Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.

) dengan Pemberian Pupuk


NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)


DENGAN PEMBERIAN PUPUK NPK DAN KOMPOS SEKAM PADI
PADA MEDIA INCEPTISOL
The Growth Of Palm Oil (Elaeis Guineensis Jacq.) Seedlings At The Main Nursery Phase
Which Was Given Npk Fertilizer And Rice Husk Compost In Inceptisol Medium

Syahri Ramadhan1, Besri Nasrul2


1
Mahasiswa Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
2
Dosen jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Riau
Email korespondensi: ramadhansr209@gmail.com

ABSTRACT
Oil palm is a plantation crop that plays a strategic role in the Indonesian economy because this commodity
has bright prospects as a source of foreign exchange. The experiment aims to know the effect of interaction
giving NPK fertilizer and rice husk compost and get the best combination dose for the growth of oil palm
seedlings in the main nursery. The research was conducted experimentally using a completely randomized
design factorial with two factors, such as factor of NPK fertilizer (P) which consists of three extents, that are
NPK 0 g/plant, NPK 12,5 g/plant, and NPK 25 g/plant. The second factor is rice husk compost (K) which
consists of 4 extents that are rice husk compost 0 g/plant, rice husk compost 150 g/plant, rice husk compost
250 g/plant and rice husk compost 350 g/plant. The parameters observed included an increase in seedling
height, an increase in stem diameter, an increase in leaf number, root volume, seed dry weight, and root
crown ratio. The results showed that the application of NPK fertilizer and rice husk compost was able to
increase the growth of oil palm seedlings in the main nursery. The application of NPK fertilizer and rice husk
compost significantly increased the increase in plant height, wee diameter, leaf number, root volume, plant
dry weight, and seedling root crown ratio. The combination of NPK fertilizer application according to the
recommended dose (25 g/plants) and 250 g of rice husk compost per plant gave the best results for the growth
of oil palm seedlings in the main nursery.
Keywords: palm oil seeds; NPK fertilizer; rice husk compost

PENDAHULUAN Pada tahun 2018, luas perkebunan


sawit Indonesia adalah 14,7 juta ha, luasan
Kelapa Sawit (Elaeis guinensis Jacq.) ini mengalami peningkatan dari tahun 2017
merupakan salah satu jenis tanaman dari yang luasnya adalah 14,3 juta ha. Provinsi
famili Arecaceae yang menghasilkan Riau adalah provinsi yang memiliki luas
minyak nabati yang dapat dimakan (edible perkebunan kelapa sawit terluas di
oil) dan sangat diminati untuk dikelola dan Indonesia dengan luasan lahan 2,7 juta ha
ditanam. Daya tarik penanaman kelapa atau sekitar 18% dari luas total perkebunan
sawit masih merupakan andalan sumber kelapa sawit Indonesia (Direktorat Jenderal
minyak nabati dan bahan agroindustri Perkebunan, 2019).
(Sukamto, 2008). Kelapa sawit memegang Luasan kebun kelapa sawit ini tentu
peranan yang cukup strategis pada berbanding lurus dengan luasan kebun
perekonomian Indonesia karena komoditas kelapa sawit yang harus dilakukan
ini mempunyai prospek yang cerah sebagai peremajaan (replanting). Tanaman kelapa
sumber devisa. sawit yang melewati umur ekonomis harus
segera diremajakan untuk memperbaiki

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 1


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

produktivitas yang menurun tajam. Pada kulit padi akan terpisah dan menjadi limbah
tahun 2020 pemerintah telah melakukan atau buangan. Sekam padi yang tidak
peremajaan (replanting) kebun kelapa sawit dimanfaatkan dengan tepat akan
rakyat seluas 75.000 ha (BPDPKS, 2020). menimbulkan masalah untuk itu perlu
Peremajaan tanaman kelapa sawit dilakukan pengolahan menjadi kompos.
memerlukan ketersediaan bahan tanam Sutanto (2002) menyatakan bahwa sekam
unggul dalam jumlah yang cukup. padi secara nyata mempengaruhi sifat fisik ,
Tingginya kebutuhan bibit tersebut kimia, dan biologi tanah.
mengharuskan penanganan yang tepat untuk Selain kualitas media tanam yang
memperoleh bibit yang berkualitas. Salah baik, faktor yang mempengaruhi
satu faktor yang memengaruhi bibit yang pertumbuhan bibit kelapa sawit adalah
berkualitas adalah penggunaan media ketersediaan unsur hara. Tercukupinya
tanam. unsur hara di media tanam sangat
Inceptisol merupakan salah satu ordo mempengaruhi pertumbuhan tanaman itu
tanah yang penyebarannya cukup luas di sendiri. Salah satu cara untuk meningkatkan
Indonesia. Tanah ini tersebar dengan luasan ketersediaan hara bagi tanaman adalah
sekitar 70,52 juta ha atau 44,60 % dari dengan pemberian pupuk anorganik salah
potensial luas daratan Indonesia satunya pemberian pupuk NPK. Pemberian
(Puslittanak, 2003). Tanah Inceptisol yang pupuk organik seperti kompos sekam padi
merupakan salah satu tanah marginal ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas
memiliki beberapa kekurangan seperti pemupukan NPK sehingga mampu
memiliki tingkat kesuburan tanah yang menekan biaya produksi dan mengurangi
rendah dan kandungan bahan organik penggunaan pupuk kimia.
rendah. Suriadikartata (2006) menyatakan Hasil penelitian Mukhtarudin et al.
mumnya tanah Inceptisol memiliki tingkat (2015) menunjukkan bahwa pemberian
kesuburan tanah yang rendah, dan pupuk NPK Mutiara dengan dosis 15 g dan
kandungan bahan organik rendah. Secara 30 g pertanaman secara nyata meningkatkan
umum, pada tanah-tanah di daerah tropis, pertumbuhan bibit kelapa sawit. Hal ini
mengalami penurunan kadar bahan organik terjadi karena di dalam pupuk Mutiara
tanah yang dapat mencapai 30-60 % dalam mengandung unsur hara N, P dan K
waktu 10 tahun. Kondisi ini makin sehingga dapat berfungsi sebagai sumber
diperburuk dengan terbatasnya penggunaan penyediaan hara bagi tanaman. Hasil
pupuk organik, terutama pada tanaman penelitian lain yang telah dilakukan oleh
pangan semusim. Rendahnya kandungan Adnan et al. (2015), menunjukkan bahwa
bahan organik dan Ph tanah Inceptisol yang pemberian pupuk majemuk NPK dapat
tergolong rendah tersebut perlu diatasi meningkatkan tinggi tanaman, diameter
dengan pemberian pupuk yang mengandung batang, dan bobot kering tanaman kelapa
bahan organik tinggi salah satunya dengan sawit pada umur 3 bulan.
pemberian pupuk kompos sekam padi.
Kompos sekam padi merupakan METODOLOGI
kompos hasil penguraian atau pelapukan Penelitian ini telah dilaksanakan di
dari sekam padi. Sekam padi adalah kulit Kebun Percobaan, Fakultas Pertanian
yang membungkus butiran beras, dimana Universitas Riau, Kampus Bina Widya KM

