Analisis Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien Budaya

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

ISSN : ISSN 2442-4986

An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 9 (2) Desember 2022. Hal . 157-166


https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ANN/article/view/6842

ANALISIS PENGARUH BUDAYA KESELAMATAN PASIEN, BUDAYA


ORGANISASI, DAN LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG TERHADAP
MOTIVASI MELAPORKAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
(SYSTEMATIC RIVIEW)

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF PATIENT SAFETY CULTURE, ORGANIZATIONAL


CULTURE, AND SUPPORTIVE ENVIRONMENT ON MOTIVATION TO REPORT PATIENT
SAFETY INCIDENTS (SYSTEMATIC REVIEW)

Dian Widya Christiany Jacobus 1*, Yuliani Setyaningsih 2, Septo P. Arso 3


1,2,3 Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro Semarang

Jl. Prof. Sudarto No.13, Jawa Tengah. Indonesia


*Email: jacobusdian@gmail.com

ABSTRACK
Hospital is a health service institution that provides complete individual health services and provides
inpatient, outpatient, and emergency services. Hospital patient safety is a priority for a system where
hospitals make patient care safer by preventing injuries caused by incorrectly implementing an action
or not taking the appropriate action. This study uses a systematic review approach. Based on the
results of the analysis, organizational culture has a large correlation with patient reporting incidents.
Overall, the culture developed to increase the incidence of patient reporting in hospitals is a clan
culture that focuses on internal organization and can respond quickly when there are various reporting
responses. The weakness of implementing a patient safety culture is due to the lack of information or
mechanisms related to the reporting system, the person in charge, and feedback to the complainant.
Organizational management should provide full support to the complainant and provide rewards so
that the complainant is motivated to report patient safety incidents. Internally, teamwork, learning
organization, communication, and non-blaming behavior are things that need to be improved in the
organization so that everyone, both nurses and patients, can provide reports on patient safety in
hospitals.

Keywords: Organizational Culture; Patient Safety Culture; Motivation

ABSTRAK
Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna serta menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat. Keselamatan pasien Rumah Sakit merupakan prioritas suatu
sistem di mana Rumah Sakit membuat asuhan kepada pasien menjadi lebih aman dengan
mencegah terjadinya cedera yang diakibatkan oleh kesalahan pelaksanaan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang semestinya diambil. Penelitian ini menggunakan
pendekatan systematic review. Berdasarkan hasil analisis, budaya organisasi mempunyai
korelasi yang besar terhadap insiden pelaporan pasien. Secara kesuluruhan budaya yang
dikembangkan untuk meningkatkan insiden pelaporan pasien di Rumah Sakit ialah budaya
klan yang berfokus pada internal organisasi dan dapat cepat memberikan tanggapan ketika
terdapat berbagai respon yang pelaporan. Kelemahan dari implementasi budaya keselamatan
pasien karena kurangnya informasi atau mekanisme terkait sistem pelaporan tersebut,
penanggung jawab, dan umpan balik terhadap pelapor. Manajemen organisasi sebaiknya
memberikan dukungan penuh terhadap pelapor dan memberikan reward agar pelapor
termotivasi untuk melaporkan insiden keselamatan pasien. Secara internal, kerja tim,
organisasi belajar, komunikasi, serta perilaku tidak saling menyalahkan merupakan hal-hal
yang perlu ditingkatkan dalam organisasi agar setiap orang baik perawat ataupun pasien
dapat memberikan laporan mengenai keselamatan pasien di Rumah Sakit.

Kata Kunci : Budaya Organisasi; Budaya Keselamatan Pasien; Motivasi

157
Dian Widya Christiany Jacobus dkk: Analisis Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien, Budaya Organisasi, Dan Lingkungan Yang
Mendukung Terhadap Motivasi Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (Systematic Riview)

