Kelompok 3 - Nesya Adiva N. & Syilfia Ayu Kurnia R.

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Pengaruh Pemberian Larutan Monosodium Glutamate Terhadap

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Hortikultura Cabai


Rawit (Capsicum frutescens L.)

Nesya Adiva Nurhasanah, Syilfia Ayu Kurnia Romadhon

Program Studi S1 Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Malang

E-mail: nesya.adiva.2003426@students.um.ac.id

Abstract: Chili (Capsicum frutescens L.) is one of the most important horticultural commodities in
Indonesia. This plant is a source of income for small vegetable farmers in Indonesia. Concentration
and type of fertilizer is one of the factors that need to be considered to produce good plant quality.
At this time organic and inorganic fertilizers have a high price in the market. Because it makes
farmers think it is increasingly ineffective because of the high price of fertilizer. So that the use of
alternative fertilizers is needed. One alternative fertilizer that has the potential to replace inorganic
fertilizers for plant growth is MSG or vetsin. MSG is considered a substance that is not good for
human health. However, if further researched, MSG has many benefits for plants. The purpose of
this study was to find out the effect of msg solution on the growth of cayenne pepper plants
(Capsicum frutescens L.) such as the height of the stems, the diameter of the stems, and the number
of chili leaves.The methods used in this study are experimental methods and theoretical studies
based on previous research. The study used analysis of Wallis Kruskal Test data with a significance
level of 5%. Based on research that has been done on the influence of MSG fertilizer growth of
chili plants such as on plant height, stem diameter, and number of chili leaves. MSG fertilizer
affects the number of chili leaves. While on the diameter of the stem and the height of the MSG
fertilizer rod has no effect. Based on the above exposure, it is necessary to do research to find out
the effect of the utilization of monosodium glutamate in increasing the growth of chili plants
(Capsicum frutescens L.).

Keywords: chili, MSG fertilizer, shadow height, stem diameter, number of leaves

Abstrak: Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang
penting di Indonesia. Tanaman ini menjadi sumber pendapatan bagi petani sayuran kecil di
Indonesia. Konsentrasi dan jenis pupuk ini salah satu faktor yang perlu diperhatikan untuk
menghasilkan kualitas tanaman yang baik. Pada saat ini pupuk organik maupun anorganik
memiliki harga yang tinggi dipasaran. Karena hal tersebut membuat para petani berpendapat
semakin tidak efektif karena tingginya harga pupuk. Sehingga diperlukan penggunaan alternatif
pupuk lain. Salah satu pupuk alternatif yang berpotensi sebagai pengganti pupuk anorganik untuk
pertumbuhan tanaman salah satunya yaitu MSG atau vetsin atau micin. MSG dianggap sebagai zat
yang kurang baik bagi kesehatan manusia. Namun, jika diteliti lebih lanjut, MSG memiliki banyak
manfaat untuk tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
larutan MSG terhadap pertumbuhan tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) seperti tinggi
batang, diameter batang, dan jumlah daun cabai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode eksperimental dan kajian teori berdasarkan penelitian terdahulu. Penelitian ini
menggunakan analisis data Uji Kruskal Wallis dengan taraf signifikansi 5%. Berdasarkan
penelitian yang telah dilakukan terhadap pengaruh pupuk MSG pertumbuhan tanaman cabai seperti
pada tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah daun cabai. Pupuk MSG berpengaruh terhadap
jumlah daun cabai. Sedangkan pada pada diameter batang dan tinggi batang pupuk MSG tidak
berpengaruh. Berdasarkan pemaparan di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan untuk
mengetahui pengaruh pemanfaatan monosodium glutamat dalam meningkatkan pertumbuhan
tanaman cabai (Capsicum frutescens L.).
Nurhasanah dan Romadhon, Pengaruh MSG pada Tanaman Cabai Rawit