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 2


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

12,5 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan Faktor kedua yaitu perlakuan dosis
Tampan, Pekanbaru dengan ketinggian 10 kompos sekam padi (K) yang terdiri dari 4
m dpl. Penelitian berlangsung selama 5 taraf dengan sebagai berikut :
bulan, dimulai dari bulan September 2020 K0 = Kontrol (Tanpa Kompos)
hingga Februari 2021. K1 = 150 g/tanaman
Bahan yang digunakan dalam K2 = 250 g/tanaman
penelitian ini adalah tanah top soil, bibit K3 = 350 g/tanaman
kelapa sawit yang sudah berumur 3 bulan, Dari kedua faktor tersebut diperoleh
pupuk NPK (15-15-15), kompos sekam 12 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan,
padi, air, tanah Inceptisol, insektisida Decis, sehingga terdapat 36 unit percobaan. Tiap
fungisida Dithane M-45. unit percobaan terdiri dari 2 tanaman,
Alat yang digunakan dalam penelitian sehingga terdapat 72 sampel tanaman.
ini adalah meteran, cangkul, parang,
paranet, ayakan, polybag ukuran 35 cm x 40 HASIL DAN PEMBAHASAN
cm (10 kg), label perlakuan, gembor, jangka Pertambahan Tinggi Bibit
sorong, timbangan, alat tulis dan kamera. Hasil analisis sidik ragam (Lampiran
Penelitian ini menggunakan rancangan 6) menunjukkan bahwa interaksi pemberian
acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri pupuk NPK dan kompos sekam padi
dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu berpengaruh tidak nyata terhadap
perlakuan pemberian pupuk NPK majemuk pertambahan tinggi bibit kelapa sawit
(15-15-15) (P) yang terdiri dari 3 taraf sedangkan pemberian pupuk NPK dan
yaitu : kompos sekam padi sebagai faktor tunggal
P0 = Kontrol berpengaruh nyata terhadap pertambahan
P1 = 12,5 g/tanaman tinggi bibit kelapa sawit. Hasil uji lanjut
P2 = 25 g/tanaman pertambahan tinggi bibit dengan uji jarak
berganda Duncan pada taraf 5% dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Pertambahan tinggi bibit kelapa sawit dengan aplikasi pupuk NPK dan kompos sekam padi
Aplikasi Pupuk NPK Aplikasi Kompos Sekam Padi Rata-
0g 150 g 250 g 350 g Rata
cm
Tanpa NPK 14,78 d 24,01 cd 29,91 bc 30,68 bc 24,85 a
½ dosis 23,15 cd 26,08 cd 30,45 bc 35,46 bc 28,78 a
1 dosis 24,83 cd 31,75 bc 41,15 b 55,56 a 38,32 b
Rata-rata 20,92 a 27,28 a 33,83 b 40,56 c
Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom atau baris yang sama berbeda tidak nyata
menurut uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

Tabel 1 menunjukkan kombinasi kombinasi pupuk NPK setengah dosis


perlakuan pupuk NPK sesuai dosis anjuran anjuran dan semua dosis kompos sekam
dan kompos sekam padi 350 g padi dan kombinasi tanpa pupuk NPK dan
menghasilkan pertambahan tinggi tanaman semua dosis kompos sekam padi.
yang berbeda nyata dibandingkan Peningkatan pemberian dosis pupuk NPK