PENDAHULUAN Pasien dan Keluarga, dan Manajemen Pemberdayaan


Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan SDM (10). Di antara karakteristik organisasi tersebut,
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan Budaya Organisasi merupakan faktor penting yang
kesehatan perorangan secara paripurna serta membutuhkan perhatian termasuk bagi institusi
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan Rumah Sakit (11). Cameron dan Quinn menyatakan
gawat darurat (1). Dalam Laporan Insiden bahwa budaya organisasi ditunjukkan melalui nilai-
Keselamatan Pasien (IKP) Triwulan 1 tahun 2011 nilai khusus yang dimiliki organisasi sehingga
dilaporkan pula bahwa terdapat 114 laporan Insiden membutuh suatu pengkajian atau Assesment
Keselamatan Pasien pada tahun 2009, 103 laporan tersendiri terkait budaya organisasi yang dapat
pada tahun 2010, dan 34 laporan di tahun 2011 digunakan untuk membedakan antara satu
triwulan I (3). Beberapa tahun berikutnya, organisasi dengan organisasi yang lain (12).
berdasarkan hasil laporan Daud pada 2020 Insiden Budaya organisasi yang mendukung
keselamatan pasien yang terjadi di Indonesia keselamatan pasien di Rumah Sakit adalah tipe
sejumlah 7.465 kasus pada tahun 2019, yang terdiri budaya Hierarchy (10), sementara peneliti lainnya di
dari 171 kematian, 80 cedera berat, 372 cedera Jakarta menunjukan tipe budaya Clan sebagai tipe
sedang, 1.183 cedera ringan, dan 5.659 tidak ada budaya organisasi yang dominan dan menjadi
cedera (4). panduan organisasi dalam pengembangan
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien adalah keselamatan pasien (13). Sebuah organisasi yang
salah satu langkah dan syarat untuk membangun menghargai keselamatan pasien akan menanamkan
budaya keselamatan pasien yang bertujuan nilai tersebut pada para staf dan karyawannya untuk
menurunkan Insiden Keselamatan Pasien dengan membangun budaya yang mendorong pencegahan
maksud akhir meningkatkan mutu pelayanan dan kesalahan dan motivasi pelaporan tepat waktu ketika
keselamatan pasien. Hal ini dikarenakan dengan kesalahan terjadi (14). Pentingnya pelaporan insiden
melaporkan Insiden Keselamatan Pasien manajemen keselamatan menjadi perhatian khusus bagi World
klinis dapat diketahui penyebab Insiden Keselamatan Health Organization (WHO), sehingga pada tahun
Pasien sampai pada akar masalah dan mampu 2020 organisasi ini menerbitkan suatu pedoman
memperoleh pembelajaran untuk perbaikan asuhan Patient Safety Incident Reporting and Learning Systems:
kepada pasien sehingga dapat mencegah insiden Technical Report and Guidance sebagai panduan yang
yang sama terjadi dikemudian hari (5). komprehensif bagi Kementerian Kesehatan, RS dan
Menurut Agency of Healthcare Research and fasilitas kesehatan tentang cara merancang,
Quality (AHRQ) dalam Hospital Survey on Patient menerapkan, dan menggunakan pelaporan
Safety Culture Versi 2.0 pada 2019 dalam membangun keselamatan pasien yang baik. Panduan ini
budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit terdapat membahas tentang Positive Environment for Reporting
beberapa aspek yang perlu diperhatikan salah atau lingkungan yang mendukung pelaporan insiden
satunya yaitu Pelaporan kejadian keselamatan pasien keselamatan pasien. Dijelaskan bahwa dalam
(7). Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa pelaksanaan sistem pelaporan insiden keselamatan
budaya keselamatan pasien secara simultan pasien baik ditingkat institusi pelayanan kesehatan
berpengaruh signifikan terhadap sikap dan motivasi berskala besar maupun kecil, hal pertama yang harus
melaporkan insiden keselamatan pasien serta tingkat dibangun adalah lingkungan yang positif dimana
pelaporan insiden keselamatan pasien (8)(9). staf termotivasi dan merasa dihargai karena
Di samping budaya keselamatan pasien berpartisipasi dalam pelaporan insiden keselamatan
khususnya aspek pelaporan insiden keselamatan pasien (15). Dengan demikian, penulis ingin
pasien, keselamatan pasien pada Rumah Sakit melakukan eksplorasi dari beberapa alternatif dari
umumnya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor. penelitian-penelitian sebelumnya terkait budaya
Menurut Chiu, faktor yang mempengaruhi keselamatan pasien, budaya organisasi, lingkungan
keselamatan pasien pada suatu Rumah Sakit berupa keselamatan pasien dalam insiden keselamatan
faktor karakteristik organisasi yaitu Budaya pasien dengan pendekatan systematic riview.
Organisasi, Budaya Kepemimpinan, Tingkat
Keikutsertaan Pemimpin, Komunikasi, Partisipasi
158
Dian Widya Christiany Jacobus dkk: Analisis Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien, Budaya Organisasi, Dan Lingkungan Yang
Mendukung Terhadap Motivasi Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (Systematic Riview)

BAHAN DAN METODE dipublikasikan sebelumnya, sehingga data


Penelitian ini menggunakan pendekatan diekstraksi menggunakan formulir terstandar.
systematic review. Dalam penelitian ini dilakukan Apabila terindentifikasi studi yang sama dalam
tinjauan secara sistematis terhadap literatur yang publikasi systematic review yang berbeda, data
berhubungan dengan budaya keselamatan pasien, diekstraksi dan dilaporkan sebagai satu studi yang
budaya organisasi, serta lingkungan motivasi dalam sama.
pelaporan insiden keselamatan pasien. Identifikasi .
literatur dilakukan dengan kriteria eligibilitas HASIL DAN PEMBAHASAN
(masalah, intervensi, perbandingan dan hasil),
Hasil penelitian ini didasari dari 59 artikel
selanjutnya dilakukan analisis alternatif mengenai yang memiliki potensi relevan yang disaring untuk
tindakan-tindakan yang akan memperkuat budaya kelayakan. 59 artikel tersebut berasal dari google
kesehatan pasien. Kriteria Inklusi dalam penelitian scholar, Emerald Insight, dan Elsevier. Setelah
ini yaitu artikel yang membahas budaya keselamatan penyaringan judul dan abstrak sebanyak 40 artikel
pasien, budaya organisasi, lingkungan motivasi kemudian dikeluarkan, karena tidak memenuhi
kriteria inklusi dan tidak relevan dengan tinjauan
dalam pelaporan insiden keselamatan pasien.
teoritis. Setelah penyaringan tersebut, 19 artikel yang
Metode pengumpulan yang dilakukan oleh Peneliti diidentifikasi memenuhi kriteria inklusi dalam
menggunakan pencarian sistematis dengan penelitian ini dan dimasukan dalam tinjauan
komputer dan menelusuri database elektronik google sistematis ini.
scholar, Emerald Insight, Elsevier, pada tahun 2014-
2021 dengan mengunakan kombinasi kata kunci:
budaya keselamatan pasien, budaya organisasi, serta
lingkungan motivasi dalam pelaporan insiden
keselamatan pasien. Metode pengumpulan data (data
collection) adalah tahapan proses riset dimana peneliti
menerapkan cara dan teknik ilmiah tertentu dalam
rangka mengumpulkan data secara sistematis guna
keperluan analisis. Pengumpulan bukti artikel
dilakukan dengan menelusuri dan menelaah literatur
yang ada dan melakukan review jurnal yang sudah