Kata kunci: cabai, pupuk MSG, tinggi bayang, diameter batang, jumlah daun

Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) membuat para petani berpendapat semakin
merupakan salah satu komoditas hortikultura tidak efektif karena tingginya harga pupuk,
yang penting di Indonesia. Tanaman ini dilain sisi pupuk memberikan peran dalam
dibudidayakan karena memiliki nilai pemeliharaan tanaman untuk meningkatkan
ekonomi yang tinggi, dan merupakan sumber hasil produksi dan meningkatkan kualitas
pendapatan tunai bagi petani sayuran kecil di tanaman. Sehingga dari hal tersebut kita
Indonesia dengan produksi yang menempati dapat menggunakan alternatif pupuk lain.
sedikitnya 155.000 ha dan melibatkan > Ada beberapa bahan lain yang berpotensi
500.000 petani [1][2]. Cabai rawit mudah sebagai pengganti pupuk anorganik untuk
ditanam di dataran rendah ataupun di dataran pertumbuhan tanaman salah satunya yaitu
tinggi. MSG.
Cabe rawit identik dengan sensasi Monosodium glutamate (MSG) atau
rasa pedas yang disebabkan oleh senyawa vetsin atau micin sebutan pada umumnya
capsaicin yang dikandunganya. Cabe rawit termasuk zat aditif yang digunakan dalam
menjadi salah satu bumbu racikan yang penyedap makanan. MSG dikenal sebagai
digemari masyarakat pada umumnya. salah satu penguat makan yang populer di
Tanaman dapat ditanam tanpa tergantung berbagai negara, termasuk Indonesia. MSG
musim sehingga dapat ditemukan kapan pun. telah digunakan secara luas di berbagai
Penanaman cabai dimusim hujan memiliki makanan [7]. MSG dianggap sebagai zat
resiko yang tinggi karena tanaman cabai yang kurang baik bagi kesehatan manusia.
tidak tahan terhadap hujan lebat dalam Namun, jika diteliti lebih lanjut, MSG
jangka panjang [3][4]. memiliki banyak manfaat untuk tanaman.
Pada tanaman cabai terdapat Kandungan beberapa zat MSG
beberapa faktor dapat mempengaruhi tingkat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
produksi salah satunya adalah kondisi perkembangan tanaman. Selain MSG mudah
lingkungan dan perkembangan hama serta didapat, harganya juga lebih murah daripada
penyakit tanaman [5]. Faktor lain yang pupuk anorganik. Sehingga, para petani bisa
sangat berpengaruh yaitu perawatan yang irit modal untuk mengeluarkan biaya nutrisi
diberikan, seperti rutinnya penyiraman dan untuk tanamannya. MSG mampu
pemberian pupuk yang sesuai pada tanaman merangsang pertumbuhan tanaman dengan
cabai [6]. Konsentrasi dan jenis pupuk ini cepat. MSG dapat dijadikan sebagai pupuk
salah satu faktor yang perlu diperhatikan pada tanaman karena kandungan unsur
untuk menghasilkan kualitas tanaman yang nutrisi yang tinggi seperti Nitrogen (N) yang
baik. merupakan kebutuhan makro pada tanaman.
Pada saat ini pupuk organik maupun Kandungan Nitrogen untuk
anorganik memiliki harga yang tinggi pemupukan tanaman dapat mempercepat
dipasaran, beberapa dari petani tumbuh tanaman dan melebatkan daun.
menggunakan pupuk anorganik karena lebih Kandungan Natrium yang tinggi yang
cepat di dapatkan. Karena hal tersebut terkandung pada MSG dapat mempengaruhi

