, serta produk.

5
2.2 Konsep Strategi Komunikasi Pemasaran
Philip Kotler (2006), menyatakan bahwa ada tiga langkah yang harus dilakukan
agar komunikasi pemasaran dapat berjalan dengan baik dan berhasil yaitu :
1. Segmentasi
Segmentasi adalah suatu strategi untuk memahami struktur konsumen karena
segmentasi diperlukan agar perusahaan dapat melayani konsumennya secara lebih baik
dan melakukan komunikasi yang lebih persuasif dan terpenting adalah memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen yang dituju.
Tujuan utama dengan dilakukannya segmentasi pasar, targeting, dan
positioning adalah menempatkan suatu produk maupun merek didalam pikiran para
konsumen sehingga produk maupun merek tersebut memiliki keistimewaan atau
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan (Tjiptono,2012).
Menurut Philip Kotler (1990), segmentasi pasar adalah memilah-milahkan
suatu pasar yang luas kedalam suatu kelompok-kelompok yang berdasarkan faktor
geografi, demografi, psikologi dan behavioristik.
a. Segmentasi pasar berdasarkan faktor geografi
Segmentasi pasar berdasarkan faktor geografi merupakan suatu tujuan pasar
dalam unit geografis yang berbeda. Dalam segmen pasar berdasarkan faktor
geografis ini advertiser memutuskan dalam mendesain produk yang mengacu
kepada beroperasinya produk ke dalam semua wilayah dengan memperhatikan
variasi-variasi kebutuhan dan pilihan geografis.
b. Segmentasi pasar berdasarkan faktor demografis
Segmentasi pasar berdasarkan faktor demografis merupakan pembagian pasar
ke dalam kelompok-kelompok variabel demografis (kependudukan). Pemilihan
segmentasi pasar ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keinginan,
pemilihan, dan pemakaian konsumen terhadap kelompok variabel tertentu.
Pemilihan variabel pada segmentasi pasar ini yaitu tingkat usia, daur hidup, dan
jenis kelamin. Salah satu alasan demografis itu menjadi populer bagi pemasar
adalah bahwa variabel ini sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Kotler dan Keller (2008).

6
c. Segmentasi pasar berdasarkan faktor psikologi
Segmentasi pasar berdasarkan faktor psikologi ini merupakan jangkauan pasar
berdasarkan unsur kejiwaan dari dalam manusia. Pada segmentasi pasar ini para
pembeli dibagi kedalam kelompok yang berbeda-beda berdasrkan kelas sosial,
gaya hidup, dan ciri-ciri kepribadian.
d. Segmentasi pasar berdasarkan faktor behavioristik
Segmentasi pasar berdasarkan faktor behavioristik ini merupakan jangkauan
pasar yang mengarah pada perilaku konsumen dengan memperhatikan
kelompok-kelompok tertentu berdasarkan pengetahuan, sikap, kegunaan atau
tanggapan terhadap produk yang dijual. Dalam segmentasi pasar ini terdiri dari
faktor kesempatan, manfaat yang dicari, status pemakaian, dan tingkat pemakai.
2. Targeting
Targeting atau menentukan strategi pasar yaitu suatu persoalan bagaimana
dalam memilih, menyeleksi dan menjangkau konsumen. Target pasar merupakan suatu
proses pemilihan satu atau beberapa segmen konsumen yang akan menjadi fokus
kegiatan pemasaran dan kegiatan promosi. Sebuah perusahaan harus memiliki
keberanian untuk dapat memfokuskan kegiatan yang mereka lakukan dalam beberapa
kegiatan saja dan meninggalkan bagian lainnya. Philip Kotler dkk (2003), menjelaskan
bahwa targeting adalah suatu strategi mengalokasikan sumber daya perusahaan secara
efektif yang dijelaskan dalam bukunya yang berjudul rethinking marketing.
Market targeting menurut Craven (2003), merupakan sebuah proses
ketertarikan setiap segmen pasar dan memilih satu atau segmen untuk dapat memasuki
pasar. Pada umumnya market targeting dapat dibedakan menjadi bebrapa level :
a. Undifferentiated marketing (mass)
Dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk mengabaikan perbedaan
segmen dan masuk ke dalam sebuah pasar dengan hanya satu penawaran.
b. Differentiated Marketing (Segmented)
Dimana perusahaan memutuskan untuk menargetkan beberapa segmen pasar
dan merancang beberapa penawaran untuk setiap pasarnya.
c. Concentrated Marketing (Niche)