Tabel 1. Daftar Penelitian


Judul Metode Objek Hasil Penelitian
Penelitian/Penulis/Tahun Penelitian Penelitian
Review Sistematik: Sistematik Pencarian Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
Elemen-Elemen Utama Riview Database kesalahan staf rumah sakit bukan semata-mata
dalam Membangun hanya karena kesalahan tenaga medis, akan
Budaya Keselamatan tetapi terdapat faktor pelaksanaan sistem
Pasien di Rumah rumah sakit yang tidak diimplementasikan
Sakit/Adik Wibowo/2018 dengan baik. Survai AHRQ tentang budaya
(16) keselamatan pasien selanjutnya menjabarkan
tujuh poin yang telah diimplementasikan oleh
ratusan rumah sakit. 1) kepemimpinan, 2)
kerjasama dalam tim, 3) berbasis data, 4)
komunikasi , 5) budaya belajar, 6) keteradilan -
the just culture, serta 7) fokus utama pada
pasien. Budaya penghakiman atau hukuman
dapat digantikan dengan implementasu
budaya keteradilan guna meningkatkan
keselamatan pasien.

159
Dian Widya Christiany Jacobus dkk: Analisis Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien, Budaya Organisasi, Dan Lingkungan Yang
Mendukung Terhadap Motivasi Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (Systematic Riview)

Individual and Pendekatan Rumah Hasil penelitian menunjukkan bahwa model


Occupational Differences cross sectional Sakit budaya organisasi berfokus pada internal
in Perceived study Umum organisasi yaitu budaya klan dan budaya
Organisational Culture of Quang Nam hirarki. Untuk membangun budaya organisasi
a Central Hospital in saat ini dengan kondisi lingkungan yang
Vietnam/Huy Nguyen dinamis sesuai penilaian dan harapan
Van et al/2018 (17) karyawan, penting untuk mempertimbangkan
variasi individu dan institusi, maka budaya
klan diharapkan diimplementasikan lebih
dominan.

Analysis of Patient Penelitian RSIA Budi Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa untuk
Safety Culture and deskriptif Kemuliaan melakukan perubahan menjadi organisasi yang
Organizational Culture dengan mampu mengembangkan keselatan pasien,
as a Step of Patient interpretasi maka budaya klan di sebut merupakan tipe
Safety Improvement in dan analisis budaya organisasi yang dominan sekaligus
Budi Kemuliaan Hospital kualitatif kuat dan menjadi panduan.
2014/Afrisya
Iriviranty/2015
(13)

Budaya Organisasi yang Pendekatan Tiga RS di Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa ketiga
Mendukung Kualitatif Jakarta rumah sakit tidak memiliki budaya organisasi
Keselamatan Pasien di yang dominan. Namun, jenis budaya
Rumah Sakit/Ari organisasi yang memiliki korelasi positif
Widyanti dan Anisa signifikan dengan aspek keselamatan pasien
Agtriani/2016 paling banyak adalah budaya adhokrasi,
(18) meskipun jenis budaya organisasi lain juga
mendukung keselamatan pasien.

An Analysis of Low Pendekatan Salah satu Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa


Adverse Error Reporting Kualitatif Rumah rendahnya laporan IKP yang disebabkan oleh
at Hospital/Gunawan Sakit (RS) rasa takut pada kepala unit kerja.
dkk/2015 Malang
(19)

Factors Associated With Desain Rumah Penelitian menunjukan budaya keselamatan


Patient Safety Culture in penelitian Sakit Karya pasien di RSKBP masih kurang. Faktor-faktor
Karya Bhakti Pratiwi explanatory Bhakti yang berhubungan dengan budaya
Bogor Hospital sequential. Pratiwi keselamatan pasien di RSKBP adalah umpan
2015/Yulia Yasmi dan Analisa data Bogor balik laporan insiden, budaya tidak
Hasbullah dilakukan menyalahkan, dan budaya belajar.
Thabrany/2018 dengan
(20) regresi
logistik.

Practical and Cultural Perangkat Rumah Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
Barriers to Reporting lunak NVivo Sakit berbagai tanggapan di antara beberapa
Incidents Among Health 11 digunakan Umum kelompok yaitu: “tidak tahu bagaimana
Workers in Indonesian untuk Indonesia melaporkan”, “tidak tahu ke mana harus
Public melakukan melaporkan”, dan “kurangnya umpan balik”.
Hospitals/Dhamanti et analisis data Untuk hambatan budaya, perbedaan yang
al.,/2020 kualitatif. signifikan hanya ditunjukkan pada jawaban
(21) “tidak ingin konflik”.