2
Nurhasanah dan Romadhon, Pengaruh MSG pada Tanaman Cabai Rawit

tingkat kesuburan tanaman, mempercepat Penelitian ini menggunakan beberapa


pertumbuhan tanaman, mempercepat prosedur yang akan dijelaskan sebagai
munculnya bunga, memenuhi nutrisi berikut:
tanaman, dan tanaman menjadi tidak mudah 1) Persiapan tanaman
mati [8]. Tanaman yang akan digunakan adalah
Berdasarkan pemaparan di atas maka tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens
perlu dilakukan penelitian dengan untuk L.) yang telah berumur 30 hari. Penanaman
mengetahui pengaruh pemanfaatan pada media yang telah disediakan yaitu
monosodium glutamat dalam meningkatkan polybag.
pertumbuhan tanaman cabai (Capsicum 2) Pembuatan larutan MSG
frutescens L.). Penelitian ini menekankan Larutan MSG yang dibuat dengan
alternatif berkelanjutan untuk nutrisi konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dimana
tanaman dengan memanfaatkan bubuk pembuatannya dilakukan dengan
bumbu dapur sebagai pupuk yang bisa mengencerkan 5 gram larutan MSG dengan
mempengaruhi pertumbuhan tanaman 1 liter air, 10 gram larutan MSG dengan 1
dengan cepat. liter air, 15 gram larutan MSG dengan 1 liter
air, 20 gram larutan MSG dengan 1 larutan
METODE air.
Metode yang digunakan dalam 3) Perlakuan pada tanaman
penelitian ini adalah metode eksperimental Tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens
dan kajian teori berdasarkan penelitian L.) diberikan satu perlakuan yaitu
terdahulu. Waktu penelitian ini dilakukan penambahan MSG dengan 5 taraf
pada bulan Oktober sampai November 2021. diantaranya P1(5 gram MSG), P2 (10 gram
Tempat penelitian berlokasi di halaman MSG), P3 (15 gram MSG), P4 (20 gram
rumah Jalan Sigura - Gura VI, Sumbersari, MSG) dengan P0 (0 gram MSG) sebagai
Kec. Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. kontrol. Dengan 3 ulangan sehingga
Alat yang digunakan dalam penelitian diperoleh 15 sampel pada penelitian ini. Jadi
ini diantaranya, sekop, penggaris, timbangan dapat disimpulkan pada penelitian ini terdiri
digital, gelas beker, botol, kamera dari 1 perlakuan, 5 taraf, dan 3 ulangan.
handphone, kertas label, alat tulis, dan buku. 4) Parameter pengukuran penelitian
Bahan yang diperlukan dalam penelitian ini Parameter yang digunakan adalah
diantaranya, tanah, polybag, tanaman cabai pertambahan tinggi, diameter batang, dan
berusia 30 hari, MSG, dan air. Penelitian jumlah daun tanaman cabai rawit (Capsicum
dilakukan selama 14 hari. Pemberian frutescens L.). Pengukuran parameter
perlakuan dilakukan satu minggu sekali pada tanaman dilakukan setiap tiga hari sekali
sore hari pukul 16.00 WIB. selama tiga minggu. Data pengamatan yang
Populasi dari penelitian ini adalah diperoleh dikumpulkan dan dicatat.
tanaman cabai berumur 30 hari dan pupuk Analisis data yang digunakan pada
dari MSG. Sampel dari penelitian ini adalah penelitian pengaruh pemberian larutan MSG
15 tanaman cabai dan pupuk MSG dengan terhadap pertumbuhan tanaman cabai
konsentrasi 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40%. (Capsicum frutescens L.) menggunakan Uji
Kruskal Wallis dengan taraf signifikansi 5%.

2
Nurhasanah dan Romadhon, Pengaruh MSG pada Tanaman Cabai Rawit

HASIL memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan


Data parameter dari pertumbuhan dari tanaman cabai rawit.
tanaman cabai dari setiap ulangan
masing-masing konsentrasi dilakukan uji PEMBAHASAN
normalitas dengan menggunakan uji Tinggi Batang
Kolmogorov-Smirnov. Data disajikan dalam
tabel di bawah ini.