7
Dimana sebuah perusahaan masuk ke dalam sebuah pasar yang memiliki
segmen sedikit dan sempit.
d. Micromarketing
Sebuah penyesuaian produk terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen dan
konsumen lokal termasuk marketing lokal dan marketing individual.
3. Positioning
Positioning adalah suatu strategi komunikasi yang berhubungan dengan
bagaimana khalayak menempatkan suatu produk, merek suatu perusahaan didalam
pikirannya mereka, didalam khalayak mereka sehingga khalayak memiliki penilaian
tertentu. Dalam proses pengelolaan pemasaran, harus mengetahui bagaimana
konsumen dapat memperoleh informasi, menciptakan persepsi, dan menegetahui
bagaimana persepsi tersebut dapat mempengaruhi dalam konsumen mengambil sebuah
keputusan. Menurut Supranto & Limakrisna (2011: 207) mendefinisikan bahwa
positioning adalah suatu strategi dalam membedakan produk dibenak konsumen agar
membedakan dari pesaing yang memberikan manfaat atau nilai bagi konsumen.
2.3 Pengembangan dan perencanaan kegiatan
1. Perencanaan Biaya ( Cost Planning )
Konsep biaya komunikasi pemasaran menunjukan bahwa keberhasilan sebuah
promosi itu tidak selalu ditentukan oleh besar kecilnya biaya yang dikeluarkan, tetapi
ditentukan oleh efektifitas dan efisien suatu perencanaan biaya promosi sebagai suatu
upaya optimalisasi biaya promosi.
Kegiatan penentuan biaya merupakan penetapan biaya yang meliputi dua
kegiatan seperti penetapan biaya untuk kegiatan komunikasi pemasaran dan
perencanaan kegiatan komunikasi pemasaran (Soemanagara, 2006).
2. Kegiatan Komunikasi Pemasaran ( Marketing Communication Activities )
Dalam penyampaian suatu informasi kepada konsumen dan pihak-pihak yang
terkait perusahaan dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang dipadukan dengan
kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pemasaran. Kegiatan komunikasi
pemasaran tersebut sering juga disebut dengan elemen, fungsi atau alat yang terdiri dari
periklanan (advertising), penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (sales

8
promotion), humas (public relation), dan pemasaran langsung (direct marketing).
Menurut Hamdani dalam Danang (2012), menyatakan bahwa bauran promosi atau
yang sering disebut dengan komunikasi pemasaran meliputi periklanan (advertising),
penjualan pribadi (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), humas
(public relation), dan pemasaran langsung (direct marketing).
2.4 Persiapan Dan Pengembangan Media Advertising Dan Promosi
Kegiatan persiapan dan pengembangan media terdiri dari lima tahapan, dan
setiapa tahapan kegiatan ini menunjukan penentuan agen yang tepat dan dapat
menentukan media periklanan dan promosi yang tepat untuk digunakan dalam
mengkomunikasikan produk yang ditawarkan. Tahapan tersebut dikemukakan oleh
Soemanagara (2006) yaitu :
a. Memilih agensi (mitra kerja)
b. Penawaran besar biaya untuk perancangan pesan (copywrite) dan media yang
akan digunakan.
c. Distribusi budget untuk perencanaan media dan pesan.
d. Persetujuan terhadap hasil kerja sama dengan mitra usaha (agensi).
e. Produk media, persetujuan bentuk, jenis, dan frekuensi kegiatan.
2.5 Promosi
Kegiatan promosi adalah suatu kegiatan yang sangat penting di dalam kegiatan
marketing. Menurut Martin L. Bell dalam Basu Swasta dan Irawan (1990), bahwa
promosi merupakan semua jenis kegiatan pemasaran yang ditunjukan untuk
mendorong permintaan. Menurut Tjiptono (2001), promosi pada hakekatnya
merupakan suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar
sasaran kepada perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
2.6 Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi pemasaran terdiri atas dua jenis yang dikemukakan oleh
Nugroho J. Setadi pada tahun 2008 sebagai berikut :
1. Saluran Komunikasi Pemasaran Non-personal

