Professional Documents
Culture Documents
Asuhan Keperawatan MULTIPLE MYELOMA
Asuhan Keperawatan MULTIPLE MYELOMA
ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien 1
Nama Ny. N
Jenis Kelamin Perempuan
Usia 52
Status Menikah
Agama Islam
Suku Bangsa Jawa
Pendidikan SLTA
No. Telepon 081234567890
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Alamat Jl. Mangga no. 120 Pekalongan
Diagnosis Medis Multiple Myeloma
Nama Nn. Nd
Jenis kelamin Perempuan
No. Telepon 081223334444
Pendidikan Magister
Pekerjaan Dosen
Alamat Jl. Mangga no. 120 Pekalongan
c. Riwayat kesehatan
Data Hasil
1 2
Riwayat kesehatan Pasien mengeluh nyeri pada pinggul bawah bila terlalu
sekarang banyak beraktivitas. Nyeri dirasakan seperti ototnya
ditarik - tarik, skala nyeri 7 (0-10) dengan
1
1 2
intensitas nyeri hilang timbul. Nyeri akan berkurang saat
beristirahat dan meminum obat
Riwayat Pasien mengatakan pertama kali mengalami nyeri pada
kesehatan masa pubis dextra sejak 3 tahun yang lalu
lalu
Riwayat Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
kesehatan menderita penyakit keturunan maupun penyakit menular
keluarga
d. Pemeriksaan fisik
Data Hasil
Umum : kesadaran, Compos mentis, GCS: 15, E: 4, V: 5, M: 6 TB: 146cm BB:
55kg
GCS, TB/BB
TTV : TD, Nadi, TD: 110/70 mmHg S: 36oC
Suhu, Respirasi N: 88x/mnt
R: 20x/mnt
Pemerikasaan fisik : 1) Kepala:
1) Kepala Bentuk kepala normal
Rambut hitam
2) Mata Kulit kepala bersih
3) Mulut Tidak ada hematoma
Tidak ada lesi
4) Hidung
2) Mata:
5) Telinga Sklera jernih
6) Dada Konjungtiva anemis
Reflek cahaya bagus
7) Abdomen Pergerakan bola mata simetris
8) Ekstremitas 3) Mulut:
9) Genetalia dan Warna bibir sianosis
anus Mukosa bibir kering
Reflek menghisap baik
Reflek menelan baik
Pasien mengalami mual & muntah
4) Hidung:
Tidak ada polip
Tidak ada nyeri tekan
Hidung bersih
Fungsi penciuman baik
2
5) Telinga:
telinga bersih
bentuk simetris
tes pendengaran baik
6) Dada :
Paru – paru
a. Inspeksi : Pernapasan normal, sesak nafas saat
beraktifitas ada.
b. Auskultasi : Suara paru vesikuler.
c. Palpasi : Tidak terdapatnya nyeri tekan
d. Perkusi : Didapatkan suara sonor
Jantung :
a. Inspeksi : terdapat pembesaran dada sebelah kiri
b. Auskultasi : terdapat bising sistolik
c. Palpasi : Ada nyeri tekan
d. Perkusi : didapatkan batas jantung membesar
(cardiomegali)
7) Abdomen:
inspeksi : tidak ada lesi
Auskultasi : bising usus normal (4-9x/menit)
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, nyeri lepas,
turgor kulit
8) Ekstremitas:
pergerakan sendi terbatas (nyeri sendi)
Kelelahan
Kelemahan
Kedua tungkai dan kaki edema
9) Genetalia dan anus :
kondisi labia minora, labia mayora, klitoris baik
BAB Hitam
BAK hitam
Pemeriksaan 1) Pemeriksaan laboratorium
Penunjang
a. Pemeriksaan darah
kadar hemoglobin 5,0 gr/dl, leukosit 3mg/dl,
trombosit 105.000, albumin 3,23 g/dl, globulin 4,99
g/dl, SGOT 31, SGPT 22, BUN 21,9 mg/dL,
kreatinin 1,96 mg/dL, Asam urat 9,4 mg/dl,
kalsium 2,35 mmol/L, natrium 142,2 mmol/L,
Kalium 5,03 mmol/L, Clorida 115,6 mmol/L
b. Pemeriksaan Urin
protein Bence Jones ++++, protein ++, sel eritrosit
+, leukosit (-)
2) Gambaran sediaan sumsum tulang
sel plasma 63%, limfosit 5%, proplasmosit 4%,
plasmoblast 1%, sel mieloma (+), smudge cell (+),
flamming cell (+) Sel trombopoietik, eritropoietik dan
granulopoietik menurundan terdesak oleh sel plasma
3
3) Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Bone Survei
didapatkan lesi litik multiple, bentuk bulat, batas
tegas (punched out) di os calvaria, os mandibula dan
maxila bilateral, vertebra thoracolumbal, os costa
aspek anterior dan posterior, os clavicula bilateral,
os scapula bilateral, os humeri bilateral, os radius
dan fibula bilateral, os manus bilateral, os femur
bilateral, os pelvis dan os pubis bilateral yang
dikesankan mengarah gambaran multiple myeloma
4
e. Psikologis
f. Analisis Data
5
DS: intoleransi aktivitas Intoleransi aktivitas
pasien mengatakan berhubungan dengan
sesak nafas saat kelemahan fisik
beraktifitas sesak nafas
DO:
inspeksi: pasien terlihat
lemas paru-paru terhimpit
jantung
jantung membesar
DS: resiko pendarahan Resiko perdarahan adanya
pasien mengatakan faktor risiko gangguan
sering mual muntah gastrointestinal,
akibatnya kurang makan gangguan koagulapati inheren
DO: gastrointestinal
inspeksi:
BAB,BAK hitam
iritasi lambung
tidak makan
mual muntah
6
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
No.