Gambar 1. Diagram Batang Rata-rata Pertumbuhan Tinggi


Tabel 1. Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov. Batang
Berdasarkan hasil analisis diketahui
Uji normalitas dengan menggunakan uji bahwa larutan MSG memberikan perbedaan,
Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil data yang berarti pemberian larutan berpengaruh
yang berdistribusi tidak normal dengan nilai terhadap pertumbuhan tinggi tanaman cabai.
signifikan (Sig.) kurang dari 0,05 maka Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tinggi
akan dilanjutkan analisis statistika tanaman cabai dengan perlakuan MSG
non-parametrik Kruskal-Wallis, dengan mendapatkan hasil sebesar 13,2 cm.
derajat signifikansi α=0,05 untuk menguji Sehingga pada pemberian larutan MSG
hipotesis. memberikan tidak pengaruh yang signifikan
terhadap perkembangan tinggi tanaman.
Pada penelitian ini dapat diamati
secara morfologi bahwa pada perlakuan
kontrol merupakan tanaman yang memiliki
tinggi optimum dengan rata-rata 13,8 cm.
Dan dari hasil penelitian dapat disimpulkan
Tabel 2. Hasil Analisis Statistika Non-Parametrik Uji bahwa semakin tinggi pemberian kadar MSG
Kruskal Wallis
juga dapat menurunkan tinggi tanaman
Hasil analisis menunjukkan bahwa bahkan mematikan tanaman dengan tanaman
pada parameter jumlah daun nilai tersebut akan layu.
Asymp.Sig < 0,05, maka H1 diterima H0 Pertumbuhan, perkembangan, dan
ditolak, berarti pemberian larutan MSG produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan faktor utama yaitu faktor genetik dan faktor
dari tanaman cabai rawit. Sedangkan pada lingkungan [9]. Salah satu faktor lingkungan
parameter diameter batang dan tinggi batang yang sangat menentukan lajunya
Asymp.Sig > 0,05, maka H0 diterima H1 pertumbuhan, perkembangan, dan produksi
ditolak, berarti pemberian larutan MSG tidak suatu tanaman adalah tersedianya

3
Nurhasanah dan Romadhon, Pengaruh MSG pada Tanaman Cabai Rawit

unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah. Pemberian larutan MSG dengan
Salah satu unsur hara yang dibutuhkan konsentrasi yang tepat dapat mencukupi
tanaman dalam pertumbuhannya yaitu kebutuhan tanaman terhadap unsur hara
Natrium. Natrium memiliki fungsi dalam tersebut selama fase vegetatif tanaman
tanaman yaitu membantu dalam proses sehingga mengakibatkan pertumbuhan
fotosintesis, pengangkutan hasil asimilasi, tanaman menjadi lebih baik melalui
enzim dan mineral termasuk air serat meningkatnya jumlah daun [12]. Pemberian
meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman larutan MSG pada penelitian ini membawa
terhadap penyakit [10]. Kandungan natrium pengaruh yang signifikan terhadap
yang tinggi yang terkandung dalam MSG pertumbuhan jumlah daun tanaman cabai.
dapat mempengaruhi tingkat kesuburan MSG mempunyai kandungan yang berperan
tanah, mempercepat pertumbuhan tanaman, sebagai hormon giberelin yang berfungsi
memenuhi nutrisi sehingga tanaman tidak untuk pertumbuhan tunas daun dapat
mudah mati [8]. Tetapi kadar Natrium yang dialihkan untuk pertumbuhan tunas bunga.
berlebihan juga memberikan pengaruh MSG mengandung unsur hara N (Nitrogen)
terhadap pertumbuhan tanaman yaitu dapat yang sangat dibutuhkan tanaman karena,
menekan proses pertumbuhan tanaman mampu merangsang pertumbuhan tanaman
dengan menghambat pembesaran dan khususnya batang, cabang, dan daun.
pembelahan sel [11]. MSG juga mengandung unsur P
(Fosfor) yang sangat berperan penting dalam
Jumlah Daun proses fotosintesis, asimilasi, dan respirasi
sehingga menunjang pertumbuhan vegetatif
tanaman [13]. Selain itu, apabila semakin
tinggi tanaman maka semakin meningkat
juga pertumbuhan daun. Oleh karena itu,
larutan MSG tepat digunakan sebagai pupuk
alternatif sebab, dapat mempercepat dan
memperbanyak daun. Namun, apabila
pemakaian hormon ini secara terus menerus,
akan mengakibatkan tumbuhan dipaksa terus
Gambar 2. Diagram Batang Rata-rata Pertumbuhan
Jumlah Daun
untuk berbunga dan pertumbuhan tunas daun
yang nantinya juga untuk pertumbuhan
Berdasarkan hasil analisis diketahui bunga akan terhambat sehingga tanaman
bahwa larutan MSG memberikan pengaruh akan mati [14].
terhadap perkembangan jumlah daun
tanaman cabai. Hasil penelitian Diameter Batang
menunjukkan rata-rata jumlah daun tanaman
cabai dengan perlakuan MSG mendapatkan
hasil sebesar 5,15. Dengan demikian
pemberian larutan MSG memberikan
pengaruh penambahan jumlah daun.