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 3


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

jika diikuti dengan penambahan dosis terjadi karena di dalam pupuk Mutiara
kompos sekam padi juga meningkatkan mengandung unsur hara N, P, dan K
pertambahan tinggi bibit kelapa sawit. Hal sehingga dapat berfungsi sebagai sumber
ini dikarenakan pemberian pupuk NPK penyediaan hara bagi tanaman.
yang mengandung unsur hara makro N, P Pemberian perlakuan pupuk kompos
dan K dan kompos sekam padi sebagai sekam padi dosis 350 g menghasilkan
bahan organik mampu memperbaiki sifat perbedaan yang nyata pada pertambahan
fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga tinggi bibit kelapa sawit dibandingkan tanpa
mampu meningkatkan efektifitas pemberian kompos sekam padi. Pemberian
penyerapan unsur hara sehingga mampu perlakuan kompos sekam padi 350 g
meningkatkan tinggi bibit kelapa sawit. memberikan hasil tertinggi pertambahan
Quansah (2010) menyatakan bahwa tinggi bibit kelapa sawit yaitu 40,56 cm. Hal
kombinasi pupuk anorganik dengan organik ini diduga karena pemberian kompos sekam
umumnya meningkatkan produksi karena padi 350 g mampu meningkatkan
bahan organik dapat memperbaiki kondisi kandungan bahan organik tanah sehingga
tanah sehingga unsur hara lebih tersedia membuat sifat fisik, kimia, dan biologi
untuk tanaman. tanah menjadi lebih baik.
Pemberian perlakuan pupuk NPK Menurut Stevenson (1994) pemberian
sesuai dosis anjuran menghasilkan bahan organik dapat memberikan beberapa
pertambahan tinggi bibit kelapa sawit manfaat, seperti meningkatkan ketersediaan
terbaik yaitu 38,32 cm dan berbeda nyata unsur hara makro dan mikro di dalam tanah,
dibandingkan tanpa pemberian pupuk NPK membentuk agregat tanah yang lebih baik
dan pemberian pupuk NPK setengah dosis dan memantapkan agregat tanah yang telah
anjuran. Hal ini karena aplikasi pupuk NPK terbentuk sehingga aerasi, permibilitas dan
mampu memberikan unsur hara yang infiltrasi air kedalam tanah menjadi lebih
dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif baik, meningkatkan retensi air yang
bibit kelapa sawit. dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman dan
Pertumbuhan tinggi tanaman kelapa Meningkatkan KTK tanah. Hasil penelitian
sawit sangat dipengaruhi oleh ketersediaan Simbolon et al. (2020) menunjukkan bahwa
unsur hara N, P dan K. Hal ini sesuai pemberian perlakuan kompos sekam padi
dengan pendapat Mulyani dan menghasilkan pertumbuhan tinggi terbaik
Kartasapoetra (2002) bahwa untuk pada tanaman kopi (Coffea canephora P.).
pertumbuhan vegetatif bibit sangat Hasil analisis kompos sekam padi
diperlukan unsur hara seperti NPK dan menunjukkan rasio C/N yang rendah yaitu
unsur lainnya dalam jumlah yang cukup dan 14. Rasio C/N yang terkandung di dalam
seimbang. Nitrogen, fosfor, dan kalium kompos menggambarkan tingkat
merupakan unsur hara utama yang kematangan dari kompos tersebut, semakin
dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah tinggi rasio C/N berarti kompos belum
yang besar. Hasil penelitian Mukhtarudin et terurai dengan sempurna atau dengan kata
al. (2015) menunjukkan bahwa pemberian lain belum matang. Pada kompos sekam
pupuk NPK Mutiara dengan dosis 15 g dan padi rasio C/N 14 berarti kompos tersebut
30 g pertanaman secara nyata meningkatkan telah matang dan sudah memenuhi standar
pertumbuhan bibit kelapa sawit. Hal ini Permentan dan SNI, yaitu kompos

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 4


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

dikatakan matang bila rasio C/N nya di pertambahan daun bibit kelapa sawit
bawah 20. Novizan (1992) menyatakan sedangkan pemberian pupuk NPK dan
bahwa kompos yang baik adalah kompos kompos sekam padi sebagai faktor tunggal
yang memiliki rasio C/N 10 – 15. berpengaruh nyata terhadap pertambahan
Pertambahan Jumlah Daun tinggi daun kelapa sawit.. Hasil uji lanjut
Hasil analisis sidik ragam pertambahan tinggi bibit dengan uji jarak
menunjukkan bahwa interaksi pemberian berganda Duncan pada taraf 5% dapat
pupuk NPK dan kompos sekam padi dilihat pada Tabel 2.
berpengaruh tidak nyata terhadap

Tabel 2. Pertambahan jumlah daun kelapa sawit dengan aplikasi pupuk NPK dan kompos sekam padi
Aplikasi Pupuk NPK Aplikasi Kompos Sekam Padi Rata-
0g 150 g 250 g 350 g Rata
helai
Tanpa NPK 7,80 a 8,17 ab 7,50 a 8,17 ab 7,91 a
½ dosis 7,83 a 8,50 ab 8,67 ab 9,67 b 8,42 ab
1 dosis 7,83 a 8,00 a 9,00 ab 8,83 ab 8,67 b
Rata-rata 7,82 a 8,22 ab 8,39 ab 8,89 b
Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom atau baris yang sama berbeda tidak nyata
menurut uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

Kombinasi perlakuan pemberian pemberian pupuk kimia saja akan


pupuk NPK setengah dosis anjuran dan menyebabkan tanah miskin bahan organik
kompos sekam padi 350 gram menunjukkan dan mengurangi populasi mikroorganisme,
pertambahan daun tertinggi yaitu 9,67 dan sehingga tepat apabila penggunaan pupuk
berbeda nyata dibandingkan tanpa an organik dikombinasikan dengan
pemberian pupuk NPK dan kompos sekam pemberian pupuk organik seperti kompos
padi, namun tidak berbeda nyata dengan (Darmiyati et al., 2006).
kombinasi yang lain. Hal ini diduga karena Pemberian pupuk NPK sebagai
pemberian pupuk NPK yang mengandung faktor tunggal berbeda nyata terhadap
unsur hara makro menjadi lebih efektiv pertambahan jumlah daun bibit kelapa
dengan dikombinasikan dengan kompos sawit. Pemberian perlakuan pupuk NPK
sekam padi yang mengandung bahan sesuai dosis anjuran menghasilkan
organik. pertambahan daun tertinggi yaitu 8,67 dan
Pupuk organik seperti kompos berpengaruh nyata dibandingkan tanpa
sekam padi dapat meningkatkan populasi pemberian NPK tetapi tidak berpengaruh
mikroorganisme tanah sehingga pemberian nyata dibandingkan perlakuan pemberian
pupuk NPK akan lebih efektif sebagai NPK setengah dosis anjuran. Hal ini diduga
sumber energi bagi mikroorganisme karena kandungan unsur hara dari pupuk
tersebut.Kombinasi pupuk organik dan NPK mampu mencukupi kebutuhan unsur
kimia dapat meningkatkan produksi dan hara tanaman sehingga mampu
kualitas tanaman karena pupuk kimia yang meningkatkan pertumbuhan vegetatif
dicampurkan dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
mikroorganisme sebagai energi, sedangkan