160
Dian Widya Christiany Jacobus dkk: Analisis Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien, Budaya Organisasi, Dan Lingkungan Yang
Mendukung Terhadap Motivasi Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (Systematic Riview)

Faktor Penyebab Pendekatan 26 Kepala Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa


Penurunan Pelaporan kualitatif ruang rawat penyebab rendahnya pelaporan keselamatan
Insiden Keselamatan menggunakan inap/kepala pasien karena takut disalahkan jika melapor
Pasien Rumah Sakit/ Focus Group instalasi RS sebab budaya patient safety yaitu no blaming
Heru Iskandar/2014 Discussion. X masih belum tumbuh secara merata di seluruh
(22) RS. Kemudian disusul oleh kurangnya
pengetahuan tentang pelaporan IKP,
keengganan melaporkan karena komitmen
kurang dari pihak manajemen atau unit terkait,
tidak ada reward dari RS jika melaporkan dan
kurangnya keaktifan dari KKPRS.

Analisis Dimensi Budaya Mix Methode RSUD dr Hasil penelitian menunjukkan dimensi yang
Keselamatan Pasien Oleh Rasidin paling tinggi respon positifnya adalah dimensi
Petugas Kesehatan di Padang supervisi (78%) dan dimensi yang paling
RSUD dr Rasidin Padang rendah adalah frekuensi pelaporan (31%).
Tahun 2018/Essy Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan
Mandriani dkk/2019 budaya keselamatan pasien adalah perilaku
(23) dari petugas kesehatan dan dukungan dari
manajemen yang belum maksimal.

Gambaran Manajemen Pendekatan RSGM 6 Dimensi keselamatan pasien menurut AHRQ


Keselamatan Pasien di cross sectional Unimus memperoleh respon positif diantaranya:
RSGM Unimus study Dimensi 1 kerjasama Internal (88.2%), Dimensi
Berdasarkan Agency For 2 Manajer/supervisor (90.76%), Dimensi 3
Health Research And komunikasi (90%), Dimensi 4 laporan
Quality Care kesalahan tindakan (82.56%), Dimensi 5 tingkat
(AHRQ)/Sulistyo Shanti keselamatan pasien (92.30%), Dimensi 6
Nur Addukha dkk/2020 manajemen rumah sakit secara keseluruhan
(24) (87.41%). Mayoritas respon positif (>75%)
sumber daya manusia RSGM Unimus
mendukung budaya keselamatan pasien.

Faktor-Faktor yang Pendekatan RS X Kota Hasil penelitian menunjukkan bahwa


Berhubungan dengan cross sectional Semarang tanggung jawab, pengakuan, kebijakan,
Motivasi Perawat Dalam study kondisi kerja dan insentif mempunyai nilai
Pelaporan Insiden yang kurang baik sedangkan variabel prestasi,
Keselamatan Pasien DI hubungan interpersonal dan pengawasan
RS X Kota berada pada kategori baik. Analisis bivariat
Semarang/Deskania menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan
Anggia Paramita/2020 dengan motivasi perawat dalam laporan
(25) Patient Safety Incident seperti tanggung jawab,
pengakuan, kebijakan dan kondisi kerja.
Variabel prestasi, hubungan interpersonal,
supervisi, dan insentif tidak berhubungan
dengan Motivasi Perawat dalam Patient Safety
Incident Report.

Effect of Perception of Pendekatan Rumah Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kerja


Patient Safety Culture cross sectional Sakit Gigi tim, komposisi staf, umpan balik dan
Dimensions on The study Sultan pembelajaran dari kesalahan sebelumnya,
Willingness To Report Agung respon non-punitive terhadap kesalahan,
Patient Safety Incident/ dukungan manajemen, kerjasama antar tim,
Ekowati Supartinah proses serah terima dan transfer pasien tidak
Kamandaka Putri/2018 mempengaruhi kesediaan pasien untuk
(26) melaporkan insiden keselamatan pasien, akan
161
Dian Widya Christiany Jacobus dkk: Analisis Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien, Budaya Organisasi, Dan Lingkungan Yang
Mendukung Terhadap Motivasi Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (Systematic Riview)

tetapi komunikasi dan keterbukaan dapat


memberikan pengaruh terhadap pelaporan
insiden keselamatan kerja.

Safety attitudes in Sistematik Pencarian Hasil penelitian menunjukkan secara


hospital emergency Riview Database keseluruhan, tinjauan mengungkapkan bahwa
departments: a systematic sikap keselamatan staf kesehatan UGD
review/Naif Alzahrani et umumnya rendah, terutama pada aspek kerja
al/2018 sama tim dan dukungan manajemen di antara
(27) perawat jika dibandingkan dengan dokter.
Sebaliknya, dua studi intervensi menunjukkan
efektivitas intervensi pembangunan tim dalam
meningkatkan keselamatan sikap staf
kesehatan yang bekerja di UGD.

The implementation of Sistematik Pencarian Hasil penelitian mengungkapkan bahwa


patient safety culture in Riview Database kekuatan dalam peningkatan pelaporan
nursing keselamatan pasien terdiri dari empat dimensi:
practice/Gunawan & (1) kerja tim dalam unit, (2) pembelajaran
Hariyati/2019 organisasi dan perbaikan berkelanjutan, (3)
(28) dukungan manajemen rumah sakit terhadap
keselamatan pasien, dan (4) frekuensi kejadian
yang dilaporkan.

The patient safety culture: Sistematik Pencarian Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi
a systematic review by Riview Database di yang terbukti paling kuat dalam
characteristics of Iggris, mempengaruhi budaya keselamatan pasien
Hospital Survey on Spanyol, adalah 'Kerja tim dalam unit' dan
Patient Safety Culture dan 'Pembelajaran organisasi-perbaikan
dimensions/ CLÁUDIA Portugis berkelanjutan'. Dimensi yang sangat lemah
TARTAGLIA REIS/2018 adalah 'Tanggapan non - hukuman terhadap
(29) kesalahan', 'Staffing', 'Handoffs dan transisi' dan
'Kerja tim lintas unit'.