9
Saluran komunikasi pemasaran non-personal ini merupakan suatu sarana dalam
menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi, tetapi
dilakukan melalui media, atmosfer, dan acara.
2. Saluran Komunikasi Pemasaran Personal
Saluran komunikasi pemasaran personal ini merupakan penyampaian pesan
yang mencangkup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung
satu sama lain. Mereka dapat melakukan komunikasi dengan cara bertatap
muka, satu orang dengan banyak (Audience) melalui telepon atau melalui surat.
Saluran komunikasi pemasaran personal ini juga dapat memperoleh
efektivitasnya melalui peluang agar dapat mengindividualkan penyajian dan
umpan baliknya. Salah satu contoh dari saluran komunikasi pemasaran personal
ini adalah Word of Mounth Communication.

10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan ini dilaksanakan di Kebun Organik Elisabeth Wedjo di Desa penfui
timur, kecamatan kupang tengah, kabupaten kupang. Kegiatan ini berlangsung dari
tanggal 21 juli – 23 agustus 2022. Dimana dalam satu minggu bekerja selama 7 hari
yaitu mulai dari hari senin – minggu. Pada hari senin – sabtu bekerja mulai dari jam
08.00 – 16.00 sedangkan pada hari minggu mulai dari jam 8.00 – 12.00.
3.2 Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan ini dilakukan dengan cara :
1. Metode Praktek Langsung
Dengan ikut serta dalam semua kegiatan selama 1 bulan di kebun organik
elisabeth wedjo dan mempraktekkan langsung hal – hal yang berkaitan
langsung dengan strategi komunikasi pemasaran.
2. Metode Observasi
merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan cara mengamati atau
meninjau secara cermat dan langsung di lokasi untuk mengumpulkan data
kegiatan yang dilaksanakan di lokasi sehingga memudahkan untuk menyusun
laporan.
3. Metode Wawancara
Salah satu metode pengumpulan data dengan cara wawancara yaitu,
mendapatkan informasi dengan bertanya langsung mengenai strategi
komunikasi pemasaran yang digunakan dan gambaran umum lokasi di kebun
organik elisabeth wedjo kepada pembimbing lapangan.
4. Dokumentasi
Metode pelaksanaan dokumentasi ini dilakukan dengan cara pengambilan
gambar untuk memperkuat informasi – informasi yang diperoleh serta
menunjang kebenaran dan keterangan yang diberikan sesuai dengan topik yang
dibahas.

11
3.3 Sumber Data
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dengan pembimbing
lapangan mengenai strategi komunikasi pemasaran di kebun organik elisabeth
wedjo dan hasil observasi langsung di lapangan.
2. Data Sekunder
Data yang diambil melalui perantara atau pihak yang bersangkutan di kebun
organik elisabeth wedjo.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Dari hasil kegiatan di Kebun Organik Elisabeth Wedjo diperoleh banyak ilmu
mengenai cara mengolah lahan yang baik, penyamaian serta menanam sayur yang baik
dan benar, membuat pupuk organik cair, mengaplikasikan pupuk organik cair pada
tanaman,melakukan fermentasi sekam padi dan daun bambu serta merawat tanaman.
Dan lebih khususnya mengenai strategi komunikasi pemasaran di kebun Organik
Elisabeth Wedjo yang diketahui menggunakan media sosial seperti Fb, Youtube, dan
pemasaran secara langsung atau tatap muka.
Berikut ini contoh strategi pemasaran menggunakan fb dan pemasaran secara
langsung atau tatap muka :
1. Strategi Komunikasi Pemasaran Menggunakan media sosial (FB)
Strategi Komunikasi Pemasaran menggunakan media sosial fb ini yaitu dengan
cara Ibu Elisabet Wedjo memposting produk – produk yang ingin dipasarkan seperti
sayur pakcoy dan sawi samhong di laman Fb agar menarik minat konsumen untuk
membeli produk – produk yang ditawarkan.
2. StrategiKomunikasi Pemasaran menggunakan media sosial ( Youtube)
Strategi Komunikasi Pemasaran menggunakan media sosial Youtube yang
diterapkan di Kebun Organik Elisabeth Wedjo yaitu dengan membuat konten video
mengenai budidaya dan memanen sayuran organik yang ada di Kebun Organik
Elisabeth Wedjo dan di upload di Youtube sehingga dapat di tonton oleh banyak orang
dan dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk – produk yang dipasarkan.
3. Strategi Komunikasi Pemasaran secara langsung atau tatap muka
Strategi Komunikasi Pemasaran secara langsung atau tatap muka yang
diterapkan di Kebun Organik Elisabeth Wedjo yaitu dengan cara memperkenalkan
produk sayuran organik yang telah dihasilkan di masyarakat luas, kantor, instansi
pemerintah, guru – guru, keluarga, sahabat dan depan gereja YMY Liliba dengan
membawa langsung produk – produk yang ingin dipasarkan di tempat tersebut dan