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 5


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

Unsur hara makro yang terdapat di dapat memperbaiki sifat fisik, biologi dan
pupuk NPK mampu meningkatkan kimia tanah sehingga mendukung untuk
pertumbuhan vegetatif tanaman. Mulizar pertumbuhan vegetatif bibit kelapa sawit.
(2004) menyatakan bahwa unsur N, P, dan Hal ini sejalan dengan pendapat Sutanto
K mempunyai peranan penting bagi (2006) yang mengemukakan bahwa dengan
tanaman untuk merangsang pertumbuhan adanya penambahan pupuk organik, sifat
vegetatif tanaman. Hasil penelitian Risbo fisik, biologi dan kimia tanah menjadi lebih
(2019) menunjukkan bahwa permberian baik. Perbaikan sifat fisik yang disebabkan
perlakuan pupuk NPK 20-20-20 oleh kompos sekam padi yaitu struktur
memberikan pengaruh nyata terhadap media tanam yang digunakan akan menjadi
pertambahan jumlah daun bibit kelapa sawit lebih remah dan gembur.
main nursery dibandingkan tanpa perlakuan Pertambahan Diameter Bonggol
pupuk NPK. Hasil analisis sidik ragam
Tabel 2 menunjukkan pemberian menunjukkan bahwa interaksi pemberian
perlakuan kompos sekam padi dengan dosis pupuk NPK dan kompos sekam padi
350 g per tanaman menghasilkan berpengaruh tidak nyata terhadap
pertambahan daun tertinggi yaitu 8,89. pertambahan diameter bonggol bibit kelapa
Hasil pertambahan daun ini berbeda nyata sawit sedangkan pemberian pupuk NPK
dibandingkan pertambahan daun tanpa dan kompos sekam padi sebagai faktor
pemberian kompos sekam padi namun tidak tunggal berpengaruh nyata terhadap
berbeda nyata dibandingkan pemberian pertambahan diameter bonggol bibit kelapa
kompos kompos sekam padi dengan dosis sawit. Hasil uji lanjut pertambahan diameter
lainnya. Hal ini diduga bahwa pemberian bonggol dengan uji jarak berganda Duncan
kompos sekam padi sebagai bahan organik pada taraf 5% dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Pertambahan diameter bonggol kelapa sawit dengan aplikasi pupuk NPK dan kompos sekam
padi
Aplikasi Pupuk NPK Aplikasi Kompos Sekam Padi Rata-
0g 150 g 250 g 350 g Rata
mm
Tanpa NPK 16,23 a 28,81 bcd 25,00 b 28.30 bcd 24,58 a
½ dosis 20,80 ab 27,95 bc 29,05 bcd 35,88 cd 28,4 ab
1 dosis 26,95 bc 29,15 bcd 34,30 cd 37,43 d 31,95 b
Rata-rata 21,32 a 28,63 b 29,45 bc 33,87 c
Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom atau baris yang sama berbeda tidak nyata
menurut uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

Kombinasi perlakuan pupuk NPK perlakuan tanpa pupuk NPK dan kompos
sesuai dosis anjuran dan kompos sekam sekam padi. Hal ini diduga karena
padi 350 g menghasilkan pertambahan kombinasi perlakuan tersebut memberikan
diameter bonggol tertinggi dibandingkan pengaruh yang baik sehingga meningkatkan
kombinasi perlakuan lain dalam penelitian pertumbuhan tanaman. Quansah (2010)
yaitu 37,4 mm. Hasil pertambahan diameter menyatakan bahwa kombinasi pupuk
ini berbeda nyata dibandingkan kombinasi anorganik dengan organik umumnya

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 6


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

meningkatkan produksi karena bahan dalam peranannya sebagai jaringan yang


organik dapat memperbaiki kondisi tanah menghubungkan antara akar dan daun.
sehingga unsur hara lebih tersedia untuk Hasil penelitian Pemberian NPK dosis
tanaman. 18,75 g per tanaman yang mendekati
Kompos sekam padi yang dengan dosis yang diberikan saat penelitian
merupakan salah satu pupuk organik yang ini cenderung meningkatkan pertambahan
bahan organik jika dikombinasikan dengan diameter bonggol bibit kelapa sawit yang
pupuk NPK yang merupakan pupuk an lebih baik dibandingkan dengan pemberian
organik mampu meningkatkan pertumbuhan NPK dosis lainnya dan berbeda tidak nyata
tanaman. Hasil penelitian Sari et al., (2005) dengan pemberian pupuk NPK dosis
menunjukkan bahwa interaksi perlakuan lainnya dan tanpa pemberian pupuk NPK.
pupuk organik dosis 382 gram dan NPK Pemberian perlakuan kompos sekam
menghasilkan pertumbuhan diameter padi menghasilkan pertambahan diameter
bonggol tertinggi pada bibit kelapa sawit bonggol yang berbeda nyata dibandingkan
dibandingkan kombinasi perlakuan lainnya. dengan tanpa pemberian kompos sekam
Tabel 3 menunjukkan bahwa padi. Pemberian perlakuan kompos sekam
pemberian pupuk NPK sesuai dosis anjuran padi 350 g menghasilkan diameter bonggol
berbeda nyata terhadap pertambahan tertinggi yaitu 33,87 mm tetapi tidak
diameter bonggol tanaman dibanding tanpa berbeda nyata dengan perlakuan kompos
pemberian pupuk NPK. Pemberian sekam padi dengan dosis 250 g. Hal ini
perlakuan pupuk NPK sesuai dosis anjuran diduga karena pemberian kompos sekam
menghasilkan diameter tertinggi yaitu 31,95 padi mampu memperbaiki sifat fisik, kimia
mm. Hal ini diduga karena pemberian dan biologi tanah sehingga meningkatkan
pupuk NPK mampu memberikan unsur hara ketersediaan hara dalam tanah.
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan Kompos sekam padi memperbaiki
diameter bonggol kelapa sawit terutama tanah dengan membuat porositas tanah
unsur fosfor dan kalium. Leiwakabessy menjadi lebih baik, dengan kondisi tersebut
(1988) menyatakan bahwa bahwa unsur P pertumbuhan akar lebih leluasa dan
dan K sangat berperan dalam meningkatkan kesempatan untuk menyerap unsur hara
diameter batang tanaman, khususnya dalam lebih banyak. Hal ini membuat
peranannya sebagai jaringan yang pertumbuhan vegetatif bibit seperti
menghubungkan antara akar dan daun. pertambahan diameter bonggol menjadi
Setyamidjaja (2006) juga menyatakan meningkat karena media tanam mempunyai
bahwa fosfor dan kalium dapat sifat fisik yang baik. Hasil penelitian
memperbaiki pertumbuhan vegetatif Simbolon dan Tyasmoro (2020)
tanaman seperti diameter bonggol. menunjukkan bahwa pemberian kompos
Pupuk NPK merupakan pupuk yang sekam padi 75 % menghasilkan diameter
mengandung unsur hara makro N, P dan K batang tertinggi dan berbeda nyata
yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dibandingkan perlakuan kompos kulit kopi
vegetatif bibit kelapa sawit. Leiwakabessy dan kompos sekam padi dosis berbeda pada
(1988) menyatakan bahwa bahwa unsur P pembibitan tanaman kopi.
dan K sangat berperan dalam meningkatkan
diameter bonggol tanaman, khususnya