4
Nurhasanah dan Romadhon, Pengaruh MSG pada Tanaman Cabai Rawit

Pertumbuhan tanaman kemungkinan


juga disebabkan adanya beberapa faktor
yang mempengaruhi ketika dalam proses
pengamatan seperti faktor eksternal cahaya
matahari yang cukup dan ketersediaan unsur
hara [16].

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Gambar 3. Diagram Batang Rata-rata Pertumbuhan


Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
Diameter Batang untuk mengetahui pengaruh pupuk MSG
Berdasarkan hasil analisis diketahui terhadap pertumbuhan tanaman cabai seperti
pada tinggi tanaman cabai, diameter batang
bahwa larutan MSG memberikan pengaruh cabai, dan jumlah daun cabai. Pupuk MSG
yang tidak signifikan terhadap pertumbuhan berpengaruh terhadap jumlah daun cabai.
diameter tanaman cabai. Hasil penelitian Hal ini karena H1 diterima H0 ditolak.
menunjukkan rata-rata diameter batang Sedangkan pada pada diameter batang dan
tanaman cabai dengan perlakuan MSG tinggi batang pupuk MSG tidak berpengaruh.
mendapatkan hasil sebesar 1,39. Pada Hal ini karena, H0 diterima H1 ditolak.
Monosodium glutamat (MSG) mengandung
perlakuan kontrol mendapatkan hasil
unsur nitrogen yang menjadi unsur hara
rata-rata tertinggi yakni 1,53. Dapat utama bagi pertumbuhan tanaman dalam
disimpulkan pemberian larutan MSG kurang pembentukan atau pertumbuhan
memberikan pengaruh perkembangan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti
diameter batang sehingga tidak menunjukkan daun, batang dan akar. Apabila kadar
pertumbuhan diameter batang yang natrium berlebihan maka akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman seperti
signifikan.
menghambat pembesaran dan pembelahan
MSG diduga mempunyai kandungan sel.
yang berperan sebagai hormon perangsang
tumbuh seperti giberelin yang berfungsi Saran
untuk pertumbuhan diameter pada suatu Perlu penelitian lebih lanjut mengenai
batang tanaman [12]. Monosodium glutamat perlakuan pemberian monosodium glutamate
(MSG) mengandung unsur nitrogen yang (MSG) dan interval pemberian monosodium
merupakan unsur hara utama bagi glutamat (MSG) dengan taraf yang lebih
baik agar dapat memberikan peningkatan
pertumbuhan tanaman, yang diperlukan
pada pertumbuhan dan perkembangan
untuk pembentukan atau pertumbuhan tanaman.
bagian-bagian vegetatif tanaman seperti
daun, batang dan akar. Pada kadar natrium DAFTAR RUJUKAN
yang berlebihan atau tidak sesuai dengan
[1] Mustafa U., Ali M. and Kuswanti H.
kondisi tanaman akan berpengaruh terhadap (2006). Indonesia. In Ali M. (ed.) Chilli
pertumbuhan tanaman dimana akan (Capsicum spp) Food Chain Analysis:
menghambat pembesaran dan pembelahan Setting Research Priorities in Asia.
sel [15]. AVRDC – The World Vegetable Center.