13
mempromosikan keunggulan dan manfaat dari sayuran organik sehingga menarik
peminat untuk membelinya.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran
Setelah melakukan kegiatan di Kebun Organik Elisabeth Wedjo, mengenai
strategi komunikasi pemasaran sayuran organik selama satu bulan mengacu pada
beberapa sumber dengan cara praktek langsung, mewawancarai, observasi dan
dokumentasi. Usaha sayuran organik yang dijalankan oleh Kebun Organik Elisabeth
Wedjo memiliki tujuan utama yaitu menghidupi keluarga, mengurangi pengangguran,
dan memberi contoh kepada masyarakat agar bisa memiliki usaha tanpa ada pemikiran
bahwa pertanian itu “kotor” akan tetapi jika kita mengerjakan dengan sepenuh hati
dapat membawa dampak yang luar biasa karena seiring berjalannya waktu teknologi
yang diterapkan di dunia pertanian semakin maju.
Strategi komunikasi pemasaran adalah suatu cara yang disusun dan
direncanakan oleh sebuah perusahaan atau industri dimana dalam merencanakan
rancangan tersebut memuat bagaimana cara mengkomunikasikan sebuah produk yang
dihasilkan oleh perusahaan tersebut agar dapat dikenal oleh masyarakat luas. Kebun
Organik Elisabeth Wedjo melakukan usahanya dalam bidang pembudidayaan dan
pemasaran sayuran organik, Kebun Organik Elisabeth Wedjo ini telah merancang
sebuah strategi bagaimana cara dalam memperkenalkan produk sayuran organik yang
telah hasilkan kepada masyarakat luas. Strategi komunikasi yang dilakukan ialah
membawa produk yang dihasilkan dan diperkenalkan di kantor, guru – guru di
sekolahan, instansi pemerintah, keluarga dan sahabat. Seiring berjalannya waktu
Kebun Organik Elisabeth Wedjo mulai menegembangkan melalui media sosial,
sehingga tersebar luas di masyarakat. Sebelum menjalankan strategi komunikasi
pemasaran Kebun Organik Elisabeth Wedjo terlebih dahulu menentukan komunikasi
pemasaran dan promosi penjualan.
Kedua hal tersebut menjadi acuan dalam menyusun strategi komunikasi
pemasaran yang akan dilaksanakan. Dalam proses penyusunan strategi komunikasi
pemasarannya Kebun Organik Elisabeth Wedjo terlebih dahulu mengacu pada dua

14
strategi pemasaran yang umumnya dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam kegiatan
komunikasi pemasaran yang dianggap penting yaitu komunikasi pemasaran dan
promosi penjualan.
1. Komunikasi Pemasaran
komunikasi pemasaran ini lebih memperhatikan bagaimana perusahaan
menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat dan media dalam lingkup internal
maupun eksternal perusahaan, sementara itu aktivitas marketingnya adalah membentuk
dan menjaga pemasaran yang ada karena dilihat dari marketing lebih ditekankan untuk
mendorong terbentuknya pasar dalam arti menjaga konsumen atau pelanggan yang
setia.
Bagian ini memiliki pekerjaan yang sangat kompleks mulai dari menyusun
strategi pemasaran, memasang iklan dan membangun hubungan kerja sama yang baik
dengan konsumen untuk mengangkat citra Kebun Organik Elisabeth Wedjo sehingga
komunikasi pemasaran sangat diperhatikan.
Dalam hal ini Kebun Organik Elisabeth Wedjo dapat mengkomunikasikan
produk sayuran organiknya kepada masyarkat luas dengan memiliki beberapa strategi
komunikasi pemasaran yang mereka gunakan untuk dapat memperkenalkan produk
mereka. Strategi komunikasi pemasaran yang umumnya digunakan oleh Kebun
Organik Elisabeth Wedjo dalam mengkomunikasikan produk sayuran organiknya
kepada masyarakat luas adalah menggunakan media sosial.
2. Promosi Penjualan Produk
Promosi penjualan produk merupakan salah satu bagian marketing yang
digunakan oleh Kebun Organik Elisabeth Wedjo, dimana promosi penjualan produk
ini merupakan unsur penting dalam kegiatan promosi produk yang ditawarkan. Dalam
kegiatan promosi ini mempunyai tujuan menginformasikan, mempengaruhi dan
membujuk, serta mengingat pelanggan sasaran tentang perusahaan. Promosi penjualan
disini lebih mengarah kepada promosi di media sosial, disamping itu juga promosi
penjualan ini dapat menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang
lama sehingga tetap menjadi pelanggan setia Kebun Organik Elisabeth Wedjo serta