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 7


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

Volume Akar padi sebagai faktor tunggal berpengaruh


Hasil analisis sidik ragam nyata terhadap volume akar bibit kelapa
menunjukkan bahwa interaksi pemberian sawit. Hasil uji lanjut volume akar bibit
pupuk NPK dan kompos sekam padi diuji lanjut dengan uji jarak berganda
berpengaruh tidak nyata terhadap volume Duncan pada taraf 5% dapat dilihat pada
akar bibit kelapa sawit sedangkan Tabel 4.
pemberian pupuk NPK dan kompos sekam

Tabel 4. Volume akar kelapa sawit dengan aplikasi pupuk NPK dan kompos sekam padi
Aplikasi Pupuk NPK Aplikasi Kompos Sekam Padi Rata-
0g 150 g 250 g 350 g Rata
ml
Tanpa NPK 29,33 a 28,67 a 36,00 ab 45,00 abc 35,00 a
½ dosis 35,66 a 33,20 ab 48,66 abc 53,33 abc 42,71 ab
1 dosis 34,66 ab 56,00 bc 54,33 abc 66,67 c 52,91 b
Rata-rata 33,22 a 39,62 a 46,33 ab 55,00 b
Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom atau baris yang sama berbeda tidak nyata
menurut uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

Kombinasi perlakuan pupuk NPK dan Pemberian pupuk NPK menghasilkan


kompos sekam padi menunjukkan perbedaan yang nyata pada parameter
perbedaan yang nyata terhadap parameter volume akar bibit. Perlakuan pemberian
volume akar bibit kelapa sawit. Perlakuan pupuk NPK sesuai dosis anjuran
kombinasi pupuk NPK sesuai dosis anjuran menghasilkan volume akar tertinggi yaitu
dan kompos sekam padi 250 g 52,91 ml dan berbeda nyata dibandingkan
menghasilkan volume akar tertinggi yaitu perlakuan pupuk NPK setengah dosis
66,67 yang berbeda nyata dibandingkan anjuran dan tanpa pemberian pupuk NPK.
kombinasi perlakuan tanpa pemberian Hal ini diduga karena karena unsur hara
pupuk NPK dan kompos sekam padi, yang terdapat di pupuk NPK telah
perlakuan tanpa NPK dan 150 g sekam mencukupi kebutuhan hara tanaman
padi, perlakuan tanpa NPK dan 250 g sehingga mampu meningkatkan
sekam padi, perlakuan NPK setengah dosis pertumbuhan akar dan pertumbuhan
dan tanpa kompos sekam, perlakuan NPK vegetatif tanaman.
setengah dosis dan sekam padi 150 g, dan Pertumbuhan vegetatif tanaman
perlakuan NPK sesuai dosis dan tanpa seperti pertumbuhan akar sangat
sekam padi tetapi tidak berbeda nyata dipengaruhi oleh unsur hara makro seperti
dibandingkan kombinasi perlakuan lain unsur N, P dan K. Sarief (1986),
dalam penelitian. Hal ini diduga karena menyatakan bahwa unsur N yang diserap
kandungan hara yang terdapat dalam pupuk tanaman berperan dalam menunjang
NPK mampu mencukupi kebutuhan hara pertumbuhan vegetatif tanaman seperti akar.
tanaman. Pemberian pupuk an organik yang Unsur P berperan dalam membentuk sistem
diiringi dengan pemberian pupuk organik perakaran yang baik. Unsur K yang berada
seperti kompos sekam padi dapat pada ujung akar merangsang proses
meningkatkan efesiensi penyerapan hara pemanjangan akar. Hasil penelitian
oleh akar tanaman. Tumangger et al.,(2017) menunjukkan