5
Nurhasanah dan Romadhon, Pengaruh MSG pada Tanaman Cabai Rawit

Shanhua(TW). Monosodium Glutamate ( MSG ) on


food & nutrition. International Journal
[2] Vos J.G.M. and Duriat A.S. (1995). Hot
of Food Science and Nutrition, 2(3),
pepper Capsicums pp Production on
132–143.
Java, Indonesia, toward integrated crop
http://www.foodsciencejournal.com/do
management. Crop Prot, 14(3),
wnload/153/2-3-24-214.pdf
205–213.
[8] Benediktus, W., Imanuel, E., Awang, S.,
[3] Anwarul Huq, A. S. M., & Arshad, F.
Persada, S., Sintang, K., &
M. (2010). Technical efficiency of chili
Pertaminasengkuang, J. (2017).
production. American Journal of
Pengaruh pemberian monosodium
Applied Sciences, 7(2), 185–190.
glutamate (MSG) terhadap pertumbuhan
https://doi.org/10.3844/ajassp.2010.185.
tanaman bayam cabut (Amaranthus
190
tricolor L.). Jurnal Pendidikan Biologi,
[4] Keys, E. (2004). Commercial 2(1).
agriculture as creative destruction or
[9] Gardner, F.P., Pearce, R.B. dan Mitchell,
destructive creation: A case study of
R.L. (1991). Fisiologi Tanaman
Chili cultivation and plant-pest disease
Budidaya. Jakarta: UI Press.
in the southern Yucatán region. Land
Degradation and Development, 15(4), [10] Kloepper JW. (1993). Plant Growth
397–409. https://doi.org/10.1002/ldr.621 Promoting Rhizobacteria as Biological
Control Agents. In Soil Microbial
[5] Ayyogari, K., Sidhya, P., & Pandit, M.
Ecology: Applications in Agricultural
K. (2014). Impact of climate change on
and Environmental Management. New
vegetable cultivation-a review.
York: Marcel Dekker Inc.
International Journal of Agriculture,
Environment & Biotechnology, 7(1), [11] Triyani, A., Suwarto, & Nurchassanah,
146–155. S. (2013). Toleransi Genotip Kedelai
https://doi.org/10.5958/j.2230-732x.7.1. (Glycin max L. Merril.) Terhadap
020 Konsentrasi Garam NaCl pada Fase
Vegetatif. Agronomika, 13(1).
[6] Bhuvaneswari, G., Sivaranjani, R.,
Reetha, S., & Ramakrishan, K. (2014). [12] Pujiansyah.,W. D. Ully Parwati. E
Application of nitrogen fertilizer on Rahayu. (2018). Pengaruh Monosodium
plant density, growth, yield and fruit of Glutamat sebagai Pupuk. Alternatif serta
bell peppers (Capsicum annuum L.). Cara Pemberiannya terhadap
International Letters of Natural Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Pre
Sciences, 8(2), 81–90. Nursery. Jurnal Agromast, 3(1), 2–3.
https://doi.org/10.18052/www.scipres
[13] A. K. Grennan. (2008). Phosphate
s.com/ILNS.13.81
Accumulation in Plants: Signaling.
[7] Wijayasekara, K., & Wansapala, J. Plant Physiol, 1(148), 3–5. doi:
(2017). Uses, effects and Properties of 10.1104/pp.104.900269

6
Nurhasanah dan Romadhon, Pengaruh MSG pada Tanaman Cabai Rawit

[14] Sandra, Edi. (2008). Hormon Auksin Monosodium Glutamate Terhadap


dan Giberelin Bekerja Secara Sinergis. Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L.). Indobiosains,
[15] A. S. Harahap. 2019. Respon
2(1), 7–13.
Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis
https://doi.org/10.31851/indobiosains.v2
guineensis jacg.) Di Main Nursery
i1.4517.
Terhadap Konsentrasi Dan Interval
Pemberian Monosodium Glutamat
(MSG),”. pp. i–61.

[16] Agitaria, N., Marmaini, & Emilia, I..


(2020). Pengaruh Pemberian

You might also like