Patient Safety Culture Metode RSI Banjar Hasil penelitian mengungkapkan bahwa
and Determining Factors Kualitatif negara faktor-faktor yang menentukan budaya
(a Qualitative Study at keselamatan pasien di Rumah Sakit Islam
Islamic Hospital of Banjarnegara (RSI Banjarnegara) antara lain:
Banjarnegara (/Parlupi ketersediaan dukungan manajer, komitmen
ddk/2020 yang kuat dari ketua panitia Peningkatan Mutu
(30) dan Keselamatan Pasien, serta pemahaman
budaya keselamatan pasien pada pelaksanaan.
Budaya menyalahkan yang masih ada, terdapat
sistem penghargaan dalam penilaian kinerja
karyawan, sarana dan prasarana yang
memadai untuk menerapkan budaya
keselamatan pasien.

Determinant Factors Pendekatan Di RSU Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada


Associated with Patient cross sectional Dharma korelasi yang signifikan antara tim kerja,
Safety Culture in Dharma study Yadnya kepemimpinan, dan stres kerja dengan budaya
Yadnya General Hospital Denpasar keselamatan pasien. namun tidak ada
Bali/ Putu Darmika dan hubungan yang signifikan antara lingkungan
Ede Surya kerja dan kepuasan kerja dengan budaya
Darmawan/2019 keselamatan pasien.
(31)

162
Dian Widya Christiany Jacobus dkk: Analisis Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien, Budaya Organisasi, Dan Lingkungan Yang
Mendukung Terhadap Motivasi Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (Systematic Riview)

Karakteristik dan Pendekatan RSU Kota Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa


Budaya Keselamatan cross sectional dan tingkat pendidikan, jenis kelamin, dukungan
Pasien Terhadap Insiden study Kabupaten manajemen, kerjasama antar unit serta handsoff
Keselamatan Pasien/Arni Cirebon dan transisi merupakan faktor yang
Wianti/2021 berpengaruh terhadap insiden keselamatan
(32) pasien.

Analisis Budaya Pendekatan Rumah Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel


Keselamatan Pasien di cross sectional Sakit komitmen pimpinan dan kerjasama tim tidak
Rumah Sakit Daerah study Daerah berpengaruh terhadap budaya keselamatan
Khusus Ibu Kota Khusus Ibu pasien, sedangkan variabel pola komunikasi,
Jakarta/Rokiah Kota Jakarta Iklim kerja, budaya tidak mencari siapa yang
Kusumapradja/2017 salah, pelaporan insiden untuk mampu belajar
(33) dari kesalahan, dan pendidikan serta pelatihan
keselamatan pasien berpengaruh terhadap
budaya keselamatan pasien di rumah sakit.

PEMBAHASAN
Budaya Organisasi penilaian dan harapan karyawan (17). Tipe budaya
Budaya organisasi merupakan falsafah, ideologi, Klan didapatkan sebagai tipe budaya organisasi yang
nilai-nilai, anggapan, keyakinan, harapan, sikap dan dominan sekaligus kuat dan menjadi panduan untuk
norma-norma yang dimiliki secara bersama serta melakukan perubahan dalam organisasi khususnya
mengikat dalam suatu komunitas tertentu. Secara dalam pengembangan keselamatan pasien. Rencana
spesifik budaya dalam organisasi akan ditentukan tindak lanjut dibuat dan disepakati dalam Consensus
oleh kondisi team work, leaders dan characteristic of Decision Making Group (CDMG) untuk
organization serta administration process yang berlaku. mengartikulasikan unsur keselamatan pasien dalam
Mengapa budaya organisasi penting, karena visi dan misi organisasi serta penguatan budaya
merupakan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam keselamatan melalui pelatihan keselamatan pasien
organisasi yang mewakili norma-norma perilaku bagi seluruh staf (13). Tiga rumah sakit berbeda tidak
yang diikuti oleh para anggota organisasi. Budaya memiliki budaya organisasi yang dominan. Namun,
yang produktif adalah budaya yang dapat jenis budaya organisasi yang memiliki korelasi positif
menjadikan organisasi menjadi kuat dan tujuan signifikan dengan aspek keselamatan pasien paling
perusahaan dapat terakomodasi (34). Hasil banyak adalah budaya adhokrasi, meskipun jenis
Penelitian yang dikemukakan Wibowo (2017) budaya organisasi lain juga mendukung keselamatan
menyatakan bahwa budaya menghakimi dan juga pasien (18).
menghukum pembuat kesalahan medis Budaya Keselamatan Pasien
direkomendasikan untuk ditinggalkan dan Keselamatan Pasien adalah suatu sistem yang
digantikan dengan budaya keteradilan atau budaya membuat asuhan pasien lebih aman, meliputi
Just, sehingga para pelapor yang ingin mengadukan asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko
hal yang berkaitan dengan insiden keselamatan pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
pasien tanpa takut akan penghakiman dan hukuman belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta
yang berlebihan (16). implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
Menurut Nguyen Van et al., (2018) risiko dan mencegah terjadinya cedera yang
mengungkapkan bahwa model budaya saat ini lebih disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
terfokus secara internal dengan dua budaya suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
dominan, yaitu budaya klan dan budaya hirarki. seharusnya diambil, keselamatan Pasien sudah
Budaya Klan adalah yang paling diharapkan. Untuk diakui sebagai suatu prioritas dalam pelayanan
membangun budaya organisasi rumah sakit yang Kesehatan (36). Penelitian yang dilakukan oleh
sesuai baik konteks saat ini dan masa depan sesuai