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 8


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

bahwa pemberian perlakuan pupuk NPK porositas dan aerasi tanah dan menyebabkan
18,5 g per tanaman memberikan hasil yang perkembangan akar tanaman menjadi lebih
berbeda nyata terhadap parameter volume baik. Secara kimia kompos sekam padi akan
akar pada pembibitan kelapa sawit main mengikat unsur hara yang bersifat racun
nursery. bagi tanaman seperti Al, Fe, dan Mn, serta
Tabel 4 memperlihatkan bahwa menaikan pH tanah. Secara biologi
perlakuan pemberian kompos sekam padi pemberian kompos sekam padi akan
menghasilkan perbedaan yang nyata pada memperkaya mikro organisme dalam tanah,
parameter volume akar bibit. Perlakuan sehingga mikro organisme dapat
pemberian pupuk kompos sekam padi mempercepat ketersediaan hara bagi
dengan dosis 350 g menghasilkan volume tanaman. Hasil penelitian Mulyarti (2018)
akar tertinggi yaitu 55 ml dan berbeda nyata menunjukkan bahwa pemberian kompos
dibandingkan perlakuan tanpa pupuk sekam padi berpengaruh nyata terhadap
kompos sekam padi dan dengan pemberian parameter berat akar bibit kelapa sawit
kompos sekam padi dosis 150 g tetapi tidak pada fase pre nursery.
berbeda nyata dibandingkan perlakuan Berat Kering Tanaman
kompos sekam padi dosis 250 g. Hal ini Hasil analisis sidik ragam (Lampiran
diduga karena pemberian kompos sekam 6) menunjukkan bahwa interaksi pemberian
padi mampu memperbaik sifat fisik, kimia, pupuk NPK dan kompos sekam padi
dan bilogi tanah. berpengaruh tidak nyata terhadap berat
Kompos sekam padi yang diberikan kering bibit kelapa sawit sedangkan
mampu memperbaiki kualitas tanah pemberian pupuk NPK dan kompos sekam
sehingga mampu meningkatkan padi sebagai faktor tunggal berpengaruh
ketersediaan hara dan menunjang nyata terhadap berat kering bibit kelapa
pembentukan akar tanaman. Menurut sawit. Hasil uji lanjut berat kering bibit diuji
Djayadi et al. (2010) secara fisik kompos lanjut dengan uji jarak berganda Duncan
sekam padi membentuk agregat tanah yang pada taraf 5% dapat dilihat pada Tabel 4.
mantap, sehingga berpengaruh terhadap
Tabel 5. Berat kering tanaman kelapa sawit dengan aplikasi pupuk NPK dan kompos sekam padi
Aplikasi Pupuk Aplikasi Kompos Sekam Padi Rata-
NPK 0g 150 g 250 g 350 g Rata
gram
Tanpa NPK 22,37 a 31,78 ab 21,20 a 38,79 abc 28,53 a
½ dosis 23,69 a 29,62 ab 48,82 bcd 41,22 abc 35,83 a
1 dosis 58,99 cd 54,51 cd 66,84 d 88,69 e 67,26 b
Rata-rata 35,02 a 38,64 a 45,62 ab 56,23 b
Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom atau baris yang sama berbeda tidak nyata
menurut uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

Perlakuan kombinasi pupuk NPK nyata pada berat kering bibit kelapa sawit
sesuai dosis dan kompos sekam padi 350 g dibandingkan kombinasi perlakuan yang
menghasilkan nilai berat kering tertinggi lain. Hal ini diduga karena pemberian
pada bibit kelapa sawit yaitu 88,69 g. pupuk NPK yang mengandung unsur hara
Kombinasi memberikan perbedaan yang makro N, P dan K dan kompos sekam padi

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 9


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

sebagai bahan organik mampu memperbaiki cenderung menunjukkan berat kering bibit
sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga yang lebih baik dari pemberian NPK dosis
mampu meningkatkan efektifitas 6,25 g per tanaman dan dosis 12,5 g per
penyerapan unsur hara sehingga mampu tanaman yaitu 67,66 g, dan berbeda nyata
meningkatkan tinggi bibit kelapa sawit. dengan pemberian pupuk NPK dosis 0 g per
Quansah (2010) menyatakan bahwa tanaman pada pembibitan kelapa sawit.
kombinasi pupuk anorganik dengan organik Pemberian perlakuan kompos sekam
umumnya meningkatkan produksi karena padi dengan dosis 350 g cenderung
bahan organik dapat memperbaiki kondisi menghasilkan berat kering tanaman
tanah sehingga unsur hara lebih tersedia tertinggi yaitu 56,23 g yang berbeda nyata
untuk tanaman. dibandingkan tanpa pemberian kompos
Tabel 5 menunjukkan bahwa sekam padi tetapi berbeda tidak nyata
perlakuan pemberian pupuk NPK sebagai dengan pemberian kompos sekam padi
faktor tunggal berbeda nyata terhadap berat dengan dosis 250 g per tanaman. Hal ini
kering tanaman. Perlakuan pupuk NPK diduga karena pemberian kompos sekam
sesuai dosis anjuran menghasilkan berat padi telah mampu memperbaiki sifat fisik,
kering tanaman tertinggi yaitu 67,26 g. kimia dan biologi tanah seperti
Hasil ini berbeda nyata dibandingkan meningkatkan aktivitas mikroorganisme
pemberian NPK setengah dosis anjuran dan tanah dan memperbaiki agregat tanah.
tanpa pemberian perlakuan pupuk NPK. Semakin baik sifat-sifat tanah maka
Hal ini diduga karena pemberian pupuk penyerapan unsur hara oleh tanaman akan
NPK mampu memncukupi kebutuhan unsur semakin baik sehingga asimilat yang
hara tanaman sehingga meningkatkan bobot dihasilkan dalam proses fotosintesis akan
tanaman. lebih banyak.
Pemberian perlakuan pupuk NPK Hakim et.al.,(1986) menyatakan
yang diberikan kepada tanaman mampu pemberian bahan organik dapat
mencukupi kebutuhan unsur hara tanaman mengaktifkan aktifitas mikroorganisme di
sehingga mampu mendorong peningkatan dalam tanah dan menambah daya serap
berat kering tanaman. Maryani (2012) tanah terhadap unsur hara yang tersedia,
menyatakan bahwa ketersediaan unsur hara sehingga dapat meningkatkan kesuburan
yang cukup bagi tanaman dapat tanah. Menurut Sutedjo (2001) pemberian
meningkatkan jumlah klorofil. pupuk organik dapat meningkatkan
Meningkatnya jumlah klorofil yang terdapat kesuburan tanah karena struktur tanah
pada daun akan memepengaruhi proses menjadi menjadi lebih baik sehingga akar
fotosintesis. Peningkatan berat kering dapat menyerap unsur hara dengan baik dan
tanaman terjadi apabila proses fotosintesis membantu perkembangan bibit kelapa
lebih besar daripada proses respirasi, sawit. Hasil penelitian Simbolon dan
sehingga terjadi penumpukan bahan organik Tyasmoro (2020) menunjukkan bahwa
pada jaringan tanaman dalam jumlah yang pemberian perlakuan kompos sekam padi
seimbang dan diikuti dengan pertumbuhan 75% memberikan nilai tertinggi pada
yang stabil. Hasil penelitian Tumangger et parameter berat kering tanaman pada
al. (2017) menunjukkan bahwa pemberian pembibitan tanaman kopi (Coffea
pupuk NPK dosis 18,75 g per tanaman canephora P.).