15
meningkatkan dan merangsang keinginan konsumen untuk mencoba promosi yang
ditawarkan.
Ada beberapa cara yang diapakai oleh kebun organik elisabeth wedjo dalam
mempromosikan produk sebagai berikut :
a. Promosi periklanan ini berbentuk non personal dan menggunakan berbagai
macam media seperti media sosial (facebook, dan youtube), Hal ini dilakukan
agar menarik perhatian konsumen dengan menyampaikan keistimewaan dari
produk-produk yang ada di Kebun Organik Elisabeth Wedjo.
b. Penjualan tatap muka.
Penjualan tatap muka merupakan salah satu jenis promosi yang dilakukan
secara langsung. Cara ini biasa dilakukan oleh Kebun Organik Elisabeth Wedjo
dalam mempromosikan produk melalui pemasaran langsung di masyarakat
luas, kantor, instansi pemerintah, guru – guru, keluarga, sahabat dan di depan
gereja YMY Liliba.
5.2.2 Media sosial
Media sosial adalah salah satu titik utama yang dipakai Kebun Organik
Elisabeth Wedjo dalam memasarkan produknya. Hal ini dianggap cara yang paling
cepat dalam menyampaikan pesan promosi kepada pelanggan dibanding media
lainnya. Jika ingin melihat produk-produk yang ditawarkan, cukup mencari Facebook
( Elis Ene Wedjo) dan Youtube ( Kebun Ma Elis ) maka semuanya bisa dilihat.
Kebun Organik Elisabeth Wedjo menjadikan media sosial sebagai sarana utama
dalam mempromosikan hasil kerja yang diproduksi. Media sosial menjadikan sebagai
salah satu cara yang efektif dan nilai utamanya terletak pada layanan yang memiliki
jangkauan yang sangat luas sehingga Kebun Organik Elisabeth Wedjo
menyebarluaskan produk yang ada kepada konsumen. Saat ini kebun Organik Elisabeth
Wedjo mempromosikan produk tersebut melalui media sosial seperti facebook, dan
youtube. Selain untuk menyampaikan pesan dan penegenalan profil kepada jejaring
sosial tersebut juga sebagai sarana promosi produk yang diproduksi.
Media sosial Kebun Organik Elisabeth Wedjo yang bisa dikunjungi sebagai
berikut:

16
1. Facebook : Elis Ene Wedjo
2. Youtube : Kebun Ma Elis
Disetiap postingan yang dimuat dalam media sosial tersebut berbeda-beda
dengan keunikan tersendiri. Promosi ini dilakukan melalui media sosial seperti
facebook, dan youtube hal ini disesuaikan dengan kemajuan teknologi seperti internet
yang banyak digunakan khususnya di kalangan masyarakat kota kupang dan
sekitarnya. Dari beberapa strategi komunikasi pemasaran yang digunakan di Kebun
Organik Elisabeth Wedjo strategi yang paling sering dipake adalah komunikasi
pemasaran menggunakan media sosial Fb. Kegiatan promosi penjualan produk ini
merupakan kegiatan yang sangat penting dari suatu usaha penjualan yang harus
dikelola oleh sebuah perusahaan dengan baik dan benar agar dapat mencapai tujuan
akhir yang di inginkan.