163
Dian Widya Christiany Jacobus dkk: Analisis Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien, Budaya Organisasi, Dan Lingkungan Yang
Mendukung Terhadap Motivasi Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (Systematic Riview)

Gunawan dkk, (2015) menyatakan bahwa rendahnya dimensi yang terbukti paling kuat dalam
laporan IKP yang disebabkan oleh rasa takut pada mempengaruhi budaya keselamatan pasien adalah
kepala unit kerja (19) . Hal tersebut di dukung oleh Kerja tim dalam unit' dan 'Pembelajaran organisasi-
penelitian Yasmi dan Thabrani (2018) yang perbaikan berkelanjutan'. Dimensi yang sangat lemah
menunjukan bahwa budaya keselamatan pasien di adalah 'Tanggapan non - hukuman terhadap
RSKBP masih kurang. Faktor-faktor yang kesalahan', 'Staffing', 'Handoffs dan transisi' dan
berhubungan dengan budaya keselamatan pasien di 'Kerja tim lintas unit' (29).
RSKBP adalah umpan balik laporan insiden Faktor-faktor yang menentukan budaya
keselamatan pasien, budaya tidak menyalahkan, dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Islam
budaya belajar (20). Penelitian yang dilakukan oleh Banjarnegara (RSI Banjarnegara) antara lain:
Dhamanti et al., (2020) menunjukkan analisis ketersediaan dukungan manajer, komitmen yang
hambatan praktis perbedaan signifikan antara kuat dari ketua panitia Peningkatan Mutu dan
kelompok dalam menganggapi insiden keselamat Keselamatan Pasien, serta pemahaman budaya
pasien yaitu: "tidak tahu bagaimana melaporkan", keselamatan pasien pada pelaksana. Budaya
"tidak tahu ke mana harus melaporkan", dan menyalahkan yang masih ada, terdapat sistem
"kurangnya umpan balik". Jawaban “tidak ingin penghargaan dalam penilaian kinerja karyawan,
konflik” memberikan perbedaan yang signifikan sarana dan prasarana yang memadai untuk
dalam hambatan budaya (21). Perlu menumbuhkan menerapkan budaya keselamatan pasien. Hasil
budaya patient safety secara merata di RS dengan penelitian ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang
mengaktifkan kembali Patient Safety Champion (PSC) signifikan antara tim kerja, kepemimpinan, dan stres
(22). Hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan kerja dengan budaya keselamatan pasien. namun
budaya keselamatan pasien adalah juga perilaku dari tidak ada hubungan yang signifikan antara
petugas kesehatan dan dukungan dari manajemen lingkungan kerja dan kepuasan kerja dengan budaya
yang belum maksimal (23). keselamatan pasien (30). Pendidikan, jenis kelamin,
Enam Dimensi keselamatan pasien menurut dukungan manajemen, kerjasama antar unit serta
AHRQ memperoleh respon positif diantaranya: handsoff dan transisi merupakan faktor yang
Dimensi 1 kerjasama Internal (88.2%), Dimensi 2 berpengaruh terhadap insiden keselamatan pasien
Manajer/supervisor (90.76%), Dimensi 3 komunikasi (32). Terjadi hubungan yang signifikan antara tim
(90%), Dimensi 4 laporan kesalahan tindakan kerja, kepemimpinan, dan stres kerja dengan budaya
(82.56%), Dimensi 5 tingkat keselamatan pasien keselamatan pasien. namun tidak ada hubungan
(92.30%), Dimensi 6 manajemen rumah sakit secara yang signifikan antara lingkungan kerja dan
keseluruhan (87.41%). Mayoritas respon positif kepuasan kerja dengan budaya keselamatan pasien
(>75%) sumber daya manusia RSGM Unimus (31). Variabel komitmen pimpinan dan kerjasama tim
mendukung budaya keselamatan pasien (37). tidak berpengaruh terhadap budaya keselamatan
Motivasi pasien, sedangkan variabel pola komunikasi, Iklim
Teori motivasi memberikan kontribusi kerja, budaya tidak mencari siapa yang salah,
kepada seseorang dalam melaporkan suatu insiden. pelaporan insiden untuk mampu belajar dari
Seseorang yang termotivasi baik secara intrinsik kesalahan, dan pendidikan serta pelatihan
maupun intrinsik besar kemungkinan dalam keselamatan pasien berpengaruh terhadap budaya
melaporkan insiden yang tidak menyenangkan dari keselamatan pasien di rumah sakit (33).
pada seseorang yang tidak termotivasi. Motivasi
pada penelitian dapat dipahami sebagai bentuk KESIMPULAN DAN SARAN
pengakuan dan pengahargaan (30). Variabel prestasi, Budaya Organisasi mempunyai korelasi yang
hubungan interpersonal, supervisi, dan insentif tidak besar terhadap insiden pelaporan pasien. Kelemahan
berhubungan dengan motivasi Perawat dalam Patient dari implementasi budaya keselamatan pasien karena
Safety Incident Report (25). Penelitian yang dilakukan kurangnya informasi atau mekanisme terkait sistem
oleh Reis et al., (2020) mengungkapkan bahwa pelaporan tersebut, penanggung jawab, dan umpan
balik terhadap pelapor. Manajemen organisasi
sebaiknya memberikan dukungan penuh terhadap
164
Dian Widya Christiany Jacobus dkk: Analisis Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien, Budaya Organisasi, Dan Lingkungan Yang
Mendukung Terhadap Motivasi Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (Systematic Riview)