Diagnosa Tujuan (NOC) Intervensi (NANDA)
DX Keperawatan
1. Kelebihan volume Setelah dilakukan tindakan Manajemen Cairan
cairan keperawatan selama .......x24 jam Pertahankan posisi tirah baring
berhubungan keseimbangan cairan pasien selama masa akut
normal dengan indikator : Kaji adanya peningkatan JVP,
dengan gangguan
TD dalam rentang yang edema dan asites
mekanisme
diharapkan Tinggikan kaki saat berbaring
regulasi
CVP dalam rentang Buat jadwal masukan cairan
yang diharapkan
Monitor intake nutrisi
Tekanan arteri rata-rata
Timbang BB secara berkala
dalam rentang yang
Monitor TTV
diharapkan
Nadi perifer teraba Pantau haluaran urine
(karakteristik, warna, ukuran)
Keseimbangan intake
Keseimbangan cairan secara 24
dan output dalam 24 jam
jam
Monitor tanda dan gejala asites
Suara nafas tambahan dan edema
tidak ada Ukur lingkaran abdomen, awasi
Berat badan stabil tetesan infus
Tidak ada asites Pantau albumin serum
Tidak ada distensi vena Monitor Cairan
Tidak ada edema perifer Tentukan riwayat jumlah dan tipe
Hidrasi kulit intake cairan dan eliminasi
Membran mukosa basah Tentukan kemungkinan faktor
Serum elektrolit dbn resiko dari ketidakseimbangan
cairan (hipertermia, terapi
Ht dbn diuretik, kelainan renal, gagal
Tidak ada haus yang jantung, diaporesis, disfungsi hati)
abnormal Monitor berat badan
Tidak ada sunken eyes Monitor serum dan elektrolit urine
Urine putput normal
Monitor serum dan osmolaritas
7
Mampu berkeringat urine
Tidak demam Monitor BP, HR, RR
Monitor tekanan darah orthostatik
dan perubahan irama jantung
Monitor parameter hemodinamik
invasif
Catat secara akurat intake dan
output
Monitor membran mukosa dan
turgor kulit, serta rasa haus
Monitor warna dan jumlah
8
Melaporkan nyeri sudah pemberian lebih dari satu
terkontrol tentukan pilihan analgetik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
tentukan analgetik pilihan, rute
pemberian dan dosis optimal
pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgetik
pertama kali
berikan analgetik tepat waktu
terutama saat
nyeri hebat
evaluasi efektifitas analgetik,
tanda dan gejala (efek samping)
3. Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Terapi Aktivitas
aktivitas keperawatan Kaji tanda dan gejala yang
berhubungan selama.......x24jam menunjukkan ketidaktoleransi
terhadap aktivitas dan
dengan kelemahan daya tahan pasien akan
memerlukan pelaporan terhadap
fisik meningkat dengan indikator: perawat dan dokter
Menunjukan kebiasaan Tingkatkan pelaksanaan ROM
rutin pasif sesuai indikasi
Aktivitas Buat jadwal latihan aktivitas
Konsentrasi secara bertahap untuk pasien dan
Tertarik dengan berikan periode istirahat
Berikan suport dan libatkan
lingkungan
keluarga dalam program terapi
Pola makan Berikan berikan reinforcemen
Tidak ada letargi untuk pencapaian aktivitas sesuai
Hb normal program latihan
Ht normal Kolaborasi ahli fisioterapi
Gula darah normal
Elektrolit serum normal Manajemen Energi
Bantu pasien untuk
mengidentifikasi pilihanpilihan
aktivitas
Rencanakan aktivitas untuk
periode dimana pasien
mempunyai energi paling banyak
Bantu dengan aktivitas fisik
teratur
Tentukan persepsi lain pasien
tentang penyebab fatigue
Dorong verbalisasi perasaan
keterbatasan
9
4. Resiko perdarahan Setelah dilakukan tindakan Wawancara / skrining setiap klien
adanya faktor risiko keperawatan selama.......x24 jam yang memiliki faktor resiko
Gangguan perdarahan tidak terjadi dengan terjadinya perdarahan 2. Antisipasi
indikator : kondisi pada saat perawatan yang
gastrointestinal,
Tingkat keparahan mungkin terjadinya perdarahan
koagulapati inheren terutama pada pasien dengan risiko
perdarahan berkurang.