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 10


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

Ratio Tajuk Akar padi sebagai faktor tunggal berpengaruh


Hasil analisis sidik ragam nyata terhadap rati tajuk akar bibit kelapa
menunjukkan bahwa interaksi pemberian sawit. Hasil uji lanjut volume akar bibit
pupuk NPK dan kompos sekam padi diuji lanjut dengan uji jarak berganda
berpengaruh tidak nyata terhadap ratio tajuk Duncan pada taraf 5% dapat dilihat pada
akar bibit kelapa sawit sedangkan Tabel 6.
pemberian pupuk NPK dan kompos sekam

Tabel 6. Ratio tajuk akar bibit kelapa sawit dengan aplikasi pupuk NPK dan kompos sekam padi.
Aplikasi Pupuk NPK Aplikasi Kompos Sekam Padi Rata-
0g 150 g 250 g 350 g Rata
Tanpa NPK 1,70 a 1,78 ab 1,80 ab 1,84 ab 1,78 a
½ dosis 1,73 a 1,88 ab 1,90 ab 2,86 bc 2,09 ab
1 dosis 1,93 ab 2,17 ab 2,28 abc 3,22 c 2,40 b
Rata-rata 1,78 a 1,94 a 1,99 a 2,64 b
Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama pada kolom atau baris yang sama berbeda tidak nyata
menurut uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

Kombinasi perlakuan pemberian membutuhkan energi lebih banyak untuk


pupuk NPK dan kompos sekam padi menumbuhkan organ-organ vegetatif yang
menghasilkan perbedaan yang nyata pada menunjang pada saat memasuki fase
parameter ratio tajuk akar bibit kelapa generatif.
sawit. Kombinasi perlakuan pupuk NPK Rasio tajuk akar merupakan faktor
sesuai dosis anjuran dan kompos sekam penting dalam pertumbuhan tanaman yang
padi 350 g menghasilkan ratio tajuk akar mencerminkan kemampuan dalam
tertinggi yaitu 3,22. Hasil ini tidak berebeda penyerapan hara pada tanaman. Hasil bobot
nyata dibandingkan kombinasi NPK sesuai kering tajuk dan akar menunjukkan
dosis dan sekam padi 250 dan kombinasi
penyerapan air dan hara oleh akar yang
NPK setengah dosis anjuran dan sekam ditranslokasikan ke tajuk tanaman. Hal ini
padi 350 g dan berbeda nyata dibandingkan sesuai dengan pendapat Sitompul dan
kombinasi perlakuan lain.
Guritno (1995) bahwa pertumbuhan suatu
Pemberian perlakuan NPK dan bagian tanaman diikuti dengan
kompos sekam padi mampu meningkatkan pertumbuhan bagian tanaman lainnya. Berat
ratio tajuk akar bibit kelapa sawit. Rasio tajuk yang meningkat diikuti dengan
tajuk akar menggambarkan proporsi peningkatan berat akar.
pembagian fotosintat antara bagian tajuk Tabel 6 menunjukkan bahwa
dan bagian akar. Nilai rasio tajuk akar pada pemberian perlakuan pupuk NPK
setiap perlakuan pada penelitian ini lebih memberikan perbedaan yang nyata pada
dari 1, artinya proporsi fotosintat lebih parameter ratio tajuk akar bibit kelapa
banyak ke tajuk daripada ke akar. Menurut sawit. Pemberian pupuk NPK sesuai dosis
Ariyanti et al. (2018) tanaman dengan anjuran memberikan ratio tajuk akar.
organ target berada dibagian tajuk tertinggi dibanding tanpa pemberian pupuk
cenderung mengalirkan fotosintat ke bagian NPK. Hal ini diduga karena kandungan hara
atas tanaman, karena tanaman tersebut makro yang terkandung dalam pupuk NPK

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 11


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

mampu meninbgkatkan pertumbuhan tajuk mampu meningkatkan pertumbuhan bibit


tanaman sehingga juga meningkatkan ratio kelapa sawit di main nursery. Pemberian
tajuk akar bibit kelapa sawit. pupuk NPK secara nyata meningkatkan
Pemberian pupuk NPK yang pertambahan tinggi tanaman, diameter
memiliki unsur hara dalam jumlah yang bonggol, pertambahan jumlah daun, volume
cukup mampu meningkatkan proses akar, berat kering tanaman dan ratio tajuk
metabolisme tanaman diantaranya proses akar bibit. Pertambahan nilai tiap parameter
fotosintesis akan meningkat sehingga pengamatan cenderung lebih baik dengan
fotosintat yang dihasilkan dan dialokasikan pemberian dosis pupuk NPK sesuai dosis
untuk pertumbuhan vegetatif juga anjuran. Aplikasi kompos sekam padi pada
meningkat. Fotosintat yang dihasilkan media tanam pembibitan kelapa sawit di
mendukung kerja sel-sel jaringan tanaman main nursery mampu meningkatkan
dalam berdiferensiasi sehingga akan pertumbuhan bibit kelapa sawit. Pemberian
mempercepat pertumbuhan dan kompos sekam padi secara nyata
perkembangan bagian pembentukan meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa
tanaman seperti daun, batang, dan akar. Hal sawit pada parameter pertambahan tinggi
ini tentu akan berpengaruh terhadap rasio tanaman, pertambahan jumlah daun,
tajuk akar bibit kelapa sawit. Hasil pertambahan diameter bonggol, volume
penelitian Sijabat dan Wawan (2017) tajuk akar, berat kering tanaman dan ratio
menunjukkan bahwa pemberian perlakuan tajuk akar bibit kelapa sawit. Hasil terbaik
pupuk NPK 10 gram pertanaman aplikasi kompos sekam padi didadapatkan
menghasilkan ratio tajuk akar tertinggi dan pada dosis 250 g per tanaman. Kombinasi
berebda nyata pada pembibitan kelapa sawit aplikasi pupuk NPK sesuai dosis anjuran
main nursery. dan kompos sekam padi 250 g per tanaman
memberikan hasil terbaik bagi pertumbuhan
Perlakuan kompos sekam padi pada
bibit kelapa sawit di main nursery.
bibit kelapa sawit memberikan perbedaan
yang nyata pada parameter ratio tajuk akar DAFTAR PUSTAKA
bibit. Pemberian kompos sekam padi
dengan dosis 350 g per tanaman Adnan, I. S., B. Utoyo, dan A. Kusumastuti.
menghasilkan ratio tajuk akar tertinggi yaitu 2015. Pengaruh pupuk NPK dan
2,64 yang berbeda nyata dibandingkan pupuk organik terhadap pertumbuhan
tanpa pemberian kompos sekam padi dan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis
pemberian kompos sekam padi dengan Jacq.) di main nursery. Jurnal Agro
dosis 150 g dan 250 g. Hal ini diduga Industri Perkebunan. 3(2) : 69-81
karena pemberian kompos sekam padi 350 Ariyanti, M., I.R. Dewi, dan
g mampu meningkatkan kandungan bahan Y.Maxisely.2018. Pertumbuhan bibit
organik tanah sehingga membuat sifat fisik, kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq.)
kimia, dan biologi tanah menjadi lebih baik. dengan komposisi media tanam dan
interval penyiraman yang berbeda. J.
KESIMPULAN Pen. Kelapa Sawit 26(1): 11-22.
Berdasarkan hasil yang didapatkan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa
dalam penelitian, dapat diperoleh Sawit (BPDPKS). 2020. Keputusan
kesimpulan yaitu aplikasi pupuk NPK