pelapor dan memberikan reward agar pelapor Peran Kepala Ruang. J Kepemimp dan Manaj
termotivasi untuk melaporkan insiden keselamatan Keperawatan [Internet]. 2019 Nov 1;2(2):58.
Available from:
pasien. Selanjutnya, diharapkan bahwa Rumah Sakit
https://journal.ppnijateng.org/index.php/jkmk
mempunyai sistem yang terintegrasi atau akses
/article/view/327
pasien dalam melaporkan suatu insiden. Rumah 10. C-H C, W-H P, C-J W. Does Organizational
Sakit wajib menjaga hak-hak pasien seperti, Culture Impact Patient Safety Management? sian
kerahasiaan, tidak saling menyalahkan, dan J Heal Inf Sci. 2008;3(1–4):88–100.
berupaya bersikap profesional. Secara internal, kerja 11. Edy. Pengaruh Budaya Organisasional dan
tim, organisasi belajar, komunikasi, serta perilaku Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Perawat
“Rumah Sakit Mata Dr. Yap” Yogyakarta Dengan
tidak saling menyalahkan merupakan hal-hal yang
Motivasi dan Kepuasan Kerja sebagai Variabel
perlu ditingkatkan dalam organisasi agar setiap Pemediasi. J Ekon BISNIS. 2008;2(3):159–74.
orang baik perawat ataupun pasien dapat 12. CAMERON K, QUINN R. Diagnosing and
memberikan laporan mengenai keselamatan pasien changing organizational culture: Based on the
di Rumah Sakit. Manajemen Rumah Sakit dapat competing values framework. John Wiley & Son;
melakukan pelatihan-pelatihan internal guna 2011.
menjaga komunikasi, menjalin kerja sama tim, serta 13. Iriviranty A. Analisis Budaya Organisasi dan
Budaya Keselamatan Pasien Sebagai Langkah
terus belajar dari kesahalan untuk meningkatkan
Pengembangan Keselamatan Pasien di RSIA Budi
kepercayaan baik perawat maupun pasien agar Kemuliaan Tahun 2014. J Admistrasi Rumah
secara terbuka mampu melaporkan insiden Sakit. 2015;1(3):196–206.
keselamatan pasien. 14. Rogers G. Correlation Study of Patient Safety
Culture to Organizational Culture Using
DAFTAR PUSTAKA Competing Values Framework in the Pharmacy
of Maine Medical Center. Northcentral
1. Indonesia PR. "Undang-Undang Republik University; 2016.
Indonesia Nomor 42 Tahun 2009. 2009. 15. World Health Organization (WHO). Patient
2. Wijaya A, Dewi A. Analisis Budaya Keselamatan Safety Incident Reporting and Learning Systems
Pasien Di RSU PKU Muhammadiyah, Bantul. Technical report and guidance. Geneva; 2020.
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manaj 16. Wibowo A. Review Sistematik: Elemen-Elemen
Rumah Sakit). 2015;4(1). Utama dalam Membangun Budaya Keselamatan
3. (KKPRS) KKPRS. Laporan IKP Triwulan 1 Tahun Pasien di Rumah Sakit. J Adm Rumah Sakit
2011. Jakarta; 2012. Indones. 2018;3(3).
4. Daud A. Sistem Pelaporan dan Pembelajaran 17. Nguyen V, et al. Individual and occupational
Keselamatan Pasien Nasional (SP2KPN). differences in perceived organisational culture of
Indonesia KKR, editor. Jakarta; 2020. a central hospital in Vietnam. BioMed Res Int.
5. (KKPRS) KKPRS. Pedoman Pelaporan Insiden 2018;
Keselamatan Pasien (Patient Safety Incident 18. Widyanti A. Budaya organisasi yang mendukung
Report). Jakarta; 2015. keselamatan pasien di rumah sakit. J Tek Ind.
6. Foundation T health. Evidence scan: Does 2018;18(2):95–102.
improving safety culture affect patient outcomes? 19. Gunawan G, Harijanto H, Harijanto T. Analisis
London; 2011. Rendahnya Laporan Insiden Keselamatan Pasien
7. Sorra J, Gray L, Streagle S, Famolaro T, Yount N, di Rumah Sakit. J Kedokt Brawijaya [Internet].
Behm J. Hospital survey on patient safety culture: 2015 Apr 1;28(2):206–13. Available from:
user’s guide. [Internet]. Agency of Healthcare http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view
Research in Quality. 2018. 1–50 p. Available from: /962
www.ahrq.gov 20. Yasmi Y, Thabrany H. Faktor-Faktor Yang
8. Anggraeni D, Ahsan A, Azzuhri M. Pengaruh Berhubungan Dengan Budaya Keselamatan
Budaya Keselamatan Pasien terhadap Sikap Pasien Di Rumah Sakit Karya Bhakti Pratiwi
Melaporkan Insiden pada Perawat di Instalasi Bogor Tahun 2015. J Adm Rumah Sakit Indones
Rawat Inap Rumah Sakit Tk. II dr. Soepraoen. J [Internet]. 2018 Jun 26;4(2). Available from:
Apl Manaj [Internet]. 2016 Jun 1;14(2). A https://journal.fkm.ui.ac.id/arsi/article/view/2
9. Wulandari MR, Yulia S, Triwijayanti R. 563
Peningkatan Budaya Keselamatan Pasien Melalui
Peningkatan Motivasi Perawat dan Optimalisasi
165
Dian Widya Christiany Jacobus dkk: Analisis Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien, Budaya Organisasi, Dan Lingkungan Yang
Mendukung Terhadap Motivasi Melaporkan Insiden Keselamatan Pasien (Systematic Riview)