Mempertahankan denyut tinggi
Pantau respon fisiologis untuk nilai
jantung,irama, tekanan
yang melebihi rentang yang
darah, stabilisasiHgb dan Hct diharapkan atau normal
dan perfusi jaringan Monitor muncul dan untuk terbuka
Menunjukkan keseimbangan perdarahan (urin, feses, luka, dan
cairanadekuat, output urin dressing)
yangmemadai, membran Lakukan pemeriksaan tanda-tanda
mukosalembab, turgor kulit vital dan penilaian fisik dasar untuk
pasien yang berisiko terjadinya
baik, danpengisian kapiler.
perdarahan.
Dapatkan tes laboratorium
(hemoglobin, hematokrit, jumlah sel
darah lengkap, trombin waktu
prothrombin waktu waktu parsial
tromboplastin aktif , dll)
Ajarkan pasien tentang efek yang
diinginkan dan tidak diinginkan dari
obatobat yang meningkatkan risiko
perdarahan atau memperpanjang
pembekuan.
Diskusikan pola manajemen risiko
untuk mempromosikan gaya hidup
yang berfokus pada promosi
kesehatan / cedera menghindari
untuk mengurangi cedera
Diskusikan alternatif ADL untuk
menghindari trauma menyebabkan
luka dan perdarahan.
Berikan perawatan yang melindungi
individu dari cedera untuk mencegah
perdarahan.
Berikan dukungan emosional kepada
pasien yang mengalami perdarahan
dan mengalami respon kompensasi
fisiologis dari kecemasan, ketakutan,
dan rasa takut.
Beri dukungan dalam pengambilan
keputusan tentang pengobatan yang
menempatkan pasien pada risiko
terjadinya perdarahan.
10
4. IMPLEMENTASI
Hari/
Implementasi Evaluasi Formatif Paraf
Tanggal
1 2 3 4
DS:
Pasien mengatakan nyeri pada
pinggul kanannya usai
Mengidentifikasi lokasi, melakukan aktivitas yang
berlebihan, nyeri dirasakan
Bulan karakteristik, durasi, hilang timbul, nyeri seperti
ke-1 frekuensi, kualitas, intensitas tertarik ototnya
DO:
nyeri Pasien tampak meringis
saat mengerakkan pinggul- nya
DS:
Mengidentifikasi skala nyeri Pasien mengatakan skala
nyeri yang dirasakan 7 (0-10)
DO:
Pasien tampak gelisah
DS:
Mengidentifikasi faktor yang
Pasien mengatakan rasa nyeri
memperberat dan saat beraktivitas dan mereda
memperingan nyeri saat beristirahat
DO:
Pasien tampak tidak
nyaman
Mengajarkan teknik DS:
Pasien mengatakan nyeri
Bulan nonfarmakologi untuk diseluruh tubuh, terutama
ke-2 mengurangi rasa nyeri pada pinggul kanan
(pemberian terapi kompres DO:
Pasien tampak antusias
hangat dan terapi relaksasi saat dijelaskan
progresif)
DS:
Memberikan kemoterapi Pasien mengatakan baru
pertama kali terapi radiasi
dengan disinar untuk
serta kemoterapi dan bersedia
mengurangi rasa nyeri untuk terapi radiasi serta
kemoterapi.
DO:
Pasien tampak nyaman
11
saat setelah terapi radiasi dan
kemoterapi
DS:
Mengajarkan keluarga atau Keluarga pasien mengatakan
orang terdekat melakukan mengerti caranya dan akan
terapi kompres hangat dan membantu pasien untuk terapi
terapi relaksasi progresif secara kompres hangat dan terapi
mandiri relaksasi progresif
DO:
keluarga tampak antusias
Memonitor keberhasilan DS:
terapi radiasi yang sudah Pasien mengatakan nyeri
diberikan berkurang setelah diberikan
terapi radiasi selama 20 kali
DO:
Pasien tampak belum terbiasa
Memberikan terapi radiasi DS:
Bulan ke – untuk mengurangi rasa nyeri Pasien mengatakan bersedia
3
disinar X
DO:
Pasien tampak rileks
Memonitor keberhasilan DS:
terapi radiasi yang sudah Pasien mengatakan nyeri
diberikan berkurang setelah diberikan
tindakan terapi radiasi
DO:
Pasien tampak rileks
Bulan ke – Memberikan kemoterapi DS:
4 zoometa untuk mengurangi Pasien mengatakan merasa
rasa nyeri lebih nyaman saat diberikan
tindakan dan setelahnya
DO:
Pasien tampak rileks
Memonitor keberhasilan DS:
kemoterapi zoometa yang Pasien mengatakan nyeri
sudah diberikan berkurang setelah diberikan
tindakan kemoterapi zoometa.
Pasien akan mengikuti
kemoterapi zoometa sebulan
sekali untuk mengurangi rasa
nyeri pada pinggul kanannya
DO:
Pasien tampak rileks
12
Mengidentifikasi skala nyeri DS:
Pasien mengatakan nyeri
dirasakan skala 5 (0-10)
DO:
pasien tampak nyaman dari
sebelumnya
13
5. EVALUASI
14
15