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 12


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

Dirut BPDPKS No KEP- Pertanian. Universitas Andalas.


167/DPKS/2020 Tentang Besaran
Standar Biaya Dana Peremajaan Prasetyo, B. H. dan Suriadikarta, D. A.
Perkebunan Sawit yang Dibiayai 2006. Karakteristik, Potensi dan
BPDPKS. Jakarta. Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol
Darmiyati, T.R. Wulan, M.A.S. Arif, S.G. Untuk Pengembangan Pertanian
Nugroho. 2006. Perubahan aktivitas Lahan Kering di Indonesia. Litbang
mikroba tanah akibat pemberian Pertanian. 2(25).
herbisida diuron pada tanah ultisol Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2002.
yang diberi pupuk berkelanjutan. J. Petunjuk Teknis Pembibitan Kelapa
Tanah Trop. 12:55-60. Sawit. Pusat Penelitian Kelapa Sawit.
Direktorat Jendral Perkebunan. 2019. Medan.
Statistik Perkebunan Indonesia, Pusat Penelitian Pengembangan Tanah dan
Sekretariat Direktorat Jendral Agroklimat (Puslittanak). 2003.
Perkebunan . Klasifikasi Tanah-Tanah di Indonesia.
Djayadi., Helianto B., Hidayah N. 2010. PPTA, Bogor.
Pengaruh media tanam dan frekuensi Quansah, G. W. 2010. Improving soil
pemberian air terhadap sifat fisik, productivity through biochar
kimia dan biologi tanah serta amendments to soils. Africa J.
pertumbuhan jarak pagar. Jurnal Environ. Sci. and Tech. 3:34-41.
Littri. 16(2) : 64-69. Sari, Sudrajat, dan Sugiyanta. 2015. Peran
pupuk organik dalam menigkatkan
Leiwakabessy, F. M. 1998. Kesuburan
efektifitas pupuk NPK pada bibit
Tanah. IPB Press. Bogor.
kelapa sawit di pembibitan utama.
Maryani, A. T. 2012. Pengaruh volume
Jurnal Agronomi. 43(21) : 153-159.
pemberian air terhadap pertumbuhan
Sarief, S.E. 1986. Ilmu Tanah Pertanian.
bibit kelapa sawit di pembibitan
Pustaka Buana. Bandung.
utama. Jurnal Agroteknologi, volume
Setyamijaja. 2006. Budidaya Kelapa Sawit.
1 (2) : 64-74.
Kanisius. Yogyakarta
Mukhtarudin., Sufardi., dan A. Anhar.
Sijabat, R. J. Dan Wawan. 2017.
2015. Penggunaan guano dan pupuk
Pertumbuhan bibit kelapa sawit
NPK mutiara untuk memperbaiki
(Elaeis guineensis Jacq.) di media
kualitas media subsoil dan
ultisol yang diberi berbagai kombinasi
pertumbuhan bibit kelapa sawit
pupuk kompos tandan kosong kelapa
(Elaeis guineensis Jacq.). Jurnal
sawit (TKKS) dengan pupuk NPK.
Floratek. 10(2) : 19-33.
JOM Faperta. 4(2).
Mulyani, M. S dan A. G. Kartasapoetra.
Simbolon, B. H. dan Tyasmoro, S. Y. 2020.
2002. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka
Manfaat kompos limbah kulit kopi
Cipta. Jakarta.
dan sekam padi terhadap pertumbuhan
Mulyarti, V. 2018. Pengaruh pemberian
pembibitan tanaman kopi (Coffea
kompos sekam padi sebagai campuran
canephora p.). Jurnal Produksi
media tanam terhadap bibit kelapa
Tanaman. 8(4). 370-378.
sawit pada tahap pre nursery. Skripsi
(tidak dipublikasikan). Fakultas

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 13


Syahri Ramadhan : Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) dengan Pemberian Pupuk
NPK dan Kompos Sekam Padi pada Media Inceptisol

Stevenson, F. J. 1994. Humus Chemistry, Pengembangannya. Kanisius.


Genesis, Composition, Reaction. New Yogyakarta.
York: A Wiley-Internscience and Tumangger, R. F., Hapsoh dan Sukemi.
Sons. 496 pp. 2017. Pengaruh pemberian kompos
Sukamto, I. T. N. 2008. 58 Kiat kulit kopi dan pupuk npk terhadap
Meningkatkan Produktivitas dan pertumbuhan bibit kelapa sawit
Mutu Kelapa Sawit. Penebar (Elaeis guineensis jacq.) di
Swadaya. Jakarta. pembibitan utama. JOM Faperta.
Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian 4(1).
Organik Permasyarakatan dan

Jurnal Agrotek Vol. 6 No. 1 Maret 2022 14

You might also like