17
BAB V
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka ditarik beberapa kesimpulan
yaitu,sebagai berikut :
1. Dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, Kebun Organik Elisabeth
Wedjo ini telah merancang sebuah strategi bagaimana cara dalam
memperkenalkan produk sayuran organik yang telah hasilkan kepada
masyarakat luas. Strategi komunikasi yang dilakukan ialah membawa produk
yang dihasilkan dan diperkenalkan di kantor, guru – guru di sekolahan, instansi
pemerintah, keluarga dan sahabat. Seiring berjalannya waktu Kebun Organik
Elisabeth Wedjo mulai mengembangkan melalui media sosial, sehingga
tersebar luas di masyarakat. Sebelum menjalankan strategi komunikasi
pemasaran Kebun Organik Elisabeth Wedjo terlebih dahulu menentukan
komunikasi pemasaran dan promosi penjualan.
2. komunikasi pemasaran yang umumnya digunakan oleh Kebun Organik
Elisabeth Wedjo dalam mengkomunikasikan produk sayuran organiknya
kepada masyarakat luas adalah menggunakan media sosial.
3. Promosi penjualan produk yang digunakan oleh Kebun Organik Elisabeth
Wedjo ada beberapa cara yaitu :
a. Promosi periklanan ini berbentuk non personal dan menggunakan
berbagai macam media seperti media sosial (facebook, dan youtube),
Hal ini dilakukan agar menarik perhatian konsumen dengan
menyampaikan keistimewaan dari produk-produk yang ada di Kebun
Organik Elisabeth Wedjo.
b. Penjualan tatap muka.
Penjualan tatap muka merupakan salah satu jenis promosi yang
dilakukan secara langsung. Cara ini biasa dilakukan oleh Kebun
Organik Elisabeth Wedjo dalam mempromosikan produk melalui

18
pemasaran langsung di masyarakat luas, kantor, instansi pemerintah,
guru – guru, keluarga, sahabat dan di depan gereja YMY Liliba.
4. Kebun Organik Elisabeth Wedjo menjadikan media sosial sebagai sarana utama
dalam mempromosikan hasil kerja yang diproduksi. Media sosial menjadikan
sebagai salah satu cara yang efektif dan nilai utamanya terletak pada layanan
yang memiliki jangkauan yang sangat luas sehingga Kebun Organik Elisabeth
Wedjo menyebarluaskan produk yang ada kepada konsumen. Saat ini kebun
Organik Elisabeth Wedjo mempromosikan produk tersebut melalui media
sosial seperti facebook, dan youtube. Selain untuk menyampaikan pesan dan
penegenalan profil kepada jejaring sosial tersebut juga sebagai sarana promosi
produk yang diproduksi.
6.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas maka disarankan kepada
Kebun Organik Elisabeth Wedjo agar dalam menerapkan strategi komunikasi
pemasaran perlu memperhatikan kualitas produk dan harga yang diterapkan serta
promosi yang dijalankan melalui media sosial, komunikasi secara langsung atau tatap
muka dengan konsumen agar dapat manarik perhatian para pembeli atau konsumen.

19
DAFTAR PUSTAKA

Assauri, S. 2004.Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press.


Basu Swastha, DH dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta: Liberty.
Craven, David, W. 2003. Strategic Marketing, Sevent Edition, Boston: Irvin
McGraw-Hill
Danang, Sunyoto. 2012.Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran (Konsep,Strategi Dan
Kasus), Yogyakarta: CAPS
Delozier, M. Wayne.1996.The Marketing Communication Process. Tokyo: mcGraw-
Hill kogakushu, Ltd.
Direktorat Jenderal Hortikultura. 2007. Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura.
Direktorat Jendral Hortikultura. 2008. Konsumsi Hortikultura Perkapita 2003-
2007. Departemen Pertanian, Jakarta.
Kennedy, John. E; R Dermawan Soemanagara., 2006. Marketing Communication –
Taktik dan Strategi. Jakarta. PT Buana Ilmu Populer (kelompok Gramedia)
Kotler, Philip. 1990. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, dan
Penganalisaan, Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip. 2003.Marketing Insight form A to Z, terj. Anies Lastiati,
Kotler, Philip. 2006, Manajemen Pemasaran,Jilid I dan II, edisis Kesebelas, PT.
Indeks, Gramedia, Jakarta.
Nugroho J. Setiadi, SE, MM. 2008.Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi Untuk
Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Kencana
Supranto dan Limakrisna, Nanda. (2011). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Tjiptono Fandy,2001.Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Andi Ofset.Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy., & Gregorius Chandra, 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta,
Andi

20

You might also like