21. Dhamanti I, Leggat S, Barraclough S. Practical 29. Reis C, Paiva S, Sousa P. The patient safety
and Cultural Barriers to Reporting Incidents culture: a systematic review by characteristics of
Among Health Workers in Indonesian Public hospital survey on patient safety culture
Hospitals. J Multidiscip Healthc [Internet]. dimensions. Int J Qual Heal Care. 2018;30(9):660–
2020;13:351–9. Available from: 77.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3230840 30. Parlupi A, Suroso A, Sutrisna E. Patient Safety
8 Culture and Its Determining Factors (a
22. Iskandar H, Maksum H, Nafisah N. Faktor Qualitative Study at Islamic Hospital of
Penyebab Penurunan Pelaporan Insiden Banjarnegara (RSI Banjarnegara). Sustain Compet
Keselamatan Pasien Rumah Sakit. J Kedokt Advant. 2020;10(1):1–9.
Brawijaya [Internet]. 2014 Aug 3;28(1):72–7. 31. Darmawan ES, Darmika P. DETERMINANT
Available from: FACTORS ASSOCIATED WITH PATIENT
http://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view SAFETY CULTURE IN DHARMA YADNYA
/515 GENERAL HOSPITAL, BALI. J Ilmu Kesehat
23. Mandriani E, Hardisman H, Yetti H. Analisis Masy [Internet]. 2019 Sep 9;10(2):139–46.
Dimensi Budaya Keselamatan Pasien Oleh Available from:
Petugas Kesehatan di RSUD dr Rasidin Padang http://ejournal.fkm.unsri.ac.id/index.php/jikm
Tahun 2018. J Kesehat Andalas [Internet]. 2019 /article/view/408
Mar 31;8(1):131. Available from: 32. Wianti A, Setiawan A, Murtiningsih M, Budiman
http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/arti B, Rohayani L. Karakteristik dan Budaya
cle/view/981 Keselamatan Pasien terhadap Insiden
24. Addukha SSN, Kinanti DW, Kusniati R. Keselamatan Pasien. J Keperawatan Silampari
Gambaran Manajemen Keselamatan Pasien di [Internet]. 2021 Sep 10;5(1):96–102. Available
RSGM Unimus Berdasarkan Agency For Health from:
Research And Quality Care (AHRQ). J Manaj dan https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/JKS/a
Adm Rumah Sakit Indones. 2020;4(2):166–77. rticle/view/2587
25. Paramita DA, Arso SP, Kusumawati A. FAKTOR 33. Kusumapradja R. Analisis budaya keselamatan
– FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN pasien di rumah sakit daerah khusus ibu kota
MOTIVASI PERAWAT DALAM PELAPORAN Jakarta. Jakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH Pendidikan: Universitas Esa Unggul; 2017.
SAKIT X KOTA SEMARANG. J Kesehat Masy. 34. Dessler G. Human Resources Management.
2020;8(6):724–30. Person Education Limited; 2017.
26. Putri ESK, Nuswantari A, Imam CW. EFFECT OF 35. Putra I. Analisis Budaya Organisasi
PERCEPTION OF PATIENT SAFETY CULTURE Menggunakan Model OCAI (Organizational
DIMENSIONS ON THE WILLINGNESS TO Culture Assessment Instrument) pada
REPORT PATIENT SAFETY INCIDENT. J Apl Universitas XYZ. Proc KNS&I STIKOM Bali.
Manaj [Internet]. 2018 Mar 1;16(1):136–47. 2017;452-457.
Available from: 36. Kemenkes R. Info Pusdatin. Kendari; 2019.
http://jurnaljam.ub.ac.id/index.php/jam/article 37. Kinanti DW, Kusniati R. Gambaran Manajemen
/view/1233 Keselamatan Pasien di RSGM Unimus
27. Alzahrani N, Jones R, Rizwan A, Abdel-Latif ME. Berdasarkan Agency For Health Research And
Safety attitudes in hospital emergency Quality Care (AHRQ). J Manaj dan Adm Rumah
departments: a systematic review. Int J Health Sakit Indones [Internet]. 2020 Oct 31;4(2):166–77.
Care Qual Assur [Internet]. 2019 Aug Available from:
12;32(7):1042–54. Available from: http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/MARSI
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/3141109 /article/view/949
3 38. Robbins S, Coulter M. Manajemen Jilid 1 Edisi 13.
28. Gunawan D, Tutik Sri Hariyati R. The 13th ed. Sabran B, Bardani D, editors. Jakarta:
implementation of patient safety culture in Erlangga; 2016.
nursing practice. Enfermería Clínica [Internet].
2019 Sep;29:139–45. Available from:
https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1
130862119301147

166

You might also like